Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH DAN DEFINISI

KOSMETIK
PEMAKAIAN KOSMETIK LEBIH BANYAK
DIBANDINGKAN OBAT,KARENA . . .
OBAT HANYA DIGUNAKAN PADA SAAT
SESEORANG MENGALAMI SAKIT,
SEDANGKAN KOSMETIK DIGUNAKAN PADA
KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
SEJARAH KOSMETIK
 Di Mesir, 3500 tahun Sebelum Masehi telah digunakan
berbagai bahan alami baik yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan, hewan maupun bahan alam lain misalnya tanah
liat, lumpur,air, embun, pasir atau sinar matahari, susu,
akar, daun, kulit pohon, rempah, minyak bumi, minyak
hewan, madu dan lainnya sudah menjadi hal yang biasa
dalam kehidupan masyarakat saat itu .
 Inggris, Perancis, dan Jerman menggunakan istilah kosmetik
sejak tahun 1940.
 Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru di mulai
secara besar-besaran pada abad ke-20 (Wall, Jellinex, 1970)
 Pada Tahun 1700 – 1900 kosmetik dibagi menjadi :
 Cosmetic decorative yang lebih banyak melibatkan ahli
kecantikan;
 Cosmetic treatment yang berhubungan dengan ilmu
kedokteran dan beberapa ilmu pengetahuan lainnya
seperti dermatologi, farmakologi, kesehatan gigi dan lain-
lain.
L a n j u t a n ...
 Di Indonesia sendiri sejarah tentang kosmetologi
telah dimulai jauh sebelum zaman penjajahan
Belanda. Contoh : cerita dan legenda Ken Dedes,
Dewi Ratih dan roro Jongrang
 Sekarang kosmetika dibuat manusia tidak hanya
dari bahan alami saja tetapi juga bahan buatan
untuk maksud meningkatkan kecantikan
(Wasitaatmaja, S.M, 1997).
L a n j u t a n ...
 Pada abad modern ini banyak profesi yg berkaitan dengan
kosmetik :
 Kedokteran : ahli bedah plastik, dokter gigi, dokter ahli
kulit (utk mencegah kerusakan kulit/utk perawatan
maupun sebagai produk yg dapat menimbulkan
kerusakan pada kulit);
 Biologi dan Fisiologi : mempelajari struktur kulit,
rambut, gigi, & proses yg terjadi didalamnya;
 Mikrobiologi : pengawetan kosmetik;
 Kimia organik : mengembangkan bahan dasar & bahan
baru utk industri kosmetik;
 Kimia fisika : mempelajari sifat&perilaku emulsi &
surfaktan;
 Farmasi& kimia kosmetik : bertanggungjawab atas
penyiapan produk-produk kosmetik & pengembangan
produk baru utk industri kosmetik;
 Ahli penata rambut & kecantikan : yang
mengaplikasikan kosmetik.
DEFINISI KOSMETIK
Pada tahun 1970 oleh Jellinek, kosmetologi
diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari hukum-hukum fisika, Biologi,
maupun mikrobiologi tentang pembuatan,
penyimpanan, dan penggunaan (aplikasi)
kosmetik
Selanjutnya di tahun 1997 Mitsui menyebut
kosmetologi sebagai ilmu kosmetik yang baru,
yang lebih mendalam dan menyeluruh.
 Kosmetik berasal dari kata Yunani ‘kosmetikos’
yang mempunyai arti keterampilan menghias
atau mengatur.
L A N J U T A N ...
 Badan POM (No. HK. 00.05.4.1745-5 Mei 2003) : Kosmetik
adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk
digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis,
rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi
dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan,
mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki
bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik.
 FEDERAL FOOD AND COSMETIC ACT (1958) sesuai
dengan definisi dalam Peraturan Menteri Kesehatan R.I.
No.220/Men Kes/Per/IX/76 : Kosmetika adalah bahan atau
campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan,
dipercikkan atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam,
dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia
dengan maksud untuk membersihkan, memelihara,
menambah daya tarik atau mengubah rupa, melindungi
supaya tetap dalam keadaan baik memperbaiki bau badan
tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan suatu penyakit.. (Depkes RI, Undang-undang
tentang Kosmetika dan Alat Kesehatan, 1976
L A N J U T A N ...
 Dalam perkembangan kosmetika, saat ini pada
beberapa produk tertentu batas antara kosmetika dan
obat menjadi kabur.
 LUBOWE (1955) mengemukakan istilah Cosmedics
 FAUST (1975) dengan istilah Medicated Cosmetics
untuk bentuk gabungan dari kosmetika dan obat.
 Kosmedik adalah kosmetika yang ke dalamnya
ditambahkan bahan-bahan aktif tertentu seperti zat-
zat anti bakteri atau jasad renik lainnya, anti jerawat,
anti gatal, anti produk keringat, anti ketombe dan
lain-lain dengan tujuan profilaksis, desinfektan, terapi
dan lain-lain.
KOSMETIK TRADISIONAL
 Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari
bahan-bahan yang berasal dari alam dan diolah secara
tradisional.
 Menurut sifat dan cara pembuatannya kosmetik dibagi
menjadi dua bagian yaitu :
1. Kosmetik modern, kosmetik modern yang diramu dari
bahan kimia dan diolah secara modern (termasuk
diantaranya adalah kosmetik)
2. Kosmetik tradisional, jenis kosmetik radisional ada 3
yaitu
a. Betul – betul tradisional, misalnya lulur beras hitam
bahannya diambil dari alam dan diolah menurut resep
dan cara yang diajarkan secara turun temurun
b. Semi tradisional, yakni yang diolah dengn cara modern
dan diberi bahan pengawet agar tahan lama
c. Hanya namanya saja tradisional, sedangkan isinya
tanpa komponen yang benar – benar tradisional dan
dibaeri zat warna yang menyerupai bahan tradisional.
PENGGOLONGAN BERDASARKAN DEFINISI
BPOM :
 Kosmetik untuk membersihkan;
 Kosmetik untuk mewangikan;

 Kosmetik untuk mengubah penampilan;

 Kosmetik untuk memperbaiki bau badan

 Kosmetik untuk melindungi;

 Kosmetik untuk memelihara tubuh pada kondisi


baik.
PENGGOLONGAN MENURUT PERATURAN
MENTERI KESEHATAN RI :
1. Preparat untuk bayi; minyak bayi, bedak bayi,
dan lainlain.
2. Preparat untuk mandi; minyak mandi, bath
capsules, dan lain-lain.
3. Preparat untuk mata; maskara, eye shadow,
dan lain-lain.
4. Preparat wangi-wangian; parfum, toilet water
dan lain-lain.
5. Preparat untuk rambut; cat rambut, hairspray,
pengeriting rambut dan lain-lain.
6. Preparat pewarna rambut; cat rambut,
hairbleach, dan lain-lain.
L A N J U T A N ...
7. Preparat make up (kecuali mata); pemerah bibir,
pemerah pipi, bedak muka dan lain-lain.
8. Preparat untuk kebersihan mulut; mouth washes,
pasta gigi, breath freshener dan lain-lain.
9. Preparat untuk kebersihan badan; deodoran,
feminim hygiene spray dan lain-lain.
10. Preparat kuku; cat kuku, krem dan lotion kuku,
dan lain-lain.
11. Preparat cukur; sabun cukur, after shave lotion,
dan lain-lain.
12. Preparat perawatan kulit; pembersih, pelernbab,
pelindung dan lain-lain.
13. Preparat untuk suntan dan sunscreen; suntan gel,
sunscreen foundation dan lain-lain.
SYARAT KOSMETIK :
1. Menggunakan bahan yang memenuhi standar
dan persyaratan mutu serta persyaratan lain
yang ditetapkan.
2. Diproduksi dengan menggunakan cara
pembuatan kosmetik yang baik.
3. Terdaftar pada dan mendapat izin edar dari
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI
(BPOM RI).
Guna menghindari kosmetika berbahaya, beberapa hal yang dapat
dilakukan antara lain :
1. Gunakan kosmetika sesuai dengan kebutuhan, tidak
terpengaruh oleh promosi dan iklan yang berlebihan.
2. Perhatikan komposisi bahan dalam produk kosmetika, apakah
terdapat bahan yang dapat menyebabkan alergi, iritasi
atau sensitisasi. Bila ragu tanyakan pada beauty advisor atau
sales promotion atau penjualnya atau cobalah tester
(bila tersedia).
3. Lakukan uji kepekaan kulit untuk produk-produk tertentu
(misal pewarna rambut) sebelum memakai produk
kosmetika tersebut sesuai petunjuk yang diberikan
produsennya.
4. Periksa kemasan kosmetika dalam keadaan baik, tidak rusak
atau cacat.
5. Perhatikan apakah isi produk apakah ada perubahan warna,
bau dan konsistensi produk (produk menjadi lebih encer).
6. Periksa tanggal pembuatan dan/atau batas kadaluwarsa produk
kosmetika yang dibeli.
7. Perhatikan dan ikuti cara penggunaan produk kosmetika.
8. Hentikan pemakaian jika terjadi efek samping yang tidak
diinginkan
Sehat menurut Organisasi Kesehatan Sedunia
(WHO) adalah
 keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan
ekonomis.
 Dalam arti kata yang sempit sehat berarti tidak
sakit.

Kulit yang sehat adalah kulit yang tidak menderita


suatu penyakit baik dari luar tubuh maupun dari
dalam tubuh.
Kulit yang sehat terlihat sebagai kulit yang optimal secara
fisik maupun fisiologik. Secara fisik, kulit yang sehat terlihat
dari warna, konsistensi, kelenturan, struktur bentuk dan
besarnya sel-sel & jaringan kulit lain.

Secara fisiologik terlihatdari keratinisasi, pigmentasi,


persarafan, pembentukan keringat, pembentukan minyak
kulit, pertumbuhan rambut.

Gambaran (appearance) kulit sehat dari satu orang


ke orang lain, dari satu suku ke suku lain, dari satu bangsa
ke bangsa lain, dari satu ras ke ras lain berbeda-beda. Ada
berbagai faktor yang mempengaruhi hal tersebut di atas
yaitu antara lain: umur, seks, ras, iklim, kelembaban,
temperatur, lokalisasi kulit, kehamilan
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai