Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MELANIA JELINA

NIM : 2017610061
KELAS : 6B/ KEPERAWATAN KELAUARGA

KONSEP PROSES KEPERAWATAN KELUARGA

A. Asuhan Keperawatan Keluarga


Asuhan keperawtan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan
pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota
keluarga.
1. Tahap pengkajian
Pengkajian adalah tahapan dimana seseorang perawat mengambil informasi secara terus
menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Hal-hal yang dikaji dalam keluarga
adalah:
a. Data Umum :
Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan kepala keluarga,
komposisi keluarga yang terdiri dari nama, jenis kelamin, hubungan dengan dengan KK,
umur, pendidikan, dan status imunisasi dari masing-masing anggota keluarga serta
genogram.

Tipe keluarga, Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.

Suku bangsa. Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya
suku bengsa tersebut terkait dengan kesehatan.

Agama. Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan.

Status sosial ekonomi keluarga. Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan
baik dari kepala keluarga maupuan anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi
keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta
barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.

Aktivitas rekreasi keluarga. Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga
bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan
memdengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.

b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Menjelaskan bagaimana tugas
perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendalanya.

Riwayat keluarga inti. Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang
meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota dan sumber
pelayanan yang digunakan keluarga.

c. Pengkajian Lingkungan
Karakteristik Rumah. Diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan,
jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabot rumah dan denah rumah.

Karakteristik Tetangga. Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas


setempat yang meliputi kebiasaan , lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk
setempat, budaya yang mempengaruhi kesehatan.

Mobilitas Geografis Keluarga. Mobilitas geografis keluarga yang ditentukan dengan


kebiasaan keluarga berpindah tempat.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Menjelaskan mengenai waktu yang
digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada.

Sistem Pendulung Keluarga. Yang termasuk sistem pendukung adalah jumlah anggota
keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan yg meliputi
fasilitas fisik, psikologis atau dukungan darui keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan
masyarakat setempat.

d. Struktur Keluarga
Pola Komunikasi Keluarga. Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota
keluarga.

Struktur Kekuatan Keluarga. Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan


mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilaku.

Struktur Peran. Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal
maupun informal.

Nilai atau norma keluarga. Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut keluarga yang
berhubungan dengan kesehatan.

e. Fungsi Keluarga
Fungsi Efektif. Mengkaji gambaran diri keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki keluarga,
dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, kehangatan kepada keluarga dan
keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.

Fungsi Sosialisasi. Bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga dan sejauh mana
anggota keluarga belajar disiplin, norma tahu budaya dan perilaku.

Fungsi Perawatan Kesehatan. Sejauh mana keluarga menyiapkan makanan, pakaian dan
perlindungan terhadap anggota yang sakit.

Fungsi reproduksi. Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga,
metode apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota keluarga.
Fungsi Ekonomi. Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pamgan,
dan papan, dan memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya meningkatkan
status kesehatan keluarga.
f. Stress dan Koping Keluarga
Stressor jangka pendek yaitu yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam
waktu + 6 bulan dan jangka panjang yaitu yang memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan.

Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor. Mengkaji sejauh mana
keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.

Strategi koping yang digunakan. Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan.

Strategi adaptasi disfungsional. Dijelaskan mengenai adaptasi disfungsional yang digunakan


keluarga bila menghadapi permasalahan.
g. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada
pemeriksaan, tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
h. Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian , perawat menyatakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
yang ada.

2. Perumusan Diagnosis Keperawatan Keluarga


Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada
pengkajian. Tipologi dari diagnosis keperawatan :
a. Aktual (terjadi deficit atau gangguan kesehatan).
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan kesehatan.
b. Resiko (ancaman kesehatan)
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan.
c. Resiko (keadaan sejahtera atau “wellness”).
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat
ditingkatkan.
Dalam suatu keluarga perawat dapat menemukan lebih dari satu diagnosa keperawatan.
Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosa keperawatan keluarga yang ditemukan
dihitung dengan menggunakan skala prioritas.

3. Perencanaan Keperawatan Keluarga


Perencanaan perawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan yang mencangkup tujuan
umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan standar
merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan
kepertawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

4. Tahapan Tindakan Keperawatan Keluarga


Tindakan keperawatan keluargan mencangkup hal-hal di bawah ini :
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan dengan cara memberi informasi, mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang
kesehatan, dan memdorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.
b. Menstimulus keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara
mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan, mengidentifikasi sumber-sumber
yang dimiliki keluarga dan mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan.
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara
mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah dan
mengawasi keluarga melakukan perawatan.
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat
dengan cara menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga dan melakukan
perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara
menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dilingkungan keluarga dan membantu keluarga
menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
5. Tahap Evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilannya.
Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan
keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk
itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. Tahapan
evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang
dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi
akhir.

Anda mungkin juga menyukai