Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

LANGKAH LANGKAH DALAM PERAWATAN KESEHATAN KELUARAGA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:

1. Wisnu Hari Murti


2. Jordi Darmawan
3. Uun ikhtiar wahyu

DOSEN PEMBIMBING:

Ns.Soviarni, M.Kep

AKADEMI KEPERAWATAN BINA INSANI SAKTI

KOTA SUNGAI PENUH TAHUN

AKADEMIK 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT.Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya makalah dengan judul ”KEPERAWATAN KELUARGA”, dapat
selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kemajuan penulis untuk
kedepannya. Karena seperti pepatah mengatakan ”Tiada gading yang tak retak”. Akhir
kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Sungai Penuh, 13 Maret 2023

KELOMPOK 4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Langkah langkah dalam perawatan kesehatan keluarga..........................................


B. Hal hal yang perlu dikaji pada perawatan kesehatan keluarga sebagai unit............
C. Rencana pada perawat kesehatan keluarga sebagai suatu unit................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
budaya.
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang
ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan
sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur. Untuk dapat mencapai
tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam
pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara.
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk dilaporkan
dalam mencerahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah didefinisikan.

B. Rumusan Masalah
Apa langkah dalam perawatan kesehatan keluarga ?
Apa hal hal yang perlu di kaji pada perawatan kesehatan keluarga sebagai unit?
Apa rencana pada perawat kesehatan keluarga sebagai suatu unit?

C. Tujuan Penulisan
 Untuk mengetahui langkah dalam perawatan kesehatan keluarga.
 Untuk mengetahui pengkajian perawatan kesehatan keluarga.
 Untuk mengetahui rencana pada perawatan kesehatan keluarga.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Langkah Langkah Dalam Perawatan Kesehatan Keluarga


1. Dalam melaksanakan asuhan perawatan kesehatan keluarga ada beberapa langkah
yang harus diperhatikan perawat, sebagi berikut ;
a. Membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga dengan cara;
a) Mengadakan kontak dengan keluarga, ini bisa dilakukan dengan cara kontak
sosial yang memandang keluarga sebagai sistem dimana mereka hidup
dimasyarakan yang mempunyai struktur organisasi kemasyarakatan.
b) Menyampaikan maksud dan tujuan serta minat untuk membantu keluarga
dalam mengatasi masalah kesehatan mereka.
c) Menyatakan kesedian untuk membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan
kesehatan yang dirasakan oleh keluarga.
d) Membina komunikasi dua arah dengan keluarga.
b. Melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah kesehatan
keluarga. Pengkajian dilakukan pada saat kunjungan pertama sesuai
kesepakatan dengan keluarga. Cara mengkaji bisa dengan wawancara, studi
dokumentasi, dan pemeriksaan fisik.
c. Menganalisis data keluarga untuk menentukan masalah-masalah kesehatan dan
perawatan keluarga dengan cara mengelompokan menjadi data subjektif dan
objektif.
d. Menggolongkan masalah kesehatan keluarga berdasarkan sifat masalah
kesehatan keluarga.
a) Aktual.
b) Resiko/resiko tinggi.
c) Potensial.
e. Menentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga untuk
melaksanakan tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan.
f. Menentukan diagnosa keperawatan keluarga.
g. Menentukan/menyusun skala prioritas masalah kesehatan dan keperawtan
keluarga dengan mempertimbangkan ;
a) Sifat masalah.
b) Kemungkinan masalah akan diubah.
c) Potensi menghindari masalah.
d) Persepsi keluarga terhadap masalah.
h. Menyusun rencana asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan urutan prioritas
a) Menentukan tujuan yang realistis.
b) Merencanakan pendekatan dan tindakan.
c) Menyusun standar dan kriteria evaluasi.
i. Melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan keluarga sesuai dengan rencana
yang telah disusun.
j. Melaksanakan evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang dilakukan.
k. Meninjau kembali masalah keperawatan dan kesehatan yang belum dapat
teratasi dan merumuskan kembali renacna asuhan keperawatan yang baru.

2. Tahap-tahap Proses keperawatan keluarga:


a. Pengkajian Keperawatan Keluarga
Pengkajian adalah suatu tahapan di mana perawat mengumpulkan data
secara terus menerus terhadap anggota keluarga. Pengumpulan data merupakan
syarat utama untuk pengidentifikasian masalah namun demikian, walaupun
pengkajian merupakan langkah awal proses keperawatan, pengumpulan data
terus menerus dilakukan selama pemberian pelayanan keperawatan. Hal ini
menunjukkan sifat dinamis, dinamis, interaktif dan dan fleksibel dari proses
keperawatan.

Data yang dikumpulkan diperoleh dari berbagai sumber antara lain:


 Anggota keluarga, informasi tertulis dari lembaga yang menangani keluarga,
atau anggota tim kesehatan lain.
Data dapat diperoleh dengan berbagai cara seperti:
 Wawancara dengan anggota keluarga, observasi terhadap anggota keluarga
dan lingkungannya, pemeriksaan fisik terhadap seluruh anggota keluarga dan
data sekunder yang berasal dari fasilitas kesehatan.

4. Hal hal yang perlu dikaji pada perawatan kesehatan keluarga sebagai unit
1. Pengkajian Keperawatan
Menurut Friedman dalam Nadirawati (2018) pengkajian merupakan tahap awal dari
proses keperawatan. Penilaian keluarga meliputi 6 kategori, yaitu: data identifikasi,
tahapan dan riwayat perkembangan, data lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga, stres, koping dan adaptasi keluarga, dan harapan keluarga.
a. Data Umum
1) Identitas kepala keluarga
Nama atau inisial kepala keluarga, umur, alamat dan nomor telpon,
pekerjaan dan tingkat pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga
termasuk nama, jenis kelamin, umur, hubungan dengan kepala keluarga,
agama, pendidikan tingkat, status imunisasi dan peta gen tiga generasi.
2) Tipe Keluarga
Menjelaskan jenis tipe keluarga (tipe keluarga tradisional atau tipe non-
tradisional).
3) Suku Bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga dan tentukan budaya suku bangsa atau
kebiasaan yang berkaitan dengan kesehatan.
4) Agama
Mengkaji agama dan kepercayaan keluarga yang mungkin mempengaruhi
kesehatan.
5) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi suatu keluarga bergantung pada pendapatan semua
anggota keluarganya, termasuk pendapatan anggota keluarga dan anggota
keluarga lainnya. Selain itu, status sosial ekonomi keluarga juga bergantung
pada kebutuhan keluarga dan harta benda yang dimiliki.
6) Aktivitas rekreasi
Waktu luang keluarga tidak hanya terlihat saat keluarga pergi ke tempat
hiburan bersama, tetapi juga bisa memanfaatkan waktu senggang atau waktu
senggang keluarga.
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
i. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Menurut Duval, tahap perkembangan keluarga ditemukan oleh anak tertua
dari keluarga inti dan dinilai sejauh mana keluarga memenuhi tanggung
jawab tahap perkembangan keluarga.
ii. Tahap perkembangan keluarga yang belum selesai menggambarkan
bagaimana keluarga tidak dapat menyelesaikan tugas perkembangan dan
hambatannya.
iii. Riwayat kesehatan keluarga inti. Jelajahi riwayat kesehatan setiap
anggota keluarga inti, bekerja keras untuk mencegah dan merawat anggota
keluarga yang sakit, dan menggunakan fasilitas layanan medis.
iv. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya. Jelaskan kesehatan keluarga kedua
orang tua.
c. Data lingkungan
i. Ciri-ciri dan denah rumah. Menjelaskan gambaran rumah, luas rumah,
pembagian dan penggunaan ruang, ventilasi, kondisi rumah, tata letak
furnitur, kebersihan dan sanitasi lingkungan, apakah ada saran-saran sebagai
berikut: air bersih dan sistem pengolahan limbah.
ii. Karakteristik tetangga dan komunitas. Menjelaskan jenis dan kondisi
lingkungan hidup yang mempengaruhi kesehatan, nilai, dan norma atau
aturan warga setempat.
iii. Mobilitas keluarga. Ini ditentukan oleh apakah keluarga tersebut tinggal
secara permanen di satu tempat atau apakah memiliki kebiasaan berpindah
tempat tinggal.
iv. Pertemuan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Menjelaskan waktu
yang dihabiskan keluarga dalam berkumpul atau berinteraksi dengan
komunitas tempat mereka tinggal.
v. Sistem pendukung keluarga. Sumber dukungan dari keluarga dan fasilitas
sosial atau masyarakat sekitar, serta jaminan kesehatan yang dimiliki
keluarga untuk meningkatkan kesehatan.
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga Jelaskan bagaimana menggunakan sistem tertutup
dan terbuka untuk berkomunikasi antar anggota keluarga, kualitas dan
frekuensi komunikasi, serta isi pesan yang disampaika.
2) Struktur kekuasaan keluarga Periksa kekuatan atau model kekuatan yang
digunakan oleh keluarga dalam pengambilan keputusan.
3) Struktur dan peran keluarga Menjelaskan peran setiap anggota keluarga
secara formal dan informal.
4) Nilai dan norma keluarga Menjelaskan nilai normatif yang dianut oleh
keluarga dalam kelompok atau masyarakat dan bagaimana nilai dan norma
tersebut mempengaruhi kesehatan keluarga.
e. Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif
Evaluasi citra diri anggota keluarga, rasa memiliki keluarga, dukungan
terhadap anggota keluarga, hubungan sosial dan psikologis dalam
keluarga, dan bagaimana keluarga mengembangkan rasa saling
menghormati. Menjelaskan hubungan antara anggota keluarga, sejauh
mana anggota keluarga mempelajari disiplin, nilai, norma, dan budaya,
serta perilaku umum dalam keluarga dan masyarakat.
b) Melakukan fungsi kesehatan (perawatan / pemeliharaan) Sejauh mana
keluarga menyediakan makanan, pakaian, dan perlindungan bagi anggota
keluarga yang sakit. Pengetahuan keluarga tentang kesehatan dan sakit,
kemampuan keluarga untuk melaksanakan tugas perawatan keluarga
yaitu:
a. Kenali masalah kesehatan keluarga
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang benar
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
d. Modifikasi lingkungan
e. Memanfaatkan fasilitas sanitasi yang ada
c) Fungsi reproduksi Evaluasi jumlah anak, jumlah anggota keluarga yang
direncanakan, dan metode apa yang digunakan keluarga untuk
mengontrol jumlah anggota keluarga.
d) Fungsi ekonomi
Jelaskan bagaimana keluarga berusaha untuk memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan, serta bagaimana menggunakan lingkungan
keluarga untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
e) Stres dan koping keluarga
1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Stresor jangka pendek adalah penyebab stres yang dialami
keluarga yang perlu diselesaikan dalam waktu 6 bulan. Sumber
tekanan jangka panjang adalah sumber tekanan yang dialami saat
ini, dan situasi sumber tekanan saat ini perlu diselesaikan.
2. Kemampuan keluarga dalam menghadapi situasi / stres
Kaji tingkat respons keluarga terhadap stresor yang ada.
3. Strategi koping yang digunakan Strategi penanggulangan apa
yang akan diterapkan keluarga saat menghadapi masalah
4. Strategi adaptasi disfungsi Menjelaskan disfungsional kapasitas
adaptif (perilaku keluarga non-adaptif) saat keluarga menghadapi
masalah.
f) Pemeriksaan fisik
1. Status kesehatan umum
Termasuk kondisi pasien, kesadaran, tinggi badan, berat badan
dan tanda-tanda vital, biasanya pada penderita diabetes berat
badan lebih tinggi dari normal / obesitas.
2. Kepala dan leher
Kaji bentuk kepala, kondisi rambut, apakah leher bengkak,
kondisi mata, hidung, mulut, dan kelainan pendengaran.
Biasanya pada penderita DM, penglihatan kabur dan lensa
kacamata buram, tinitus, lidah tebal, air liur kental dan kadang
menebal, gigi mudah goyang, dan gusi mudah bengkak dan
berdarah.
3. Sistem integumen
Biasanya penderita diabetes akan menemukan bahwa kulit
terasa kurang penuh, dan kulit kering serta gatal, jika terdapat
luka maka warna disekitar luka akan berubah menjadi merah dan
kehitaman saat sudah kering. Pada luka kering, biasanya menjadi
gangren.
4. Sistem pernapasan
Kaji apakah penderita sesak nafas, batuk, dahak, nyeri dada,
biasanya pada penderita DM, mudah sekali menginfeksi sistem
pernafasan.
5. Sistem kardiovaskular
Penderita DM biasanya mengalami penurunan perfusi jaringan,
melemahnya denyut perifer, hipertensi / hipotensi, aritmia, dan
hipertrofi jantung.
6. Sistem gastrointestinal
Pada penderita DM dapat terjadi polifagia, bentuk poligonal,
mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrasi, perubahan berat
badan, peningkatan lingkar perut dan obesitas.
7. Sistem kemih
Penderita diabetes biasanya menemukan poliuria, retensi urin,
inkontinensia urin, rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil.
8. Sistem muskuloskeletal
Penderita diabetes biasanya menemukan penyebaran lemak,
penyebaran massa otot, perubahan tinggi badan, kelelahan,
kelemahan dan nyeri, serta gangren pada anggota tubuh.
9. Sistem saraf
Pada penderita DM, tangan dan kaki biasanya mengalami
kehilangan sensasi, tumpul, lesu, refleks lambat, kebingungan,
disorientasi, dan kesemutan.
g) Lima Fungsi Kesehatan Keluarga
1. Kenali masalah kesehatan
Yang perlu dikaji adalah pengetahuan atau fakta keluarga tentang
masalah kesehatan, termasuk pemahaman tentang diabetes, tanda
dan gejala diabetes, faktor penyebab dan akibat dan yang
mempengaruhi, serta pengetahuan keluarga tentang masalah
tersebut.
2. Buat keputusan kesehatan
Sejauh mana keluarga memahami sifat dan tingkat masalah
diabetes. Masalah yang dirasakan keluarga, apakah keluarga
pasrah terhadap masalah yang dihadapi, apakah keluarga takut
akan akibat diabetes, apakah keluarga bersikap negatif terhadap
gangguan kesehatan, apakah keluarga dapat memperoleh fasilitas
kesehatan yang ada, keluarga prihatin tentang masalah ini, dan
apakah keluarga kurang percaya terhadap masalah kesehatan.
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga memahami sejauh mana kondisi diabetes (sifat
penularan, komplikasi prognostik dan cara mengobatinya).
Sejauh mana pemahaman keluarga tentang sikap dan
perkembangan rawat- kesehatan diabetes yang dibutuhkan,
sejauh mana pemahaman keluarga tentang keberadaan sarana
sanitasi yang membutuhkan perawatan, dan sejauh mana
pemahaman keluarga terhadap sumber daya yang ada di dalam
keluarga (tanggung jawab keluarga terhadap keuangan / sumber
daya keuangan). Bagaimana sikap keluarga terhadap diabetes,
dan sejauh mana pemahaman keluarga tentang sumber keluarga
yang mereka miliki
4. Meningkatkan kesehatan lingkungan
Keluarga bisa mengubah lingkungan dengan baik
5. Memanfaatkan fasilitas sanitasi
Keluarga dapat menggunakan fasilitas medis yang ada

2. Diagnosis Keperawatan Keluarga


Shoemaker (1984) dalam Setyowati & Murwani (2008) diagnosis keperawatan
merupakan pernyataan yang menggambarkan status kesehatan atau potensi masalah.
Kemudian diagnosis perawatan di rumah berdasarkan data yang diperoleh dalam
pengkajian.
Menurut Simamora (2020) Diagnosa keperawatan disusun berdasarkan jenis
diagnosis seperti:
a) Diagnosis sehat/wellness
Diagnosis kesehatan / pelayanan kesehatan digunakan bila keluarga perlu
potensi untuk ditingkatkan tetapi belum ada maladaptif. Ungkapan diagnosis
perawatan di rumah yang mungkin hanya terdiri dari bagian masalah (P) atau
bagian P (masalah) dan S (gejala / tanda), tanpa bagian penyebabnya.
b) Diagnosis ancaman
Diagnosis ancaman digunakan bila tidak terpapar pada masalah kesehatan, tetapi
beberapa data maladaptif telah ditemukan untuk memungkinkan terjadinya
penyakit. Rumusan diagnosis perawatan di rumah berisiko meliputi masalah (P),
penyebab (E) dan gejala / tanda (S).
c) Diagnosis / penyakit yang sebenarnya
Diagnosis penyakit yang digunakan pada saat ada penyakit / gangguan
kesehatan dalam keluarga didukung oleh beberapa data indikasi yang
merugikan. Rumusan diagnosis perawatan di rumah yang sebenarnya meliputi
masalah (P), penyebab (E), dan gejala / tanda (S).Ungkapan masalah (P)
merupakan respon terhadap interupsi dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
Penyebab (E) melibatkan 5 tanggung jawab keluarga, yaitu:
a. Keluarga tidak dapat mengidentifikasi masalah, termasuk:
a. Persepsi tingkat keparahan penyakit
b. Definisi
c. Tanda dan gejala
d. Sebab
e. Pandangan keluarga tentang masalah tersebut
b. Keluarga tidak dapat mengambil keputusan, termasuk:
a. Pengetahuan keluarga tentang sifat dan tingkat masalah
b. Keluarga merasakan masalahnya
c. Keluarga itu menyerah atas masalah yang dialaminya
d. Sikap negatif terhadap masalah kesehatan
e. Kurangnya kepercayaan pada petugas kesehatan
f. Informasinya salah
c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit meliputi:
a. Bagaimana keluarga mengetahui keadaan sakit?
b. Sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan
c. Sumber sumber yang ada didalam keluarga
d. Sikap keluarga terhadap yang sakit
d) Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas keluarga, meliputi:
a. Keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan
b.Pentingnya hygiene sanitasi
c.Upaya pencegahan penyakit
e) Keluarga tidak dapat menggunakan fasilitas keluarga, antara lain:
a. Keberadaan fasilitas kesehatan
b. Manfaat
c. Kepercayaan keluarga pada petugas kesehatan
d. Pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi keluarga.
Setelah dilakukan analisis data dan penentuan masalah perawatan keluarga
maka perlu diutamakan masalah kesehatan keluarga yang ada dalam keluarga
dengan menitikberatkan pada sumber daya dan sumber dana yang dimiliki oleh
keluarga.
a. Aktual
Deskripsi masalah yang sedang terjadi harus sesuai dengan data klinis yang
diperoleh.
b. risiko
Menjelaskan masalah kesehatan yang dapat terjadi tanpa intervensi
keperawatan
c. Potensi
Diperlukan lebih banyak data untuk menentukan masalah perawatan yang
mendasari. Dalam hal ini tidak ada data pendukung dan masalah yang
ditemukan, tetapi ada faktor-faktor yang dapat menyebabkan masalah
tersebut. Jaga kesehatan/willness Diagnosis perawatan kesejahteraan
(kesehatan) mengacu pada kemampuan klinis individu, keluarga dan / atau
komunitas untuk beralih dari tingkat kesejahteraan tertentu ke tingkat
kesejahteraan yang lebih tinggi.
d. Sindroma
Diagnosis perawatan gejala adalah diagnosis yang terdiri dari serangkaian
diagnosis aktual dan berisiko tinggi yang disebabkan oleh peristiwa atau
situasi tertentu.

3. Intervensi Keperawatan
Nadirawati (2018) berpendapat bahwa intervensi keperawatan merupakan tindakan
yang diputuskan bersama oleh perawat dan objek sasaran (keluarga) sehingga
masalah kesehatan yang teridentifikasi dan masalah keperawatan dapat diselesaikan.
Langkah-langkah juga harus diambil untuk merancang alternatif dan menentukan
sumber kekuatan keluarga (kemampuan perawatan diri, sumber dukungan / bantuan
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah keluarga). Kegiatan apa yang
direncanakan perawat keluarga, kapan, bagaimana, siapa yang akan melakukannya,
dan apa yang akan dilakukan.
4. Implementasi keperawatan
Menurut Nadirawati (2018), implementasi home care merupakan
implementasi dari rencana keperawatan yang dibuat oleh perawat dan keluarga. Inti
dari menyediakan layanan perawatan di rumah adalah perhatian. Jika perawat tidak
memiliki filosofi yang harus diperhatikan, maka mustahil bagi perawat untuk ikut
bekerjasama dengan keluarga. Pada tahap ini perawat dihadapkan pada kenyataan
dimana keluarga harus menggunakan seluruh kreativitasnya untuk melakukan
perubahan, bukan frustasi, sehingga tidak berdaya. Perawat harus menunjukkan
keinginan untuk bekerja sama dalam operasi keperawatan.

5. Friedman (2003) mengemukakan dalam Nadirawati (2018) bahwa dalam proses


pelaksanaan penyelenggaraan rumah tangga hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

1. Panggilah anggota keluarga untuk memutuskan tindakan yang benar melalui


metode berikut:
a. Kenali konsekuensi dari tidak mengambil tindakan
b. Tentukan sumber tindakan dan langkah, serta sumber yang diperlukan
c. Kenali konsekuensi dari setiap tindakan alternatif
2. Mendorong kesadaran dan penerimaan masyarakat atas masalah dan kebutuhan
kesehatan melalui cara-cara berikut:
a. Perluas informasi keluarga
b. Membantu memahami dampak dari kondisi yang ada
c. Hubungan antara kebutuhan kesehatan dan tujuan keluarga
d. Saat menghadapi masalah, doronglah sikap emosional yang sehat.
3. Berikan keyakinan dalam merawat keluarga yang sakit melalui metode berikut:
a. Tunjukkan cara merawat
b. Gunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
c. Awasi perawatan keluarga
4. Langkah-langkah intervensi untuk mengurangi ancaman psikologis:
a. Tingkatkan keterbukaan dan keintiman: perbaiki pola komunikasi /
interaksi, tingkatkan peran dan tanggung jawab
b. Memilih intervensi keperawatan yang tepat
c. Pilih metode kontak yang tepat: kunjungan rumah, pertemuan klinik /
abses, metode kelompok
5. Bantu keluarga menemukan cara untuk membuat lingkungan sehat dengan:
a. Temukan sumber daya yang dapat digunakan keluarga
b. Ubah lingkungan keluarga sebaik mungkin
6. Dorong keluarga untuk menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dengan
cara-cara berikut:
a. Memperkenalkan fasilitas sanitasi yang ada di lingkungan rumah
b. Bantu keluarga menggunakan fasilitas medis yang ada.

C. Rencana Pada Perawat Kesehatan Keluarga Sebagai Suatu Unit


1. Perencanaan keperawatan keluarga
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk
dilaporkan dalam mencerahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang
telah didefinisikan [Efendy, 1998].
Srategi intervensi spesifik pelayanan kesehatan yang profesional di dalam
keluarga bergantung pada tingkatan fungsi keluarga. Selanjutnya bentuk
intervensi keperawatan khusus adalah sebagai berikut ;

1. Modofikasi tingkah laku


2. Kontrak
3. Manajemen kasus, meliputi koordinasi dan advokasi
4. Kolaborasi
5. Konsultasi
6. Konseling, meliputi dukungan, umpan balik kognitif, intervensi kritis,
dan bekerja dalam kelompok
7. Strategi pemberdayaan
8. Modifikasi lingkungan
9. Advokasi keluarga
10. Modifikasi gaya hidup, meliputi manajemen stress
11. Hubungan antar tetangga misalnya, dasawisma yang meliputi penggu
aan swabantu, dan dukungan sosial
12. Merunjuk
13. Modal peran
14. Peran tambahan, misalnya peran sebagai kader kesehatan, pokjakes,
PKK, Posyandu
15. Strategi pengajaran
16. Klarifikasi nilai-nilai

2. Hambatan hambatan dalam intervensi keperawatan keluarga


Menurut Bailon & Maglaya [1978] ada berbagai hambatan yang sering sering
dihadapi perawat dalam melakukan intervensi keperawatan keluarga.
Hambatan hambtan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut ;

1. Informasi yang diperoleh keluarga mungkin kurang atau keliru


2. Informasi yang diperoleh oleh keluarga tidak menyeluruh sehingga
keluarga hanya melihat sebagaian dari masalah
3. Keluarga memperoleh informasi yang diperlukan, tetapi mereka tidak
dapat mengaitkan dengan situasi mereka
4. Keluarga tidak mau menghadapi situasi
5. Anggota anggota keluarga tidak mau melawan tekanan dari keluarga atau
sosial
6. Keluarga ingin mempertahankan suatu pola tingkah laku
7. Kegagalan dalam mengaitkan antara tindakan dan sasaran keluarga
8. Keluarga kurang percaya tehadap tindakan yang dihasilkan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat
yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat,
dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur. Untuk dapat
mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas
dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara.
Proses keperawatan keluarga terdiri pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang selalu terdokumentasi.
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk
dilaporkan dalam mencerahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah
didefinisikan.

B. Saran
Sebagai seorang calon perawat, hendaknya kita mampu memahami dan
menerapkan pengetahuan tentang langkah langkah dalam perawatan kesehatan
keluaraga ; langkah langkah dalam perawatan kesehatan keluarga, hal hal yang
perlu dikaji pada perawatan kesehatan keluarga, rencana pada perawat kesehatan
keluarga Karena perkembangan pada ilmu kesehatan sangat mempengaruhi kepada
yang kita pelajari. Kita harus mampu meningkatkan pengetahuan dalam bidang
kesehatan.keperawatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, S. (2012). Keperawatan Keluarga: Konsep Teori, Proses, dan Praktik


Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Dion, Y., Yasinta B. (2015). Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Praktik.
Yogyakarta: Nuha Media
Freadman, M. M. (2013). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Makhfudli, (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika

Mubarok, W. I. (2010). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.

Setiawati, S., Agus Citra D. (2008). Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga.
Jakarta: Trans Info Media
Susanto, T. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: TIM.

Zaidin Ali, S. M. (2010). Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai