Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP V KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA


PADA NY. S DENGAN MASALAH KESEHATAN KOLESTEROL
DI DUSUN KRAPYAK SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Keluarga
Dosen Pengampu : Muflih, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh :
Tias Aprilia Rismasari Aryanto
22160075

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan dengan judul


“Asuhan Keperawatan Keluarga Tahap V Keluarga dengan Anak Remaja pada Ny. S dengan
Masalah Kesehatan Kolesterol Di Dusun Krapyak Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta”

Laporan ini disusun oleh :


Nama : Tias Aprilia Rismasari Aryanto
NIM : 22160075

Telah diperiksa, disetujui dan dipertanggung jawabkan kepada Dosen Pembimbing Program Studi
Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta, Pada :

Hari :
Tanggal :
Waktu :
Tempat/Ruangan :

Pembimbing Mahasiswa

Muflih, S.Kep., Ns., M.Kep., Tias Aprilia Rismasari Aryanto


Sp.Kep.Kom
NIK : 450310004 NIM : 22160075
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karuniaNyalah sehingga
penyusun dapat menyelesaikan laporan asuhan keperawatan keluarga yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Keluarga Tahap V Keluarga dengan Anak Remaja pada Ny. S dengan Masalah Kesehatan Kolesterol
Di Dusun Krapyak Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta”.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Muflih, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Kom selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan
masukan serta bimbingan selama stase keperawatan keluarga,
2. Keluarga Tn. selaku responden yang telah berpartisipasi aktif sebagai penerima asuhan keperawatan
keluarga.
3. Semua pihak yang telah terlibat dan memberikan dukungan baik moral maupun material yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih memerlukan peyempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan
ini bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca khususnya dalam ilmu keperawatan keluarga . Penulis
memohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan yang tidak disengaja dalam penulisan laporan ini.

Yogyakarta, 27 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Friedman (2010) dalam Dedeh Husnaniyah, Riyanto dan Kamsari (2022), keluarga adalah
dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi
dirinya bagian dari keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam ketergantungan,
setiap anggota keluarga menjalankan perannya masing-masing untuk menciptakan dan mempertahankan
suatu kebudayaan. Keluarga berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan psikososial, keberhasilan fungsi keluarga
terlihat dari keluarga yang bahagia, setiap anggota keluarga mengembangkan konsep diri yang positif, rasa
dimiliki dan memiliki, rasa berarti serta merupakan sumber kasih sayang.
Keperawatan Keluarga adalah proses pemenuhan kebutuhan perawatan kesehatan keluarga yang
berada dalam lingkup praktik keperawatan. Asuhan keperawatan ini dapat ditujukan kepada keluarga sebagai
konteks, keluarga secara keselutuhan, kelaurga sebagai system, atau keluarga sebagai komponen masyarakat.
Keperawatan keluarga mempertimbangkan keempat pendekatan untuk melihat keluarga yaitu individu,
keluarga, perawat dan komunitas untuk tujuan mempromosikan, memelihara dan memperbaiki kesehatan
keluarga (Deborah Siregar, 2020).
Oleh karena itu penetapan keluarga sebagai klien atau sasaran asuhan keperawatan adalah hal yang
tepat. Keluarga dalam hal ini tidak dipandang dari jumlah anggotanya, tetapi kesatuannya yang unik dalam
menghadapi mengahadapi masalah. Keunikannya terlihat dari cara  berkomunikasi, mengambil keputusan,
sikap, niali, cita-cita, hubungan dengan masy luas dan gaya hidup yang tidak sama antara satu keluarga
dengan keluarga lainnya. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh lingkungan, jaman, dan geografis. Keluarga
didesa sangat berbeda dengan dikota dalam hal besarnya keluarga, struktur, nilai, dan juga gaya hidupnya.
Tugas perkembangan keluarga adalah merupakan kerangka model yang mengasumsikan baha
keluarga akan berkembang melalui pengalaman dan transisi peran yang dialaminya selama tahap
perkembangan,. Prinsip-prinsip yang digunakan untuk melihat perkembangan keluarga dapat dilihat melalui
tugas-tugas perkembangan keluarga, ada 8 (delapan) tugas pokok keluarga, yaitu :  Pemeliharaan fisik
keluarga dan anggota-anggotanya, pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga, pembagian
tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannnya masing-masing, sosialisasi antar anggota
keluarga, pengaturan jumlah anggota keluarga, pemeliharaan ketertiban anggota-anggota keluarga,
penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas, membangkitkan dorongan dan
semangat para anggota keluarganya (Harwijayanti, Bekti Putri, 2022).
Menurut Duvall & Miller 1985 dalam Marilyn M. Friedman, at.al 2014 tahapan keluarga kelolaan
termasuk tahapan ke V yaitu keluarga dengan anak remaja, biasanya tahap ini berlangsung selam enam atau
tujuh tahun, walaupun dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika
anak tetap tinggal di rumah pada usia lebih dari 19 atau 20 tahun. anak lainnya yang tinggal di rumah
biasanya anak usia sekolah. Tujuan utama keluarga pada tahap anak remaja adalah melonggarkan ikatan
keluarga untuk memberikan tanggung jawab dan kebebasan remaja yang lebih besar dalam mempersiapkan
diri menadi seorang dewasa muda.
berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan
keluarga pada tahap V yaitu keluarga dengan anak remaja.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada keluarga pada tahap V keluarga dengan anak
remaja.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui konsep keluarga

b. Mengetahui tahap tumbuh kembang keluarga dengan anak remaja

c. Mengetahui tugas perkembangan keluarga

d. Mengetahui permasalahan kesehatan tahap V keluarga dengan anak remaja

e. Dapat melakukan asuhan keperawatan keluarga pada tahap V keluarga dnegan usia anak
remaja

C. Manfaat

1. Bagi Keluarga

Penerapan pemberian asuhan keperawatan keluarga diharapkan mampu membantu keluarga


mengenal tugas keluarga pada tahap V selain itu menemukan masalah sehingga dapat diberikan
intervensi berdasarkan 5 tugas keluarga sehingga dapat meningkatkan kemandirian keluarga dalam
menyelesaikan masalah kearah adaptif.

2. Bagi Mahasiswa

Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga.


BAB 2
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Keluarga
Keluarga telah didefinisikan dalam berbagai hal. Perbedaan definisi keluarga tergantung pada
orientasi yang digunakan oleh “pendefinisi”, yaitu yang mengikuti orientasi teoritis para ahli
keluarga, mamandang keluarga sebagai sebuah area interaksi kepribadian sehingga penekanan
diberikan kepada karakteristik transaksional dinamis keluarga. Yang menggunakan persepektif secara
umum mendefinsikan keluarga sebagai sebuah system social kecil yang terbuka yang terdiri atas
suatu rangkaian bagian yang sangat saling bergantung dan dipengaruhi baik oleh struktur internal
maupun lingkungan eksternalnya. U.S Bueau of the Census menggunakan definisi keluarga yang
berorientasi tradisonal, yaitu keluarga terdiri atas individu yang bergabung bersama oleh ikatan
pernikahan, darah atau adopsi dan tinggal di dalam suatu rumah tangga yang sama. Whall (1986b)
dalam analisis konsepnya mengenai keluarga sebagai unit asuhan dalam keperawatan, mendefinisikan
keluarga sebagai sebuah kelompok yang mengidentifikasi diri dan terdiri atas dua individu atau lebih
yang memiliki hubungan khusus, yang dapat terkait dengan hubungan darah atau hukum atau dapat
juga tidak, namun berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap dirinya sebagai keluarga
(Friedman, Bowden & Jones, 2014).

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall & Logan, 1986 dalam Friedman,
Bowden, & Jones, 2010). Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu
dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
budaya (Bailon dan Maglaya, 1978). Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
dari kepala keluarga dan beberapaorang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dan saling ketergantungan. Menurut, Friedman, Bowden, & Jones, (2010) pembagian keluarga
sebagai berikut:

1. Keluarga inti (nuclerfamily): keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri dan anak. Adapun
jenis keluarga inti dibagi atas 2 jenis yaiut dual-earner family (kedua pasangan bekerja) dan
keluarga tanpa anak,
2. Keluarga adopsi: satu atau lebih anggota keluarga merupakan hasil pengangkatan/adopsi dan
telah disahkan secara hukum,
3. Keluarga asuh: dimana seorang anak akan diasuh oleh keluarga lain dikarenakan orang tua
dianggap tidak mampu atau tidak layak untuk mengasuh anak tersebut,
4. Extendedfamily: dalam satu rumah ditinggali oleh keluarga inti dan orang lain namun masih
terikat hubungan darah, pernikahan atau kekeluargaan,
5. Keluarga orang tua tunggal: keluarga yang hanya terdiri atas satu orang tua bisa ayah bisa ibu,
6. Keluarga orang tua tiri: merupakan bentuk keluarga yang salah satu atau lebih anggotanya
tidak berhubungan darah tapi hanya pernikahan,
7. Keluarga binuklir: keluarga yang terbentuk setelah perceraian,
8. Cohabiting family: keluarga yang terdiri dari sepasang laki-laki dan perempuan yang
memutuskan untuk tinggal bersama namun tidak terikat oleh hubungan darah maupun
pernikahan,
9. Keluarga homoseksual: keluarga yang terdiri atas dua atau lebih pasangan sesama jenis yang
memutuskan tinggal bersama dan memiliki ikatan satu sama lain lebih dari sekedar teman
tinggal.
Keluarga memenuhi kebutuhan masyrakat melalui penghasilan dan sosialisasi anggota
keluarga. Keluarga adalah penyangga antara individu dan masyarakat. Bagi anak keluarga adalah
guru pertama karena keluarga yang akan mengenalkan anak pada peraturan sosial dan
memperkenalkan nilai-nilai budaya dan kehidupan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan
perkembangan anak (Nies Mary A. dan McEwen Melanie, 2019). Keluarga sebagai sebuah
kelompok yang mengidentifikasi diri dan terdiri atas dua individu atau lebih yang memiliki hubungan
khusus yang dapat terkait dengan hubungan darah atau hukum (Friedman, Bowden, & Jones, 2010).
Menurut, Nies Mary A. dan McEwen Melanie, (2019) tugas kesehatan keluarga terdiri dari 5
sebagai berikut:
1. Mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga. Upaya untuk memahami masalah
kesehatan belum di lakukan oleh banyak keluarga, biasanya di sebabkan karna kurang
pengetahuan, menyangkal tentang keparahan penyakit.
2. Membuat keputusan yang berkaitan dengan upaya pengobatan atau perawatan. Keluarga
biasanya untuk mengatasi masalah kesehatan dan memutuskan suatu masalah kesehatan
menggu keputusan dari orangtua atau orang yang di tuakan dalam keluarga.
3. Melakukan upaya perawatan untuk menghilangkan kondisi sakit pada anggota keluarga.
Keluarga perlu mengenali kondisi yang menjadi penyebab gangguan kesehatan yang dapat
menyebabkan penyakit atau mengenali potensi kesehatan. Ketidakmampuan keluarga ini dapat
menyebabkan keluarga belum dapat melakukan pencegahan dan upaya perawatan.
4. Pemeliharaan kesehatan pada lingkungan rumah yang kondusif. Diharapkan keluarga mampu
melakukan pemeliharaan lingkungan baik di dalam maupun di luar atau sekitar rumah
sehingga dapat mengoptimalkan lingkungan dalam memelihara kesehatan.
5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada. Diharapkan keluarga memiliki pengetahuan
tentang fasilitas kesehatan di sekitar rumah dan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
untuk pemeliharaan kesehatan keluarga. Jika keluarga tidak memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan dapat menyebabkan hambatan dalam pemeliharaan kesehatan keluarga.

B. Tahap dan Tugas Tumbuh Kembang Keluarga


Friedman (2003) dalam Nadirawati (2018) mengemukakan bahwa dalam siklus kehidupan
keluarga, ada tahapan yang dapat diperkirakan, seperti hak individu untuk tumbuh dan berkembang
secara berkelanjutan. Layaknya keluarga, perkembangan keluarga merupakan proses perubahan
dalam sistem keluarga, termasuk perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggotanya dari waktu
ke waktu. Tahap-tahap perkembangan keluarga dibagi menurut kurun waktu yang dianggap stabil,
misalnya keluarga dengan anak pertama berbeda dengan keluarga yang beranjak remaja.
Tahap V: Keluarga dengan Anak Remaja
Masa remaja dianggap penting karena adanya perubahan tubuh dan perkembangan kecerdasan
yang pesat, selama masa transisi dari masa kanak-kanak hingga dewasa, perkembangan psikologis
remaja biasanya tidak berdampak negatif pada tahap psikologis remaja, oleh karena itu diperlukan
penyesuaian psikologis dan pembentukan sikap, nilai, dan minat baru. Tahap ini dimulai saat anak
pertama berusia 13 tahun dan meninggalkan rumah orang tuanya setelah 6-7 tahun. Tujuan keluarga
ini adalah melepaskan pemuda ini dan mendorong tanggung jawab ke tahap berikutnya.
Adapun tahap perkembangan keluarga dengan Anak Remaja
1. Mempertimbangkan bertambahnya usia dan kemandirian kaum muda, berikan kebebasan
untuk menyeimbangkan tanggung jawab dan tanggung jawab
2. Menjaga hubungan dekat dengan keluarga
3. Menjaga komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, hindari perdebatan, permusuhan dan
keraguan
4. Mengubah peran dan aturan tumbuh kembang keluarga
Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit karena orang tua menyerahkan kewenangannya
dan mengarahkan anaknya untuk bertanggung jawab dengan kewenangan atas diri sendiri
dalam peran dan fungsinya, konflik sering terjadi antara orang tua dan remaja karena anak
ingin bebas melakukan aktivitas, dan orang tua berhak mengontrol aktivitas anaknya. dalam
hal ini, orang tua perlu menjalin komunikasi yang terbuka untuk menghindari kecurigaan
dan permusuhan, agar hubungan antara orang tua dan remaja dapat harmonis.

1. Tahap I : Pasangan baru (beginning family)


Tahap perkembangan keluarga dengan pasangan yang baru menikah berawal dari perkawinan
sepasang anak Adam menandai bermulanya sebuah keluarga baru. Keluarga yang menikah atau
prokreasi dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim. Dua
orang yang membentuk keluarga perlu mempersiapkan kehidupan keluarga yang baru karena
keduanya membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Masing-
masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya.
Misalnya kebiasaan makan, tidur, bangun pagi, dan sebagainya. Pada tahap ini, keluarga memiliki
tugas perkembangan sebagai sebagai berikut:
Tugas perkembangan Pasangan baru (keluarga baru) :
a. Membina hubungan intim yang memuaskan
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, dan kelompok social
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak

2. Tahap II : Keluarga “Child-Bearing” (kelahiran anak pertama)


Tahap kedua dimulai dengan kelahiran anak pertama berlanjut sampai anak pertama berusia 30
bulan. Kedatangan bayi dalam rumah tangga menciptakan perubahan-perubahan bagi anggota
keluarga dan setiap kumpulan hubungan. Kehamilan dan kelahiran bayi perlu di persiapkan oleh
pasangan suami istri melalui beberapa tugas perkembangan yang penting. Pada tahap ini, keluarga
memiliki tugas perkembangan sebagai berikut :
a. Persiapan menjadi orang tua
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga : peran, interaksi, hubungan seksual dan
kegiatan
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan pasangan

3. Tahap III : Keluarga dengan anak prasekolah


Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5
tahun. Pada tahap ini, keluarga tumbuh dengan baik dalam jumlah serta kompleksitas fungsi dan
permasalahannya. Pada tahap ini, keluarga memiliki tugas perkembangan sebagai sebagai
berikut :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi, dan rasa
aman.
b. Membantu anak bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus
terpenuhi.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun diluar keluarga (keluarga
lain dan lingkungan sekitar).
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak
4. Tahap IV : Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun.
Pada fase ini, umumnya keluarga mencapai jumlah anggota keluarga maksimal sehingga keluarga
sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing-masing anak memiliki aktivitas dan minat
sendiri. Demikian pula orang tua yang mempunyai aktivitas yang berbeda dengan anak. Menurut
Erikson (1950) dalam Nadirawati (2018), orang tua berjuang dengan tuntutan ganda, yaitu
berupaya mencari kepuasan dalam mengasuh generasi berikutnya dan memperhatikan
perkembangan mereka sendiri. Pada tahap ini, keluarga memiliki tugas perkembangan sebagai
sebagai berikut :
a. Membantu sosialisasi anak: tetangga, sekolah, dan lingkungan termasuk meningkatkan prestasi
sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
b. Mempertahankan keintiman dengan pasangan.
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk
meningkatkan kesehatan anggota keluarga.

5. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja


Periode remaja di anggap penting karena terjadi perubahan fisik yang di ikuti dengan perkembangan
mental yang cepat. Tak jarang, perkembangan mental pada remaja yang
merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa menimbulkan dampak negatif pada mental
anak remaja sehingga di perlukan penyesuaian mental dan pembentukan sikap, nilai, dan minat baru.
Tahap ini di mulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir dengan 6-7 tahu kemudian, yaitu
pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja
dan memberi tanggungjawab pada tahap-tahap sebelumnya. Pada tahap ini, keluarga memiliki tugas
perkembangan sebagai sebagai berikut :
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja yang sudah
bertambah dewasa dan meningkat otonominya.
b. Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga.
c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, menghindari perdebatan,
permusuhan, dan kecurigaan.
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

6. Tahap VI : Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)


Tahap ini dimulai pada saat terakhir kali meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak terakhir
kali meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini bergantung pada jumlah anak dalam keluarga atau jika
anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama tahap ini adalah
mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan melepas anak untuk hidup sendiri. Pada tahap
ini, keluarga memiliki tugas perkembangan sebagai sebagai berikut :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah
tangga.

7. Tahap VII : Keluarga usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat seorang anak terakhir kali meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini dirasakan sulit karena
masalah lanjut usia. Perpisahan dengan anak, dan perasaan gagal sebagai orang tua. Pada tahap ini,
keluarga memiliki tugas perkembangan sebagai sebagai berikut:
a. Mempertahankan kesehatan
b. Mempertahankan hubunganyang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak.
c. Meningkatkan keakraban pasangan.

8. Tahap VIII : Keluarga usia lanjut


Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut saat
salah satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal. Proses lanjut usia dan pensiun
merupakan realitas yang tidak dapat dihindari karena berbagai stresor dan kehilangan yang harus di
alami keluarga. Stresor tersebut adalah berkurangnya pendapatan, kehilangan berbagai hubungan
sosial, kehilangan pekerjaan, serta perasaan menurunnya produktivitas dan fungsi kesehatan. Dengan
memenuhi tugas-tugas perkembangan pada fase ini diharapkan orang tua mampu beradaptasi
menghadapi stresor tersebut. Pada tahap ini, keluarga memiliki tugas perkembangan sebagai sebagai
berikut :
a. Mempetahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuasaan fisik, dan pendapatan.
c. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat.
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan masyarakat sosial.
e. Melakukan life review.
(Nadirawati, 2018)
C. Tugas Perkembangan Keluarga
Keluarga dengan anak remaja Tugas perkembangan pada tahap ini yaitu:
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3) Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari perdebatan,
kecurigaan dan permusuhan.
4) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Tahap ini merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan membimbing anak
untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul konflik orang tua dan anaknya yang berusia remaja.

D. Permasalahan Kesehatan yang Terjadi Pada Keluarga Tahap V Keluarga dengan Remaja

E. Teori Asuhan Keperawatan Keluarga


Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam praktek keperawatan
yang diberikan pada klien sebagai anggota keluarga pada tatanan komunitas dengan menggunakan
proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung
jawab keperawatan (WHO, 2014). Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian yang
diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk
menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan, yaitu sebagai berikut (Heniwati, 2008) :
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan,
agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga. Sumber
informasi dari tahapan pengkaajian dapat menggunakan metode wawancara keluarga, observasi
fasilitas rumah, pemeriksaan fisik pada anggota keluarga dan data sekunder.

Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :


a. Data Umum Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga dan genogram
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
9) Status sosial ekonomi keluarga
10) Aktifitas rekreasi keluarga

b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga meliputi :


1) Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.
2) Tahap keluarga yang belum terpenuhi yaitu menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang
belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum
terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti yaitu menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti yang
meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,
perhatian terhadap pencegahan penyakit, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan
keluarga serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya yaitu dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari
pihak suami dan istri.

c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
4) Sistem pendukung keluarga

d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota
keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.
3) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal
maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh
keluarga yang berhubungan dengaan kesehatan.
5) Fungsi keluarga :
a) Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki
dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lain,
bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
b) Fungsi sosialisai, yaitu perlu mengkaji bagaimana berinteraksi atau hubungan dalam
keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan, yaitu meenjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan
makanan, pakaian, perlu dukungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana
pengetahuan keluarga mengenal sehat sakit. Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan
perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam melaksanakan tugas
kesehatan keluarga, yaitu mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan, melakukan perawatan kesehatan pada anggota keluarga yang sakit,
menciptakan lingkungan yang dapat meningkatan kesehatan dan keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.
d) Pemenuhan tugas keluarga. Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana kemampuan
keluarga dalam mengenal, mengambil keputusan dalam tindakan, merawat anggota
keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.

6) Stres dan koping keluarga


a) Stressor jaangka pendek dan panjang

(1) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang dari 5 bulan.
(2) Stressorr jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
a) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor
b) Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
c) Strategi adaptasi fungsional yang divunakan bila menghadapi permasalah
d) Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggotaa keluarga. Metode yang digunakan pada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik. Harapan keluarga yang
dilakukan pada akhir pengkajian, menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
yang ada.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN KELUARGA PROGRAM


PENDIDIKAN PROFESI NERS
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

PEDOMAN PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA MENURUT FRIEDMAN

Tanggal Pengkajian :………………………………..


Jam :………………………………..

1. IDENTITAS UMUM KELUARGA


Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. S
Pendidikan : SLTA
Umur : 56 Tahun
Pekerjaan : DIII

Agama : Islam Alamat : Krapyak, RT/RW


002/054, Wedomartani, Ngemplak,
Suku : Jawa
Sleman DIY
Komposisi Keluarga
Nomor Telpon : 08xxxxxxxx

Pendidik
N Na L/ Umu Hub. Klg Pekerjaan a Ke
o ma P r t
n
1 Syamsul Bakri L 56 Kepala Wiraswasta SLTA
. Keluarga/Sua
Sri Suyatmi P 48 mi
2 Istri IRT DIII
. Devi Nur Latifah P 20 Aanak Mahasiswa SLTA
Rifda Khoirunnisa P 15 Pertama Pelajar SLTP
3 Anak Kedua
.
4
.
5
.
6
.
7
.
8
.
9
.
1
0
.
Genogram

2. TIPE KELUARGA:
Jenis type keluarga:
Masalah yang terjadi dengan type tersebut

Suku Bangsa:
1) Asal suku bangsa : Jawa
2) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : Tidak Ada
Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:

Status Sosial Ekonomi Keluarga:


Anggota keluarga yang mencari nafkah: Bapak/Kepala Keluarag

Penghasilan

Upaya lain

Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll)


Perabotan rumah, transportasi

Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan

Aktivitas Rekreasi Keluarga

3. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGANKELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anaktertua):
Tahap ke V : Keluarga dengan Anak Remaja

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:

c.Riwayat kesehatan keluarga inti:


a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini:
b) Riwayat penyakit keturunan:

c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

Imunisasi
Tindakan
Keadaan (BCG/Polio Masalah
No Nama Umur BB yang
Kesehata /DPT/HB/ Kesehata
telah
n Campak n
dilakukan

d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Puskemsmas dan Klinik Dokter

e) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


Kolesterol, Jantung, Liver, Kanker

4. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
a) Luas Rumah: P : 20M X L: 10M
b) Type Rumah:
c) Kepemilikan: Milik Sendiri

d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan: Kam Tidur : 3, Kamar Mandi : 2. Kios, Ruang
Tamu, Ruang Makan, Ruang Keluarga gabung jadi satu
e) Ventilasi/jendela: Ada

f) Pemanfaatan ruangan:

g) Septic tank: ada letak


h) Sumber air minum: Sumur

i) Kamar mandi/WC: Ada 2 : WC Jongkok

j) Sampah: Dibakar limbah RT Resapan


k) Kebersihan lingkungan Bersih

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


a) Kebiasaan
b) Aturan/kesepakatan

c) Budaya Jawa

c. Mobilitas Geografi Keluarga:


d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

e. System Pendukung Keluarga


Dari keluarga inti dan keluarga eksternal

5. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara Komunikasi Keluarga:

b. Struktur Kekuatan Keluarga:

c. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga)


d. Nilai dan norma keluarga
6. FUNGSI KELUARGA
a) Fungsi afektif

b) Fungsi sosialisasi
1) Kerukunan hidup dalam keluarga:

2) Interaksi dan hubungan dalam keluarga:

3) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan: Bapak/Kepala


Rumah Tangga

4) Kegiatan keluarga waktu senggang: Kegiatan Keagamaan

5) Partisipasi dalam kegiatan sosial: PKK, Posyandu Lansia, Karang Taruna dan Post
Ronda

c) Fungsi Perawatan Kesehatan


1) Keyakinan yang dianut keluarga dalam kesehatan :

2) Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat sakit untuk masing-masing anggota


keluarga :

3) Bagaimana keluarga mengkaji status kesehatannya saat ini :


Datang ke Puskemas atau Klinik terdekat

4) Bagaimaan makanan disiapkan dan berapa banyak makanan yang dikonsumsi per
hari?

5) Apakah ada kebiasaan tidur anggota keluarga :

Bermain Hp dan mengobrol


6) Apakah angota menyadari rekreasi dan olahraga penting untuk kesehatan :
Penting

7) Apakah keluarga menggunakan alkohol, tembakau, kopi atau teh :

Bapak : Merokok, Kopi dan Teh


Ibu : Teh
Anak 1 : Teh
Anak 2 : Teh

8) Apa yang dilakukan keluarga untuk memperbaiki status kesehatannya:

Langsung mengecek ke pelayanan kesehatan

9) Bagaimana riwayat dan perasaan keluarga tentang keadaan fisik ketika berada
dalam keadaan sehat:

10) Apa pelayanan/perawatan kesehatan alternatif yang digunakan oleh keluarga :

11) Apakah ada riwayat penyakit genetik atau keturunan di masa lalu dan sekarang
(penyakit diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, stroke, kanker, gout, penyakit
ginjalndan tiroid, asma dan keadaan alergi lainnya :

12) Dari mana anggota keluarga memperoleh perawatan kesehatan ( mis: tenaga
kesehatan) :

Puskesmas atau Klinik

13) Bagaimana perasaan keluarga tentang jenis pelayanan kesehatan yang


tersedia di dalam masyarakat:

14) Apakah keluarga mengetahui bagaimana cara menghubungi menghubungi


ambulans dan pelayanan para medis :

Belum tau
15) Bagaimana keluarga membayar pelayanan yang diterima :
Bayar secara mandiri/umum

16) Berapa jarak fasilitas perawatan dari rumah keluarga:

Kurang lebih 7KM


d) Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak: Sedikasihnya
2) Akseptor: Ya yang digunakan lamanya
3) Akseptor: Belum alasannya
4) Keterangan lain:
e) Fungsi ekonomi
1) Upaya pemenuhan sandang pangan Berwiraswasta

2) Pemanfaatan sumber di masyarakat:

7. STRES DAN KOPING KELUARGA


a) Stressor jangka pendek:

b) Stressor jangka panjang:

c) Respon keluarga terhadap stressor:


d) Strategi koping:

e) Strategi adaptasi fungsional:

8. KEADAAN GIZI KELUARGA


Pemenuhan gizi:

Upaya lain:

9. HARAPAN KELUARGA
a) Terhadap masalah kesehatannya:

b) Terhadap petugas kesehatan yang ada:

PEMERIKSAAN FISIK

NAMA ANGGOTA KELUARGA


N VARIABEL
O T N A A
n. y. n. n.
1. Riwayat
penyakit saat
ini
2. Keluhan
yang
dirasakan
3. Tanda dan Gejala

4. Riwayat
penyakit
sebelumnya
5. Tanda-tanda vital
6. Sistem
Cardiovaskul
er
7. Sistem Respirasi

8. Sistem Gi Tract

9. Sistem Persarafan

10. Sistem
Muskuloskelet
al
11. Sistem Genetalia
Analisa Data

No Data Diagnosa

1 DS : Kode : D.0112
a.
Dx : Kesiapan
Ny.S mengatakan saat
Meningkatkan Manajemen
cek kolesterol, kolesterolnya tinggi dan dokter
Kesehatan
mengatakan trigleseridanya
Hal : 249
tinggi
b. Definisi :
Ny.S mengatakan jika
kolesterolnya tinggi, beliau langsung minum Pola pengaturan dan
pengintegrasian program
obat dari dokter kesehatan kedalam
kehidupan sehari-hari yang
DO : cukup untuk memenuhi
tujuan kesehatan dan dapat
a. TD Ny. S : 130/80 ditingkatkan

mmHg
b. TD Tn. S : 140/80
mmHg
2 DS : Kode : D.0116

Ny. S mengatakan keluarganya masing Dx : Manajemen


Kesehatan Tidak Efektif
mengkonsumsi makanan yang bersantan
dan gorengan seperti biasanya Hal : 256

Definisi :
Ny. S mengatakan beliau dan suaminya
masih sering bekerja sampai malam hari Pola pengaturan dan
pengitegrasian penanganan
DO : masalah kesehatan ke dalam
kebiasaan hidup seharihari
tidak memuaskan untuk
mencapai sttus kesehatan
yang diharapkan.

3 DS : Kode : D.0077

a. Dx : Nyeri Akut

Ny. S mengatakan kadang kakinya suka sakit Hal : 172

b. Definisi :
Tn. S mengatakan kalau cape pinggangnya suka
sakit Pengalaman sensorik atau
emosional yang berkaitan
DO : dengan kerusakan jaringan
aktual atau fungsional,
dengan onset mendadak
atau lambat dan berintensitas
ringan hingga berat yang
berlangsung kurang dari 3
bulan.
Rencana Tindakan

No Data Diagnosa SLKI SIKI

1 DS : Kode : D.0112 Keluarga Mampu Kode : I.12444


a. Mengenal
Dx : Kesiapan Edukasi Proses
Ny.S mengatakan Masalah
Meningkatkan Penyakit
saat
Manajemen
cek kolesterol, Kode : L.12111 Hal : 106
Kesehatan
kolesterolnya tinggi
dan dokter Hal : 249 Tingkat
mengatakan
trigleseridanya Definisi : Pengetahuan Keluarga
Setelah dilakukan mampu
tinggi Pola pengaturan kunjungan mengenal
b. dan pengintegrasian keperawatan masalah
Ny.S mengatakan program kesehatan keluarga
kedalam kehidupan Edukasi
jika pertemuan 1
kesehatan
kolesterolnya sehari-hari yang selama 1 jam
cukup untuk (Penyakit
tinggi, beliau memenuhi tujuan diharapkan tingkat
Kolesterol)
pengetahuan
langsung minum kesehatan dan meningkat dari
obat dari dokter dapat ditingkatkan skala 4 (cukup
meningkat) ke
DO : skala 5
a. (meningkat)
TD Ny. S : 130/80 dengan kriteria
hasil :
mmHg 1. Kemampuan
b. menjelaskan
TD Tn. S : 140/80 pengetahuan suatu
mmHg topik
Keluarga Mampu Keluarga
Memutuskan Mampu
Memutuskan
Tindakan
Tindakan
Perawatan Perawatan

Kode : L.12104 Kode :1.09265

Dukungan
Manajemen
Pengambilan
Kesehatan Keputusan
Setelah dilakukan
kunjungan
keperawatan
keluarga
pertemuan 1
selama 1 jam
diharapkan tingkat
pengetahuan
meningkat dari
skala 4 (cukup
meningkat) ke
skala 5
(meningkat)
dengan kriteria
hasil :
1. Menerapkan
program perawatan

Keluarga Mampu Keluarga


Melakukan Mampu
Melakukan
Perawatan
Perawatan
Sederhana Sederhana

Kode : L. 12107 Edukasi


Prosedur
Perilaku Tindakan
(Terapi)
Kesehatan
Setelah dilakukan
kunjungan
keperawatan
keluarga
pertemuan 1
selama 1 jam
diharapkan tingkat
pengetahuan
meningkat dari
skala 4 (cukup
meningkat) ke
skala 5
(meningkat)
dengan kriteria
hasil :
1.
Kemampuan
melakukan
tindakan
pencegahan
masalah kesehatan
Keluarga Mampu Keluarga
Memodifikasi Mampu
Memodifikasi
Lingkungan
Lingkungan

Kode : L.12104 Edukasi


Keselamatan
Manajemen Lingkungan
Kesehatan
Setelah dilakukan
kunjungan
keperawatan
keluarga
pertemuan 1
selama 1 jam
diharapkan tingkat
pengetahuan
meningkat dari
skala 4 (cukup
meningkat) ke
skala 5
(meningkat)
dengan kriteria
hasil :
1. Melakukan
tindakan untuk
mengurangi faktor
risiko
Keluarga Keluarga
Mampu Mampu
Memanfaatka
Memanfaatkan
n Fasilitas
Fasilitas Pemeliharaan
Pemeliharaan Kesehatan

Kesehatan Promosi sistem


pendukung
Kode : L.12106
Pemeliharaan

Kesehatan
Setelah dilakukan
kunjungan
keperawatan
keluarga
pertemuan 1
selama 1 jam
diharapkan tingkat
pengetahuan
meningkat dari
skala 4 (cukup
meningkat) ke
skala 5
(meningkat)
dengan kriteria
hasil :
1. Menunjukkan
perilaku adaptif
2. Perilaku
mencari bantuan
2 DS : Kode : D.0116

a. Ny. S Dx : Manajemen
Kesehatan Tidak
mengatakan
Efektif
keluarganya
Hal : 256
masing
mengkonsu Definisi :
msi
Pola pengaturan
makanan dan pengitegrasian
yang penanganan
masalah kesehatan
bersantan
ke dalam kebiasaan
dan hidup seharihari
gorengan tidak memuaskan
untuk mencapai
seperti
sttus kesehatan
biasanya yang diharapkan.
b. Ny. S
mengatakan
beliau dan
suaminya
masih
sering
bekerja
sampai
malam hari

DO :
3 DS : Kode : D.0077

a. Dx : Nyeri Akut

Ny. S mengatakan Hal : 172


kadang kakinya
suka sakit Definisi :

b. Pengalaman
Tn. S mengatakan sensorik atau
kalau cape emosional yang
pinggangnya suka berkaitan dengan
sakit kerusakan jaringan
aktual atau
DO : fungsional, dengan
onset mendadak
atau lambat dan
berintensitas ringan
hingga berat yang
berlangsung kurang
dari 3 bulan.
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTKA

Anda mungkin juga menyukai