Dosen pembimbing:
Aripin, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Efendi (14.401.16.018)
2. Elika Sri Wulan (14.401.16.019)
3. Endah Kusuma Wati (14.401.16.020)
4. Endang Nurul Solekah (14.401.16.021)
D-III KEPERAWATAN
KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan hidayah dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aroma
Terapi”.
Dalam proses pembuatan makalah ini, banyak pihak yang telah membantu dan
mendukung untuk menyelesaikannya. Untuk itu pada kesempatan ini tidak lupa kami
menyampaikan terima kasih kepada:
Makalah ini kami buat dengan semaksimal mungkin, walaupun kami menyadari masih
banyak kekurangan yang harus kami perbaiki. Oleh karena itu kami mengharapkan saran atau
kritik dan yang sifatnya membangun demi tercapainya suatu kesempurnaan makalah ini. Kami
berharap makalah ini dapat berguna begi pembaca maupun kami.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari aromaterapi
2. Untuk mengetahui apa saja bentuk- bentuk aromaterapi
3. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis aromaterapi
4. Untuk mengetahui manfaat aromaterapi
1
1.4 Manfaat
1. Bagi penulis
Dengan adanya makalah ini penulis mampu menambah pengetahuan tentang aroma
terapi mulai dari bentuk, jenis serta manfaat aromaterapi itu sendiri.
2. Bagi pembaca
Dengan adanya makalah ini pembaca mampu menambah pengetahuan tentang aroma
terapi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
berisi essential oil. Sedangkan lilin aromaterapi akan mengeluarkan wangi aromaterapi
jika dibakar.
4. Minyak Pijat Aromaterapi
Bentuk ini memiliki wangi yang sama dengan bentuk aromaterapi yang lain, hanya saja
cara penggunaannya yang berbeda, karena ini digunakan untuk minyak pijat .
5. Sabun Aromaterapi
Bentuknya berupa sabun padat dengan berbagai wangi aromaterapi, namun tidak hanya
sekedar wangi saja. Tapi juga memiliki berbagai kandungan atau ekstrak dari tumbuh –
tumbuhan yang dibenamkan dalam sabun ini, sehingga sabun ini juga baik untuk
kesehatan tubuh, seperti menghaluskan kulit dan menjauhkan dari serangga. (Jaelani,
2009)
4
3. Lavender
Membantu memudahkan tidur, meredakan kegelisahan, mengatasi masalah depresi,
mengurangi perasaan ketegangan.
5. Cendana ( Sandalwood )
Bermanfaat untuk menghilangkan rasa cemas dan aromanya sangat bermfaat untuk
meditasi.
5
7. Bunga Kenanga ( Ylang – Ylang )
Berguna untu meringankan tekanan darah tinggi, mengeluarkan sebum pada kulit.
Aroma yang menyegarkan, membangkitkan suasana, mengurangi sakit perut, ketegangan
dan menyembuhkan sakit kepala.
8. Chammomile
Digunakan untuk menenangkan dan mengakhiri stress, membuat tidur menjadi lebih
nyenyak.
9. Dandellion
Mengobati sakit sendi, masalah ginjal dan kantung kemih, hepatitis, penyaringan darah
dan mengatasi masalah pencernaan dan juga efektif untuk menyembuhkan sengatan
lebah.
6
10. Thyme
Untuk mencegah flu, demam, detoksifikasi racun, mencegah infeksi, meredakan hidung
tersumbat dan alergi sinus.
13. Basil
Mengurangi mengobati sakit kepala dan migran serta meningkatkan daya konsentrasi.
7
Memiliki aroma yang tajam namun berkhasiat mengurangi rasa sakit pada otot.
16. Lemon
Membantu mengurangi stress dan anti depresi, meningkatkan mood dan membuat rikels
pikiran serta perasaan segar.
17. Vanilla
Dengan aroma lembut dan hangat mampu menenangkan pikiran.
Merupakan salah satu cara yang diperkenalkan dalam penggunaan metode aromaterapi
yang paling sederhana dan cepat. Inhalasi juga merupakan metode yang paling tua.
8
Aromaterapi masuk dari luar tubuh ke dalam tubuh dengan satu tahap yang mudah, yaitu
lewat paru – paru di alirkan ke pembuluh darah melalui alveoli. Inhalasi sama dengan
metode penciuman bau, di mana dapat dengan mudah merangsang olfactory pada setiap
kali bernafas dan tidak akan mengganggu pernafasan normal apabila mencium bau yang
berbeda dari minyak essensial. Aroma bau wangi yang tercium akan memberikan efek
terhadap fisik dan psikologis konsumen. Cara ini biasanya terbagi menjadi inhalasi
langsung dan inhalasi tidak langsung. Inhalasi langsung diperlakukan secara invidual,
sedangkan inhalasi tidak langsung dilakukan secara bersama - sama dalam satu ruangan.
(Jaelani, 2009)
2. Pijat
Pijat merupakan tehnik yang paling umum. Melalui pemijatan, daya penyembuhan yang
terkandung dalam minyak essensial bisa menembus melalui kulit dan dibawa ke dalam
tubuh, kemudian akan mempengaruhi jaringan internal dan organ – organ tubuh. Minyak
essesnsial berbahaya jika dipergunakan langsung ke kulit, maka dalam penggunaanya
harus dilarutkan dulu dengan minyak dasar seperti minyak zaitun, minyak kedelai, dan
minyak tertentu lainnya. Minyak lavender, ialah salah satu minyak yang terkenal sebagai
minyak pijat yang dapat memberikan relaksasi. Terapi aroma yang digunakan dengan
cara pijat ini merupakan cara yang sangat digemari untuk mengjilangkan rasa lelah pada
tubuh, memperbaiki sirkulasi darah dan merangsang tubuh umtuk mengeluarkan racun,
serta meningkatkan kesehatan pikiran. Dalam penggunaannya dibutuhkan dua tetes
minyak essensial yang ditambahkan dengan 1ml. minyak pijat. (Jaelani, 2009)
3. Kompress
9
Penggunaan melalui proses kompress membutuhkan sedikit minyak aromaterapi.
Kompress hangat dengan minyak aromaterapi dapat digunakan untuk emnurunkan nyeri
punggung dan nyeri perut. Kompress dingin yang mengandung minyak lavender
digunakan pada bagian perineum saat persalinan. (Jaelani, 2009)
4. Berendam
Cara ini menggunakan aromaterapi dengan cara menambahkan tetesan minyak essensial
ke dalam air hangan yang digunakan untuk berendam. Dengan cara ini efek minyak
essensial akan membuat perasaan ( secara psikologis dan fisik ) menjadi lebih rileks, serta
dapat menghilangkan nyeri dan pegal, memberikan efek kesehatan. (Jaelani, 2009)
10
3. Meningkatkan daya ingat
Studi telah menunjukan khasiat aromaterapi pada pasien yang lebih muda dapat
meningkatkan kapasitas memori atau daya ingat mereka dalam jangka waktu tertentu
setelah perawatan, minyak sage adalah minyak yang paling sering direkomendasikan
untuk efek meningkatkan daya ingat. (Nelson, 2006)
4. Meningkatkan jumlah energi
Banyak minyak esansial yang dikenal berguna untuk meningkatkan sirkulasi darah,
meningkatkan energi, dan merangsang tubuh dan pikiran tanpa efek samping berbahaya.
Minyak esensial yang terbaik untuk mendorong energi termsuk lada hitam, kapulaga,
kayumanis, minyak cengkeh, angelica, melati, pohon teh, dan rosmary. (Nelson, 2006)
5. Penyembuhan dan pemilihan
Banyak minyka esensial yang bermanfaat untuk stimulus peningkatan penyembuhan
luka atau penyakit. Hal ini bisa disebabkan oleh karena peningkatan aliran oksigen dan
peredaran darah kepada luka yang perlu disembuhkan. Sifat anti mikroba dari minyak
esensial tertentu juga bisa menjaga tubuh terlindung selama tahap penyembuhan.
Beberapa minyak esensial yang paling populer untuk mempercepat proses penyembuhan
luka, tapi juga untuk mengurangi tingkat keparahan dan ketidak nyamanan karena
masalah kulit seerti psoriasis dan eksim. (Nelson, 2006)
6. Sistem kekebalan tubuh
Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Sebagian besar medis mengatakan, aroma
terapi bisa memberikan peningkatan sistem kekebalan tubuh jika digunakan dengan
benar. Efek anti mikroba, efek anti jamur atau anti bakteri dari minyak esensial
aromaterapi dapat melindungi Anda dari sejumlah penyakit dan infeksi. Beberapa
minyak yang paling efektif untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh termsuk
oregano, kemenyan, lemon, peppermint, kayu manis, dan minyak esensial eucalyptus.
(Nelson, 2006)
7. Mengaatasi insomnia
Kurang tidur bisa memperburuk atau menyebabkan sejumlah masalah medis, serta dapat
menyebabkan rasa lelah dan kurang berenergi. Dengan demikian, aromaterapi bisa
membantu untuk mengatasi masalah sulit tidur atau insomnia, sehingga bisa tidur lelap
dan berkualitas. Beberapa minyak esensial terbaik untuk mengatasi gangguan insomnia
11
termasuk lavender, chamomile, melati, benzoin, mawar, cendana, dan minyak esensial
ylang ylang. (Nelson, 2006)
8. Menghilangkan sakit kepala
Aromaterapi bisa menjadi solusi yang bagus untuk menghilangkan sakit kepala,
sekaligus mengurangi stress, kecemasan, atau untuk mencegah sakit kepala. Beberapa
minyak esensial yang terkait dapat mengurangi sakit kepala dan migraine adalah
peppermint, ecualyptus, minyak esensial cendana, dan minyak rosmary. (Nelson, 2006)
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aromaterapi merupakan salah satu terapi alternatif dengan memanfaatkan minyak atsiri
(esensial oil) yang melibatkan organ penciuman manusia. Bau yang segar, harum,
merangsang sensori, reseptor dan akhirnya mempengaruhi organ yang lain.
Sesuai bentuk-bentuknya aromaterapi dapat dipergunakan sebagai pewangi ruangan,
aroma minyak saat dipijat, berendam, bahkan untuk aroma deban stelah mandi. Ada
beberapa jenis weangian aroma terapi yang ada, lavender, janmine, peppermint, ginger,
lemon, oregano, geranium, dan masih banyak lagi.
3.2 Saran
1. Bagi penulis
Dapat memahami mengenai tentang aroma terapi dalam meningkatkan kesehatan diri.
2. Bagi pembaca
Diharapkan kepada pembaca untuk mengetahui tentang aromaterapi, sehingga pembaca
dapat menggunakan aromaterapi untuk pengobatan dengan baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Nelson, R. (2006). Teori Praktek Konseling dan Terapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
14
KEPERAWATAN KOMPLEMENTER
AROMA TERAPI
Disusunoleh :
Kelompok 6
KRIKILAN–GLENMORE-BANYUWANGI
2017
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat serta
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “AROMA TERAPI” ini.
Makalah ini kami susun dengan maksud memberikan tambahan referensi pada mata
kuliah Keperawatan Komplementer terutama mengenai aroma terapi. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada pembimbing kami yaitu bapak Aripin. S.Kep.,Ns.,M.Kes.
yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat memberikan pengaruh yang baik
kepada pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan, Oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan dan
perbaikan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawat di luar ilmu
kedokteran atau ilmu keperawatan dengan cara, format, dan pengobatan mengacu pada
pengalaman dan ketrampilan turun temurun, dan di terapkan sesuai dengan norma yang
berlaku dalam masyarakat. Sedangkan obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan
yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sedian sarian(galenik) atau
campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman. Menurut World Health Organitation (WHO).
Pengobatan tradisional adalah pengetahuan, kemampuan, dan praktek pengobatan yang
berlandaskan teori, pengalaman dan kepercayaan budaya masyarakat sebagai sarana
mengoptimalkan kesehatan dalam pencegahan, diagnosis, perkembangan dan terapi
terhadap suatu penyakit. Dalam pelaksanaan, pengobatan tradisional tetap harus di awasi
agar tetap sesuai standar yang dapat dipertanggung jawabkan manfaat dan keamanannya.
Pengobatan tradisional sangat di harapkan untuk terus tumbuh dan berkembang sehingga
dapat in formasi tantang kesehatan secara lebih optimal.
Salah satu pengobatan tradisional adalah aroma terapi. Aromaterapi merupakan
metode pengobatan melalui media bau bau an yang berasal dari bahan tanaman tertentu.
Aroma terapi sering di gabung dengan praktek pengobatan alternatif dan kepercayaan
kebatinan yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Awalnya hanya ada dalam bentuk
esensial seiring perkembangan jaman. Ada berbagai bentuk aroma terapi, mulai dari
minyak esensial, dupa, lilin, garam, minyak pijat, dan sabun. Sesuai bentuknya aroma
terapi dapat di pergunakan sebagai pewangi ruangan.
1
1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui definisi aromaterapi
2. Agar mengetahui manfaat dan tujuan aromaterapi
3. Agar mengetahui jenis-jenis aromaterapi
4. Agar mengetahui cara penggunaan aromaterapi
5. Agar mengetahui cara kerja aromaterapi
1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan ilmu pendidikan di bidang kesehatan
mengenai Aroma terapi pada keperawatan komplementer.
2. Bagi Pembaca
Memberikan wawasan tentang aroma terapi serta menambah wawasan pengetahuan
khususnya di bidang keperawatan komplementer.
3. Bagi Institusi
Dapat menjadi pertimbangan untuk di terapkan di dunia pendidikan pada lembaga-
lembaga di bidang kesehatan sebagai solusi terhadap permasalahan pendidikan yang
ada.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Poerwadi, kata aroma terapi berarti terapi memakai minyak esensial yang
ekstrak dan unsur kimiannaya diambil dengan utuh. Aroma terapi adalah bagian dari ilmu
herbal. Sedangkan menurut Sharma, aroma terapi berarti “ pengobatan menggunakan
wangi-wangian” . Istilah ini merujuk pada penggunaan minyak esensial dalam
penyembuhan holstik untuk memperbaiki kesehatan dan emosional dan dalm
mengembangkan keseimbangan badan. Terapi komplementer, seperti homoeopati, aroma
terai dan apukuntur harus dilakukan seiring dengan pengobatan kovensional (Heinrich,
2009).
Aromaterapi adalah istilah yang mengacu pada penggunaan volatile oil hasil
ekstrak dari tanaman sebagai salah satu bentuk terapi. Cara kerja aroma terapi adalah
dengan menstimulus otak (apbila di inhalasi) sehingga menimbulkan eek emosi tertentu.
Biasanya efek yang dicari biasanya adalah menenangkan, menyemangati, merilekskan.
Sedangkan kegunaan minyak asirih memiliki banyak manfaat farmakologis seperti
melancarkan peredaran darah, menghangatkan, anti inflamasi dan lain-lain (Supriyatna,
2013).
Aroma terapi merupakan salah satu jenis metode pengobatan tradisional yang sudah
dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Aroma terapi dibentuk dari berbagai jenis ekstrak
tanaman dengan cara pembuatan yang berbeda-beda, dan dengan cara penggunaan yang
berbeda pula. Di Cina kuno, India, Yunani, Roma, dan Mesir, aroma terapi digunakan
sebagai kosmetik,parfum, dan pengobatan (Mulyani, 2009).
3
mengobati penyakit ringan tertentu. Ada beberapa aspek penting penggunaan minyak atsiri
dalam aroma terapi sebagai berikut:
Aroma terapis minyak ini bahwa minyak atsiri dapat digunakan tidak hanya untuk
pengobatan dan pencegahan penyakit, tetapi juga efeknya terhadap mood, emosi, dan rasa
sehat. Aroma terapi diklaim sebagai suatu terapi holistik. Dalam hal ini, aroma terapis
memiliki suatu minyak atsiri, atau kombinasi minyak atsiri, disesuaikan dengan gejala,
kepribadian, dan keadaan emosi masing-masing klien. Pengobatan dapat berubah ada
kunjungan pasien berikutnya.
Tidak ada tipe yang berbeda pada aroma terapi, tapi komersialisasi telah membawa
dua macam aroma terapi, minyak esensial untuk tujuan terapi dan minyak esensial untuk
minyak wangi, kesenangan, kreasi atau kebersihan. Minyak aksiri dapat wewangian atau
parfum dan masih kurang dalam nilai terapeutik untuk minyak esensial untuk perawatan,
harus berada dalam kelas terapeutik aroma terapi. Selain itu minyak esensial harus di
ekstrak, disiapkan dan disimpan dengan baik untuk menjadi terapeutik. Meunurut Online
Support Minyak terapi (2009) Ada beberapa bahan minyak aroma terapi :
1. Cendana / sandalwood (santalum album)
Termasuk dalam minyak esensial utama. Berasal dari kayu tanaman cendana. Bekerja
lambat tetapi memiliki efek kerja yang dalam dan lama. Mempunyai efek stimulasi
sekaligus efek relaksasi. Karna efek relaksasi, minyak sangat baik digunakan untuk
mengatasi rasa cemas, tegang dan ketakutan. Cendana juga mempunyai efek penenang
yang dapat membantu mengatasi masalah gangguan tidur. Pada perawatan kulit,
minyak ini berfungsi sebagai pelembut dan penyejuk yang sangat baik digunakan pada
kulit kering, berkerut atau pada kulit meradang karena sinar matahari.
4
2. Lemon (citrus lemon)
Termasuk minyak esensial sekunder. Berasal dari bagian buah tanaman, merupakan
minyak esensial dengan daya kerja tinggi, mudah menguap. Menyegarkan badan dan
melancarkan sirkulasi tubuh. Sebagai tonikum yang kaya akan vitamin C, mampu
mengatasi masalah pencernaan, baik digunakan untuk perawatan kulit, influenza, sakit
tenggorokan dan menguatkan system kekebalan tubuh.
5
4. Mawar (rosa centifolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga. Menyeimbangkan fungsi tubuh,
membangkitkan semangat, memperbaiki suasana hati (relaksasi), menenangkan, anti
depresan. Bersifat anti oksidan dan penguat jantung. Dapat dipakai sebagai inhaler
pada penderita asma dan untuk perawatan pada kulit sensitive ,kulit kering dan kulit
alergi.
6
6. Lavender (lavandula angustifolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga, salah satunya terapi yang popular
dipakai sebagai anti septic dan penyembuhan luka. Mempunyai efek relaksasi maupun
perangsang, menenangkan kecemasan dan depresi.
7
2.4 Cara Penggunaan Aromaterapi
8
Tambahkan 1-5 tetes minyak esensial kedalam alat pemanas yang telah
berisi air, kemudian diletakkan ditempat yang aman atau sudut ruangan.
c. Terapi aroma yang digunakan melalui inhalasi caranya adalah minyak aroma
terapi ditempatkan diperalatan alat listrik yang digunakan sebagai alat penguap.
Kemudian dilakukan penambahan 2-5 tetes minyak aroma terapi dengan 20ml
untuk dapat menghasilkan uap air.
d. Pijat
Teknik pijat adalah yang paling umum. Melalui pemijatan daya
penyembuhan yang terkandung oleh minyak esensial bisa menembus kulit dan
dibawa kedalam tubuh, mempengaruhi jaringan internal dan organ tubuh.
Aromnaterapi dilakukan dengan langsung mengoleskan minyak aromaterapi yang
telah dipilih diatas kulit sebelum menggunakan perlu diperhatikan adanya
kontraindikasi maupun riwayat alergi. Aromaterapi yang digunakan dengan cara
pijat, merupakan cara yang sangat digemari untuk menghilangkan rasa lelah pada
tubuh, memperbaiki sirkulasi darah dan merangsang tubuh mengeluarkan racun
serta meningkatkan kesehatan pikiran
e. Kompres
Penggunan aromaterapi melalui kompres hanya sedikit membutuhkan
minyak. Kompres hangat dengan minyak aromaerapi dapat digunakan untuk
menurunkan nyeri punggung dan nyeri perut. Kompres dingin yang mengandung
minyak lavender digunakan pada bagian perineum saat kala II persalinan.
f. Berendam
Cara berendam adalah menambahkan tetesan minyak esensial kedalam air
hangat yang digunakan untuk berendam. Denagn cara ini efek minyak esensial
akan membuai perasaan dan membuat pasien rileks, melarutkan pegal-pegal dan
nyeri, serta mengembalikan energi (Supriyatna, 2013).
Mekanisme bahan aroma terapi adalah melalui sistem sirkulasi tubuh dan sistem
penciuman. Untuk masalah mual pada ibu hamil trimester 1, mual terjadi krena adanya
peningkatan kadar ekstrogen atau hCG (human chorionoc gonadonapin) dan perubahan
dari sistim pencernaan. Sehingga otak di medula yang secara erat berhubungan dengan atau
merupakan bagian dari pusat mual yang disebabkan, oleh impuls iritatif yang datang dari
tractus gastrointestinal dan impuls yangberasal dari otak bawah yang berhubungan dengan
motion sicnes.
9
Organ penciuman merupakan satu satunya indra perasa dengan berbagai reseptor
saraf yang berhubungan langsung dengan duna luar dan merupakan saluran langsung ke
otak.
Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap lamgsung ke udara. Apabila
masuk ke rongga hidung melalui pernapasan, akan diterjemahkan oleh otak sebagai proses
penciuman. Proses penciuman terbagi akan tiga tahap:
1. Penerimaan molekul bau tersebut oleh saraf olfactory epithelium, yamg merupakan
suatu reseptor yang berisi 20 juta ujung saraf.
2. Ditransmisikannya bau tersebut sebagai pesan ke pusat penciuman yang terletak pada
bagian belakang hidung. Pusat penciuman ini hanya sebesar biji buah delima pada
pangkal otak.
3. Rambut getar yang terdapat dalamnya, akan berfungsi sebagai reseptor, akan
menghantarkan pesan balik ke seluruh tubuh akan dikonversikan menjadi suatu aksi
dengan pelepasan substansi neurokimia berupa perasaan senang, rileks, tenang atau
terangsang.
Melalui penghirupan sebagian molekul akan masuk ke paru-paru. Molekul aromatik
akan diserap oleh lapisan mukosa pada saluran pernapasan, baik pada bronkus atau pada
cabang halusnya (brochiole). Pad terjadi pertukaran gas didalam alveoli, molekul tersebut
akan diangkut oleh sistem sirkulasi darah didalam paru-paru. Pernapasan yang dalam akan
meningkatkan jumlah bahan aromatik yang ada kedalam tubuh. Respon bau yang
dihasilkan akan merangsang kerja sel neurokimia otak (Heinrich, 2009).
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aroma terapi merupakan salah satu jenis metode pengobatan tradisional yang sudah
dikenal sejak ribuan tahun yang lalu.Aromaterapi digunakan secara luas sebagai suatu
pendekatan untuk meredakan stres, dan banyak minyak atsiri dilklaim sebagai perelaksasi.
Aromaterapi dibagi menjadi beberapa jenis anatara lain cendana, jasmine, lemon, mawar,
lavender, greentea dan pine. Cara penggunaannya pun beragam antara lain dengan inhalasi,
pengharum ruangan, kompres, berendam dan lain sebagainya.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna , oleh karena itu kami
meminta agar pembaca berkenan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah selanjutnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Heinrich. (2009). Farmakognosi dan Fitoterapi, terj. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Mulyani, S. (2009). Analisis GC_MS dan Daya Anti Bakteri Minyak Atsiri . Bandung: Majalah Farmasi
Indonesia.
Supriyatna. (2013). Mengenal Obat Herbal Pemahaman obat Herbal untuk Fitoterapi. Bandung:
UNPAD Press.
12