Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga
yang dibina oleh :
Reny Tri Febriani, SST., M.Kes
Nama Kelompok 5:
DAFTAR ISI.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
BAB III...........................................................................................................................15
PENUTUP.......................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................15
3.2 Saran...............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT atas hidayah dan taufik-
Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabiullah Muhammad SAW, para
sahabat, dan keluarga.
Makalah ini merupakan hasil diskusi mengenai “MAKALAH TERAPI
KELUARGA‟. Kami menggunakan bahasa yang sederhana yang memudahkan
kita untuk memahaminya. Makalah ini juga berguna untuk menambah dan
memperluas wawasan, serta menunjang pemahaman dan melatih keterampilan
mahasiswa.
Terima kasih kami haturkan pada semua pihak yang telah memberikan
konstribusi dalam penyelesaian makalah ini. Penyusun menyadari bahwa dalam
makalah ini masih terdapat kekurangan. Karena itu, penyusun memohon kritik
dan saran yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
Allah selalu melimpahkan petunjuk dan bimbingan-Nya kepada kita semua.
Kelompok 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
satu elemen program perawatan kesehatan jiwa keluarga dengan cara
pemberian informasi, edukasi melalui komunikasi yang terapeutik.
Program psikoedukasi merupakan pendekatan yang bersifat edukasi
dan pragmatik (Stuart and Laraia, 2005 ). Terapi keluarga ini dapat
memberikan support kepada anggota keluarga. Keluarga dapat
mengekspresikan beban yang dirasakan seperti masalah keuangan, sosial dan
psikologis dalam memberikan perawatan yang lama untuk anggota
keluarganya. Teori-teori keperawatan sangat menjanjikan apabila diterapkan
dalam keluarga. Teori yang dapat mendasari tentang terapi keluarga adalah
teori dari Friedman, Duval, dan Maglaya.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui teori dan model keperawatan yang berhubungan dengan
terapi keluarga ?
2. Mengetahui family psycho education ?
3. Mengetahui manfaat terapi psikoedukasi keluarga ?
4. Mengethui tujuan terapi keluarga ?
5. Mngetahui triangle therapy ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
konseling keluarga tidak hanya berguna untuk menangani individu dalam
konteks keluarga, tetapi juga keluarga yang tidak berfungsi baik.
Beberapa teori yang mendasari terapi keluarga menurut Farland dkk (1987):
1) Psychodinamik Family Therapy
Safir mengatakan bahwa ada hubungan antara psikopatologi
individual dengan dinamika keluarga. Contoh :seseorang yang
mempunyai harga diri rendah akan menampilkan suatu " False Self "
yang ditampilkan pada saat yang sama dia juga takut kecewa dan sulit
mempercayai orang lain termasuk pasangan hidupnya. Hal ini
menyebabkan kesulitan yang serius dalam perkawinannya. Tujuan
dari terapi keluarga yang berorientasi psikodinamika yaitu untuk
menolong anggota keluarga mencapai suatu pengertian tentang dirinya
dan caranya beraksi satu sama lain di dalam keluarga.Disini anggota
keluarga didorong kearah asosiasi bebas dengan membiarkan pikiran
mereka berjalan bebas tanpa sensor alam sadar dan memverbalisasilan
pikirannya. Terapist hendaknya dapat secara aktif melakukan
intervensi juga menghindari memberi saran dan memanipulasi
keluarga.
2) Behavioral Family Therapy
Terapi perilaku dalam keluarga diawali dengan mempelajari
pola perilaku keluarganya untuk menentukan keadaan yang
menimbulkan masalah perilaku itu. Berdasarkan analisis ini, terapist
membuat rencana untuk merubah keadaan tersebut dengan cara
intervensi langsung dalam keluarga. Tujuan utamanya adalah
meningkatkan perilaku yang positif yang diinginkan dan
menghilangkan perilaku negatif. Hal ini dilakukan dengan mengatur
keluarga sehingga perilaku yang diinginkan diperkuat dengan
memberi reward.
3) Teori Komunikasi
4
Terapi keluarga menggunakan teori komunikasi proses komunikasi
yang terjadi didalam keluarga dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Komunikasi dan Kognisi
Terapist dari kelompok ini menaruh perhatian untuk
menolong keluarga dan menjelaskan arti komunikasi yang terjadi
diantara mereka. Terapist menyuruh anggota keluarga meneliti apa
yang dimaksud oleh anggota keluarga yang lain saat menyatakan
sesuatu. Terapist juga memperhatikan punktuasi dari proses
komunikasi yang terjadi pada keluarga dengan tujuan memperjelas
kesalah pengertian, juga diperhatikan bahwa non verbal yang
digunakan.
b. Komunikasi dan Kekuatan
Haley mengatakan bahwa bila seseorang
mengkomunikasikan pesan pada orang lain berati dia sedang
membuat siasat untuk menentukan hubungan. Contoh : orang tua
bertanggung jawab terhadap anak – anak dan dia punya hak untuk
membatasi perilaku anak jika anak sudah besar, dia punya hak
sendiri untuk mengambil keputusan. Cara ini sering ditemukan
pada terapi struktural dimana tujuan proses, terapi untuk merubah
posisi dari batasan diatara sub sistem yang berbeda dalam keluarga.
c. Komunikasi dan Perasaan
Virginia safir adalah orang yang banyak memberi
penekanan komunikasi dari perasaan. Dikatakan bahwa pasangan
perkawinan yang mempunyai kebutuhan emosional diharapkan
ditentukan dalam perkawinan jika kita menemukan kebutuhan
emosional hari setiap orang maka komunikasi perasaan ini sangat
penting artinya : Tujuan dari terapi adalah memperbaiki bila
terdapat ketidakpuasan.
5
mengatur transaksi diatara anggota keluarga.Fleksibilitas dari fungsi
keluarga dan kemampuannya untuk berubah."The Family Resonance"
pada anggota keluarga dapat saling terikat atau saling merenggang.
Konteks kehidupan keluarga ini merupakan supra sistem yang teridiri
dari keluarga besar, tetangga lingkungan kerja, lingkungan sekolah
dari anggota keluarga supra sistem bisa merupakan sumber stress atau
sumber support dari lingkungan.
6
Roy menjelaskan bahwa keluarga, individu, kelompok,
organisasi, sosial serta komunitas dapat dijadikan fokus dalam praktik
keperawatan. Model ini lebih menekankan promosi kesehatan dan
pentingnya membantu klien dalam memanipulasi lingkungan mereka
dan berfokus kepada keluarga.
5) Model Proses Kehidupan dari Roger
Dalam teori Roger, fokus keperawatan adalah proses
kehidupan umat manusia. Tujuan dari keperawatan adalah untuk
meningkatkan interaksi simfonis antara manusia dan lingkungannya.
Roger menegaskan bahwa model ini dapat diterapkan pada keluarga
sama seperti pada individu. Bagi Roger, keluarga merupakan suatu
fokus studi keperawatan.
7
A. Cara melakukan Terapi Keluarga
Menurut Almasitoh (2012) terdapat empat langkah dalam proses terapi
keluarga, antara lain :
1) Mengikutsertakan keluarga, pertemuan dilakukan di rumah,
sehingga terapis mendapat informasi nyata tentang kehidupan
keluarga dan dapat merancang strategi yang cocok untuk
membantu pemecahan problem keluarga.
2) Menilai masalah, mencakup pemahaman tentang kebutuhan,
harapan, kekuatan keluarga dan riwayatnya.
3) Strategi-strategi khusus, berfungsi untuk pemberian bantuan
dengan menentukan intervensi yang sesuai dengan tujuan.
4) Follow up, memberikan kesempatan pada keluarga untuk tetap
berhubungan dengan terapis atau konselor secara periodik untuk
melihat perkembangan keluarga dan memberikan support.
C. Teori Komunikasi
Terapi keluarga menggunakan teori komunikasi proses komunikasi yang
terjadi didalam keluarga dapat dijelaskan sebagai berikut :
8
a. Komunikasi dan kognisi
Terapist dari kelompok ini menaruh perhatian untuk
menolong keluarga dan menjelaskan arti komunikasi yang terjadi
diantara mereka. Terapist menyuruh anggota keluarga meneliti apa
yang dimaksud oleh anggota keluarga yang lain saat menyatakan
sesuatu. Terapist juga memperhatikan punktuasi dari proses
komunikasi yang terjadi pada keluarga dengan tujuan memperjelas
kesalah pengertian, juga diperhatikan bahwa non verbal yang
digunakan.
b. Komunikasi dan kekuatan
Haley mengatakan bahwa bila seseorang
mengkomunikasikan pesan pada orang lain berati dia sedang membuat
siasat untuk menentukan hubungan. Contoh : orang tua bertanggung
jawab terhadap anak – anak dan dia punya hak untuk membatasi
perilaku anak jika anak sudah besar, dia punya hak sendiri untuk
mengambil keputusan. Cara ini sering ditemukan pada terapi
struktural dimana tujuan proses, terapi untuk merubah posisi dari
batasan diatara sub sistem yang berbeda dalam keluarga.
c. Komunikasi dan Perasaan.
Virginia safir adalah orang yang banyak memberi
penekanan komunikasi dari perasaan. Dikatakan bahwa pasangan
perkawinan yang mempunyai kebutuhan emosional diharapkan
ditentukan dalam perkawinan jika kita menemukan kebutuhan
emosional hari setiap orang maka komunikasi perasaan ini sangat
penting artinya : Tujuan dari terapi adalah memperbaiki bila terdapat
ketidakpuasan.
9
2005). Carson (2000) mengatakan bahwa, psikoedukasi merupakan alat terapi
keluarga yang makin popular sebagai suatu strategi untuk menurunkan faktor-
faktor resiko yang berhubungan dengan perkembangan gejala-gejala perilaku.
Jadi pada prinsipnya psikoedukasi dapat membantu anggota
keluarga dalam meningkatkan pengetahuan tentang penyakit melalui
pemberian informasi dan edukasi yang dapat mendukung pengobatan dan
rehabilitasi pasien dan meningkatkan dukungan bagi anggota keluarga itu
sendiri.
Psikoedukasi keluarga merupakan sebuah metode yang
berdasarkan pada penemuan klinik untuk pelatihan keluarga yang
bekerjasama dengan tenaga keperawatan jiwa profesional sebagai bagian dari
keseluruhan intervensi klinik untuk anggota keluarga yang mengalami
gangguan.
Terapi ini menunjukkan adanya peningkatan outcomes pada klien
dengan schizofrenia dan gangguan jiwa berat lainnya ( Levine, 2002). Target
dari terapi family psychoeducation adalah mengurangi tanda dan gejala yang
dapat mengancam kesejahteraan keluarga pada keluarga yang gagal
menjalankan fungsinya.
10
sumber klinik selama masa krisis,peningkatan hubungan sosial, kemampuan
memecahkan masalah, dan membina hubungan sosial. Manfaaat lain dari
terapi psikoedukasi keluarga adalah untuk menangani pasien dangen bipolar
disorder, skizofrenia, gangguan obsesive kompulsif, dan pasien dengan harga
diri rendah.
Levine (2003) mengatakan bahwa jika ada individu yang mengalami
penyakit mental yang serius, dan keluarganya mau mempelajari lebih dalam
tentang penyakit pasien tersebut dan tahu bagaimana mengatasi penyakit
tersebut maka terapi psiko edukasi ini dapat menjadikan perubahan yang
positif seperti, menurunnya gejala, menurunnya konflik karena pengobatan,
menurunnya isolasi, kehidupan keluarga dan aktifitas sosialnya lebih
berkembang, punya pilihan pekerjaan yang lebih baik, dan dapat menurunkan
depresi dan kecemasan.
11
yang mempunyai anggota yang sakit mental/ mengalami masalah kesehatan
dan keluarga yang ingin mempertahankan kesehatan mentalnya dengan
training/ latihan keterampilan.
12
B. Tujuan
Tujuan dari pelaksaan terapi triangle ini adalah untuk mencegah
triangulasi dan membantu pasangan atau individu berhubungan dalam
level kognitif, untuk mengehentikan pengulangan pengulangan perilaku
yang menimbulkan konflik pada intergenerasi dalam hubungan keluarga.
Terapi triangle ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu pasangan
dan individu mengantisipasi berbagai cara dalam menyelesaikan masalah
masalah yang timbul ( Kazak, Simms & Rourke, 2002). Tujuan dari terapi
triangle adalah untuk menggali bagaimana peran segitiga ayah, ibu dan
anak agar dapat mencapai keseimbangan dan rasa aman dalam keluarga.
C. Manfaat
Menurut Kazak, Simms & Rourke (2002), manfaat dari terapi triangles
ini adalah :
1) orientasi berfokus pada keluarga bukan pada individu.
2) fokus pada pemahaman keluarga terhadap struktur keluarga, peran,
fungsi, sosial dan budaya, yang akan mempengaruhi stabilitas
hubungan keluarga.
3) menjelaskan timbal balik hubungan keluarga sebagai tolok ukur
keberhasilan.
4) membantu keluarga yang mempunyai masalah.
D. Indikasi
1) Masalah dengan pasangan
2) Perceraian atau putus hubungan dengan pasangan
3) Pasangan dengan perilaku kekerasan
4) Post traumatic stress disorder
5) Masalah perilaku pada anak
6) Masalah yang melibatkan keluarga besar (extended family)
13
E. Proses Pelaksanaan Triangle Terapi
Penting untuk dipahami bahwa sebelum melaksanakan terapi yang
harus dilakukan oleh terapis adalah mengidentifikasi keluarga yang
memiliki masalah. Setelah itu keluarga diberi penjelasan tentang terapi
ini, dan jika keluarga setuju buat kontrak dengan keluarga yang meliputi
pertemuan selama 6 sesi dan siapa anggota keluarga yang akan mengikuti
terapi ini adalah orang yang sama. Kemudian terapis mengidentifikasi
masalah klien dan keluarga secara terpisah, hal ini dilakukan untuk
mendapatkan persepsi yang sama. Setelah ditemukan kesamaan dalam
masalah yang dihadapi maka klien dan keluarga dapat dipertemukan
dalam terapi
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluarga merupakan suatu unit terkecil dalam masyarakat yang
memberikan respon terhadap suatu peristiwa baik didalam maupun diluar
keluarga. Kehidupan dalam keluarga tidak dapat dihindarkan dari suatu
stressor, baik stressor itu positive atau stressor negative. Keluarga sebagai
suatu unit yang mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi dapat bereaksi
terhadap kejadian yang penuh stress dan menjelaskan faktor-faktor yang
meningkatkan adaptasi keluarga terhadap peristiwa tersebut.
Psikoedukasi keluarga adalah salah satu elemen program perawatan
kesehatan jiwa keluarga dengan cara pemberian informasi dan edukasi
melalui komunikasi yang terapeutik. Program psikoedukasi merupakan
pendekatan yang bersifat edukasi dan pragmatik (Stuart & Laraia, 2005).
Carson (2000), psikoedukasi merupakan alat terapi keluarga yang makin
popular sebagai suatu strategi untuk menurunkan faktor-faktor resiko yang
berhubungan dengan perkembangan gejala-gejala perilaku. Jadi pada
prinsipnya psikoedukasi dapat membantu anggota keluarga dalam
meningkatkan pengetahuan tentang penyakit melalui pemberian informasi
dan edukasi yang dapat mendukung pengobatan dan rehabilitasi pasien dan
meningkatkan dukungan bagi anggota keluarga itu sendiri.
Selain psikoedukasi, ada juga terapi keluarga lainnya yaitu triangle
terapi. Triangle terapi merupakan salah satu terapi yang dapat mempengaruhi
atau memperbaiki respon koping keluarga dalam pengambilan keputusan
untuk menyelesaikan masalah yang dirasakan oleh keluarga. Triangle adalah
suatu unit social yang fundamental, dan triangulasi (keterlibatan pihak ketiga)
adalah suatu proses sosial yang bisa terjadi dimana saja. Terapi keluarga
triangles adalah terapi keluarga yang dilakukan dengan melibatkan keluarga,
klien dan petugas kesehatan untuk menyelesaikan masalah keluarga.
Tujuan penelitian: menjelaskan pengaruh terapi triangles terhadap
kemampuan pengetahuan dan psikomotor keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa .(Shives, 2005).
15
3.2 Saran
Diharapkan dari makalah ini perawat spesialis dapat menerapkan
terapi keluarga dan mengaplikasikannya dilingkungan. Di institusi
keperawatan agar dapat memberikan pendidikan yang mendalam mengenai
terapi keluarga untuk mengatasi masalah-masalah yang ada dilingkungan
masyarakat.
16
DAFTAR PUSTAKA
Adams, J. (2005). Reading the Family Dance: Family Systems Therapy and
Literary Study. College Literature.
Almasitoh, U.H. (2012). Model terapi dalam keluarga. Jurnal Magistra No.80,
ISSN 0215-9511
Basford, Lynn dan oliver slevin.(2006). Teori Dan Praktik Keperawatan. EGC:
Jakarta.
17