Anda di halaman 1dari 34

TUGAS INDIVIDU

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA


KELUARGA TN. DENGAN KELUARGA TAHAP...DI PADUKUHAN
KRAPYAK, KELURAHAN WEDOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMAN,
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Keluarga

Dosen Pembimbing : Muflih, S.Kep., Ns., M. Kep., S.Kep.Kom

Disusun Oleh :

Nama : Livia Amanda

NIM : 22160101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan dengan judul “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Keluarga
Tn. Dengan Keluarga Tahap...Di Padukuhan Krapyak, Kelurahan Wedomartani,
Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta”

Laporan ini disusun oleh:

Nama : Livia Amanda

NIM : 22160101

Telah diperiksa, disetujui, dan dipertanggungjawabkan kepada Dosen Pembimbing


Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati
Yogyakarta, pada :

Hari :

Tanggal :

Waktu :

Tempat/Ruangan :

Pembimbing Mahasiswa
Muflih, S.Kep., Ns., M. Kep., Livia Amanda
S.Kep.Kom

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
yang berjudul “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn.
Dengan Keluarga Tahap...Di Padukuhan Krapyak, Kelurahan Wedomartani, Ngemplak,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta”. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini
tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Muflih, S.Kep., Ns., M. Kep., S.Kep.Kom selaku dosen pembimbing akademik


yang telah memberikan masukan serta bimbingan selama stase keperawatan
keluarga
2. Keluarga Tn. yang telah selaku responden yang telah memberikan ilmu selama
stase keperawatan keluarga
3. Dan seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan. Namun penulis tetap
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Tidak lupa kami
selaku penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam laporan ini.
Krapyak, Maret 2023

Penulis

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga adalah sekelompok kecil individu yang unik, saling terkait dan
bergantung. Individu-individu tersebut dikelompokkan menjadi satu kesatuan
dengan tujuan untuk mencapai fungsi atau tujuan keluarga. Keluarga merupakan
dua orang atau lebih yang di satukan oleh kebersamaan dan kedekatan
emosional serta yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari keluarga.
Keluarga berfungsi sebagai variabel penengah penting antara masyarakat dan
individu.
Keperawatan keluarga merupakan pemberian asuhan kepada keluarga
dan anggota keluarga dalam keadaan sehat maupun sakit. Perawatan keluarga
berbeda baik dari pelayanan komunitas yang berpusat pada keluarga dan terapi
keluarga atau perawatan sistem keluarga. Dalam ilmu kesehatan ada beberapa
tahap perkembangan keluarga, salah satunya adalah keluarga dengan tahap
keluarga pasangan baru. Tahap ini juga disebut tahap pernikahan. Pembentukan
pasangan menandakan permulaan suatu keluarga baru dengan pergerakan dari
membentuk keluarga asli sampai ke berhubungan intim yang baru.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga Tn. dengan
perubahan peran pada tahap
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada keluarga Tn. dengan
tahap perkembangan keluarga
b. Mampu menegakan diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. dengan
tahap perkembangan keluarga
c. Mampu memberikan intervensi keperawatan pada keluarga Tn. dengan
tahap perkembangan keluarga
d. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada keluarga Tn. dengan
tahap perkembangan keluarga
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Keluarga
Keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
memiliki hubungan khusus atau mungkin tidak memiliki hubungan darah atau
hukum, tetapi bertindak untuk menganggap diri mereka sebagai keluarga.
Keluarga adalah individu yang tinggal di rumah yang sama, disatukan oleh
hubungan pernikahan atau adopsi. Dari gabungan beberapa pengertian tersebut
dapat kita simpulkan bahwa pengertian keluarga adalah dua orang atau lebih
yang dihubungkan oleh rasa kebersamaan dan kedekatan emosional serta
mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari keluarga(Friedman et al., 2014).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dan saling ketergantungan. Dapat disimpulkan bahwa yang
meliputi karakteristik keluarga yaitu status sosial ekonomi, etnis atau suku, dan
tahap perkembangan (Kaakinen et al., 2018).
1. Etnis Atau Suku Keluarga
Etnis merupakan aspek penting dari budaya dan terkait dengan adat istiadat
leluhur, kesadaran masyarakat, dan identitas kelompok. Latar belakang etnis
sangat mempengaruhi pemikiran, perilaku, emosi, persepsi, ritual/upacara
dan perayaan, nutrisi, nilai, dan kepercayaan serta praktik kesehatan dan
penyakit (Friedman et al., 2014). Etnis keluarga dapat mempengaruhi
perilaku kesehatan, yang dapat mempengaruhi kesehatan keluarga.
2. Status Sosio Ekonomi Keluarga
Kelas sosial adalah ukuran kelas ekonomi individu atau keluarga dan terdiri
dari tiga komponen: kekayaan (elemen material), status (elemen prestice),
dan kekuatan politik (elemen pengambilan keputusan). Kelas sosial keluarga
dapat mempengaruhi gaya hidup dan lokasi tinggal keluarga serta sifat
kehidupan keluarga, yang mempengaruhi perilaku perawatan kesehatan
(Friedman et al., 2014).

3. Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan keluarga merupakan suatu periode waktu dan struktur


serta interaksi hubungan peran dalam keluarga yang berbeda secara
kuantitas dan kualitas pada setiap periodenya. Tahap perkembangan
keluarga terdiri dari delapan tahap perkembangan, dan tahap perkembangan
keluarga dengan lanjut usia merupakan tahap akhir dalam siklus
pertumbuhan dan perkembangan keluarga yang ditandai dengan dimulainya
masa pensiun satu atau bahkan keduanya serta kehilangan salah satu
pasangan dan berakhir dengan kematian pasangan lainnya (Friedman et al.,
2014).
B. Ciri-Ciri Keluarga
Ciri –ciri keluarga menurut Friedman & Bowden, (2010) sebagai berikut :
1. Terorganisasi, dimana anggota keluarga saling berhubungan dan saling
ketergantungan.
2. Terdapat keterbatasan, dimana anggota keluarga bebas menjalankan fungsi
dan tugasnya namum tepat memiliki keterbatasan.
3. Terdapat perbedaan dan kekhususan, setiap anggota keluarga memiliki
peranan dan fungsi masing
C. Fungsi Pokok Keluarga
Fungsi pokok kelurga berdasarkan Friedman & Bowden, (2010) secara umum
sebagai berikut:
1. Fungsi afektif merupakan fungsi utama dalam megajarkan keluarga segala
sesuatu dalam mempersiakan anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan
orang lain.
2. Fungsi sosialisasi merupakan fungsi dalam mengembangkan dan
mengajarkan anak bagaimana berekehidupan sosial sebelum anak
meninggalkan rumah dan bersosialisasi dengan orang lain di luar rumah.
3. Fungsi reproduksi merupakan fungsi untuk mempertahankan keturunan atau
generasi dan dapat menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi merupakan keluarga yang berfungsi dalam memenuhi
kebutuhan ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
sehingga meningkatkan penghasilan dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi perawatan merupakan fungsi dalam mempertahankan status
kesehatan keluarga dan anggota keluarga agar tetap produktiv.
D. Tugas Keluarga
Sesuai dengan fungsi kesehatan dalam keluarga, keluarga mampunyai tugas
dibidang kesehatan. Friedman & Bowden, (2010) membagi tugas kelurga dalam
5 bidang
kesehatan yaitu:
1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
Keluarga mampu mengenali perubahan yang dialami oleh anggota keluarga
sehingga secara tidak langsung akan menjadi perhatian dan tanggung jawab
keluarga, maka keluarga akan segera menyadari dan mencatat kapan dan
seberapa besar perubahan tersebut.
2. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang
tepat
Tugas utama keluarga mampu memutuskan dalam menentukan tindakan
yang tepat agar masalah kesehatan dapat teratasi. Apabila keluarga memiliki
keterbatasan dalam mengatasi masalah maka keluarga meminta bantuan
orang lain disekitarnya.
3. Keluarga mampu memberikan keperawatan pada anggota keluarganya yang
sakit
Keluarga mampu memberikan pertolongan pertama apabila keluarga
memiliki kemampuan dalam merawat anggota keluarga yang sedang sakit
atau langsung mambawa ke pelayanan kesehatan terdekat untuk
mendapatkan tindakan selanjutnya sehingga masalah terlalu parah.
4. Kelurga mampu mempertahankan suasana dirumah Keluarga mampu
mempertahankan suasana di rumah agar dapat memberikan manfaat bagi
anggota dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan apabila ada anggota
keluarga yang sakit.
E. Tipe Keluarga
Tipe keluarga menurut Marilynn M Friedman & Bowden, (2010) terdiri dari :
1. Keluarga inti (suami-istri) merupakan keluarga dengan ikatan pernikahan
terdiri dari suami istri, dan anak-anak, baik dari anak hasil perkawinan,
adopsi atau keduanya.
2. Keluarga orientasi (keluarga asal) merupakan unit keluarga dimana
seseorang dilahirkan
3. Keluarga besar merupakan keluarga inti dan orang yang memiliki ikatan
darah, dimana yang paling sering adalah anggota dari keluarga orientasi
salah satu dari kelurga inti. seperti kakek-nenek, bibi, paman, keponakan,
dan sepupu.

F. Struktur Keluarga
Struktur kelurga dapat menggambarkan tentang keluarga bagaimana
pelaksanaan fungsi keluarga dalam masyarakat. Struktur keluarga terdiri dari
beberapa macam
yaitu:
1. Patrilinear merupakan keluarga yang terdiri dari sanak saudara dan memiliki
hubungan darah yang terdiri beberapa generasi dari garis keturunan ayah.
2. Matrilinear merupakan keluarga yang terdiri dari sanak saudara dan
memiliki hubungan darah yang terdiri beberapa generasi dari garis keturunan
ibu.
3. Matrilokal merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal
bersama dengan keluarga yang sedarah dengan istri
4. Patrilokal merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal
bersama dengan keluarga yang sedarah dengan suami.
5. Keluarga kawin merupakan hubungan sepasang suami istri sebagai
pembinaan kelurga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagaian dari
keluarga karena ada hubungan dengan suami atau istri.
C. Tahap dan Perkembangan Keluarga
1. Tahap I pasangan baru atau keluarga baru (beginning family)
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan
perempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga masing-masing. Meninggalkan keluarga bisa berarti
psikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal
dengan orang tuanya.
Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran
dan fungsi. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan
kebiasaan sendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan
sebagainya.
Tugas perkembangan :
a. Membina hubungan intim dan memuaskan.
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak.
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga
suami,
keluarga istri dan keluarga sendiri.
2. Tahap II keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing family).
Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai
anak berumur 30 bulan atau 2,5 tahun. Tugas perkembangan kelurga yang
penting padatahap ini adalah :
a. Persiapan menjadi orang tua
Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan sexual dan kegiatan.
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana
orang tua berinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi
hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat sehingga
jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.

3. Tahap III keluarga dengan anak prasekolah (families with preschool).


Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat
anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangan
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal,
privasi dan rasa aman.
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga
harus terpenuhi.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun
dengan masyarakat.
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.
4. Tahap IV keluarga dengan anak usia sekolah (families with children)
Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir
pada saat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai
jumlah maksimal sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah,
masing-masing anak memiliki minat sendiri. Dmikian pula orang tua
mempunyai aktivitas yang berbeda dengan anak.
Tugas perkembangan keluarga.
a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi
kesempatan pada anak untuk bersosialisasi dalam aktivitas baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
5. Tahap V keluarga dengan anak remaja (families with teenagers).
Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun
kemudian. Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan
yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi orang dewasa.
Tugas perkembangan :
a. Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua.
d. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
e. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan
membimbing anak untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul konflik
orang tua dan remaja.
6. Tahap VI keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (launching center
family).
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah
anak dan ada atau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal
bersama orang tua.
Tugas perkembangan
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Membantu orang tua memasuki masa tua.
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
7. Tahap VII keluarga usia pertengahan (middle age families).
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa
pasangan fase ini dianggap sulit karena masa usia lanjut, perpisahan dengan
anak dan perasaan gagal sebagai orang tua.
Tugas perkembangan
a. Mempertahankan kesehatan.
b. Mepertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan
anak-anak.
c. Meningkatkan keakraban pasangan. Fokus mempertahankan kesehatan
pada pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga rutin, menikmati hidup,
pekerjaan dan lain sebagainya.
8. Tahap VIII keluarga usia lanjut
Dimulai saat pensiun sampai dengan salah satu pasangan meninggal dan
keduanya meninggal.
Tugas perkembangan
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik
dan pendapatan.
c. Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
e. Melakukan life review.
f. Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama
keluarga pada tahap ini.

D. Teori Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan
dalam praktek keperawatan yang diberikan pada klien sebagai anggota
keluarga pada tatanan komunitas dengan menggunakan proses keperawatan,
berpedoman pada standar keperawatan dalam lingkup wewenang serta
tanggung jawab keperawatan (WHO, 2014).
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian yang diberikan
melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan
untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan, yaitu sebagai berikut
(Heniwati, 2008) :
a. Pengkajian Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan
keperawatan, agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai
dengan keadaan keluarga. Sumber informasi dari tahapan pengkaajian
dapat menggunakan metode wawancara keluarga, observasi fasilitas
rumah, pemeriksaan fisik pada anggota keluarga dan data sekunder. Hal-
hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
Data Umum Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
a) Nama kepala keluarga
b) Alamat dan telepon
c) Pekerjaan kepala keluarga
d) Pendidikan kepala keluarga
e) Komposisi keluarga dan genogram
f) Tipe keluarga
g) Suku bangsa
h) Agama
i) Status sosial ekonomi keluarga
j) Aktifitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga meliputi :
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan dengan anak tertua
dari keluarga inti.
b) Tahap keluarga yang belum terpenuhi yaitu menjelaskan mengenai
tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta
kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
c) Riwayat keluarga inti yaitu menjelaskan mengenai riwayat kesehatan
pada keluarga inti yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat
kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap
pencegahan penyakit, sumber pelayanan kesehatan yang biasa
digunakan keluarga serta pengalamanpengalaman terhadap pelayanan
kesehatan.
d) Riwayat keluarga sebelumnya yaitu dijelaskan mengenai riwayat
kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.
c. Pengkajian Lingkungan
a) Karakteristik rumah
b) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
c) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
d) Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
a) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara
berkomunikasi antar anggota keluarga.
b) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah
perilaku.
c) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-masing anggota
keluarga baik secara formal maupun informal
d) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai dan
norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengaan
kesehatan.
e. Fungsi keluarga :
a) Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri anggota keluarga,
perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap
anggota keluarga lain, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota
keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
b) Fungsi sosialisai, yaitu perlu mengkaji bagaimana berinteraksi atau
hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar
disiplin, norma, budaya dan perilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan, yaitu meenjelaskan sejauh mana
keluarga
menyediakan makanan, pakaian, perlu dukungan serta merawat
anggota
keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenal
sehat sakit. Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan perawatan
kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam
melaksanakan tugas kesehatan keluarga, yaitu mampu mengenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan,
melakukan perawatan kesehatan pada anggota keluarga yang sakit,
menciptakan lingkungan yang dapat meningkatan kesehatan dan
keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di
lingkungan setempat.
d) Pemenuhan tugas keluarga. Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana
kemampuan keluarga dalam mengenal, mengambil keputusan dalam
tindakan, merawat anggota keluarga yang sakit, menciptakan
lingkungan yang mendukung kesehatan dan memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada.
f. Stres dan koping keluarga
a) Stressor jaangka pendek dan panjang

● Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga

yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 5


bulan.

● Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga

yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6


bulan.
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor
c) Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan.
d) Strategi adaptasi fungsional yang divunakan bila menghadapi
permasalah
e) Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua
anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik
tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik. Harapan keluarga
yang dilakukan pada akhir pengkajian, menanyakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada.

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul Berdasarkan pengkajian
asuhan
keperawatan keluarga di atas maka diagnosa keperawatan keluarga yang
mungkin muncul
adalah :
a. Manajemen keluarga tidak efektif, yaitu pola penanganan masalah
kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi
kesehatan anggota keluarga.
b. Manajemen kesehatan tidak efektif, yaitu pola pengaturan dan
pengintegrasian penanganan masalah kesehatan ke dalam kebiasaan
hidup sehari-hari tidak memuaskan untuk mencapai status kesehatan
yang diharapkan.
c. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif, yaitu ketidakmampuan
mengidentifikasi, mengelola dan atau menemukan bantuan untuk
mempertahankan kesehatan.
d. Kesiapan peningkatan koping keluarga yaitu pola adaptasi anggota
keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami klien secara efektif dan
menunjukkan keinginan serta kesiapan untuk meningkatkan kesehatan
keluarga dan klien.
e. Penurunan koping keluarga yaitu ketidakefektifan dukungan, rasa
nyaman, bantuan dan motivasi orang terdekat (anggota keluarga atau
orang berarti) yang dibutuhkan klien untuk mengelola atau mengatasi
masalah kesehatan.
f. Ketidakberdayaan, persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan
mempengaruhi hati secara signifikan, persepsi kurang kontrol pada
situasi saat ini atau yang akan datang.
3. Intervensi Keperawatan
Perencanaan perawatan keluarga terdiri dai beberapa penetapan tujuan,
mencakup tujuan umum dan khusus, rencana intervensi serta dilengkapi
dengan rencana evaluasi yang membuat kriteria dan standar. Tujuan
dirumuskan secara spesifik (spesifik), dapat diukur (measurable), dapat
dicapai (achievable), rasional atau masuk akal (rasional) dan menunjukkan
waktu (time) yang disingkat menjasi SMART. Rencana intervensi ditetapkan
untuk mencapai tujuan (Padila, 2012). Selanjutnya intervensi keperawatan
keluarga diklasifikasikan menjadi intervensi yang mengarah pada aspek
kognitif, efektif, dan psikomotor (perilaku) yang ditujuka untuk
meningkatkan kemampuan keluarga melaksanakan lima tugas keluarga
dalam kesehatan. Kriteria dan standar merupakan rencana evaluasi, berupa
pernyataan spesifik tentang hasil yang 53 diharapkan dari setiap tindakan
berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan. Kriteria dapat berupa respon
verbal, sikap, atau psikomotor, sedangkan standar berupa patokan/ukuran
yang kita tentukan berdasarkan kemampuan keluarga (Padila, 2012).
4. Implementasi keperawatan
Implementasi Keperawatan Implementasi atau pelaksanaan merupakan salah
satu tahap proses keperawatan keluarga dimana perawat mendapatkan
kesempatan untuk membangkitkan minat untuk mendapatkan perbaikan
kearah perilaku hidup sehat. Pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga
didasarkan 55 kepada rencana asuhan keperawatan yang telah disusun
sebelumnya (Gusti, 2013).
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan. Kegiatan
evaluasi ini yaitu membandingkan hasil yang telah dicapai setelah
implementasi keperawatan dengan tujuan sesuai perencanaan (Bararah &
Jauhar, 2013).

BAB III
TINJAUAN KASUS
KEPERAWATAN KELUARGA PROGRAM PENDIDIKAN
PROFESI NERS UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

PEDOMAN PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA MENURUT

FRIEDMAN

Tanggal Pengakajian : 08 April 2023

Jam : 08.30 WIB

1. IDENTITAS UMUM
KELUARGA

Identitas Kepala Keluarga

Nama : Ny.Salimah Pendidikan : SD

Umur : 70 tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam Alamat : Dusun Krapyak/ RT.03


Suku : Jawa Nomor Telepon : -

Komposisi keluarga

1. Data Umum
a. Demografi identitas keluarga

No Nama L Umur Hub.Klg Pekerjaan Pendidikan Ket


/P

1. Ny. P 70 Kepala IRT SD


Salimah tahun Keluarga

b. Genogram

Keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Hubungan pernikahan
: Keturunan

: Tinggal satu rumah

2. Tipe Keluarga
a. Tipe keluarga
Keluarga orientasi (keluarga asal) merupakan unit keluarga dimana
seseorang dilahirkan, yang terdiri dari Ny.Salimah sebagai kepala keluarga.
b. Latar belakang suku/budaya
Keluarga Ny. Salimah mengatakan dalam keluarganya menganut
kebudayaan Jawa. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Jawa.
Menurut Ny. Salimah daerah tempat tinggalnya termasuk pedesaan, aktifitas
keagamaan yang dilakukan keluarga adalah sholat 5 waktu dan mebgikuti
pengajian di masjid. Ny. Salimah mengatakan bahwa dirinya menempuh
jenjang pendidikan sampai dengan tamat SD. Menurut Ny. Salimah dirinya
sering mengkonsumsi makanan sehat seperti labu siyam dan minuman teh
manis, Ny. Salimah mengatakan dirinya masih kurang mengkosumsi air
putih.
c. Status sosial ekonomi
Menurut Ny. Salimah pendapatan yang didapatkan mencukupi kehidupan
sehari-hari. Dalam keluarga Ny. Salimah tidak ada yang mencari nafkah, Ny.
Salimah mendapatkan penghasilan dari hasil pensiunan almarhum suami.
Status ekonomi keluarga termasuk kelas ekonomi menengah keatas.

3. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan tahap ke
8 (Tahap usia lanjut) karena pada keluarga Ny.Salimah salah satu pasangan
sudah meninggal. Ny. Salimah mengatakan di dalam keluarganya tidak ada
riwayat penyakit keturunan.
b. Tugas perkembangan keluarga
Menurut Ny. Salimah sejauh ini keluarga sudah memenuhi tugas
perkembangan keluarga yaitu mempertahankan kepuasan dan hubungan
yang bermakna antara orang tua yang telah menua dan anak mereka. Ny.
Salimah mengatakan selalu berkomunikasi baik dengan anak-anaknya.
Anak-anak Ny.Salimah selalu memberikan perhatian terhadap kesehatan Ny.
Salimah dengan membelikan vitamin dan obat yang harus diminum Ny.
Salimah.
c. Riwayat kesehatan dan keluhan masing-masing keluarga

Pemeriksaan Fisik Ny. Salimah

Tekanan Darah 150/90 mmhg

Nadi 100 x/menit

Respirasi 20x/menit

Suhu 36,7

Berat Badan 56 kg

Tinggi Badan 155

Kepala Anatomi lengkap, tidak ada luka, tidak


ada benjolan. Bersih, simetris

Rambut Rambut berwarna hitam, lurus tampak


ada uban, tidak luka.

Kulit Sawo matang, turgor kulit elastis, tidak


ada luka, tidak ada panu.

Mata Konjungtiva an anemis, sklera an ikterik,


penglihatan baik, tidak ada tanda-tanda
katarak, simetris antara kanan dan kiri,
tidak ada strabismus, lapang pandang
luas.

Hidung Simetris, bersih, tidak ada benjolan dan


sumbatan, penciuman baik.

Telinga Tidak kotor, tidak ada benjolan,


pendengaran baik, tidak ada cairan
abnormal yang keluar, tidak terlihat
menggunakan alat bantu pendengar,
simetris antar kanan dan kiri.

Mulut Anatomi lengkap, bibir hitam, gigi


tampak kuning, tidak ada stomatitis, tidak
ada jamur, gigi lengkap dan rapi.

Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,


tidak ada nyeri telan, tidak ada luka, tidak
ada alat bantu napas.

Dada I: Simetris, tidak ada retraksi intercosta,


tidak ada barrel chest, tidak ada funnel
chest, tidak ada pigeon chest, tidak ada
kifosis dan skeleosis.
P: Fremitus taktir teraba kanan dan kiri
sama, Gerakan dada teratur dan tidak
dangkal.
P: Sonor tidak ada penumpukan cairan
A: Vasikuler

Perut I: Bentuk perut flat, tidak ada luka. Tidak


ada lebam
A: Bising usus 18x/menit
P: Tidak ada nyeri tekan, vesika urinaria
tidakpenuh.
P: Timpani pada gastroinstetinal, redup
pada hepar, Tidak ada nyeri pada area
ginjal saat diperkusi

Ekstermitas
Eliminasi BAK: kira-kira 3- 4x perhari, warna
kuning pekat
BAB: 1x sehari, tidak ada darah pada
feses, konsistensi lembek.

Aktifitas dan Latihan Ny. Salimah mengatakan aktifitas yang


dilakukan sehari-hari yaitu
membersihkan rumah, memaasak
memncuci pakaian.

Istirahat dan Tidur Ny. Salimah mengatakan sulit tidur di


malam hari. Tidur malam hanya sekitar
3,5 jam dan di siang hari tidur sekitar 1
jam.

Nutrisi dan Cairan Ny. Salimah mengatakan sudah


mengurangi konsumsi garam dan
gorengan, Ny. Salimah mengatakan
sering mengkonsumsi labu siyam rebus.
Ny.Salimah mengatakan lebih sering
minum teh dan rebusan daun salam
dibanding air putih.

d. Riwayat penyakit keturunan


Ny. Salimah mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki riwayat
penyakit keturunan.
4. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
b. Denah rumah
c. Karakteristik lingkungan sekitar
d. Mobilitas geografi
e. Perkumpulan keluarga
f. Sistem pendukung keluarga
5. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi
Ny. Salimah mengatakan bahwa dirinya tinggal sendiri di rumah, untuk
komunikasi dengan anaknya Ny. Salimah sering berkumpul di rumah
anaknya.
b. Struktur kekuatan keluarga
Ny. Salimah mengatakan dirinya tinggal sendiri di rumah, Ny. Salimah juga
mengatakan tidak ada permasalahan yang dalam terkait ekonomi apapun itu
rezeki dan berapa besarnya akan diatur oleh nya agar tercukupi untuk
keperluan keluarga. Menurut Ny. Salimah pengambilan keputusan didasari
dengan memikirkan kembali hal yang akan dilakukan karena dari hal
tersebut dapat ditemukan mana opsi yang akan diambil. Menurut Ny.
Salimah yang berkuasa didalam rumah adalah dirinya.
c. Struktur peran
1) Peran Formal
Menurut Ny. Salimah peran dalam keluarga sudah dijalankan dengan
baik karena Ny. Salimah sebagai kepala keluarga berperan sesuai dengan
apa yang seharusnya. Ny. Salimah juga bertanggung jawab sebagai ibu
rumah tangga seperti membersihkan rumah, mencuci pakaian dan
memasak.
2) Peran Infromal
d. Nilai dan norma budaya
6. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
Ny. Salimah mengatakan kegiatan didalam masyarakat seperti pengajian
masih sering diikuti. Dalam sehari hari kegiatan sosial yang dilakukan Ny.
Salimah adalah mengikuti pengajian, posyandu lansia dan kegiatan PKK.
c. Fungsi perawatan kesehatan
5KMK :
1) Mengenal masalah kesehatan
Ny. Salimah mengatakan bahwa dirinya mengalami penyakit hiperensi,
Ny. Salimah sudah mengetahui cara menontrol hipertensi. Ny. Salimah
mendapat obat rutin hipertensi tetapi hanya diminum saat ingat saja.
2) Mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Ny. Salimah mengatakan bahwa jika dirinya merasa ada keluhan makan
akan pergi ke puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan.
3) Merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. Salimah mengatakan jika dirinya sudengan merawat dirinya dengan
mengurangi garam dan makan sayuran.
4) Memelihara lingkungan yang sehat
Ny. Salimah mengatakan dalam menjaga kebersihan lingkungan ia selau
membersihkan rumah
5) Menggunakan fasilitas kesehatan
Ny. Salimah mengatakan ke puskesmas apabila dirinya mengalami
keluhan dan tidak berkurang dengan minuman herbal.
d. Fungsi reproduksi
e. Fungsi ekonomi
Ny. Salimah mengatakan pendapatan dirinya sudah mencukupi untuk
kebutuhan sehari-hari. Ny. Salimah mendapatkan penghasilan dari pensiunan
dan itu sangat di syukuri oleh Ny. Salimah.
7. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek
Ny. Salimah mengatakan jika dirinya merasa lelah dan bosan maka akan
beristirahat atau berbincang-bincang dengan tetangga rumah.
b. Stressor jangka panjang
Ny. Salimah mengatakan merasa stress karena sebentar lagi akan
menjalankan ibadah umrah sehingga pengeluaran akan semakin banyak.
c. Respon keluarga terhadap stressor
Ny. Salimah mengatakan jika perasaan itu muncul ia akan berusaha berpikir
positif.
d. Penggunaan sumber koping
Ny. Salimah mengatakan bahwa ketika ia merasa stress atau sedih ia akan
berdoa dan menghibur dirinya dengan hal-hal positif yang dia sukai.
A. Analisa Data

No Data Diagnosa SLKI SIKI

1. DS : D.0115 Manajemen Keluarga Keluarga


mayor Kesehatan Mampu Mampu
- Ny. Salimah Keluarga Tidak Mengenal Mengenal
mengatakan Efektif (hal 254) Masalah Masalah
memiliki Status Edukasi
penyakit Definisi : Kesehatan Kesehatan 1x
hipertensi Pola penanganan Keluarga
- Ny. Salimah masalah kesehatan Meningkat
mengatakan dalam keluarga (Skala 3-5)
sering lupa tidak memuaskan
minum obat untuk memulihkan Keluarga
hipertensi kondisi kesehatan Keluarga Mampu
- Ny. Salimah anggota keluarga. Mampu Memutuskan
mengatakan Memutuskan Tindakan
masih Penyebab : Tindakan Perawatan
mengkonsumsi 1. Kompleksita Perawatan Dukungan
gorengan s sistem Perilaku Pengambilan
- Ny. Salimah pelayanan Kesehatan Keputusan 1x
mengatakan kesehatan Membaik
periksa ke 2. Kompleksita (Skala 3-5)
puskesmas jika s program Keluarga
ada keluhan saja perawatan/pe Keluarga Mampu
- Ny. Salimah ngobatan Mampu Melakukan
mengatakan 3. konflik Melakukan Perawatan
merasa stres pengambilan Perawatan Sederhana
karena sebentar keputusan Sederhana Terapi
lagi akan 4. Kesulitan Manajemen Akupresur 1x
melaksanakan ekonomi Kesehatan Edukasi
ibadah umrah 5. Banyak Keluarga manajemen
sehingga tuntutan Meningkat stres 1x
pengeluaran 6. Konflik (Skala 3-5)
semakin banyak keluarga
- Ny. Salimah
mengatakan
merasa sulit Keluarga Keluarga
tidur di malam Mampu Mampu
hari Memodifikasi Memodifikasi
DO : Lingkungan Lingkungan
mayor Tingkat Edukasi
- TD : 150/90 Pengetahuan program
mmhg Meningkat Pengobatan 1x
- Tampak terdapat (Skala 3-5)
kantung mata
- Ny. Salimah Keluarga Keluarga
tampak lesu Mampu Mampu
Memanfaatk Memanfaatka
an Fasilitas n Fasilitas
Ketahanan Bimbingan
Keluarga Sistem
Meningkat Kesehatan 1x
(Skala 3-5)

2. DS : D. 0113 Kesiapan Keluarga Keluarga


mayor Peningkatan Mampu Mampu
- Ny. Salimah Pengetahuan (hal Mengenal Mengenal
mengatakan 251) Masalah Masalah
sudah Proses Skrining
mengetahui cara Definisi : Informasi Kesehatan 1x
mengontrol Perkembangan Membaik
hipertensi informasi kognitif (Skala 3-5)
- Ny. Salimah yang berhubungan
mengatakan dengan topik
sudah spesifik cukup untuk Keluarga Keluarga
mengurangi memenuhi tujuan Mampu Mampu
konsumsi garam kesehatan dan dapat Memutuskan Memutuskan
- Ny. Salimah ditingkatkan. Tindakan Tindakan
mengatakan Perawatan Perawatan
sudah Tingkat Edukasi
mengkonsumsi Pengetahuan Kesehatan
minuman herbal Meningkat (Hipertensi)1x
rebusan daun (Skala 3-5)
salam untuk
mengontrol Keluarga
hipertensi Mampu Keluarga
DO : Melakukan Mampu
mayor Perawatan Melakukan
- Ny. Salimah Sederhana Perawatan
mampu Perilaku Sederhana
menyebutkan Kesehatan Edukasi
cara mengontrol Membaik Latihan Fisik
hipertensi (Skala 3-5) 1x
- Ny. Salimah
mampu Keluarga
menyebutkan Mampu Keluarga
penyebab dari Memodifikasi Mampu
hipertensi Lingkungan Memodifikasi
Dukungan Lingkungan
Keluarga Edukasi
Meningkat Program
(Skala 3-5) Pengobatan 1x

Keluarga
Mampu Keluarga
Memanfaatk Mampu
an Fasilitas Memanfaatka
Tingkat n Fasilitas
Kepatuhan Bimbingan
Meningkat sistem
(Skala 3-5) kesehatan 1x

A. Implementasi Keperawatan

Tgl/Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD

08/04/2023 D. 0113 Melakukan S- DS


09.30 WIB Kesiapan skrining mayor
Peningkatan kesehatan - Ny. Salimah mengatakan
Pengetahuan sudah mengetahui cara
(hal 251) mengontrol hipertensi
- Ny. Salimah mengatakan
sudah mengkonsumsi
minuman herbal rebusan
daun salam untuk
mengontrol hipertensi
- Ny. Salimah mengatakan
sudah mengurangi
konsumsi garam
O-DO
mayor
- Ny. Salimah mampu
menyebutkan cara
mengontrol hipertensi
- Ny. Salimah mampu
menyebutkan penyebab
dari hipertensi
- TD : 150/90 mmhg
Analisa
Diagnosa Kesiapan Peningkatan
Pengetahuan
Planning
Edukasi Kesehatan

08/04/2023 D. 0113 Edukasi S - DS


10.00 WIB Kesiapan Kesehatan mayor
Peningkatan (Hipertensi) - Ny. Salimah mengatakan
Pengetahuan sudah memahami terkait
(hal 251) penyakit hipertensi
- Ny. Salimah mengatakan
sudah memahami
penyebab hipertensi
- Ny. Salimah mengatakan
sudah memahami
pencegahan hipertensi
- Ny. Salimah mengatakan
sudah mengetahui gejala
dari hipertensi
O - DO
mayor
- TD : 150/90 mmhg
- Ny. Salimah mampu
menyebutkan pengertian
dari hipertensi
- Ny. Salimah mampu
menyebutkan penyebab
dari hipertensi
- Ny. Salimah mampu
menyebutkan pencegahan
hipertensi
- Ny. Salimah mampu
menyebutkan gejala
hipertensi
Analisa
Diagnosa Kesiapan Peningkatan
Pengetahuan
Planning
Edukasi Latihan Fisik

12/04/2023 D.0115 Edukasi S - DS


10.30 WIB Manajemen Kesehatan mayor
Kesehatan - Ny. Salimah mengatakan
Keluarga mengalami kesulitan
Tidak Efektif tidur di malam hari
(hal 254) - Ny. Salimah mengatakan
sudah memahami
kebutuhan tidur per hari
pada lansia
- Ny. Salimah mengatakan
sudah mengetahui cara
untuk mengatasi
gangguan tidur
S - DO
mayor
- Ny. Salimah mampu
menjelaskan kebutuhan
tidur per hari pada lansia
- Ny. Salimah mampu
menyebutkan cara untuk
mengatasi gangguan tidur
Analisa
Diagnosa Manajemen Kesehatan
Keluarga
Planning
Edukasi Manajemen Stres
BAB IV
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai