Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KOMPLEMENTER TERAPY

“AROMATHERAPY”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Komplementer Terapy


Dosen Pembimbing : Ari Kurniarum,SSiT.,M.Kes

Kelompok 4 :
1. Ari Fatun Nafisah P27224020006
2. Ayu Dian Puspitasari P27224020008
3. Fatma Vera Kusuma P27224020013
4. Ika Nur Alimna P27224020016
5. Kuza Anci Wulan P27224020021
6. Lina Astuti P27224020023
7. Mahanani Kusumawardani P27224020025
8. Nindy Agitasari P27224020030
9. Retno Anggraini P27224020035

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
PRODI DIV KEBIDANAN
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fenomena yang ada saat ini penggunaan terapi alternatif dan
komplementer tanpa menggunakan obat telah banyak digunakan. Bentuk dan
jenisnya pun beragam, salah satunya adalah bentuk terapi komplementer
dengan aromaterapi. Aromaterapi adalah salah satu teknik pengobatan atau
perawatan menggunakan bau-bauan yang menggunakan minyak esensial
aromaterapi. Proses ekstraksi (penyulingan) minyak esensial ini secara umum
dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu penyulingan dengan dengan air
(direbus), penyulingan dengan air dan uap (dikukus), dan penyulingan dengan
uap (diuapkan).
Salah satu aroma yang paling digemari adalah lavender. Kandungan
utama dari bunga lavender adalah linalyl asetat dan linalool (C10H18O).
Linalool adalah kandungan aktif utama yang berperan pada efek anti cemas
(relaksasi) pada lavender. Menurut hasil dari beberapa jurnal penelitian,
didapatkan kesimpulan bahwa minyak esensial dari bunga lavender dapat
memberikan manfaat relaksasi (carminative), sedatif, mengurangi tingkat
kecemasan, dan mampu memperbaiki mood seseorang. Saat ini, minyak
esensial dan komponen-komponen penyusunnya digunakan dalam berbagai
produk, seperti produk kosmetika, produk kebersihan, pembuatan makanan,
obat, pengharum, dan agrikultur. Menurut Ali B, et al., 2015 bahwa
penggunaan minyak esensial penting untuk terapi, aromatik, parfum, dan juga
digunakan untuk spiritual. Selain itu, pemanfaatan minyak esensial yang tidak
kalah penting sebagai produk aromaterapi.
Menurut data yang diperoleh dari Indonesian Essential Oil: The Scents of
Natural Life terdapat sekitar 40 jenis tanaman yang diproduksi di Indonesia
yang berpotensi sebagai sumber aromaterapi. Peran yang dapat diberikan
perawat dalam terapi komplementer atau alternatif dapat disesuaikan dengan
peran perawat yang ada, sesuai dengan batas kemampuannya. Pada
dasarnya,perkembangan perawat yang memerhatikan hal ini sudah ada.
Sebagai contoh yaitu American Holistic Nursing Association (AHNA), Nurse
Healer Profesional Associates (NHPA) (Hitchcock et al.,199 9). Ada pula
National Cent er f or Complementary/Alternative Medicine (NCCAM) yang
berdiri tahun 1998 (Snyder & Lindquis, 2002).Manfaat dari produk
aromaterapi bagi kesehatan manusia di antaranya adalah untuk
merelaksasikan tubuh, menyegarkan pikiran, untuk memperbaiki mood, dan
sebagai placebo dalam penyembuhan penyakit yang memberikan efek
fisiologi. Selain itu menurut hasil penelitian dari beberapa peneliti, minyak
atsiri yang terdapat dalam produk aromaterapi memiliki manfaat sebagai
berikut: sebagai antioksidan, untuk meredakan inflamasi dan sebagai
analgesic.
Dalam makalah ini, penulis membahas tentang bagaimana sejarah
terapi komplementer aromaterapi, cara mengaplikasikan dalam keperawatan,
serta pandangan budaya, agama dan kesehatan tentang aromaterapi.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana sejarah terapi komplementer aromatherapy dan cara
mengaplikasikanya?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
Tujuan Umum :
Mengetahui sejarah terapi komplementer dan bagaimana aplikasinya dalam
keperawatan.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui manfaat aromaterapi bagi kesehatan.
b. Mengetahui macam-macam aromaterapi.
c. Mengetahui aroma terapi dalam pandangan budaya dan agama.
d. Mengetahui manfaat aromaterapi untuk mengatasi masalah keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Aromaterapi
Aromaterapi berasal dari kata “aroma”, yang artinya bau yang menarik
yang berasal dari tumbuhan (minyak essensial) atau rempah, dan berasal
dari kata “terapi”, yang artinya suatu perawatan yang dirancang untuk
pengobatan. Berbagai peninggalam seni dan lukisan dari kebudayaan kuno
Mesir, China, dan Persia memperlihatkan bahwa essens atau kandungan
inti dari tumbuhan banyak sekali digunakan dan dianggap sangat berharga
oleh para pemuka agama, dokter, dan penyembuh.
Aromaterapi merupakan proses penyembuhan kuno yang menggunakan
sari tumbuhan aromaterapi murni yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan tubuh, pikiran dan jiwa. Beberapa minyak
sari yang umum digunakan dalam aromaterapi karena sifatnya yang
serbaguna adalah Langon kleri, eukaliptus, geranium, lavender, lemon,
peppermint, petigrain, rosemary, pohon teh, dan ylang-ylang. Aromaterapi
mempunyai efek yang positif karena diketahui bahwa aroma yang segar
dan harum bisa merangsang sensori dan reseptor yang ada di hidung
kemudian memberikan informasi lebih jauh ke area di otak yang
mengontrol emosi dan memori serta memberikan informasi ke
hipotalamus. Hipotalamus merupakan pengatur system internal tubuh,
termasuk sistem seksualitas, suhu tubuh, dan reaksi terhadap stress
(Koensoemardiyah, 2009).

B. Sejarah Aromaterapi
Aromaterapi adalah istilah modern untuk praktik yang sudah
dilakukan ribuan tahun lalu, seperti yang dilakukan orang Mesir kuno.
Sejarah aromaterapi sudah setua sejarah peradaban. Aromaterapi sudah
dikenal dan digunakan oleh penduduk dari Yunani, Romawi, dan Mesir
kuno sejak 6000 tahun yang lalu. Para tabib Imhotep di Mesir
menggunakan minyak esensial (minyak atsiri) untuk mandi, pijat, serta
pembalseman mayat. Sejarah Aromaterapi dapat kita telusuri kembali
lebih dari 3.500 tahun sebelum masehi, ketika wewangian untuk pertama
kali dicatat dalam sejarah peradaban manusia. Pada kenyataannya, sejarah
aromaterapi berkaitan dengan perkembangan pengobatan aromatik, yang
pada mulanya digabungkan dengan kepercayaan. Di jaman Mesir kuno
untuk pertama kalinya membakar dupa dari kayu dan herbal
beraroma.Perkembangan aromatik sebagai obat menjadi dasar dari
pertumbuhan aromaterapi.Minyak esensial Mesir: Myrrh adalah ramuan
yang paling populer digunakan untuk memproduksi minyak esensial.
Selain Myrrh, minyak lainnya yang terbuat dari kemenyan, spikenard,
cedarwood, kayu manis dll juga populer digunakan.

C. Aplikasi Aromaterapi
1. Sebagai parfum
Pemakaian aromaterapi yang paling mudah adalah dengan
memanfaatkannya sebagai parfum. Berhubung minyak esensial
memiliki intensitas wangi yang amat kuat, Anda cukup menitikkan
satu tetes saja pada pergelangan tangan, dan menggosokkan sisa
minyak di pergelangan tangan pada leher. Cara lain adalah meneteskan
minyak ke dalam air di dalam botol semprot dan menggunakannya
sebagai mist untuk pemakaian berulang.
2. Dihirup
Penggunaan aromaterapi dengan cara menghirup dianggap
sebagai cara disebut dengan teknik inhalasi. Beberapa tetes minyak
diteteskan ke dalam baskom yang berisi air panas, kemudian wajah
dihadapkan ke atas baskom dengan menutup kepala dan muka
menggunakan handuk, dengan cara ini uap yang naik dapat terhirup
seluruhnya.
3. Penguapan
Alat yang digunakan untuk menyebarkan aromaterapi dengan
cara penguapan ini mempunyai rongga seperti gua untuk meletakkan
lilin kecil atau lampu minyak dan bagian atas terdapat cekungan
seperti cangkir biasanya terbuat dari kuningan untuk meletakkan
sedikit air dan beberapa tetes minyak esensial (Sharma 2009 dalam
Yogasara, dkk 2014). Cara penggunaannya adalah mengisi cekungan
cangkir pada tungku dengan air dan tambahkan beberapa tetes minyak
esensial, kemudian nyalakan lilin, lampu minyak atau listrik. Setelah
air dan minyak menjadi panas, penguapan pun terjadi dan seluruh
ruangan akan terpenuhi dengan bau aromatik. Proses penguapan dapat
berlangsung sekitar lima sampai enam jam.
4. Campuran air mandi
Tuangkan beberapa tetes minyak esensial ke dalam air hangat
yang akan Anda gunakan untuk mandi berendam. Hirup dalam-dalam
keharuman yang menguar ke permukaan bersama uap air. Anda bisa
menggunakan minyak esensial saja atau mencampurnya dengan garam
mandi yang biasa dipakai sehari-hari. Jika ingin mencampurnya
dengan garam mandi, pastikan keharuman di antara keduanya selaras.
5. Campuran minyak pijat
Untuk meningkatkan manfaat pijat, teteskan minyak esensial
ke dalam minyak yang akan digunakan untuk memijat, seperti minyak
zaitun, almond, atau jojoba. Untuk minyak pijat, pilih yang aromanya
netral dan tidak menusuk hidung. Tambahan aromaterapi ke dalam
minyak pijat akan membuat Anda merasa lebih relaks dan segar
setelahnya. Aromaterapi yang biasa dipilih untuk pijat adalah
lavender, ylang-ylang, dan jasmine.
6. Pengharum ruangan
Untuk mengharumkan ruangan, Anda bisa meneteskan minyak
esensial pada kain pelapis bantal, kasur, ataupun tirai. Anda juga bisa
meneteskan minyak pada wadah kain tebal atau spons dan
meletakkannya persis di depan blower pendingin ruangan, baik di
dalam kamar ataupun mobil. Alternatif lain adalah dengan meneteskan
minyak esensial ke dalam alat diffuser yang bisa menyebarkan uap air
ke berbagai penjuru ruangan.
7. Pemakaian secara oral
Pemakaian minyak esensial juga dapat dilakukan secara oral
alias disantap. Tapi, hati-hati, karena tak semua jenis minyak esensial
bisa digunakan dengan cara ini. Untuk kepastiannya, Anda bisa
membaca petunjuk pemakaian pada kemasan atau menanyakannya
secara langsung kepada produsen. Pemakaian aromaterapi secara oral
biasanya dilakukan dengan cara meneteskan minyak esensial ke dalam
minuman atau masakan.
8. Aromaterapi Rosemary
Fungsi alertingmerupakan suatu proses kognitif dimana
seseorang dapat mencapai dan mempertahankan status waspada.
Alerting melibatkan suatu perubahan internal dalam mempersiapkan
penerimaan rangsang stimulus di dalam otak. Minyak esensial
rosemary mengandung beberapa komponen seperti α-pineole, 1,8-
cineole, dan camphor yang dapat merangsang sistem saraf pusat dan
mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang.
9. Aromaterapi Lavender
Lavender adalah salah satu minyak aromaterapi yang banyak
digunakan saat ini, baik secara inhalasi (dihirup) ataupun dengan
teknik pijatan. Lavender mengandung linalool yang memiliki efek
menenangkan/relaksasi (Dewi, 2013). Lavender juga membantu
meringankan insomnia, kecemasan, dan depresi (Cuncic, 2014).
Aromaterapi lavender meningkatkan gelombang alfa di dalam otak,
gelombang ini menggambarkan keadaan yang rileks pada seseorang
dan akan meghilang apabila seseorang banyak pikiran atau dalam
keadaan mental yang sibuk (James, Baker, & Swain, 2008).
Aromaterapi lavender juga memiliki rasa nyaman, rasa keterbukaan
dan keyakinan.Disamping itu lavender juga dapatmengurangi rasa
tertekan, stres, rasa sakit, emosi yang tidak seimbang, histeria, rasa
frustasi dan kepanikan (Wheatley, 2005).
10. Aromaterapi kenanga
Minyak kenanga merupakan salah satu jenis aromaterapi yang
mempunyai efek yang menyeimbangkan, relaksasi, meredakan
ketegangan, stres, denyut nadi cepat, pernafasan cepat dan bermanfaat
untuk tekanan darah tinggi (Sharma, 2009). Menurut Alan Huck
Neurologi psikiater dan direktur Smell and Taste Research Centre di
Chicago, bau berpengaruh langsung terhadap otak seperti obat. Hidung
kita mempunyai kapasitas untuk membedakan 100.000 bau yang
berbeda yang mempengaruhi kita tanpa kita sadari (Sharma, 2009).
Bau-bauan tersebut mempengaruhi bagian otak yang berkaitan dengan
mood atau suasana hati, emosi, ingatan dan pembelajaran (Jaelani,
2009). Minyak kenanga dikenal sebagai “ylang-ylang”, banyak
digunakan sebagai bahan campuran untuk kosmetika. Dalam produk
spa, minyak kenanga biasanya dipakai untuk menghilangkan
ketegangan atau nervous, menciptakan suasana tenang dan rileks
(Jaelani, 2009). Aromaterapi merupakan salah satu metode relaksasi
alternatif yang banyak diminati orang karena dapat memberikan
perasaan tenang. Dengan dosis yang tepat dan waktu yang cukup
aromaterapi diharapkan dapat memberikan perasaan tenang pada
lansia. Dengan aromaterapi yang tepat diharapkan aromaterapi
kenanga akan merangsang sistem limbik yang bertugas mengatur
emosi seseorang mengeluarkan serotonin yang membuat perubahan
fisiologis pada tubuh, pikiran, jiwa dan menghasilkan efek
menenangkan pada tubuh. Perasaan yang tenang pada tubuh akan
membuat lansia dapat menghadapi setiap masalah ataupun perubahan
yang timbul seiring proses menua dengan pikiran jernih dan
meningkatkan koping yang adaptif sehingga dengan koping yang
adaptif masalah dapat teratasi dengan baik sehingga kecemasan
menurun.
11. Aromaterapi Cendana
Kualitas tidur merupakan kondisi tidur seseorang yang dapat
digambarkan dengan lama waktu tidur dan keluhan-keluhan yang
dirasakan saat tidur maupun saat bangun tidur seperti merasa letih,
pusing, badan pegal-pegal atau mengantuk berlebihan pada siang hari
(Potter & Perry, 2005) Masalah tidur yang terjadi Pada remaja dapat
diatasi dengan salah satu terapi komplementer yaitu dengan
menggunakan aromaterapi. Aromaterapi memberikan efek relaksasi
pada otot sehingga remaja mudah untuk tidur. Kemajuan teknologi
membuat Menurut Jaelani (2009) pemberian aromaterapi cendana
membantu mengurangi depresi, mengatasi sulit tidur, stress, perasaan
sedih dan sangat bermanfaat untuk meditasi.
12. Lemon
Mekanisme kerja aromaterapi dalam tubuh manusia
berlangsung melalui dua sistem fisiologis, yaitu sirkulasi tubuh dan
sistem penciuman. Wewangian dapat mempengaruhi kondisi psikis,
daya ingat, dan emosi seseorang. Aromaterapi lemon merupakan jenis
aromaterapi yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri dan cemas
(Wong, 2010). Aromaterapi lemon merupakan jenis aroma terapi yang
dapat digunakan untuk mengatasi nyeri dan cemas. Zat yang
terkandung dalam lemon salah satunya adalah linalool yang berguna
untuk menstabilkan sistem saraf sehingga dapat menimbulkan efek
tenang bagi siapapun yang menghirupnya (Wong, 2010).
D. Aromaterapi dalam Pandangan Agama, Budaya dan Kesehatan
1. Aromaterapi dalam pandangan budaya
a. Bali
Bali terkenal dengan keindahan alamnya, bahkan banyak turis
asing yang mengunjungi bali untuk menikmati keindahanya.
Aromaterapi di bali sudah seperti kebutuhan yang dipakai dalam
kehidupan sehari-hari. Spa di Bali merupakan salah satu bagian
dari pariwisata yang sangat terkenal di mata dunia. Hal ini
ditunjukan dengan predikat sepuluh besar spa terbaik di dunia.
(Agustini, 2014)
b. Jawa
Faktor yang ditekankan di dalam ritual penyembuhan
tradisional masyarakat jawa adalah munculnya keyakinan untuk
sembuh yang ditopang oleh hubungan yang holisitik dengan
terapis dalam hal ini dukun dengan praktik pengobatan yang
familier dengan pasien. Misalnya, pada kasus orang yang terkena
penyakit maag, bukan obat yang diberikan melainkan dupa harum
agar orang yang sedang sakit lebih merasa tenang. Selain itu,
adalah peran mantra ataupun doa-doa yang dipanjatkan
menambahkan keyakinan pada si pasien sehingga memberikan
peluang kesembuhan lebih cepat. (Khair, 2015)
2. Aromaterapi dalam Pandangan Agama
Fir'aun dan mumifikasi:Dalam pencarian mereka untuk
keabadian, mereka menguburkan Firaun mereka dengan banyak
minyak di dalam piramida. Ketika makam Raja Tutankhamen
dieksplorasi pada tahun 1922, itu berisi sekitar 50 botol alabaster
dirancang untuk menampung sekitar 350 liter minyak esensial.
Aroma terapi sangat bermanfaat bagi organ-organ bagian dalam,
seperti otak dan jantung. Juga dapat membuat jiwa merasa senang.
Oleh sebab itu di dalam Shahih Muslim terdapat hadis dari Ibnu Umar
yang menyatakan, bahwasanya Nabi saw suka berasap (melakukan
aroma terapi) dengan kayu gaharu. Sementara Aisyah menyatakan,
bahwasanya Nabi saw suka memakai minyak misik (kesturi) dan
ambar (Abu Abdillah, 2014).
3. Aromaterapi dalam Pandangan Kesehatan
Selama ribuan tahun, aromaterapi telah digunakan untuk
meningkatkan kesehatan fisik, mental dan spiritual. Aromaterapi
melibatkan penggunaan minyak esensial tanaman yang diambil dari
bunganya, dedaunan, kulit kayu atau akarnya, dan kemudian
memijatnya (dicampur dengan zat lain seperti minyak atau lotion) ke
dalam kulit, menghirupnya atau menggunakannya untuk mewangi
ruangan (Vaszily, 2017). Aromaterapi diyakini dapat mengatasi
berbagai masalah kesehatan maupun psikologis, seperti kecemasan,
depresi, infeksi saluran perkemihan, vertigo, sakit kepala dan sakit
telinga, serangan panik, dermatitis, kelelahan, alergi, herpes, arthritis,
dan masih banyak lagi. Akan tetapi, penting untuk berhati-hati saat
bereksperimen dengan minyak esensial murni. Beberapa minyak
memiliki sifat racun jika dikonsumsi melalui mulut. Varietas tertentu,
pada orang-orang tertentu, dapat memperburuk alergi dan asma,
mengiritasi kulit dan menyebabkan kontraksi rahim pada wanita hamil
(Vaszily, 2017).
E. Mengetahui manfaat aromaterapi untuk mengatasi masalah
keperawatan.
1. Aromaterapi lavender dapat menurunkan intensitas nyeri perineum
pada ibu post partum
Nyeri perineum dapat memengaruhi kemampuan wanita untuk
mobilisasi sehingga dapat menimbulkan komplikasi seperti perdarahan
post partum. Trauma pada perineum juga menimbulkan rasa tidak
nyaman dan nyeri saat melakukan hubungan seksual. Karena itu,
penanganan nyeri perineum ini penting dilakukan. Saat ini penanganan
yang sering digunakan yaitu terapi komplementer aromaterapi dengan
minyak essensial lavender, karena lavender mempunyai sifat
antikonvulsan, antidepresi, anxiolytic, dan menenangkan. Aromaterapi
akan menstimulasi hipotalamus untuk mengeluarkan mediator kimia
yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit dan menimbulkan
perasaan bahagia. Penanganan untuk mengurangi nyeri perineum
dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi. Namun
penggunaan secara farmakologi sering menimbulkan efek samping dan
kadang tidak memiliki kekuatan efek yang diharapkan. Aromaterapi
digunakan sebagai salah satu alternatif penanganan nyeri non
farmakologik. Berbagai macam aroma terapi yang dapat digunakan
antara lain cendana, kemangi, kayumanis, kenanga, sitrus, melati,
cengkih, dan lavender. Saat aromaterapi dihisap, zat aktif yang
(kelenjar hipofise) untuk mengeluarkan hormon endorpin. Endorpin
diketahui sebagai zat yang menimbulkan rasa tenang, relaks dan
bahagia. acetate yang terdapat dalam lavender berefek sebagai
analgetik. Nyeri perineum dapat terjadi setelah persalinan pervaginam
akibat laserasi spontan pada saat bayi lahir dan dapat diperparah
apabila terdapat robekan pada perineum yang disebabkan tindakan
episiotomi. Tindakan ini akan memerlukan penjahitan dan dengan
penjahitan tersebut dapat menyebabkan nyeri pada daerah luka jahitan.
Sebanyak 33% wanita mengalami nyeri perineum karena tindakan
episiotomi dan 52% merupakan laserasi spontan.
Sesuai hasil penelitian Stea Susana menunjukkan bahwa terapi
esensial minyak lavender berpengaruh secara positif terhadap
kecemasan insomnia dan mengontrol rasa sakit. . Dengan demikian
aromaterapi lavender dapat menjadi salah satu alternatif penanganan
nyeri luka perineum yang dapat mengakibatkan kondisi fisik maupun
psikologis ibu menjadi lebih baik. Begitu juga hasil penelitian
Salamati didapatkan bahwa rasa sakit sebelum dan setelah menghirup
minyak lavender berpengaruh secara signifikan terhadap pengurangan
rasa sakit. (Wiwin Widyani, 2016)
2. Aromaterapi Citrus menangani Gangguan Pola Tidur
Masalah tidur yang terjadi pada remaja dapat diatasi dengan
salah satu terapi komplementer yaitu dengan menggunakan
aromaterapi. Aromaterapi memberikan efek relaksasi pada otot
sehingga remaja mudah untuk tidur. Kemajuan teknologi membuat
aromaterapi semakin berkembang dan diminati banyak orang.
Aromaterapi dapat berupa dupa, lilin, minyak aromaterapi, sabun
mandi, pengharum ruangan dan parfum. Aromaterapi dapat
diaplikasikan dalam berbagai cara, antara lain dengan menggunakan
alat anglo pemanas, pemijatan, berendam, penghirupan langsung,
semprotan maupun dengan kompres. Setiap cara tersebut dapat
dilakukan tergantung dari selera, kebutuhan, dan kondisi individu
masing-masing. Salah satu cara yang efektif adalah dengan inhalasi
langsung, sehingga efek dari aromaterapi bekerja langsung pada sistem
limbik pada otak. Pemberian aromaterapi cendana membantu
mengurangi depresi, mengatasi sulit tidur, stress, perasaan sedih dan
sangat bermanfaat untuk meditasi. ( Jaelani, 2009)
3. Pada sebuah rumah sakit di New South Wales, Australia, misalnya
minyak cengkih dan lavender digunakan untuk memperkuat kontraksi
rahim.
4. Menurunkan tekanan darah
5. merangsang daya ingat kita yang bersifat emosional dengan
memberikan reaksi fisik berupa tingkah laku
6. Menghilangkan rasa stress
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aromaterapi merupakan proses penyembuhan kuno yang
menggunakan sari tumbuhan aromaterapi murni yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan tubuh, pikiran dan jiwa.
Aromaterapi sudah dikenal dan digunakan oleh penduduk dari Yunani,
Romawi, dan Mesir kuno sejak 6000 tahun yang lalu. Para tabib
Imhotep di Mesir menggunakan minyak esensial (minyak atsiri) untuk
mandi, pijat, serta pembalseman mayat. Di dunia medis sudah
dilakukan penelitian bahwa aromaterapi merangsang bagian otak dan
mempengaruhi kesehatan fisik, emosional, dan mental. Selain itu
dalam pandangan agama dan budaya di Indonesia ternyata
aromateraphy dipakai sehari-hari karena diyakini memiliki banyak
manfaat.

B. Saran
Berdasarkan dari penelitian yang ada aromateraphy banyak
memiliki manfaat baik di dunia kesehatan maupun non kesehatan,
sebaiknya aromateraphy bisa dikembangkan lagi untuk mengambil
banyak manfaatnya khususnya bagi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Ariani & Yunianti, N. l. p., 2012. Pengaruh pemberian aromaterapi cendana terhadap
kualitas tidur remaja di panti asuhan dharma jati II Denpasar 2012.
Keperawatan.
Dwijayanti, W., dkk. (2014). Efek aromaterapi lavender inhalasi terhadap intensitas
nyeri pasca sectio caesaria. Medica Hospitalia. 2(2), 120-125.

fang, L., fang, S. h. & S. h., 2014. The Effectivenes of Aromateraphy with Lavender
Essential Oil in Relieving Post Asthrocopy Pain. JMED research, Volume
2014, p. 9.
Jaelani. 2009. Aromaterapi. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Khair, Nuzulul. (2015) Ritual Penyembuhan dalam Shamanic Psychotherapy (Telaah


Terapi Budaya di Nusantara). Buletin Psikologi Fakultas Psikologi Universitas
Gadjah Mada; 23(2): 82 – 91.

Kusmiyati, M. S., April 2015. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Kenanga terhadap


Penurunan Tingkat Kecemasan pada Landia (usia 60-74 tahun) di Panti
Werdha Mental Kasih Yayasan Sumber Mental Pendidikan Agama Allah Desa
Turi Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Volume 7 (1).
laura, D., M. & Woferst, R., Oktober 2015. Efektivitas aromaterapi lavender terhadap
kualitas tidur ibu post partum. JOM, Volume Volume. 2 Nomor. 2, pp. 1024-
1031.
Milnah, F. N. et al., Maret 2017. Pembuatan lilin aromaterapi berbasis bahan alami.
Industri Inovatif, Volume Volume 7 Nomor 1, pp. 29-34.
Mulyana, Y., warya, S., N. & I., April 2012. Effect of aromateraphy tea essential oil
to decrease number of bacterial air in the room. Research Artikel, Volume
Volume. 1 Nomor. 5, pp. 10-17.
Potter& Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Edisi 2.Jakarta : EGC

Rahmawati, I., Setiyowati, H. & R., 2016. Efektivitas aromaterapi lavender dan
aromaterapi lemon terhadap intensitas nyeri post sectio caesaria di RS Budi
Rahayu kota Magelang. pp. 1-13.
Rifkia, V., 2011. Sejarah Aromaterapi di Mesir Kuno. Universitas Indonesia.
Rusli, Meika Syahbana. 2010. Sukses Memproduksi Minyak Atsiri. Jakarta: PT.
Agromedia Pustaka.
Valentine sofiana, R. p., 2017. Pemanfaatan minyak astiri pada tanaman sebgai
aromaterapi dalam sediaan-sediaan farmasi. Unpad, Volume Volume. 15
Nomor. 2, pp. 119-130.

Vaszily, Brian. 2017. The Scientifically Proven Health Benefits of Aromatherapy.

Wheatley, D. (2005).Medical plants for insomnia: a review of their pharmacology,


efficacy and tolerability. Journal psychopharmacology 2005, Jul;19(4):414-
421.

Wong. 2010. Easing anxiety with aromatherapy. about.com alternativemedicine


[Jurnal Online].

Wong, D.L. 2008. Buku Ajar Keperawatn Pediatrik Volume 1. Edisi keenam. Jakarta:
EGC

Yoshiko, C. & Purwoko, Y., Oktober 2016. Pengaruh aromaterapi rosemary terhadap
atensi. Jurnal Kedokteran Diponegoro, Volume Volume. 5 Nomor. 4, pp. 619-
630.
Widyani,Wiwin.2016. aromaterapi lavender dapat menurunkan intensitas nyeri
perineum pada ibu post partum. URL :
https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JNKI/article/download/258/330.
Diakses pada tanggal 5 september 2018 pukul 23.05

Jaelani. 2009. Aromaterapi. Jilid Pertama. Edisi Pertama, Jakarta: Pustaka Populer
Obor.

Anda mungkin juga menyukai