Anda di halaman 1dari 14

FAMILY THERAPY DAN PENDEKATAN SYSTEM

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Family therapy
Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam
Pada Fakultas Ushuluddin dan Dakwah

Oleh:

ABDURRAHMAN
NIM. 702322022008

Dosen Pengampu : Andi Zulfiana, S.Psi., M.Pd.

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN) BONE

2024
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’Alaikum Warohmatullah Wabarokatuh.
Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah Swt. Senantiasa kami
ucapkan atas karunia-Nya yang berupa nikmat Iman dan kesehatan ini
akhirnya penyusun bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Family
therapy. Tak lupa sholawat serta salam kita curahkan kepada Baginda
Rasulullah saw yang syafaatnya akan kita nantikan bersama kelak.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
salah satu mata kuliah kami yakni Teori dan Teknik Konseling pada Program
Studi Bimbingan Penyuluhan Islam di Fakultas Ushuluddin dan Dakwah.
Kami selaku penyusun juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu
Andi Zulfiana, S.Psi., M.Pd. Selaku Dosen Pengampu karena telah
membimbing kami dengan baik dalam rangka menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami membutuhkan kritik dan saran agar dapat melakukan
perbaikan terhadap makalah kami kedepannya. Demikian yang dapat kami
sampaikan. akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak
orang.
Wassalamu’Alaikum Warohmatullah Wabarokatuh.
Bone, 26 April 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 4
A. Latar Belakang ................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 6
A. Definisi Terapi Keluarga ................................................................. 6
B. Fungsi Keluarga .............................................................................. 7
C. Teori Pendekatan Sistem Family Therapy ...................................... 9
BAB III PENUTUP .................................................................................... 13
A. Kesimpulan .................................................................................... 13
B. Saran .............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi terapi adalah suatu proses untuk menyembuhkan sesorang dari
penyakit yang dialaminya, baik penyakit psikis maupun mental yang mana
dilakukan oleh ahlinya .Terapi harus dilakukan seuatu secara teratur,
terprogram dengan baik dan berulang-ulang untuk tujuan memperbaiki diri
agar menjadi lebih sehat dan memperoleh kehidupan yang lebih baik. Dalam
bidang medis, kata terapi sama engan kata pengobatan.1
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas ibu,anak,
dan lain-lain (kakek, nenek, dan sebagainya) yang hidup di bawah satu atap
dan saling berhubungan. Semua orang pasti menginginkan bisa memiliki dan
tinggal bersama keluarga yang bahagia dan juga mampu memberikan
kenyamanan bagi anggota keluarganya. Namun telah disadari atau
tidak bahwa selalu ada permasalahan yang hadir dan memicu ketidak
nyamanan dalam masing-masing anggota keluarga. Apalagi jika ada
perasaan saling curiga dan tidak bisa saling percaya yang melatar belakangi
dari masing-masing diri tiap anggota keluarga.
Keluarga adalah sebuah sistem sosial yang alami, dimana seseorang
menyusun aturan, peran, struktur kekuasaan, bentuk komunikasi, cara
mendiskusikan pemecahan masalah sehingga dapat melaksanakan berbagai
kegiatan dengan lebih efektif. Dalam penjelasan yang lain dikatakan bahwa
keluarga adalah suatu unit yang berfungsi sesuai atau tidak sesuai menurut
tingkat persepsi peran dan interaksi di antara kinerja peran dari macam-
macam anggota. Salah satu perspektif fungsional dalam system keluarga
adalah bagaimana cara keluarga melindungi, merawat dan mendidik anak.
Bagaimana membuat lingkungan fisik, social dan ekonomi untuk mendukung

1
Alang, S. (2020). Manajemen Terapi Islam dan prosedur
pelayanannya. Al-Irsyad Al-Nafs: Jurnal Bimbingan dan Penyuluhan Islam,h.77.
perkembangan individu, bagaimana menciptakan ikatan yang kuat dan
terpelihara, bagaimana orang tua mendidik anak supaya sukses dikehidupan
dunia2.
Walaupun seorang anak telah mencapai masa remaja dimana keluarga
tidak lagi merupakan pengaruh tunggal bagi perkembangan mereka, keluarga
tetap merupakan dukungan yang sangat diperlukan bagi perkembangan
kepribadian remaja tersebut. Dengan demikian peran orang tua sangat
dibutuhkan, terutama karena bertanggung jawab menciptakan sistem
sosialisasi yang baik dan sehat bagi perkembangan moral remaja. Remaja
sedang tumbuh dan berkembang, karena itu mereka memerlukan kehadiran
orang dewasa yang mampu memahami dan memperlakukannya secara
bijaksana.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Family therapy
2. Apa saja fungsi keluarga
3. Teori pendekatan sistem Family therapy
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi Family therapy
2. Untuk mengetahui fungsi keluarga
3. Untuk mengetahui Teori pendekatan sistem Family therapy

2
Utami, W. (2017). Strategic family therapy untuk memperbaiki komunikasi
dalam keluarga di Nganjuk. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi,h.141
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Terapi Keluarga
Pengertian terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang
yang sedang sakit, pengobatan penyakit dan perawatan penyakit. Dalam
bidang medis kata terapi sinonim dengan kata pengobatan. Menurut
kamus lengkap psikologi, terapi adalah suatu perlakuan dan pengobatan
yang ditunjukkan kepada penyembuhan suatu kondisi patologis
pengetahuan tentang penyakit atau gangguan. Dengan terapi seorang
klien dapat berusaha untuk menyembuhkan penyakit ataupun gangguan
yang dialaminya seperti dalam hal kecemasan, stress ataupun yang
lainnya. Menurut para ahli, keluarga adalah satuan sosial terkecil yaitu
instansi pertama yang memberikan pengaruh terhadap sosialisasi
anggotanya, yang kemudian akan membentuk kepribadiannya. Dalam
keadaan normal, seorang anak akan dibentuk dan dipengaruhi oleh sikap
dan tindakan orang tuanya.
Terapi keluarga adalah salah satu bentuk intervensi psikologi
keluarga sebagai sub bab pada psikologi klinis. Terapi keluarga
merupakan pendekatan terapeutik yang melihat masalah individu dalam
konteks lingkungan khususnya keluarga dan menitik beratkan pada proses
interpersonal, tetapi keluarga merupakan intervensi spesifik dengan
tujuan membina komunikasisecara terbuka dan teraksi keluarga
secara sehat.3
Terapi keluarga sering dimulai dengan fokus pada satu anggota
keluarga yang mempunyai masalah.Khususnya, klien yang diidentifikasi
adalah remaja laki-laki yang sulit diatur oleh orang tuanya atau gadis
remaja yang mempunyai masalah makan. Sesegara mungkin, terapis akan

3
https://duniapsikologi12.blogspot.com/2017/04/pengertian-terapi-keluarga-
family.html
berusaha untuk mengidentifikasi masalah keluarga atau komunikasi
keluarga yang salah, untuk mendorong semua anggota keluarga
mengintrospeksi diri menyangkut masalah yang muncul. Tujuan umum
terapi keluarga adalah meningkatkan komunikasi karena keluarga
bermasalah sering percaya pada pemahaman tentang arti penting dari
komunikasi. Terapi keluarga mengajarkan penyelesaian tanpa paksaan,
mengajarkan orang tua untuk menetapkan kedisiplinan pada anak-anak
mereka, mendorong tiap anggota keluarga untuk berkomunikasi secara
jelas satu sama lain, mendidik anggota keluarga dalam prinsip perubahan
perilaku, tidak menekankan kesalahan pada satu anggota akan tetapi
membantu anggota keluarga apakah hyarapan terhadap anggota yang lain
masuk akal.
B. Fungsi Keluarga
Secara umum fungsi keluarga menurut Friedman:4
a. Fungsi afektif
Adalah fungsi keluarga berhubungan dengan fungsi-fungsi
internal keluarga berupa kasih sayang, perlindungan, dan dukungan
psikososial bagi para anggotanya. Keberhasilan fungsi afektif dapat
dilihat melalui keluarga yang gembira dan bahagia. Anggota keluarga
mampu mengembangkan gambaran diri yang positif, perasaan yang
dimiliki, perasaan yang berarti, dan merupakan sumber kasih sayang.
Fungsi afektif merupakan sumber energi yang menentukan
kebahagiaan keluarga. Adanya masalah yang timbul dalam keluarga
dikarenakan fungsi afektif yang tidak terpenuhi. Komponen yang
perlu dipenuhi oleh keluarga untuk fungsi afektif antara lain:

4
Azizah, L. M. R., Zainuri, I., & Akbar, A. (2016). Buku ajar keperawatan
kesehatan jiwa. Yogyakarta: Indomedia Pustaka. h.7-10
1. Memelihara saling asuh (mutual nurturance)
Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan saling menerima, dan saling
mendukung antar anggota. Setiap anggota yang mendapat kasih
sayang dan dukungan dari anggota lain, maka kemampuan untuk
memberi akan meningkat, sehingga tercipta hubungan yang hangat
dan mendukung. Syarat untuk mencapai keadaan saling asuh adalah
komitmen dari individu masing-masing dan hubungan yang terjaga
dengan baik di dalam keluarga.
2. Keseimbangan Saling Menghargai
Adanya sikap saling menghargai dengan mempertahankan suasana
yang positif dimana setiap anggota keluarga diakui serta dihargai
keberadaan dan haknya masing-masing, sehingga fungsi afektif akan
tercapai. Tujuan utama dari pendekatan ini ialah keluarga harus
menjaga suasana dimana harga diri dan hak masing-masing anggota
keluarga dijunjung tinggi.
3. Pertalian dan Identifikasi
Kekuatan yang besar dibalik persepsi dan kepuasan dari kebutuhan
individu dalam keluarga adalah pertalian (bonding) atau kasih sayang
(attachment) yang digunakan secara bergantian. Kasih sayang antara
ibu dan bayi yang baru lahir sangatlah penting karena interaksi dari
keduanya akan mempengaruhi sifat dan kualitas hubungan kasih
sayang selanjutnya, hubungan ini mempengaruhi perkembangan
psikososial dan kognitif. Oleh karena itu, perlu diciptakan proses
identifikasi yang positif dimana anak meniru perilaku orang tua
melalui hubungan interaksi mereka.
4. Keterpisahan dan Kepaduan
Salah satu masalah psikologis yang sangat menonjol dalam kehidupan
keluarga adalah cara keluarga memenuhi kebutuhan psikologis,
memengaruhi identitas diri dan harga diri individu. Selama masa awal
sosialisasi, keluarga membentuk tingkah laku seorang anak, sehingga
hal tersebut dapat membentuk rasa memiliki identitas. Setiap keluarga
menghadapi isu-isu keterpisahan dan kebersamaan dengan cara yang
unik, beberapa keluarga telah memberikan penekanan pada satu sisi
dari pada sisi lain.
b. Fungsi Sosialisasi
Fungsi Sosialisasi dalam keluarga merupakan suatu proses
dimana orangtua melakukan penanaman nilai dan norma kepada anak-
anak atau anggota keluarga. Norma merupakan nilai yang dijunjung
tinggi oleh masyarakat dan di sosialisasikan kepada anggota keluarga
agar mereka mampu berperan menjadi orang dewasa dikemudian hari.
Nilai yang ditanamkan merupakan hal dasar yang fundamental seperti
antara lain tentang nilai kejujuran, keadilan, budipekerti, pendidikan
dan kesehatan.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk meneruskan kelangsungan
keturunan dan menjaga kelangsungan keluarga. fungsi reproduksi,
artinya keluarga merupakan sarana manusia untuk menyalurkan hasrat
seksual kepada manusia lain (yang berbeda jenis kelamin) secara legal
di mata hukum dan sah secara agama, sehingga manusia tersebut dapat
melangsungkan hidupnya karena dengan fungsi biologi akan
mempunyai keturunan berupa anak.
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi untuk memenuhi kebutuhan
keluarga secara ekonomi dan sebagai tempat untuk mengembangkan
kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan.
C. Teori Pendekatan Sistem Family Therapy
Teori ini dikembangkan untuk menangani keluarga-keluarga
yang bermasalah, sehingga banyak berorientasi pada patologi. Tujuan
dari teori ini adalah menjelaskan disfungsi keluarga dan menuntun
tindakan teraupetik maka selanjutnya dikembangkan terapi klinis,
terapi modalitas, dan terapi komplementer. Beberapa bentuk model
terapi keluarga yaitu sebagai berikut:
a. Bowenian family therapy
Teori Bowen menekankan pada kebutuhan diferensiasi dalam
tingkat perilaku dan kognitif untuk lebih baik interaksi interpersonal
dan intrapersonal dan mendefinisikan individu yang berbeda sebagai
mereka yang mengendalikan situasi dengan kesadaran akan pikiran,
perasaan dan opini dalam situasi yang sangat emosional. Sebaliknya,
individu yang tidak dibedakan diatur oleh emosi mereka dalam
keputusan mereka bakat dan rentan untuk yang parah gejala dan
penyakit psikologis. Bowen memperlakukan orang tua dalam sistem
peradilan pidana dan melihat bagaimana pengaruh eksternal dapat
mempengaruhi sistem keluarga. Dengan demikian, prinsip teori
sistem keluarga ini menyatakan bahwa kekuatan sosial dan budaya
dapat mempengaruhi hubungan keluarga. Ketika orang mengalami
kecemasan yang lebih besar selama periode regresi sosial, dampaknya
terjadi dalam sistem emosional unit keluarga
b. Human Validation Process Model
Human validation process model fokus terhadap proses
peningkatan dan validasi dari harga diri, aturan keluarga, dan
keharmonisan pada pola komunikasi, membantu, dan memelihara
keluarga triadi dan pemetaan keluarga, fakta kejadian kehidupan
keluarga. Satir memandang akar permasalahan dari tiga generasi
kehidupan. Satir juga memusatkan perhatian pada pola kehidupan
yang akan datang, perkembangan pemetaan keluarga (genogram) dan
fakta kejadian kehidupan.
c. Terapi keluarga eksperiential (pengalaman)
Pendekatan eksperensial dalam konseling keluarga
mengedepankan kondisi sekarang dan saat ini (now and here
experience) yang mengedepankan proses komunikasi dan latihan
dalam usaha membantu klien memecahkan masalahnya. Pendekatan
menjadi salah satu alternatif dalam pemecahan masalah klien yang
berhubungan dengan kekerasan dalam rumah tangga mengingat
banyak akar permasalahan dalam keluarga disebabkan tidak
terjalinnya komunikasi yang baik serta tidak diperolehnya
pengalaman yang berarti dalam kehidupan sehari-hari yang mampu
mengembangkan kehidupan keluarga menjadi damai, aman, sejahtera
dan langgeng
d. Terapi Keluarga Struktural
Terapi keluarga struktural (TKS) berbasis pada paradigma
ketiga yaitu model organismik. Hal tersebut dijabarkan bahwa jika
seorang individu bermasalah maka masalah bukan terletak dalam diri
individu, melainkan dalam interaksi individu dengan lingkungan
sosial keluarganya. Interaksi khusus dalam keluarga dapat menjadi
pemicu suatu gangguan psikologis.
e. Terapi Keluarga Psikodinamika
Tujuan dari terapi psikodinamika ini adalah pertumbuhan,
pemenuhan lebih banyak pada pola interaksi yang lebih.
Psikodinamika memandang keluarga sebagai sistem dari interaksi
kepribadian, dimana setiap individu mempunyai sub sistem yang
penting dalam keluarga, sebagaimana keluarga sebagai sebuah sub
sistem dalam sebuah komunitas. Terapis menjadi fasilitator yang
menolong keluarga untuk menentukan tujuannya sendiri dan bergerak
kearah mereka sebagaimana sebuah kelompok. Kerangka umum
adalah masa lalu, sejarah dari pengalaman terdekat yang perlu
diungkap.
f. Terapi Edukasi Keluarga
Terapi edukasi keluarga adalah salah satu terapi yang efektif
untuk mencegah maupun membantu menyelesaikan masalah yang ada
dalam lingkup keluarga melalui komunikasi. Tugas pengasuhan dan
komunikasi adalah elemen penting dalam pengasuhan anak, didukung
oleh bukti empiris saat ini, dan, tetap kuat dan berhubungan dengan
aspek pengasuhan dan kehidupan keluarga. Hasil ulasan ini
menguraikan apa yang dimaksud dengan tugas dan komunikasi
dengan mengambil tampilan baru pada ilmu pengasuhan dalam
konteks normatif sehari-hari kehidupan keluarga. Hasilnya adalah
pengingat akan perlunya memahami pekerjaan pengasuhan yang
normatif dan mendorong orang tua dalam peran mereka dengan tepat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi adalah upaya untuk memperbaiki kesehatan seseorang,
mengobati penyakit, atau merawat mereka. Kata "terapi" dan
"pengobatan" adalah sinonim dalam bidang medis. Keluarga adalah
satuan sosial terkecil, menurut para ahli, dan instansi pertama yang
mempengaruhi sosialisasi anggotanya, yang kemudian membentuk
kepribadiannya. Dalam situasi normal, sikap dan tindakan orang tua
terhadap seorang anak akan memengaruhi dan membentuknya. Semua
orang ingin memiliki dan tinggal bersama keluarga yang bahagia dan
dapat memberikan kenyamanan bagi keluarganya. Namun, apakah Anda
menyadari atau tidak, masalah selalu muncul dan menyebabkan
ketidaknyamanan bagi setiap anggota keluarga. Apalagi jika kecurigaan
dan ketidak percayaan yang melanda setiap anggota keluarga.
Terapi keluarga adalah metode terapeutik yang memperhatikan
masalah individu dalam konteks lingkungan mereka, terutama keluarga,
dan menekankan proses interpersonal. Namun, terapi keluarga adalah
intervensi khusus yang bertujuan untuk membangun komunikasi terbuka
dan interaksi yang sehat dalam keluarga. Satu anggota keluarga yang
mengalami masalah biasanya merupakan titik awal untuk terapi keluarga.
Khususnya, klien yang diidentifikasi adalah remaja laki-laki yang diatur
oleh orang tuanya atau gadis remaja yang mengalami masalah makan.
Terapis akan berusaha secepat mungkin untuk menemukan masalah atau
komunikasi yang salah dalam keluarga. Mereka akan mendorong semua
anggota keluarga untuk introspeksi diri tentang masalah yang muncul.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Alang, S. (2020). Manajemen Terapi Islam dan prosedur pelayanannya. Al-Irsyad


Al-Nafs: Jurnal Bimbingan dan Penyuluhan Islam, 7(1).
Azizah, L. M. R., Zainuri, I., & Akbar, A. (2016). Buku ajar keperawatan
kesehatan jiwa. Yogyakarta: Indomedia Pustaka.
https://duniapsikologi12.blogspot.com/2017/04/pengertian-terapi-keluarga-
family.html
Utami, W. (2017). Strategic family therapy untuk memperbaiki komunikasi dalam
keluarga di Nganjuk. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 2(2),
140-153.

Anda mungkin juga menyukai