Disusun Untuk Memenuhi Tugas Program Pendidikan Profesi Ners Pada Stase
Keperawatan Keluarga
Oleh:
Liza Trie Octiza Agyzty, S. Kep
NIM. 2230913320082
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Program Pendidikan Profesi Ners Pada Stase
Keperawatan Keluarga
Disusun Oleh :
A. LATAR BELAKANG
Pola penyakit pada negara berkembang telah terjadi perubahan, dari
penyakit menular menjadi penyakit tidak menular yang berkaitan dengan
demografis dari masyarakat di suatu negara dan aspek gizi. Menurut
laporan WHO (2018), pada tahun 2016 sekitar 40 juta jiwa di seluruh
dunia mengidap penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, kanker,
penyakit pernafasan kronik, diabetes melitus dan trauma. Penyakit tidak
menular dapat menyebabkan kematian terutama penyakit kardiovaskular
hingga 17,3 juta jiwa di setiap tahunnya, kanker mencapai jumlah 7,6
juta jiwa, penyakit pernafasan kronis sebanyak 4,2 juta jiwa dan diabetes
melitus berjumlah 11,3 juta jiwa.
Diabetes melitus terjadi karena terganggunya metabolisme karena
meningkatnya kadar gula darah. Dimana individu dengan diabetes
memiliki risiko masalah kesehatan serius yang dapat mengancam jiwa,
penurunan kualitas hidup dan dapat meningkatkan kematia. Diabetes
melitus salah satu penyakit silent killer disease, banyak dari penderita
diabetes tidak menyadari penyakit yang dideritanya sebelum terjadi
komplikasi. American Diabetes Association menyatakan diabetes melitus
dibagi menjadi 4 macam jenis antara lain diabetes melitus tipe 1, diabetes
melitus tipe 2, diabetes melitus gestasional dan diabetes melitus tipe lain.
Diabetes melitus tipe 2 merupakan diagnosa diabetes paling sering
jumpai. Lebih 90% dari semua jenis penderita diabetes di Indonesia.
Diabetes melitus tipe 2 muncul dengan gejala yang mirip dengan diabetes
melitus tipe 1, tetapi kondisi diabetes melitus tipe 2 umumnya tidak
menunjukkan gejala sama sekali, dan di waktu yang tidak dapat
ditentukan. Akibatnya, pada tahap pra-diagnosis di mana sepertiga dari
setengah populasi diabetes melitus tipe 2 itu tidak terdiagnosis.
Penundaan diagnosis yang terlalu lama dapat menyebabkan komplikasi
seperti hilangnya ketajaman penglihatan, ulkus diabetik, penyakit jantung
dan stroke. Penyakit diabetes melitus tidak hanya dapat diobati denngan
farmakologis namun dapat juga dilakukan pengendalian dengan metode
yang lebih mudah seperti dengan senam kaki diabetik.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam
memelihara kesehatan keluarga mereka sehingga dapat
meningkatkan status kesehatan keluarganya
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam
mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi
oleh keluarga.
b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam
menanggulangi masalah- masalah kesehatan dasar
dalam keluarga.
c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam
mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi
masalah kesehatan para anggotanya.
d. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam
memberikan asuhan keperawatan terhadap anggota
keluarga yang sakit dan dalam mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarganya.
e. Meningkatkan produktivitas keluarga dalam
meningkatkan mutu hidupnya
f. Meningkatkan kemampuan keluarga untuk
melakukan intervensi mandiri dengan Senam Kaki
diabetik untuk menurunkankadar glukosa darah
C. MANFAT
1. Manfaat Teoritis
Untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi keluarga dimulai dari
pengkajian, penemuan diagnose keperawatan keluarga,
perencanaan, pelaksanaan dan teknik evaluasi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan
asuhan keperawatan pada keluarga
b. Bagi Masyarakat
Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam
memelihara kesehatan keluarga mereka sehingga
dapat meningkatkan status kesehatan Masyarakat
c. Bagi instansi kesehatan
Menjadi salah satu infomrasi mengenai status
kesehtaan warga di wilayah kerja Puskesmas Sungai
Ulin
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. H
b. Umur : 71 th
c. Alamat Kepala Keluarga : RT. 10 RW 07
d. Pekerjaan : Pensiunan
e. Pendidikan : S1
f. Komposisi Keluarga :
Keterangan :
: Perempuan : Laki-laki : Klien
: Meninggal
Tn. H merupakan anak kedua dari 6 bersaudara dan Istri Tn. H merupakan anak
pertama dari 4 bersaudara yang semuanya perempuan. Tn. H memikili 3 orang
anak, ketiga anak Tn. H sudah menikah dan Tn. H tinggal bersama cucu dari anak
yang pertama.
2. Tipe Keluarga
3. Suku Bangsa
Tn. H bersuku Banjar. Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh Tn. H yaitu
Bahasa Banjar. Tn. H mengatakan jika sakit biasanya berobat dulu ke
rumah sakit atau puskesmas, jika sudah tahu penyakit apa dan dapat obat
dari rumah sakit, Ny. M (istri) membantu membuatkan minuman herbal.
4. Agama
Agama yang dianut Tn. H dan keluarga adalah Islam, tidak ada keyakinan
yang berdampak buruk pada kesehatan. Tidak ada perbedaan dalam
keyakinan agama, Tn. H mengatakan selalu menjalankan ibadah sholat 5
waktu, mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian.
6. Rekreasi keluarga
WC Dapur Kamar 1
Ruang
Ruang
Kamar 2 keluarga tamu
2. Mata Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, dapat mengikuti arah.
3. Hidung Nampak simetris, tidak terlihat sekret atau kemerahan
4. Telinga Kedua telinga simetris, tidak ada serumen. Telinga sebelah kanan tidak
mendengar
5. Mulut Mukosa bibir cukup lembab, gigi ada yang ompong
6. Leher & Tenggorokan Tidak nampak pembesaran vena jugularis, tidak tampak deviasi trakea
7. Dada Dada Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
8. Abdomen Perut datar, tidak ada massa teraba
9. Punggung Tidak ada kelainan pada bagian tulang belakang
10. Ekstremitas Tidak terdapat kelainan pada ekstremitas atas maupun bawah
14. BB : 75 kg
BB, TB/PB TB: 163 cm
15. Pemeriksaan Lab GDS: 354 mg/dl
2. Mata Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, dapat mengikuti arah.
3. Hidung Nampak simetris, tidak terlihat sekret atau kemerahan
4. Telinga Kedua telinga simetris, tidak ada serumen
5. Mulut Mukosa bibir cukup lembab, gigi ada yang ompong
6. Leher & Tenggorokan Tidak nampak pembesaran vena jugularis, tidak tampak deviasi trakea
7. Dada Dada Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
8. Abdomen Perut datar, tidak ada massa teraba
9. Punggung Tidak ada kelainan pada bagian tulang belakang
10. Ekstremitas Tidak terdapat kelainan pada ekstremitas atas maupun bawah
14. BB : 65 kg
BB, TB/PB TB: 156 cm
15. Pemeriksaan Lab AU: 5,5 mg/dl
Pemeriksaan fisik pada kedua cucu tidak terkaji karena saat pengkajian kedua cucu klien tidak ada di rumah sedang bekerja hingga
selesai pengkajian, namun keterangan dari Ny. M tidak ada keluhan sakit dari kedua cucu
Status Kognitif/Afektif/Sosial
1. SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE
(SPMSQ)
Nama Klien : Tn. H Tanggal Wawancara : 27 Februari 2024
Umur : 71 th Pewawancara : Liza Trie Octiza A., S.Kep
Skor
Pertanyaan Jawaban
+ 1. Tanggal berapa hari ini? 27 Februari 2024
+ 2. Hari apa sekarang ini? Selasa
+ 3. Apa nama tempat ini? Rumah
+ 4. Di mana alamat anda? Komp. Perumahan
Kavling Jl. Dukuh
+ 5. Berapa umur anda? 71 th
+ 6. Kapan anda lahir? Lupa tanggal, tahun 1953
+ 7. Siapa presiden Indonesia sekarang? Joko Widodo
+ 8. Siapa presiden sebelumnya? SBY
+ 9. Siapa nama ibu anda? Ny. S
+ 10. Kurang 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 20, 17, 14, 11, 8, 5, 2
dari setiap angka baru, semua secara menurun !
Jumlah Kesalahan Total 1
Interpretasi:
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan
ringan
Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan
sedang
Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan
berat
Kesimpula : Fungsi intelektual utuh
n
Keterangan : kesalahan 1
Level I : Riwayat pendidikan tingkat SD
Level II : Riwayat pendidikan tingkat SLTP dan SLTA
Level III : Riwayat pendidikan tingkat tinggi (Diploma I, II, III, S1, S2, S3)
2. MINI MENTAL STATE EXAM (MMSE)
IDENTIFIKASI ASPEK KOGNITIF MMSE (Mini Mental Status Exam)
Aspek Nilai Nilai
No Kriteria
Kognitif Maksimal Klien
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
Jawaban
Tahun : 2024
Musim : hujan/pancaroba)
Tanggal: 27
Hari : Selasa
Bulan : Februari
2. Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita berada?
Jawaban
Negara : Indonesia
Propinsi: Kalsel
Kabupaten/kota: Banjarbaru
Kelurahan : Sungai ulin
3. Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal:
kursi, meja, kertas), kemudian
ditanyakan kepada klien,
menjawab:
a. pintu, baju, bantal
4. Perhatian dan 5 5 Meminta klien berhitung mulai
kalkulasi dari 100 kemudian kurangi 7
sampai 5 tingkat.
Jawaban:
100, 93, 86, 79, 72
5. Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi
ketiga obyek pada poin ke 2
(tiap poin nilai 1).
a. baju, pintu, bantal
6. Bahasa 9 7 a. Menanyakan pada klien
tentang benda (sambil
menunjukan benda tersebut):
pintu
b. Minta klien untuk
mengulangi kata berikut:
baju berwarna putih
c. Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri
3 langkah
Angkat tangan, pegang
rambut, angkat jempol
d. Perintahkan pada klien
untuk hal berikut (bila
aktifitas sesuai perintah nilai
satu poin). Tutup mata
Jawab
Total nilai 30 28
Interpretasi hasil :
24 – 30 : Tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : Gangguan kognitif sedang
0 - 17 : Gangguan kognitif berat
4. APGAR Keluarga
No Fungsi Uraian Skor
1 Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga
(teman – teman) saya untuk membantu pada waktu 2
sesuatu menyusahkan saya
2 Hubungan Saya puas dengan cara keluarga (teman – teman) 2
saya membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
3 Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga (teman – teman) saya 2
menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas atau arah baru
4 Afeksi Saya puas dengan cara keluarga (teman – teman) 2
saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap
emosi – emosi saya seperti marah, sedih atau
mencintai
5 Pemecahan Saya puas dengan cara teman – teman saya dan saya 2
menyediakan waktu bersama – sama
Total 10
Penilaian: Selalu = 2, Kadang – kadang = 1, Hampir tidak pernah = 0
Pengkajian Lansia
(Four-Stage Balance Test)
Kesimpulan
Dari beberapa tes yang dilakukan pada Tn. H untuk melihat kemampuan
keseimbangan Tn. H pada keempat posisi selama 10 detik setiap posisi didapatkan
hasil Tn. H mampu melakukannya yang artinya Tn. H tidak memiliki risiko jatuh.
B. Analisa Data
Keterangan:
1. Tidak ada pengetahuan
2. Pengetahuan terbatas
3. Pengetahuan terbatas
4. Pengetahuan banyak
5. Pengetahuan sangat banyak
3107 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 6608 NIC: Pengajaran: Peresapan Diet
Risiko selama 1 kali pertemuan, diharapkan 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien
Ketidakstabilan diabetes mellitus pada Tn. H bisa diatasi mengenai diet yang disarankan
Kadar Glukosa dengan kriteria hasil: 2. Jelaskan kepada klien mengenai tujuan
Darah pada Tn. NOC: Manajemen Diri : Diabetes kepatuhan terhadap diet yang
H di RT 10 RW (1619) disarankan terkait dengan diabetes
07 1. Menjalani aturan pengobatan sesuai mellitus
resep 3. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi
2. Mengobati gejala hiperglikemia dengan rebusan daun jambu biji untuk
terapi komplementer yang disarankan membantu menurunkan diabetes
Keterangan: mellitus
DIAGNOSIS RENCANA
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN NOC NIC
Kode Hasil Kode Intervensi
Skala 1: Tidak pernah menunjukkan
Skala 2: Jarang menunjukkan
Skala 3: Kadang - kadang menunjukkan
Skala 4: Sering menunjukkan
Skala 5: Secara konsisten menunjukkan
F. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Hari / Tanggal Diagnosis Implementasi Evaluasi TTD
Kegiatan Keperawatan
Hari pertama
Senin, 4 Maret Ketidakefektifan NIC: Pengajaran (Pendidikan Kesehatan) S: Liza Trie
2024 Manajemen 1. Melakukan pendidikan kesehatan 1. Tn. H mengatakan memahami apa yang sudah Octiza
Kesehatan pada Tn. H tentang sesak nafas/ asma, cara dijelaskan Agyzty,
di RT 24 RW 06 Kel. mencegah dan pengobatannya (latihan 2. Pasien mengatakan pernah mencoba terapi S.Kep
Sungai Ulin pernapasan Buteyko) nafas seperti yang diajarkan namun sambil
2. Memotivasi Tn. H untuk berpartisipasi menyebut nama Allah (terapi nafas dzikir)
aktif, ajak keluarga Tn. H untuk 3. Tn. H mengatakan terapi nafas dzikir di waktu
berpartisipasi jika ada santai naum tidak rutin
4. Tn. H mengatakan masih sesak walaupun
sudah terapi nafas dzikir
O:
1. Tn .H mengikuti aktivitas non-farmako yang
diberikan
2. RR: 22x/ menit
A:
Masalah teratasi
P:
- Evaluasi keefektifan terapi nafas buteyko yang
diajarkan
- Dorong pasien melakukan rutin terapi nafas
buteyko
Hari kedua
Selasa, 5 Maret Ketidakefektifan NIC: Pengajaran (Pendidikan Kesehatan) S: Liza Trie
2024 Manajemen 1. Memotivasi Tn. H untuk berpartisipasi 1. Pasien mengatakan sekali-sekali saja jika ingat Octiza
Kesehatan pada Tn. H aktif, ajak keluarga Tn. H untuk terapi nafas Agyzty,
di RT 10 RW 07 Kel. berpartisipasi jika ada 2. Tn. H mengatakan masih sesak seperti S.Kep
Sungai Ulin 2. Mengevaluasi keefektifan dari tindakan sebelumnya jika beraktivitas berat
yang dilakukan O:
1. RR: 20x/ menit
A:
Masalah tidak teratasi
P:
- Evaluasi keefektifan terapi nafas buteyko yang
diajarkan
- Dorong pasien melakukan rutin terapi nafas
buteyko
Selasa, 5 Maret Risiko NIC: Pengajaran: Peresapan Diet S: Liza Trie
2024 Ketidakstabilan Kadar 1. Mengkaji apa saja makanan yang 1. Tn. H mengatakan tiap sebelum sarapan Octiza
Glukosa Darah pada dimakan Tn. H sejak diabetes disuntik insulin Agyzty,
Tn. H di RT 10 RW 2. Menjelaskan kenapa Tn. H harus patuh 2. Tn. H mengatakan sudah mengurangi makan S.Kep
07 nasi dan yang manis-manis
terhadap diet yang disarankan terkait
3. Ny. M mengatakan biasanya merebuskan air
dengan diabetes mellitus daun kersen dan akan mencoba daun jambu
3. Menganjurkan klien untuk biji
mengkonsumsi rebusan daun jambu biji O:
untuk membantu menurunkan diabetes 1. GDS: 220
mellitus A:
Masalah teratasi
P:
- Monitor gula darah pasien
Hari ke tiga
Rabu, 6 Maret Ketidakefektifan NIC: Pengajaran (Pendidikan Kesehatan) S: Liza Trie
2023 Manajemen 1. Memotivasi Tn. H untuk berpartisipasi 1. Tn. H mengatakan ada mencoba terapi nafas Octiza
Kesehatan pada aktif, ajak keluarga Tn. H untuk dzikir saat pagi Agyzty,
Tn. H di RT 10 berpartisipasi jika ada 2. Tn. H mengatakan masih sesak jika S.Kep
RW 07 Kel. 2. Mengevaluasi keefektifan dari tindakan beraktivitas banyak
Sungai Ulin yang dilakukan O:
1. RR: 20x/ menit
A:
Masalah teratasi
P:
- Evaluasi keefektifan terapi nafas buteyko yang
diajarkan
- Dorong pasien melakukan rutin terapi nafas
buteyko
Rabu, 6 Maret Risiko NIC: Pengajaran: Peresapan Diet S: Liza Trie
2023 Ketidakstabilan Kadar 1. Menganjurkan klien untuk 1. Ny. M mengatakan sudah ada mencoba Octiza
Glukosa Darah pada mengkonsumsi rebusan daun jambu biji memberikan daun jambu biji Agyzty,
Tn. H di RT 10 RW untuk membantu menurunkan diabetes O: S.Kep
07 2. GDP: 213
mellitus
A:
Masalah teratasi
P:
Monitor gula darah pasien
Dokumentasi