Anda di halaman 1dari 5

I.

Keadaan pelayanan Jemaat GPM Eden


a. Berdasarkan jumlah KK dan Jiwa Jemaat
Berdasarkan data jemaat tahun 2020, jumlah jiwa jemaat GPM Eden Adalah 2782 jiwa, yang
terdiri atas jumlah laki-laki 1374 orang dan permpuan 1408 orang. Sedangkan jumlah kepala
keluarga adalah 681 KK. Perincian setiap unit sektor Efrat dapat dilihat pada table di bawah

Unit SEKTOR JUMLAH


Jiwa KK LAKI-LAKI PEREMPUAN
I EFRAT 145 36 76 69
II 166 36 87 79
JUMLAH 311 72 163 148

b. Kategori Bina jemaat


Jumlah jemaat berdasarkan kategori bina umat di sektor Efrat, disampaikan pada table berikut:

Sektor/Unit Batita A AI AI A AK AK A AT A Remaja Jumlah


I 2 3 K 2 3 T 2 T anak
1 1 1 3 per
unit
Efrat 1 8 5 4 3 3 3 1 10 37
Efrat 2 12 1 1 1 5 4 1 5 29
Jumlah 0 20 0 6 1 4 4 8 7 2 15 67

c. Keadaan Sektor dan unit pelayanan


1. Ketersediaan pelayanan pada setiap sektor/unit, wadah, organisasi
Ketersediaan pelayanan di jemaat GPM Eden sangat penting dalam rangka peningkatan
kualitas pelayanan bagi umat. Sebaran pelayan di Jemaat GPM Eden bukan hanya
penatua dan diaken, tetapi juga pendeta yang berdomisili di jemaat GPM Eden,
disamping Pendeta jemaat sebanyak 2 orang.

Perangkat Pelayan
Pelayann Khusus
Gereja
Sektor/unit
Pdt/ PNT DKN Pdt/Penginjil
Wadah SMTPI
penginjil domisili
Efrat 1 1 1 12
Efrat 2 1 1 5
d. Keadaan Sosial, Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, dan Budaya Jemaat
1. Keadaan sosial ekonomi
a) Pekerjaan Pokok / mata pencaharian

BELU TID PN TNI/ GU DOS DOKT PENSI HON TEKN KO DL

SWASTA
SEKTOR/ M AK S POLRI RU EN ER UN OR ISI S L
UNIT KERJ KER PEG.
A JA
EFRAT 1 3 30 8 10 3 1 9 9 2
EFRAT 2 3 22 13 2 2 1 2 7 5 1 1 8

2. Kualitas Pendidikan Jemaat

SEMENTARA DITEMPUH
Sektor/Unit
PAUD SD SMP SMA/K D1-D4 S1 S2
EFRAT 1 15 8 9 2 12
EFRAT 2 5 14 6 7 21 2

3. Ketersediaan Tenaga Medis

SEKTOR/UNIT DOKTER MANTRI SUSTER BIDAN


Efrat 1 1
Efrat 2 1 3

e. Dinamika Sosiologis-Kultural Jemaat


1. Corak sosiologis
Corak sosiologis jemaat GPM Eden adalah jemaat yang heterogen. Sebagai bagian dari
wilayah administrative kota ambon, jemaat gpm eden menjadi tempat dimana banyak
suku tumbuh dan berkembang. Sebagian besar yang mendatangi dan berdiam di
wilayah pelayanan jemaat GPM Eden adalah mereka yang berasal dari daerah-daerah di
Maluku, selain juga ada sebagian kecil kelompok masyarakat yang berasal dari daerah di
luar Maluku.
Selain kedua kelompok masyarakat di atas, ada lagi adalah penduduk asli pulau ambon
yang mendiami petuanan mereka (dati). Beberapa titik tempat tinggal mereka adalah
petuanan yang diwariskan turun-temurun dari leluhur mereka.

Namun demikian mereka tetap berbaur dengan kelompok masyarakat lainnya.


Pembauran ini menjadikan komunitas mereka adalah komunitas yang unik, karena
terjadi perjumpaan secara mendalam antar berbagai etnis, sehingga pola hidup mereka
pun beragam.
Perkawinan campur antar etnis juga memberikan sumbangsih bagi keragaman sosial di
jemaat GPM Eden. Akibatnya hubungan-hubungan antar individu maupun antar
kelompok masyarakat semakin mencair. Hubungan ini lalu menjadi semacam hubungan
kekeluargaan baru, sehingga memberikan dampak positif dalam kehidupan berjemaat.
Konflik-konflik antar etnis tidak terjadi pada posisi ini, karena kohesi sosial yang sudah
semakin erat di jemaat

II. Gambaran Perkembangan Jemaat GPM Eden


a. Capaian Profil Umat
Aspek Aspek intervensi untuk penguatan umat (60%) adalah memaksimalkan terselenggara PFG
yang berkualitas sesuai standar kurikulum inti GPM. Meningkatkan spiritualitas umat berbasis
keluarga untuk melakukan kewajiban dan tanggung jawab panggilan sebagai umat yang meyakini
Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Meningkatkan kesadaran beribadah umat melalui
ibadah minggu, unit, wadah-wadah organisasi, kemitraan, oikumene, dan ibadah-ibadah lainnya.
Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan penanganan bencana alam dan sosial.
Meningkatkan pengendalian penyakit sosial masyarakat. Meningkatkan pemberdayaan umat
berbasis sumber daya. Presentasinya dapat dilihat pada diagram berikut:

1. Pendidikan Formal Gereja (11%), mencangkup terselenggara PFG yang berkualitas sesuai
standar kurikulum inti GPM, tersedianya sarana dan prasarana PFG dan kualitas proses
belajar mengajar.
2. Spiritualitas umat (29%), mencangkup terbentuknya karakter pemuda gereja yang
beridentitas dan berkualitas sebagai murid Yesus, terwujudnya peranan laki-laki dan
perempuan dalam pembinaan keluarga, terbentuknya kualitas keluarga dalam
melakukan tugas dan tanggung jawab yang sesuai panggilan iman.
3. Kesadaran Beribadah (15%), mencangkup terlaksana kegiatan BINAKEL dan kesadaran
beribadah berdasarkan pengakuan iman yang AM, terwujudnya kualitas dan kapasitas
pelayanan peribadahan dan pemberitaan injil , terwujudnya pembinaan dan
peningkatan musik gereja.
4. Kelestarian lingkungan hidup (11%), mencangkup terbentuknya kesadaran warga gereja
terhadap kelestarian lingkungan hidup, terwujudnya dukungan warga gereja terhadap
penanganan bencana alam dan sosial.
5. Pengendalian penyakit sosial (3%), mencangkup terbentuknya pemahaman
pengetahuan warga gereja terhadap bahaya penyakit sosial masyarakat (miras, narkoba,
judi, perkelahian, dll)
6. Pemberdayaan Umat (10%), mencangkup terwujudnya peningkatan pemberdayaan
umat yang berbasis sumber daya, tercipta inovasi dan kreatifitas dalam menggerakan
potensi pemberdayaan jemaat, terwujudnya fungsi dan peran pms dalam meningkatkan
pemberdayaan ekonomi
7. Kesadaran terhadap kesehatan (11%), mencangkup terwujudnya kesadaran cara hidup
sehat dan upaya pencegahan terhadap penyakit menular seksual
8. Peran dan partisipasi politik (10%), mencangkup terlaksananya kepastian hukum dalam
kehidupan berdemokrasi, terselenggaranya pendidikan politik anti korupsi.

b. Capaian Profil Pelayanan


Aspek-aspek intervensi untuk penguatan pelayanan (13%) adalah meningkatkan kapasitas dan
kualitas pelayanan. Meningkatkan hubungan kerjasama antar jemaat dan anggota PGI.
Memotivasi umat untuk menggerakan potensi serta peluang usaha sebagai sumber-sumber
pendapat keuangan jemaat. Presentasinya dapat dilihat pada diagram berikut:
1. Kapasitas dan Kualitas pelayanan (34%), mencangkup terlaksana tugas dan tanggung
jawab pelayanan sesuai panggilannya, terciptanya pelayanan yang kreasi dan inovasi
dalam tugas dan panggilannya.
2. Hubungan kerja sama Anggota PGI (33%), mencangkup terselanggara hubungan
kerjasama antar jemaat dan anggota PGI, terselanggara hubungan dialog dengan gereja
denominasi.
3. Gerakan potensi serta peluang usaha (33%), mencangkup terciptanya kesadaran umat
untuk menggerakan potensi serta peluang usaha sebagai sumber-sumber pendapatan
keuangan jemaat

Anda mungkin juga menyukai