DOSEN PEMBIMBING:
Ns.Soviarni, M.Kep
AKADEMIK 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT.Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya makalah dengan judul ”KEPERAWATAN KELUARGA”, dapat
selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kemajuan penulis untuk
kedepannya. Karena seperti pepatah mengatakan ”Tiada gading yang tak retak”. Akhir
kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
KELOMPOK 4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
budaya.
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang
ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan
sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur. Untuk dapat mencapai
tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam
pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara.
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk dilaporkan
dalam mencerahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah didefinisikan.
B. Rumusan Masalah
Apa langkah dalam perawatan kesehatan keluarga ?
Apa hal hal yang perlu di kaji pada perawatan kesehatan keluarga sebagai unit?
Apa rencana pada perawat kesehatan keluarga sebagai suatu unit?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui langkah dalam perawatan kesehatan keluarga.
Untuk mengetahui pengkajian perawatan kesehatan keluarga.
Untuk mengetahui rencana pada perawatan kesehatan keluarga.
BAB II
PEMBAHASAN
4. Hal hal yang perlu dikaji pada perawatan kesehatan keluarga sebagai unit
1. Pengkajian Keperawatan
Menurut Friedman dalam Nadirawati (2018) pengkajian merupakan tahap awal dari
proses keperawatan. Penilaian keluarga meliputi 6 kategori, yaitu: data identifikasi,
tahapan dan riwayat perkembangan, data lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga, stres, koping dan adaptasi keluarga, dan harapan keluarga.
a. Data Umum
1) Identitas kepala keluarga
Nama atau inisial kepala keluarga, umur, alamat dan nomor telpon,
pekerjaan dan tingkat pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga
termasuk nama, jenis kelamin, umur, hubungan dengan kepala keluarga,
agama, pendidikan tingkat, status imunisasi dan peta gen tiga generasi.
2) Tipe Keluarga
Menjelaskan jenis tipe keluarga (tipe keluarga tradisional atau tipe non-
tradisional).
3) Suku Bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga dan tentukan budaya suku bangsa atau
kebiasaan yang berkaitan dengan kesehatan.
4) Agama
Mengkaji agama dan kepercayaan keluarga yang mungkin mempengaruhi
kesehatan.
5) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi suatu keluarga bergantung pada pendapatan semua
anggota keluarganya, termasuk pendapatan anggota keluarga dan anggota
keluarga lainnya. Selain itu, status sosial ekonomi keluarga juga bergantung
pada kebutuhan keluarga dan harta benda yang dimiliki.
6) Aktivitas rekreasi
Waktu luang keluarga tidak hanya terlihat saat keluarga pergi ke tempat
hiburan bersama, tetapi juga bisa memanfaatkan waktu senggang atau waktu
senggang keluarga.
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
i. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Menurut Duval, tahap perkembangan keluarga ditemukan oleh anak tertua
dari keluarga inti dan dinilai sejauh mana keluarga memenuhi tanggung
jawab tahap perkembangan keluarga.
ii. Tahap perkembangan keluarga yang belum selesai menggambarkan
bagaimana keluarga tidak dapat menyelesaikan tugas perkembangan dan
hambatannya.
iii. Riwayat kesehatan keluarga inti. Jelajahi riwayat kesehatan setiap
anggota keluarga inti, bekerja keras untuk mencegah dan merawat anggota
keluarga yang sakit, dan menggunakan fasilitas layanan medis.
iv. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya. Jelaskan kesehatan keluarga kedua
orang tua.
c. Data lingkungan
i. Ciri-ciri dan denah rumah. Menjelaskan gambaran rumah, luas rumah,
pembagian dan penggunaan ruang, ventilasi, kondisi rumah, tata letak
furnitur, kebersihan dan sanitasi lingkungan, apakah ada saran-saran sebagai
berikut: air bersih dan sistem pengolahan limbah.
ii. Karakteristik tetangga dan komunitas. Menjelaskan jenis dan kondisi
lingkungan hidup yang mempengaruhi kesehatan, nilai, dan norma atau
aturan warga setempat.
iii. Mobilitas keluarga. Ini ditentukan oleh apakah keluarga tersebut tinggal
secara permanen di satu tempat atau apakah memiliki kebiasaan berpindah
tempat tinggal.
iv. Pertemuan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Menjelaskan waktu
yang dihabiskan keluarga dalam berkumpul atau berinteraksi dengan
komunitas tempat mereka tinggal.
v. Sistem pendukung keluarga. Sumber dukungan dari keluarga dan fasilitas
sosial atau masyarakat sekitar, serta jaminan kesehatan yang dimiliki
keluarga untuk meningkatkan kesehatan.
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga Jelaskan bagaimana menggunakan sistem tertutup
dan terbuka untuk berkomunikasi antar anggota keluarga, kualitas dan
frekuensi komunikasi, serta isi pesan yang disampaika.
2) Struktur kekuasaan keluarga Periksa kekuatan atau model kekuatan yang
digunakan oleh keluarga dalam pengambilan keputusan.
3) Struktur dan peran keluarga Menjelaskan peran setiap anggota keluarga
secara formal dan informal.
4) Nilai dan norma keluarga Menjelaskan nilai normatif yang dianut oleh
keluarga dalam kelompok atau masyarakat dan bagaimana nilai dan norma
tersebut mempengaruhi kesehatan keluarga.
e. Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif
Evaluasi citra diri anggota keluarga, rasa memiliki keluarga, dukungan
terhadap anggota keluarga, hubungan sosial dan psikologis dalam
keluarga, dan bagaimana keluarga mengembangkan rasa saling
menghormati. Menjelaskan hubungan antara anggota keluarga, sejauh
mana anggota keluarga mempelajari disiplin, nilai, norma, dan budaya,
serta perilaku umum dalam keluarga dan masyarakat.
b) Melakukan fungsi kesehatan (perawatan / pemeliharaan) Sejauh mana
keluarga menyediakan makanan, pakaian, dan perlindungan bagi anggota
keluarga yang sakit. Pengetahuan keluarga tentang kesehatan dan sakit,
kemampuan keluarga untuk melaksanakan tugas perawatan keluarga
yaitu:
a. Kenali masalah kesehatan keluarga
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang benar
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
d. Modifikasi lingkungan
e. Memanfaatkan fasilitas sanitasi yang ada
c) Fungsi reproduksi Evaluasi jumlah anak, jumlah anggota keluarga yang
direncanakan, dan metode apa yang digunakan keluarga untuk
mengontrol jumlah anggota keluarga.
d) Fungsi ekonomi
Jelaskan bagaimana keluarga berusaha untuk memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan, serta bagaimana menggunakan lingkungan
keluarga untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
e) Stres dan koping keluarga
1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Stresor jangka pendek adalah penyebab stres yang dialami
keluarga yang perlu diselesaikan dalam waktu 6 bulan. Sumber
tekanan jangka panjang adalah sumber tekanan yang dialami saat
ini, dan situasi sumber tekanan saat ini perlu diselesaikan.
2. Kemampuan keluarga dalam menghadapi situasi / stres
Kaji tingkat respons keluarga terhadap stresor yang ada.
3. Strategi koping yang digunakan Strategi penanggulangan apa
yang akan diterapkan keluarga saat menghadapi masalah
4. Strategi adaptasi disfungsi Menjelaskan disfungsional kapasitas
adaptif (perilaku keluarga non-adaptif) saat keluarga menghadapi
masalah.
f) Pemeriksaan fisik
1. Status kesehatan umum
Termasuk kondisi pasien, kesadaran, tinggi badan, berat badan
dan tanda-tanda vital, biasanya pada penderita diabetes berat
badan lebih tinggi dari normal / obesitas.
2. Kepala dan leher
Kaji bentuk kepala, kondisi rambut, apakah leher bengkak,
kondisi mata, hidung, mulut, dan kelainan pendengaran.
Biasanya pada penderita DM, penglihatan kabur dan lensa
kacamata buram, tinitus, lidah tebal, air liur kental dan kadang
menebal, gigi mudah goyang, dan gusi mudah bengkak dan
berdarah.
3. Sistem integumen
Biasanya penderita diabetes akan menemukan bahwa kulit
terasa kurang penuh, dan kulit kering serta gatal, jika terdapat
luka maka warna disekitar luka akan berubah menjadi merah dan
kehitaman saat sudah kering. Pada luka kering, biasanya menjadi
gangren.
4. Sistem pernapasan
Kaji apakah penderita sesak nafas, batuk, dahak, nyeri dada,
biasanya pada penderita DM, mudah sekali menginfeksi sistem
pernafasan.
5. Sistem kardiovaskular
Penderita DM biasanya mengalami penurunan perfusi jaringan,
melemahnya denyut perifer, hipertensi / hipotensi, aritmia, dan
hipertrofi jantung.
6. Sistem gastrointestinal
Pada penderita DM dapat terjadi polifagia, bentuk poligonal,
mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrasi, perubahan berat
badan, peningkatan lingkar perut dan obesitas.
7. Sistem kemih
Penderita diabetes biasanya menemukan poliuria, retensi urin,
inkontinensia urin, rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil.
8. Sistem muskuloskeletal
Penderita diabetes biasanya menemukan penyebaran lemak,
penyebaran massa otot, perubahan tinggi badan, kelelahan,
kelemahan dan nyeri, serta gangren pada anggota tubuh.
9. Sistem saraf
Pada penderita DM, tangan dan kaki biasanya mengalami
kehilangan sensasi, tumpul, lesu, refleks lambat, kebingungan,
disorientasi, dan kesemutan.
g) Lima Fungsi Kesehatan Keluarga
1. Kenali masalah kesehatan
Yang perlu dikaji adalah pengetahuan atau fakta keluarga tentang
masalah kesehatan, termasuk pemahaman tentang diabetes, tanda
dan gejala diabetes, faktor penyebab dan akibat dan yang
mempengaruhi, serta pengetahuan keluarga tentang masalah
tersebut.
2. Buat keputusan kesehatan
Sejauh mana keluarga memahami sifat dan tingkat masalah
diabetes. Masalah yang dirasakan keluarga, apakah keluarga
pasrah terhadap masalah yang dihadapi, apakah keluarga takut
akan akibat diabetes, apakah keluarga bersikap negatif terhadap
gangguan kesehatan, apakah keluarga dapat memperoleh fasilitas
kesehatan yang ada, keluarga prihatin tentang masalah ini, dan
apakah keluarga kurang percaya terhadap masalah kesehatan.
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga memahami sejauh mana kondisi diabetes (sifat
penularan, komplikasi prognostik dan cara mengobatinya).
Sejauh mana pemahaman keluarga tentang sikap dan
perkembangan rawat- kesehatan diabetes yang dibutuhkan,
sejauh mana pemahaman keluarga tentang keberadaan sarana
sanitasi yang membutuhkan perawatan, dan sejauh mana
pemahaman keluarga terhadap sumber daya yang ada di dalam
keluarga (tanggung jawab keluarga terhadap keuangan / sumber
daya keuangan). Bagaimana sikap keluarga terhadap diabetes,
dan sejauh mana pemahaman keluarga tentang sumber keluarga
yang mereka miliki
4. Meningkatkan kesehatan lingkungan
Keluarga bisa mengubah lingkungan dengan baik
5. Memanfaatkan fasilitas sanitasi
Keluarga dapat menggunakan fasilitas medis yang ada
3. Intervensi Keperawatan
Nadirawati (2018) berpendapat bahwa intervensi keperawatan merupakan tindakan
yang diputuskan bersama oleh perawat dan objek sasaran (keluarga) sehingga
masalah kesehatan yang teridentifikasi dan masalah keperawatan dapat diselesaikan.
Langkah-langkah juga harus diambil untuk merancang alternatif dan menentukan
sumber kekuatan keluarga (kemampuan perawatan diri, sumber dukungan / bantuan
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah keluarga). Kegiatan apa yang
direncanakan perawat keluarga, kapan, bagaimana, siapa yang akan melakukannya,
dan apa yang akan dilakukan.
4. Implementasi keperawatan
Menurut Nadirawati (2018), implementasi home care merupakan
implementasi dari rencana keperawatan yang dibuat oleh perawat dan keluarga. Inti
dari menyediakan layanan perawatan di rumah adalah perhatian. Jika perawat tidak
memiliki filosofi yang harus diperhatikan, maka mustahil bagi perawat untuk ikut
bekerjasama dengan keluarga. Pada tahap ini perawat dihadapkan pada kenyataan
dimana keluarga harus menggunakan seluruh kreativitasnya untuk melakukan
perubahan, bukan frustasi, sehingga tidak berdaya. Perawat harus menunjukkan
keinginan untuk bekerja sama dalam operasi keperawatan.
A. Kesimpulan
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat
yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat,
dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur. Untuk dapat
mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas
dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara.
Proses keperawatan keluarga terdiri pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang selalu terdokumentasi.
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk
dilaporkan dalam mencerahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah
didefinisikan.
B. Saran
Sebagai seorang calon perawat, hendaknya kita mampu memahami dan
menerapkan pengetahuan tentang langkah langkah dalam perawatan kesehatan
keluaraga ; langkah langkah dalam perawatan kesehatan keluarga, hal hal yang
perlu dikaji pada perawatan kesehatan keluarga, rencana pada perawat kesehatan
keluarga Karena perkembangan pada ilmu kesehatan sangat mempengaruhi kepada
yang kita pelajari. Kita harus mampu meningkatkan pengetahuan dalam bidang
kesehatan.keperawatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Setiawati, S., Agus Citra D. (2008). Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga.
Jakarta: Trans Info Media
Susanto, T. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: TIM.