Disusun Oleh :
NIM : 22160101
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan dengan judul “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Keluarga
Tn. Dengan Keluarga Tahap...Di Padukuhan Krapyak, Kelurahan Wedomartani,
Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta”
NIM : 22160101
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Tempat/Ruangan :
Pembimbing Mahasiswa
Muflih, S.Kep., Ns., M. Kep., Livia Amanda
S.Kep.Kom
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
yang berjudul “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn.
Dengan Keluarga Tahap...Di Padukuhan Krapyak, Kelurahan Wedomartani, Ngemplak,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta”. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini
tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah sekelompok kecil individu yang unik, saling terkait dan
bergantung. Individu-individu tersebut dikelompokkan menjadi satu kesatuan
dengan tujuan untuk mencapai fungsi atau tujuan keluarga. Keluarga merupakan
dua orang atau lebih yang di satukan oleh kebersamaan dan kedekatan
emosional serta yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari keluarga.
Keluarga berfungsi sebagai variabel penengah penting antara masyarakat dan
individu.
Keperawatan keluarga merupakan pemberian asuhan kepada keluarga
dan anggota keluarga dalam keadaan sehat maupun sakit. Perawatan keluarga
berbeda baik dari pelayanan komunitas yang berpusat pada keluarga dan terapi
keluarga atau perawatan sistem keluarga. Dalam ilmu kesehatan ada beberapa
tahap perkembangan keluarga, salah satunya adalah keluarga dengan tahap
keluarga pasangan baru. Tahap ini juga disebut tahap pernikahan. Pembentukan
pasangan menandakan permulaan suatu keluarga baru dengan pergerakan dari
membentuk keluarga asli sampai ke berhubungan intim yang baru.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga Tn. dengan
perubahan peran pada tahap
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada keluarga Tn. dengan
tahap perkembangan keluarga
b. Mampu menegakan diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. dengan
tahap perkembangan keluarga
c. Mampu memberikan intervensi keperawatan pada keluarga Tn. dengan
tahap perkembangan keluarga
d. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada keluarga Tn. dengan
tahap perkembangan keluarga
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Keluarga
Keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
memiliki hubungan khusus atau mungkin tidak memiliki hubungan darah atau
hukum, tetapi bertindak untuk menganggap diri mereka sebagai keluarga.
Keluarga adalah individu yang tinggal di rumah yang sama, disatukan oleh
hubungan pernikahan atau adopsi. Dari gabungan beberapa pengertian tersebut
dapat kita simpulkan bahwa pengertian keluarga adalah dua orang atau lebih
yang dihubungkan oleh rasa kebersamaan dan kedekatan emosional serta
mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari keluarga(Friedman et al., 2014).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dan saling ketergantungan. Dapat disimpulkan bahwa yang
meliputi karakteristik keluarga yaitu status sosial ekonomi, etnis atau suku, dan
tahap perkembangan (Kaakinen et al., 2018).
1. Etnis Atau Suku Keluarga
Etnis merupakan aspek penting dari budaya dan terkait dengan adat istiadat
leluhur, kesadaran masyarakat, dan identitas kelompok. Latar belakang etnis
sangat mempengaruhi pemikiran, perilaku, emosi, persepsi, ritual/upacara
dan perayaan, nutrisi, nilai, dan kepercayaan serta praktik kesehatan dan
penyakit (Friedman et al., 2014). Etnis keluarga dapat mempengaruhi
perilaku kesehatan, yang dapat mempengaruhi kesehatan keluarga.
2. Status Sosio Ekonomi Keluarga
Kelas sosial adalah ukuran kelas ekonomi individu atau keluarga dan terdiri
dari tiga komponen: kekayaan (elemen material), status (elemen prestice),
dan kekuatan politik (elemen pengambilan keputusan). Kelas sosial keluarga
dapat mempengaruhi gaya hidup dan lokasi tinggal keluarga serta sifat
kehidupan keluarga, yang mempengaruhi perilaku perawatan kesehatan
(Friedman et al., 2014).
F. Struktur Keluarga
Struktur kelurga dapat menggambarkan tentang keluarga bagaimana
pelaksanaan fungsi keluarga dalam masyarakat. Struktur keluarga terdiri dari
beberapa macam
yaitu:
1. Patrilinear merupakan keluarga yang terdiri dari sanak saudara dan memiliki
hubungan darah yang terdiri beberapa generasi dari garis keturunan ayah.
2. Matrilinear merupakan keluarga yang terdiri dari sanak saudara dan
memiliki hubungan darah yang terdiri beberapa generasi dari garis keturunan
ibu.
3. Matrilokal merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal
bersama dengan keluarga yang sedarah dengan istri
4. Patrilokal merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal
bersama dengan keluarga yang sedarah dengan suami.
5. Keluarga kawin merupakan hubungan sepasang suami istri sebagai
pembinaan kelurga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagaian dari
keluarga karena ada hubungan dengan suami atau istri.
C. Tahap dan Perkembangan Keluarga
1. Tahap I pasangan baru atau keluarga baru (beginning family)
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan
perempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga masing-masing. Meninggalkan keluarga bisa berarti
psikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal
dengan orang tuanya.
Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran
dan fungsi. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan
kebiasaan sendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan
sebagainya.
Tugas perkembangan :
a. Membina hubungan intim dan memuaskan.
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak.
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga
suami,
keluarga istri dan keluarga sendiri.
2. Tahap II keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing family).
Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai
anak berumur 30 bulan atau 2,5 tahun. Tugas perkembangan kelurga yang
penting padatahap ini adalah :
a. Persiapan menjadi orang tua
Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan sexual dan kegiatan.
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana
orang tua berinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi
hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat sehingga
jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul Berdasarkan pengkajian
asuhan
keperawatan keluarga di atas maka diagnosa keperawatan keluarga yang
mungkin muncul
adalah :
a. Manajemen keluarga tidak efektif, yaitu pola penanganan masalah
kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi
kesehatan anggota keluarga.
b. Manajemen kesehatan tidak efektif, yaitu pola pengaturan dan
pengintegrasian penanganan masalah kesehatan ke dalam kebiasaan
hidup sehari-hari tidak memuaskan untuk mencapai status kesehatan
yang diharapkan.
c. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif, yaitu ketidakmampuan
mengidentifikasi, mengelola dan atau menemukan bantuan untuk
mempertahankan kesehatan.
d. Kesiapan peningkatan koping keluarga yaitu pola adaptasi anggota
keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami klien secara efektif dan
menunjukkan keinginan serta kesiapan untuk meningkatkan kesehatan
keluarga dan klien.
e. Penurunan koping keluarga yaitu ketidakefektifan dukungan, rasa
nyaman, bantuan dan motivasi orang terdekat (anggota keluarga atau
orang berarti) yang dibutuhkan klien untuk mengelola atau mengatasi
masalah kesehatan.
f. Ketidakberdayaan, persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan
mempengaruhi hati secara signifikan, persepsi kurang kontrol pada
situasi saat ini atau yang akan datang.
3. Intervensi Keperawatan
Perencanaan perawatan keluarga terdiri dai beberapa penetapan tujuan,
mencakup tujuan umum dan khusus, rencana intervensi serta dilengkapi
dengan rencana evaluasi yang membuat kriteria dan standar. Tujuan
dirumuskan secara spesifik (spesifik), dapat diukur (measurable), dapat
dicapai (achievable), rasional atau masuk akal (rasional) dan menunjukkan
waktu (time) yang disingkat menjasi SMART. Rencana intervensi ditetapkan
untuk mencapai tujuan (Padila, 2012). Selanjutnya intervensi keperawatan
keluarga diklasifikasikan menjadi intervensi yang mengarah pada aspek
kognitif, efektif, dan psikomotor (perilaku) yang ditujuka untuk
meningkatkan kemampuan keluarga melaksanakan lima tugas keluarga
dalam kesehatan. Kriteria dan standar merupakan rencana evaluasi, berupa
pernyataan spesifik tentang hasil yang 53 diharapkan dari setiap tindakan
berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan. Kriteria dapat berupa respon
verbal, sikap, atau psikomotor, sedangkan standar berupa patokan/ukuran
yang kita tentukan berdasarkan kemampuan keluarga (Padila, 2012).
4. Implementasi keperawatan
Implementasi Keperawatan Implementasi atau pelaksanaan merupakan salah
satu tahap proses keperawatan keluarga dimana perawat mendapatkan
kesempatan untuk membangkitkan minat untuk mendapatkan perbaikan
kearah perilaku hidup sehat. Pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga
didasarkan 55 kepada rencana asuhan keperawatan yang telah disusun
sebelumnya (Gusti, 2013).
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan. Kegiatan
evaluasi ini yaitu membandingkan hasil yang telah dicapai setelah
implementasi keperawatan dengan tujuan sesuai perencanaan (Bararah &
Jauhar, 2013).
BAB III
TINJAUAN KASUS
KEPERAWATAN KELUARGA PROGRAM PENDIDIKAN
PROFESI NERS UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
FRIEDMAN
1. IDENTITAS UMUM
KELUARGA
Komposisi keluarga
1. Data Umum
a. Demografi identitas keluarga
b. Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Hubungan pernikahan
: Keturunan
2. Tipe Keluarga
a. Tipe keluarga
Keluarga orientasi (keluarga asal) merupakan unit keluarga dimana
seseorang dilahirkan, yang terdiri dari Ny.Salimah sebagai kepala keluarga.
b. Latar belakang suku/budaya
Keluarga Ny. Salimah mengatakan dalam keluarganya menganut
kebudayaan Jawa. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Jawa.
Menurut Ny. Salimah daerah tempat tinggalnya termasuk pedesaan, aktifitas
keagamaan yang dilakukan keluarga adalah sholat 5 waktu dan mebgikuti
pengajian di masjid. Ny. Salimah mengatakan bahwa dirinya menempuh
jenjang pendidikan sampai dengan tamat SD. Menurut Ny. Salimah dirinya
sering mengkonsumsi makanan sehat seperti labu siyam dan minuman teh
manis, Ny. Salimah mengatakan dirinya masih kurang mengkosumsi air
putih.
c. Status sosial ekonomi
Menurut Ny. Salimah pendapatan yang didapatkan mencukupi kehidupan
sehari-hari. Dalam keluarga Ny. Salimah tidak ada yang mencari nafkah, Ny.
Salimah mendapatkan penghasilan dari hasil pensiunan almarhum suami.
Status ekonomi keluarga termasuk kelas ekonomi menengah keatas.
Respirasi 20x/menit
Suhu 36,7
Berat Badan 56 kg
Ekstermitas
Eliminasi BAK: kira-kira 3- 4x perhari, warna
kuning pekat
BAB: 1x sehari, tidak ada darah pada
feses, konsistensi lembek.
Keluarga
Mampu Keluarga
Memanfaatk Mampu
an Fasilitas Memanfaatka
Tingkat n Fasilitas
Kepatuhan Bimbingan
Meningkat sistem
(Skala 3-5) kesehatan 1x
A. Implementasi Keperawatan