Anda di halaman 1dari 48

COVER

AROMA TERAPI DALAM KESEHATAN


PADA KEPERAWATAN KOMOLEMENTER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan
masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan
yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati. Peran perawat sangat komprehensif
dalam menangani pasien karena peran perawat adalah membimbing rohani pasien yang
merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan kesehatan dalam upaya memenuhi
kebutuhan biologis-psikologis-sosiologis-spritual. Kesehatan individu dapat ditingkatkan
dari mulai tingkat primer, sekunder hingga tersier. Seiring dengan perkembangan zaman,
metode pengobatan dalam meningkatkan kualitas kesehatan semakin maju, bahkan saat ini
telah banyak ditemukan berbagai pengobatan alternatif yang juga berperan penting dalam
kesehatan. Salah satu metode pengobatan yang merupakan metode pengobatan alternatif
ialah dengan aromaterapi.
Aromaterapi merupakan salah satu metode pengobatan melalui media bau-bauan
yang berasal dari bahan tanaman tertentu. Aromaterapi sering digabungkan dengan praktek
pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan yang sudah ada sejak ribuan tahun yang
lalu.1 Awalnya hanya terdapat dalam bentuk cairan esensial. Seiring perkembangan zaman,
ada berbagai bentuk aromaterapi, mulai dari minyak esensial, dupa, lilin, garam, minyak
pijat, dan sabun. Sesuai bentuk-bentuknya aromaterapi dapat dipergunakan sebagai pewangi
ruangan, aroma minyak saat dipijat, berendam, bahkan untuk aroma badan setelah mandi.
Ada berbagai jenis wewangian aromaterapi yang ada, yaitu basil, lavender, jasmine,
sandalwood, peppermint, ginger, lemon, orange, geranium, dan masih banyak lagi. Dan
setiap wangi-wangian tersebut memiliki kelebihan positif yang bermacam-macam.
Misalnya, aroma lavender dipercaya dapat mengurangi rasa stres dan mengurangi kesulitan
tidur (insomnia). Sedangkan aroma sandalwood dapat mengurangi stress saat menstruasi dan
sebagai penunjang untuk berkonsentrasi. Aroma jasmine dapat meningkatkan gairah seksual,
kesuburan wanita, dan anti deqpresi. Dengan aromaterapi yang dapat berperan dalam
merelaksasikan pikiran dan mengurangi rasa stres, hal tersebut tentunya berhubungan
dengan keadaan emosi yang lebih teratur.
Keadaan emosi manusia diatur oleh otak di dalam sistem limbik. Sistem limbik
berbeda dengan lobus limbik. Lobus limbik merupakan kesatuan struktur yang terdiri dari
archicortex (formasi hipokampalis dan girus dentatus), paleocortex (korteks piriformis dari
girus hipokampalis anterior), mesocortex (girus cinguli). Sedangkan, sistem limbik
gabungan lobus limbik dan nuklei subkortikal, yaitu amigdala, nuklei septales, hipotalamus,
epitalamus, nukleus talamus, dan ganglia basalis. Dalam sistem limbik tidak hanya mengatur
tentang emosi, namun juga mengatur memori, dan perilaku. Semuanya dapat saling
berkaitan satu sama lain.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah pengertian terapi komplementer ?.
1.2.2 Apakah pengertian aromaterapi ?.
1.2.3 Bagaimana cara penggunaan metode pengobatan aromaterapi ?.

1.3 Tujuan Umum dan Khusus


1.1.1 Tujuan Umum
Mengetahui secara umum mengenai metode pengobatan dengan aromaterapi?
1.1.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian terapi komplememter.
b. Mengetahui metode pengobatan aromaterapi
c. Mengetahui cara penggunaan dari metode pengobatan aromaterapi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertia Terapi Komplementer

Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan


dalam pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi
tradisional ke dalam pengobatan modern. Terminologi ini dikenal sebagai
terapi modalitas atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks
dalam pelayanan kesehatan.
Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan
holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu
secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk
mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi. Pendapat
lain menyebutkan terapi komplementer dan alternatif sebagai sebuah domain
luas dalam sumber daya pengobatan yang meliputi sistem kesehatan,
modalitas, praktik dan ditandai dengan teori dan keyakinan, dengan
caraberbeda dari sistem pelayanan kesehatan yang umum di masyarakat atau
budaya yang ada.
Terapi komplementer dan alternatif termasuk didalamnya seluruh praktik
dan ide yang didefinisikan oleh pengguna sebagai pencegahan atau
pengobatan penyakit atau promosi kesehatan dan kesejahteraan. Definisi
tersebut menunjukkan terapi komplemeter sebagai pengembangan terapi
tradisional dan ada yang diintegrasikan dengan terapi modern yang
mempengaruhi keharmonisan individu dari aspek biologis, psikologis, dan
spiritual. Hasil terapi yang telah terintegrasi tersebut ada yang telah lulus uji
klinis sehingga sudah disamakan dengan obat modern. Kondisi ini sesuai
dengan prinsip keperawatan yang memandang manusia sebagai makhluk yang
holistik (bio, psiko, sosial, dan spiritual).

2.2 Definisi
Aromaterapi adalah sebuah istilah yang mengacu pada penggunaan volatile oil hasil
ekstrak dari tanaman sebagai salah satu bentuk terapi. Cara kerja aromaterapi adalah dengan
menstimulus otak (apabila di inhalasi) sehingga menimbulkan efek emosi tertentu. Biasanya
efek yang dicari adalah menenangkan, menyemangati, merilekskan. Sedangkan kegunaan
minyak atsiri secara topikal memiliki banyak manfaat farmakologis seperti melancarkan
peredaran darah, menghangatkan, anti- inflamasi, anti-konvulsan, dll.
Aromaterapi didefinisikan dalam dua kata yaitu aroma yang berari wangi-
wangian (fragrance) dan therapy yang berarti perlakuan pengobatan, jadi secara ilmiah
diartikan sebagai wangi-wangan yang yang memiliki pengaruh terhadap fisiologis manusia.
Buchbauer menetapkan definisi universal untuk aromaterapi, yaitu terapi menggunakan
senyawa aromatik atau senyawa yang mudah menguap (volatile) untuk mengobati,
mengurangi atau mencegah suatu penyakit, infeksi dan kegelisahan dengan cara
menghirupnya.
Mendefinisikan aromaterapi klinis sebagai pemakaian minyak esensial
untuk hasil tertentu yang dapat diukur. Orang Mesir Kuno menggunakan aromaterapi untuk
meredakan nyeri dan pada abad ke-19, daun rosemary dibakar di rumah sakit untuk
pengasapan. Sekarang, ahli aromaterapi menggunakan minyak esensial untuk meningkatkan
hasil kesehatan yang positif, termasuk perbaikan alam perasaan, edema, jerawat, alergi,
memar, dan stress.
Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil atau sari minyak murni
untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat,
menyegarkan serta menenangkan jiwa dan raga. Aromaterapi memiliki manfaat yang sangat
beragam, mulai dari pertolongan pertama sampai membangkitkan rasa gembira.

2.3 Sejarah
Pengobatan dengan bau harum-haruman seperti minyak atsiri (Esensial Oil) atau
dengan senyawa fragrance telah lama dilakukan. Orang-orang Mesir dan India telah
melakukannya 4000 tahun yang lalu. Orang-orang Mesir menggunakan tumbuhan beraroma
untuk melakukan pemijatan setelah mandi, pengobatan penyakit, dan untuk membalur tubuh
agar kulit terawat, serta parfum atau kosmetik. Sedangkan di India, telah lama digunakan
sebagai obat tradisional yang dikenal dengan Ayurveda. Ratu Mesir Cleopatra menggunakan
bunga ros segar di bawah bantalnya dengan maksud menenangkan tidurnya. Gambar
menunjukkan bagaimana Ratu Mesir menggunakan aroma dalam pengobatan. Dari gambar
tersebut, sebetulnya diuraikan dalam syair puisinya yang disebut Gilgamesch bahwa aroma
digunakan untuk fumigassi bagi si sakit, yang menurut keyakinan agamanya mengusir roh-
roh halus. Konsep ini sebetulnya mengarah pada desinfektan, pembersihan dari kuman atau
penyegaran badan. Perkembangan selanjutnya, orang-orang Yunani menggunakan metode
infusi dari ekstrak minyak atsiri dari tumbuhan aroma. 1200 tahun yang lalu, dokter asal
Yunani, Pedacius Dioscorides menulis buku tentang herbal medicine yang dijadikan
standar bagi orang-orang Eropa Barat.

Pada abad ke 19 dimana ilmu kedokteran mulai terkenal, beberapa dokter pada zaman
itu tetap memakai minyak esensial dalam praktek sehari-hari mereka. Pada zaman
aromaterapi modern, aromaterapi digali oleh Robert Tisserand yang meniulis buku The Art
of aromatherapy. Dewasa ini, riset membuktikan aneka penggunaan minyak aroma. Riset
kedokteran pada tahun-tahun belakangan ini mengungkapkan fakta bahwa bau yang kita
cium memiliki dampak penting pada perasaan kita. Menurut hasil penelitian ilmiah, bau
berpengaruh secara langsung terhadap otak seperti obat. Misalnya, mencium lavender
meningkatkan frekuensi gelombang alfa terhadap kepala bagian belakang dan keadaan ini
dikaitkan dengan relaksasi.

2.4 Jenis

Aromaterapi Basil

Mengatasi sakit perut, kejang otot dan pegal linu, masalah pernapasan, flu dan
demam, lelah mental, sakit kepala, sulit konsentrasi dan mudah gugup.

b.Aromaterapi Cedarwood

Untuk infeksi pernapasan dan saluran kencing, penyegar bagi kulit berminyak dan
pori-pori tersumbat, ketombe dan gatal-gatal.

c. Aromaterapi Chammomile Roman

Cocok untuk semua permasalahan kulit seperti jerawat, alergi, luka bakar, eksim dan
peradangan kulit.
d. Aromaterapi Clove

Mengurangi sakit gigi, diare, kudis, kurap dan kadas.

e. Aromaterapi Cubeb

Untuk penyakit anorexia, selulit dan kurang nafsu makan.

f. Aromaterapi Cypress
Mengatasi tekanan darah rendah, system sirkulasi, wasir, selulit serta mengurangi
keringat yang berlebihan dari dalam tubuh.

g.Aromaterapi Ginger

Melindungi tubuh dari rasa kedinginan, demam, mual-mual, pencernaan, anti


peradangan, infeksi saluran kencing, kandung kemih, menghancurkan segala jenis
parasit usus dan menormalkan tekanan darah.

h.Aromaterapi Geranium

Berkhasiat mengencangkan payudara, menopause, eksim jerawat, pendarahan, tanda


melahirkan sekaligus mencerahkan kulit.
i.  Aromaterapi Grapefruit

Mengatasi pegal linu, menggigil, sakit kepala, flu dan demam serta membuang racun-
racun dalam tubuh.

j.  Aromaterapi Lavender

Merawat infeksi paru-paru, sinus, vaginal termasuk jamur, radang tenggorokan,


asma, kista dan peradangan lain. Meningkatkan daya tahan tubuh, regenerasi sel, luka
terbuka, infeksi kulit dan sangat nyaman untuk kulit bayi.

k.Aromaterapi Lemon

Selain baik untuk kulit berminyak, berguna pula sebagai zat antioksidan, antiseptik,
melawan virus dan infeksi bakteri, mencegah hipertensi, kelenjar hati dan limpa yang
tersumbat, memperbaiki metabolisme, menunjang sistem kekebalan tubuh serta
memperlambat kenaikan berat badan.
l.  Aromaterapi Jasmine

Pembangkit gairah cinta, baik untuk kesuburan wanita, mengobati impotensi, anti-
depresi, pegal linu, sakit menstruasi dan radang selaput lendir.

m. Aromaterapi Juniper

Khusus perawatan penyempitan pembuluh arteri dan masalah-masalah yang


berhubungan dengan penyumbatan seperti peregangan pembuluh darah, wasir dan
selulit.

n.Aromaterapi Orange
Baik untuk kulit berminyak, kelenjar getah bening tak lancar, debar jantung tak
teratur dan tekanan darah tinggi.

o.Aromaterapi Peppermint

Membasmi bakteri, virus dan parasit yang bersarang di pencernaan. Melancarkan


penyumbatan sinus dan paru, mengaktifkan produksi minyak dikulit, menyembuhkan
gatal-gatal karena kadas/kurap, herpes, kudis karena tumbuhan beracun.

p.Aromaterapi Rosemary

Salah satu aroma yang manjur memperlancar peredaran darah, menurunkan


kolesterol, mengendorkan otot, reumatik, menghilangkan ketombe, kerontokan
rambut, membantu mengatasi kulit kusam sampai di lapisan terbawah. Mencegah
kulit kering, berkerut yang menampakkan urat-urat kemerahan.
q.Aromaterapi Sandalwood

Menyembuhkan infeksi saluran kencing dan alat kelamin, mengobati radang dan luka
bakar, masalah tenggorokan, membantu mengatasi sulit tidur dan menciptakan
ketenangan hati.

r.  Aromaterapi Tea tree

Berperan sebagai tonik kekebalan yang baik mengobati penyakit paru-paru, alat
kelamin, vagina, sinus, infeksi mulut, infeksi jamur, cacar air, ruam saraf serta
melindungi kulit karena radiasi bakar selama terapi kanker.
s. Aromaterapi Thyme

Menyembuhkan gangguan pencernaan dan jamur, menghancurkan cacing gelang dan


cacing pita.

t.  Aromaterapi Ylang-ylang / Kenanga

Bersifat menenangkan, melegakan sesak napas, berfungsi sebagai tonik rambut


sekaligus sebagai pembangkit rasa cinta.

2.   Kontraindikasi
Minyak asiri mengandung zat yang sangat kuat. Zat yang ada dalam minyak tersebut
memiliki kekuatan hingga 75-100 kali dibandingkan bahan asalnya. Minyak asiri
bersifat larut dalam lemak serta mudah masuk ke dalam kulit dan selanjutnya masuk
ke dalam aliran darah. Beberapa tetes minyak asiri sudah dapat memberikan efek
yang sangat bermakna. Oleh karena itu, penggunaannya harus hati-hati. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan saat menggunakan minyak asiri adalah sebagai berikut:

a.    Minyak asiri bersifat pekat karena merupakan konsentrat, sehingga harus digunakan
secara hati-hati.

b.    Saat digunakan, sebagian besar minyak asiri harus diencerkan dengan minyak
pelarut.

c.    Pada anak-anak, jenis dan dosis minyak asiri yang digunakan harus diperhatikan
karena kulitnya sangat lembut dan sensitif.

d.   Hindari penggunaan minyak asiri di daerah mata.

e.    Jangan menggunakan minyak asiri dengan kadar lebih dari 2,5%.

f.     Minyak asiri konsentrat tidak boleh diminum langsung.

g.    Pada orang yang mempunyai kulit sensitif atau peka, sebaiknya menggunakan
larutan minyak asiri dengan kadar 1%.

3.    Teknik-teknik terapi aromaterapi

a.    Inhalasi

Merupakan salah satu cara yang diperkenalkan dalam penggunaan metode


aromaterapi yang paling sederhana dan cepat. Inhalasi juga merupakan metode yang
paling tua. Aromaterapi masuk dari luar tubuh ke dalam tubuh dengan satu tahap
yang mudah, yaitu lewat paru – paru di alirkan ke pembuluh darah melalui alveoli.
Inhalasi sama dengan metode penciuman bau, di mana dapat dengan mudah
merangsang olfactory pada setiap kali bernafas dan tidak akan mengganggu
pernafasan normal apabila mencium bau yang berbeda dari minyak essensial. Aroma
bau wangi yang tercium akan memberikan efek terhadap fisik dan psikologis
konsumen. Cara ini biasanya terbagi menjadi inhalasi langsung dan inhalasi tidak
langsung. Inhalasi langsung diperlakukan secara invidual, sedangkan inhalasi tidak
langsung dilakukan secara bersama-sama dalam satu ruangan

b.    Pijat

Pijat merupakan tehnik yang paling umum. Melalui pemijatan, daya penyembuhan
yang terkandung dalam minyak essensial bisa menembus melalui kulit dan dibawa ke
dalam tubuh, kemudian akan mempengaruhi jaringan internal dan organ-organ
tubuh. Minyak essesnsial berbahaya jika dipergunakan langsung ke kulit, maka dalam
penggunaanya harus dilarutkan dulu dengan minyak dasar seperti minyak zaitun,
minyak kedelai, dan minyak tertentu lainnya. Minyak lavender, ialah salah satu
minyak yang terkenal sebagai minyak pijat yang dapat memberikan relaksasi. Terapi
aroma yang digunakan dengan cara pijat ini merupakan cara yang sangat digemari
untuk mengjilangkan rasa lelah pada tubuh, memperbaiki sirkulasi darah dan
merangsang tubuh untuk mengeluarkan racun, serta meningkatkan kesehatan pikiran.
Dalam penggunaannya dibutuhkan dua tetes minyak essensial yang ditambahkan
dengan 1ml. minyak pijat.

c.    Kompres

Penggunaan melalui proses kompress membutuhkan sedikit minyak aromaterapi.


Kompress hangat dengan minyak aromaterapi dapat digunakan untuk emnurunkan
nyeri punggung dan nyeri perut. Kompress dingin yang mengandung minyak lavender
digunakan pada bagian perineum saat persalinan.
d.   Berendam

Cara ini menggunakan aromaterapi dengan cara menambahkan tetesan minyak


essensial ke dalam air hangan yang digunakan untuk berendam. Dengan cara ini efek
minyak essensial akan membuat perasaan (secara psikologis dan fisik) menjadi lebih
rileks, serta dapat menghilangkan nyeri dan pegal, memberikan efek kesehatan.

4.    Cara diagnosa dan tahapan tindakan terapi

a.    Produk minyak atsiri campuran, hanya boleh digunakan selama 3 bulan

b.    Untuk penghirupan tidak boleh menggunakan minyak atsiri yangdapat mengiritasi


lapisan mukosa (seperti : kamfer, adas, uregano, penny royal, timi (thyme), kemangi
(basil) dll.

c.    Minyak atsiri tidak boleh digunakan tanpa diencerkan

d.   Pengencerannya harus sesuai dosis yang tepat.

e.    Tidak semua minyak atsiri dapat digunakan pada ibu hamil dan ada dosis tertentu
dalam penggunaannya.

f.     Dosis dan jenis minyak atsiri harus diperhatikan untuk bayi, anak, ibu menyusui,
dan manula. Dosis tersebut antara lain :
1)      Dewasa : Gunakan larutan standar (larutan dengan kadar 1-2% untuk penggunaan
pada wajah dan larutan dengan kadar 3% untuk penggunaan pada tubuh) kecuali ada
indikasi tertentu untuk mengurangi atau meningkatkan konsentrasi larutan.

2)      Wanita hamil : Gunakan larutan standar dengan jenis minyak esensial yang sesuai.

3)      Bayi baru lahir : Gunakan setelah bayi berumur satu minggu, yaitu hanya lavender
dan Roman chamomile, masing-masing maksimum 2 tetes yang dilarutkan dalam 100
ml minyak karier.

4)      Bayi umur 3-18 bulan : Gunakan seperempat dosis orang dewasa.

5)      Bayi umur 18 bulan-7 tahun : Gunakan sepertiga sampai separuh dosis orang
dewasa

6)      Anak umur 7-14 tahun : Gunakan takaran setengah larutan sampai kadar larutan
maksimum 2-3%, contoh: 15 tetes pada 30 m l pelarut, 25 tetes pada 50 ml pelarut.

g.    Gunakan minyak atsiri alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan perhatikan
sifat serta efeknya.

h.    Penggunaan minyak atsiri harus dilakukan uji kepekaan kulit terlebih dulu.

i.      Untuk mencegah efek samping dan mendapatkan efek yang diharapkan,


penggunaan minyak atsiri harus bervariasi (tidak boleh satu jenis terus menerus),
untuk menghindarkan kejenuhan. Satu jenis minyak atsiri hanya boleh digunakan
maksimal selama 2 minggu berturut-turut.

j.      Perhatikan reaksi tubuh yang muncul (efek samping seperti rasa mual, pening,
iritasi ruam kulit, gangguan emosional, atau perasaan tidak nyaman). Penggunaan
minyak atsiri yang mengenai mata dinetralisir dengan minyak nabati dan jangan
menggunakan air.

k.    Tidak boleh menggunakan minyak mineral yang terbuat dari bahan sintetis (seperti
baby oil) sebagai minyak karier karena bersifat toksis. Ukuran molekulnya besar
sehingga menyumbat pori kulit dan mengakibatkan alergi serta iritasi kulit.

l.      Jika minyak atsiri tumpah, harus segera dibersihkan dengan air / lap basah, tisue.
m.  Pada pertama dan sebelum mengobati seorang pasien, seorang aromaterapis akan
melakukan riwayat kasus, termasuk mengumpulkan rincian tentang riwayat
kesehatan, gaya hidup, makanan, dan mood/ emosi klien. Informasi yang dikumpulkan
selama konsultasi digunakan untuk memilih minyak atsiri yang dianggap cocok untuk
klien tersebut.

5.    Efek samping aromaterapi

Benar bahwa aromaterapi adalah pengobatan murni-alami dengan menggunakan


minyak ekstrak tanaman. Tapi bukan berarti aromaterapi tidak memiliki efek
samping membahayakan. Meskipun aromaterapi terbukti memiliki khasiat bagi
pikiran maupun tubuh, namun menggunakan minyak atsiri sama seperti obat lain,
harus digunakan dengan hati-hati.

Berikut adalah beberapa masalah yang pernah dilaporkan terjadi terhadap


penggunaan aromaterapi:

a.    Terdapat beberapa reaksi fototoksik terhadap minyak dari kulit jeruk

b.    Minyak bunga lavender dan tea tree telah dilaporkan dapat menyebabkan
gynaecomastia pada anak remaja pra pubertas. Ahli endokrin anak di Universitas
Cambridge mengatakan bahwa kedua minyak tersebut mempunyai sifat esterogenik
alami

c.    Minyak esensial bisa menimbulkan reaksi alergi ke kulit dan menyebabkan reaksi
yang berat ke tubuh bila tidak digunakan dengan cara yang tepat

d.   Minyak aromaterapi sebaiknya tidak digunakan dalam produk bahan makanan


karena bisa berbahaya bila dicerna.

e.    Beberapa miinyak esensialtertentu juga sebaiknya dihindari penggunaannya bila


sedang menggunakan obat-obat tertentu karena dapat menimbulkan efek kumulatif.
2.5 Manfaat
a. Membantu meringankan Stress
Paling populer dari aromaterapi adalah untuk menghilangkan stres. Senyawa aromatik
dari berbagai minyak esensial yang berbeda dikenal sebagai relaksan, dan bisa
membantu untuk menenangkan pikiran dan menghilangkan kecemasan. Beberapa
minyak esensial terbaik untuk menghilangkan stres adalah minyak lemon, minyak
esensial lavender, bergamot, peppermint, vetiver, dan ylang. Beberapa studi telah
menunjukkan bahwa minyak lemon bisa meningkatkan mood dan mengurangi
kemarahan.

b. Antidepresan
Aromaterapi juga sangat umum digunakan untuk menghilangkan perasaan depresi,
karena efek samping lebih ringan daripada antidepresan farmasi. Sementara aromaterapi
berguna untuk pengobatan, psikiater juga tetap diperlukan untuk menilai apakah depresi
masih berlanjut atau memburuk. Minyak esensial yang digunakan untuk mengurangi
depresi yang banyak disarankan ahli adalah minyak peppermint, chamomile, lavender,
dan melati.
c. Meningkatkan memori
Alzheimer masih dianggap sebagai penyakit yang tak tersembuhkan, namun ada cara
tertentu untuk mengurangi atau memperlambat perkembangannya. Aromaterapi juga
sering menjadi sebagai alternatif untuk pengobatan tambahan bagi pasien demensia
Alzheimer. Studi telah menunjukkan khasiat aromaterapi pada pasien yang lebih muda
dapat meningkatkan kapasitas memori mereka dalam jangka waktu tertentu setelah
perawatan. Minyak Sage adalah minyak yang paling sering direkomendasikan untuk
efek meningkatkan memori.

d. Meningkatkan jumlah Energi


Stimulan seperti kafein, nikotin, pil energi, atau zat lain bisa menmberikan efek yang
sangat merusak pada tubuh. Sementara diet dan olahraga juga bisa membantu, namun
banyak orang menggunakan aromaterapi untuk memperoleh sedikit rasa lebih semangat.
Banyak minyak esensial yang dikenal berguna untuk meningkatkan sirkulasi darah,
meningkatkan energi, dan merangsang tubuh dan pikiran tanpa efek samping yang
berbahaya. Minyak esensial yang terbaik untuk mendorong energi termasuk lada hitam,
kapulaga, kayu manis, minyak cengkeh, angelica, melati, pohon teh, dan rosemary.
e. Penyembuhan dan Pemulihan
Banyak minyak esensial yang bermanfaat untuk menstimulasi peningkatan
penyembuhan luka atau penyakit. Hal ini bisa disebabkan oleh karena peningkatan
aliran oksigen dan peredaran darah kepada luka yang perlu disembuhkan. Sifat anti
mikroba dari minyak esensial tertentu juga bisa menjaga tubuh terlindungi selama tahap
penyembuhan. Beberapa minyak esensial yang paling populer untuk mempercepat
proses penyembuhan termasuk lavender, calendula, rosehip, Everlasting, dan minyak
buckthorn. Sejumlah orang bahkan menggunakan aromaterapi lebih dari sekedar
menyembuhkan luka, tapi juga untuk mengurangi tingkat keparahan dan
ketidaknyamanan karena masalah kulit seperti psoriasis dan eksim.
f. Mengatasi sakit kepala
Aromaterapi bisa menjadi solusi yang bagus untuk menghilangkan sakit kepala,
sekaligus mengurangi stres, kecemasan, atau untuk mencegah sakit kepala. Beberapa
minyak esensial yang terkait dapat mengurangi sakit kepala dan migrain adalah
peppermint, eucalyptus, minyak esensial cendana, dan minyak rosemary. Anda juga
dapat mencampur minyak ini dengan minyak pembawa dan menyebarkannya ke kulit,
kulit kepala, leher, dan pelipis. Beberapa minyak pembawa terbaik untuk sakit kepala
termasuk minyak almond, alpukat, kelapa, aprikot, dan minyak wijen.
g. Mengatasi Insomnia
Kurang tidur bisa memperburuk atau menyebabkan sejumlah masalah medis, serta dapat
menyebabkan rasa lelah dan kurang berenergi. Denngan demikian, aromaterapi bisa
membantu untuk mengatasi masalah sulit tidur atau insomnia, sehingga bisa tidur lelap
dan berkualitas. Beberapa minyak esensial terbaik untuk mengatasi gangguan insomnia
termasuk lavender, chamomile, melati, benzoin, neroli, mawar, cendana, dan minyak
esensial ylang ylang.
h. Sistem kekebalan tubuh
Lebih baik mencegah daripada mengobati!. Sebagian besar medis mengatakan,
aromaterapi bisa memberikan peningkatan sistem kekebalan tubuh jika digunakan
dengan benar. Efek antimikroba, efek anti jamur atau antibakteri dari minyak esensial
aromaterapi dapat melindungi Anda dari sejumlah penyakit dan infeksi. Beberapa
minyak yang paling efektif untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh termasuk
oregano, kemenyan, lemon, peppermint, kayu manis, dan minyak esensial eucalyptus.
i. Menghilangkan rasa nyeri
Analgesik yang biasa digunakan untuk mengobati rasa nyeri bisa memiliki banyak efek
samping pada tubuh. Nyeri adalah salah satu kondisi umum yang bisa diatasi dengan
aromaterapi. Minyak esensia termasuk lavender, chamomile, clary sage, juniper, kayu
putih, rosemary, dan minyak peppermint, bisa digunakan untuk tujuan ini.
j. Mengatasi masalah pencernaan
Masalah pencernaan tertentu dapat diobati dengan aromaterapi, seperti meringankan
sembelit, gangguan pencernaan, kembung, dan mempercepat metabolisme sehingga
makanan bisa lebih cepat dicerna. Minyak esensial jeruk biasanya yang terbaik untuk
mengobati kondisi pencernaan, termasuk lemon. Tetapi ada juga beberapa studi yang
menyarankan jahe, adas, chamomile, clary sage, dan lavender.

Berikut beberapa jenis minyak essensial dan kegunaannya:


1. Camomile
Bisa membuat rileks dan menenangkan serta menangkal radikal bebas yang bisa
menyebabkan penuaan.
2. Alang-alang
Aroma ini dapa membuat kulit terasa lebih berkilau, eksotis, dan menarik.
3. Basil
Basil dapat membantu mengatasi beberapa keluhan seperti; sakit perut, kejang otot dan
pegal linu, masalah pernapasan, flu dan demam, lelah mental, sakit kepala, sulit
konsentrasi dan mudah gugup.

4. Bergamot
Dapat menormalkan juga mengencangkan kulit
5. Cedarwood
Untuk infeksi pernapasan dan saluran kencing, penyegar bagi kulit berminyak dan pori-
pori tersumbat, ketombe dan gatal-gatal.
6. Cendana
Dapat menstabilisasi dan menenangkan emosi.
7. Chammomile Roman
Dapat membantu hampir semua permasalahan kulit seperti jerawat, alergi, luka bakar,
eksim dan peradangan kulit.
8. Clove
Membantu mengurangi masalah sakit gigi, diare, kudis, kurap dan kadas.
9. Cubeb
Dapat membantu penyembuhan penyakit anorexia, selulit dan kurang nafsu makan.
10. Geranium
Dapat mengencangkan payudara, menopause, eksim jerawat, pendarahan, tanda
melahirkan sekaligus mencerahkan kulit.
11. Ginger
Ginger atau jahe, dapat melindungi tubuh dari rasa kedinginan, demam, mual-mual,
pencernaan, anti peradangan, infeksi saluran kencing, kandung kemih, menghancurkan
segala jenis parasit usus dan menormalkan tekanan darah.
12. Juniper
Khusus perawatan penyempitan pembuluh arteri dan masalah-masalah yang
berhubungan dengan penyumbatan seperti peregangan pembuluh darah, wasir dan
selulit.
13. Kenanga
Bersifat menenangkan, melegakan sesak napas, berfungsi sebagai tonik rambut
sekaligus sebagai pembangkit rasa cinta.
14. Clary sage
Bisa menenangkan dan untuk menguatkan serta membersihkan pikiran.
15. Cypress
Bisa untuk revitalisasi, obat pengkelat, untuk menghilangkan bengkak, mengurangi
sakit kram pada saat menstruasi, tapi sebaiknya hindari pada 1-3 bulan masa kehamilan.
16. Eucalyptus
Bisa digunakan untuk antiseptik, obat bengkak dan membantu masalah pernafasan.
17. Grapefruit
Bisa digunakan untuk refreshing, detoksifikasi, pembersih, untuk melegakan saraf, dan
merilekskan otot.
18. Jasmine
Bisa digunakan untuk menenangkan, aprodisiak, antidepresi, tapi sebaiknya tidak
digunakan selama kehamilan dan jika kulit sensitif.
19. Lavender
Aroma Lavender memiliki efek menenangkan, serta membantu mereka yang mengalami
susah tidur, agar tidur lebih nyenyak. Lavender juga menormalkan, serta membersihkan
kulit. Merawat infeksi paru-paru, sinus, vaginal termasuk jamur, radang tenggorokan,
asma, kista dan peradangan lain. Meningkatkan daya tahan tubuh, regenerasi sel, luka
terbuka, infeksi kulit dan sangat nyaman untuk kulit bayi.
20. Lemon
Aroma lemon memberi efek menenangkan dan mengangkat suasana hati. Aromaterapi
lemon juga dapat mengencangkan, menstimulasi, menyegarkan kulit. Selain baik untuk
kulit berminyak, berguna pula sebagai zat antioksidan, antiseptik, melawan virus dan
infeksi bakteri, mencegah hipertensi, kelenjar hati dan limpa yang tersumbat,
memperbaiki metabolisme, menunjang sistem kekebalan tubuh serta memperlambat
kenaikan berat badan..
21. Mandarin
Bisa menenangkan, merilekskan, memberikan sensasi kedamaian dan bisa digunakan
oleh anak-anak.
22. Mawar
Aroma mawar dapat membantu mengurangi stres, kesedihan dan menstabilisasi kondisi
tubuh.
23. Orange
Dapat digunakan untuk kulit berminyak, kelenjar getah bening tak lancar, debar jantung
tak teratur dan tekanan darah tinggi.

24. Patchouli
Aroma Patchouli dapat membantu menenangkan dan membuat kulit terasa lebih
sensual.
25. Rosemary
Aroma rosemary memberi efek pada munculnya perasaan puas dan efek positif pada
mood dan kinerja, dan menurunkan tingkat hormon kortisol yaitu hormon pemicu stres.
Salah satu aroma yang manjur memperlancar peredaran darah, menurunkan kolesterol,
mengendorkan otot, reumatik, menghilangkan 6.ketombe, kerontokan rambut,
membantu mengatasi kulit kusam sampai di lapisan terbawah. Mencegah kulit kering,
berkerut yang menampakkan urat-urat kemerahan.
26. Pepermint
Aroma peppermint bisa membantu meningkatkan daya ingat dan kewaspadaan. Cocok
buat mereka yang sedang mengalami kelelahan. Aroma Peppermint juga menyegarkan,
dan menghidupkan kulit. Aromanya juga dapat membasmi bakteri, virus dan parasit
yang bersarang di pencernaan. Melancarkan penyumbatan sinus dan paru, mengaktifkan
produksi minyak dikulit, menyembuhkan gatal-gatal karena kadas/kurap, herpes, kudis
karena tumbuhan beracun..
27. Sandalwood
Bisa digunakan sebagai penyeimbang, aprodisiak, antiseptik, untuk mengobati batuk
dan radang tenggorokan.
28. Tea Tree
Berperan sebagai tonik kekebalan yang baik mengobati penyakit paru-paru, alat
kelamin, vagina, sinus, infeksi mulut, infeksi jamur, cacar air, ruam saraf serta
melindungi kulit karena radiasi bakar selama terapi kanker. Bisa digunakan sebagai
antibakteri, antivirus, antijamur, mengontrol ketombe dan mengatasi masalah kulit.
29. Strawberry
Aromaterapi Strawberry dapat meningkatkan selera makan, mengurangi penyakit
jantung, tekanan darah tinggi dan kanker.
30. Thyme
Aroma Thyme dapat menyembuhkan gangguan pencernaan dan jamur, menghancurkan
cacing gelang dan cacing pita.

2.6 Cara Kerja


       Aromaterapi adalah penggunaan minyak essensial dari tanaman untuk meningkatkan
kesehatan, vitalitas tubuh, pikiran serta jiwa dengan cara inhalasi, mandi rendam, kompres,
pemakaian topikal dan pijat. Pemakaian minyak essensial secara komersial untuk terapi stres
dan pencegahan penyakit sudah dilakukan sejak ratusan tahun (Rho dkk, 2006).
Hasil penelitian yang telah ada memperlihatkan bahwa aromaterapi dapat
mempengaruhi denyut nadi, tekanan darah, kekuatan otot, kesadaran otak, temperatur tubuh
dan sirkulasi darah (Field dkk, 2005).
Aromaterapi tidak berdiri sendiri namun digabungkan dengan praktik komplementer
yang lain. Menurut Davis dkk (2005), pijat aromaterapi dan musik mampu menurunkan
tingkat stres kerja pada perawat di ruang gawat darurat.
Mekanisme kerja bahan aromaterapi adalah melalui sistem sirkulasi tubuh dan sistem
penciuman.  Organ penciuman merupakan satu-satunya indera perasa dengan berbagai
reseptor saraf yang berhubungan langsung dengan dunia luar dan merupakan saluran
langsung ke otak. Hanya sejumlah 8 molekul sudah dapat memicu impuls elektris pada
ujung saraf. Dibutuhkan kurang lebih sekitar 40 ujung saraf yang harus dirangsang sebelum
seseorang sadar bau apa yang dicium (Deveraux, 2003).
Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap di udara. Apabila masuk ke
rongga hidung melalui penghirupan, akan diterjemahkan oleh otak sebagai proses
penciuman. Proses penciuman terbagi dalam tiga tahap; dimulai dengan penerimaan molekul
bau tersebut oleh olfactory epithelium, yang merupakan suatu reseptor yang berisi 20 juta
ujung saraf. Selanjutnya bau tersebut akan ditransmisikan sebagai suatu pesan ke pusat
penciuman yang terletak pada bagian belakang hidung (Howard dan Hughes, 2007).
Pusat penciuman sebesar biji buah delima pada pangkal otak. Pada tempat ini berbagai
sel neuron menginterpretasikan bau tersebut dan mengantarnya ke sistem limbik yang
selanjutnya akan dikirim ke hipotalamus untuk diolah (Deveraux, 2002).
 Bila minyak esensial dihirup, molekul yang mudah menguap akan membawa unsur
aromatik yang terdapat dalam kandungan minyak tersebut ke puncak hidung. Rambut getar
yang terdapat dalamnya, yang berfungsi sebagai reseptor, akan menghantarkan pesan
elektrokimia ke pusat emosi dan daya ingat seseorang yang selanjutnya akan mengantarkan
pesan balik ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi (Howard dan Hughes, 2007).
Pesan yang diantar ke seluruh tubuh akan dikonversikan menjadi suatu aksi dengan
pelepasan substansi neurokimia berupa perasaan senang, rileks, tenang atau
terangsang.  Melalui penghirupan, sebagian molekul akan masuk ke dalam paru-paru.
Molekul aromatik akan diserap oleh lapisan mukosa pada saluran pernafasan, baik pada
bronkus maupun pada cabang halusnya (bronkioli). Pada saat terjadi pertukaran gas di dalam
alveoli, molekul tersebut akan diangkut oleh sirkulasi darah di dalam paru-paru. Pernafasan
yang dalam akan meningkatkan jumlah bahan aromatik ke dalam tubuh (Deveraux, 2002).
Respon bau yang dihasilkan akan merangsang kerja sel neurokimia otak. Sebagai
contoh, bau yang menyenangkan akan menstimulasi talamus untuk mengeluarkan enkefalin
yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami dan menghasilkan perasaan tenang
(Howard dan Hughes, 2007).
Kelenjar pituitari juga melepaskan agen kimia ke dalam sirkulasi darah untuk
mengatur fungsi kelenjar lain seperti tiroid dan adrenal. Bau yang menimbulkan rasa tenang
akan merangsang daerah di otak yang disebut raphe nucleus untuk mengeluarkan sekresi
serotonin yang menghantarkan kita untuk tidur (Howard dan Hughes, 2007).

2.7 Cara Penggunaan


Terapi aroma dapat digunakan melalui berbagai cara yaitu melalui :
a. Inhalasi
Inhalasi merupakan salah satu cara yang diperkenalkandalam penggunaan metode terapi
aroma yang paling simpeldan cepat. Inhalasi juga merupakan metode yang paling
tuadalam penggunaan aromaterapi. Aromaterapi masuk dari luartubuh ke dalam tubuh
dengan satu tahap dengan mudah,melewati paru-paru di alirkan ke pembuluh darah
melaluialveoli (Buckle, 2003).Hidung mempunyai dua fungsi yang jelas yaitu
sebagaipenghangat dan penyaring udara yang masuk, dimanamerupakan salah satu bagian
dari sistem olfactory. Inhalasisama dengan penciuman, dimana dapat dengan
mudahmerangsang olfactory setiap kali bernafas dan tidak akanmenggangu pernafasan
normal apabila mencium bau yangberbeda dari minyak esensial (Alexander, 2001).
Bagaimanapun aroma dapat memberikan efek yang cepat dan kadang hanya dengan
memikirkan baunya dapat memberikan bau yang nyata. Bau cepat memberikan efek
terhadap fisik dan psikologis (Buckle, 2003).
Cara inhalasi biasanya diperuntukkan untuk seorang klien, yaitu dengan
menggunakan cara inhalasi langsung, tetapi cara inhalasi dapat juga digunakan secara
bersamaanmisalnya dalam satu ruangan. Metode tersebut disebut inhalasi tidak langsung.
Adapun cara penggunaan aromaterapi secara langsung menurut Buckle (2003) adalah
sebagai berikut :
1) Tissue atau Gulungan Gabus Ambil 1 – 5 tetes minyak esensial, teteskan pada tissue
atau kapas, kemudian hirup 5 – 10 menit. Dapat juga tissue atau kapas tersebut
diletakkan dibawah bantal.
2) Steam Tambahkan 1 – 5 tetes minyak esensial dalam alat steam atau penguapan yang
telah diisi air. Letakkan alat tersebut disamping atau sejajar kepala pasien. Anjurkan
pasien untuk menghirup selama 10 menit. Anjurkan pasien untuk menutup mata dan
melepaskan kontak lensa atau kacamata selama inhalasi, karena dapat menyebabkan
pedih.
Adapun beberapa cara inhalasi tidak langsung, antara lain :
1) Pengharum atau penyegar ruangan Tambahkan 1- 5 tetes minyak esensial ke dalam
alat pemanas yang telah berisi air, kemudian letakkan di tempat yang aman atau sudut
ruangan. Sangat bagus apabila ditambahkan air conditioner(AC) dalam ruangan
tersebut.
2) Terapi aroma yang digunakan melalui inhalasi caranya adalah minyak aromaterapi
ditempatkan di atas peralatan listrik, dimana peralatan listrik ini sebagai alat penguap.
Peralatan listrik harus dicek oleh petugas sebelum digunakan demi keamanan pasien.
Kemudian dilakukan penambahan 2 - 5 tetes minyak aromaterapi dalam vaporiser
dengan 20 mL air untuk dapat menghasilkan uap air. Minyak yang umum digunakan
adalah pepermintuntuk mual, lavender untuk relaksasi, rose baik digunakan dalam
suasana sedih, floral citrus dapat memberikan kesegaran ( Departement of Health,
2007).
b. Pijat
Teknik pijat adalah yang paling umum. Melalui pemijatan, daya penyembuhan yang
terkandung oleh minyak esensial bisa menembus melalui kulit dan dibawa ke dalam
tubuh, mempengaruhi jaringan internal dan organ-organ tubuh. Karena minyak esensial
sangat berbahaya bila diaplikasikan langsung ke kulit dalam bentuk minyak yang murni.
Minyak esensial baru bisa digunakan setelah dilarutkan dengan minyak dasar seperti,
minyak zaitun, minyak kedelai, dan minyak tertentu lainnya (Departement of Health,
2007).
Terapi aroma apabila digunakan melalui pijat dilakukan dengan langsung
mengoleskan minyak terapi aroma yang telah dipilih di atas kulit. Sebelum menggunakan
minyak tersebut perlu diperhatikan adanya kontraindikasi maupun adanya riwayat alergi
yang dimiliki. Minyak lavender terkenal sebagai minyak pijat yang dapat memberikan
relaksasi. Pijat kaki atau merendam kaki dalam panci dengan air sudah diberi efek
meredakan (Departement of Health, 2007).
Terapi aroma yang digunakan dengan cara pijat, merupakan cara yang sangat
digemari untuk menghilangkan rasa lelah pada tubuh, memperbaiki sirkulasi darah dan
merangsang tubuh untuk mengeluarkan racun serta meningkatkan kesehatan pikiran.
Dalam penggunaannya dibutuhkan 2 tetes essensial oil ditambah 1 mL minyak pijat
(Hutasoid, 2002).
c. Kompres Penggunaan terapi aroma melalui kompres hanya sedikit membutuhkan minyak
aromaterapi. Kompres hangat dengan minyak terapi aroma dapat digunakan untuk
menurunkan nyeripunggung dan nyeri perut. Kompres dingin yang mengandung minyak
lavender digunakan pada bagian perineum saat kala II persalinan (Departement of Health,
2007).

d. Berendam
Cara lain dalam menggunakan aromaterapi adalah dengan menambahkan tetesan
minyak esensial ke dalam air hangat yang digunakan untuk berendam. Dengan cara ini
efek minyak esensial akan membuai perasaan dan membuat pasien rileks, melarutkan
pegal-pegal dan nyeri, juga memberi efek yang merangsang dan mengembalikan energi.
Pasien akan memperoleh menfaat tambahan dari menghirup uap harum. Minyak esensial
aromaterapi yang menguap dari air panas (Hadibroto & Alam, 2001).
Berendam dengan menggunakan aromaterapi dapat mengendurkan otot yang tegang
setelah bekerja seharian, berendam pada air hangat merupakan saat yang menyenangkan.
Untuk berendam membutuhkan sekitar 5-8 tetes dari jenis essensial oil yang telah dipilih.
2.8 Metode

Penelitian dilakukan dengan desain dengan Penelitian dilakukan di


panti Werdha Griya Asih Lawang dan Usia Tresno Mukti Turen Malang.
Mulai tanggal 17 Desember 2008-24 Januari 2009. Pengambilan subyek
dengan tehnik kepada semua populasi yang mempunyai kualitas tidur yang
buruk. Subyek dialokasikan secara random pada kedua kelompok yaitu
kelompok perlakuan (9 orang) dan kontrol (9 orang). Kelompok perlakuan
diberikan aromaterapi bunga lavender dan plasebo berupa aquabidest yang
diteteskan pada sapu tangan diberikan pada kelompok kontrol selama 7 hari
berturut-turut sebelum tidur malam (waktu tidur sesuai dengan kebiasaan
responden), dengan waktu 1 menit yang dilakukan oleh perawat yang dilatih
sebelumnya. Instrumen yang digunakan pada penelitian adalah PSQI. Analisa
data menggunakan perhitungan statistik dengan uji dan . Uji digunakan untuk
menganalisa perbedaan kualitas tidur antara pengukuran awal dan akhir pada
kedua kelompok subyek penelitian. Sedangkan digunakan untuk membedakan
penurunan kualitas tidur pada dua kelompok penelitian.
Dari 18 responden yang memenuhi kriteria inklusi didapatkan hasil
50% responden yang kualitas tidur buruk yaitu berusia antara 60-69, dan
semua responden berjenis kelamin perempuan. Hal ini dikarenakan sebagian
besar penghuni kedua Panti Wreda berjenis kelamin perempuan. Sedangkan
pendidikan terakhir responden paling banyak dijumpai sekolah dasar (50%).
Wiraswasta merupakan pekerjaan yang paling banyak dilakukan responden
(45%) sebelum menghuni panti, diikuti tidak bekerja (33%). Setelah satu
minggu perlakuan, keseluruhan subyek pada kelompok kontrol tetap
mengalami kualitas tidur buruk. Sedangkan subyek pada kelompok perlakuan
sebanyak 4 orang (44%) mengalami kualitas tidur baik dan sisanya tetap.
Hasil penelitian menunjukkan data skor kualitas tidur pada kelompok kontrol
sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi bunga lavender selama satu
minggu menunjukkan penurunan yang sangat sedikit (0,78) dan tidak
signifikan (p=0,317). Sebaliknya pada kelompok perlakuan menunjukkan
penurunan yang signifikan (3,89,p=0.007).
2. 9 Satuan Operasional Prosedur Aromaterapi Lavender
Tujuan umum: Mahasiswa mampu melakukan pemberian aroma terapi
lavender dengan benar Tujuan khusus: Setelah mengikuti praktikum ini
mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tujuan pemberian aroma terapi lavender
2. Menjelaskan tahapan prosedur pemberian aroma terapi lavender
3. Menerapkan pemberian aroma terapi lavender secara benar
Pengertian: Aroma terapi merupakan terapi inhalasi untuk menciptakan rasa
nyaman
Tujuan pemberian aroma terapi: memberikan rasa nyaman pada pasien
Persiapan alat dan bahan:
1. Tungku Aromaterapi
2. Lilin
3. Korek Api
4. Air
5. Essential Oil Lavender
Prosedur:
Pre interaksi
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien.
2. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi
3. Siapkan alat dan bahan
Tahap Orientasi
4. Beri salam dan panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri
(untuk pertemuan pertama)
5. Menanyakan keluhan klien/perasaanklien
6. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien dan keluarga
7. Beri kesempatan klien dan keluarga bertanya

Tahap Kerja
8. Jaga privasi klien
9. Tuangkan air kedalam mangkok secukupnya
10. Hidupkan lilin dengan korek api
11. Taruh lilin yang menyala di bawah mangkok, usahakan jarak antara lilin
dan mangkok sekitar 2 inchi
12. Tuangkan essential oil kedalam air hangat didalam mangkok sebanyak 5-10
tetes
13. Anjurkan klien untuk menghirup uap essential oil pada mangkok selama 5-
10 menit
14. Setelah terapi selesai bersihkan alat dan atur posisi nyaman untuk klien
Terminasi
15. Evaluasi hasil kegiatan
16. Berikan umpan balik positif
17. Kontrak pertemuan selanjutnya (bila dianjurkan untuk mengikuti terapi
lanjutan).
18. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik

19. Bereskan peralatan

20. Cuci tangan


Dokumentasi
21. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan dalam catatan
keperawat.
BAB III
PEMBAHASAN

Aromaterapi Ditinjau dari berbagai aspek


A. Aspek Agama
1. Cina
Aromaterapi sudah dikenal di China sejak 2700 sebelum masehi, berupa
pembakaran dupa wangi untuk memuja para dewa untuk menunjukkan
rasa hormat
2. di India
3000 tahun yang lalu juga untuk memuja dewa .
3. Amerika
Suku-suku Indian Kuno di benua Amerika juga menggunakan wangi-
wangian dalam ritualnya.
4. Di Indonesia,
Aromaterapi di Bali sangat lekat khususnya pada kegiatan ritual yang
dilakukan oleh pemeluk agama Hindu. Setiap ritual keagamaan yang
dilakukan selalu menggunakan dupa dan tentunya dupa ini adalah salah
satu bentuk dari aromaterapi. Dupa merupakan sejenis harum-haruman
yang dibakar sehingga berasap dan mengeluarkan bau yang harum. Dalam
kepercayaan Hindu juga, mandi merupakan salah satu ritual yang popular
misalnya mandi kembang untuk menyucikan dosa-dosa dan
menghilangkan pengaruh-pengaruh buruk. Beberapa penganut agama
tertentu percaya bahwa salah satu makanan makhluk halus khusunya jin
dan roh adalah asap dan bau tertentu. Oleh itu, aroma bunga dalam mandi
bunga akan menjauhkan makhluk jahat tertentu dan untuk membuang sial
pada pelakunya

B. Aspek Adat/budaya
Indonesia juga kaya akan kebudayaannya. Kaitannya dengan
penggunaan aromaterapi banyak sekali digunakan dalam upacara adat
tertentu secara turun temurun. Suku Jawa banyak sekali ritual mandi/
siraman yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, mengunakan rempah-
rempah yang megeluarkan aroma biasa digunakan dalam berbagai upacara
seperti pernikahan, kelahiran, selamatan bahkan kematian. Adapun
Upacara adalah:“Tingkeban” dilakukan ketika kandungan berusia tujuh
bulan. Karena itulah upacara ini disebut “nujuh bulanin” umumnya,
menggunakan bunga yang memiliki aroma wangi seperti mawar, melati,
cempaka, lavender, dan bunga lainnya. Dipilihnya jenis-jenis bunga ini
karena banyak digemari orang dengan harapan bayinya kelak juga akan
disenangi orang-orang di lingkungannya. Serta beberapa upacara yang
mengunakan wewangian seperti Siraman pengantin, Ruwatan.

C. Aspek Kesehatan
1. Isu tentang aromaterapi
a. Minyak yang diduga karsinogen
Karsinogen adalah bahan kimia yang dapat menimbulkan produksi
tumor, yang merupakan proliferasi ganas tak terkendali dari sel somatik,
sehingga gumpalan semakin berkembang menjadi jaringan abnormal.
Teratogen dapat menggangu perkembangan normal baik embrio atau janin
di rahim, sehingga terjadi kelainan pada neonatus. Minyak esensial
karsinogenik berikut tidak boleh digunakan dalam aromaterapi; nama di
dalam kurung mengacu pada item karsinogenik:
1) Minyak mentah birch tar (hidrokarbon polynuclear) Betula Penda
CAS No: 8001-88-5
2) Minyak mentah Cade (hidrokarbon polynuclear) Juniperus
oxycedrus CAS No: 8013-10-3
3) Beberapa minyak Croton seperti C. tiglium & C. oblongifolius CAS
4) Minyak Calamus (β- Jenis asarone) Jeringau CAS No: 8015-79-0
5) Minyak sassafras (safrole): Sassafras albidum CAS No: 8006-80-2,
Ocotea cymbarum Brasil CAS No: 68917-09-9, Cinnamomum porrectum
Cina CAS
b. Minyak yang Beracun
Oral akut (dosis tunggal) & dermal uji batas dilakukan oleh RIFM
memberikan pengetahuan kita tentang toksisitas minyak atsiri. Beberapa
minyak tidak digunakan dalam pembuatan wewangian (Boldo, Mustard,
Calamus, Chenopodium minyak dll). FFPA minyak almond biasanya
diperdagangkan dalam aromaterapi = minyak almond pahit bebas Dari
Asam prussic (asam hidrosianat).
c. Minyak foto-toxic
Foto-toksisitas adalah iritasi yang berhubungan dengan cahaya, dan
melibatkan perkutan penetrasi & bio-distribusi zat cahaya-diaktifkan
dalam dermis, diikuti dengan kulit terpapar cahaya dengan panjang
gelombang yang tepat dan intensitas. Oleh karena itu jika minyak foto-
toxic diterapkan pada kulit, dan paparan cahaya terang / UV lampu / sinar
matahari (terutama pada 312-320 nm panjang gelombang) terjadi selama
berikutnya 12- 24 jam, foto kontak beracun dapat menyebabkan efek
dermatitis.
d. Minyak yang menyebabkan iritasi.
Iritasi adalah agen yang dapat menyebabkan kerusakan sel jika
diterapkan dalam konsentrasi yang cukup dan untuk jangka waktu cukup
lama. Mereka yang berkulit putih lebih mudah teriritasi, tetapi reaksi iritasi
juga dapat ditunjukkan menurun dengan bertambahnya usia, dan
meningkat dengan meningkatnya suhu, sehingga dermatitis iritan mungkin
hanya terjadi pada beberapa individu di musim panas. Iritasi harus
melebihi ambang tertentu untuk menghasilkan reaksi, tapi kurva respon
dosis kurang akut untuk alergen (Burfield 1999). Minyak seperti cengkeh
dan chang dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
e. Bahaya aspirasi
Bahan yang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Hal ini berlaku
untuk minyak esensial dan campuran minyak yang mengandung lebih dari
10% hidrokarbon dan dengan viskositas. Contoh adalah:
1) Minyak bergamot Citrus aurantium ssp. bergamia 55% jumlah
hidrokarbon
2) Minyak Cedarwood (Cedrus spp.) 60% Dari total hidrokarbon
3) Minyak copaiba (Copaifera spp.) 80% Dari total hidrokarbon
4) Minyak jahe (Zingiber officinalis) 90% dari total hidrokarbon
5) Minyak Manuka (Leptospermum scoparium) 70% dari total
hidrokarbon.
f. Dermatitis pada tangan terapis pijat
Crawford et al. (2004) menyelidiki prevalensi dermatitis pada tangan
terapis pijat aromaterapi menemukan dermatitis terjadi pada 15% dan 23%
masing-masing terapis. Studi ini dapat membuktikan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara pelaporan dermatitis dan penggunaan
produk aromaterapi dalam minyak pijat dan memiliki sejarah dermatitis
atopik. serta dermatitis kontak alergi meskipun terapis sendiri sering cuci
tangan.
g. Iritasi
Enam belas dari alergen ini terjadi secara alami dalam minyak
esensial, dan SCCNFP di Opini mereka 2002 tidak membedakan antara
alergen alami dan sintetis, keputusan yang IFRA dan FMA dilaporkan
tidak senang (Rexpan 2004).
Profesor Schnuck (Schnuck 2004) melaporkan pada pekerjaan yang
dilakukan oleh IVDK, jaringan informasi dari dermatologists. Dia
menyimpulkan bahwa tidak semua 26 alergen diidentifikasi oleh SCCNFP
Opini dan diabadikan dalam Amandemen ke-7 untuk Kosmetik Act
menanggung risiko yang sama, dan mengkritik Komisi Uni Eropa untuk
mengobati mereka semua sebagai sama.
Laporan diklasifikasikan alergen sesuai (yang 16 terjadi di minyak
esensial dan bahan alami aromatik dengan warna biru, aroma bahan kimia
sintetis dalam warna hitam):
1) Kuat alergen ampuh: oak moss, lumut-lumut pohon, iso eugenol dan
aldehida sinamat.
2) Alergen kurang kuat: alkohol sinamat, hydroxycitronellal, HMPCC.
3) Jarang ditemukan sebagai alergen: amil aldehida sinamat, citral,
eugenol,farnesol, lilial, metil heptine karbonat.
4) Risiko menjadi alergen terlalu kecil untuk dipertimbangkan: alkohol
sinamat amil, benzil alkohol, benzil salisilat, geraniol, alkohol anisyl,
benzil benzoat, benzil sinamat, sitronelol, heksil aldehida sinamat, d-
limone, linalool,coumarin dan alpha-keton.
2. Manfaat kesehatan
Aroma terapi di gunakan di berbagai pelayanan kesehatan untuk berbagai
kondisi pasien. Secara umum aromaterapi digunakan untuk :
a. Mengatasi nyeri, memperbaiki mood, dan meningkatkan kesehatan
dengan manfaat relaksasi mengunakan minyak essensial lavender, mawar,
orange , bergamot, sandalwood, dan lain-lain. Anxietas, stres, dan depresi.
b. Esensial oli rose, lavender, dan frankincense di gunakan untuk
meningkatkan kualitas hidup ibu hamil, untuk mengurangi anxietas dan
ketakutan, serta lebih kuat sehingga mengurangi konsumsi penahan sakit.
Pepermin dapat mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil.
c. Pemijatan disertai aromaterapi dengan esensial oil berguna untuk
mengurangi depresi, menstimulasi area otak untuk emosi lebih positif,
memperbaiki daya inggat.
d. Neroil membantu menurunkan tekanan darah, serta mengurangi
anxietas pada preprosedur colonoscopy.
e. Komponen dalam esesensial oil juga sebagai anti bakteri dan anti
jamur.
f. Minyak citrus baik untuk kekebalan tubuh/imunitas
g. Papermin baik untuk saluran pencernaan, serta mengurangi sindrom
premenstruasi dan menopause.
h. hipertensi
3. Isu legal
Menurut Code of Ethics Conduct and Practice Adopted
Aromatherapy and Allied Practitioners Association. 2008 (AAPA)
November 2001. Asas etik dalam aromaterapi yang harus dimiliki oleh
seorang terapis adalah sebagai berikut :
a. Terbuka dengan pasien dan menunjukkan rasa hormat terhadap
martabat mereka , individualitas dan menjaga privasi klien, dengan cara :
a. Mendengarkan klien
b. Menjaga rahasia klien
c. Memastikan bahwa nilai-nilai dan keyakinan yang mereka anut tidak
merugikan bagi perawatan klien
b. Menghormati hak klien untuk terlibat dalam keputusan tentang
pengobatan dan perawatan kesehatan, dengan cara :
1) Memberikan informasi tentang kondisi klien dan pilihan pengobatan
2) Mendapatkan persetujuan sebelum menyelidiki kondisi dan
memberikan pengobatan
3) Memastikan bahwa klien memiliki akses yang mudah ke catatan
kesehatan mereka.
c. Membenarkan kepercayaan dan keyakinan pasien dengan bersikap
jujur dan dapat dipercaya, dengan cara :
1) Jangan pernah meminta, menerima bujukan, hadiah, sesuatu yang
dapat mempengaruhi, atau terlihat mempengaruhi penilaian mereka.
2) Merekomendasikan penggunaan produk atau jasa tertentu hanya
berdasarkan penilaian klinis, bukan keuntungan komersial.
3) Menyatakan kepentingan pribadi kepada mereka yang mungkin akan
terpengaruh.
d. Memberikan standar praktek pelayanan dan perawatan yang baik,
dengan cara :
1) Mengakui dan bekerja dalam batas-batas pengetahuan, keterampilan ,
serta pengalaman.
2) Menjaga dan meningkatkan pengetahuan profesional mereka,
keterampilan dan kinerja.
3) Membuat catatan segera dan mencakup semua informasi yang relevan
dalam bentuk yang jelas dan mudah dibaca
e. Bertindak cepat untuk melindungi klien dari risiko bahaya, dengan
cara :
1) Apabila terdapat suatu kesalahan dibuat oleh klien atau petugas
kesehatan lain yang melakukan
2) Apabila terdapat risiko infeksi atau bahaya lainnya di lingkungan.
f. Bekerja sama dan berkolaborasi dengan rekan-rekan sesama profesi
dan profesi lain, dengan cara :
1) Menghormati dan mendorong keterampilan dan kontribusi yang
profesi lain yang ikut serta dalam merawat klien
2) Mendukung rekan-rekan profesional dalam mengembangkan
pengetahuan profesional, keterampilan dan kinerja
3) Tidak menyarankan rekan untuk mengambil tanggung jawab yang
berada di luar tingkat pengetahuan, keterampilan dan pengalaman.
4. Dasar hukum pelayanan pengobatan komplenter alternative
a. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
1) Pasal 1 butir 16 Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan
dan atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman
dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggung
jawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat
2) Pasal 48 Pelayanan kesehatan tradisional
3) Bab III Pasal 59 s/d 61 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisonal
b. Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. : 1076/Menkes/SK/2003
tentang pengobatan tradisional.
c. Peraturan Menteri Kesehatan RI, No:1109/Menkes/Per/IX/2007
tentang penyelenggaraan pengobatan komplementer-alternatif di fasilitas
pelayanan kesehatan.
d. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 120/Menkes/SK/II/2008
tentang standar pelayanan hiperbarik
e. Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik,
No.HK.03.05/I/199/2010 tentang pedoman kriteria penetepan metode
pengobatan komplementer – alternatif yang dapat diintegrasikan di
fasilitas pelayanan kesehatan.
Untuk kode etik aromaterapi kelompok kami belum menemukan, kelompok hanya
dapat menemukan kode etik untuk terapi alternatif komplementer.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Aromaterapi dapat dipergunakan sebagai relaksan alternatif menghadapi
stres, dengan cara masuknya minyak atsiri ke dalam tubuh melalui inhalasi (cara
yang paling efektif), internal, dan penyerapan lewat kulit Setelah itu molekul-
molekul minyak atsiri akan diserap dan ikut terbawa oleh aliran darah dan limfatik
ke selumh tubuh untuk kemudian menimbulkan efek relaksasi dengan kerja sarna
sistem saraf dan sistem hormonal.
Ketika minyak yang beraroma sedatif terhirup oleh hidung dan
molekulnya terkunci pada silia hidung, timbul impuls yang ditransmisikan lewat
bulbus dan tractus olfactorius ke dalam sistem limbic (amigdala dan hipokampus).
Proses ini memicu respon memori dan emosional lewat hipotalamus, yang bekerja
sebagai pemancar dan regulator, kemudian impuls terkirim ke otak. Serabut
olfactorius membawa impuls ke bagian otak yang disebut nukleus raphe. Aroma
sedatif menyebabkan stimlliasi nuklells raphe dan akan melepaskan zat
nellrokimia serotonin, keadaan inilah yang menyebabkan timbulnya keadaan
relaksasi.
Beberapa bahan minyak aromaterapi antara lain Cendana / Sandalwood
(Santalum Album), Lemon (Citrus Lemon), Jasmine (Jasminum Grandiflorum),
Mawar (Rosa Centifolia), Green Tea (CamelliaSinensis), Lavender(Lavendula
Augustfolia), dan Pine(Pinus Sylvestris).

4.2 Saran
Dalam dunia keperawatan pengenalan lebih lanjut tentang aromaterapi
serta penggunaannya di masyarakat secara luas, tepat, dan benar untuk menekan
dan mengurangi efek negatif yang ditimbulkan obat-obatan kimia sintetik.
Penelitian lebih lanjut mengenai khasiat aromaterapi terhadap penyakit dapat
mengurangi dampak dari penyakit, antara lain asma, sinusitis, hipertensi, dan lain-
lain.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Tips Aomaterapi & Relaksasi. www.blanjaspa.com (diakses pada


tanggal 14 September 2021)

Davis C, Marie C, Kerri H, Mark J, Julie F. 2005. The Effect Of Aromatherapy


Massage with Music on the Strss and Anxiety Levels of Emergency
Nurses. Australasian Emegency Nursing Journal. 8: 43-50

Departement of Health.(2007). Paint management, aromatheraphy sectio B


clinical guidelines King Edward Memorial Hospital Perth Western
Australia.
http//www.kemh.health.wa.gov.au/development/manuals/section/4/8272.p
df (diakses pada tanggal 14 September 2021)

Field T, Diego M, Hernandez-reif M, Cisneros W, Feijo L, Vera Y, Gil K, Grina


D, Claire He Q. 2005. Lavender Fragrance cleansing gels effect on
relaxation. International Journal of Neurosciene, 115 (2): 207-222
Howard S, Hughes BM Expectancies.2007.  Not aroma, explain impact of
lavender aromatherapy .New England Journal of Medicine. 5(365):479-
485

Hutasoit, A.S. 2002. Panduan Praktik Pijat Aromaterapi Untuk Pemula. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.

Muchtaridi dan Moelyono. 2015. Aroma Terapi: Tinjauan Aspek Kimia


Medisinal. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai