Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH AROMA TERAPI DALAM KEPERAWATAN HOLISTIK

Kelompok 4:

1. Ayu Setyaningrum (2019012407)


2. Dina Nofiana (2019012411)
3. Linda Kim (2019012424)
4. Niken Fitriah (2019012430)
5. Nilan Astaria (2019012431)
6. Novitasari (2019012432)
7. Riska Novi A (2019012435)
8. Supardi (2019012439)
9. Syalwa Anggun I (201901241)
10. Syech Aldi G (2019012440)
11. Fatimatu Zahro (2019012445)

FALKUTAS SAINS DAN KESEHATAN

PRODI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AN-ANUUR

PURWODADI

2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Makalah Aroma Terapi dalam Keperawatan Holistik” kami menyadari
bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunanTuhan Yang Maha
Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini kami
menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak
yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Aromaterapi
B. Definisi Aromaterapi
C. Mekanisme Aromaterapi
D. Manfaat Minyak Aromaterapi
E. Bunga Lavender
F. Bagaimana Teknik Pemberian Aromaterapi
G. Bagaimana Prosedur Pemberian Aromaterapi

BAB III STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu,
keluarga, dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan,
atau memulihkan kesehatan yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai
mati. Peran perawat sangat komprehensif dalam menangani pasien karena peran
perawat adalah membimbing rohani pasien yang merupakan bagian integral dari
bentuk pelayanan kesehatan dalam upaya memenuhi kebutuhan biologis-
psikologis-sosiologis-spritual (APA, 1992). Kesehatan individu dapat
ditingkatkan dari mulai tingkat primer, sekunder hingga tersier. Seiring dengan
perkembangan zaman, metode pengobatan dalam meningkatkan kualitas
kesehatan semakin maju, bahkan saat ini telah banyak ditemukan berbagai
pengobatan alternatif yang juga berperan penting dalam kesehatan. Salah satu
metode pengobatan yang merupakan metode pengobatan alternatif ialah dengan
aromaterapi. Aromaterapi merupakan salah satu metode pengobatan melalui
media baubauan yang berasal dari bahan tanaman tertentu.
Aromaterapi sering digabungkan dengan praktek pengobatan alternatif dan
kepercayaan kebatinan yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Awalnya
hanya terdapat dalam bentuk cairan esensial. Seiring perkembangan zaman, ada
berbagai bentuk aromaterapi, mulai dari minyak esensial, dupa, lilin, garam,
minyak pijat, dan sabun. Sesuai bentukbentuknya aromaterapi dapat dipergunakan
sebagai pewangi ruangan, aroma minyak saat dipijat, berendam, bahkan untuk
aroma badan setelah mandi. Ada berbagai jenis wewangian aromaterapi yang ada,
yaitu basil, lavender, jasmine, sandalwood, peppermint, ginger, lemon, orange,
geranium, dan masih banyak lagi. Dan setiap wangi-wangian tersebut memiliki
kelebihan positif yang bermacam-macam. Misalnya, aroma lavender dipercaya
dapat mengurangi rasa stres dan mengurangi kesulitan tidur (insomnia).
Sedangkan aroma sandalwood dapat mengurangi stress saat menstruasi dan
sebagai penunjang untuk berkonsentrasi. Aroma jasmine dapat meningkatkan
gairah seksual, kesuburan wanita, dan anti depresi.
Dengan aromaterapi yang dapat berperan dalam merelaksasikan pikiran
dan mengurangi rasa stres, hal tersebut tentunya berhubungan dengan keadaan
emosi yang lebih teratur. Keadaan emosi manusia diatur oleh otak di dalam sistem
limbik. Sistem limbik berbeda dengan lobus limbik. Lobus limbik merupakan
kesatuan struktur yang terdiri dari archicortex (formasi hipokampalis dan girus
dentatus), paleocortex (korteks piriformis dari girus hipokampalis anterior),
mesocortex (girus cinguli). Sedangkan, sistem limbik gabungan lobus limbik dan
nuklei subkortikal, yaitu amigdala, nuklei septales, hipotalamus, epitalamus,
nukleus talamus, dan ganglia basalis. Dalam sistem limbik tidak hanya mengatur
tentang emosi, namun juga mengatur memori, dan perilaku. Semuanya dapat
saling berkaitan satu sama lain
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah aromaterapi?
2. Apa pengertian aromaterapi?
3. Bagaimana mekanisme aromaterapi?
4. Apa manfaat minyak aromaterapi?
5. Apa bunga lavender?
6. Bagaimana teknik pemberian aroma terapi?
7. Bagaimana prosedur pemberian aroma terapi?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Holistik.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui sejarah aroma terapi
b. Untuk mengetahaui pengertian aroma terapi
c. Untuk mengetahui mekanisme aromaterapi
d. Untuk mengetahui manfaat minyak aromaterapi
e. Untuk mengetahui bunga lavender
f. Untuk mengetahui teknik pemberian aroma terapi
g. Untuk mengetahui prosedur pemberian aroma terapi.
D. Manfaat Penulisan
Makalah ini dibuat selain untuk memnuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen
pembimbing sebagai referensi untuk penyusun dan juga para pembaca.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Aromaterapi
Aromaterapi telah digunakan sejak zaman Mesir kuno yang memang
terkenal dengan ilmu pengetahuan yang tinggi. Merekalah yang menciptakan dan
meramaikan dunia pengobatan, farmasi, parfum serta kosmetik. Dari Mesir,
aromaterapi dibawa ke Yunani, Cina, India serta Timur Tengah sebelum masuk ke
Eropa di abad pertengahan Pada abad ke 19 dimana ilmu kedokteran mulai
terkenal, beberapa dokter pada zaman itu tetap memakai minyak esensial dalam
praktek sehari-hari mereka. Pada zaman aromaterapi modern, aromaterapi digali
oleh Robert Tisserand yang meniulis buku The Art of aromatherapy (Poerwadi,
2006).
Dewasa ini, riset membuktikan aneka penggunaan minyak aroma. Riset
kedokteran pada tahun-tahun belakangan ini mengungkapkan fakta bahwa bau
yang kita cium memiliki dampak penting pada perasaan kita. Menurut hasil
penelitian ilmiah, bau berpengaruh secara langsung terhadap otak seperti obat.
Misalnya, mencium lavender meningkatkan frekuensi gelombang alfa terhadap
kepala bagian belakang dan keadaan ini dikaitkan dengan relaksasi
(Sharma,2009).
B. Definisi Aromaterapi
Aromaterapi adalah terapi atau pengobatan dengan menggunakan bau-
bauan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, bunga, pohon yang berbau harum dan
enak. Minyak astiri digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan, sering digabungkan untuk menenangkan sentuhan
penyembuhan dengan sifat terapeutik dari minyak astiri (Craig Hospital, 2013).
Aromaterapi dapat juga didefinisikan sebagai penggunaan terkendali
esensial tanaman untuk tujuan terapeutik (Posadzki et al, 2012). Jenis minyak
aromaterapi yang umum digunakan yaitu:
1. Minyak Eukaliptus, Radiata (Eucalyptus Radiata Oil)
2. Minyak Rosemary (Rosemary Oil)
3. Minyak Ylang-Ylang (Ylang-Ylang Oil)
4. Minyak Tea Tree (Tea Tree Oil)
5. Minyak Lavender (Lavender Oil)
6. Minyak Geranium (Geranium Oil)
7. Minyak Peppermint
8. Minyak Jeruk Lemon (Lemon Oil)
9. Minyak Chamomile Roman
10. Minyak Clary Sage (Clary Sage Oil)
C. Mekanisme Aromaterapi
Efek fisiologis dari aroma dapat dibagi menjadi dua jenis : mereka yang
bertindak melalui stimulasi sistem saraf dan organ-organ yang bertindak langsung
pada organ atau jaringan melalui effector-receptor mekanisme
(Hongratanaworakit, 2004).
Aromaterapi didasarkan pada teori bahwa inhalasi atau penyerapan minyak
esensial memicu perubahan dalam sistem limbik, bagian dari otak yang
berhubungan dengan memori dan emosi. Hal ini dapat merangsang respon
fisiologis saraf, endokrin atau sistem kekebalan tubuh, yang mempengaruhi
denyut jantung, tekanan darah, pernafasan, aktifitas gelombang otak dan
pelepasan berbagai hormon di seluruh tubuh.
Efeknya pada otak dapat menjadikan tenang atau merangsang sistem saraf, serta
mungkin membantu dalam menormalkan sekresi hormon. Menghirup minyak
esensial dapat meredakan gejala pernafasan, sedangkan aplikasi lokal minyak
yang diencerkan dapat membantu untuk kondisi tertentu. Pijat dikombinasikan
dengan minyak esensial
memberikan relaksasi, serta bantuan dari rasa nyeri, kekuatan otot dan kejang.
Beberapa minyak esensial yang diterapkan pada kulit dapat menjadi anti mikroba,
antiseptik, anti jamur, atau anti inflamasi (Hongratanaworakit, 2004).
D. Manfaat Minyak Aromaterapi
Beberapa manfaat minyak aromaterapi (esensial oil):
1. Lavender, dianggap paling bermanfaat dari semua minyak astiri.Lavender
dikenal untuk membantu meringankan nyeri, sakit kepala, insomnia,
ketegangan dan stress (depresi) melawan kelelahan dan mendapatkan untuk
relaksasi, merawat agar tidakinfeksi paru- paru, sinus, termasuk jamur vaginal,
radang tenggorokan, asma, kista dan peradangan lain. Meningkatkan daya
tahan tubuh, regenerasi sel, luka terbuka, infeksi kulit dan sangat nyaman
untuk kulit bayi, dll.

Gambar Lavender (Sharma, S. (2009).

2. Jasmine : Pembangkit gairah cinta, baik untuk kesuburan wanita, mengobati


impotensi, anti depresi, pegal linu, sakit menstruasi dan radang selaput lendir.

Gambar Jasmine (Sharma, S. 2019)


3. Orange : Baik untuk kulit berminyak, kelenjar getah bening tak lancar,debar
jantung tak teratur dan tekanan darah tinggi.

Gambar Orange (Sharma, S. (2009).

4. Peppermint: Membasmi bakteri, virus dan parasit yang bersarang di


pencernaan. Melancarkan penyumbatan sinus dan paru, mengaktifkan
produksi minyak dikulit, menyembuhkan gatal-gatal karena kadas/kurap,
herpes, kudis karena tumbuhan beracun.

Gambar Peppermint (Sharma, S. (2009).

5. Rosemary: Salah satu aroma yang manjur memperlancar peredaran darah,


menurunkan kolesterol, mengendorkan otot, reumatik, menghilangkan
ketombe, kerontokan rambut, membantu mengatasi kulit kusam sampai di
lapisan terbawah. Mencegah kulit kering, berkerut yang menampakkan urat-
urat kemerahan.
Gambar Rosmary (Sharma, S. (2009).

6. Sandalwood: Menyembuhkan infeksi saluran kencing dan alat kelamin,


mengobati radang dan luka bakar, masalah tenggorokan, membantu mengatasi
sulit tidur dan menciptakan ketenangan hati.

Gambar Sandalwood (Sharma, S. (2009).

7. Green tea: Berperan sebagai tonik kekebalan yang baik mengobati penyakit
paru-paru, alat kelamin, vagina, sinus, inveksi mulut, inveksi jamur, cacar air,
ruam saraf serta melindungi kulit karena radiasi bakar selama terapi kanker.

Gambar Green Tea (Sharma, S. (2009).

8. Ylang-Ylang/ Kenanga: Bersifat menenangkan, melegakan sesak nafas,


berfungsi sebagai tonik rambut sekaligus sebagai pembangkit rasa cinta.
Gambar kenanga (Sharma, S. (2009).

9. Lemon: Selain baik untuk kulit berminyak, berguna pula sebagai zat
antioksidan, antiseptik, melawan virus dan infeksi bakteri, mencegah
hipertensi, kelenjar hati dan limpa yang tersumbat, memperbaiki metabolisme,
menunjang system kekebalan tubuh serta memperlambat kenaikan berat
badan.

Gambar Lemon (Sharma, S. (2009).

10. Frangipani/ Kamboja : Bermanfaat untuk pengobatan, antara lain, bisa untuk
mencegah pingsan, radang usus, disentri, basiler, gangguan pencernaan,
gangguan penyerapan makanan pada anak, radang hati, radang saluran napas,
jantung berdebar, TBC, cacingan, sembelit, kencing nanah, beri-beri, kapalan,
kaki pecah-pecah, sakit gigi, tertusuk duri atau beling, bisul dan patekan.
Aromaterapi dari wewangian ini melambangkan kesempurnaan. Ini dapat
digunakan untuk meditasi dan memberikan suasana hening yang mendalam.

Gambar Kamboja (Sharma, S. (2009).


11. Strawberry: Dapat meningkatkan selera makan, mengurangi penyakit jantung,
tekanan darah tinggi dan kanker.

Gambar Strawberry (Sharma, S. (2009).

12. Lotus: Meningkatkan vitalitas, kosentrasi, mengurangi panas dalam,


meningkatkan fungsi limpa dan ginjal.

Gambar Lotus (Sharma, S. (2009).

13. Appel: Dapat menyembuhkan mabuk, diare, menguatkan sistem pencernaan,


menjernihkan pikiran, mengurangi gejala panas dalam.

Gambar Appel (Sharma, S. (2009).


14. Vanilla: Dengan aroma yang lembut dan hangat mampu menenangkan
pikiran.
Gambar Vanilla (Sharma, S. (2009).
15. Nigth Queen: Membuat rasa nyaman dan rileks.

Gambar Night Queen (Sharma, S. (2009).

16. Opium: Menggembirakan, memberi energi dan semangat tertentu.

Gambar Opium (Sharma, S. (2009).

17. Coconut: Memberikan efek ketenangan, menghilangkan stress, mampu


mempertahankan keremajaan kulit wajah sehingga wajah selalu nampak
bersinar sepanjang masa.
Gambar Coconut (Sharma, S. (2009).

18. Sakura: Di antaranya, disentri, demam, muntah, batuk darah, keputihan,


tumor, insomnia, mimisan, sakit kepala, hipertensi.

Gambar Sakura (Sharma, S. (2009).

Dari uraian aromaterapi dan manfaatnya, aromaterapi yang mempunyai


manfaat meringankan nyeri adalah jenis aromaterapi lavender. Minyak lavender di
ekstrak dari tanaman yang disebut lavandula angustifolia. Dari semua aromaterapi,
lavender dianggap paling bermanfaat dari semua minyak atsiri.

E. Bunga Lavender
Nama lavender berasal dari bahasa latin “lavera” yang berarti
menyegarkan dan orang-orang Roma telah memakainya sebagai parfum dan
minyak mandi sejak zaman dahulu. Bunga lavender memiliki 25-30 spesies,
beberapa diantaranya adalah lavandula angustifolia, lavandula lattifolia, lavandula
stoechas. Penampakan bunga ini adalah berbentuk kecil, berwarna ungu kebiruan,
dan tinggi tanaman mencapai 72 cm. Asal tumbuhan ini adalah dari wilayah
selatan Laut Tengah sampai Afrika tropis dan ke arah timur sampai India.
Tanaman ini tumbuh baik pada daerah dataran tinggi, dengan ketinggian berkisar
antara 600-1.350 m di atas permukaan laut. (McLain DE, 2009)
Bunga Lavender

Zat Yang Terkandung Pada Minyak Lavender.

Minyak lavender memiliki banyak potensi karena terdiri atas beberapa


kandungan. Menurut penelitian, dalam 100 gram minyak lavender tersusun atas
beberapa kandungan, seperti : minyak esensial (13%), alpha-pinene (0,22%),
camphene (0,06%), beta-myrcene (5,33%), p-cymene (0,3%), limonene
(1,06%), cineol (0,51%), linalool (26,12%),borneol (1,21%), terpinen-4-o1
(4,64%), linail acetate (26,32%), geranyl acetate (2,14%), dan caryophyllene (7,55%).
Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa kandungan utama dari bunga
lavender adalah linail asetat dan linalool (C10H18O) (McLain DE, 2009)

F. Teknik Pemberian Aromaterapi


Teknik pemberian aroma terapi bisa digunakan dengan cara:
1. Inhalasi: biasanya dianjurkan untuk masalah dengan pernafasan dan dapat
dilakukan dengan menjatuhkan beberapa tetes minyak esensial ke dalam
mangkuk air mengepul. Uap tersebut kemudian dihirup selama beberapa saat,
dengan efek yang ditingkatkan dengan menempatkan handuk diatas kepala
dan mangkuk sehingga membentuk tenda untuk menangkap udara yang
dilembabkan dan bau.
2. Massage/ pijat: Menggunakan minyak esensial aromatik dikombinasikan
dengan minyak dasar yang dapat menenangkan atau merangsang, tergantung
pada minyak yang digunakan.
3. Difusi: Biasanya digunakan untuk menenangkan saraf atau mengobati beberapa
masalah pernafasan dan dapat dilakukan dengan penyemprotan senyawa yang
mengandung minyak ke udara dengan cara yang sama dengan udara freshener.
Hal ini juga dapat dilakukan dengan menempatkan beberapa tetes minyak esensial
dalam diffuser dan menyalakan sumber panas. Duduk dalam jarak tiga kaki dari
diffuser, pengobatan biasanya berlangsung sekitar 30 menit.
4. Kompres : Panas atau dingin yang mengandung minyak esensial dapat digunakan
untuk nyeri otot dan segala nyeri, memar dan sakit kepala.
5. Perendaman : Mandi yang mengandung minyak esensial dan berlangsung selama
10-20 menit yang direkomendasikan untuk masalah kulit dan menenangkan saraf
(Craig hospital, 2013).

G. Prosedur Kerja Inhalasi Aromaterapi

Menurut Kim et al (2006), metode kerja inhalasi dengan kapas basah berisi
cairan aromaterapi lavender dengan konsetrat 2% yang diletakkan disamping lubang
masker oksigen. Pasien menghirup aromaterapi yang masuk bersama oksigen dengan
kecepatan 3-8 liter/ menit. Intervensi ini dilakukan kurang lebih 15 menit.
BAB III

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

A. Tahap Prainteraksi
1. Persiapan diri mahasiswa
2. Cuci tangan
3. Persiapan alat
a. Minyak esensial
b. Anglo
c. Lilin
d. Korek Api
e. Air
B. Tahap Orientasi
1. Berikan salam terapeutik
2. Bawa alat ke dekat penderita
3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada penderita
C. Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan penderita untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai
2. Menanyakan keluhan
3. Mulai tindakan dengan cara yang baik
4. Memberikan privacy pada penderita
5. Ciptakan lingkungan yang tenang
6. Usahakan responden tetap rileks dan tenang
7. Atur posisi responden senyaman mungkin
8. Tuangkan air sebanyak 5 cc kemudian teteskan minyak aromaterapi pada alat
pengharum sebanyak 3 tetes diatas tempat anglo.
9. Kemudian nyalakan lilin dibawah anglo dengan suhu 600C sampai aromaterapi
tercium baunya dan dekatkan alat pada penderita.
10. Anjurkan penderita menghirup selama 10 menit
11. Anjurkan penderita bernafas beberapa kali dengan irama normal
12. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
13. Usahakan agar penderita tetap konsentrasi
14. Anjurkan pada penderita untuk mengulangi prosedur
15.
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi tindakan dengan menggunakan lembar observasi tekanan darah setelah
diberikan aromaterapi selama 10 menit
2. Membenarkan posisi penderita kembali
3. Merapikan alat
4. Mengakhiri pertemuan
5. Dokumtasi
Sumber (Dwi, Rika. 2017)
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aromaterapi adalah terapi atau pengobatan dengan menggunakan bau-bauan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, bunga, pohon yang berbau harum dan enak.
Dalam teknik pemberian aroma terapi bisa digunakan dengan cara inhalasi, massage,
difusi, kompres dan perendaman.
Menurut Kim et al (2006), metode kerja inhalasi dengan kapas basah berisi
cairan aromaterapi lavender dengan konsetrat 2% yang diletakkan disamping lubang
masker oksigen. Pasien menghirup aromaterapi yang masuk bersama oksigen dengan
kecepatan 3-8 liter/ menit. Intervensi ini dilakukan kurang lebih 15 menit.
B. Saran
Penyusun menyarankan bagi pembaca agar dapat memahami materi keperawatan
holistik yang ada di dalam makalah ini. Bagi pembaca dan mahasiswa lain yang ingin
mengetahui dan memahami lebih dalam lagi mengenai materi ini, maka dapat
menjadikan makalah ini sebagai referensi. Penyusun juga mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Craighospital. (2013).Aromatherapy. Retrievedfrom


http://www.craighospital.org/respiratorydocuments/heathinfo/PDFs/801.CAM.Ar
omatherapy.pdf.

Hongratnatowarkit, T. (2004).Physological effect aromatherapy, songklanakarin J.


Sci thecnol. Vol 26. No 1 .

Kim T. W., Seo J. N., Suh Y. H., Park H.J., Kim J.H., Kim J.Y.et al. 2006.

Involvement of lymphocytes in dextran sulfate sodium-induced experimental colitis.World J.


Gastroenterol.12(2): 302-305.

McLain DE. (2009). Chronic Health Effects Assessment of Spike Lavender Oil. Walker
Doney and Associates

Poerwadi, R. 2006. Aromaterapi Sahabat Calon Ibu.Jakarta: Dian Rakyat

Posadzki, P., Watson, L., Ernst, E., 2012, Herb-Drug Interactions: an overview ofsystematic
reviews. British Journal of Pharmacology

Sharma, S. (2009). Aromaterapi. Jakarta: Karis.

Anda mungkin juga menyukai