Anda di halaman 1dari 14

KODE ETIK KEPERAWATAN

SISTEM INTEGUMEN

DISUSUN OLEH :

ADELIA RIMBA ALAMSYAH NURUL MARWATI


DARA CYNTHIA MUKTI RIA ANICHA SYOFIA
DINNI AYU SANGGITAROFAATUS SA’DIYYAH
GITA DWI ANGGRAINI ROSWATI HANDAYANI
IBNU ABAS SEPTA NURSYFA A
LINA PUSPITASARI VEGA ALMANIAR
MARIATUL QIFTIA YAYAN FERRIYANA
ETIKA KEPERAWATAN
Etika profesi keperawatan adalah kesadaran dan pedoman yang
mengatur nilai-nilai moral didalam melaksanakan kegiatan
profesi keperawatan. Sehingga, mutu dan kualitas profesi
keperawatan tetap terjaga dengan cara yang terhormat (Effendi
dan Makhfudli, 2009).

Etika profesi keperawatan adalah alat untuk mengukur


perilaku moral dalam keperawatan. Dalam menyusun alat
pengukur ini, keputusan diambil berdasarkan kode etik
sebagai standar yang mengukur dan mengevaluasi perilaku
moral perawat (Suhaemi, 2002 dalam Fhirawati, 2020).
Autonomy

Fidelity Veracity

Non PRINSIP
Confidentiality
Maleficience ETIKA

Akuntability Beneficience

Justice
Autonomy
Autonomy adalah kebebasan untuk menentukan tindakan atau
keputusan berdasarkan rencana yang mereka pilih (Putri dan
Ahmad, 2010).

Contoh Kasus :
Veracity
Veracity adalah tindakan menyatakan sesuatu yang disesuaikan
dengan fakta dan tidak berbohong (Putri dan Ahmad, 2010).

Contoh Kasus :
Confidentiality
Confidentiality adalah jaminan kerahasiaan, baik berupa
informasi atau masalah lainnya. (Putri dan Ahmad, 2010).

Contoh Kasus :
Beneficience
Beneficience adalah tindakan menolong sesama manusia dengan
sebaik-baiknya, atau dengan berkualitas (Putri dan Ahmad, 2010).
Contoh Kasus :
Justice
Justice yaitu tindakan yang menerapkan prinsip keadilan,
sehingga klien memiliki hak untuk diperlakukan dengan setara
(Putri dan Ahmad, 2010).

Contoh Kasus :
Perawat A sedang melaksanakan dinas pagi di ruang perawatan penyakit
dalam. Di ruangan tersebut terdapat 2 orang pasien dengan masalah
luka bakar derajat IIA (Ny. A dan Ny. Y). Berdasarkan data yang didapat,
jenis pembiayaan antara Ny. A dan Ny. Y berbeda. Ny. A dirawat dengan
menggunakan pembiayaan pribadi (umum), sedangkan Ny. Y dirawat
dengan jaminan BPJS kelas 3. Namun, dalam memberikan asuhan
keperawatan, perawat A tidak membeda-bedakan perlakuan antara Ny.
A dan Ny. Y. Perawat A tetap melaksanakan asuhan keperawatan secara
adil dan memberikan pelayanan sesuai dengan prioritas dan
kebutuhannya masing-masing.
Penyelesaian Justice
Dalam kasus diatas, perawat A telah melaksanakan prinsip
“justice” dengan benar. Karena perawat A tetap memberikan
asuhan keperawatan secara adil dan memberikan pelayanan
sesuai dengan prioritas dan kebutuhannya masing-masing.
Hal ini membuktikan bahwa perawat A menyadari bahwa
setiap pasien memiliki hak yang sama untuk mendapatkan
pelayanan terbaik sesuai dengan kebutuhannya.
Akuntability
Akuntability merupakan tanggung jawab seorang perawat dalam
melakukan tindakan keperawatan kepada klien (Putri dan Ahmad,
2010).
Contoh Kasus :
Perawat A sedang melaksanakan dinas pagi di ruang perawatan penyakit
dalam. Saat ini, perawat A bertanggung jawab untuk merawat Ny. X
dengan diagnosis luka bakar derajat IIB. Saat ini, Ny. X mendapatkan
rencana perawatan luka untuk mencegah terjadinya infeksi dan
mempercepat proses penyembuhan luka dengan intensitas 2x sehari
pada pagi dan sore hari. Oleh karena itu, Perawat A melakukan
perawatan luka pada pukul 09.00 pagi dengan menggunakan prinsip
aseptik. Setelah perawat A selesai melakukan perawatan luka, perawat A
segera melakukan pendokumentasian tindakan secara baik dan
terperinci.
Penyelesaian Akuntability
Dalam kasus diatas, perawat telah melakukan tindakan
dengan benar sebagai bentuk pertanggung jawaban atas
tindakan perawatan luka yang telah dilakukan. Karena,
perawat segera melakukan pendokumentasian tindakan
yang bersifat formal dan legal dimata hukum.
Non Maleficience
Non maleficience merupakan suatu tanggung jawab untuk melakukan
kebaikan yang menguntungkan klien dan menghindari perbuatan yang
merugikan atau membahayakan klien (Putri dan Ahmad, 2010).
Contoh Kasus :
Fidelity
Fidelity merupakan suatu prinsip ketaatan untuk setia terhadap
suatu kesepakatan, contohnya seperti menjaga janji (Putri dan
Ahmad, 2010).
Contoh Kasus :
DAFTAR PUSTAKA
Ferry, Efendi dan Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan
Komunitas: Teori dan Praktek dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.

Fhirawati, dkk. (2020). Konsep Dasar Keperawatan. Medan: Yayasan


Kita Menulis.

Putri, Trikaloka dan Ahmad Fanani. (2010). Etika Keperawatan.


Yogyakarta: Citra Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai