Askep Ppok
Askep Ppok
DATA KLIEN
A. DATA UMUM
1. Nama inisial klien : Bp S
2. Umur : 68
3. Alamat : Perum Pondok Rejo
4. Agama : Islam
5. Tanggal masuk RS/RB : 28/9/21
6. Nomor Rekam Medis : 00107981
7. Bangsal : Aster 2
f. Pengobatan sekarang:
No Nama obat Dosis Kandungan Manfaat
1. Inj Lefivlokasin 1×750
2. Inj Iv 2×125
3. Nebulizer 3×1
4. Cudipront 2×1 cc
5. Salbutamol 3×4gram
2. NUTRITION
a. A (Antropometri) meliputi BB, TB, LK, LD, LILA, IMT:
1) BB biasanya: 75 dan TB sekarang: 160
2) Lingkar perut :
3) Lingkar kepala :
4) Lingkar dada :
5) Lingkar lengan atas :
6) IMT : 23
c. C (Clinical) meliputi tanda-tanda klinis rambut, turgor kulit, mukosa bibir, conjungtiva anemis/tidak:
Konjungtiva berwarna merah muda rambut berwarna hitam
d. D (Diet) meliputi nafsu, jenis, frekuensi makanan yang diberikan selama di rumah sakit:
Nafsu makan klien baik 3× sehari
i. Cairan masuk
minum=750cc
infus=500cc
injeksi=6cc
j. Cairan keluar
urine300cc
feses=100cc
3. ELIMINATION
a. Sistem Urinary
1) Pola pembuangan urine (Frekuensi , jumlah, ketidaknyamanan)
Frekuensi 3-4×/hari
b. Sistem Gastrointestinal
1) Pola eliminasi
Baik
c. Sistem Integument
1) Kulit (integritas kulit / hidrasi/ turgor /warna/suhu)
Kulit Sawo Matang turgor kulit elastis
4. ACTIVITY/REST
a. Istirahat/tidur
1) Jam tidur : Klien mengatakan tidur 6-7 jam
2) Insomnia : Klien mengatakan tidak insomnia
3) Pertolongan untuk merangsang tidur:
Tidak ada
b. Aktivitas
1) Pekerjaan : Petani
2) Kebiasaan olah raga : Klien mengatakan tidak pernah olahraga
3) ADL
a) Makan : dibantu keluarga
b) Toileting : dibantu keluarga
c) Kebersihan : dibantu keluarga
d) Berpakaian : dibantu keluarga
4) Bantuan ADL : dibantu keluarga
5) Kekuatan otot :
6) ROM : Aktif
7) Resiko untuk cidera : Klien memiliki resiko cidera
c. Cardio respons
1) Penyakit jantung : Tidak ada penyakit jantung
2) Edema esktremitas : Tidak ada adema ekstremitas
3) Tekanan darah dan nadi
a) Berbaring : 120/85mmHg
b) Duduk :
4) Tekanan vena jugularis : Normal
5) Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi : Bentuk dada simetris
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c) Perkusi : Pekak
d) Auskultasi : Suara jantung Lupdup
d. Pulmonary respon
1) Penyakit sistem nafas : Klien merasakan sesak nafas
2) Penggunaan O2 : Klien menggunakan alat bantu pernafasan
3) Kemampuan bernafas : Menggunakan O2 binasal kanul 3ml
4) Gangguan pernafasan (batuk, suara nafas, sputum, dll)
: Suara nafas ronghi
5) Pemeriksaan paru-paru
a) Inspeksi : Kanan dan kiri simetris tidak ada luka
b) Palpasi : Tidak teraba massa
c) Perkusi : Sonor
d) Auskultasi : Vasikuler
5. PERCEPTION/COGNITION
a. Orientasi/kognisi
1) Tingkat pendidikan : SD
2) Kurang pengetahuan : Kurang pengetahuan
3) Pengetahuan tentang penyakit : Klien kurang mengetahui tentang penyakit
4) Orientasi (waktu, tempat, orang) : Klien kesulitan dalam berbicara
b. Sensasi/persepi
1) Riwayat penyakit jantung : Tidak memiliki penyakit jantung
2) Sakit kepala : Klien merasakan sakit kepala
3) Penggunaan alat bantu : Klien menggunakan alat bantu O2 binasal kanul
4) Penginderaan : Baik
c. Communication
1) Bahasa yang digunakan : Jawa/Indonesia
2) Kesulitan berkomunikasi : Klien mengalami kesulitan berkomunikasi
6. SELF PERCEPTION
a. Self-concept/self-esteem
1) Perasaan cemas/takut : Terdapat perasaan takut
2) Perasaan putus asa/kehilangan : Tidak ada
3) Keinginan untuk mencederai : Tidak ada
4) Adanya luka/cacat : Tidak ada
7. ROLE RELATIONSHIP
a. Peranan hubungan
1) Status hubungan : Bapak
2) Orang terdekat : Istri
3) Perubahan konflik/peran : Tidak ada
4) Perubahan gaya hidup : Tidak ada
5) Interaksi dengan orang lain : Baik
8. SEXUALITY
a. Identitas seksual
1) Masalah/disfungsi seksual : Tidak ada
2) Periode menstruasi :-
3) Metode KB yang digunakan :-
9. COPING/STRESS TOLERANCE
a. Coping respon
1) Rasa sedih/takut/cemas : Terdapat perasaan cemas
2) Kemampan untuk mengatasi : Baik
3) Perilaku yang menampakkan cemas: Wajah merintih
10. LIFE PRINCIPLES
a. Nilai kepercayaan
1) Kegiatan keagamaan yang diikuti : Sholat
2) Kemampuan untuk berpartisipasi : Baik
3) Kegiatan kebudayaan : Tidak mengikuti
4) Kemampuan memecahkan masalah : Baik
11. SAFETY/PROTECTION
a. Alergi : Klien mengatakan tidak memiliki alergi
b. Penyakit autoimune : Tidak ada
c. Tanda infeksi : Tidak ada
d. Gangguan thermoregulasi : Tidak ada
e. Gangguan/resiko (komplikasi immobilisasi, jatuh, aspirasi, disfungsi neurovaskuler peripheral, kondisi
hipertensi, pendarahan, hipoglikemia, Sindrome disuse, gaya hidup yang tetap)
: Klien mengatakan tidak menderita hipertensi
12. COMFORT
a. Kenyamanan/Nyeri
1) Provokes (yang menimbulkan nyeri) : Saat beraktifitas
2) Quality (bagaimana kualitasnya) : Seperti ditusuk-tusuk
3) Regio (dimana letaknya) : Dada bagian kiri
4) Scala (berapa skalanya) : 6 (sedang)
5) Time (waktu) : 15 menit
13. GROWTH/DEVELOPMENT
a. Pertumbuhan dan perkembangan : Tidak terkaji
b. DDST (Form dilampirkan) : Tidak terkaji
c. Terapi Bermain (SAB dilampirkan) : Tidak terkaji
C. DATA LABORATORIUM
ANALISA DATA
Nama Inisial Klien : Bp S Diagnosa Medis : PPOK
No Rekam Medis : 00107981 Bangsal : Aster 2
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Tanggal &
No Symptom Etiologi Problem Prioritas
Jam
1. 3/10/21 DS: Pola nafas tidak Fisiologis
- Klein mengatakan sesak efektif
nafas (D.0005)
- Klien mengatakan batuk
berdahak dan dahak susah
untuk dikeluarkan
DO:
- Klien tampak lemas dan
pucat
- Klien tampak menggunakan
alat bantu pernafasan binasal
kanul 3 liter
TD: 121/84 mmHg
N : 106×/menit
S : 36˚C
RR: 22×/menit
P: Saat beraktifitas
Q: Seperti diusuk-tusuk
R: Dada bagian kiri
S: 6 (sedang)
T: Kadang-kadang
DO:
- Klien tampak memeganggi
dada bagian kiri
- Klien tampak merintih
P: Saat beraktifitas
Q: Seperti diusuk-tusuk
R: Dada bagian kiri
S: 6 (sedang)
T: Kadang-kadang
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
Kampus II Jln. Mayjend Bambang Soegeng Mertoyudan Magelang 56172
Tanggal Diagnosa
No. Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Dan Jam Keperawatan
1. 3/10/21 Pola nafas Setelah dilakukan O 1. posisikan
tidak efektif tindakan 2×24 jam - monitor pola nafas (frekuensi, pasien
b/d diharapkan kedalaman, usaha nafas) dengan posisi
hiperventilasi - ventilasi semenit meningkat
- monitor bunyi nafas tambahan semi fowler
(D.0005) - dispnea menurun (mengi, wheezing, ronkhi) 2. untuk
- penggunaan otot - monitor sputum mengetahui
bantu nafas T status
menurun - pertahankan kepetenan jalan perkembanga
- pernafasan cuping hidung nafas dengan head-tilt n pasien
menurun posisikan semi fowler 3. untuk
- frekuensi nafas membaik - lakukan fisioterapi dada menjaga agar
- lakukan penghisapan lendir pasien tidak
kurang dari 15 detik dehidrasi
- lakukan hiperoksigenasi
- berikan oksigen jika perlu
E
- ajarkan batuk efektif
K
Kolaborasikan dengan pemberian
bronkodilator,ekspoktoran,mukoliti
n, jika perlu
K
- kolaborasi pemberian
analgenik
FORMAT IMPLEMENTASI
3. 4/10/21 Pola nafas tidak - memonitor ttv dan DO: pasien mengatakan nyaman
efektif b/d status pernafasan menggunakan O2 binasal kanul
hiperventilasi - memposisikan DS: Pasien tampak tenang
(D.0005) pasien untuk TD: 119/79 mmHg
memaksimalkan N : 106×/menit
ventilasi S : 36˚C
- memberikan RR: 20×/menit
edukasi pasien
semi fowler DO: pasien mengatakan nyaman dengan
posisi semi fowler
- kolaborasikan
DS: pasien tampak tenang dengan posisi
pemberian semi fowler
nebulizer dan
injekasi DO: Pasien mengerti tentang apa yang
dijelaskan
DS: pasien tampak mempraktekan
sendiri apa yang sudah dijelaskan
- mengidentifikasi
4. 4/10/21 Nyeri akut b/d
nyeri pada pasien DO: pasien mengatakan masih nyeri
perubahan pola
dengan pendekatan pada dada bagian kiri
nafas
DS: Pasien tampak merintih kesakitan
(D.0077) PQRST
P: beraktifitas
- memberikan teknik Q: seperti ditusuk-tusuk
non farmakologi R: dada kiri
kepada pasien S: 3 (ringan)
- mengajarkan T: kadang-kadang
kepada pasien
teknik relaksrtasi DO: pasien tampak mengerti apa yang
dijelaskan
dikstasi
DS: pasien tampak mempraktekan
- kolaborasikan sendiri apa yang dijelaskan oleh tenaga
pemberian kesehatan
analgenik
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
Kampus II Jln. Mayjend Bambang Soegeng Mertoyudan Magelang 56172
FORMAT EVALUASI
2. 3/10/21 Nyeri akut b/d S: pasien mengatakan nyeri dada pada bagian kiri
perubahan pola O: pasien tampak memeganggi dada bagian kiri
nafas P: beraktifitas
(D.0077) Q: seperti ditusuk-tusuk
R: dada kiri
S: 6 (sedang)
T: kadang-kadang
3. 4/10/21 Pola nafas tidak S: pasien mengatakan sesak nafas berkurang setelah
efektif b/d menggunakan binasal kanul
hiperventilasi O: pasien tampak lebih rileks setelah menggunakan binasal
(D.0005) kanul
TD: 119/79 mmHg
N : 106×/menit
S : 36˚C
RR: 20×/menit
A: pola nafas tidak efektif
P: lanjutkan intervensi
- monitor ttv dan status pernafasan
- kolaborasikan nebulizer
- posisikan semi fowler