DI SUSUN OLEH :
2022
LEMBAR PENGESAHAN
SEMINAR KASUS
( ) ( )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terus meningkat hingga mencapai 23,3 juta pada tahun 2030. Di Indonesia
lebih dari 36 juta orang meninggal karena penyakit tidak menular (PTM)
(63% dari seluruh kematian) dan 90% dari kematian dini terjadi di negara
tertinggi ada pada usia lansia yang umurnya > 75 tahun (4.7%) dan terendah
ada pada usia < 1 tahun (0,1%). Kemudian pervalensi menurut jenis kelamin
jantung yang mengalami kegagalan. Jika dominan pada sisi kiri yaitu :
arteriovenosa). Apabila dominan pada sisi kanan yaitu : gagal jantung kiri,
anorexia, mual, dan sakit didaerah perut. Sementara itu gagal jantung kiri
penurunan fungsi ginjal. Bila jantung bagian kanan dan kiri sama-sama
bendungan, maka akan tampak gejala gagal jantung pada sirkulasi sitemik
Pasien dengan tanda dan gejala klinis penyakit gagal jantung akan
jantung, gangguan pertukaran gas, pola nafas tidak efektif, perfusi perifer
kontraktilitas atau perfusi sistemik, istirahat total dalam posisi semi fowler,
Istirahat total dalam posisi semi fowler dapat mengurangi keluhan yang
dialami pasien gagal jantung diantaranya, sesak nafas dan kesulitan tidur.
Hal ini sejalan dengan penelitian (Melanie, 2012) tentang sudut posisi tidur
semi fowler 45° terhadap kualitas tidur dan tanda vital pasien gagal jantung
kualitas tidur pasien gagal jantung. Namun, tidak ada pengaruh yang
signifikan antara sudut posisi tidur terhadap tanda vital. Oleh karena itu
pengaturan sudut posisi tidur dapat menghasilkan kualitas tidur yang baik,
pasien gagal jantung. Adapun peran perawat yaitu care giver merupakan
sampai evaluasi (Gledis & Gobel, 2016). Selain itu perawat berperan
293 kasus dan menjadi penyakit dengan urutan ke-5 dari Top 1000
dengan usia > 60 tahun yang pada umumnya mengalami menoupause yang
bahwa umur juga dapat menjadi resiko keadaan kardiomegali yang terjadi
(Russel, 2011). Seperti saat sedang istirahat atau aktivitas yang ditandai
dengan takipnea, takikardi dan ronchi paru (PERKI; 2015). Pada pasien
gagal jantung saat kondisi istirahat saturasi oksigen berkisar antara 91%
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
(CHF)
(CHF)
kongestif (CHF)
kongestif (CHF)
(CHF)
(CHF)
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
adalah sindrome klinis (sekumpulan tanda dan gejala), ditandai oleh sesak
napas dan fatigue (saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh
2016).
B. Etiologi
(Aspani, 2016):
1. Disfungsi miokard
2. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (sistolic overload):
arteriosus paten
c. Disaritmia
load).
C. Manifestasi Klinis
auskultasi.
paroksismal (PND).
dimalam hari)
sirkulasi vena.
e. Kelemahan
D. Patofisiologi
jantung pada tingkat normal atau hampir normal pada gagal jantung dini
jantung yang menyebabkan curah jantung lebih rendah dari curah jantung
Volume sekuncup adalah jumlah darah yang dipompa pada setiap kontraksi,
yang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu preload (jumlah darah yang mengisi
dan kadar kalsium), dan afterload (besarnya tekanan ventrikel yang harus
kanan dan kiri dapat mengalami kegagalan secara terpisah. Gagal ventrikel
kiri paling sering mendahului gagal jantung ventrikel kanan. Gagal ventrikel
kiri murni sinonim dengan edema paru akut. Karena curah ventrikel
F. Pemeriksaan Penunjang
sebagai berikut :
sebelummnya.
3. Ekokardiografi :
(akhir)
G. Komplikasi
diantaranya:
atau irama jantung yang tidak normal. Komplikasi ini terjadi karena
untuk mejaga aliran masuk dan keluar darah pada kondisi normal.
Gagal jantung membuat organ ini lebih keras untuk memompa darah
3. Gagal ginjal
Seperti organ lain, ginjal membutuhkan suplai darah agar bisa bekerja
6. Anemia
darah merah yang baru dan sehat. Dengan terjadinya gagal jantung
terapi:
1. Terapi farmakologi
I. Pengkajian Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas :
pasien.
b. Keluhan utama :
ortopnea
2) Lelah, pusing
3) Nyeri dada
6) Urine menurun
mengganggu pasien.
f. Pengkajian data:
penyakit paru.
muntah.
kulit/dermatitis
g. Pemeriksaan fisik :
2) Tanda-tanda Vital :
a) Tekanan Darah Nilai normalnya : Nilai rata-rata
80-90 mmHg
kesimetrisan
limfe
lemah daripada BJ I)
4) Pemeriksaan penunjang:
AMI), ekokardiogram
J. Diagnosa Keperawatan
terhadap masalah kesehatan (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017). Diagnosa
karakteristik:
1) Kriteria mayor : 1) Subjektif : Dispnea. 2) Objektif :
kesadaran menurun.
ventilasi adekuat
Batasan karakteristik :
meningkat/,menurun
karakteristik :
5. Hipervolemia (D.0022)
dan/atau intraseluler.
kongesti paru.
karakteristik :
menurun.
istirahat.
K. Rencana Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
4. Merlyn E de FRETES
1. Biodata
a. Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 78 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Pernikahan : Duda
Alamat : Kranon Kepek Wonosari
Tanggal Masuk RS : 18 November 2022
Jam MRS : 19.00 WIB
Diagnosa Medis : CHF (Congestive Heart Failure)
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn. P
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Status pernikahan : Menikah
Alamat : Kranon Kepek Wonosari
Hubungan dengan klien : Anak
2. Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami sesak napas dan batuk sejak
kurang lebih 1 minggu yang lalu, nyeri pada dada kanan serta demam.
3. Riwayat Kesehatan
sejak kurang lebih 1 minggu yang lalu, nyeri pada dada sebelah kanan
keluarga juga mengatakan karena pasien sudah sesak banget maka dari
dirawat di RS sebelumnya.
di operasi
untuk imunisasinya
5) Obat-obatan
lalu
b) Macam : Captropil 25 mg
c. Riwayat penyakit keluarga :
hipertensi.
Genogram
Keterangan :
: Perempuan : pasien
: laki-laki
: meninggal
4. Basic Promoting Physiology Of Health
1) Sebelum Sakit
2) Selama Sakit
Sebelum Selama
Aspek Kriteria
Sakit Sakit
Makan/minum 0 : Tidak mampu
1 : Butuh bantuan
2 0
memotong, menyuap
2 : Mandiri
Mandi 0 : tergantung orang lain
1 0
1 : mandiri
Perawatan diri 0 : membutuhkan bantuan
(Grooming) orang lain
1 : mandiri dalam 1 0
perawatan muka, rambut,
gigi dan bercukur
Berpakaian/berdandan 0 : tergantung orang lain
1 : sebagaian dibantu
2 0
(misal mengancing)
2 : mandiri
BAK 0 : inkontinensia atau pakai
kateter dan tidak terkontrol
1 : kadang inkontinensia
2 1
(maks, 1x24 jam)
2 : kontinensia (teratur
untuk lebuh dari 7 hari)
Buang air besar 0 : inkontinensia (tidak
teratur atau perlu enema)
1 : kadang inkontinensia 2 1
(sekali seminggu)
2 : kontinensia (teratur)
Penggunaan toilet 0 : tergantung bantuan
orang lain
1 : membutuhkan bantuan,
2 0
tapi dapat melakukan
beberapa hal sendiri
2 : mandiri
Berpindah 0 : tidak mampu
1 : butuh bantuan untuk
bisa duduk (2 orang)
3 1
2 : Bantuan kecil (1
orang)
3 : mandiri
Berjalan/mobilitas 0 : immobile (tidak
mampu)
1 : menggunakan kursi
roda
2 : berjalan dengan 3 0
bantuan satu orang
3 : mandiri (meskipun
menggunakan alat
bantu seperti tongkat)
Naik dan turun tangga 0 : tidak mampu
1: membutuhkan bantuan
1 0
(alat bantu)
2: mandiri
Interpretasi Hasil Nilai
Ketergantungan total 0-4
Ketergantungan berat 5-8
Ketergantungan sedang 9-11
Ketergantungan ringan 12-19
Mandiri
20
Hasil Intrepretasi penilaian pasien : 3 (Ketergantungan Total)
1. Sebelum sakit
gangguan dalam tidur dan istirahatnya. Pasien tidur 6-7 jam saat
2. Selama sakit
kurang lebih pasien tidur hanya 7 jam dan siang hari kurang lebih
lesu.
c. Kenyamanan dan nyeri
1. Sebelum sakit
2. Selama sakit
DS :
untuk aktivitas
beraktivitas
1. Sebelum sakit
2. Selama sakit
diberikan oleh RS, dimeja pasien terlihat tidak ada sisa makanan.
elastis.
1. Sebelum sakit
meminum air putih kurang lebih 2 liter, tetapi kalua pagi sering
nya air putih saja, sehari hanya meminum setengah aqua tanggung
yaitu 300 ml
Input Output
Makan 150 ml Urin 800 ml
Minum 300 ml Feses 0
Air metabolisme 280 cc IWL 840 cc
Infus* 1000 ml Drainage* Tidak ada
Nutrisi NGT* Tidak ada Pendarahan* Tidak ada
Obat* 35 ml Muntah* Tidak ada
Lainnya - Lainnya Tidak ada
Total 1.765 Total 1.640
*kalua ada
Balance cairan = input – output
1.765 – 1.640
125
f. Oksigenasi
1. Sebelum sakit
g. Eliminasi fekal/bowel
1. Sebelum sakit
2. Setelah sakit
rumah sakit.
pampers
h. Eliminasi urin
1. Sebelum sakit
2. Setelah sakit
DS : Keluarga pasien mengatakan selama sakit pasien sudah
kecoklatan.
1. Sebelum sakit
mulai kabur.
2. Setelah sakit
1. Sebelum sakit
DS : Pasien mengatakan sebelum sakit dapat bergerak aktif
2. Setelah sakit
1. Sebelum sakit
2. Setelah sakit
1. Sebelum sakit
2. Setelah sakit
DS : Keluarga mengatakan selama sakit pasien belum ada
panjang.
sakit, Kuku pasien tampak panjang dan kotor, tempat tidur pasien
5. Pemeriksaan fisik
a. Kesadaran umum
Kesadaran : Composmentis
GCS : E : 4, V : 5, M : 6
Irama : Reguler
Kekuatan/isi : Lemah
Irama : Vesikuler
b. Kepala :
Mata
kabur
dada
Pernafasan.
Palpasi : Fremitus kiri dan kanan sama
Suara tambahan
ada
terlihat
4-
intercostal 6 kiri.
(lup
h. Abdomen :
i. Genetalia :
j. Rectum :
k. Ekstremitas :
kaki
Saraf-saraf cranial
menutup simetris
ke dalam simetris
4) Nervus V (Trigeminus)
(cubitan)
ketika makan
c) Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : Pasien mampu
8) Nervus XI (Assesorius)
Psikologis :
kepada Tuhan
menyesal
Sosial :
malam
Cara mengatasinya : -
Budaya :
dialami : pasien mengatakan musibah yang dialami ini adalah dari Tuhan
7. Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Radiologi
Thorax AP/PA/Lateral
Kesan :
1. Bronchitis dd edema
2. Cardiomegali.
Terapi Medis :
Jenis Nama Obat Dosis Rute Fungsi
Terapi
Cairan IV Infus Nacl 20 tpm IV Memenuhi
cairan tubuh
Obat Furosemide 20 mg / 8 IV Untuk
parenteral jam mengobati
penumpukan
cairan karena
gagal jantung
Untuk
mengobati
tekanan darah
tinggi
Pantoprazole 40 mg / 24 IV Untuk
jam meredakan
rasa panas
pada dada
Ondansentron 4 mg / 8 IV Untuk
jam mencegah
mual dan
muntah
Paracetamol 750 mg IV Untuk
menurunkan
rasa nyeri dan
demam
Obat peroral Captopril 3x25 mg Oral Untuk
pengobatan
hipertensi,
gagal jantung
kongestif
Spironolakton 2,5 mg / 24 Oral Untuk
jam mengatasi
gejala
gangguan
kecemasan
Bisoprolol 2,5 mg / 24 Oral Untuk
jam mengobati
hipertensi
atau tekanan
darah tinggi,
angina
pectoris
Miniaspi 80 mg / 24 Oral Untuk
jam mencegah
terjadinya
pembekuan
darah, stroke,
serangan
jantung, serta
serangan
penyempitan
darah ke otak
Simvastatin 20 mg / 24 Oral Untuk
jam menurunkan
kolestrol
yang
memiliki efek
samping
berupa
meningkatnya
timbulnya
katarak.
Obat topikal
ANALISA DATA
Wonosari
DIAGNOSA PRIORITAS
Kebutuhan Oksigen
Wonosari
T:
T: a. Mengetahui
a. Posisikan semi apakah pasien
fowle atau fowler sesak atau tidak
dengan nyaman b. Mengetahui
b. Berikan oksigen agar saturasi
untuk tetap normal
mempertahankan
saturasi oksigen
>94%
E: E:
a. Anjurkan a. Mengetahui
beraktivitas sesuai kerja jantung
toleransi
K: K:
a. Kolaborasikan a. Mengetahui dan
pemberian mempertahanka
antiaritmia, jika n irama jantung
perlu
2 Intoleransi “Toleransi Aktivitas “Manajemen Energi
Aktivitas b.d L.05047” I.05178”
Ketidakseimba Setelah dilakukan O: O:
ngan Antara Tindakan keperawatan Observasi/Identifikasi Mengetahui organ
Suplai Dan selama 3x24 jam pada gangguan fungsi tubuh apa yang
Kebutuhan Tn. S diharapkan tubuh yang menyebabkan
Oksigen “Toleransi Aktivitas” menyebabkan kelelahan
Tn. S dapat kelelahan
ditingkatkan dari level
2 (Cukup menurun) ke T: T:
level 4 (cukup Lakukan latihan Mengetahui apa
meningkat) dengan rentang gerak pasif latihan gerak pasif
kriteria hasil : dan/atau aktif dan/atau aktif Kel 22
a. Tidak mengeluh
E: E:
lelah
Anjurkan melakukan Mengetahui
b. Tidak sesak
aktivitas secara
beraktivitas : R :21 aktivitas secara
bertahap bertahap
x/i
c. Tidak sesak setelah
K: K:
beraktivitas : R :
Kolaborasikan Mengetahui pasien
21 x/I
dengan ahli gizi mendapatkan
d. Nadi 95 x/i
tentang cara asupan gizi yang
meningkatkan asupan cukup
makanan
3 Defisit “Perawatan Diri “Perawatan Diri
Perawatan L.11103” (I.11348)”
Diri : Mandi, Setelah dilakukan O: O:
Berpakaian dan Tindakan keperawatan Identifikasi kebiasaan Mengetahui
Berhias b.d selama 3x24 jam pada aktivitas perawatan kebiasaan aktivitas
Kelemahan Tn. S diharapkan diri sesuai usia apa yang dilakukan
“Perawatan Diri” Tn. pasien pada saat
S dapat ditingkatkan perawatan diri
dari level 2 (Cukup
menurun) ke level 3 T: T:
(sedang) dengan Fasilitasi Membantu pasien Kel 22
kriteria hasil : kemandirian, bantu dan keluarga dalam
a. Mampu BAK jika tidak mampu melakukan
dengan mandiri melakukan perawatan perawatan diri
b. Memiliki diri
keinginan untuk E:
melakukan E: Mengetahui pasien
perawatan diri Anjurkan melakukan mampu untuk
perawatan diri secara melakukan
konsisten sesuai perawatan diri
kemampuan secara konsisten
4 Ansietas b.d “Tingkat Ansietas” “Terapi Relaksasi” Kel 22
Ancaman (L.09093) (I.09326)”
Terhadap Setelah dilakukan O: O:
Kematian tindakan keperawatan a. Identifikasi teknik a. Mengetahui
selama 3 x 24 jam relaksasi yang relaksasi yang
pada Tn. S diharapkan pernah efektif digunakan
“Tingkat Ansietas “ digunakan efektif atau tidak
Tn. S dapat menurun b. Monitor respon b. Mengetahui
dari level 3 (sedang) terhadap terapi respon pasien
ke level 5 (menurun). setelah diterapi
Dengan Kriteria
Hasil : T: T:
a. Tidak gelisah. Gunakan relaksasi Mengetahui ansietas
b. Tidak tegang sebagai strategi yang dirasakanan
penunjang dengan berkurang
analgetik atau
tindakan medis lain,
jika sesuai
E: E:
a. Anjurkan a. Mengetahui
mengambil posisi pasien dalam
nyaman keadaan rileks
b. Anjurkan rileks b. Agar terapi yang
dan merasakan dilakukan efektif
sensasi relaksasi
5. Pola Napas “Pola Napas” Manajemen Jalan
Tidak Efektif (L.01004) Napas
b.d Hambatan Setelah dilakukan (I.01011)
Upaya Napas tindakan keperawatan
(D.0005) selama 3 x 24 jam O: O:
pada Tn. S diharapkan a. Monitor Pola a. Mengetahui
“Pola Napas” Tn. S Napas frekuensi napas
dapat membaik dari (frekuensi, pada pasien
level 3 (sedang) ke kedalaman,
level 5 (menurun). usaha napas)
T:
Dengan Kriteria
T: a. Membantu
Hasil :
a. Posisikan semi- pasien dalam
a. Dipsnea dapat
fowler atau usaha
membaik
fowler mengurangi
b. Pengunaan oto
sesak.
bantu napas
b. Mngurangi
membaik
b. Berikan oksigen, sesak
c. Frekuensi napas
dapat membaik. jika perlu
E:
E: a. Membantu
a. Ajurkan asupan pasien dalam
cairan 2000 pemenuhan
ml/hari, jika cairan tubuh
tidak pasien.
kontraindikasi.
CATATAN PERKEMBANGAN HARI 1
Wonosari
K:
Mengkolaborasikan dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
DS : -
DO :
- Pasien medapatkan diit
jantung II
3 18 O: S: Kel 22
November Mengidentifikasi - Pasien mengatakan
2022 kebiasaan aktivitas mandi dalam
perawatan diri sesuai usia sehari hanya 1 kali
DS: - Pasien mengatakan
- Pasien mengatakan ganti baju apabila
mandi dalam sehari mandi saja
hanya 1 kali - Keluarga pasien
- Pasien mengatakan mengatakan belum
ganti baju apabila mandi berani untuk
saja memandikan
DO: pasien dan
- Pasien tampak lusuh mengganti baju
belum mandi pasien
- Baju pasien belum ganti - Keluarga pasien
tidak mau untuk
T: mengganti sprai
Memfasilitasi pasien
kemandirian, bantu jika - Keluarga
tidak mampu melakukan mengatakan takut
perawatan diri untuk mengganti
DS : baju dan sprai
- Keluarga pasien pasien
mengatakan belum
berani untuk O:
memandikan pasien dan - Pasien tampak
mengganti baju pasien lusuh belum mandi
DO : - Baju pasien belum
- Rambut pasien terlihat ganti
kusut - Rambut pasien
- Badan pasien tampak terlihat kusut
kotor - Sprai pasien
- Kuku pasien tampak tampak kotor
Panjang - Badan pasien
tampak kotor
E: - Kuku pasien
Menganjurkan tampak Panjang
melakukan perawatan diri - Keluarga pasien
secara konsisten sesuai tampak takut
kemampuan
DS: A: Masalah belum
- Keluarga mengatakan teratasi
takut untuk mengganti
baju dan sprai pasien P: Lanjutkan Intervensi
DO : 1. Kemampuan
- Keluarga pasien tampak mandi
takut 2. Kemampuan
berpakaian
3. Kemampuan
perawatan diri
4 18 O: S: Kel 22
November a. Mengidentifikasi - pasien mengatakan
2022 teknik relaksasi yang pernah
pernah efektif menggunakan tenik
digunakan tarik napas dalam
DS : jika mengalami
- Pasien mengatakan ansietas
pernah menggunakan - pasien mengatakn
teknik tarik napas dalam sedikit lega setelah
jika mengalami ansietas selesai melakukan
DO: terapi
- Pasien tanpak bisa - pasien mengatakan
menggunakan teknik menggunakan
tarik napas dalam relaksasi jika
mengalami ansietas
b. Memonitor respon - pasien mengatakan
terhadap terapi ia nyaman dengan
DS : posisi kepala lebih
- Pasien mengatakn tinggi pasien
sedikit lega setelah mengatakan dia
selesai melakukan terapi rileks dan bisa
DO: merasakan terapi
- Pasien tampak lebih
tenang, gelisah sudah O:
berkurang - pasien tanpak bisa
menggunakan
T: teknik tarik napas
Menggunakan relaksasi dalam
sebagai strategi penunjang - pasien tampak
dengan analgetik atau lebih tenang,
tindakan medis lain, jika gelisah berkurang
sesuai - pasien tampak bisa
DS : menggunakan
- Pasien mengatakan terapi tarik napas
menggunakan relaksasi - pasien diatur
jika mengalami ansietas dengan posisis
DO: kepala lebih tinggi
- pasien tampak bisa - pasien tampak
menggunakan terapi rilek dan bisa
tarik napas mengikuti terapi
yang diberikan
E:
a. Menganjurkan A : Masalah teratasi
mengambil posisi sebagian
nyaman
DS : P : lanjutkan Intervensi
- Pasien mengatakan ia Memonitor respon
nyaman dengan posisi terhadap terapi
kepala lebih tinggi
DO :
- Pasien diatur dengan
posisis kepala lebih
tinggi
c. Menganjurkan rileks
dan merasakan sensasi
relaksasi
DS :
- pasien mengatakan dia
rileks dan bisa mersakan
terapi
DO:
- pasien tampak rilek dan
bisa mengikuti terapi
yang diberikan
5. O: S:
a. Memonitoring Pola - Pasien mengatakan
Napas (frekuensi nyaman dalam
napas) posisi semi fowler.
- Pasien mengatakan
DS : -
akan mengikuti
DO: ajuran yang
- RR : 26 x/i diberikan.
O:
T: - RR : 26 x/i
a. Posisikan semi-fowler - Pasien tampak
atau fowler dalam posisi semi
fowler
DS : - Pasien
- Pasien mengatakan mendapatkan nasal
nyaman dalam posisi canul 4 lpm
semi fowler. - Pasien tampak
memahami
DO:
informasi yang
- Pasien tampak dalam
dianjurkan
posisi semi fowler
A: Masalah Belum
b. Berikan oksigen, jika teratasi
perlu
DS : - P: Lanjutkan Intervesi:
- Monitor Pola
DO: Napas (frekuensi
- Pasien mendapatkan napas)
nasal canul 4 lpm - Posisikan semi-
E: fowler atau fowler
a. Ajurkan asupan cairan - Berikan oksigen,
2000 ml/hari, jika jika perlu
tidak kontraindikasi - Ajurkan asupan
DS: cairan 2000
- Pasien mengatakan akan ml/hari, jika tidak
mengikuti ajuran yang kontraindikasi.
diberikan.
DO:
- Pasien tampak
memahami informasi
yang dianjurkan
CATATAN PERKEMBANGAN HARI 2
Wonosari
E:
Menganjurkan
beraktivitas sesuai
toleransi
DS :
Keluarga pasien
mengatakan pasien
hanya beraktivitas
hanya miring kiri dan
miring kanan
DO :
Pasien tampak miring
sebelah kiri
2 19 Melakukan latihan S:
November rentang gerak pasif - Keluarga
2022 dan/atau aktif mengatakan pasien
DS : sudah bisa duduk
- Keluarga pasien dengan bantuan
mengatakan pasien - Keluarga pasien
sudah mampu mengatakan pasien
menggerakkan bisa menggerakkan
badan walaupun di badan dengan di
bantu bantu
DO :
- Keluarga pasien O:
membantu pasien - Keluarga pasien
untuk tampak membantu
menggerakkan pasien untuk
badan pasien bergerak Kel 22
- Pasien tampak
Menganjurkan duduk dibantu
melakukan aktivitas dengan keluarga
secara bertahap
DS : A: Masalah teratasi
- Keluarga pasien sebagian
mengatakan pasien
sudah mulai bisa P : Lanjutkan intervensi
duduk walaupun a. Latih rentang
dengan bantuan gerak aktif dan
DO : pasif
- Keluarga pasien b. Anjurkan
tampak membantu melakukan
pasien untuk aktivitas secara
duduk bertahap
3 19 O: S: Kel 22
November Mengidentifikasi - Keluarga pasien
2022 kebiasaan aktivitas mengatakan hanya
perawatan diri sesuai menyeka pasien
usia - Keluarga
DS: mengatakan
- Keluarga pasien menggantu baju
mengatakan pasien
kemarin hanya - Keluarga pasien
menyeka saja mengatakan sudah
- Keluarga pasien menyisir rambut
mengatakan pasien
kemarin sudah
mengganti baju O:
pasien walaupun - Rambut pasien
hanya celana saja tampak rapi
DO: - Baju pasien
- Pasien tampak tampak sudah ganti
sedikit sudah - Badan pasien
bersih terlihat bersih
- Celana pasien
sudah ganti A: Masalah teratasi
Sebagian
T:
Memfasilitasi P: Lanjutkan intervensi
kemandirian, bantu kemampuan merawat
jika tidak mampu diri
melakukan
perawatan diri
DS :
- Keluarga pasien
mengatakan sudah
mulai berani untuk
menyeka bagian
wajah pasien dan
menyeka badan
pasien
- Keluarga pasien
mengatakan sudah
bisa mengganti
celana pasien.
- Keluarga pasien
mengatakan sudah
menyisir rambut
pasien
DO :
- Rambut pasien
terlihat lebih rapi
- Sprai pasien masih
tampak kotor
- Badan pasien
tampak bersih
karena habis di
seka
- Kuku pasien
tampak masih
panjang
E:
Menganjurkan
melakukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai
kemampuan
DS:
- Keluarga
mengatakan pagi
sudah menyeka
badan pasien dan
mencuci muka
pasien
- Keluarga
mengatakan tadi
pagi sudah
menyisir rambut
pasien
DO :
- Keluarga pasien
tampak sudah
berani untuk
merawat
kebersihan diri
pasien
4 19 Memonitor respon S : pasien mengatakn
November terhadap terapi sedikit lega setelah
2022 DS : pasien mengatakn selesai melakukan
sedikit lega setelah terapi
selesai melakukan
terapi O: pasien tampak lebih
DO: pasien tampak tenang, gelisah sudah
lebih tenang, gelisah berkurang
Kel 22
sudah berkurang
A: Masalah teratasi
sebagian
P: intervensi
dilanjutkan
Memonitor respon
terhadap terapi
5. O: S:
a. Memonitoring - Pasien mengatakan
Pola Napas nyaman dalam
(frekuensi napas) posisi semi fowler.
- Pasien mengatakan
DS: -
sudah mengikuti
DO: ajuran yang
- RR : 24 x/i diberikan.
- Pasien mengatakan
T: sesaknya mulai
a. Posisikan semi- berkurang
fowler atau
O:
fowler - RR : 24 x/i
DS: - Pasien tampak
- Pasien mengatakan dalam posisi semi
nyaman dalam fowler.
posisi semi fowler. - Pasien mendapatkan
nasal canul 3 lpm
DO: - Pasien tampak
- Pasien tampak memahami
dalam posisi semi informasi yang
fowler. dianjurkan
b. Berikan oksigen, A: Masalah teratasi
jika perlu sebagian
DS:
- Pasien mengatakan P: Lanjutkan Intervesi:
sesaknya mulai - Monitor Pola
berkurang. Napas (frekuensi
napas)
DO: - Berikan oksigen,
- Pasien mendapatkan jika perlu
nasal canul 3 lpm
E:
a. Ajurkan asupan
cairan 2000
ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
DS:
- Pasien mengatakan
sudah mengikuti
ajuran yang
diberikan.
DO:
- Pasien tampak
memahami
informasi yang
dianjurkan
CATATAN PERKEMBANGAN HARI 3
Wonosari
b. Mengidentifikasi O:
tanda/gejala - Pasien tampak
sekunder masih sesak
penurunan curah - Respirasi 22 x/i
jantung (kulit - Pasien tampak
pucat) pucat
DS : - - SpO2 95%
DO : pasien tampak - Pasien tampak
pucat rileks
- Pasien tampak
c. Memonitor saturasi duduk
oksigen
DS : - A : Masalah teratasi
DO : sebagian
- SpO2 : 95%
P : Lanjutkan
d. Memonitor intervensi
keluhan nyeri dada a. Identifikasi
DS : tanda/gejala
- Pasien mengatakan primer dan
nyeri pada dada sekunder
sebelah kanan penurunan curah
- Pasien mengatakan jantung
nyeri dada b. Monitor saturasi
bertambah saat oksigen
bergerak
- Pasien mengatakan
nyeri dada
berkurang saat
istirahat
- Pasien mengatakan
nyeri pada skala 2
- Pasien mengatakan
nyeri timbul
seperti di tusuk
tusuk
- Pasien mengatakan
neyri timbul 2-3
detik
DO :
Pasien tampak sedikit
rileks
E:
Menganjurkan
beraktivitas sesuai
toleransi
DS :
Pasien mengatakan
pasien sudah bisa
duduk sendiri
DO :
Pasien tampak duduk
tanpa bantuan
2 20 Melakukan latihan S:
November rentang gerak pasif - Keluarga
2022 dan/atau aktif mengatakan
DS : pasien sudah bisa
- Keluarga pasien duduk sendiri
mengatakan pasien - Keluarga pasien
sudah mampu mengatakan
menggerakkan pasien bisa
badan sendiri menggerakkan
DO : badan sendiri
- Pasien
menggerakkan O:
Kel 22
badan sendiri - Pasien tampak
duduk sendiri
Menganjurkan - Pasien tampak
melakukan aktivitas menggerakkan
secara bertahap badan sendiri
DS :
- Keluarga pasien A: Masalah teratasi
mengatakan pasien
sudah mulai bisa P : Hentikan intervensi
duduk sendiri
DO :
Pasien tampak duduk
3 20 O: S: Kel 22
November Mengidentifikasi - Keluarga pasien
2022 kebiasaan aktivitas mengatakan
perawatan diri sesuai sudah menyeka
usia pasien 2x sehari
DS: - Keluarga pasien
- Keluarga pasien sudah mengganti
mengatakan sudah baju pasien
menyeka pasien
sehari 2 x pagi dan O:
sore - Pasien tampak
- Keluarga pasien bersih
mengatakan habis - Rambut pasien
menyeka tampak rapi
mengganti pakaian - Sprai pasien
pasien tampak lebih rapi
DO: - Kuku pasien
- Pasien tampak tampak lebih
lebih rapi dan tidak bersih
kotor
A: Masalah sudah
T: teratasi
Memfasilitasi
kemandirian, bantu P: Intervensi
jika tidak mampu dihentikan.
melakukan
perawatan diri
DS :
- Keluarga pasien
mengatakan sudah
berani untuk
merawat diri pasien
- Keluarga pasien
mengatakan sudah
berani untuk
mengganti sprai
tempat tidur pasien
dan keluarga
meminta bantuan
DO :
- Pasien tampak
lebih rapi
4 20 Memonitor respon S: Kel 22
November terhadap Nafas Pasien mengatakan
2022 Dalam nyeri berkurang
DS : setelah selesai
Pasien mengatakan melakukan nafas
nyeri berkurang setelah dalam
selesai melakukan
nafas dalam O:
DO: Pasien tampak lebih
Pasien tampak lebih tenang
tenang
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi
dihentikan
5. O: S:
a. Memonitoring - Pasien
Pola Napas mengatakan sesak
(frekuensi napas) berkurang
O:
DS: -
- RR : 22 x/i
DO: - Pasien
- RR : 22 x/i mendapatkan
nasal canul 3 lpm
T:
A: Masalah teratasi
a. Berikan oksigen, sebagian
jika perlu P: Lanjutkan
DS: Intervesi:
- Pasien mengatakan - Monitor Pola
sesak berkurang. Napas (frekuensi
napas)
DO: - Berikan oksigen,
- Pasien mendapatkan
jika perlu
nasal canul 3 lpm
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
data pasien dengan keluhan utama Pasien mengatakan sesak saat benapas,
CRT > 5 detik, Pasien tampak pucat Keluarga pasien mengatakan selama
sakit pasien hanya berbaring di tempat tidur saja karena kalau banyak
belum ganti pakaian sejak masuk rumah sakit, Kuku pasien tampak
panjang dan kotor Tempat tidur pasien tampak kotor, Rambut pasien
adalah sindrome klinis (sekumpulan tanda dan gejala), ditandai oleh sesak
napas dan fatigue (saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh
jantung yang menyebabkan curah jantung lebih rendah dari curah jantung
setiap kontraksi, yang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu preload (jumlah
yang terjadi pada tingkat sel yang berhubungan dengan perubahan panjang
B. Dignosa
beberapa diagnosa menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2017) antara
Afterload
aktifitas sehari-hari.
subyektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat
Pola Napas tidak efektif adalah inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak
C. Intervensi
diagnosa diatas Menurut Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2017) yaitu:
(I.09326)
berubungan (I.01011)
D. Implementasi
(dipsnea, kelelahan)
(kulit pucat)
perawatan diri
kemampuan
4. Ansietas berhubungan dengan Ancaman Terhadap Kematian dengan
implementasi
E. Evaluasi
pun teratasi hal ini berarti tujuan yang telah ditetapkan oleh penulis telah
PENUTUP
A. Kesimpulan
secara keseluruhan.
lebih tenang.
B. Saran
1. Bagi profesi keperawatan
pasien umumnya.
3. Bagi penulis
Dari hasil karya ilmiah ini dapat dijadikan upaya penulis untuk
Aspaiani, Ry. (2016). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan
Egc.
Evy Aulia Anita, Bambang Sarwono, Dwi Ari Murti Widigdo. (2021). Studi
Semarang
Fajriah Nur Rahmadhani. (2020). Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Pasien
Samarinda
Mahananto, F., & Djunaidy, A. (2017). Simple Symbolic Dynamic of Heart Rate
ComputerScience,124,
197–204.https://doi.org/10.1016/j.procs.2017.12.147.
Melanie, R. (2012). Analisis Pengaruh Sudut Posisi Tidur terhadap Kualitas Tidur
dan Tanda Vital Pada Pasien Gagal Jantung Di Ruang Rawat Intensif RSUP
Terhadap Kualitas Tidur Dan Tanda Vital Pada Pasien Gagal Jantung Di
Pertiwiwati, E., & Rizany, I. (2017). Peran Educator Perawat Dengan Pelaksanaan
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Yogyakarta
dengan Kejadian Rawat Inap Ulang Dirumah Sakit Pada Pasien CHF. Jurnal