Anda di halaman 1dari 9

TEKNIK PEMANGKASAN, PANEN, BLENDING DAN DESAIN ROKOK UNTUK MENURUNKAN KADAR NIKOTIN PADA TEMBAKAU DAN ROKOK

Kelompok 4: Larassati Gandaningarum Fajar Ali Rizky Bayu Octavian Prasetya Akhmad Tri Rifky Willy Brodus Dita Energa Saputri

(12-1130) (12-1095) (12-1118) (12-1099) (12-1134) (12-1115)

ABSTRAK
Penurunan kadar nikotin dapat dilakukan dengan teknik pemangkasan bunga dan pengendalian sirung, cara panen, blending, dan desain rokok. Untuk menurunkan kadar nikotin, pemangkasan bunga sebaiknya tidak terlalu dalam. Kandungan nikotin daun-daun bawah lebih rendah dibanding dengan daun-daun atas. Pada tingkat Industri Hasil Tembakau (IHT) penurunan kadar nikotin dapat dilakukan dengan menggunakan tembakau yang kadar nikotinnya lebih rendah atau meracik jenis tembakau tertentu pada proses blendingnya sehingga diperoleh campuran tembakau yang kadar nikotinnya memenuhi ketentuan.

NIKOTIN DAN SENYAWA UTAMAN TEMBAKAU


Nikotin
Nikotin (1-Metil-2-(3-piridil) pirolidin; - piridil--Nmetilpirolidin) merupakan alkaloid utama selain nornikotin, anatabin, dan anabasin. Analisis kandungan nikotin tembakau antara lain dapat dilakukan dengan metode ekstraksi etherpetroleum ether yang telah disempurnakan. Nikotin dengan rumus molekul C H N atau C H NC H NCH (Gambar 1) mempunyai berat 162,26 g/mol. Berbentuk cairan seperti minyak, bersifat higroskopis, tidak berwarna hingga berwarna kuning muda, dapat berubah warna menjadi cokelat bila kontak dengan udara dan cahaya.
10 14 2 5 4 4 7

Senyawa Utama
Pada dasarnya komponen utama pada daun tembakau dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu 1) komponen yang relatif stabil, 2) berpotensi berubah dan 3) kelompok yang mudah berubah.
Kelompok relatif stabil. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah (a) komponen rangka daun dan dinding sel yaitu : serat kasar, pentosan (selulose, hemiselulose), dan pektin; b). Substasi anorganik (abu); c). Senyawa yang larut dalam ether (resin dan minyak-lemak); d). Tannin (poliphenol, asam phenolik); dan e) asam oksalat.

Kelompok berpotensi berubah. Komponen yang termasuk dalam kelompok ini memungkinkan terjadinya perubahanperubahan yang terbatas, antara lain : a) Nitrogen tidak terlarut (protein); b) Nitrogen terlarut, yaitu ammonia, komponen amino, nitrat, amida, alkaloids; dan komponen lain yang belum teridentifikasi. Kelompok mudah berubah. Kelompok ini terdiri dari komponen yang relatif kurang stabil, antara lain : a) karbohidrat (poli dan monosakarida, pati, dan dektrin); b) asamasam organik yang larut dalam ether (sitrate, malat, dan asam lain yang belum teridentifikasi); dan c) senyawa-senyawa yang kurang stabil lainnya.

PERUBAHAN KOMPONEN KIMIA DAUN TEMBAKAU


Pemeraman yang terbaik, yaitu yang menghasilkan kadar gula dan indeks mutu yang tertinggi adalah selama 5 hari. Cara tersebut menghasilkan indeks mutu, kadar gula, dan kadar nikotin masing-masing sebesar 73,33; 14,04%; dan 3,25%.

Demikian juga tenggang waktu saat perajangan dengan penjemuran ternyata tidak berpengaruh terhadap kadar nikotin tetapi berpengaruh terhadap indeks mutu dan kadar gula. Setelah tembakau dirajang sebaiknya langsung dijemur.

Suhu pengeringan tidak berpengaruh terhadap kadar nikotin dan kadar gula tetapi berpengaruh terhadap indeks mutu. Pada saat cuaca cerah penjemuran merupakan cara pengeringan yang terbaik.

Produksi, kadar nikotin, dan kadar gula tembakau yang tidak dipangkas, lebih rendah dibanding tembakau yang dipangkas pada saat bunga mulai mekar (Tabel 4).

Pemangkasan pada awal pembungaan menghasilkan produksi dan kadar nikotin yang lebih tinggi dibanding pemangkasan pada akhir pembungaan, sedangkan kadar gula yang tertinggi pada pemangkasan awal bunga mekar (Tabel 5).

Kadar gula dan indeks tanaman yang tertinggi dihasilkan oleh pemanenan 8 hingga 12 lembar daun teratas. Dengan cara panen tersebut diperoleh keuntungan ganda, yaitu dapat menurunkan kandungan nikotin dan mendapatkan indeks tanaman yang tertinggi.

http://octophus.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai