BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Kamus Webster keluarga adalah A social unit consisting of
parent and the children they rear(sebuah unit sosial yang terdiri dari orang
tua dan anak yang mereka asuh) atau A group of people related by ancestry
or marriage(sekelompok orang yang dihubungkan oleh keturunan atau
perkawinan).
Sementara itu, menurut PP No. 21 tahun 1994, keluarga adalah unit
terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami, istri dan
anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Menurut WHO, keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
Berdasarkan 3 definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga
adalah sebuah unit terkecil dalam kehidupan sosial dalam masyarakat yang
terdiri dari orang tua dan anak baik yang terhubung melalui pertalian darah,
perkawinan, maupun adopsi.
Menurut ahli keluarga yaitu Friedman(1998) menjelaskan bahwa
keluarga dalam memenuhi kebutuhan kehidupannya memiliki fungsi-fungsi
dasar keluarga. Fungsi dasar tersebut terbagi menjadi 5 fungsi yang salah
satunya adalah fungsi affektif, yaitu fungsi keluarga untuk pembentukan dan
pemeliharaan kepribadian anak-anak, pemantapan kepribadian orang
dewasa serta pemenuhan kebutuhan psikologis para anggotanya. Apabila
fungsi affektif ini tidak bisa berjalan semestinya maka akan terjadi gangguan
psikologis yang berdampak pada kejiwaan dari keseluruhan unit keluarga
tersebut.
Mengenai fungsi affektif ini banyak kejadian dalam keluarga yang bisa
memicu terjadinya gangguan kejiwaan baik pada anggotanya maupun pada
keseluruhan unit keluarganya, contoh kejadian-kejadian tersebut seperti
perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, kultural, dll. Kejadian tersebut
tidak semata-mata muncul tetapi selalu ada pemicunya, dalam konsep
keluarga yang biasanya menjadi pemicu adalah struktur nilai, struktur peran,
pola komunikasi, pola interaksi, dan iklim keluarga yang mendukung untuk
mencetuskan kejadian-kejadian yang memicu terjadinya gangguan kejiwaan
pada keluarga tersebut.Sehingga dalam hal ini di perlukan terapi keluarga
dalam menormalisasikan individu dalam kehidupannya baik untuk dirinya
BAB II
PEMBAHASAN
C.Sejarah :
Penelitian mengenai terapi keluarga dimulai pada tahun 1950-an oleh
seorang Antropologis bernama Gregory Bateson yang meneliti tentang pola
komunikasi pada keluarga pasien skizofrenia di Palo Alto, California.
Pada
pertengahan
1970-an,
masyarakat
prefesional
mulai
menganggap serius perspektif dan terapi keluarga. Sejalan dengan itu, bukubuku dan artikel-artikle bermunculan, begitu juga program pelatihan terapi
keluarga (Gale dan Long, 1996)
Munculnya buku-buku semipopuler sejak tahun 1968 hingga 1992
memberikan pandangan dan proses yang melekat pada kehidupan
perkawinan dan pasangan yang senantiasa berubah
G.Pemberian Terapi
gangguan jiwa
Keluarga
dalam
perawatan
klien
Aktifitas :
Komponen dikdaktik : memberikan informasi & pendkes tentang gangguan
jiwa, sistem keswa & yankep.
Komponen ketrampilan : latihan komunikasi, asertif, menyelesaikan konflik,
mengatasi perilaku & stress
Komponen emosi : memberikan kesempatan untuk memvalidasi perasaan &
bertukar pengalaman
Komponen proses keluarga fokus pada koping keluarga & gejala sisa
terhadap keluarga.
Disfungsi Keluarga
1.
2.
3.
4.
HARAPAN:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Salah satu bentuk intervensi Psikologi Keluarga adalah terapi keluarga. Terapi
keluarga merupakan salah satu terapi modalitas yang melihat masalah
individu dalam konteks lingkungan khususnya keluarga. Untuk dapat
menajalankan terapi keluarga dengan baik diperlukan pendidikan dan latihan
dengan dilandasi berbagai teoeri yaitu psikoterapi kelompok, konsep
keluarga struktur dan fingsi keluarga,dinamika keluarga, terapi perilaku dan
teori komunikasi.
Manfaat peran keluarga dalam proses terapi pasien dapat diperbesar melalui
terapi keluarga. Dengan terapi keluarga diharapkan selain bermanfaat untuk
terapi dan rehabilitasi pasien juga dapat memperbaiki kesehatan mental dari
keluarga, termasuk tiaptiap anggota keluarga dalam arti memperbaiki
peran dan fungsi atau hubungan interpersonalnya.
B.Saran
Dalam makalah ini sekiranya masih ada kekurangan pada cakupan isi
mau pun sumber yang tidak komprehensif. Karenanya perlu diadakan telaah
DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, JP. 1968. Dictionary of Psychology (Kamus Lengkap Psikologi). M:
355. Terjemahan oleh Dr. Kartini Kartono. 1981. Jakarta : Raja Grafindo
Sundberg, D, Winebarger, A, Taplin, J. 2007. Psikologi Klinis. Yogyakarta :
Pustaka
Pelajar
Wiramihardja, S.A. 2004. Pengantar Psikologi Klinis (Edisi Revisi). Bandung :
Refika Aditama
Friedman, Marlyn M. 1998. Praktik Keperawatan Keluarga: Teori, Pengkajian,
Diagnosa, dan Intervensi. Toronto: Appleton&Lange.
Hershenson, David B.; Power, Paul W.; & Waldo, Michael. 1996. Community
Counseling, Contemporer Theory and Practice.
Massachusetts, A Simon & Scuster Company. Imbercoopersmith, Evan. 1985.
Teaching Trainee To Think In Triad. Journal of Marital and Family Therapy,
Vol.11,
No.1,61-66.
Kendall, Philip C. & Norton-Ford, Julian. Professional Dimension Scientific and
Professional
Dimension.
USA,
John
Willey
and
Sons,
Inc.
Perez, Joseph F. 1979. Family Counseling : Theory and Practice. New York, Van
Nostrand, Co.
Yosef, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.