Penelitian Pengembangan Minyak Atsiri bunga cengkeh (Sizygyum Aromaticum) Sebagai Aromaterapi dan Potensi Sebagai Produk Sediaan Farmasi Bidang Kegiatan
HALAMAN PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Penelitian Pengembangan Minyak Atsiri bunga cengkeh (Sizygyum Aromaticum) Sebagai Aromaterapi dan Potensi Sebagai Produk Sediaan Farmasi 2. Bidang Kegiatan : PKM-P ( ) PKM-P ( ) PKM-T 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Indah C. Kadullah b. NIM : 821312044 c. Jurusan : Farmasi d. Universitas : Universitas Negeri Gorontalo e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Makasar No 26, Gorontalo, 085298115333 f. Alamat email : Indah CK 37@ Yahoo.com 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 Orang 5. Asisten Pendamping a. Nama Lengkap : Robert Tungadi, S.Si., M.Si., Apt b. NIP : 197610252008121003 6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp. 9.730.000.00 b. Sumber lain : - 7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 2 bulan
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judu ................................................................................................ i Halaman Pengesahan.. ................................................................................... ii Daftar Isi ......................................................................................................... iv BAB 1 Pendahuluan ....................................................................................... 1 A Latar Belakang .................................................................................. 1 B Rumusan Masalah ............................................................................ 1 C Tujuan program ................................................................................ 1 D Luaran Yang Diharapakan ............................................................. 1 E Kegunaan ........................................................................................... 2 F Gambaran Umum Rencana Penelitian ........................................... 2 BAB 2 Tinjauan Pustaka ............................................................................... 3 GTeori Umum ....................................................................................... 3 BAB 3 Metode ................................................................................................ 7 H Tahap Penelitianan .......................................................................... 7 BAB 4 Biaya Dan Jadwal Kegiatan .............................................................. 10 I Rancangan Biaya ............................................................................... 10 J Biaya dan Jadwal Kegiatan ............................................................. 11 Daftar Pustaka ............................................................................................... 12 Lampiran ........................................................................................................ 13
1
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aroma terapi dikenal sebagai salah satu cara terapi kesehatan yang aman dan nyaman dengan menggunakan minyak esensial (sari pati) hasil ekstrak bunga, daun, buah dan bagian lain tumbuh-tumbuhan. Aromaterapi sendiri bisa dibilang sebagai pengobatan alternatif yang materialnya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Karena khasiatnya yang sangat baik untuk tubuh, minyak aromaterapi banyak digunakan untuk pemijatan tubuh. Hasilnya sangat fantastis, seketika badan yang pegal maupun mood yang jelek langsung hilang. Selain itu, minyak aroma terapi juga dapat mempermudah dalm proses pemijatan. Disamping itu, beragam manfaat lain juga dapat dipetik dari minyak aroma terapi atau yang lazim disebut esensial oil. Banyak amun belum diketahui oleh masyarakat. Dalam penelitian kali ini kami mengambil salah satu sampel dari tumbuh-tumbuhan yang banyak digunakan oleh masyarakat pada umumnya. Bagian tanaman yang akan kami gunakan adalah bunga cengkeh (sizygium aromaticum). Cengkeh merupakan saah satu sumber daya yang terdapat didaerah tropis. Tanaman ini merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Cengkeh digunakan sebagai bahan campuran rokok dan juga penyedap rasa aroma cengkeh yang khas dihasilkan oleh senyawa eugenol yang merupakan senyawa utama penyusun minyak atsri. Eugenol memiliki sifat antiseftik dan anestetik (bius). Untuk penelitain ini kami menggunakan minyak atsiri dari bunga cengkeh sebagai bahan utama untuk membuat sediaan kosmetik yaitu aroma terapi yang diindikasikan sebagai analgesik. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengetahui apakah aroma terapi yang dibuat dari tanaman cengkeh ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. C. Tujuan Program 1. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap tanaman cengkeh yang belum diketahui oleh masyarakat. 2. Untuk mengetahui manfaat aroma terapi dari minyak atsri bunga cengkeh. D. Luaran Yang Diharapkan Produk yang dihasilkan adalah aroma terapi, aroma terapi ini dibuat untuk mengobati analgesik,. Aroma terapi ini diharapkan nantinya dapat dijalankan oleh mahasiswa guna untuk menambah wawasan masyarak akan manfaat dari tanama cengkeh.
2
E. Kegunaan 1. Kegiatan ini melatih kemampuan bekerja sama dengan tim. 2. Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang aroma terapi. 3. Dapat meningkatkan manejemen waktu dan pengetahuan mahasiswa. 4. Dapat mengenal sebuah produk aroma terapi. F. Gambaran Umum Rencana Penelitian Rencana penelitian ini awalnya memiliki tujuan yang baik untuk penelitian masa depan. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap tanaman cengkeh yang belum diketahui oleh masyarakat serta untuk mengetahui manfaat aroma terapi dari minyak atsri bunga cengkeh.
3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA G. Teori Umum Aromaterapi telah digunakan sebagai sarana obat-obatan alternatif selama ribuan tahun. Catatan menunjukkan bahwa itu digunakan untuk mengobati berbagai penyakit di Mesir kuno, Cina dan India selama 2.000 tahun yang lalu. Meskipun tidak yakin persis bagaimana aromaterapi bekerja, telah terbukti untuk membantu meringankan tertentu sakit dan nyeri, mengobati kecemasan dan masalah suasana hati dan masih pilihan pengobatan yang populer untuk banyak penyakit sampai hari ini. Aromaterapi adalah penggunaan minyak diekstrak tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit. Minyak ini dapat dihirup atau memijat ke dalam kulit. Itu tidak sampai awal abad 20 yang "aromaterapi" istilah digunakan untuk menjelaskan adanya efek penyembuhan minyak pada tubuh tanaman. Seorang ahli kimia Perancis bernama Rene Maurice Gattefosse menemukan kekuatan penyembuhan minyak esensial dalam bentuk mentah ketika dia menderita luka bakar parah selama kecelakaan. Itu tidak sampai Gattefosse sengaja terbakar tangannya saat bekerja dan secara naluriah dicelupkan ke dalam tong minyak lavender bahwa dia menemukan kekuatan penyembuhan dari minyak esensial. Membakar disembuhkan kecepatan yang menakjubkan dan meninggalkan bekas luka tidak. Sebelum kejadian, Gattefosse hanya menggunakan minyak esensial untuk tujuan aromatik. Ia kemudian menulis sebuah buku tentang kekuatan penyembuhan dari aromaterapi, yang merupakan masih di cetak hari ini. Minyak esensial dapat diambil dari beberapa bagian tanaman, termasuk kelopak bunga, akar dan daun. Minyak esensial yang digunakan untuk aromaterapi sangat berharga. Sebagai contoh, dibutuhkan sekitar 440 pound kelopak bunga lavender segar untuk mengekstrak minyak esensial lavender sekitar dua setengah pon. Hal ini membuat minyak esensial murni cukup mahal, tetapi beberapa orang mengatakan it's well worth it. Minyak tanaman yang berbeda memiliki efek yang berbeda pada tubuh. Sebagai contoh, Roman chamomile dapat digunakan untuk mengobati gejala- gejala alergi, sementara spike lavender umumnya digunakan untuk mengobati sakit punggung. Namun, beberapa minyak memiliki banyak berbeda mempengaruhi penyembuhan pada tubuh. Minyak peppermint dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, termasuk batuk, sembelit, kemacetan, demam, gangguan pencernaan, dan banyak lagi. Minyak yang berbeda dapat digunakan untuk banyak penyakit. Banyak orang skeptis yang percaya bahwa aromaterapi telah mempertahankan popularitas karena kepercayaan bahwa ia bekerja, bukan percaya bahwa ia sebenarnya memiliki beberapa obat mempengaruhi pada tubuh dan pikiran. Ketika dihirup, minyak esensial tertentu memiliki penyembuhan mempengaruhi pada pikiran dan jiwa. Hal ini populer digunakan untuk mengobati 4
masalah emosi, seperti kecemasan, depresi dan suasana hati ayunan. Ketika memijat ke dalam kulit, minyak ini dapat mempengaruhi berbeda. Beberapa digunakan untuk mengobati nyeri otot dan nyeri, sementara orang lain yang digunakan untuk mengobati keluhan perut umum. Beberapa minyak dapat bahkan dicerna, tetapi hal ini tidak dianjurkan bahwa Anda minum minyak esensial. Beberapa minyak yang digunakan dalam produksi obat resep dan dapat dicerna seperti itu. Minyak esensial untuk tujuan pengobatan dianggap sebagai sedikit dari lelucon di sebagian besar Amerika Serikat. Hal ini sering digunakan sebagai pelengkap pengobatan dengan obat resep untuk mengobati berbagai penyakit. Namun, di Perancis, di mana praktek atau aromaterapi berasal, minyak esensial yang diresepkan oleh dokter untuk berbagai masalah kesehatan dan keluhan. ( Agusta,2000 ). Beberapa penelitian ilmiah menunjukkan manfaat dari sentuhan dan wangi-wangian dalam mempengaruhi jiwa dan tingkat emosional seseorang. Menurut ahli antropologi, Laurens Van Der Post, bau mampu menembus alam bawah sadar sehingga dapat membangkitkan daya ingat dan daya khayal seseorang. John N. Labows, seorang ahli kimia, menunjukkan bahwa wewangian mempengaruhi sistem saraf pusat di hipotalamus sehingga meningkatkan aktivitas sel-sel sistem kekebalan tubuh untuk meningkatkan perlindungan tubuh terhadap penyakit. Penelitian di Universitas Warwick di Inggris, bau yang dihasilkan bahan aromatik akan berikatan dengan gugus steroid di dalam kelenjar keringat, yang disebut osmon, yang mempunyai potensi sebagai penenang kimia alami. Penelitian Dr. Henry D. Walter terhadap gelombang otak menunjukkan bahwa bahan-bahan aromatik yang digunakan pada perawatan aromaterapi merangsang sistem saraf otonom yang mengontrol gerakan sistem pernafasan dan tekanan darah. Rangsangan ini bermanfaat untuk mencegah timbulnya kelelahan setelah bekerja berat serta stres fisiologis akibat kerja kelenjar adrenal yang berlebihan sehingga mengakibatkan gejala mudah tersinggung dan sakit kepala. William N. Dember dan Joel S. Warm dari Universitas Cincinnati meneliti pengaruh aromaterapi terhadap stres akibat kerja. Pada ruangan tempat kerja tersebut disebarkan pengharum aromaterapi yang berasal dari bunga lili, benzoin, apel, cendana, atau peppermint. Setelah diamati terlihat bahwa tingkat kesigapan meningkat secara drastis. 88% subjek penelitian menunjukkan jawaban yang benar dibandingkan hanya 65% yang benar pada ruangan yang tidak diberi pewangi aromaterapi. Aromaterapi juga dapat memulihkan daya ingat seseorang, mengurangi stres dan depresi, meningkatkan produktivitas kerja serta dapat menenangkan kegelisahan pada anak-anak sebelum dioperasi sebagaimana hasil penelitian Trygg Engen dari Universitas Brown. 5
Sifatnya yang mudah menguap menyebabkan minyak esensial sangat baik digunakan sebagai pencegah penyebaran infeksi. Beberapa rumah sakit di Melbourne telah mencobanya pada tahun 1987. Aromaterapi juga telah digunakan secara teratur sebagai obat penenang sebelum dan sesudah operasi di rumah sakit John Radcliffe dan Churchill di Oxford, Inggris. Wewangian dapat mempengaruhi kondisi psikis, daya ingat, dan emosi seseorang. Aromaterapi dapat membantu mencegah dan mengatasi penyakit dengan cara menjaga sistem daya tahan tubuh agar selalu berada dalam kondisi prima. Daya Kerja Aromatherapy Setiap jenis minyak esensial memiliki tingkat kekuatan yang berbeda-beda. Umumnya dibagi dalam 3 kelompok : Top Notes : berasal dari bagian buah, bunga, dan biji. Merupakan minyak esensial dengan daya kerja tinggi, mudah menguap, bekerja tidak lebih dari 30 menit. Sangat baik digunakan untuk mengatasi gangguan depresi dan stres. Contoh : kayu putih, lemon, sereh, limau, peppermint. Middle Notes : berasal dari daun. Mempunyai daya kerja lebih lambat, antara beberapa menit sampai 3 jam. Baik digunakan untuk mengobati gangguan keseimbangan tubuh. Contoh : lavender, mawar, pinus, thyme. Base Notes : berasal dari akar, kulit dan kayu tanaman. Bekerja lambat dan mempunyai pengaruh yang dalam dan lama. Sangat baik digunakan sebagai campuran pada penggunaan top notes sehingga daya kerja minyak esensial top notes bisa bertahan lebih lama. Jenis ini sangat baik digunakan untuk relaksasi. Contoh : cedarwood, cendana, akarwangi. Deskripsi 1. Tanaman Cengkeh Tanaman cengkeh dalam bahasa latin mempunyai beberapa nama yaitu, Eugenia Aromatica, Eugenia Caryopyllata Tumb, Jambosa Caryophyllus Spengel, dan lain sebagainya. Dari tanaman cengkeh yang sering dimanfaatkan adalah bunga dan daun cengkeh. Bunga cengkeh digunakan sebagai bahan baku rokok ataupun sebagai rempah-rempah. Sedangkan daunnya sering didestilasi untuk mendapatkan minyak atsiri.
Sistematika tanaman cengkeh adalah sebagai berikut, Divisi Spermatophyta, Sub-Divisi Angiospermae, Kelas Dicotyledoneae, Subkelas Choripetalae, Ordo Myrtales, Famili Eugenia, Spesies Eugenia Carryophyllus.
6
Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Bangsa : Myrtales Suku : Myrtaceae Marga : Syzygium Jenis : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m. Mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk- pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar.Cengkeh (Syzygium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat mencapai 20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting- ranting kecsil yang mudah patah. Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan panggkalnya menyudut. Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta bertandan.Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh kering akan berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri. Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun Dari sudutbotanis, tanaman cengkeh adalah termasuk famili Myrtacea dan sekerabat dengan jambu air(Eugenia Jambos).
7
BAB 3 METODE PENELITIAN
H. Tahap Penelitian 1. Product (Produk) Produk ini merupakan pengembangan dari pengolahan bunga cengkeh sebagai bahan aromaterapy. Keunggulan yang dimiliki produk ini adalah untuk menghilangkan nyeri serta dapat merelaksasi otot-otot. 2. Price(Harga) Aromaterapy bunga cengkeh ini dijual dengan harga Rp 15000 per botol. Penentuan harga Rp 15000 per botol dengan pertimbangan bahwa cocok untuk semua kalangan menegah kebawah ataupun menengah ke atas. 3. Place(Tempat/Lokasi Produksi) Tempat produksi di Jalan makassar No.26 dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut strategis dan dekat dengan pasar tradisional, sehingga mempermudah dalam mengakses bahan baku. 4. People(Orang) Aromaterapy bunga cengkeh menggunakan sumber daya manusia untuk membuat dan memasarkan produk. Tanpa adanya manusia, tidak akan bisa dibuat dan dipasarkan. Aromaterpy bunga cengkeh dibuat dan dipasarkan oleh 4 orang yang semuanya merupakan anggota dari pembuatan PKM Penelitian ini. 5. Physical Evidence(Bukti Fisik) Aromatherapy bunga cengkeh dalam pemasarannya memiliki beberapa ciri-ciri. Ciri tersebut adalah bau khas cengkeh karena mengandung minyak atsiri. 6. Process (Proses) Proses pembuatan aromaterpy bunga cengkeh dilakukan secara manual. Penggunaan aromatherapy di pilih karena praktis dan nyaman digunakan Metode Pelaksanaan Progam 1. Pra Produksi 1. Tahap Perencanaan Hal pertama yang dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu survey tanaman yang bisa dijadikan aromaterapy. Tujuan dilakukannya survei adalah untuk mengetahui tanaman apa yang bisa dijadikan bahan aktif dari aromatherapy. Hal kedua yang perlu dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu melakukan studi kelayakan tanaman yang akan dijadikan sebagai aromaterapy.
8
2. Produksi 1. Tahap pelaksanaan kegiatan Proses produksi merupakan kegiatan inti dari penelitian. kegiatan produksi memiliki beberapa tahapan, tahapapn tersebut meliputi persiapan bahan baku, kegiatan pengolahan dan pembuatan produk, pengemasan, dan juga pemasaran kepada konsumen. Minyak yang diperoleh dari daun cengkeh disebut minyak cengkeh (clove leaf oil) dengan cara destilasi uap dari daun cengkeh yang sudah tua atau yang telah gugur. Kadar minyak cengkeh tergantung kepada jenis, umur, dan tempat tumbuh tanaman cengkeh, yaitu sekitar 5-6 %. Komponen utama minyak cengkeh adalah eugenol yaitu sekitar 70-90 % dan merupakan cairan tak berwarna atau kuning pucat, bila kena cahaya matahari berubah menjadi coklat hitam yang berbau spesifik. Minyak daun cengkeh berwarna kuning pucat, bila kena cahaya matahari akan segera berubah menjadi coklat gelap. Minyak ini dapat larut dalam dua bagian volume etanol 70 %, dapat larut dalam etanol 90 % dan eter. Sifat-sifat fisikanya adalah sebagai berikut: a. Berat Jenis (25C) : 1,014 -1,054 b. Putaran Optik (20C) : 0 -15 c. Indeks Bias (20C) : 1,528 -1,537 Eugenol Eugenol merupakan cairan tidak berwarna atau berwarna kuning-pucat, dapat larut dalam alkohol, eter, atau kloroform. Senyawa ini mempunyai rumus molekul C10H1202 dengan bobot molekul 164,20 dan titik didih 250 -255C. Rumus bangunnya dapat dilihat pada gambar 1. Eugenol dengan mudah dapat dipisahkan dari senyawa-senyawa bukan fenolat dengan mengekstraksi minyak daun cengkeh dengan larutan natrium hidroksida. Hasil reaksinya adalah garam natrium eugenolat yang larut dalam air dan berada pada lapisan bawah. Reaksi ini bersifat eksotermis, sehingga pemisahan garam tersebut dilakukan setelah campuran dingin. Pengasaman larutan alkali menghasilkan kembali eugenol yang kemudian dimurnikan dengan destilasi bertingkat dengan pengurangan tekanan. 3. Pasca Produksi 1. Tahap pelaporan Tahapan akhir yang dilakukan adalah kegiatan pelaporan yang berada pada tahap pasca produksi. Tahap pelaporan berisikan laporan data kegiatan mulai dari tahap pasca produksi dan tahap produksi dengan durasi waktu tertentu. Tahap pelaporan ditujukan untuk mengetahui rangkaian kegiatan usaha dan keuntungan yang didapat, sehingga diperoleh data yang akurat sebagai bahan evaluasi.
9
Rancangan Percobaan
Aroma terapi
pembuatan ekstarak Pengunpulan bahan dan determinasi Pembuatan ekstrak minyak atsiri bunga cengkeh penimbangan bahan Ditimbang menthol sebanyak 2 g Champor sebanyak 0,4 g Ditimbang minyak atsiri 10 ml Ditimbang esensial oil lemon 1 ml pencampuran bahan 10
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN I. Anggaran Biaya 1. Biaya Tetap (Fix Cost)
Harga Jumlah Satua n Total harga Botol Rp. 3.000,00 100 Buah Rp. 300.000,00 Lumpang dan alu Rp. 30.000,00 3 Buah Rp. 90.000,00 Gelas ukur Rp. 100.000,00 3 Buah Rp. 300.000,00 Gelas kimia Rp. 100.000,00 3 Buah Rp. 300.000,00 Pipet tetes Rp. 2.000,00 10 Buah Rp. 20.000.00 Erlenmeyer Rp. 250.000 3 Buah Rp. 750.000.00 Batang pengaduk Rp. 10.000.00 5 buah Rp. 50.000.00
Rp.1.810.000.00 Total biaya 2. Biaya Variabel (per bulan)
Harga Jumlah Satuan total harga Lemon Rp. 140.000.00 10 Kg Rp. 1.400.000.00 Mentol Rp. 50.000.00 10 g Rp. 500.000.00 Camphor Rp. 75.000.00 10 g Rp. 750.000.00 Base cengkeh Rp. 25,000.00 100 Kg Rp. 2.500.000.00 Etanol Rp. 85.000.00 10 Liter Rp. 850.000.00 Kemasan (per bungkus) Rp. 5,000.00 100 Pcs Rp. 500,000.00 11
CD Dokumentasi Rp. 10.000.00 2 buah Rp. 20.000.00 Sewa kamera Rp. 50.000.00 1 buah Rp. 250.000.00 Baterai Rp. 75.000.00 2 buah Rp. 150.000.00 Transportasi Rp. 20.000.00 5 orang Rp. 1.000.000.00
Rp. 7.920.000.00 Total Biaya
J. Jadwal kegiatan Kegiatan PKM ini direncanakan berlangsung 2 bulan. Rencana program ini tertera pada tabel dibawah ini : Tabel 4. Rencana Jadwal Pelaksanaan Program No Kegiatan Bulan I Bulan II 1. Pembelian alat
2. Pembelian bahan
3. Riset Lab
4. Pembuatan kemasan
5. produksi
6. Kepuasan Konsumen
7. Pelaporan
Anggaran Biaya = Biaya tetap + biaya variabel = Rp.1.810.000.00 + Rp.7.920.000.00 = Rp 9.730.000.00
12
DAFTAR PUSTAKA
Agusta, Andria. (2000). Aromaterapi, cara sehat dengan wewangian alami. Jakarta : Penebar Swadaya. Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik edisi revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. (1998). Metodologi penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Nasiyanti,dkk. 2004. Budidaya dan penanganan pasca panen cengkeh. Jakarta : Penerbit Swadaya. Price, Shirley. (1997). Aromaterapi bagi profesi kesehatan. Jakarta: EGC. Roemantyo, S. 1999. Megical Aromatheraphy. Jakarta : Biologi. LIPI.