BATHBOMB
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kelompok 7
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Penggunaan aromaterapi untuk perawatan tubuh dan kesehatan sudah
dilakukan sejak 6.000 tahun Sebelum Masehi (SM). Tepatnya, ketika seorang
dokter di Mesir Kuno yang bernama Imhotep menganjurakan penggunaan minyak-
minyak wangi yang diambil dari sari tumbuhan utnuk sarana pemijatan. Pada tahun
4500 SM, orang Mesir sydah menggunakan minyak kayu myrrh dan cedarwood
untuk membalsem tubuh orang meninggal.
Di samping itu, Hippocrates yang dikenal sebagai Bapak pengobatan Yunani
telah pula menganjurkan perawatan tubuh harus dilakukan dengan teratur
menggunakan aroma therapy dan juga harus dilakukan pemijatan dengan
menggunakan minyak atsiri murni yang mempunyai efek terapetik
(menyembuhkan). Hal serupa juga dilakukan di Romawi, di Romawi orang
menggunakan minyak atsiri murni untuk mandi, pijat dan mengharumkan tubuh.
Aroma therapy ini juga dikenal di inggri pada tahun 1665. Ketika itu, di London
Inggris wabah penyakit pes dibasmi dengan membawa dengan membawa dan
membakar lavender, cedarwood, cypress di jalan – jalan. Yang sebebnarnya ,
aromatherapy sudah mulai di kenal dan di terima luas sejak awal abad 20 , misalnya
tahun 1930-an ketika Rene Gatte Fosse sorang ahli kimia dari prancis mencelupkan
tangannya yang mengalami luka bakar kedalam minyak lavender sehingga luka
bakar yang dideritanya sembuh dengan cepat tanpa menimbulkan infeksi atau
bekas.
Terlepas dari kerumitan proses dan penyimpanan minyak atsiri, minyak ini
banyak dicari karena khasiatnya. Aromanya yang khas dipercaya baik untuk terapi.
Minyak atsiri memiliki aroma yang berbeda-beda tergantung dari tumbuhan
asalnya. Beberapa minyak atsiri beraroma lemon, mawar, dan cendana merupakan
minyak yang baik untuk terapi kesehatan. Untuk itulah minyak atsiri sering
digunakan oleh pusat-pusat spa. Aromanya dipercaya dapat memberikan sensasi
ketenangan sehingga tubuh akan terasa rileks (Agusta, 2001).
Semakin berkembangnya gaya hidup semakin banyak kecendrungan orang
mangalami depresi atau stres. Stres dapat diakibatkan karena kurangnya
kenyamanan dalam bekerja yang dapat disebabkan oleh banyaknya beban
pekerjaan yang diberikan dan/atau kondisi lingkungan yang tidak
mendukung. Untuk mengurangi efek depresi yang dapat ketika kerja kita dapat
digunakan pengharum bathbomb semasa mandi. Pengharum ruangan secara tidak
langsung dapat mengurangkan stres dan lelah selepas kerja. Namun, banyak
pengharum bathbomb yang dibuat dengan menggunakan pewangi sintetis berbahan
senyawa kimia yang mungkin saja dapat membahayakan kesehatan manusia.
Pengharum bathbomb yang berbahan alami lebih selesa jika dibandingkan
dengan pengharum sabun. Pengharum bathbomb yang memiliki efek aromaterapi
dapat dibuat dengan minyak atsiri. Minyak atsiri memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi sistem syaraf sehingga dapat mempengaruhi pikiran dan emosi.
Sifat minyak atsiri sebagai antivirus, antibakteri dan antijamur dapat membuat
ruangan terhindar dari berbagai macam penyakit. Dalam pengaplikasiannya
sebagai pengharum bathbomb, wanginya diuapkan ketika rendam didalam air
sehingga berbau wangi dapat memenuhi ruangan.
Dalam upaya pembentukan loyalitas konsumen terhadap produk, maka
optimalisasi penerapan strategi bauran pemasaran perlu dilakukan. Bauran
pemasaran yang dimaksud terdiri atas produk, harga, tempat distribusi, dan promosi
(Simamora, 2001). Bauran pemasaran dikatakan berhasil apabila konsumen
memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan dibandingkan produk-produk
lain yang sejenis serta merasa puas dalam menggunakan produk dan ingin
membelinya kembali. Kedudukan konsumen di sini sangat penting untuk
menentukan keberhasilan bauran pemasaran dari produk yang dipasarkan.
Keputusan pembelian yang mereka lakukan dapat mempengaruhi kelangsungan
dari suatu produk yang dipasarkan. Maka bauran pemasaran yang dilakukan suatu
perusahaan sebisa mungkin dapat menarik minat konsumen. Menurut Kotler
(2003), Konsumen melakukan penilaian terlebih dahulu setelah itu mereka
melakukan keputusan membeli atau tidak membeli.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Aromaterapi
2. Pengertian Aromaterapi
Aromaterapi merupakan seni merawat tubuh, pikiran dan jiwa dengan masing-
masing minyak essensial yang diserap melalui makam skin. Aromaterapi berasal
dari bahasa Yunani, Aroma yang berarti harum dan terapi yang berarti pengobatan.
Istilah Aromatherapie diciptakan olek kimiawan Prancis, Rene Maurice Gattefosse
sekitar tahun 1928. Aromaterapi merupakan tindakan teraupetik, menggunakan
minyak essensial yang bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan
psikologis, sehingga menjadi lebih baik. Aromaterapi adalah penggunaan minyak
essensial konsentrasi tinggi yang diekstrasi dari tumbuh – tumbuhan dan diberikan
melalui pijat, inhalasi yang dicampurkan ke dalam air mandi, untuk kompres;
melalui membran mukosa dalam bentuk pesarium atau supositoria dan terkadang
dalam bentuk murni. Meskipun aroma memegang pesanan penting dalam
mempengaruhi alam perasaan konsumen, sebenarnya zat kimia yang terkandung
dalam berbagai jenis minyaklah yang bekerja secara farmakologis, dan kerjanya
dapat ditingkatkan dengan jenis metode pemberiannya, terutama dengan metode
massage (pijatan).
Produksi minya atsiri dari tumbuh – tumbuhan dapat dilakukan dengan tiga
cara berikut ini :
a) Penyulingan
Merupakan metode ekstrasi yang paling tua dalam pengolahan minyak atsiri.
Metode ini cocok untuk minyak atsiri yang tidak mudah rusak oleh panas, misalnya
minyak cengkeh, nilam, sereh wangi, pala, akar wangi dan jahe
b) Pressing
Dilakukan dengan memberikan tekanan pada bahan baku dengan menggunakan alat
yang disebut hydraulic atau expeller pressing. Beberapa jenis minyak yang dapat
dipisahkan dengan cara pengepresan adalah minyak almond, lemon, kulit jeruk, dan
jenis minyak atsiri lainnya.
Metode ini menggunakan pelarut, cocok untuk mengambil minyak bunga yang
kurang stabil dan dapat rusak oleh panas. Pelarut yang digunakan untuk
mengektrasi minyak atsiri antara lain kloroform, alcohol, aseton, eter, serta lemak.
Bath Bomb adalah aksesoris mandi yang dikategorikan sebagai produk spa.
Bath Bomb digunakan sebagai campuran air rendaman pada saat mandi, seperti
halnya garam mandi atau rempah mandi. Bedanya dengan dua benda itu adalah,
ketika dimasukkan ke dalam air, Bath Bomb akan meletup-letup kecil, sedikit
berbusa, dan membuat air mandi menjadi wangi dan berwarna.
Bath bomb juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita. Berikut adalah
beberapa manfaat bath bomb yang akan Anda dapatkan setelah rutin
menggunakannya:
Mencerahkan Kulit : kandungan asam dan soda dalam Bath Bomb akan
membuat kulit menjadi cerah.
Merevitalisasi Tubuh pada Masa Stress - Mandi dan berendam adalah salah
satu cara untuk melepas stress. Campuran Bath Bomb dengan air akan
menambah efek relaksasi untuk tubuh khususnya kulit.
4. Teh Hijau
Kingdom : plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Guttiferales
Familia : Theaceae
Genus : Camelia
Gyokuro
Teh terpilih dari daun teh kelas atas yang disebut Tencha. Teh dinamakan
Gyokuro karena warna hijau pucat yang keluar dari daun teh. Daun dilindungi
dari terpaan sinar matahari sehingga mempunyai aroma yang sangat harum.
Matcha
Teh hijau berkualitas tinggi yang digiling menjadi bubuk teh dan dipakai
untuk upacara minum teh. Matcha mempunyai aroma yang harum sehingga
digunakan sebagai perasa untuk es krim rasa teh hijau, berbagai jenis kue
tradisional Jepang (wagashi), berbagai permen dan coklat.
Genmaicha
Teh jenis bancha dengan campuran butiran beras yang belum disosoh (genmai)
yang dibuat menjadi berondong. Teh mempunyai aroma wangi butiran beras
yang setengah gosong.
Kabusecha
Teh jenis sencha yang daunnya dilindungi untuk beberapa lama dari terpaan
sinar matahari sebelum dipanen. Aroma teh kabusecha sedikit lebih lembut
dibandingkan dengan teh sencha.
Bancha
Teh kasar yang dibuat dari panenan yang kedua kali antara musim
panas dan musim gugur. Daun teh untuk teh bancha biasanya lebih besar dari
daun teh sencha dan aromanya tidak begitu harum. (Department of Food
Science, 2018)
Minyak esensial Teh Hijau diekstrak dari biji tanaman teh hijau, Camellia
Sinensis, dan juga disebut Minyak Camellia atau Minyak Biji Teh. Teh hijau
termasuk genus Camellia Sinensis dari keluarga Theaceae. Tanaman teh hijau
adalah semak besar dengan bunga putih dan teh hijau diproduksi dengan cepat
mengeringkan daun tanaman. Jika daun yang sama difermentasi dan kemudian
dikeringkan, produk yang diperoleh adalah teh hitam. Sifat-sifatnya memberikan
manfaat terapeutik, kosmetik, dan kesehatan (Foster, 2000).
Dalam metode destilapi uap, daun ditempatkan di ruang tanaman dan uap
bertekanan disirkulasikan melalui ruangan dan minyak yang menguap bersama
dengan uap kemudian melewati tabung ke ruang kondensasi. Minyak kental
membentuk film di atas uap yang dikondensasikan dan tertuang. Daun tanaman teh
hijau, bagaimanapun, menghasilkan sangat sedikit minyak, dan minyak biji teh
karena itu diekstrak dari biji tanaman. Oleh itu, metode yang digunakan untuk
mengekstraksi minyak esensial teh hijau dari biji disebut cold-pressing. Benih-
benih tersebut dikeringkan terlebih dahulu dan kemudian ditekan dalam mesin pres
minyak. Minyak berwarna emas yang dilepaskan kemudian diproses untuk
membuatnya cocok untuk digunakan (Goodzarnia, 2009).
Kandungan kimia yang paling utama adalah polifenol katekin yang merupakan
senyawa flavonoid yang terdiri dari epicatechin (EC), epicatechin galat (ECG),
epigallocatechin (EGC), epigallocatechin galat (EGCG). EGCG merupakan yang
terbanyak yaitu 50-80% dari jumlaj total katechin. Selain itu, the hijau juga
mengandung kafein, vitamin K, flavanol, alkaloid, saponin, aam nukleat, mineral
dan flourida (Dewi, 2008).
Minyak esensial teh hijau, dan daun teh hijau banyak digunakan karena sifatnya
yang bermanfaat. Minyak teh hijau digunakan dalam industri kosmetik untuk
memproduksi krim, sabun, shampoo, kondisioner rambut, lotion, parfum dan
minyak pijat, karena sifat anti-penuaan, anti-inflamasi dan astringen (Hariana,
2006).
Minyak essensial teh hijau aromaterapi secara terapeutik adalah lima tetes
minyak biji teh yang dicampur dalam 10 ml minyak pembawa dapat ditambahkan
ke mandi hangat untuk mengendurkan otot. Enam tetes dapat ditambahkan ke air
dan digunakan dalam pembakar minyak ringan teh atau diffuser minyak listrik
untuk menciptakan lingkungan yang menenangkan. Penggunaan umum lainnya
untuk minyak esensial teh hijau adalah membuat lilin dan bunga rampai karena
sifatnya yang menenangkan (Hara, 2001).
Minyak esensial teh hijau juga cocok untuk dikonsumsi, dan dapat digunakan
untuk memasak. Daun teh hijau dapat dimasukkan ke dalam air mendidih dan
dikocok. Hal ini diyakini dapat mengurangi keparahan serangan asma dengan
mengendurkan otot-otot yang mendukung saluran bronkus. Polifenol dalam teh
hijau menetralisir radikal bebas berbahaya dan dianggap 200 kali lebih kuat
daripada Vitamin E. Mereka diyakini memiliki sifat yang melindungi terhadap
kanker. Teh hijau kaya akan Vitamin A, B, dan E. Teh hijau digunakan sebagai obat
alternatif untuk mengobati disentri, gastroentritis, dan hepatitis. Diyakini untuk
menurunkan LDL, atau kolesterol jahat dan meningkatkan HDL, atau kolesterol
baik. Teh hijau diyakini juga melindungi hati dan memberi manfaat bagi pasien
diabetes. Selain itu, teh hijau melindungi gigi dan enamel dengan mencegah
pembentukan plak. Ia juga dipercaya untuk melawan virus flu dan menghambat
pemecahan kolagen dan karenanya membuat kerutan di teluk (Hara,2001).
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Zhong dan Shahidi (2011),
epigallocatechin gallate secara struktural dimodifikasi untuk meningkatkan
lipofilisitasnya dari epigallocatechin gallate dengan asam lemak yang dipilih,
seperti asam stearat, asam eicosapentaenoic (EPA) dan docosahexaenoic acid
(DHA). Turunan lipofilik sehingga dihasilkan menunjukkan aktivitas antioksidan
yang lebih besar daripada molekul epigallocatechin gallate asli
BAB 3
METODE PENELITIAN
Water 15 Ml -
Green Colouring 4–6 Rp 5.000
drops
3.2 Pembuatan
Pertama kali, dicampurkan bahan kering (baking soda, garam Epsom, pati
jagung, dan asam sitrat) bersama-sama di dalam mangkuk besar. Digunakan
pengocok untuk memastikan campuran tersebut bebas gumpalan. Terbentuk
gelembung karbon dioksida ketika bubuk Ph tinggi bereaksi dengan asam Ph
rendah. Asam sitrat mengambil tempat cuka dalam persamaan kimia ini, tetapi tidak
bereaksi dengan natrium bikarbonat sampai basah.
3.3 Pengemasan
Bab 4
Dalam projek ini, produk yang kami membikin adalah bath bomb. Agar
kegiatan mandi semakin menyenangkan, diperlukan busa yang banyak dan bisa
didapatkan dengan menggunakan bath bomb. Sensasi mandi buih juga sekaligus
dapat melebabkan kulit. Bath Bomb adalah aksesoris mandi yang dikategorikan
sebagai produk spa. Bath Bomb digunakan sebagai campuran air rendaman pada
saat mandi, seperti halnya garam mandi atau rempah mandi. Bedanya dengan dua
benda itu adalah, ketika dicemplungkan ke dalam air, Bath Bomb akan meletup-
letup kecil, sedikit berbusa, dan membuat air mandi menjadi wangi dan berwarna.
Mandi dan berendam adalah salah satu cara untuk melepas stress. Campuran Bath
Bomb dengan air akan menambah efek relaksasi untuk tubuh khususnya kulit Anda.
Anda dapat merelaksasikan tubuh dan pikiran pada saat mandi. Jadi, Bath Bomb
akan membuat tubuh dan kulit Anda terasa lebih cerah, lembut dan juga segar.
Bath Bomb tidak hanya dapat digunakan di bathtub, tapi juga dapat
digunakan di bak air. Cara penggunaannya adalah masukan Bath Bomb dalam bak
hingga larut dalam air, lalu mandi seperti biasa. Campuran air dengan Bath Bomb
di dalam bak pun dapat memberikan manfaat yang sama untuk kulit Anda.
Akan tetapi untuk mendapatkan manfaat bath bom, harus rutin
menggunakannya, baik untuk penggunaan dalam bathtub maupun dalam bak
mandi. Bath Bomb digunakan seminggu sekali selama minimal satu bulan untuk
hasil yang maksimal.
Bath Bomb dibiarkan agar mengering. Cetakan yang berisi Bath Bomb
dishpan di area yang dingin dan kering selama kurang lebih 24 jam atau dua hari
untuk hasil maksimal. Bila perlu, bisa mengeluarkan Bath Bomb dari cetakan dan
meletakkannya di dalam handuk kering untuk mempercepat proses pengeringan.
Ketika Bath Bomb sudah benar-benar kering dan tidak basah ketika
disentuh, dipindahkan Bath Bomb dari area pengeringan dan simpan dalam wadah
atau plastic kedap udara supaya menghindari air atau kelembaban. Jauhkan Bath
Bomb dari kelembaban untuk mencegahnya menguap sebelum waktunya.
DAFTAR PUSTAKA
Foster , S., 2000, Green Tea (Camellia sinensis), Alternative Medicine Review. 5;
372-375
Goodzarnia, I. and Abdollahi Govar, A. 2009. Superheated Water Extraction of
Catechins from Green tea leaves : Modeling and Simulation, Chemistry
and Chemical Enginering. 16;99-106
Hara,Yukihiko. 2001 Green Tea :Health Benefits and Application , 34-4. New
York : Dekker Inc.
Hariana, Arif, 2006, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3, 119. Jakarta : Penebar
Swadaya
Syah, Andi N.A., 2006. Taklukan Penyakit dengan Teh Hijau , 47-49. Jakarta :
Agromedia Pustaka
LAMPIRAN