DISUSUN OLEH :
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang “Kajian islam sistem neurosensori” yang penulis sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Keperawatan Neurovaskuler di Fakultas Ilmu
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen kami yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Sistem Persepsi Sensori (mata dan telinga) Dalam Perspektif Islam......................
B. Kebisingan Menurut Pandangan Islam ...................................................................
C. Pengaruh Bising Terhadap Kesehatan ….................................................................
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem sensori atau dalam bahasa inggris sensory system berarti yang berhubungan
dengan panca indra.sensori /reseptor adalah sel atau organ yang berfungsi menerima rangsang
atau stimulus .sistem sensori adalah sistem penghantaran rangsangan dari reseptor ke pusat
otak.rangsangan tersebut dihantarkan oleh sensory neuron (saraf sensory) dari berbagai organ
indra menuju otak untuk ditafsirkan. sistem ini merupakan bagian dari system syaraf yang
dihantarkan oleh syaraf akan diterjemahkan menjadi sensasi yang nantinya akan diolah
System sensori merupakan salah satu system yang penting bagi manusia,karena
dengan system ini kita dapat merasakan hal-hal yang ada didunia ini.misalkan saat kita makan
,kita dapat merasakan apakah makanan itu asin atau manis.hidup ini akan menjadi sepi karena
kita tidak dapat mendengarkan alunan nada atau music.semua rangsangan itu dapat kita
rasakan melalui bermacam-macam reseptor yang ada dalam tubuh kita,lalu dari reseptor akan
dikirim ke central nervous kita sebagai sinyal ataupun informasi.proses pengiriman inilah
System sensoris adalah gabungan dari dari system nervous dan system penginderaan pada
manusia.pada tubuh manusia memiliki alat indra yang disebut juga dengan panca indra,yang
3
Menurut Muhammad As-Sayyid Yusuf dan Ahmad Durrah system indra manusia
sudah terbentuk saat manusia berada dalam kandungan dan langsung berfungsi ketika
هّٰللا
َ ۙا َّو َج َع َل لَ ُك ُم ال َّس ْم َع َوااْل َ ْبQ`ًَٔو ُ اَ ْخ َر َج ُك ْم ِّم ۢ ْن بُطُوْ ِن اُ َّم ٰهتِ ُك ْم اَل تَ ْعلَ ُموْ نَ َش ْئـ
َ َدةَ ۙ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ نQRِٕصا َر َوااْل َ ْفٕـ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu
bersyukur.
Berdasarkan ayat tersebut Allah mengeluarkan diri kalian dari dalam perut ibu dalam
keadaan tidak mengenal sedikit pun yang ada di sekeliling kalian.kemudian Allah memberi
kalian pendengaran,penglihatan dan mata hati sebagai bekal mencari ilmu pengetahuan ,agar
kalian beriman kepada-Nya atas dasar keyakinn dan bersyukur atas segala karuniaNya.
Ilmu kedokteran modern membuktikan bahwa indra pendengaran mulai tumbuh pada
bayi pada usia relative dini,pada pekan-pekan pertama.sedangkan indra penglihatan mulai
dimiliki bayi pada bulan ketiga dan menjadi sempurna menginjak bulan keenam.sedangkan
kemampuan mata hati yang berfungsi membedakan yang baik dan buruk dating sesudah
itu.urutan penyebutan beberapa indera pada ayat diatas mencerminkan tahap perkembangan
kepada Al-Quran seperti pembelajarn sistem indra.karena sangat banyak ayat-ayat yang
menjelaskan tentaang system indra bahkan sangat spesifik seperti ayat tentang indra
4
B. Tujuan
5
BAB 2
PEMBAHASAN
ISLAM
Manusia dilahirkan dan datang ke dunia ini dalam keadaan polos, telanjang, buta ilmu
menyiapkannya untuk mengetahui dan belajar. Adapun firman Allah Swt, yang artinya:
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
Kenikmatan memiliki pendengaran dan penglihatan wajib disyukuri setiap muslim. Sebab
jika mau menengok, banyak orang-orang yang harus menjalani hari-harinya dengan
keterbatasan akan indra penglihatan dan pendengaran. Ada juga sebagian orang yang harus
mengeluarkan uang ratusan juta untuk mengobati penyakit atau gangguan pada mata dan
telinganya. Dan tak sedikit orang-orang yang hilang pendengaran dan penglihatannya
dengan menggunakan kedua indera itu untuk mendekatkan pada perkara amal kebaikan dan
menghindarkan dua indera itu pada perkara keburukan yang melahirkan dosa. Seperti
6
menggunakan mata dan telinga untuk melihat dan membaca serta mendengarkan ayat
Alquran, mentafakuri alam semesta, mendengar kumandang adzan dan zikir, melihat
perilaku-perilaku orang alim dan shalih, mendengar petuah para ulama, menyaksikan
penglihatannya selalu memberi manfaat kebaikan dan dapat berfungsi dengan baik hingga
"Allahumma mattini bi sami wa basari wa ijalhuma al-waritha minni wa unsurni ala man
"Ya Allah, berilah aku manfaat dari pendengaranku dan penglihatanku, jadikanlah
keduanya sebagai waris dariku (tetap sehat sampai aku meninggal). Dan tolonglah aku atas
Dalam Islam, panca indera merupakan pemberian dari Allah yang akan
panca indera adalah sekedar kemampuan natural manusia yang didapatnya. Tanggungjawab
manusia akan panca indera, hanya terbatas tanggungjawab hukum secara sosial maupun
individual.
7
Dalam QS: Al-Insān [76]: 2 disebutkan bahwa asal usul panca indera adalah
pemberian Allāh:“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang
bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami
jadikan dia mendengar dan melihat”. Yang mana, menurut Az-Zuhaylī; bahwa manusia
diberi panca indera beserta potensi dan kemampuan untuk tanda-tanda kekuasaan Allāh,
baik dari hal berupa sebab musabab, juga mendengarkan seruan dari para Nabi dan Rasul.
Di ayat lain, dalam QS: Al-Isrā [17]: 36 Allah SWT memerintahkan manusia untuk
menggunakan panca indera secara bertanggungjawab: “Dan janganlah kamu mengikuti apa
Tidak diragukan lagi bahwa kebisingan merupakan salah satu sebab terjadinya
ketagangandan keguncangan jiwa dalam masyarakat modern. Tidak hanya melanda sampai
modern yang mudah berpindah-pindah seperti radio, mikrofon sampai mesin-mesin bajak
dan bolduser telah masuk ke pelosok desa pedalaman, tapi juga di beberapa kota industri
besar yang penuh dengan alat-alat industri berat yang canggih, pabrik-pabrik, dan mobil
transportasi umum. Karena bahayanya kebisingan dalam masyarakat modern maka PBB
menyeluruh. Syi‟ar dari satu minggu itu telah sedikit menciptakan ketenangan, rasa aman
dan untuk sementara waktu kebisingan tertutup dan terkesampingkan. Berkat ajaran dan
aturan semacam ini, Eropa dan Amerika mampu menyelamatkan diri, atau mampu
8
mengurangi kebisingan seminimal mungkin, tetapi sayang justru ke kota-kota kita, di Arab
dan dunia islam masih masih terlihat kebisingan di sana-sini, bahkan sebagian mereka masih
ada yang menganggap bahwa adanya kebisingan itu berhubungan dengan agama kita,
padahal islam bebas dari problematika seperti ini (Dr. Ahmad Syauqi Al Fanjari. 1996:
118).
Jika kebisingan dewasa ini diakibatkan oleh kendaraan, mikrofon, radio dan
televisi yang belum dikenal pada zaman Rasul, maka islam telah datang dengan ajaran dan
prinsip umum yang tetap sesuai untuk segala masa dan tempat, sebab sifatnya yang
fleksibel. Menurut ajaran Islam, orang yang menimbulkan kebisingan atau membuat
keonaran terhadap orang kain berarti ia telah kehilangan cinta kasih dan kasih sayang
sesama manusia. Banyak ayat-ayat Al Qur‟an yang memerintahkan kita untuk berlaku
sakinah (tenang) dan sopan, sebab jika kita melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan
kepada orang lain. Begitu pula jika kita bekerja di industri yang menimbulkan kebisingan
yang tinggi, seharusnya kita menghindarkan diri agar tidak terjadi gangguan pendengaran.
Sebagaimana dalam islam menyerupakan orang untuk menjaga mata, telinga, mulut dan
hati. Dan disebutkan dalam firman Allah SWT: (Q.S. Isra (17): 36) “Dan janganlah kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
Telah disebutkan dalam Q,S. Al Isra‟ ayat 36 bahwa kita tidak boleh melakukan hal-hal
yang kita tidak ketahui penyebabnya. Sebab dapat menimbulkan berbagai kerusakan pada
kita misalnya pada pendengaran, penglihatan, dan hati baik itu kerusakan secara batiniyah
9
Dari Qatadah, ia berkata: Ketika kami shalat bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba
terdengar suara bising diluar masjid. Maka Rasulullah SAW. Bersabda: “janganlah kamu
lakukan demikian ini, apabila kamu mendatangi shalat, maka hendaklah semua tenang, apa
yang masih kamu dapat, maka shalatlah dan apa yang kamu tinggalkan, maka
sempurnakanlah.” Dari contoh-contoh seperti ini, maka kita dapat mengetahui bahwa Islam
sebagaimana sopir kendaraan dungu yang tangannya tak pernah lepas dari klakson.Atau
Sayangnya, justru mereka mempunyai persepsi bahwa hal demikian merupakan hak anak-
anak dan tak seorang pun yang berhak melanggarnya. Contoh-contoh kebisingan ini, tidak
saja ditentang oleh orang yang normal dan bertanggung jawab, tetapi juga bertentangan
a. Gangguan Fisiologis, pada umumnya bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi
terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.
10
b. Gangguan Psikologis, dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur,
cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit
pendengaran yang jelas) atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus
isyarat atau tanda bahaya gangguan komunikasi ini secara tidak langsung
kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang, yang dapat, yang dapat
e. Efek pada Pendengaran, merupakan gangguan paling serius karena dapat menyebabkan
ketulian.Ketulian bersifat progresif. Pada awalnya bersifat sementara dan akan segera
pulih kembali bila menghindar dari sumber bising, namun bila terus menerus bekerja di
tempat bising, daya dengar akan hilang secara menetap dan tidak akan pulih kembali.
11
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Telaah Jurnal
b. Latar Belakang :
Pre-operasi merupakan tahap pertama perawatan perioperatif yang dimulai sejak pasien
masuk di ruang terima pasien dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja operasi
untuk dilakukan tindakan pembedahan. Pada fase pre-operasi dimulai ketika keputusan
untuk menjalani operasi dan berakhir ketika pasien dipindahkan kemeja operasi. Katarak
merupakan penyakit pada usia lanjut akibat proses penuaan, saat kelahiran (katarak
kongenital) dan dapat juga berhubungan dengan trauma mata tajam maupun tumpul,
lensa. Kekeruhan lensa ini juga mengakibatkan lensa transparan sehingga pupil akan
berwarna putih atau abu-abu, yang mana dapat ditemukan pada berbagai lokalisasi di lensa
pada penyakit mata seperti glaukoma ablasio, uveitis, retinitis pigmentosa, dan kebutaan
(Tamsuri, 2011). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan februari 2019 di
ruang OK di peroleh data penderita katarak yang sudah di lakukan tindakan operasi
sebanyak 128 orang. Potter & Perry (2014 dalam Sulistyoningsih 2018) menyatakan bahwa
dalam menghadapi kecemasan pasien, peran perawat sangat diperlukan guna memberikan
12
dorongan dan memahami serta memberikan informasi yang bisa membantu menyingkirkan
kecemasan atau kekhawatiran tersebut. Sebagai tenaga kesehatan di rumah sakit perawat
memiliki peran yang sangat penting dalam membantu pasien mengatasi kecemasan, dalam
hal ini tugas dan fungsinya memiliki kewajiban memberikan pelayanan keperawatan serta
informasi kesehatan yang diperlukan pasien sebagai educator dan motivator. Hal ini sesuai
dengan hak yang semestinya diterima oleh setiap pasien mulai dari pemahaman tentang
penyakit, prosedur sebelum dilakukan tindakan operasi sampai pada persiapan pulang
pasien, Salah satu teknik distraksi yang digunakan untuk mengatasi kecemasan adalah
2015). Penlitian yang dilakuakan oleh faridah (2015) mengenai terapi murottal (al-qur’an)
mampu menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pre op lapratomi, didapatkan hasil
sebelum diberikan terapi murottal al-qur’an mengalami kecemasan sedang sebesar 56,2%
dan kecemasan berat sebesar 43,8% setelah diberikan terapi murottal al-qur’an didapatkan
sebagian besar (65,6%) mengalami tingkat kecemasan ringan sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Andarini (2015) yaitu Terapi murottal al-qurán surat arrahman
meningkatkan kadar endorphin dan menurunkan intensitas nyeri pada ibu bersalin kala 1
fase laten, didapatkan hasil ada penurunan signifikan intensitas nyeri sebelum (6,80%)
dibandingkan sesudah (3,37%) setelah diberikan terapi murottal al-qur’an surah arrahman
selama 20 menit.
c. Peneliti:
13
d. Metode Penelitian:
penelitian pre and post test control group design. Sampel dalam penelitian ini yaitu 30
pasien katarak diRumah Sakit dr.H.Andi Abdurahman Noor Tanah Bumbu. Teknik
instrument yang digunakan adalah kuesioner HARS dan Terapi murottal al-qur’an
Item-Total Correlation seluruh soal memilikinilai positif dan lebih besar dari syarat 0.05
e. Tujuan :
Untuk mengetahui efek terapi murotal al qur’an dalam mengurangi kecemasan pada pasien
pre op katarak
f. Hasil :
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan terapi murotal al qur’an dan
berkurangnya kecemasan pada pasien pre op katarak. Terapi murotal al qur’an didapatkan
lebih efektif dalam mengurangi kecemasan dibandingkan dengan metode lain sehingga
14
g. Kesimpulan :
Sebelum diberikan Terapi Murottal AlQur’an mengalami kecemasan sedang dan sesudah
diberikan Terapi Murottal AlQur’an terdapat penurunan kecemasan sedang menjadi ringan,
kecemasan sedang menjadi tidak mengalami kecemasan , dan sebagian setengahnya tidak
ada penurunan kecemasan. Ada perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah
diberikan terapi murottal alqur’an pada pre-op. Ada perbedaan terapi murottal al-qur’an
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
otak.rangsangan tersebut dihantarkan oleh sensory neuron (saraf sensory) dari berbagai organ
indra menuju otak untuk ditafsirkan. System sensoris adalah gabungan dari dari system
nervous dan system penginderaan pada manusia.pada tubuh manusia memiliki alat indra
yang disebut juga dengan panca indra,yang terdiri dari indra penglihatan (mata),indra
(kulit).
Dalam Islam, panca indera merupakan pemberian dari Allah yang akan
panca indera adalah sekedar kemampuan natural manusia yang didapatnya. Tanggungjawab
manusia akan panca indera, hanya terbatas tanggungjawab hukum secara sosial maupun
Banyak hal yang mempengaruhi panca indera salah astunya adalah kebisingan yang
B. Saran
Dengan tersusunnya makalah ini semoga bisa bermanfaat bagi pembaca maupun
penulis. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan, karena penulis sadar bahwa
penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna.dan kami sangat mengharapkan kritik dan
saran itu dari pembaca.untuk penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik
16
DAFTAR PUSTAKA
Buchari. (2007). Kebisingan industri dan hearing conservation (Program Skripsi. Universitas
17