Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN HASIL PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS

KELUARGA BINAAN DI DESA PANTAI LABU PEKAN KECAMATAN


PANTAI LABU
KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2022

Disusun Oleh :

PUTRI SAGITA
NIM . P07524419029

Dosen Pembimbing :
Yulina Dwi Hastuti, S.Keb, Ners,M.biomed

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN


PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MEDAN
TAHUN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KEBIDANANKOMUNITAS DI DESA
PANTAI LABU PEKAN KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN
DELI SERDANG

TANGGAL AGUSUTUS – AGUSTUS 2022

CI LAHAN MAHASISWA

(PUTRI SAGITA)

DOSEN PEMBIMBING

(Yulina Dwi Hastuti, S.Keb, Ners, M.Biomed)

NIP: 197807012000032001

MENGETAHUI DAN MENYETUJUI


KETUA JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

(BETTY MANGKUJI, SST, M.Keb)


NIP. 196609101994032001

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan di

Desa Pantai Labu Pekan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deliserdang.

Laporan ini merupakan permasalahan dari hasil pendataan selama PKL,

penulis menemukan suatu prioritas masalah kesehatan keluarga yaitu tentang

pasangan usia subur. Permasalahan ini dapat ditanggulangi dengan pemberian

penyuluhan, diskusi, dan lain-lain. Semua ini tidak lepas dari kerja sama yang

baik antar mahasiswi kebidanan, bidan desa, kepala desa dan masyarakat Desa

Pantai Labu Pekan, sehingga PKL ini dapat berjalan dengan lancar.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar – besarnya kepada :

1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes, selaku direktrur Poltekes RI Medan

Betty Mangkuji, SST, M.Keb, sebagai Ketua Jurusan Kebidanan Poltekes RI

Medan yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan

Praktek Kerja Lapangan di Desa Pantai Labu Pekan Kecamatan Pantai Labu

Kabupaten Deli Serdang

2. Yusniar Siregar , SST, M.Kes, sebagai Kaprodi Sarjana Terapan Kebidanan

Poltekkes RI Medan yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Desa Pantai Labu Pekan Kecamatan

Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang.

ii
3. Yulina Dwi Hastuti, S.Keb, Ners, M.Biomed selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan bimbingan dan masukan sehingga sehingga Praktek Kerja

Lapangan ini dapat berjalan dengan lancar .

4. Bidan Desa yang telah memberi bimbingan dan masukan kepada kami.

5. Kepala Desa Pantai Labu Pekan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli

Serdang.

6. Seluruh mahasiswa Kebidanan Poltekes Medan atas kerjasama dalam

menyelesaikan laporan ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

Hormat Saya,

Putri Sagita

iii
DAFTAR ISI

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seorang perempuan menjadi subur dan dapat melahirkan segera setelah lahir

ia mendapatkan haid yang pertama, dan kesuburan seorang perempuan akan terus

berlangsung sampai menopause. Kehamilan dan kelahiran yang terbaik, artinya

resikonya paling rendah untuk ibu dan anak, adalah 20-35 tahun sedangkan

persalinan pertama dan kedua paling rendah resikonya bila jarak antara dua

kelahiran adalah 2-4 tahun.

Dari data WHO (1990) didapatkan bahwa di seluruh dunia terjadi lebih dari

100 kali senggama setiap harinya dan terjadi 1 juta kelahiran baru perhari dimana

50% diantaranya tidak direncanakan dan 25 % tidak diharapkan. Dari 150.000

v
kasus abortus provokatus yang terjadi perhari, 50.000 diantaranya abortus illegal

dan lebih dari 500 perempuan meninggal akibat komplikasi abortus tiap harinya.

Di desa Pantai Labu Pekan khususnya Dusun I kebanyakan PUS tidak

menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang. Maka dari itu saya memilih alat

kontrasepsi jangka panjang yang akan saya sampaikan kepada keluarga binaan

yaitu pada keluarga Tn. /Ny. .

B. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup kebidanan komunitas yang berada di dusun I desa
Pantai Labu Pekan Kec.Pantai Labu adalah sebagai berikut :
 Ibu hamil
 Ibu bersalin
 Bayi
 Balita
 Pasangan Usia Subur
 KB
 Gizi
 Keluarga dan Masyarakat
Ruang lingkup dalam pelayanan KB, meliputi:
 Konseling KB
 Penyediaan berbagai jenis alat kontrasepsi
 Nasehat dan tindakan bila terjadi efek samping.

C. Tujuan Penulisan

C.1. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan keluarga dalam

meningkatkan, mencegah dan memelihara kesehatan mereka sehingga status

vi
kesehatanya semakin meningkat serta mampu melaksanakan tugas-tugas

mereka secara produktif.

C.2. Tujuan Khusus


a. Mahasiswa mampu melakukan pengakajian pada keluarga binaan
dengan pendekatan sistematis.
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasikan masalah, diagnosa dan
kebutuhan.
c. Mahasiswa dapat mengidentifikasikan masalh potensial.
d. Mahasiswa dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang menimbulkan
penanganan segera.
e. Mahasiswa dapat merencanakan tindakan yang akan dilakukan.
f. Mahasiswa dapat melakukan rencana yang telah diterapkan.
g. Mahasiswa dapat mengevaluasi pelaksanaan yang telah dilakukan.

D. Manfaat

D.1 Bagi Penulis


Dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan pengalaman, serta penerapan ilmu-

ilmu kesehatan yang telah didapat selama pendidikan di Poltekkes Kemenkes

RI Medan.

D.2Bagi Klien
1) Bagi keluarga

Akan membantu keluarga dalam memecahkan masalah dengan cara


memberikan penyuluhan.

D.3 Bagi Instusi Kesehatan


1. Menambah pengetahuan dan pengalaman institusi pendidikan dalam

pelaksanaan praktik kebidanan komunitas  bagi mahasiswa.

vii
2. Mengetahui kemampuan mahasiswanya dalam menerapkan ilmu

pendidikan yang diperoleh mahasiswa di bangku kuliah.

3. Mengetahui adanya kesenjangan dan faktor-faktor penyebab kesenjangan

antara teori dan praktek sebagai bahan analisa untuk pendidikan praktik

kebidanan komunitas  yang akan datang.

viii
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Keluarga

A.1. Pengertian Keluarga


Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di satu atap dalam

keadaan saling ketegantungan

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik

keluarga sebagai berikut:

1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,

perkawinan atau adopsi

2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap

memperhatikan satu sama lain

3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing

mempunyai peran sosial: suami, istri, anak (kakak dan adik).

4. Mempunyai tujuan: menciptakan dan mempertahankan budaya,

meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan social anggota

A.2 Jenis Keluarga


Jenis Keluarga
Jenis keluarga Tradisional, sebagai berikut:
a. Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga inti ialah keluarga kecil dalam satu rumah. Dalam keseharian,
anggota keluarga inti ini hidup bersama serta saling melindungi. Mereka
merupakan bapak, ibu, dan kanak- kanak.

b. Keluarga Besar (extended family)

ix
Keluarga besar merupakan gabungan dari beberapa keluarga inti yang
bersumbu dari satu keluarga inti. Satu keluarga memiliki beberapa anak,
lalu anak-anak-nya menikah dan memiliki anak, dan kemudian menikah
lagi dan memiliki anak pula. Anggota keluarga besar terdiri dari kakek,
nenek, paman, tante, keponakan, saudara sepupu, cucu, cicit, dan lain
sebagainya.

c. Keluarga Dyat (Pasangan inti)


Pasangan inti adalah sepasang suami istri yang baru menikah. Mereka
telah membina rumah tangga tetapi belum dikaruniai anak atau keduanya
bersepakat untuk tidak memiliki anak lebih dulu. Akan tetapi jika
dikemudian hari memiliki anak, maka status tipe keluarga ini menjadi
keluarga inti.

d. Keluarga Single Parent


Single parent adalah kondisi seseorang tidak memiliki pasangan lagi. Hal
ini bisa disebabkan oleh perceraian atau meninggal dunia. Akan tetapi,
single parent mensyaratkan adanya anak, baik anak kandung maupun anak
angkat. Jika ia sendirian maka tidak bisa dikatakan sebagai keluarga meski
sebelumnya pernah membina rumah tangga.

e. Keluarga Single Adult


Keluarga single adult yaitu pasangan yang mengambil jarak atau berpisah
sementara waktu untuk kebutuhan tertentu, misalnya bekerja atau kuliah.
Seseorang yang berada jauh dari keluarga ini kemudian tinggal di rumah
kontrakan atau indekost. Orang dewasa inilah yang kemudian disebut
sebagai single adult. Meski ia telah memiliki pasangan di suatu tempat
namun ia terhitung single di tempat lain.

A.1 Struktur Keluarga

1. Ayah

x
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari

nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala

keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota

dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari

lingkungannya.

2. Peran Ibu

Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk

mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,

pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta

sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu

dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

3. Peran Anak

Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat

perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

A.2 Fungsi Keluarga

Menurut WHO (1978)


1. Fungsi Biologi
a. Untuk meneruskan keturunan.
b. Memelihara dan membesarkan anak.
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

xi
2. Fungsi Psikologi.
a. Memberikan rasa sayang dan rasa nyaman.
b. Memberikan pendidikan diantara anggota keluarga.
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d. Memebrikan identitas keluarga.

3. Fungsi Sosialisasi.
a. Membentuk norma dan tingkah laku.
b. Meneruskan nilai-nilai keluarga.

4. Fungsi Ekonomi.
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
b. Mengatur penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
c. Menolong untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimana yang akan
datang, misalnya : untuk pendidikan anak, jaminan hari tua dan
sebagainya.

5. Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk kehidupan dan masa depannya yang
akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang tua.
b. Menyekolahkan anak untuk memberikan keterampilan dan
membentuk prilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya

Fungsi keluarga Menurut Friedman (1998), adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Afektif

xii
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang

merupakan basis kekuatan krluarga.fungsi aktif berguna untuk pemenuhan

kebutuhan psikososial.

2. Fungsi Sosialisasi

Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan individu

keluarga, tempat anggota keluarga berinteraksi sosial dan belajar berperan

di lingkungan sosial. Contohnya adalah sebagai berikut.

a. Membina sosialisasi pada anak

b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan keluarga

perkembangan anak.

c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

3. Fungsi Reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber

daya manusia.

4. Fungsi Ekonomi

Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan

seluruh anggota seperti memenuhi kebutuhan makanan, pakaian, dan

tempat tinggal.

5. Fungsi Perawatan Kesehatan

xiii
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan

kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya ganggua kesehatan dan atau

merawat anggota keluarga yang sakit.

Fungsi keluarga menurut PP No. 21 Tahun 1994 dan UU No. 10 Tahun

1992):

1. Fungsi keagamaan

Keluarga adalah wahana utama dan pertama menciptakan seluruh

anggota keluarga menjadi insan yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Tugas dari fungsi keagamaan adalah :

a) Membina norma/ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup

seluruh anggota keluarga

b) Menerjemahkan ajaran/norma agama ke dalam tingkah laku hidup

sehari – hari seluruh anggota keluarga

c) Memberikan contoh konkrit pengalaman ajaran agama dalam hidup

sehari – hari

d) Melengkapi dan menambah proses kegiatan belajar anak tentang

keagamaan yang tidak atau kurang diperolehnya di sekolah atau

masyarakat

e) Membina rasa, sikap dan praktik kehidupan keluarga beragama

sebagai fondasi menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

xiv
2. Fungsi sosial budaya

Keluarga berfungsi untuk menggali, mengembangkan dan melestarikan

sosial budaya Indonesia.

3. Fungsi kasih sayang

Keluarga berfungsi mengembangkan rasa cinta dan kasih sayang setiap

anggota keluarga, antarkerabat dan antargenerasi.

4. Fungsi perlindungan

Adalah fungsi untuk memberikan rasa aman secara lahir dan batin

kepada setiap anggota keluarga.

5. Fungsi reproduksi

Memberikan keturunan yang berkualitas melalui pengaturan dan

perencanaan yang sehat dan menjadi insan pembangunan yang handal

6. Fungsi pendidikan dan sosialisasi

Keluarga merupakan tempat pendidikan utama dan pertama dari

anggota keluarga yang berfungsi untuk meningkatkan fisik, mental,

sosial dan spiritual secara serasi selaras dan seimbang.

7. Fungsi ekonomi

Keluarga meningkatkan keterampilan dalam usaha ekonomis produktif

agar pendapatan keluarga meningkat dan tercapai kesejahteraan.

8. Fungsi pembinaan lingkungan

xv
Meningkatkan diri dalam lingkungan sosial budaya dan lingkungan

alam sehingga tercipta lingkungan yang serasi, selaras dan seimbang.

Meskipun banyak fungsi – fungsi keluarga seperti disebutkan di

atas, pelaksanaan fungsi keluarga di Indonesia secara singkat dapat

disebutkan sebagai berikut (Andarmoyo, 2014):

Asih : Memberi kasih sayang perhatian, rasa aman, hangat kepada

seluruh anggota keluarga sehingga dapat berkembang sesuai usia

dan kebutuhan.

Asah : Memenuhi pendidikan anak sehingga tiap menjadi manusia

dewasa, mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan masa depan.

Asuh : Memelihara dan merawat anggota keluarga agar tercapai kondisi

yang sehat fisik, mental, sosial dan spiritual.

A.3 Tahap-tahap Kehidupan Keluarga


 Tahap 1: 
Tahap pertama adalah bahwa dari keluarga pra-industri yang
memiliki karakteristik yang kita telah dijelaskan sebelumnya. Ini
adalah keluarga yang merupakan unit produksi, dengan semua
anggota keluarga bekerja sama.
 Tahap 2: 
Dengan Revolusi Industri, pabrik menjadi tempat kerja dan anggota
keluarga menjadi penerima upah bukan wiraswasta
produsen. Selama abad kesembilan belas, kemiskinan meluas di
kalangan keluarga kelas pekerja dan pengangguran meningkat. Ini
anggota keluarga didorong untuk memperluas jaringan keluarga

xvi
terdekat dalam upaya untuk mendapatkan dukungan dan
keamanan. Ikatan yang sangat kuat antara perempuan (ibu dan anak
perempuan yang sudah menikah) dan hubungan suami-istri
melemah sebagai akibat dari laki-laki menghabiskan waktu luang
jauh dari rumah. Ini tahap kedua dari evolusi keluarga berlangsung
sampai awal abad kedua puluh.
 Tahap 3:
Tahap ketiga ditandai dengan munculnya apa yang Muda dan
Wilmott disebut 'simetris' keluarga. Karena ada penurunan
pengangguran dan peningkatan upah riil, jaringan kekerabatan
kehilangan beberapa pentingnya, dan langsung atau keluarga inti
sudah dipisahkan dari keluarga. Standar hidup juga lebih tinggi dan
suami menemukan lebih banyak insentif untuk mengembangkan
luang 'rumah-berpusat', seperti menonton televisi. Hal ini membantu
dalam memperkuat ikatan antara suami dan istri. Tugas yang
dilakukan di rumah juga menjadi bersama.Meskipun pekerjaan
rumah tangga masih gender, laki-laki juga memberikan kontribusi
terhadap jalannya rumah tangga. Inilah sebabnya mengapa Young
dan Wilmott disebut ini keluarga simetris. Itu tidak simetris dalam
arti bahwa pria dan wanita melakukan tugas yang sama di rumah,
tetapi dalam arti bahwa tugas dibagikan, pekerjaan dilakukan
bersama-sama dan pengambilan keputusan adalah lebih mungkin
untuk dibagikan juga sebagai lebih banyak perempuan memasuki
angkatan kerja dibayar dan mendapatkan uang. Namun, perlu
dicatat bahwa istri masih memiliki tanggung jawab utama untuk
perawatan anak-anak.
 Tahap 4: 
Tahap keempat adalah satu hipotesis dalam arti bahwa itu bukanlah
sebuah panggung yang muda dan Wilmott telah mengamati tapi satu
yang mereka telah diprediksi. Young dan Wilmott telah mengajukan
teori disebut 'Prinsip Difusi Stratified'. Teori ini menyatakan bahwa

xvii
perubahan datang dari orang-orang yang berada di puncak tangga
sosial dan secara bertahap diadopsi oleh orang-orang di bagian
bawah. 

A.4 Sifat Keluarga


1. Reorganisasi
Saling berhubungan saling ketergantungan antara anggota
keluarga.
2.  Ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki keterbatasan tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
masing-masing.
3.  Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsi masing-
masing dalam melakukan kegiatan dalam kehidupannya sehari-
hari.

B. Manajemen Asuhan Pada Keluarga

B.1 Pengkajian

1 Pernyataan standar
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan lengkap
dan semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien
2. Kriteria Pengkajian
a. Data tepat, akurat dan lengkap

xviii
b. Terdiri dari data subyektif (hasil anamnesa, biodata, keluhan
utama, riwayat obstetri, riwayat kesehatan dan latar belakang
sosial budaya).
c. Data obyektif (hasil pemeriksaan fisik, fisiologi dan pemeriksaan
penunjang).
3. Definisi Operasional
a. Ada format pengumpulan data
b. Pengumpulan data dilakukan secara sistematis, terfokus yang meliputi
data-data
1) Demografi, identitas klien
2) Riwayat penyakit terdahulu
3) Riwayat kesehatan reproduksi
4) Keadaan kesehatan saat ini termasuk kesehatan reproduksi
5) Analisa data
c. Data dikumpulkan dari
1) Klien / pasien, keluarga dan sumber lain
2) Tenaga kesehatan
3) Individu dalam lingkungan terdekat
d. Data diperoleh dengan cara
1) Wawancara
2) Observasi
3) Pemeriksaan fisik
4) Pemeriksaan penunjang

B.2 Perumusan Masalah


1. Pernyataan Standar
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,
menginterprestasikannya secara akurat dan logis untuk menegakkan diagnosa dan
masalah kebidanan yang tepat.
2. Kriteria Perumusan Diagnosa dan atau Masalah
a. Diagnosa sesuai dengan nomenklaktur kebidanan
b. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
c. Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara mandiri, kolaborasi dan
rujukan
3. Definisi Operasional
a. Diagnosa kebidanan dibuat sesuai dengan kesenjangan yang dihadapi oleh klien
atau suatu keadaan psikologis yang ada pada tindakan kebidanan sesuai dengan
kewenangan bidan dan kebutuhan klien.
b. Diagnosa kebidanan dirumuskan dengan padat, jelas, sistematis mengarah pada
asuhan kebidanan yang diperlukan oleh bidan

xix
B.3  Metode Prioritas Masalah
Masalah yang telah diidentifikasi perlu ditentukan menurut urutan atau

prioritas masalah, untuk itu digunakan beberapa metode. Metode yang dapat

digunakan dalam menetapkan urutan prioritas masalah, pada umumnya dibagi

atas, Teknik Skoring dan Teknik Non Skoring, sebagai berikut : Teknik scoring

dapat digunakan apabila tersedia data kuantitatif atau data yang dapat terukur dan

dapat dinyatakan dalam angka, yang cukup dan lengkap.

Yang termasuk teknik scoring dalam penetuan prioritas masalah, yakni:

a) Metode USG (Urgency, Seriousness, and Growth)

b) Metode MCUA (Multi Criteria Utility Assesment)

c) Metode CARL (Capability, Accesability, Readiness & Leverage)

C.TEORI KASUS
KB ( KELUARGA BERENCANA )
1. Pengertian Keluarga Berencana
KB merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan

jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan pengajaran

kelahiran.KB juga membantu pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran

interval diantara kelahiran.Disamping itu KB diharapkan dapat menghasilkan

penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan

meningkatkan kesejahteraan keluarga. Sasaran dari program KB, meliputi sasaran

langsung yaitu pasangan usia subur yang bertujuan untuk menurunkan tingkat

kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan dan sasaran

xx
tidak langsung yang terdiri dari pelaksana dan pengelola KB, dengan cara

menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksaan kependudukan

terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas dan sejahtera.

Peningkatan dan perluasan KB merupakan salah satu usaha untuk menurunkan

kesakitan dan kematian ibu yang semakin tinggi akibat kehamilan yang dialami

wanita (Prijatni dan Rahayu,2016)

a. Ruang Lingkup Program KB

Menurut Prijatni (2016) ruang lingkup program KB meliputi:

1. komunikasi informasi dan edukasi

2. konseling

3. pelayanan infertilitas

4. pendidikan seks

5. konsultasi pra perkawaninan dan konsultasi perkawinan

6. konsultasi genetic

 Kontrasepsi
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi.Kontra berarti

“mencegah” sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang

dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan.Maksud dari konsepsi adalah

mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur

dengan sel sperma. Untuk itu, berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka

yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan

seks dan keduanya memiliki kesuburan normal namun tidak menghendaki

kehamilan yang bersifat sementara dan dapat juga permanen (Prijatni,2016).

2. Metode Kontrasepsi

xxi
a. Metode pantang berkala ( kalender)

Kb alamiah ada 3 yaitu MOB (Metode ovulasi billing), metode suhu

basal dan metode pantang berkala (kalender).

1. Pengertian

Cara atau metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan

suami istri dengan tidak melakukan hubungan seksual pada masa subur

atau ovulasi.

2. Manfaat

Kontrasepsi sebagai alat mencegah kehamilan, sedangkan konsepsi dapat

digunakan oleh para pasangan untuk mengharapkan bayi dengan

melakukan hubungan seksual saat masa subur atau ovulasi untuk

meningkatkan kesempatan bisa hamil.

3. Keuntungan

Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana, dapat digunakan

oleh setiap wanita yang sehat, tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan

khusus dalam penerapannya, tidak mengganggu pada saat berhubungan

seksual, kontrasepsi, tidak memerlukan biaya, dan tidak memerlukan

tempat pelayanan kontrasepsi.

b. Metode Kondom

Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi sebagai perlindungan

dan mencegah penularan penyakit menular seksual.

1. Keuntungan

xxii
Tidak menimbulkan resiko terhadap kesehatan,efektiktifitas segera

dirasakan, murah dan dapat dikai secara umum,praktis, memberi dorongan

bagi pria untuk ikut berpartisipasi dalam kontrasepsi, dapat mencegah

ejakulasi dini, metode kontrasepsi sementara apabila metode lain harus

ditunda.

2. Kerugian

Angka kegagalan kondom yang tinggi yaitu 3-15 kehamilan per 100

wanita pertahun, mengurangi sensitifas penis, perlu dipakai setiap

hubungan seksual, mungkin mengurangi kenikmatan hubungan seksual,

pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan mempertahankan ereksi.

3. Manfaat

Membantu mencegah HIV,AIDS, dan PMS kondom yang mengandung

pelican memudahkan hubungan intim bagi wanita yang vaginanya kering,

membantu mencegah ejakulasi dini.

c. KB Hormonal (PIL kombinasi)

1. Profil

Efektif, harus diminum setiap hari,pada bulan pertama efek samping

berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan

hilang.efek samping yang serius sangat jarang terjadi, dapat dipakai oleh

semua ibu usia reproduksi, baik yang sudah mempunyai anak maupun

xxiii
belum, dapat diminum setiap saat bila yakin tidak hamil, tidak dianjurkan

pada ibu yang menyusui karena mengurangi produksi ASI.

2. Macam-macam nama dagang alat kontrasepsi pil

Mengandung 2 hormon (Andalan pil KB, Microgynon) dan mengandung 1

hormon (Andalan pil KB, microlut.

3. Cara kerja pil kombinasi

Mencegah pengeluaran hormone dari keempat hipofise ( hormone LH)

sehingga tidak terjadi ovulasi, menyebabkan perubahan pada

endometrium, sehingga endometrium tidak siap untuk nidasi, menambah

kepekatan lender serviks, sehingga sulit dilalui sperma

4. Keuntungan
Alat kontrasepsi yang sangat efektif bila mium secara teratur (tidak lupa),
tidak menggaggu senggama,reversibilitas (mencegah anemia) tidak terjadi
nyeri haid, dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih
menggunakannya untuk mencegah kehamilan, dapat digunakan sejak usia
remaja hingga menopause,mudah dihentikan setiap saat.

5. Kerugian
Membosankan karena harus minum setiap hari,mual, pusing terutama pada
3 bulan pertama,perdarahan bercak terutama 3 bulan pertama, nyeri
payudara, berat badan naik sedikit tetapi pada perempuan tertentu berat
badan justru memiliki dampak positif. Tidak boleh diberikan pada ibu
yang menyusui karena akan mengurangi produksi ASI.

d. Implan atau Susuk


1. Profil

xxiv
Metode implant merupakan metode kontrasepsi efektik yang dapat
memberi perlindungan 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk jadena,
indoplant atau implanon, terbuat dari bahan semacam karet lunak berisi
hormon levonorgestrel.
2. Jenis Implan

Norplant terdiri 6 kapsul silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,
diameter 2,4 mm berisi 36 mg levonorgestrel, implanon, tersiri satu batang
putih lentuh, panjangnya 40mm, diameter 2 mm, berisi 68 mg desogestrel,
jedena dan indoplant, terdiri dari 2 batang yang berisi 75 mg
levonorgestrel
3. Mekanisme kerja

Menghambat ovulasi sehingga ovum tidak diproduksi, membentuk secret


serviks yang tebal untuk mencegah penetrasi sperma, menekan
pertumbuhan endometrium sehingga tidak siap untuk nidasi, mengurangi
sekresi progesteron selama fase luteal dalam siklus terjadinya ovulasi
4. Keuntungan
Tidak mengganggu ASI,mengurangi nyeri haid, jumlah darah haid dan
mengurangi anemia, melindungi terjadinya kanker endometrium, dan
menurunkan angka kejadian endometriosis.

e. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)


AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang
bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastic (polyethylene), Ada yang dililit
tembaga (Cu), ada pula yang tidak, ada pula yang dililit tembaga bercampur perak
(Ag), selain itu ada pula yang batangnya berisi hormone progesterone.

- Cara kerja
1.Endometrium mengalami transformasi yang ireguler, sehingga
mengganggu implantasi

xxv
2.Mencegah terjadinya pembuahan dengan mengeblok bersatunya
ovum dengan sperma
3.Mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba fallopi
4.Menonaktifkan sperma

- Keuntungan
1. Praktis, ekonomis, mudah dikontrol, aman untuk jangka panjang
dan kembalinya masa kesuburancukup tinggi.
2. Tidak difaktori lupa seperti Pil

- Kerugian
1. Di perlukan pemeriksaan dalam
2. Dapat terjadi perforasi uterus
3. Klien tidak dapat menghentikan sendiri setiap saat

- Efek Samping
1.Nyeri pada waktu pemasangan
2.Pendarahan di luar haid
3.Darah haid lebih banyak
4.Nyeri

xxvi
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
3.1 Pengkajian
NAMA KK : Johan
ALAMAT : Dusun I Desa Pantai Labu
Pekan
RT _______  RW _______
A. KOMPOSISI KELUARGA

Hub. Dgn Tingkat


No Nama Umur L/ P Pekerjaan Agama Ket.
KK Pendidikan

1 Listiono Suami 41 L SMA Wiraswata Islam


2. Yusnaini Istri 36 P SMA Wiraswasta Islam
3. M. Revandi Anak 10 L SD Pelajar Islam
4. M. Reviandi Anak 2 L BELUM - Islam
SEKOLAH

1.     Anggota keluarga yang meninggal 6 bulan terakhir :                    Tidak


ada       ______
2.     Penyebab kematian : _________________________________
3.     Umur :                   __________

B.  BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT PUS (PASANGAN USIA


SUBUR)
   1.     Berapa usia PUS saat ini :
( ) < 20 tahun                ( ) 20-25 tahun         ( ) 25-30 tahun    ( ) 30-35 tahun
(√ ) 35-40 tahun           ( ) 40-45 tahun         ( ) > 45 tahun
2.     Saat ini apakah PUS menggunakan alat kontrasepsi :
(√ ) Ya                           ( ) Tidak        
3.     Bila Ya, alat kontrasepsi apa yang digunakan :
( ) IUD                         ( ) Pil                            (√ ) Suntik         

xxvii
( ) Implant                     ( ) lain-lain, sebutkan  ______________
 4. Bila tidak, apa alasan PUS tidak menggunakan alat kontrasepsi :
( ) Tidak tahu      ( ) Tidak nyaman    ( ) Mahal       ( ) Dilarang oleh agama
5.  Darimanakah PUS memperoleh informasi tentang alat kontrasepsi?
(√) Petugas kesehatan  ( ) Orang lain ( ) Media elektronik    ( ) Media Massa
4.  Bagaimana kondisi kesehatan PUS saat ini :
(√) Sehat                                 ( ) Sakit           
 7.  Bila sakit, tindakan apa sudah dilakukan untuk mengatasi keluhan tersebut:
(√) Kepelayanan kesehatan ( ) Di diamkan saja ( ) Obat warung ( ) Alternatif
8.     Bla PUS sakit, apa keluhan / diagnosis medisnya : _________

C.  BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT IBU HAMIL


             1.  Berapa usia kehamilan ibu saat ini:
( ) 1-3 bulan                 ( ) 3-6 bulan                 ( ) 6-9 bulan
                2.  Berapa peningkatan berat badan ibu selama kehamilan saat ini : (Khusus
Trisemester III)
( ) < 9 kg                      ( ) 9-12 kg                   ( ) > 12 kg
                3.  Berapa kali ibu hamil makan setiap hari :
() 3xmakanan pokok + selingan   ( ) 3 x dan tanpa selingan  
( ) 3 x makanan pokok, tanpa selingan
                4.  Apakah ibu memeriksakan kehamilan saat ini :
( ) Ya                                       ( ) Tidak
                5.  Bila ya, dimana ibu memeriksakan kehamilan saat ini :
( ) Bidan   ( ) Dokter ( ) Dukun terlatih  ( ) Lain-lain, sebutkan ___________
                6.  Berapa kali ibu memeriksakan kehamilan saat ini :
( ) 1 kali            ( ) 2 kali           ( ) 3 kali           ( ) 4 kali           ( ) > 4 kali
                7.  Bila tidak apa alasan ibu tidak memeriksakan kehamilan :
( ) Jauh             ( ) Takut           ( ) Tidak tahu    ( ) Mahal          ( ) Malas
                8.  Apakah ibu mendapatkan imunisasi TT selama kehamilan :
( ) Ya                                       ( ) Tidak

xxviii
                9.  Bila ya, berapa kali ibu mendapatkan imunisasi TT :
( ) 1 kali                                    ( ) 2 kali
10. Bila tidak apa yang menyebabkan ibu tidak imunisasi TT :
( ) Jauh             ( ) Takut           ( ) Tidak tahu    ( ) Mahal          ( ) Malas
11.  Bagaimana kondisi ibu hamil saat ini :
( ) Sehat                                   ( ) Sakit
12.  Bila ibu hamil sakit, apa keluhan / disgnosis medisnya : ........................

D.  BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT IBU NIFAS


                1.  Di bantu oleh siapa saat melahirkan :
( ) Bidan  ( ) Dokter ( ) Dukun terlatih   ( ) Lain-lain, sebutkan .....................
                2.  Apakah ibu mendapatkan informasi tentang perawatan fase nifas :
( ) Ya                                       ( ) Tidak          
                3.  Bila ya, informasi apa yang didapatkan :
( )Kebersihan diri  ( )Perawatan payudara  ( )Perawatan alat kelamin           
( ) Cara memandikan bayi  ( ) Perawatan tali pusat
                4.  Bagaimana kondisi ibu nifas saat ini :
( ) Sehat                                 ( ) Sakit 
                5.  Bila ibu nifas dalam kondisi sakit, apa keluhan / diagnosis medisnya : .........

E.   BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT IBU MENYUSUI


                1.  Apakah ibu mendapatkan informasi tentang cara pemberian ASI :
( ) Ya                                       ( ) Tidak          
                2.  Bila ya, jenis informasi apa yang didapatkan :
( ) Perawatan payudara ( ) Manfaat ASI       ( ) Tekhnik mennyusui
     3.  Apakah ibu pernah memberi kolostrum / susu pertama kali keluar pada bayi
segera melahirkan :
( ) Ya                                       ( ) Tidak
                4.  Sampai usia berapa anak diberi ASI eksklusif :
( ) 1 bulan       ( ) 2 bulan          ( ) 3 bulan         ( ) 4 bulan        

xxix
( ) 5 bulan      ( ) 6 bulan
                5.  Sampai usia berapa anak diberi ASI :
( ) 61 bulan    ( ) 6-12 bulan   ( ) 12-18 bulan   ( ) 18-24 bulan          
                6.  Keluhan ibu / diagnosis medis terkait dengan masalah menyusui : _______

F.   BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT BALITA (0-5 TAHUN)


Penjelasan
N= Normal   T = Tidak Normal  H = Garis Hijau
M = Garis Merah K=Garis Kuning  O = Overweight (Garis kuning di atas hijau)
TL=Tidak Lengkap BL = Belum Lengkap   L  = Lengkap (Usia belum
mencukupi)

             1.     Apakah keluarga melakukan penimbangan balita :


(√ ) Ya                           ( ) Tidak
             2.     Bila tidak, alasannya :
( ) Jauh            ( ) Malas            ( ) Repot      ( ) Tidak tahu
             3.     Apakah setiap hari anak mendapatkan makanan selingan di antara waktu
makan :
( ) Ya      (√) Kadang-kadang   ( ) Tidak
             4.     Bagaimana kondisi balita saat ini :
(√) Sehat                       ( ) Sakit
             5.     Bila balita sakit, apa yang dikeluhkan atau diagnosis medisnya _______

G.  BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK PRASEKOLAH DAN


USIA SEKOLAH (5-12 TAHUN)
             1.     Berapa kali anak melakukan kebersihan gigi dalam sehari :
( ) 1 kali                                    (√) 2 kali                       ( ) 3 kali
             2.     Bagaimana kondidi gigi anak saat ini :
(√) Berlubang dan hitam           ( ) Gusi bengkak dan berdarah
( ) Sariawan                              ( ) Bersih dan sehat

xxx
             3.     Apakah anak terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan :
(√)Ya                                        ( ) Tidak
             4.     Apakah anak terbiasa memakai alas kaki saat bermain :
(√) ya                                        ( ) Tidak
             5.     Bagaimana kondisi anak saat ini :
(√ ) Sehat                                   ( ) Sakit
             6.     Bila sakit, apa yang dikeluhkan / diagnosis medisnya ___________

Nama
No Umur BB N /T M M K H O Jenis Imunisasi Ket
anak
BDDDP P P P CHH H
CP P P OOOOAE E E
G T T T L L L L MP P P
1 2 3 I I I I P AA A
OOOOAT T T
1 2 3 4 KI I I
T T T
I I I
S S S
1 2 3

H.  BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK REMAJA (12-18


TAHUN)

xxxi
             1.     Kegiatan yang dilakukan remaja di luar jam sekolah  Tidak ada  Bermain
             2.     Apa yang dilakukan remaja jika ada   Diam
             3.     Bagaimana kondisi remaja saat ini :
() Sehat                                 () Sakit
1. Bila sakit, apa yang dikeluhkan / diagnosis medisnya ___________

I.     BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT USIA DEWASA (18-55


TAHUN)
             1.     Kegiatan apa yang dilakukan usia dewasa setelah lulus sekolah  _______
             2.     Bagaimana kondisi usia dewasa saat ini :
             3.     Bila sakit, Apa keluhan usia dewasa/ diagnosis medisnya __________

J.    BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT LANSIA (>55 TAHUN)


             1.     Berapa jumlah lansia dalam dalam rumah saat ini :
( ) 1                              ( ) 2
             2.     Adakah penyakit keturunan dalam keluarga :
( ) Jantung                     ( ) Hipertensi                ( )Diabetes           ( ) Asma
             3.     Pernahkah melakukan peneriksaan gula darah dalam waktu 3 bulan terakhir:
( ) Pernah                     ( ) Tidak pernah
             4.     Bila pernah sebutkan hasil pemeriksaan : ___________________
             5.     Bagaimana kondisi lansia saat ini :
( ) Sehat                       ( ) Sakit
             6.     Bila sakit, apa yang dikeluhkan lansia/ diagnosis medisnya  ___________
             7.     Apa yang telah dilakukan untuk mengatasi penyakit lansia :
( ) Ke pelayanan kesehatan                   ( ) Di diamkan saja 
( ) Minum obat warung                        ( ) Alternatif
             8.     Apakah kegiatan lansia sehari-hari :    ________________
             9.     Apakah perlu dibentuk Posyandu lansia :
( ) Ya, alasannya  ___________________________________
( ) Tidak, alasannya  _________________________________

xxxii
K.  PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
             1.     Apakah dalam keluarga ada yang mengalami gangguan jiwa :
( ) Ya                                       (√ ) Tidak
             2.     Bila ya, kondisinya saat ini :  __________________________
             3.     Apa yang telah dilakukan untuk mengatasinya :
( ) Ke pelayanan kesehatan                   ( ) Di diamkan saja 

L.   PERTOLONGAN PERSALINAN
             1.     Dimanakah tempat ibu biasa melahirkan :
( ) Dokter     ( ) Bidan    ( ) Mantri   ( ) Dukun  ( ) Keluarga ( ) RS

M.  KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU KESEHATAN


KELUARGA
             1.     Darimana keluarga mendapat air bersih :
( ) PDAM   ( ) Pompa    (√) Sumur   ( ) Telaga    ( ) Air alam kemasan
             2.     Bagaimana keluarga membuang  limbah WC
(√) Septi tank ( )Sungai  ( ) Got   ( ) Lobang Tanah  ( ) Ladang Terbuka
             3.     Bagaimana cara keluarga membuang sampah (limbah rumah tanggah)
(√) Ditumpuk               ( ) Dikubur
             4.     Berapa jarak sumber air dari septi tank :
(√) < 10 m                   ( ) > 10 m
             5.     Apakah tempat penampungan air untuk keperluan memasak ditutup
(√) Ya                         ( ) Tidak
             6.     Cara keluarga menyajikan makanan-makanan yang  telah dimasak
(√) Tertutup                 ( ) Terbuka
             7.     Pemanfaatan pekarangan
(√) Ada                                   ( ) Tidak
             8.     Bila ada sebutkan :    Bunga

xxxiii
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA BINAAN
“TN. L” DESA PANTAI LABU PEKAN KECAMATAN PANTAI LABU
KABUPATEN DELI SERDANG
2022
A. Identitas Keluarga

xxxiv
I. Pengkajian
Pengumpulan data dan pengelohan data ( tanggal 18 Agustus 2022)
1.1 Identitas / Biodata
Nama Kepala Keluarga : Tn. L Nama Istri : Ny.Y
Jenis Kelamin : Laki-laki JK : Perempuan
Umur : 41 tahun Umur : 36 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Melayu Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan: SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Petani
Status pernikahan : Sah
- Usia Menikah suami : 32 tahun
Istri : 25 tahun
- Lama Pernikahan : ± 11 tahun
Alamat : Desa Pantai Labu Pekan Dusun 1

5. Kesehatan Keluarga Dalam 1 Tahun Terakhir

Tidak ada ( sehat )

6. Kematian Anggota Keluarga


Tidak ada

7. Stats Kesehatan Ibu


TTV :
TD : 120/80 mmHg
S : 37 ̊ C
RR : 24 x/i
8. Data Khusus Lingkungan
Jenis Rumah : Permanen
Lantai Rumah : Semen

xxxv
Suber Air Bersih : PAM
Pembuangan Sampah : Di bakar

9. Kepemilikan
Jaringan Sosial Keluarga : Tidak ada
Kegiatan jaringan sosial yang di ikuti : Tidak ada
Informasi kesehatan yang di peroleh : Ada ,dari Bidan
Kendaraan yang dimiliki : Sepeda motor

A. ANALISA DATA
Ny.Y umur 36 tahun G2P2A0 dengan riwayat persalinan normal
menggunakan alat kontraepsi suntik 3 bulan.

B. PERUMUSAN MASALAH

Pasangan usia subuh yang kurang mengetahui alat kontrasepsi jangka panjang.

C. PRIORITAS MASALAH
Dari rumusan masalah yang ditemukan tentukan perioritas masalah
sebagai berikut:
Diagnosa : Ny.Y 36 tahun (perempuan) memakai alat kotrasepsi suntik 3
bulan, dan kurang mengetahui informasi tentang alat konttrasepsi jangka panjang.

Dari rumusan masalah yang ditemukan tentukan perioritas masalah sebagai


berikut:
1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang alat kontrasepsi jangka panjang.
No Kriteria Nilai Pembenaran

Perhitunga Skoring
n

1 Sifat Masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan bagi remaja,


ancaman jika tidak menjaga kebersihan
kebersihan reproduksinya.

2 Kemungkinan ½x2 2 Masalah dapat teratasi dengan

xxxvi
masalah dapat memberikan penyuluhan
diubah mengenai pentingnya menjaga
kesehatan reproduksi pada
remaja dan menunda pernikahan
dini.

3 Potensial 2/3x1 1 Keluarga menyadari masalah


masalah untuk cukup mudah diubah karena
dicegah adanya penyuluhan yang
diberikan, diharapkan anak dapat
mengerti

4 Menonjolnya 2/2x1 1 Keluarga menganggap masalah


masalah kurangnya pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi remaja di
desa kutalimbaru dan pernikahan
dini merupakan masalah yang
harus segera ditangani

Total Skor 2 1/3

Data : Ibu mempunyai 2 orang anak laki-laki,anak pertama berusia ( )


dan anak kedua berusia ( )
Masalah : Ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.

D. PERENCANAAN
1. Beri pendidikan kesehatan tentang Alat Kontrasepsi jangka panjang.
2. Anjurkan pada ibu untuk mengikuti penyuluhan dan pemasangan Alat
Kontrasepsi.

E. PELAKSANAAN
1. Asuhan kebidanan pada PUS (Pasangan Usia Subur)
S Nama Suami : Tn.L
Nama Istri : Ny.Y
Usia Perkawinan : ± 11 tahun
Alamat : Desa Pantai Labu Pekan Dusun 1

xxxvii
 Pada saat wawancara/diskusi
1. Pengetahuan PUS tentang KB
a. Apa Pengertian dari KB?
Alasan: Keluarga Berencana
b. Apa tujuan diadakan program KB ?
Alasan : Agar tidak hamil
c. Sebutkan ada berapa macam jenis kontrasepsi?
Alasan: Kondom,suntik, implan
d. Apa efek samping penggunaan kontrasepsi ?
Alasan: Tidak tahu
e. Apa Manfaat menjadi Aseptor KB ?
Alasan: Meminimalisir jumlah anak.
f. Berapa jumlah anak yang disepakati dalam program KB ?
Alasan: 2

Pasangan Usia Subur yang memiliki pengetahuan kurang tentang Keluarga


A
Berencana (KB)
Memberikan penyuluhan dengan menggunakan browser kepada Pasangan

P usia subur tentang keluarga berencana.


Pada tanggal 18 Agustus 2022, pukul 10.00 WIB

F. EVALUASI
1. Ibu sudah mengetahui tentang Alat Kontrasepsi.

2. Ibu sudah mengetahui jenis-jenis kontrasepsi.

3. Ibu sudah mengetahui keuntungan dan kerugian penggunaan alat

kontrasepsi.

4. Ibu sudah mengetahui efek samping penggunaan alat kontasepsi.

5. Ibu sudah mengetahui fungsi dan jangka waktu pemakaian alat kontraseps

xxxviii
PLANNING OF ACTION (RENCANA KEGIATAN)

NO Masalah Tujuan Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana Metode Bahan/ Pelaksanaan


alat

1. Ny.L Memberikan Memberikan Kamis, Pemondokan Putri Ceramah Mahasiswa


kurang penyuluhan penyuluhan. 18 -08- Ny.L Sagita dan diskusi memberikan
mengetahui tentang program 2022 konseling kepada
mengenai keluarga Pukul ibu tentang
Program berencana. 10.00- pentingnya
keluarga 10.25 pengetahuan
Berencana WIB program KB.

2. Ny.L Memberikan Membantu Jum’at, Pemondokan Putri Diskusi Mahasiswa


kurang penyuluhan ibu untuk 19 -08- Ny.L Sagita memberikan
mengetahui tentang program memilih alat 2022 konseling kepada
mengenai keluarga kontrasepsi Pukul ibu tentang MKJP
Program berencana. yang sesuai 10.15-
MKJP dengan 10.30
keadaan ibu. WIB
3. Ny.L Memberikan Memberikan Kamis, Pemondokan Putri Ceramah Mahasiswa
kurang penyuluhan penyuluhan. 18 -08- Ny.L Sagita dan diskusi memberikan
mengetahui tentang program 2022 konseling kepada
mengenai keluarga Pukul ibu tentang
Program berencana. 10.00- pentingnya
keluarga 10.25 pengetahuan
Berencana WIB program KB.

1. Ny.L Memberikan Memberikan Kamis, Pemondokan Putri Ceramah Mahasiswa


kurang penyuluhan penyuluhan. 18 -08- Ny.L Sagita dan diskusi memberikan
mengetahui tentang program 2022 konseling kepada
mengenai keluarga Pukul ibu tentang
Program berencana. 10.00- pentingnya
keluarga 10.25 pengetahuan
Berencana WIB program KB.

1. Ny.L Memberikan Memberikan Kamis, Pemondokan Putri Ceramah Mahasiswa


kurang penyuluhan penyuluhan. 18 -08- Ny.L Sagita dan diskusi memberikan
mengetahui tentang program 2022 konseling kepada
mengenai keluarga Pukul ibu tentang
Program berencana. 10.00- pentingnya
keluarga 10.25 pengetahuan
Berencana WIB program KB.
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

A. Keluarga Tn. L/ Ny. Y

Dari pengkajian yang telah dilakukan oleh penulis pada keluarga Tn.L dan Ny.Y ditemukan masalah yaitu kurang mengetahui MKJP
(Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) dan pengaruh KB yang akan digunakan.
Oleh sebab itu penulis telah melakukan intervensi berupa penyuluhan sehingga diharapkan pengetahuan Ny.Y dapat bertambah dan
dapat menerapkan ilmu yang didapatnya. Pengkajian data Ny.Y dilakukan pada tanggal 18-20 Agustus 2022 di Desa Pantai Labu pekan
Dusun 1.
Penyuluhan dilakukan pada hari Kamis tanggal 26 Agustus 2022 pukul 16.00 WIB dengan materi tentang penggunaan kontrasepsi jangka
panjang. Sebagai evaluasi, ibu telah mengerti tentang materi yang diberikan dibuktikan dengan ibu dapat menjawab pertanyaan yang
diberikan seputar materi tentang KB.
B. Faktor Pendukung dan Penghambat
a. Faktor Pendukung
1. Bapak Kepala Desa,Bapak Ketua Dusun,Bidan Desa, Bidan Koordinator, Tokoh Masyarakat dan Pemuda-pemudi yang berperan
aktif dalam pelaksanaan PKL Kebidanan Komunitas Poltekkes Kemenkes RI Medan di Tahun 2022.
2. Ada dukungan dan respon yang baik dari sebagian masyarakat atas kehadiran mahasiswa jurusan Kebidanan yang melaksnakan
PKL Kebidanan Komunitas di Dusun 1 Desa Pantai Labu Pekan.
3. Adanya antusias dari keluarga binaan untuk dilakukan intervensi terhadap permasalahan di keluarga.
b. Faktor Penghambat
1. Kurangnya antusias dan respon sebagian masyarakat terhadap pentingnya KB .
2. Kurangnya informasi tentang MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) yang bisa di dapat oleh aseptor.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pengkajian data yang dilakukan pada keluarga Tn.L di Desa Pantai Labu Pekan Kecamatan Pantai Labu. Penulis menemukan

masalah tentang kurangnya pengetahuan tentang MKJP. Maka penulis dapat mengambil kesimpulan yang mungkin dijadikan

pertimbangan dan pelayanan asuhan kebidanan pada keluarga binaan.

Masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga Tn L/Ny Y, disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai masalah yang

dihadapinya. Maka penulis memberikan intervensi berupa:

1. Penyuluhan tentang manfaat KB

maka dari itu keluarga sudah mengerti tentang masalahnya dan bersedia melakukan untuk menjaga kesehatannya.

B. Saran

1. Diharapkan pada keluarga binaan dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti klinik dan puskesmas di Desa Pantai Labu Pekan

Kecamatan Pantai Labu Diharapkan pada keluarga binaan agar dapat berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan.
2. Diharapkan kepada petugas kesehatan masyarakat secara optimal dan tetap memberikan pelayanan kesehatan dengan baik kepada

masyarakat Desa Pantai Labu Pekan Kecamatan Pantai Labu.

DAFTAR PUSTAKA
Indika, M. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Aseptor KB.
Lety; Erli. (2021). Manajemen Asuhan Kebidanan. BENGKULU: Sapta Bakti.
LAMPIRAN
Nama Peserta : Mahasiswi PKL Sarjana Terapan
Dusun I
Asal Instansi : Poltekkes Kemenkes Medan
Asal Kab/Kota : Medan
Provinsi : Sumatera Utara

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Hari/ Tanggal : Jumat, 26 Agustus 2022


2. Nama Materi/ Topik : Edukasi Penggunaan Alat Kontrasepsi
3. Alokasi Waktu : 60 Menit
4. Tempat : Rumah Ibu Nurlisma Gg. Pancing No. 216
5. Nama Fasilitator : Hending Moon Clara
6. Tujuan Penyuluhan
A. Hasil Penyuluhan :
Peserta mampu mengedukasi tentang penggunaan alat kontrasepsi
B. Indikator Hasil Penyuluhan :
1. Peserta mampu menjelaskan pengertian alat kontrasepsi
2. Peserta mampu menjelaskan tujuan penggunaan alat kontrasepsi
3. Peserta mampu menjelaskan pemilihan alat kontrasepsi
4. Peserta mampu menjelaskan macam-macam metode alat kontrasepsi
7. Pokok Bahasan/Subpokok Bahasan :
Edukasi tentang penggunaan alat kontrasepsi
- pengertian alat kontrasepsi,
- tujuan penggunaan alat kontrasepsi,
- pemilihan alat kontrasepsi
- macam-macam metode alat kontrasepsi

8. Langkah-Langkah Penyuluhan

Kegiatan Kegiatan Fasilitator Kegiatan Peserta Metode Media


(Alokasi Waktu)

A. Pendahuluan 1. Membuka Mendengarkan Ceramah PPT


(5 menit) pertemuan dengan Mencatat Proyektor
Mengucapkan Bertanya
salam
2. Menjelaskan
tujuan
pembelajaran
3. Menyampaikan
waktu
B. Penyajian Menjelaskan Mendengar dan Diskusi PPT
(50 menit) pengertian alat mencatat Tanya
kontrasepsi Memberikan jawab
Menjelaskan tujuan pertanyaan tentang
penggunaan alat materi
kontrasepsi Memberikan
Menjelaskan jawaban ketika
pemilihan alat ditanya
kontrasepsi Peserta bertanya
Menjelaskan macam-
macam alat
kontrasepsi
Memberikan
kesempatan untuk
bertanya

C. Penutup Merangkum semua Peserta Ceramah


(5 menit) materi yg mendengarkan Infokus
disampaikan
Mengevaluasi Peserta menjawab
Mengucapkan pertanyaan
terima kasih atas
perhatian

9. Evaluasi
- Sebutkan pentingnya penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang dan pendek

10. Referensi :

1. Hanum.2021.Keluarga Berencana.Jember:Jurnal Umhn

2. Ratu,dkk.2019.Buku Ajar Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Yogyakarta. Pustaka Ilmu

3. Helprida,dkk.2022.Kesehatan Perempuan dan Perencanaan Keluarga.Jawa Tengah:NEM

4. Cahyaning,dkk.2022.Asuhan Kebidanan Pada Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana.Jakarta:Yayasan Kita Menulis
5. Dempi,dkk.2022.Ilmu Kebidanan.Banten:Media Sains Indonesia
Pelaksana Penyuluhan : Mahasiswi PKL Prodi Sarjana Terapan Jur. Kebidanan di Dusun I

N
NAMA MAHASISWA NIM
O
1 Dwi Usty Artamevira P07524419016
2 Meisy Dameuly Kartini P07524419026
3 Nisa Issaura Pasaribu P07524419027
4 Putri Sagita P07524419029
5 Sri Chici Anggraini P07524419038
6 Syifa Salsabila P07524419041
7 Debora Hotmauli Br Manalu P07524419052
8 Hending Moon Clara Br Barus P07524419060
9 Hillary Udur Uli Br Sianipar P07524419061
10 Nurul Fatiha P07524419073
11 Tiara Lubis P07524419083
12 Yuwenda Anjar Rahma P07524419089
13 Aina Sabrina Putri Harahap P07524419091
14 Lestari P07524419104
15 Monika Br Nadeak P07524419107
16 Adinda Mutiara P07524419002
17 Alyssa Putri Nasution P07524419003
18 Anjelina Rajagukguk P07524419004
19 Desvauly Theopani Pakpahan P07524419013
20 Intan Kumala Sari Damanik P07524419023
21 Rani Adelina Sfanya P07524419030
22 Imelda Bertina P07524419064
23 Naomi Febina Metami Br Ginting P07524419072
24 Wenni Yunita P07524419084
25 Witri Sinte Kinara P07524419085
26 Yuniar Tambunan P07524419088
27 Yusni Hasanah P07524419090
28 Anisa Febty Anggraini P07524419093
29 Dewi Mutiara P07524419097
30 Endang H Simamora P07524419099
31 Tania Pranata Sianipar P07524419116
32 Shofia Azzahra P07524419111

BUKTI FISIK
46
1. Dokumentasi Penyuluhan KB

a. Dokumentasi dengan kepala dusun 1

45

Anda mungkin juga menyukai