CHILDBEARING
JAMBI 2020
Kata Pengantar
Keluarga merupakan bagian terpenting dalam system social kemasyarakatan.
Tanpa adanya keluarga, sistem social tidak akan terbentuk. Hal ini karena terbentuknya
sebuah masyarakat dimulai dari adanya keluarga.
Penulis.
DAFTAR ISI
A. LatarBelakang …………...………………….………………………....
BAB II PEMBAHASAN………....……………………….……………………….
A. Pengertian …………………………...………….………………………
D. TipeKeluarga ..………………………………………………………......
F. PeranPerawatKeluarga…..………………………………………………
G. AskepTeoritisPerkembanganChildbearring…..………………………..
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………...
B. Saran…………...………………………………………………………..
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga atau
sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh keluarga. Terhadap beberapa fungsi
keluarga menurut Friedman (1998); Setiawati & Dermawan (2005) yaitu :
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosial
4. Fungsi ekonomi
Tahap ke dua dimulai dari lahirnya anak pertama sampai dengan anak tersebut
berumur 30 bulan atau 2,5 tahun. Kehadiran bayi pertama ini akan menimbulkan
suatu perubahan yang besar dalam kehidupan berumah tangga. Oleh karena itu,
keluarga dituntut untuk mampu beradaptasi terhadap peran baru yang dimiliknya
dan harus mampu melaksanakan tugas dari peran baru tersebut. (Andarmoyo,
2012)
Kelahiran anak pertama merupakan pengalaman keluarga yang sangat penting dan
sering merupakan krisis keluarga. Masalah-masalah yang lazim ditemukan pada
tahap karena kelahiran anak pertama ini adalah :
1. Suami merasa diabaikan
2. Terdapat peningkatan perselisihan dan argumen antara suami dan istri
3. Iterupsi dalam jadwal yang kontinu
4. Kehidupan seksual dan social terganggu dan menurun.
Tahap keluarga dengan anak pertama ialah masa transisi pasangan suami istri
yang dimulai sejak anak pertama lahir sampai berusia kurang dari 30 bulan. Pada
masa ini sering timbul konflik yang dipicu kecemburuan pasangan akan perhatian
yang lebih ditujukan kepada anggota keluarga baru. Adapun tugas perkembangan
pada tahap ini yaitu kesadaran akan perlunya beradaptasi dengan perubahan pada
tahap ini yaitu kesadaran akan perlunya beradaptasi dengan perubahan anggota
keluarga, mempertahankan keharmonisan pasangan suami istri, berbagi peran dan
tanggung jawab, juga mempersiapkan biaya untuk anak (Bakri,2016).
1. Pendidik (educator)
Perawatan kesehatan keluarga harus mampu memberikan pendidikan kesehatan
kepada keluarga agar keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan
keluarga secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan
keluarganya. Kemampuan pendidik perlu didukung oleh kemampuan memahami
bagaimana keluarga dapat melakukan proses belajar mengajar.
Secara umum tujuan proses pembelajaran adalah untuk mendorong perilaku sehat
atau mengubah perilaku yang tidak sehat. Sedangkan tujuan khusus yang ingin
dicapai adalah untuk peningkatan kesehatan dan penanganan penyakit serta
membantu keluarga untuk mengembangkan keterampilan penyelesaian masalah
yang sedang di alami atau dibutuhkan. Disamping hal-hal diatas, perawat
kesehatan keluarga juga melakukan bimbingan antisipasi kepada keluarga,
sehingga dapat terwujud keluarga yang sejahtera, bertanggung jawab kepada
keluarga, sehingga dapat terwujud keluarga kepada sesame perawat dan tim
kesehatan lain.
2. Koordinator (coordinator)
Menurut ANA, praktik keperawatan komunitas merupakan praktik keperawatan
yang umum, menyeluruh, dan berlanjut. Keperawatan berkelanjutan dapat
dilaksanakan jika direncanakan dan dikoordinasikan dengan baik. Klien yang
pulang dari rumah sakit memerlukan perawatan lanjutan dirumah, maka
diperlukan koordinasi lanjutan asuhan keperawatan dirumah. Program kegiatan
atau terapi dari berbagai disiplin pada keluarga perlu dikoordinasikan agar tidak
terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaannya. Koordinasi diperlukan pada
perawatan berkelanjutan agar tercapai pelayanan yang komprehensif.
3. Pelaksana perawatan dan pengawas perawatan langsung
Kontak pertama perawat kepada keluarga dapat melalui anggota keluarganya yang
sakit. Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga, baik dirumah, klinik,
maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan
langsung atau mengawasi keluarga memberikan perawatan pada anggota yang
dirawat dirumah sakit, perawat melakukan perawatan langsung atau demonstrasi
asuhan yang disaksikan oleh keluarga dengan harapan keluarga mampu
melakukannya dirumah, perawat dapat mendemontrasikan dan mengawasi
keluarga untuk melakukan peran langsung selama dirumah sakit atau dirumah
oleh perawat kesehatan masyarakat.
4. Pengawas kesehatan
Perawat mempunyai tugas melakukan homevisity yang teratur untuk
mengindentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
5. Konsultan atau penasihat
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan.
Hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap
terbuka dan dapat dipercaya. Dengan demikain, keluarga mau meminta nasihat
kepada perawat tentang masalah yang bersifat pribadi. Pada situasi ini perawat
sangat dipercaya sebagai narasumber untuk mengatasi masalah kesehatan
keluarga.
6. Kolaborasi
Perawat komunitas juga harus bekerjasama dengan pelayanan rumah sakit atau
anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang
optimal
7. Advokasi
Keluarga sering kali tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai dimasyarakat,
kadang kala keluarga tidak menyadari mereka telah dirugikan. Sebagai advokat
klien, perawat berkewajiban untuk melindungi hak keluarga. Misalnya keluarga
dengan social ekonomi lemah yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya, maka
perawat dapat membantu keluarga mencari bantuan
8. Fasilitator
Peran perawat komunitas disini adalah membantu keluarga meningkatkan derajat
kesehatannya. Keluarga sering tidak dapat menjangkau pelayanan kesehatan
karena berbagai kendala yang ada. Kendala yang sering di alami keluarga adalah
keraguan dalam menggunakan pelayanan kesehatan, masalah ekonomi, masalah
social budaya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka
perawat komunitas harus mengetahui system pelayanan kesehatan, misalnya
system rujukan dana sehat
9. Penemu kasus
Peran perawat komunitas yang juga sangat penting adalah mengindentifikasi
masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan penyakit atau
wabah.
10. Modifikasi lingkungan
Perawat komunitas harus dapat memodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah
maupun lingkungan masyarakat, sehingga tercipta lingkungan yang sehat.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM
JAMBI
I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga ( Inisial ) : Tn. A
2. Usia : 22 tahun
3. Alamat : Jl. Merpati rt. 04 Kel. Payolebar
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SMK
6. Komposisi Keluarga :
N Nama JK Hub Umu Pendidika Status Imunisasi Ket
o denga r n
n KK
BCG Hepatiti DPT Polio Ca
s mp
ak
1 2 3 1 2 3
2. An. B P Anak 1 th -
7. Genogram :
Ket :
Perempuan
Laki-laki
8. Tipe Keluarga :
Dari penjelasan Ny. G bahwa tipe keluarga Tn. S termasuk dalam tipe trational
nuclear yaitu yang memiliki keluarga inti, karena keluarga Tn. S terdiri dari ayah,
ibu, dan kedua anaknya.
9. Suku Bangsa :
Ny. G mengatakan baik dari pihak Tn. S maupun Ny. S bersuku bangsa Jawa
10. Agama :
Ny. G mengatakan selalu berusaha melaksanakan sholat 5 waktu walaupun dalam
keadaan kurang sehat
V. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Afektif
Ny. G mengatakan dalam keluarganya saling menghormati dan mengasihi satu
sama lain, keluarga Tn.A rukun dan saling menghargai.
1. Riwayat penyakit - - -
saat ini
Riwayat penyakit - -
4.
sebelumnya Anak lebih sering demam,
perut kembung
Td : 120/80 mmHg Td : 120/80 mmHg S : 36,5 ºC
5. Tanda-tanda vital
S : 36,5 ºC S : 36,5 ºC
RR : 24 x/menit RR : 24 x/menit
N : 80 x/menit N : 77 x/menit
ANALISA DATA
1. DS - Gangguan - Gangguan
pemenuhan pemenuhan
- keluarga mengatakan tidak tahu
nutrisi pada nutrisi pada
penyebab An. B tidak mau makan
An. B Tn. A
- keluarga mengatakan berat badan keluarga khususnya
An. B menurun Tn.A An. B
ketidakmamp
- keluiarga mengatakan takut
uan keluarga
menganggu pertumbuhan dan
mengenal
perkembangan An. B
masalah
-keluarga mengatakan An. B
Menghabiskan nasi ½ porsi
DO
Skala :
2 Kemungkinan 2
Masalah dapat
diubah
Skala :
3 Potensial 1
Masalah dapat
dicegah
Skala :
4 Menonjolnya 1
Masalah
Skala :
No Diagnosa Kriteria Intervensi Rasional
. Keperawatan
BAB IV
KESIMPULAN
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada system keluarga.
Perkembangan keluarga meliputi perubahan pola Interaksi dan hubungan antara anggotanya
disepanjang waktu. Siklus perkembangan keluarga merupakan – komponen kunci dalam
setiap kerang kakerja yang memandang keluarga sebagai suatu sistem.
Perkembangan keluarga dengan pasangan yang baru menikah berawal dari perkawinan
sepasang anak Adam menandai bermulanya sebuah keluarga baru keluarga yang menikah
atau prokreasi dan perpindahan dari keluarga asal atau status lalang ke hubungan baru yang
intim.
Perubahan peran dasar terjadi dalam perkawinan pertama dari sebuah pasangan karena
mereka pindah dan rumah orang tua mereka kerumah mereka yang baru mereka menjadi
anggota dari tiga keluarga, yaitu menjadi anggota keluarga dari keluarga asal masing
-masing, pada saat yang sama keluarga mereka sendiri baru saja terbentuk.
SARAN
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat menelaah
dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini sehingga sedikit banyak bisa
menambah pengetahuan pembaca. Disamping itu kami mengharapkan saran dan kesimpulan
dari para pembaca sehingga kami bisa berorientasilebih baik pada makalah kami
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi & Makhfudli. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas teori dan praktik dalam keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Mubarak & Chayatin. 2009. Ilmu keperawatan komunitas pengantar dan teori Buku 2. Jakarta: Salemba
Medika.
Widyanto. 2017. Keperawatan komunitas dengan pendekatan praktis. Yogyakarta: Nuha Medika.
Ns. Wahyu Widagdo, M.Kep., Sp.Kom 2016. Keperawatan keluarga dan komunitas. KEMENKES RI
Tamher & Ekasari. 2009. Pengkajian keperawatan pada individu, keluarga, dan komunitas. Jakarta:
Trans Info Media.
Maria H. Bakri, SKM., M.Kes 2017. Asuhan keperawatan keluarga. Yogyakarta : Pustaka Mahardika