Anda di halaman 1dari 19

ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

BAB II

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pelayanan Bidan komunitas diarahkan untuk mewujudkan keluarga yang sehat
sejahtera sehingga tercipta derajat kesehatan yang optimal, Hal ini sesuai dengan visi
Indonesia sehat 2010. Kesehatan keluarga merupakan salah satu kegiatan dari upaya
kesehatan dimasyarakat yang ditujukan kepada keluarga. Pelayanan kesehatan
keluarga bertujuana untuk mewujutkan keluarga kecil ,sehat, bahagia , dan sejahtera.
Didalam kesehatan keluarga, kesehatan ibu mencakup kesehatan masa prekehamilan
,kehamilan, persalian,pasca persalinan dan masa di luar kehamilan/ masa interval.
Pelayanan kebidana komunitas dapat dilakukan dirumah pasien, polindes, posyandu,
puskesmas dan rumah bidan praktek swasta (Maita Liva Dkk,2015:44).
Macam-macam tanggung jawab bidan dikomunitas salah satunya tanggung jawab
terhadap keluarga .Keluarga merupakan masyarakat kecil yang terdiri dari suami,istri,
ayah, ibu, dan anak-anak,dan juga juga orang lain yang menjadi anggota keluarga
(Riyanti,2018:12).

Tipe Keluarga

1. Keluarga Besar Hubungan keluarga inti bertambah dengan sanak saudara


2. Keluarga Berantai Yaitu inti bertambah dangan menikah lebih dari 1 kali
3. Single Family Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian
4. Keluarga Berkomposisi Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami
dan hidup secara berpasangan
5. Keluarga Kabitas Yaitu 2 (dua) orang yang terjadi satu tanpa pernikahan
tetapi membentuk suatu keluarga
2. RUMUSAN MASALH
1. Mampu menganalisa masalah yang terjadi dalam keluarga dan diterapkan
melalui metode SOAP asuhan kebidanan komunitas

1
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

2. Memecahkan masalah dan melakukan edukasi kesehatan untuk menambah


pengetahuan keluarga
3. Mengevaluasi maslah yang di teemukan di masyarakat
3. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah akhir praktik kebidanan komunitas, mahasiswa mampu melaksanakan asuhan


kebidanan komunitas secara komprehensif.

b. Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan praktik kebidanan komunitas mahasiswa dapat :

1. Melakukan pengkajian kepada keluarga Tn.Nexy kususnya tentang PHBS.


2. Menginterpretasikan masalah apa saja yang terjadi pada keluarga Tn.
Nexy
3. Menentukan diagnose potensial apa yang terjadi pada keluarga binaan
4. Menentukan antisipasi masalah
5. Melakukan perencanaan terhadap masalah yang terjadi
6. Melaksanaan perencanaan yang telah dibuat
7. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan
4. MANFAAT

1.Dalam laporan kebidanan komunitas ini penulis berharap dapat bermanfaat


bagi:

a. Keluarga
Diharapkan dapat mengurangi kecemasan keluarga tentang keluhan yang
dialami selama masalah itu terjadi.
b. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan antara teori yang diperoleh
di akademik dengan praktek – praktek yang dihadapkan.

2
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen / asuhan kebidanan pada keluarga


Manajemen asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk
pengambilan keputusan yang berfokus pada klien (Simatupang E.J, 2012, hal.7).
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggung jawab bidan
dalam pelayanan yang di berikan kepada klien yang memiliki kebutuhan atau masalah
kebidanan (kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana,
kesehatan reproduksi wanita, dan pelayanan kesehatan masyarakat).
Tahapan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan (Varney, 2010)
Proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah. Manajemen asuhan
kebidanan dimulai dengan identifikasi data dasar dan diakhiri dengan evaluasi asuhan
kebidanan. Ketujuh langkah terdiri dari keseluruhan kerangka kerja yang dapat
dipakai dalam segala situasi. Langkah tersebut sebagai berikut :
1. Langkah
I. Identifikasi Data Dasar
Identifikasi data merupakan langkah awal dari manajemen kebidanan, langkah
yang merupakan kemampuan intelektual dalam mengidentifikasi masalah klien,
kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka identifikasi data dasar meliputi
pengumpulan data dan pengolahan.
a. Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data mencari dan menggali data/fakta atau informasi baik
dari klien, keluarganya maupun tim kesehatan lainnya atau data yang diperoleh dari
hasil pemeriksaan pada pencatatan dokumen medik, hal yang dilakukan dalam
pengumpulan data meliputi :

3
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

1) Wawancara
Wawancara/anamnese adalah tanya jawab yang dilakukan antara bidan dan klien,
keluarga maupun tim medis lain dan data yang dikumpulkan mencakup semua
keluhan klien tentang masalah yang dimiliki.
2) Observasi dan pemeriksaan fisik
Pada saat observasi dilakukan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.
Pemeriksaan fisik dilakukan dari ujung kepala sampai ujung kaki (head to toe).
b. Pengolahan data
Setelah data dikumpulkan secara lengkap dan benar maka selanjutnya dikelompokkan
dalam :
1) Data subyektif
Meliputi identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit, riwayat menstruasi,
riwayat persalinan, riwayat nifas dan laktasi yang lalu, riwayat ginekologi, dan
KB, latar belakang budaya, pengetahuan dan dukungan keluarga serta keadaan
psikososial.
2) Data obyektif
Menyangkut keadaan umum, tinggi dan berat badan, tanda-tanda vital dan
keadaan fisik obstetri.
3) Data penunjang
Meliputi hasil pemeriksaan laboratorium.
2. Langkah II. Merumuskan diagnosa/masalah actual
Diagnosa adalah hasil analisis dan perumusan masalah yang diputuskan berdasarkan
identifikasi yang didapat dari analisa-analisa dasar. Dalam menetapkan diagnosa
bidan menggunakan pengetahuan profesional sebagai data dasar untuk mengambil
tindakan diagnosa kebidanan yang ditegakkan harus berlandaskan ancaman
keselamatan hidup klien.
3. Langkah III. Merumuskan diagnose/masalah potensial
Bab ini mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin akan terjadi pada klien jika
tidak mendapatkan penanganan yang akurat, yang dilakukan melalui pengamatan,

4
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

observasi dan persiapan untuk segala sesuatu yang mungkin terjadi bila tidak segera
ditangani dapat membawa dampak yang lebih berbahaya sehingga mengancam
kehidupan klien.
4. Langkah IV. Identifikasi Perlunya Tindakan Segera dan Kolaborasi
Menentukan intervensi yang harus segera dilakukan oleh bidan atau dokter
kebidanan. Hal ini terjadi pada penderita gawat darurat yang membutuhkan
kolaborasi dan konsultasi dengan tenaga kesehatan yang lebih ahli sesuai keadaan
klien. Pada tahap ini, bidan dapat melakukan tindakan emergency sesuai
kewenangannya,kolaborasi maupun konsultasi untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
Pada bagian ini pula,bidan mengevaluasi setiap keadaan klien untuk menentukan
tindakan selanjutnya yang diperoleh dari hasil kolaborasi dengan tenaga kesehatan
lain. Bila klien dalam keadaan normal tidak perlu dilakukan apapun sampai tahap
kelima.
5. Langkah V. Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Mengembangkan tindakan komprehensif yang ditentukan pada tahap sebelumnya,
juga mengantisipasi diagnosa dan masalah kebidanan secara komprehensif yang
didasari atas rasional tindakan yang relevan dan diakui kebenarannya sesuai kondisi
dan situasi berdasarkan analisa dan asumsi yang seharusnya boleh dikerjakan atau
tidak oleh bidan.
6. Langkah VI. Impelementasi
Implementasi dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan bekerja sama dengan tim
kesehatan lain. Bidan harus bertanggung jawab terhadap tindakan langsung,konsultasi
maupun kolaborasi,implementasi yang efisien akan mengurangi waktu dan biaya
perawatan serta meningkatkan kualitas pelayanan pada klien.
7. Langkah VII. Evaluasi
Langkah akhir manajemen kebidanan adalah evaluasi. Pada langkah ini,bidan harus
mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien.

5
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

B. ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN. “NEXY’’

DENGAN MASALAH KURANGNYA PENGETAHUAN TENTANG PHBS

DI DESA TALAWAAN KECAMATAN BAJO

KOTA TONDANO

A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 20 Agustus 2019
Jam : 10:00
Tempat :Rumah Tn. Nexy.M
Desa : talawaan Jaga 4
Nama Mahasiswa : Inggrid
Nim : 711530119032

I. Identitas Keluarga
a. Kepala Keluarga
Nama KK : Tn. N
Umur : 40 tahun
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan pokok : Buruh Bangunan
Penghasilan perbulan : Rp 500.000,- Rp. 1.000.000
Perkawinan ke : Pertama
Agama : Kristen Protestan
Suku/bangsa : Minahasa
Alamat : Desa Talawaan jaga 4 kec bajo

6
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

b. Data Keluarga Yang Hidup


Umur Hub. Pendidikan
No. Nama Agama Pekerjaan
L P Keluarga Terakhir
1 Ribka 39thn Istri kristen SD IRT
2 Ranny 12thn Anak kristen - Pelajar
3 Andy 5 thn Anak kristen - Pelajar

c. Tipe Keluarga : Nuclear Family


Di keluarga Tn “N’’ merupakan nuclear family yang terdiri dari keluarga
inti yaitu : bapak, ibu, dan anak.
d. Genogram

+ +

+ + 40 + 39

77 + 5 12
Keterangan

: Laki-laki

: Perempuan

--------- : Serumah

+ : Meninggal

: Garis pernikaha

: Garis keturunan

7
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

1. Hubungan antara suami, istri dan anak dari keluarga Tn ”N” cukup harmonis,
terbukti dengan mereka sangat dekat dan akrab. Hubungan antar keluarga dan
masyarakat juga terlihat harmonis, terbukti dengan sering mengobrol dengan
tetangga dan saling membantu keluarga.
2. Sifat keluarga
a. Dalam pengambilan keputusan yang paling berpengaruh adalah Tn ”N” dan
Ny ”R”
b. Kebiasaan hidup sehari-hari
Kebiasaan keluarga ini makan 3x atau lebih dalam sehari, teratur dengan
porsi satu piring penuh dengan nasi, ikan, sayur, telur dan kadang-kadang
buah-buahan seperti pisang dan jeruk. Cara pengolahan makanan diawali
dengan mencuci terlebih dahulu sayuran yang akan dimasak, menu bervariasi
dalam keadaan hangat dengan menggunakan garam beryodium. Rata-rata
minum anggota keluarga yaitu 7-8 gelas perhari berupa air putih dan teh
contoh menu makanan keluarga yaitu nasi, sayur, ikan dan buah.
c. Kebiasaan istirahat dan tidur keluarga
Keluarga Tn”N” mempunyai kebiasaan tidur cukup Mulai dari jam 21:00
wita sampai dengan 05: 00 wita, pada malam hari dan tidur siang 1-2 jam.
d. Sarana hiburan keluarga
Keluarga Tn”N” Menggunakan waktu senggang mengobrol dengan keluarga,
menonton TV dan dengar radio.
e. Pemanfaaatan waktu senggang
Keluarga Tn”N” menggunakan waktu senggang mengobrol dengan
Tetangga, dengar radio dan menonton TV.
f. Eliminasi
Keluarga Tn”N” biasanya BAB 1x / hari dikamar mandi rumah sendiri
g. Pola kebiasaan kesehatan
 Tn “N” kadang mengosumsi minuman beralkohol

8
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

 Tn “ N” Punya kebiasaan meroko


h. Data kesehatan lingkungan
1) Perumahan
 Status kepemilikan rumah : pribadi
 Bentuk bangunan : permanen
 Komposisi ruangan dan jumlahnya
 Ruang tamu :1
 Ruang keluarga :1
 Ruang tidur :2
 Ruang makan dan dapur :1
 Kamar mandi dan kakus :-
 Luas bangunan : 8 x 8 m2
 Penerangan : Listrik
 Ventilasi rumah : baik
 Lantai : Semen cor
 Denah rumah

Ruang Tamu Rkeluarga / dapur

Kamar 1 Kamar 2

Sarana sanitasi ruangan


a. Sumber air minum : Keluarga memperoleh air minum yang berasal dari PDAM
yang mengalir di setiap rumah Dengan kualitas tidak berbau, tidak berwarna
dan tidak berasa.
b. Untuk mencuci : keluarga menggunakan air Sumur

9
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

c. Penggunaan air minum : Air untuk diminum menggunakan air masak dan air
galon
d. Pembuangan air limbah langsung di sungai belakang rumah dengan keadaan
tidak terpelihara
e. Kebiasaan keluarga membuang sampah : langsung ke sungai
f. Wc yang digunakan keluarga : Wc Umum
g. Pemeliharaan kebersihan wc : Cukup
h. Ternak piaraan : Ayam
i. Pekarangan rumah : tidak ada
1. Pemanfaatan sarana kesehatan
Pemanfaatan sarana kesehatan, kadang-kadang bila ada anggota keluarga yang
sakit, pengobatan dilakukan di puskesmas yang berjarak 2 km dari rumah
2. Fasilitasi yang dimiliki
 Fasilitas transportasi keluarga Tn “N” tidak ada, biasanya menggunakan jasa
ojek dan mobil angkutan.
 Fasilitas komunikasi keluarga Tn”N” adalah Hp
3. Keadaaan kesehatan keluarga
 Kondisi keluarga umumnya cukup baik, secara umum suami, istri, dan anak
cukup sehat
 Anak perempuan Tn nexy 2 bulan yang lalu masuk rumah sakit karena sakit
muntahber.
 Riwayat keluarga berencana
Sejak melahirkan anak kedua ibu menggunakan KB IUD
 Riwayat Persaliana Yang lalu
No Riwayat Persalinan Tempat Penolong Ket
1. P1 Rumah Biang Kampung
2. P2 Puskesmas Bidan

10
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

4. Sosial, ekonomi, budaya, spritual


 Pendapatan keluarga cukup memenuhi keperluan keluarga untuk saat ini
 Tn”N” memberikan Ny”R” uang belanja setiap bulannya Rp.1.000.000 jumlah
tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apabila ada
masalah keperluan yang mendadak, semua diselesaikan bersama.
 Istri mengatur keperluan rumah tangga.
5. Pendidikan kesehatan
 Keluarga mengerti dan mengetahui tentang KB
 Keluarga tidak mengerti tetang PHBS
6. Pengkajian psikososial
 Status emosional
Tingkat emosional keluarga cukup baik, bila ada masalah dalam keluarga bisa
diselesaikan dengan cara mengumpulkan anggota keluarga
 Konsep diri
Bapak sebagai kepala keluarga selalu memberi respon bila ditanya. Ibu
memahami tentang keadaan ekonomi keluarga
 Pola interaksi
Pola interaksi cukup baik, tidak ada konflik, bahasa yang digunakan adalah
bahasa indonesia dan kadang-kadang bahasa daerah.
 Pola pertahanan keluarga
Bapak dan ibu saling memahami, bila ada masalah selalu di bicarakan dan di
selesaikan dengan bijak, demikian juga bila ada masalah dengan masyarakat
luas (tetangga).
7. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
Keluarga berharap dengan adanya petugas kesehatan dapat menambah
memberikan edukasi tentang Perilaku hidup bersih dan sehat.

11
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

A. ANALISIS DATA
Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan mulai tanggal 20 agustus 2019 pada
keluarga Tn “N”. Masalah-masalah yang ada dikeluarga Tn “N” disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dari seluruh anggota keluarga. Adapun masalah yang ada
yaitu ketidak tahuan tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat.
Dalam pelaksanaan pembinaan terhadap keluarga Tn “N” tenaga kesehatan harus
bekerja sama dengan keluarga untuk membahas masalah yang timbul dan
memikirkan alternatif untuk pemecahan masalahnya. Dalam hal ini, intervensi awal
yang dapat diberikan sebagai langkah awal adalah pembinaan dan pemberian
pendidikan masalah yang timbul secara tepat dan mandiri.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pengkajian data dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa permasalahan yang muncul sebagaian besar oleh kurangnya
pengetahuan dan keterbatasan sarana terutama dana dan tidak ada ingin tahu ,ketidak
perdulian tentang pemeriksaan kesehatan.
Adapun masalah yang ditemukan dalam keluarga Tn “N” adalah sebagai berikut :
 PHBS
 Subjektif : ibu mengatakan tidak mengerti Perilaku Hidup Bersi Dan Sehat
C. PRIORITAS MASALAH
Prioritas masalah dalam keluarga Tn “N” adalah sebagai beriku :
1. Kurangnya pengetahuan tentang PHBS : 4 2/3
1. Kurangnya pengetahuan tentang PHBS
No Perhitun
Kriteria Nilai Pembenaran
. gan
Sifat Masalah Tidak/kurang sehat,
Skala : - Tidak/kurang sehat (3) akibat dari tidak
1 3/3 x 1 1
- Ancaman kesehatan (2) perdulinya terhadap
- Krisis (1) kebersihan

12
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

lingkungan

Kemungkinan Masalah Dapat diubah Masalah dapat


Skala : - Dengan mudah (2) diubah dengan
- Hanya sebagian (1) mudah yaitu dengan
- Tidak dapat (0) membersihkan
2 2/2 x 2 2 lingkungan disekitar
rumah yang
ditempatinya, serta
membuang sampah
pada tempatnya
Potensial Masalah Untuk dicegah Masalah dapat
Skala : - Tinggi (3) dicegah dengan
- Cukup (2) pendidikan
3 2/3 x 1 2/3
- Rendah (1) kesehatan serta
kesadaran dari
masyarakat sekitar
Menonjolnya Masalah
Skala : - Masalah berat harus segera
Keluarga tidak
ditangani (2)
4 0/2 x 1 0 begitu memikirkan
- Masalah tidak perlu segera
masalah tersebut
Ditangani (1)
- Masalah tidak dirasakan(0)
Total Score 4 2/3

13
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Topik Utama : Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Sub Pokok Bahasan : Konseling Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Sasaran : Keluarga Tn “Nexy”

Waktu : 30 Menit

Tempat : Aula Puskesmas Talawaan

Hari tanggal : Kamis, 25 agustus 2019

I. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga
dapat mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
II. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga
dapat menjelakan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
III. Materi
Terlampir
IV. Metode
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
V. Media
Materi SAP
VI. Kegiatan pembelajaran

14
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

No. Waktu Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Peserta


Pembukaan - Menjawab
- Memberi salam salam
1 5 menit - Menjelaskan tujuan penyuluhan - Mendengar dan
- Menyebutkan materi/pokok bahasan yang memperhatikan
akan disampaikan
Pelaksanaan - Menyimak dan
- Menjelaskan materi penyuluhan secara memperhatikan
15 berurutan dan teratur
2
menit Materi
- Pengertian, keuntungan, indikator, dan
perilaku hidup bersih dan sehat sehari-hari
Evaluasi - Menyimak dan
- Memberi kesempatan kepada keluarga melontarkan
3 5 menit untuk bertanya
- Memberi kesempatan kepada keluarga
untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
Penutup
- Mengumpulkan materi yang telah
disampaikan
4 5 menit
- Menyampaikan terima kasih atas
perhatiannya dan waktu yang telah
diberikan kepada keluarga

VII. Evaluasi
Meminta kepada keluarga Tn. “N” untuk menjelaskan kembali tentang
pengertian, keuntungan, indikator, dan perilaku hidup bersih dan sehat sehari-
hari

15
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

URAIAN MATERI
a. PHBS adalah semua perilaku sehat yang dilakukan atas kesadaran sehingga
keluarga beserta semua yang ada didalamnya dapat menolong dirinya sendiri
agar tidak mudah terserang penyakit dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat
b. Keuntungan PHBS
1. Merasa tentram, aman, dan nyaman
2. Berpenampilan lebih sehat dan ceria
3. Sukses dalam pekerjaan
4. Menikmati kehidupan sosial dilingkungan keluarga, handai taulan, dan
tetangga
c. Indikator PHBS
1. Persalinan di tolong oleh Nakes
2. Memberi bayi ASI ekslusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban yang berstandar
7. Memberantas jentik nyamuk dirumah
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok didalam rumah
d. Perilaku hidup bersih dan sehat
1. Makan-makanan sesuai kebutuhan
2. Melakukan aktivitas fisik secara teratur
3. Hindari NAPSA
4. Menggunakan jamban yang berstandar
5. Menggunakan air bersih
6. Membuang sampah pada tempatnya dan memberantas sarang nyamuk

16
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

7. Keadaan rumah tidak padat penghuni


8. Mencuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB dengan sabun dan air
bersih

17
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah akhir praktik kebidanan komunitas, mahasiswa mampu melaksanakan asuhan
kebidanan komunitas secara komprehensif meliputi :
a. Pengkajian terhadap keluarga Tn.N khususnya masalah PHBS
b. Menginterpretasikan masalah apa saja yang terjadi pada keluarga
Tn. N
c. Menentukan diagnose potensial apa yang terjadi pada keluarga binaan
d. Menentukan antisipasi masalah
e. Melakukan perencanaan terhadap masalah yang terjadi
f. Melaksanaan perencanaan yang telah dibuat
g. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan
B. SARAN
1. Bagi keluarga
a. Sebaiknya Ny.R mulai mengerti dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
b. Sebaiknya keluarga Tn.Nexy lebih memperhatikan kesehatan diri,keluarga
dan lingkungan.
2. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola asuhan kebidanan
komunitas sehingga dapat mengaplikasi teori - teori yang ada dengan keadaan
yang ada di lapangan.

18
ASKEB KOMUNITAS KELUARGA

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2019.Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat .http://id.wikipedia.org/wiki/askeb.


Diakses pada: 25 Agustus 2010.

Maita Liva,Dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Bagi Para Bidan Komunitas. CV Budi
Utama:Yogyakarta.

Meilani, Niken.2009.Kebidanan Komunitas.Fitrimaya:Yogyakarta

Riyanti .2008.Etikologi Dalam Praktek Kebidanan.Winek Media: Malang

Simatupang E.J, 2012, ”Penerapan Unsur-Unsur Manajemen”, Penerbit Buku Awan


Indah, Jakarta

19

Anda mungkin juga menyukai