Anda di halaman 1dari 32

AROMA TERAPI

Dosen pembimbing:

Aripin, S.Kep.,Ns.,M.Kes

Disusun Oleh:

Kelompok 5

1. Efendi (14.401.16.018)
2. Elika Sri Wulan (14.401.16.019)
3. Endah Kusuma Wati (14.401.16.020)
4. Endang Nurul Solekah (14.401.16.021)

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

D-III KEPERAWATAN

KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan hidayah dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aroma
Terapi”.

Makalah ini kami buat bertujuan untuk menjelaskan tentang keperawatan


komplemeter yang berfokus pada aroma terapi. Dengan adanya makalah ini di harapkan
mahasiswa lain dapat memahami tentang terapi yang menggunakan aroma terapi.

Dalam proses pembuatan makalah ini, banyak pihak yang telah membantu dan
mendukung untuk menyelesaikannya. Untuk itu pada kesempatan ini tidak lupa kami
menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Aripin, S.Kep.,Ns.,M.Kes, selaku dosen mata kuliah Keperawatan Komplementer


Akademi Kesehatan Rustida
2. Rekan-rekan mahasiswa serta semua pihak yang telah membantu dan menyelesaikan
dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini kami buat dengan semaksimal mungkin, walaupun kami menyadari masih
banyak kekurangan yang harus kami perbaiki. Oleh karena itu kami mengharapkan saran atau
kritik dan yang sifatnya membangun demi tercapainya suatu kesempurnaan makalah ini. Kami
berharap makalah ini dapat berguna begi pembaca maupun kami.

Krikilan, 14 September 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................. i

Daftar Isi ............................................................................................................................ ii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar belakang ........................................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah ...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 1
1.4 Manfaat ...................................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan

2.1 Definisi aroma terapi ................................................................................................ 3


2.2 Bentuk-bentu aroma terapi ....................................................................................... 3
2.3 Jenis-jenis aroma terapi ............................................................................................ 4
2.4 Cara penggunaan aroma terapi .................................................................................. 8
2.5 Manfaat aroma terapi ................................................................................................ 10
BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 13


3.2 Saran .......................................................................................................................... 13
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aroma terapi telah digunakan sejak zaman Mesir kuno yang memang terkenal dengan
ilmu pengetahuan yang tinggi. Merekalah yang menciptakan dan meramaikan dunia
pengobatan, farmasi, parfum, serta kosmetik. Dari mesir aromaterapi dibawa ke Yunani,
cina, India, serta timur tengah sebelum masuk ke Eropa abad pertengahan.
Pada abad ke 19 dimana ilmu kedokteran mulai terkenal, beberapa dokter pada zaman itu
tetap memakai ilmu esensial dalam paktek sehari-hari mereka.
Dewasa ini riset membuktikan aneka penggunaan minyak aroma. Riset kedokteran pada
tahun-tahun belakanan ini mengungkapkan fakta bahwa bau yang kita cium memiliki
dampak penting pada perasan kita. Merut hasil penelitian ilmiah, bau berpengaruh secara
langsung terhadap otak seperti obat. Misalnya, mencium lavender dan keadaan ini dikaitkan
dengan relaksasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah definisi dari aromaterapi ?
2. Apa saja bentuk-bentuk aromaterapi ?
3. Apa saja jenis-jenis aromaterapi ?
4. Apa saja manfaataroma terapi ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari aromaterapi
2. Untuk mengetahui apa saja bentuk- bentuk aromaterapi
3. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis aromaterapi
4. Untuk mengetahui manfaat aromaterapi

1
1.4 Manfaat
1. Bagi penulis
Dengan adanya makalah ini penulis mampu menambah pengetahuan tentang aroma
terapi mulai dari bentuk, jenis serta manfaat aromaterapi itu sendiri.
2. Bagi pembaca
Dengan adanya makalah ini pembaca mampu menambah pengetahuan tentang aroma
terapi

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Aroma Terapi


Aromaterapi berasal dari kata aroma yang berarti bau harum atau bau-bauan dan terapi
yang berarti pengobatan. Aromaterapi adalah metode pengobatan penyakit menggunakan
aroma minyak atsiri yang dihasilkan oleh tumbuhan obat. (Suratno, 2011)
Aromaterapi merupakan salah satu terapi alternatif dengan memanfaatkan minyak atsiri
(esensial oil) yang melibatkan organ penciuman manusia. Bau yang segar, harum,
merangsang sensori, reseptor dan akhirnya mempengaruhi organ yang lain. Aroma terapi
tidak dianggap benda asing oleh tubuh, sehingga tidak memperberat kerja organ-organ
tubuh. Minyak esensial akan masuk ke sirkulasi tubuh dan menuju organ sasaran untuk
memberikan reaksi. (Jaelani, 2009)

2.2 Bentuk-bentuk Aroma Terapi


1. Minyak Essensial Aromaterapi
Berbentuk cairan atau minyak. Penggunaanya bermacam – macam, pada umumnya
digunakan dengan cara dipanaskan pada tungku. Namun bisa juga jika dioleskan pada
kainatau pada saluran udara.
2. Dupa Aromaterapi
Awalnya hanya digunakan untuk acara keagamaan tertentu, namun seiring dengan
perkembangan jaman, dupa pun kini sudah menjadi bagian dari salah satu bentuk
aromaterapi. Bentuknya padat dan berasap jika dibakar, biasanya digunakan untuk
ruangan berkukuran besar atau pada ruangan terbuka. Jenis dupa aromaterapi ini, terdiri
dari tiga jenis, yaitu dupa aroma terapi panjang, dupa aromaterapi pendek dan dupa
aromaterapi berbentuk kerucut.
3. Lilin Aromaterapi
Ada dua jenis lilin yang digunakan, yaitu lilin yang digunakan untuk pemanas tungku
dan lilin aromaterapi. Lilin yang digunakan untuk memanaskan tungku aromaterapi
tindak memiliki wangi aroma, karena hanya berfungsi untuk memanaskan tungku yang

3
berisi essential oil. Sedangkan lilin aromaterapi akan mengeluarkan wangi aromaterapi
jika dibakar.
4. Minyak Pijat Aromaterapi
Bentuk ini memiliki wangi yang sama dengan bentuk aromaterapi yang lain, hanya saja
cara penggunaannya yang berbeda, karena ini digunakan untuk minyak pijat .
5. Sabun Aromaterapi
Bentuknya berupa sabun padat dengan berbagai wangi aromaterapi, namun tidak hanya
sekedar wangi saja. Tapi juga memiliki berbagai kandungan atau ekstrak dari tumbuh –
tumbuhan yang dibenamkan dalam sabun ini, sehingga sabun ini juga baik untuk
kesehatan tubuh, seperti menghaluskan kulit dan menjauhkan dari serangga. (Jaelani,
2009)

2.3 Jenis-jenis Aroma Terapi


Menurut (Jaelani, 2009), wangi dan jenis yang dihasilkan aromaterapi tersebut memberikan
dampak terapis yang berbeda. Berikut dijabarkan secara singkat mengenai manfaat dari
setiap jenis :
1. Citronella
Mengurangi ketegangan, meredakan hidung tersumbat, mengatasi insomnia, dengkur
dan migran.

2. Kayu Putih ( Eucalyptus )


Untuk melegakan pernapasan, meringankan masalah hidung sensitif, bronchitis, asma,
batuk, pilek, demam, dan juga flu.

4
3. Lavender
Membantu memudahkan tidur, meredakan kegelisahan, mengatasi masalah depresi,
mengurangi perasaan ketegangan.

4. Teh Hijau ( Green Tea )


Bermanfaat untuk memperbaiki sistem peredaran darah, membantu mengeluarkan dahak
dan membersihkan paru – paru. Juga dipercaya untuk memperlambat penuaan.

5. Cendana ( Sandalwood )
Bermanfaat untuk menghilangkan rasa cemas dan aromanya sangat bermfaat untuk
meditasi.

6. Bunga Mawar ( Rose )


Untuk menciptakan suasan romantis dan penuh gairah, memperbaiki metabolism dan
sistem peredaran darah, menyeimbangkan hormone, meringankan kepekaan kulit sensitif
dan alergi.

5
7. Bunga Kenanga ( Ylang – Ylang )
Berguna untu meringankan tekanan darah tinggi, mengeluarkan sebum pada kulit.
Aroma yang menyegarkan, membangkitkan suasana, mengurangi sakit perut, ketegangan
dan menyembuhkan sakit kepala.

8. Chammomile
Digunakan untuk menenangkan dan mengakhiri stress, membuat tidur menjadi lebih
nyenyak.

9. Dandellion
Mengobati sakit sendi, masalah ginjal dan kantung kemih, hepatitis, penyaringan darah
dan mengatasi masalah pencernaan dan juga efektif untuk menyembuhkan sengatan
lebah.

6
10. Thyme
Untuk mencegah flu, demam, detoksifikasi racun, mencegah infeksi, meredakan hidung
tersumbat dan alergi sinus.

11. Bunga Teratai ( Lotus )


Meningkatkan vitalitas dan konsentrasi, mengurangi panas dalam, meningkatkan fungsi
limpa dan ginjal.
12. Patchoulli
Meningkatkan gairah dan semangat, meningkatkan sensualitas, memberi efek
menyenangkan dan rasa tenang, membuat tidur lebih nyenyak, menambah daya tahan
tubuh.

13. Basil
Mengurangi mengobati sakit kepala dan migran serta meningkatkan daya konsentrasi.

14. Apel Hijau ( Green Apple )


Menyembuhkan mabuk dan diare, menguatkan sistem pencernaan, menjernihkan pikiran
dan meringkankan gejala panas dalam.
15. Lada Hitam ( Black Papper )

7
Memiliki aroma yang tajam namun berkhasiat mengurangi rasa sakit pada otot.
16. Lemon
Membantu mengurangi stress dan anti depresi, meningkatkan mood dan membuat rikels
pikiran serta perasaan segar.

17. Vanilla
Dengan aroma lembut dan hangat mampu menenangkan pikiran.

18. Bunga Melati ( Jasmine )


Sebagai aphrodisiac sensual untuk merangsang dan menciptakan suasana romantis.

2.4 Cara Penggunaan Aromaterapi


1. Inhalasi

Merupakan salah satu cara yang diperkenalkan dalam penggunaan metode aromaterapi
yang paling sederhana dan cepat. Inhalasi juga merupakan metode yang paling tua.

8
Aromaterapi masuk dari luar tubuh ke dalam tubuh dengan satu tahap yang mudah, yaitu
lewat paru – paru di alirkan ke pembuluh darah melalui alveoli. Inhalasi sama dengan
metode penciuman bau, di mana dapat dengan mudah merangsang olfactory pada setiap
kali bernafas dan tidak akan mengganggu pernafasan normal apabila mencium bau yang
berbeda dari minyak essensial. Aroma bau wangi yang tercium akan memberikan efek
terhadap fisik dan psikologis konsumen. Cara ini biasanya terbagi menjadi inhalasi
langsung dan inhalasi tidak langsung. Inhalasi langsung diperlakukan secara invidual,
sedangkan inhalasi tidak langsung dilakukan secara bersama - sama dalam satu ruangan.
(Jaelani, 2009)
2. Pijat

Pijat merupakan tehnik yang paling umum. Melalui pemijatan, daya penyembuhan yang
terkandung dalam minyak essensial bisa menembus melalui kulit dan dibawa ke dalam
tubuh, kemudian akan mempengaruhi jaringan internal dan organ – organ tubuh. Minyak
essesnsial berbahaya jika dipergunakan langsung ke kulit, maka dalam penggunaanya
harus dilarutkan dulu dengan minyak dasar seperti minyak zaitun, minyak kedelai, dan
minyak tertentu lainnya. Minyak lavender, ialah salah satu minyak yang terkenal sebagai
minyak pijat yang dapat memberikan relaksasi. Terapi aroma yang digunakan dengan
cara pijat ini merupakan cara yang sangat digemari untuk mengjilangkan rasa lelah pada
tubuh, memperbaiki sirkulasi darah dan merangsang tubuh umtuk mengeluarkan racun,
serta meningkatkan kesehatan pikiran. Dalam penggunaannya dibutuhkan dua tetes
minyak essensial yang ditambahkan dengan 1ml. minyak pijat. (Jaelani, 2009)
3. Kompress

9
Penggunaan melalui proses kompress membutuhkan sedikit minyak aromaterapi.
Kompress hangat dengan minyak aromaterapi dapat digunakan untuk emnurunkan nyeri
punggung dan nyeri perut. Kompress dingin yang mengandung minyak lavender
digunakan pada bagian perineum saat persalinan. (Jaelani, 2009)
4. Berendam
Cara ini menggunakan aromaterapi dengan cara menambahkan tetesan minyak essensial
ke dalam air hangan yang digunakan untuk berendam. Dengan cara ini efek minyak
essensial akan membuat perasaan ( secara psikologis dan fisik ) menjadi lebih rileks, serta
dapat menghilangkan nyeri dan pegal, memberikan efek kesehatan. (Jaelani, 2009)

2.5 Manfaat Aroma Terapi


1. Membantu meringankan stress
Paling populer dari aromaterapi adalah untuk menghilankan stress. Senyawa aromatic
dengan berbagai minyak esensial yang berbeda dikenal sebagai relaksasi, dan bisa
membantu untuk menengkan pikiran dan menghilangkan kecemasan. Beberapa banyak
minyak esensial terbaik untuk mehilangkan stress adalah minyak lemon, minyak esensial
lavender, bergamot, peppermint, vetiver, dan ylang. (Nelson, 2006)
2. Anti depresan
Aromaterapi juga sangat umum digunakan untuk menghilangkan perasaan depresi,
karena efek samping lebih ringan dari anti depresan farmasi. Sementara aromaterapi
berguna untuk pengobatan, psikia terjuga tetap diperlukan untuk menilai apakah depresi
masih berlanjut atau memburuk. Minyak esensial yang digunakan untuk menggurangi
depresi yang banyak disarankan ahli adalah minyak peppermint, chamomile, lavender,
dan melati. (Nelson, 2006)

10
3. Meningkatkan daya ingat
Studi telah menunjukan khasiat aromaterapi pada pasien yang lebih muda dapat
meningkatkan kapasitas memori atau daya ingat mereka dalam jangka waktu tertentu
setelah perawatan, minyak sage adalah minyak yang paling sering direkomendasikan
untuk efek meningkatkan daya ingat. (Nelson, 2006)
4. Meningkatkan jumlah energi
Banyak minyak esansial yang dikenal berguna untuk meningkatkan sirkulasi darah,
meningkatkan energi, dan merangsang tubuh dan pikiran tanpa efek samping berbahaya.
Minyak esensial yang terbaik untuk mendorong energi termsuk lada hitam, kapulaga,
kayumanis, minyak cengkeh, angelica, melati, pohon teh, dan rosmary. (Nelson, 2006)
5. Penyembuhan dan pemilihan
Banyak minyka esensial yang bermanfaat untuk stimulus peningkatan penyembuhan
luka atau penyakit. Hal ini bisa disebabkan oleh karena peningkatan aliran oksigen dan
peredaran darah kepada luka yang perlu disembuhkan. Sifat anti mikroba dari minyak
esensial tertentu juga bisa menjaga tubuh terlindung selama tahap penyembuhan.
Beberapa minyak esensial yang paling populer untuk mempercepat proses penyembuhan
luka, tapi juga untuk mengurangi tingkat keparahan dan ketidak nyamanan karena
masalah kulit seerti psoriasis dan eksim. (Nelson, 2006)
6. Sistem kekebalan tubuh
Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Sebagian besar medis mengatakan, aroma
terapi bisa memberikan peningkatan sistem kekebalan tubuh jika digunakan dengan
benar. Efek anti mikroba, efek anti jamur atau anti bakteri dari minyak esensial
aromaterapi dapat melindungi Anda dari sejumlah penyakit dan infeksi. Beberapa
minyak yang paling efektif untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh termsuk
oregano, kemenyan, lemon, peppermint, kayu manis, dan minyak esensial eucalyptus.
(Nelson, 2006)
7. Mengaatasi insomnia
Kurang tidur bisa memperburuk atau menyebabkan sejumlah masalah medis, serta dapat
menyebabkan rasa lelah dan kurang berenergi. Dengan demikian, aromaterapi bisa
membantu untuk mengatasi masalah sulit tidur atau insomnia, sehingga bisa tidur lelap
dan berkualitas. Beberapa minyak esensial terbaik untuk mengatasi gangguan insomnia

11
termasuk lavender, chamomile, melati, benzoin, mawar, cendana, dan minyak esensial
ylang ylang. (Nelson, 2006)
8. Menghilangkan sakit kepala
Aromaterapi bisa menjadi solusi yang bagus untuk menghilangkan sakit kepala,
sekaligus mengurangi stress, kecemasan, atau untuk mencegah sakit kepala. Beberapa
minyak esensial yang terkait dapat mengurangi sakit kepala dan migraine adalah
peppermint, ecualyptus, minyak esensial cendana, dan minyak rosmary. (Nelson, 2006)

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aromaterapi merupakan salah satu terapi alternatif dengan memanfaatkan minyak atsiri
(esensial oil) yang melibatkan organ penciuman manusia. Bau yang segar, harum,
merangsang sensori, reseptor dan akhirnya mempengaruhi organ yang lain.
Sesuai bentuk-bentuknya aromaterapi dapat dipergunakan sebagai pewangi ruangan,
aroma minyak saat dipijat, berendam, bahkan untuk aroma deban stelah mandi. Ada
beberapa jenis weangian aroma terapi yang ada, lavender, janmine, peppermint, ginger,
lemon, oregano, geranium, dan masih banyak lagi.
3.2 Saran
1. Bagi penulis
Dapat memahami mengenai tentang aroma terapi dalam meningkatkan kesehatan diri.
2. Bagi pembaca
Diharapkan kepada pembaca untuk mengetahui tentang aromaterapi, sehingga pembaca
dapat menggunakan aromaterapi untuk pengobatan dengan baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Jaelani. (2009). Aroma Terapi. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Nelson, R. (2006). Teori Praktek Konseling dan Terapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suratno, A. (2011). Pijat Anak. Jakarta: Swadaya Grup.

14
KEPERAWATAN KOMPLEMENTER
AROMA TERAPI

Disusunoleh :

Kelompok 6

1. Erina Triwiyanti (14.401.16.022)


2. Ervin Nurdiana (14.401.16.023)
3. Evatul Hasanah (14.401.16.024)
4. Evi Agustin (14.401.16.025)
5. Kautsar Bimantara Marta (14.401.16.047)

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN

KRIKILAN–GLENMORE-BANYUWANGI

2017
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat serta
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “AROMA TERAPI” ini.

Makalah ini kami susun dengan maksud memberikan tambahan referensi pada mata
kuliah Keperawatan Komplementer terutama mengenai aroma terapi. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada pembimbing kami yaitu bapak Aripin. S.Kep.,Ns.,M.Kes.
yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat memberikan pengaruh yang baik
kepada pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan, Oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan dan
perbaikan makalah ini.

Krikilan, 11 September 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang ............................................................................................ 1


1.2 RumusanMasalah ....................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
1.4 Manfaat ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi aromaterapi ................................................................................... 3

2.2 Manfaat dan tujuan aromaterapi................................................................. 3

2.3 Jenis-jenis aromaterapi ............................................................................... 4

2.4 Cara penggunaan aromaterapi .................................................................... 8

2.5 Cara kerja aromaterapi ............................................................................... 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 11


3.2 Saran ......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawat di luar ilmu
kedokteran atau ilmu keperawatan dengan cara, format, dan pengobatan mengacu pada
pengalaman dan ketrampilan turun temurun, dan di terapkan sesuai dengan norma yang
berlaku dalam masyarakat. Sedangkan obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan
yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sedian sarian(galenik) atau
campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman. Menurut World Health Organitation (WHO).
Pengobatan tradisional adalah pengetahuan, kemampuan, dan praktek pengobatan yang
berlandaskan teori, pengalaman dan kepercayaan budaya masyarakat sebagai sarana
mengoptimalkan kesehatan dalam pencegahan, diagnosis, perkembangan dan terapi
terhadap suatu penyakit. Dalam pelaksanaan, pengobatan tradisional tetap harus di awasi
agar tetap sesuai standar yang dapat dipertanggung jawabkan manfaat dan keamanannya.
Pengobatan tradisional sangat di harapkan untuk terus tumbuh dan berkembang sehingga
dapat in formasi tantang kesehatan secara lebih optimal.
Salah satu pengobatan tradisional adalah aroma terapi. Aromaterapi merupakan
metode pengobatan melalui media bau bau an yang berasal dari bahan tanaman tertentu.
Aroma terapi sering di gabung dengan praktek pengobatan alternatif dan kepercayaan
kebatinan yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Awalnya hanya ada dalam bentuk
esensial seiring perkembangan jaman. Ada berbagai bentuk aroma terapi, mulai dari
minyak esensial, dupa, lilin, garam, minyak pijat, dan sabun. Sesuai bentuknya aroma
terapi dapat di pergunakan sebagai pewangi ruangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi aromaterapi ?
2. Apa manfaat dan tujuan aromaterapi ?
3. Apa saja jenis-jenis aromaterapi ?
4. Bagaimana cara penggunaan aromaterapi ?
5. Bagaimana cara kerja aromaterapi ?

1
1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui definisi aromaterapi
2. Agar mengetahui manfaat dan tujuan aromaterapi
3. Agar mengetahui jenis-jenis aromaterapi
4. Agar mengetahui cara penggunaan aromaterapi
5. Agar mengetahui cara kerja aromaterapi

1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan ilmu pendidikan di bidang kesehatan
mengenai Aroma terapi pada keperawatan komplementer.
2. Bagi Pembaca
Memberikan wawasan tentang aroma terapi serta menambah wawasan pengetahuan
khususnya di bidang keperawatan komplementer.
3. Bagi Institusi
Dapat menjadi pertimbangan untuk di terapkan di dunia pendidikan pada lembaga-
lembaga di bidang kesehatan sebagai solusi terhadap permasalahan pendidikan yang
ada.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Aroma Terapi

Menurut Poerwadi, kata aroma terapi berarti terapi memakai minyak esensial yang
ekstrak dan unsur kimiannaya diambil dengan utuh. Aroma terapi adalah bagian dari ilmu
herbal. Sedangkan menurut Sharma, aroma terapi berarti “ pengobatan menggunakan
wangi-wangian” . Istilah ini merujuk pada penggunaan minyak esensial dalam
penyembuhan holstik untuk memperbaiki kesehatan dan emosional dan dalm
mengembangkan keseimbangan badan. Terapi komplementer, seperti homoeopati, aroma
terai dan apukuntur harus dilakukan seiring dengan pengobatan kovensional (Heinrich,
2009).

Aromaterapi adalah istilah yang mengacu pada penggunaan volatile oil hasil
ekstrak dari tanaman sebagai salah satu bentuk terapi. Cara kerja aroma terapi adalah
dengan menstimulus otak (apbila di inhalasi) sehingga menimbulkan eek emosi tertentu.
Biasanya efek yang dicari biasanya adalah menenangkan, menyemangati, merilekskan.
Sedangkan kegunaan minyak asirih memiliki banyak manfaat farmakologis seperti
melancarkan peredaran darah, menghangatkan, anti inflamasi dan lain-lain (Supriyatna,
2013).

Aroma terapi merupakan salah satu jenis metode pengobatan tradisional yang sudah
dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Aroma terapi dibentuk dari berbagai jenis ekstrak
tanaman dengan cara pembuatan yang berbeda-beda, dan dengan cara penggunaan yang
berbeda pula. Di Cina kuno, India, Yunani, Roma, dan Mesir, aroma terapi digunakan
sebagai kosmetik,parfum, dan pengobatan (Mulyani, 2009).

2.2 Tujuan dan Manfaat

Aromaterapi digunakan secara luas sebagai suatu pendekatan untuk meredakan


stres, dan banyak minyak atsiri dilklaim sebagai perelaksasi. Banyak sifat dan indikasi
yang berbeda sering dicantumkan untuk masing-masing minyak atsiri dan rentang
kondisinya mulai dari yang cukup ringan sampai yang dianggap serius. Sebagai contoh
indikasi untuk minyak daun pepermint (Menta piperita) yang dicantumkan dalam salah
satu teks meliputi kembung kurap, tinea , sistisis, gangguan pencernaan, mual, gastritis,
dan skiatika, juga migrain, hepatitis, ikterus, sirosis, asma bronkial, dan impotensi. Minyak
atsiri juga banyak digunakan untuk perawatan kecantikan. Membantu relaksasi atau

3
mengobati penyakit ringan tertentu. Ada beberapa aspek penting penggunaan minyak atsiri
dalam aroma terapi sebagai berikut:

Aroma terapis minyak ini bahwa minyak atsiri dapat digunakan tidak hanya untuk
pengobatan dan pencegahan penyakit, tetapi juga efeknya terhadap mood, emosi, dan rasa
sehat. Aroma terapi diklaim sebagai suatu terapi holistik. Dalam hal ini, aroma terapis
memiliki suatu minyak atsiri, atau kombinasi minyak atsiri, disesuaikan dengan gejala,
kepribadian, dan keadaan emosi masing-masing klien. Pengobatan dapat berubah ada
kunjungan pasien berikutnya.

Aromaterapis meyakini bahwa kandungan minyak atsiri, atau kombinasi minyak,


bekerja secara sinergis untuk meningkatkan efikasi atau mengurangi terjadinya efek-efek
merugikan yang terkait dengan kandungan kimia tertentu (Mulyani, 2009).

2.3 Jenis-jenis Aromaterapi

Tidak ada tipe yang berbeda pada aroma terapi, tapi komersialisasi telah membawa
dua macam aroma terapi, minyak esensial untuk tujuan terapi dan minyak esensial untuk
minyak wangi, kesenangan, kreasi atau kebersihan. Minyak aksiri dapat wewangian atau
parfum dan masih kurang dalam nilai terapeutik untuk minyak esensial untuk perawatan,
harus berada dalam kelas terapeutik aroma terapi. Selain itu minyak esensial harus di
ekstrak, disiapkan dan disimpan dengan baik untuk menjadi terapeutik. Meunurut Online
Support Minyak terapi (2009) Ada beberapa bahan minyak aroma terapi :
1. Cendana / sandalwood (santalum album)
Termasuk dalam minyak esensial utama. Berasal dari kayu tanaman cendana. Bekerja
lambat tetapi memiliki efek kerja yang dalam dan lama. Mempunyai efek stimulasi
sekaligus efek relaksasi. Karna efek relaksasi, minyak sangat baik digunakan untuk
mengatasi rasa cemas, tegang dan ketakutan. Cendana juga mempunyai efek penenang
yang dapat membantu mengatasi masalah gangguan tidur. Pada perawatan kulit,
minyak ini berfungsi sebagai pelembut dan penyejuk yang sangat baik digunakan pada
kulit kering, berkerut atau pada kulit meradang karena sinar matahari.

4
2. Lemon (citrus lemon)
Termasuk minyak esensial sekunder. Berasal dari bagian buah tanaman, merupakan
minyak esensial dengan daya kerja tinggi, mudah menguap. Menyegarkan badan dan
melancarkan sirkulasi tubuh. Sebagai tonikum yang kaya akan vitamin C, mampu
mengatasi masalah pencernaan, baik digunakan untuk perawatan kulit, influenza, sakit
tenggorokan dan menguatkan system kekebalan tubuh.

3. Jasmine (jasminum grandiflorum)


Berasal dari bagian bunga. Bermanfaat untuk mengurangi depresi dan rasa cemas.
Menyejukkan, meningkatkan kepekaan, kejernihan pikiran, ketenangan,
menghangatkan emosi.

5
4. Mawar (rosa centifolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga. Menyeimbangkan fungsi tubuh,
membangkitkan semangat, memperbaiki suasana hati (relaksasi), menenangkan, anti
depresan. Bersifat anti oksidan dan penguat jantung. Dapat dipakai sebagai inhaler
pada penderita asma dan untuk perawatan pada kulit sensitive ,kulit kering dan kulit
alergi.

5. Green Tea (camellia sinensis)


Berasal dari bagian daun, bersifat sebagai anti oksidan kuat dan anti radikal bebas.
Menenangkan pikiran, membangkitkan semangat, memperbaiki konsentrasi,
menurunkan kadar gula dalam darah, melancarkan system pencernaan dan urine.

6
6. Lavender (lavandula angustifolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga, salah satunya terapi yang popular
dipakai sebagai anti septic dan penyembuhan luka. Mempunyai efek relaksasi maupun
perangsang, menenangkan kecemasan dan depresi.

7. Pine (pinus sylvestris)


Berasal dari bagian bunga dan buah. Aroma terapi cemara bermanfaat untuk
mengatasi gangguan paru – paru seperti influenza, sakit tenggorokan bronchitis,
tuberculosis dan radang paru (pneumonia). Banyak digunakan sebagai bahan membuat
sabun karena efek aroma dan sifat desinfektan. Merangsang tubuh untuk membantu
membentuk mukosa, sehingga dipakai radang tenggorokan. Aroma cemara
memberikan kesegaran dan membangkitkan semangat. Sangat berguna untuk
mengatasi kelelahan fisik dan mental (Sastrohamidjojo, 2004).

7
2.4 Cara Penggunaan Aromaterapi

1. Cara penggunaan aroma terapi


Aroma terapi dapat digunakan melalui berbagai cara yaitu melalui :
a. Inhalasi
Inhalasi merupakan salah satu cara diperkenalkan dalam penggunaan
metode terapi aroma yang paling simple dan cepat. Inhalasi juga merupakan
metode yang paling tua dalam penggunaan aroma terapi. Aroma terapi masuk dari
luar tubuh kedalam tubuh dengan satu tahap dengan mudah, melewati paru – paru
dialirkan ke pembuluh darah melalui alveoli.
Inhalasi sama dengan penciuman, dimana terdapat dengan mudah
merangsang olfactory setiap kali bernafas dan tidak akan mengganggu pernafasan
normal apabila mencium bau yang berbeda dari minyak esensial.
Cara inhalasi biasanya diperuntukkan untuk seorang klien, yaitu dengan
menggunakan cara inhalasi langsung, tetapi cara inhalasi dapat juga digunakan
secara bersamaan misalnya dalam satu ruangan. Metode tersebut disebut inhalasi
tidak langsung . Adapun cara penggunaan aroma terapi secara langsung menurut
Buckle (2003) adalah sebagai berikut :
1) Tissue atau gulungan gabus
Ambil 1-5 tetes minyak esensial, teteskan pada tissue atau kapas, hirup 5-10
menit. Dapat juga diletakkan dibawah bantal.
2) Steam
Tambahkan 1-5 tetes minyak esensial dalam alat steam atau penguapan yang
telah diberi air. Letakkan alat tersebut disamping kepala pasien. Anjurkan
pasien untuk menghirup selam 10 menit. Anjurkan pasien untuk menutup
mata dan melepas kontak lensa atau kacama selama inhalasi.
Adapun cara inhalasi tidak langsung antara lain :
b. Pengaharum atau penyegar ruangan

8
Tambahkan 1-5 tetes minyak esensial kedalam alat pemanas yang telah
berisi air, kemudian diletakkan ditempat yang aman atau sudut ruangan.
c. Terapi aroma yang digunakan melalui inhalasi caranya adalah minyak aroma
terapi ditempatkan diperalatan alat listrik yang digunakan sebagai alat penguap.
Kemudian dilakukan penambahan 2-5 tetes minyak aroma terapi dengan 20ml
untuk dapat menghasilkan uap air.
d. Pijat
Teknik pijat adalah yang paling umum. Melalui pemijatan daya
penyembuhan yang terkandung oleh minyak esensial bisa menembus kulit dan
dibawa kedalam tubuh, mempengaruhi jaringan internal dan organ tubuh.
Aromnaterapi dilakukan dengan langsung mengoleskan minyak aromaterapi yang
telah dipilih diatas kulit sebelum menggunakan perlu diperhatikan adanya
kontraindikasi maupun riwayat alergi. Aromaterapi yang digunakan dengan cara
pijat, merupakan cara yang sangat digemari untuk menghilangkan rasa lelah pada
tubuh, memperbaiki sirkulasi darah dan merangsang tubuh mengeluarkan racun
serta meningkatkan kesehatan pikiran
e. Kompres
Penggunan aromaterapi melalui kompres hanya sedikit membutuhkan
minyak. Kompres hangat dengan minyak aromaerapi dapat digunakan untuk
menurunkan nyeri punggung dan nyeri perut. Kompres dingin yang mengandung
minyak lavender digunakan pada bagian perineum saat kala II persalinan.
f. Berendam
Cara berendam adalah menambahkan tetesan minyak esensial kedalam air
hangat yang digunakan untuk berendam. Denagn cara ini efek minyak esensial
akan membuai perasaan dan membuat pasien rileks, melarutkan pegal-pegal dan
nyeri, serta mengembalikan energi (Supriyatna, 2013).

2.5 Cara Kerja Aromaterapi

Mekanisme bahan aroma terapi adalah melalui sistem sirkulasi tubuh dan sistem
penciuman. Untuk masalah mual pada ibu hamil trimester 1, mual terjadi krena adanya
peningkatan kadar ekstrogen atau hCG (human chorionoc gonadonapin) dan perubahan
dari sistim pencernaan. Sehingga otak di medula yang secara erat berhubungan dengan atau
merupakan bagian dari pusat mual yang disebabkan, oleh impuls iritatif yang datang dari
tractus gastrointestinal dan impuls yangberasal dari otak bawah yang berhubungan dengan
motion sicnes.

9
Organ penciuman merupakan satu satunya indra perasa dengan berbagai reseptor
saraf yang berhubungan langsung dengan duna luar dan merupakan saluran langsung ke
otak.

Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap lamgsung ke udara. Apabila
masuk ke rongga hidung melalui pernapasan, akan diterjemahkan oleh otak sebagai proses
penciuman. Proses penciuman terbagi akan tiga tahap:

1. Penerimaan molekul bau tersebut oleh saraf olfactory epithelium, yamg merupakan
suatu reseptor yang berisi 20 juta ujung saraf.
2. Ditransmisikannya bau tersebut sebagai pesan ke pusat penciuman yang terletak pada
bagian belakang hidung. Pusat penciuman ini hanya sebesar biji buah delima pada
pangkal otak.
3. Rambut getar yang terdapat dalamnya, akan berfungsi sebagai reseptor, akan
menghantarkan pesan balik ke seluruh tubuh akan dikonversikan menjadi suatu aksi
dengan pelepasan substansi neurokimia berupa perasaan senang, rileks, tenang atau
terangsang.
Melalui penghirupan sebagian molekul akan masuk ke paru-paru. Molekul aromatik
akan diserap oleh lapisan mukosa pada saluran pernapasan, baik pada bronkus atau pada
cabang halusnya (brochiole). Pad terjadi pertukaran gas didalam alveoli, molekul tersebut
akan diangkut oleh sistem sirkulasi darah didalam paru-paru. Pernapasan yang dalam akan
meningkatkan jumlah bahan aromatik yang ada kedalam tubuh. Respon bau yang
dihasilkan akan merangsang kerja sel neurokimia otak (Heinrich, 2009).

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aroma terapi merupakan salah satu jenis metode pengobatan tradisional yang sudah
dikenal sejak ribuan tahun yang lalu.Aromaterapi digunakan secara luas sebagai suatu
pendekatan untuk meredakan stres, dan banyak minyak atsiri dilklaim sebagai perelaksasi.
Aromaterapi dibagi menjadi beberapa jenis anatara lain cendana, jasmine, lemon, mawar,
lavender, greentea dan pine. Cara penggunaannya pun beragam antara lain dengan inhalasi,
pengharum ruangan, kompres, berendam dan lain sebagainya.

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna , oleh karena itu kami
meminta agar pembaca berkenan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Heinrich. (2009). Farmakognosi dan Fitoterapi, terj. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Mulyani, S. (2009). Analisis GC_MS dan Daya Anti Bakteri Minyak Atsiri . Bandung: Majalah Farmasi
Indonesia.

Sastrohamidjojo. (2004). Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Supriyatna. (2013). Mengenal Obat Herbal Pemahaman obat Herbal untuk Fitoterapi. Bandung:
UNPAD Press.

12

Anda mungkin juga menyukai