Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAHAYA MEROKOK
DI RUANG CEMPAKA 5 RSUD DOKTER SOEKARDJO

Disusun untuk memenuhi tugas stase maternitas

Disusun oleh :
SITI MAESAROH J1914901001 AI RINI NURAINI J1914901029
RENDY FEBRIANA J1914901002 TAUFIQ SAEFUL I J1914901031
MIRAN NURUL H J1914901006 DINDA NURUL I J1914901035
MAULYDA A Y J1914901011 ANZAR FADILAH J1914901036
ARIS IMADUDIN J1914901015 SHOPI NASHRUL A J1914901045
WINI RAMDIYANI J1914901019 RIFKA ALMAIDA J1914901047
GIFARI PRADINA A J1914901023 MIA AFRIANI J1914901050

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
TASIKMALAYA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Bahaya merokok

Sub pokok bahasan : Bahaya merokok bagi kesehatan

Sasaran : Pengunjung dan keluarga pasien yang dirawat di ruang

Cempaka RSUD dr. SOEKARDJO Tasikmalaya

Hari/tanggal : Jumat, 22 November 2019

Tempat : Ruang Cempaka

Penceramah : Siti Maesaroh, Wini Ramdiyani, Mia Afriani, Dinda Nurul,


Maulyda, Rifka Almaida, Taufiq Saeful

A. Latar Belakang
Merokok merupakan kegiatan yang sering kita jumpai di lingkungan sekitar
masyarakat. Aktivitas merokok tidak hanya dilakukan oleh masyarakat di Indonesia
tetapi juga masyarakat di dunia. World Health Organization (WHO) dalam Aliansi
Pengendalian Tembakau Indonesia (2013) melaporkan bahwa pada tahun 2008
terdapat satu miliar orang pengguna produk tembakau di seluruh dunia, sedangkan
di Vietnam hasil survey Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2010
menunjukkan bahwa proporsi orang dewasa laki-laki yang merokok mencapai
47,4% (An et al, 2013).

Jumlah perokok mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan


Riskesdas tahun 2018, persentase aktivitas merokok pada penduduk umur 10 tahun
ke atas didapatkan 23,7% merokok setiap hari, 5,5% merokok kadang-kadang, 3,0%
adalah mantan perokok dan 67,8% bukan perokok. Prevalensi perokok di Indonesia
terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jumlah perokok pria meningkat
14%, sedangkan perokok wanita meningkat sebanyak 2,8% dari tahun 1995 sampai
tahun 2011. Pada tahun 1995 jumlah perokok pria di Indonesia sebanyak 53,4%
sedangkan tahun 2011 menjadi 67,4%. Untuk perokok wanita meningkat dari 1,7%
pada tahun 1995 menjadi 67,4% pada tahun 2011 (Aliansi Pengendalian Tembakau
Indonesia, 2013). Data dari GATS tahun 2011 menyebutkan bahwa Indonesia
merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok tertinggi di dunia setelah Cina dan
India dengan prevalensi perokok sebanyak 36,1% (Aliansi Pengendalian Tembakau
Indonesia, 2013).

Peningkatan konsumsi rokok berdampak pada makin tingginya beban


penyakit akibat rokok dan bertambahnya angka kematian akibat rokok. Tahun 2030
diperkirakan angka kematian perokok di dunia akan mencapai 10 juta jiwa, dan 70%
diantaranya berasal dari Negara berkembang termasuk Indonesia. Saat ini 50%
kematian akibat rokok berada di Negara berkembang. Bila kecenderungan tetap
berlangsung, sekitar 650 juta orang akan terbunuh oleh rokok, yang setengahnya
berusia produktif dan mengurangi waktu hidupnya sebesar 20-25 tahun (An et al,
2013). Hal tersebut mengindikasikan bahwa perilaku merokok memerlukan
perhatian khusus karena dapat menimbulkan peningkatan penyakit bahkan kematian
akibat rokok, sehingga diperlukan tindakan pendidikan kesehatan tentang bahaya
merokok bagi kesehatan.

B. Tujuan
1. Tujuan instruksional umum
Setelah mengikuti penyuluhan 30 menit, pengunjung atau keluarga pasien
dapat mengetahui tentang bahaya merokok bagi kesehatan.
2. Tujuan instruksional khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit diharapkan
pengunjung atau keluarga pasien dapat:
a. Menjelaskan pengertian rokok dan perokok
b. Menyebutkan zat-zat yang terkandung dalam rokok
c. Menyebutkan dampak atau pengaruh rokok
d. Menyebutkan bahaya rokok bagi tubuh
e. Menyebutkan manfaat berhenti merokok
f. Menyebutkan cara mencegah merokok
g. Menyebutkan kiat-kiat berhenti merokok

C. Metode
Ceramah dan tanya jawab.

D. Media
Leaflet

E. Materi
(terlampir)

F. Pengorganisasian
1. Moderator : Shopi
Tugasnya memimpin dan mengatur jalannya kegiatan dari awal sampai selesai.
2. Pemateri : Siti, Wini, Mia, Dinda, Maulyda, Rifka, Taufiq
Tugasnya menyampaikan materi tentang bahaya merokok kepada peserta
penyuluhan.
3. Observer : Rendy, Ai, Aris
Tugasnya mengamati peserta kegiatan dan jalannya kegiatan dari awal sampai
selesai.
4. Fasilitator : Gifari, Anzar, Miran
Tugasnya memfasilitasi peserta yang mengalami kesulitan dalam kegiatan.

G. Setting tempat

Keterangan:
: Moderator : Fasilitator
: Pemateri : Audiance
: Observer

H. Rencana kegiatan

No Kegiatan Waktu Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta PJ


1 Pendahuluan 5 menit Moderator
- Membuka - Memberi salam - Menjawab salam
kegiatan - Perkenalan anggota - Mendengarkan
- Perkenalan timnya
- Menjelaskan - Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
tujuan kegiatan
- Mendengarkan
- Melakukan - Melakukan kontrak
kontrak waktu
- Menjawab
waktu - Apersepsi
pertanyaan
- Apersepsi

2 Kegiatan Inti 20 Pemateri


- Penjelasan Menit - Memberikan - Menyimak
tentang penjelasan tentang
materi materi mengenai
- Tanya jawab pengertian rokok dan
dengan perokok dan
peserta menyebutkan zat-zat
- Evaluasi yang terkandung - Bertanya
dalam rokok, dampak
atau pengaruh rokok,
bahaya rokok bagi - Menyimak
tubuh, manfaat
berhenti merokok, - Menjawab
cara mencegah pertanyaan
merokok, kiat-kiat
berhenti merokok.
- Memberikan
kesempatan peserta
untuk bertanya.
- Menjawab pertanyaan
peserta
- Memberikan evaluasi
secara lisan
3 Penutup 5 menit Moderator
- Kesimpulan - Memberikan - Menyimak
kegiatan kesimpulan atas
- Memberi materi yang telah
pujian dan disampaikan
motivasi - Member pujian dan - Mendengarkan
kepada motivasi kepada
peserta peserta
- Menutup - Memberikan salam - Menjawab
kegiatan penutup salam

I. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dnegan memberikan pertanyaan kepada para peserta pendidikan
kesehatan.
Indikator: Klien dapat menerangkan kembali sesuai dengan pemahamannya tentang
apa yang telah di sampaikan oleh pemateri mengenai:
1. Jelaskan pengertian rokok dan perokok
2. Sebutkan zat-zat yang terkandung dalam rokok
3. Sebutkan dampak atau pengaruh rokok
4. Sebutkan bahaya rokok bagi tubuh
5. Sebutkan manfaat berhenti merokok
6. Sebutkan cara mencegah merokok
7. Sebutkan kiat-kiat berhenti merokok

J. Referensi
Adrian, K. (2019). 9 kandungan rokok yang berefek mengerikan untuk tubuh.
Artikel Online. Diakses pada tanggal 20 November 2019 dari
https://www.alodokter.com/9-kandungan-rokok-yang-berefek-mengerikan-
untuk-tubuh.
Aliansi Pengendalian Tembakau Indonesia. (2013). Peta Jalan Pengendalian Produk
Tembakau Indonesia. Surakarta, Muhammadiyah University Press.
Ambarwati, Khoirotul, A., Kurniawati, F., Diah, T. (2014). Media leaflet, video,
dan pengetahuan sisiwa SD tentang bahaya merokok (studi pada siswa SDN
78 Sabrang Lor Mojosongo Surakarta). Jurnal Kesehatan Masyarakat. (1),
7-13. Diakses pada tanggal 20 November 2019 dari
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas.
An, D.T.M., Minth, H.V., & Huong, L.T. (2013). Knowledge of The Health
Consequences of Tobacco Smoking: a Cross- Sectional Survey of
Vietnamese Adult. Glob Health Action, 6:18707. Diakses pada tanggal 20
November 2019 dari http://dx.doi. org/10.3402/gha.v6i0.18707.
KBBI Online Versi 2.7. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Kamus versi online/daring
(dalam jaringan). Diakses pada tanggal 20 November 2019 dari
https://kbbi.web.id/rokok.
Mikail, B. (2011). Efek Berhenti Merokok dalam Hitungan Menit. Artikel Online.
Diakses pada tanggal 20 November 2019 dari http://health.kompas.com.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2003). Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Pengamanan Rokok Bagi
Kesehatan. Diakses pada tanggal 20 November 2019 dari
https://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/6636/PP0811999.htm.
Riskesdas. (2018). Infodatin hari tampa tembakau sedunia. Diakses pada tanggal 20
November 2019 dari https://depkes.go.id/ Hasil/Riskesdas%25202013.pdf.
Talani, M. (2018). Satuan acara penyuluhan bahaya merokok. Diakses pada tanggal
20 November 2019 dari https://www.academia.edu/24009032

Lampiran

BAHAYA MEROKOK
A. Pengertian rokok dan perokok
Rokok merupakan zat adiktif berbentuk silinder dari kertas berukuran panjang
antara 70 hingga 120 mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah di cacah (Ambarwati et al, 2014). Menurut Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia (2003) rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk
cerutu atau bentuk lainnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan
tambahan yang membahayakan bagi tubuh.
Sementara perokok adalah seseorang yang suka merokok, disebut perokok aktif
bila orang tersebut langsung menghisap rokok secara aktif, dan disebut perokok pasif
bila orang tersebut hanya menerima asap rokok saja, bukan melakukan aktivitas
merokok sendiri (KBBI Online Versi 2.7, 2019). Asap rokok merupakan polutan bagi
manusia dan lingkungan sekitarnya. Dinyatakan lebih berbahaya terhadap perokok
pasif daripada perokok aktif. Asap rokok yang dihembuskan oleh perokok aktif dan
terhirup oleh perokok pasif, lima kali lebih banyak mengandung karbon monoksida,
empat kali lebih banyak mengandung tar dan nikotin (Ambarwati et al, 2014).

B. Zat-zat yang terkandung dalam rokok


Menurut Adrian (2019) kandungan rokok bersifat merusak tubuh dan berpotensi
merusak sel-sel tubuh. Berikut beberapa senyawa yang terkandung dalam rokok yang
berbahaya bagi tubuh:
1. Karbon monoksida
Salah satu kandungan rokok yang merupakan gas beracun adalah karbon
monoksida. Senyawa yang satu ini merupakan gas yang tidak memiliki rasa dan
bau. Jika terhirup terlalu banyak, sel-sel darah merah akan lebih banyak berikatan
dengan karbon monoksida dibanding dengan oksigen. Akibatnya fungsi otot dan
jantung akan menurun. Hal ini akan menyebabkan kelelahan, lemas, dan pusing.
Dalam skala besar, seseorang yang menghirupnya bisa mengalami koma atau
bahkan kematian. Janin, penderita gangguan jantung, dan penderita penyakit paru-
paru merupakan kelompok yang paling rentan terhadap racun ini.
2. Nikotin
Kandungan rokok yang paling sering disinggung-singgung adalah nikotin. Nikotin
memiliki efek candu seperti opium dan morfin. Nikotin berfungsi sebagai
perantara dalam sistem saraf otak yang menyebabkan berbagai reaksi biokimia,
termasuk efek menyenangkan dan menenangkan. Nikotin yang dihisap perokok
akan terserap masuk ke aliran darah, kemudian merangsang tubuh untuk
memproduksi lebih banyak hormon adrenalin, sehingga menyebabkan peningkatan
tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan. Efek yang mungkin muncul akibat
paparan nikotin adalah muntah, kejang, dan penekanan pada sistem saraf pusat.
3. Tar
Kandungan rokok lainnya yang bersifat karsinogenik adalah tar. Tar yang terhirup
oleh perokok akan mengendap di paru-paru. Timbunan tar ini berisiko tinggi
menyebabkan penyakit pada paru-paru, seperti kanker paru-paru dan emfisema.
Tidak hanya itu, tar akan masuk ke peredaran darah dan meningkatkan risiko
terjadinya diabetes, penyakit jantung, hingga gangguan kesuburan. Tar dapat
terlihat melalui noda kuning yang tertinggal di gigi dan jari. Karena tar masuk
secara langsung ke mulut, zat berbahaya ini juga dapat mengakibatkan masalah
gusi dan kanker mulut.
4. Hidrogen sianida
Senyawa racun lainnya yang menjadi bahan penyusun rokok adalah hidrogen
sianida. Beberapa negara pernah memakai senyawa ini untuk menghukum mati
narapidana. Saat ini, hidrogen sianida juga digunakan dalam industri tekstil,
plastik, kertas, dan sering dipakai sebagai bahan pembuat asap pembasmi hama.
Efek dari senyawa ini dapat melemahkan paru-paru, menyebabkan kelelahan, sakit
kepala, dan mual.
5. Benzena
Benzena merupakan residu dari pembakaran rokok. Paparan benzena jangka
panjang (setahun atau lebih), dapat menurunkan jumlah sel darah merah dan
merusak sumsum tulang, sehingga meningkatkan risiko terjadinya anemia dan
perdarahan. Selain itu, benzena juga merusak sel darah putih sehingga
menurunkan daya tahan tubuh, serta meningkatkan risiko leukimia.
6. Formaldehida
Formaldehida merupakan residu dari pembakaran rokok. Dalam jangka pendek,
formaldehida mengakibatkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan. Dalam
jangka panjang, formaldehida dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring.
7. Arsenik
Arsenik merupakan golongan pertama karsinogen. Paparan terhadap arsenik
tingkat tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit, kanker paru-paru,
kanker saluran kemih, kanker ginjal, dan kanker hati. Arsenik terdapat dalam
rokok melalui pestisida yang digunakan dalam pertanian tembakau.
8. Kadmium
Sekitar 40-60 persen dari kadmium yang terdapat dalam asap rokok, terserap
masuk ke paru-paru saat merokok. Kadar kadmium yang tinggi dalam tubuh dapat
menimbulkan gangguan sensorik, muntah, diare, kejang, kram otot, gagal ginjal,
dan meningkatkan risiko kanker.
9. Amonia
Amonia merupakan gas beracun, tidak berwarna, namun berbau tajam. Pada
industri rokok, amonia digunakan untuk meningkatkan dampak candu nikotin.
Dalam jangka pendek, menghirup dan terpapar amonia dapat mengakibatkan napas
pendek, sesak napas, iritasi mata, dan sakit tenggorokan. Sedangkan dampak
jangka panjangnya yaitu pneumonia dan kanker tenggorokan.
C. Dampak atau pengaruh rokok
Menurut Talani (2018) asap rokok dapat memberikan dampak atau pengaruh
untuk:
1. Bagi perokok pasif
a. Meningkatnya resiko kanker paru-paru dan serangan jantung
b. Meningkatnya resiko penyakit saluran pernafasan seperti radang paru-paru
dan bronkhitis
c. Iritasi pada mata yang menyebabkan rasa sakit dan pedih
d. Bersin dan batuk-batuk karena alergi
e. Sakit pada teka, esofagus, kerongkongan, dan tenggorokan
f. Sakit kepala sebagai reaksi penolakan nikotin
2. Bagi Wanita Hamil
a. Keguguran
b. Kelahiran prematur
c. Bayi lahir berat badan rendah
d. Bayi lahir meninggal
3. Bagi lingkungan
a. Pencemaran udara
b. Penurunan kualitas udara
c. Pencemaran air
d. Penurunan kualitas air
e. Kebakaran
f. Masalah sampah
g. Penyebaran racun
h. Merusak ekosistem
i. Membunuh makhluk hidup lain
D. Bahaya rokok bagi tubuh
Menurut Talani (2018) terdapat bahaya yang berpotensi menyebabkan kerusakan
kesehatan tubuh yang ditimbulkan dari kegiatan merokok diantaranya yaitu:
1. Rambut rontok
Merokok memperlemahkan system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan
terhadap penyakit yang menyebabkan rambut rontok, sariawan mulut,dll.
2. Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisi mata yaitu memutihnya lensa
mata yang menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan, 40% lebih
terjadi pada perokok. Rokok dapat menyebabkan katarak dengan 2 cara, yaitu cara
mengiritasi mata dan dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh aliran
darah dibawa sampai ke mata. Merokok dapat dihubungkan dengan degresi
muscular yang berhubungan dengan usia tua yaitu penyakit mata yang tak
tersembuhkan yang disebabkan oleh memburuknya bagian pusat retina yang
disebut mucula. Mucula ini berfungsi untuk memfokuskan pusat penglihatan di
dalam mata dan melihat objek secara detail.
3. Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk.
Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang menurunkan kapsitas paru
dan oksigen untuk melepas oksigen. Bila keadaan ini berlanjut akan terjadi
penumpukan lendir sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan
bernafas.
4. Beresiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara kematian di dunia ini disebabkan oleh penyakit jantung. Pemakaian
tembakau adalah salah satu faktor resiko terbesar untuk penyakit ini. Telah di
tetapkan bahwa asap rokok mengandung lebih dari 40 macam zat racun.
Kemungkinan timbulnya kanker paru dan jantung pada perokok 22 kali lebih besar
dari yang tidak merokok.
5. Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang menyebabkan
tukak lambung juga meminimalisasi kemampuan lambung untuk menetralkan
asam lambung setelah makan sehingga sisa akan mengrogoti dinding lambung.
Tukak lambung yang di derita para perokok lebih sulit di rawat dan disembuhkan.
6. Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebebkan deformasi pada sperma dan kerusakan pada DNAnya
sehingga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi menemukan bahwa pria yang
merokok meningkatkan resiko menjadi ayah dari anak yang berbakat kanker.
Rokok juga memperkecil jumlah sperma dan infertilitas banyak terjadi pada
perokok.

E. Manfaat berhenti merokok


Menurut Mikail (2011) terdapat manfaat dari perilaku berhenti merokok
diantaranya:
1. Dalam 8 jam
Kadar nikotin dan tingkat karbon monoksida dalam darah berkurang, hal ini juga
menyebabkan penurunan risiko serangan jantung. Oksigen dalam darah juga akan
meningkat menjadi normal.
2. Dalam 24 jam
Risiko mengalami serangan jantung menurun. Semua karbon monoksida dan
nikotin keluar dari tubuh.
3. Dalam 48 jam
Inilah bagian tersulit, karena perokok akan mengalami efek samping seperti sakit
perut, muntah dan juga kemungkinan mengalami hipotermia.
4. Dalam 72 jam
Tabung bronkial mulai rileks dan bernapas menjadi lebih mudah.
5. Dalam 2 minggu
Fungsi paru meningkat sampai 30% sehingga sirkulasi darah meningkat, berjalan
menjadi lebih mudah, tetapi juga dapat menyebabkan gejala penarikan diri seperti
mudah tersinggung, sakit kepala, dan kecemasan, inilah alasan obat antidepresan
bekerja dengan baik dalam berhenti merokok.
6. Antara 1 - 9 bulan
Silia di paru - paru mulai berfungsi dengan baik.
7. Setelah 1 tahun
Risiko serangan jantung akan berkurang setengah dibandingkan saat satu tahun
yang lalu.
8. Setelah 10 tahun
Risiko terkena serangan jantung dan kanker paru - paru sama seperti seseorang
yang belum pernah merokok

F. Cara mencegah merokok


Menurut Talani (2018) terdapat langkah - langkah yang dapat dilakukan dalam
upaya mencegah aktivitas merokok diantaranya:
1. Buatlah peta merokok selama 20 jam
2. Setiap merokok agar ditulis waktu dan apa yang dilakukan pada saat itu. Hal ini
agar dilakukan setiap merokok dalam satu hari
3. Peta dan situasi ketika merokok agar dicatat dan dipelajari
4. Untuk menghitung jumlah rokok setiap hari agar di catat pada setiap dimana kita
menikmati
5. Merubah situasi merokok apakah merokok ketika jenuh, istirahat, minum dengan
teman dan sesudah makan
6. Sekarang perlu dipertimbangkan untuk melakukan kegiatan lain pada situasi
tersebut diatas untuk merubah kebiasaan merokok pada saat itu
7. Apabila jenuh, tangani pekerjaan yang sudah lama tertunda
8. Apabila konsentrasi , kunyah sebatang wortel dan apel
9. Lungkan lebih banyak waktu dengan orang yang tidak merokok dan
mendiskusikan masalah menarik yang sedang terjadi
10. Setelah makan, jalan- jalan atau membaca buku

G. Kiat-kiat berhenti merokok


Berikut kiat – kiat agar seseorang dapat mengontrol perilaku merokok dan
berhenti merokok (Talani, 2018):
1. Tidak membeli rokok
2. Melakukan hobi yang menyenangkan setiap kali teringat atau merokok
3. Meminta keluarga atau teman yang tidak merokok untuk mengingatkan agar tidak
merokok setiap kali kita akan mulai merokok
4. Setiap ada perasaan ingin merokok agar di tunggu 10 menit, tarik nafas dalam
-dalam atau genggam kepalan tangan erat-erat dan coba untuk santai, dorongan
merokok akan hilang
5. Minum air atau jus buah
6. Melakukan olahraga

Anda mungkin juga menyukai