Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Keluarga
Dosen Pengampu : Muflih, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Kom
Disusun Oleh :
Tias Aprilia Rismasari Aryanto
22160075
Telah diperiksa, disetujui dan dipertanggung jawabkan kepada Dosen Pembimbing Program Studi
Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta, Pada :
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Tempat/Ruangan :
Pembimbing Mahasiswa
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karuniaNyalah sehingga
penyusun dapat menyelesaikan laporan asuhan keperawatan keluarga yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Keluarga Tahap V Keluarga dengan Anak Remaja pada Ny. S dengan Masalah Kesehatan Kolesterol
Di Dusun Krapyak Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta”.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Muflih, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Kom selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan
masukan serta bimbingan selama stase keperawatan keluarga,
2. Keluarga Tn. selaku responden yang telah berpartisipasi aktif sebagai penerima asuhan keperawatan
keluarga.
3. Semua pihak yang telah terlibat dan memberikan dukungan baik moral maupun material yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih memerlukan peyempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan
ini bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca khususnya dalam ilmu keperawatan keluarga . Penulis
memohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan yang tidak disengaja dalam penulisan laporan ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Friedman (2010) dalam Dedeh Husnaniyah, Riyanto dan Kamsari (2022), keluarga adalah
dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi
dirinya bagian dari keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam ketergantungan,
setiap anggota keluarga menjalankan perannya masing-masing untuk menciptakan dan mempertahankan
suatu kebudayaan. Keluarga berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan psikososial, keberhasilan fungsi keluarga
terlihat dari keluarga yang bahagia, setiap anggota keluarga mengembangkan konsep diri yang positif, rasa
dimiliki dan memiliki, rasa berarti serta merupakan sumber kasih sayang.
Keperawatan Keluarga adalah proses pemenuhan kebutuhan perawatan kesehatan keluarga yang
berada dalam lingkup praktik keperawatan. Asuhan keperawatan ini dapat ditujukan kepada keluarga sebagai
konteks, keluarga secara keselutuhan, kelaurga sebagai system, atau keluarga sebagai komponen masyarakat.
Keperawatan keluarga mempertimbangkan keempat pendekatan untuk melihat keluarga yaitu individu,
keluarga, perawat dan komunitas untuk tujuan mempromosikan, memelihara dan memperbaiki kesehatan
keluarga (Deborah Siregar, 2020).
Oleh karena itu penetapan keluarga sebagai klien atau sasaran asuhan keperawatan adalah hal yang
tepat. Keluarga dalam hal ini tidak dipandang dari jumlah anggotanya, tetapi kesatuannya yang unik dalam
menghadapi mengahadapi masalah. Keunikannya terlihat dari cara berkomunikasi, mengambil keputusan,
sikap, niali, cita-cita, hubungan dengan masy luas dan gaya hidup yang tidak sama antara satu keluarga
dengan keluarga lainnya. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh lingkungan, jaman, dan geografis. Keluarga
didesa sangat berbeda dengan dikota dalam hal besarnya keluarga, struktur, nilai, dan juga gaya hidupnya.
Tugas perkembangan keluarga adalah merupakan kerangka model yang mengasumsikan baha
keluarga akan berkembang melalui pengalaman dan transisi peran yang dialaminya selama tahap
perkembangan,. Prinsip-prinsip yang digunakan untuk melihat perkembangan keluarga dapat dilihat melalui
tugas-tugas perkembangan keluarga, ada 8 (delapan) tugas pokok keluarga, yaitu : Pemeliharaan fisik
keluarga dan anggota-anggotanya, pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga, pembagian
tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannnya masing-masing, sosialisasi antar anggota
keluarga, pengaturan jumlah anggota keluarga, pemeliharaan ketertiban anggota-anggota keluarga,
penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas, membangkitkan dorongan dan
semangat para anggota keluarganya (Harwijayanti, Bekti Putri, 2022).
Menurut Duvall & Miller 1985 dalam Marilyn M. Friedman, at.al 2014 tahapan keluarga kelolaan
termasuk tahapan ke V yaitu keluarga dengan anak remaja, biasanya tahap ini berlangsung selam enam atau
tujuh tahun, walaupun dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika
anak tetap tinggal di rumah pada usia lebih dari 19 atau 20 tahun. anak lainnya yang tinggal di rumah
biasanya anak usia sekolah. Tujuan utama keluarga pada tahap anak remaja adalah melonggarkan ikatan
keluarga untuk memberikan tanggung jawab dan kebebasan remaja yang lebih besar dalam mempersiapkan
diri menadi seorang dewasa muda.
berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan
keluarga pada tahap V yaitu keluarga dengan anak remaja.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada keluarga pada tahap V keluarga dengan anak
remaja.
2. Tujuan Khusus
e. Dapat melakukan asuhan keperawatan keluarga pada tahap V keluarga dnegan usia anak
remaja
C. Manfaat
1. Bagi Keluarga
2. Bagi Mahasiswa
A. Konsep Keluarga
Keluarga telah didefinisikan dalam berbagai hal. Perbedaan definisi keluarga tergantung pada
orientasi yang digunakan oleh “pendefinisi”, yaitu yang mengikuti orientasi teoritis para ahli
keluarga, mamandang keluarga sebagai sebuah area interaksi kepribadian sehingga penekanan
diberikan kepada karakteristik transaksional dinamis keluarga. Yang menggunakan persepektif secara
umum mendefinsikan keluarga sebagai sebuah system social kecil yang terbuka yang terdiri atas
suatu rangkaian bagian yang sangat saling bergantung dan dipengaruhi baik oleh struktur internal
maupun lingkungan eksternalnya. U.S Bueau of the Census menggunakan definisi keluarga yang
berorientasi tradisonal, yaitu keluarga terdiri atas individu yang bergabung bersama oleh ikatan
pernikahan, darah atau adopsi dan tinggal di dalam suatu rumah tangga yang sama. Whall (1986b)
dalam analisis konsepnya mengenai keluarga sebagai unit asuhan dalam keperawatan, mendefinisikan
keluarga sebagai sebuah kelompok yang mengidentifikasi diri dan terdiri atas dua individu atau lebih
yang memiliki hubungan khusus, yang dapat terkait dengan hubungan darah atau hukum atau dapat
juga tidak, namun berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap dirinya sebagai keluarga
(Friedman, Bowden & Jones, 2014).
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall & Logan, 1986 dalam Friedman,
Bowden, & Jones, 2010). Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu
dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
budaya (Bailon dan Maglaya, 1978). Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
dari kepala keluarga dan beberapaorang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dan saling ketergantungan. Menurut, Friedman, Bowden, & Jones, (2010) pembagian keluarga
sebagai berikut:
1. Keluarga inti (nuclerfamily): keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri dan anak. Adapun
jenis keluarga inti dibagi atas 2 jenis yaiut dual-earner family (kedua pasangan bekerja) dan
keluarga tanpa anak,
2. Keluarga adopsi: satu atau lebih anggota keluarga merupakan hasil pengangkatan/adopsi dan
telah disahkan secara hukum,
3. Keluarga asuh: dimana seorang anak akan diasuh oleh keluarga lain dikarenakan orang tua
dianggap tidak mampu atau tidak layak untuk mengasuh anak tersebut,
4. Extendedfamily: dalam satu rumah ditinggali oleh keluarga inti dan orang lain namun masih
terikat hubungan darah, pernikahan atau kekeluargaan,
5. Keluarga orang tua tunggal: keluarga yang hanya terdiri atas satu orang tua bisa ayah bisa ibu,
6. Keluarga orang tua tiri: merupakan bentuk keluarga yang salah satu atau lebih anggotanya
tidak berhubungan darah tapi hanya pernikahan,
7. Keluarga binuklir: keluarga yang terbentuk setelah perceraian,
8. Cohabiting family: keluarga yang terdiri dari sepasang laki-laki dan perempuan yang
memutuskan untuk tinggal bersama namun tidak terikat oleh hubungan darah maupun
pernikahan,
9. Keluarga homoseksual: keluarga yang terdiri atas dua atau lebih pasangan sesama jenis yang
memutuskan tinggal bersama dan memiliki ikatan satu sama lain lebih dari sekedar teman
tinggal.
Keluarga memenuhi kebutuhan masyrakat melalui penghasilan dan sosialisasi anggota
keluarga. Keluarga adalah penyangga antara individu dan masyarakat. Bagi anak keluarga adalah
guru pertama karena keluarga yang akan mengenalkan anak pada peraturan sosial dan
memperkenalkan nilai-nilai budaya dan kehidupan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan
perkembangan anak (Nies Mary A. dan McEwen Melanie, 2019). Keluarga sebagai sebuah
kelompok yang mengidentifikasi diri dan terdiri atas dua individu atau lebih yang memiliki hubungan
khusus yang dapat terkait dengan hubungan darah atau hukum (Friedman, Bowden, & Jones, 2010).
Menurut, Nies Mary A. dan McEwen Melanie, (2019) tugas kesehatan keluarga terdiri dari 5
sebagai berikut:
1. Mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga. Upaya untuk memahami masalah
kesehatan belum di lakukan oleh banyak keluarga, biasanya di sebabkan karna kurang
pengetahuan, menyangkal tentang keparahan penyakit.
2. Membuat keputusan yang berkaitan dengan upaya pengobatan atau perawatan. Keluarga
biasanya untuk mengatasi masalah kesehatan dan memutuskan suatu masalah kesehatan
menggu keputusan dari orangtua atau orang yang di tuakan dalam keluarga.
3. Melakukan upaya perawatan untuk menghilangkan kondisi sakit pada anggota keluarga.
Keluarga perlu mengenali kondisi yang menjadi penyebab gangguan kesehatan yang dapat
menyebabkan penyakit atau mengenali potensi kesehatan. Ketidakmampuan keluarga ini dapat
menyebabkan keluarga belum dapat melakukan pencegahan dan upaya perawatan.
4. Pemeliharaan kesehatan pada lingkungan rumah yang kondusif. Diharapkan keluarga mampu
melakukan pemeliharaan lingkungan baik di dalam maupun di luar atau sekitar rumah
sehingga dapat mengoptimalkan lingkungan dalam memelihara kesehatan.
5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada. Diharapkan keluarga memiliki pengetahuan
tentang fasilitas kesehatan di sekitar rumah dan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
untuk pemeliharaan kesehatan keluarga. Jika keluarga tidak memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan dapat menyebabkan hambatan dalam pemeliharaan kesehatan keluarga.
Tahap ini dimulai pada saat seorang anak terakhir kali meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini dirasakan sulit karena
masalah lanjut usia. Perpisahan dengan anak, dan perasaan gagal sebagai orang tua. Pada tahap ini,
keluarga memiliki tugas perkembangan sebagai sebagai berikut:
a. Mempertahankan kesehatan
b. Mempertahankan hubunganyang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak.
c. Meningkatkan keakraban pasangan.
D. Permasalahan Kesehatan yang Terjadi Pada Keluarga Tahap V Keluarga dengan Remaja
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
4) Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota
keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.
3) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal
maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh
keluarga yang berhubungan dengaan kesehatan.
5) Fungsi keluarga :
a) Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki
dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lain,
bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
b) Fungsi sosialisai, yaitu perlu mengkaji bagaimana berinteraksi atau hubungan dalam
keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan, yaitu meenjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan
makanan, pakaian, perlu dukungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana
pengetahuan keluarga mengenal sehat sakit. Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan
perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam melaksanakan tugas
kesehatan keluarga, yaitu mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan, melakukan perawatan kesehatan pada anggota keluarga yang sakit,
menciptakan lingkungan yang dapat meningkatan kesehatan dan keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.
d) Pemenuhan tugas keluarga. Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana kemampuan
keluarga dalam mengenal, mengambil keputusan dalam tindakan, merawat anggota
keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
(1) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang dari 5 bulan.
(2) Stressorr jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
a) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor
b) Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
c) Strategi adaptasi fungsional yang divunakan bila menghadapi permasalah
d) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggotaa keluarga. Metode yang digunakan pada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik. Harapan keluarga yang
dilakukan pada akhir pengkajian, menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
yang ada.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Pendidik
N Na L/ Umu Hub. Klg Pekerjaan a Ke
o ma P r t
n
1 Syamsul Bakri L 56 Kepala Wiraswasta SLTA
. Keluarga/Sua
Sri Suyatmi P 48 mi
2 Istri IRT DIII
. Devi Nur Latifah P 20 Aanak Mahasiswa SLTA
Rifda Khoirunnisa P 15 Pertama Pelajar SLTP
3 Anak Kedua
.
4
.
5
.
6
.
7
.
8
.
9
.
1
0
.
Genogram
2. TIPE KELUARGA:
Jenis type keluarga:
Masalah yang terjadi dengan type tersebut
Suku Bangsa:
1) Asal suku bangsa : Jawa
2) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : Tidak Ada
Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:
Penghasilan
Upaya lain
Imunisasi
Tindakan
Keadaan (BCG/Polio Masalah
No Nama Umur BB yang
Kesehata /DPT/HB/ Kesehata
telah
n Campak n
dilakukan
4. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
a) Luas Rumah: P : 20M X L: 10M
b) Type Rumah:
c) Kepemilikan: Milik Sendiri
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan: Kam Tidur : 3, Kamar Mandi : 2. Kios, Ruang
Tamu, Ruang Makan, Ruang Keluarga gabung jadi satu
e) Ventilasi/jendela: Ada
f) Pemanfaatan ruangan:
c) Budaya Jawa
5. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara Komunikasi Keluarga:
b) Fungsi sosialisasi
1) Kerukunan hidup dalam keluarga:
5) Partisipasi dalam kegiatan sosial: PKK, Posyandu Lansia, Karang Taruna dan Post
Ronda
4) Bagaimaan makanan disiapkan dan berapa banyak makanan yang dikonsumsi per
hari?
9) Bagaimana riwayat dan perasaan keluarga tentang keadaan fisik ketika berada
dalam keadaan sehat:
11) Apakah ada riwayat penyakit genetik atau keturunan di masa lalu dan sekarang
(penyakit diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, stroke, kanker, gout, penyakit
ginjalndan tiroid, asma dan keadaan alergi lainnya :
12) Dari mana anggota keluarga memperoleh perawatan kesehatan ( mis: tenaga
kesehatan) :
Belum tau
15) Bagaimana keluarga membayar pelayanan yang diterima :
Bayar secara mandiri/umum
Upaya lain:
9. HARAPAN KELUARGA
a) Terhadap masalah kesehatannya:
PEMERIKSAAN FISIK
4. Riwayat
penyakit
sebelumnya
5. Tanda-tanda vital
6. Sistem
Cardiovaskul
er
7. Sistem Respirasi
8. Sistem Gi Tract
9. Sistem Persarafan
10. Sistem
Muskuloskelet
al
11. Sistem Genetalia
Analisa Data
No Data Diagnosa
1 DS : Kode : D.0112
a.
Dx : Kesiapan
Ny.S mengatakan saat
Meningkatkan Manajemen
cek kolesterol, kolesterolnya tinggi dan dokter
Kesehatan
mengatakan trigleseridanya
Hal : 249
tinggi
b. Definisi :
Ny.S mengatakan jika
kolesterolnya tinggi, beliau langsung minum Pola pengaturan dan
pengintegrasian program
obat dari dokter kesehatan kedalam
kehidupan sehari-hari yang
DO : cukup untuk memenuhi
tujuan kesehatan dan dapat
a. TD Ny. S : 130/80 ditingkatkan
mmHg
b. TD Tn. S : 140/80
mmHg
2 DS : Kode : D.0116
Definisi :
Ny. S mengatakan beliau dan suaminya
masih sering bekerja sampai malam hari Pola pengaturan dan
pengitegrasian penanganan
DO : masalah kesehatan ke dalam
kebiasaan hidup seharihari
tidak memuaskan untuk
mencapai sttus kesehatan
yang diharapkan.
3 DS : Kode : D.0077
a. Dx : Nyeri Akut
b. Definisi :
Tn. S mengatakan kalau cape pinggangnya suka
sakit Pengalaman sensorik atau
emosional yang berkaitan
DO : dengan kerusakan jaringan
aktual atau fungsional,
dengan onset mendadak
atau lambat dan berintensitas
ringan hingga berat yang
berlangsung kurang dari 3
bulan.
Rencana Tindakan
Dukungan
Manajemen
Pengambilan
Kesehatan Keputusan
Setelah dilakukan
kunjungan
keperawatan
keluarga
pertemuan 1
selama 1 jam
diharapkan tingkat
pengetahuan
meningkat dari
skala 4 (cukup
meningkat) ke
skala 5
(meningkat)
dengan kriteria
hasil :
1. Menerapkan
program perawatan
Kesehatan
Setelah dilakukan
kunjungan
keperawatan
keluarga
pertemuan 1
selama 1 jam
diharapkan tingkat
pengetahuan
meningkat dari
skala 4 (cukup
meningkat) ke
skala 5
(meningkat)
dengan kriteria
hasil :
1. Menunjukkan
perilaku adaptif
2. Perilaku
mencari bantuan
2 DS : Kode : D.0116
a. Ny. S Dx : Manajemen
Kesehatan Tidak
mengatakan
Efektif
keluarganya
Hal : 256
masing
mengkonsu Definisi :
msi
Pola pengaturan
makanan dan pengitegrasian
yang penanganan
masalah kesehatan
bersantan
ke dalam kebiasaan
dan hidup seharihari
gorengan tidak memuaskan
untuk mencapai
seperti
sttus kesehatan
biasanya yang diharapkan.
b. Ny. S
mengatakan
beliau dan
suaminya
masih
sering
bekerja
sampai
malam hari
DO :
3 DS : Kode : D.0077
a. Dx : Nyeri Akut
b. Pengalaman
Tn. S mengatakan sensorik atau
kalau cape emosional yang
pinggangnya suka berkaitan dengan
sakit kerusakan jaringan
aktual atau
DO : fungsional, dengan
onset mendadak
atau lambat dan
berintensitas ringan
hingga berat yang
berlangsung kurang
dari 3 bulan.
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTKA