Anda di halaman 1dari 32

PERSIAPAN LAHAN,

PENANAMAN
& POLA TANAM

RIHrev20
Persiapan
Lahan
• Merupakan usaha Manual
peningkatan produksi
– Mengubah kondisi tanah
menjadi lebih cocok untuk
pertumbuhan &
perkembangan tanaman
– Mengubah kondisi fisik dan
Traktor
reaksi tanah menjadi
optimum untuk tanaman
• Bukaan baru & Lahan yang
sudah ada
– Lahan yang sudah ada lebih
kepada usaha pembenahan
tanah
2
Tenaga Ternak
Pengolahan
Tujuan
Tanah
• Tindakan budidaya  untuk 1. Pengendalian gulma
menyuburkan tanah & 2. Menambah bahan
tanaman, karena aerasi
perakaran menjadi lebih
organik (dari sisa
baik tanaman terdahulu
1. Maksimum Tillage (olah atau penambahan
tanah sempurna) bahan organik)
2. Minimum Tillage (olah 3. Meningkatkan aerasi
tanah minimal) tanah
3. TOT (Tanpa Olah Tanah) 4. Membasmi/mengendal
• Tujuan Pengolahan tanah :
ikan serangga hama
dalam tanah
– infiltrasi air & penetrasi
5. Mempersiapkan
akar mudah
permukaan tanah
– aerasi tanah menjadi
untuk irigasi
lebih baik
6. Mencegah erosi 3
Tahapan Pengolahan
Tanah
1. Pembersihan lahan
(terutama untuk bukaan
baru)
2. Pembalikan tanah
3. Penggemburan tanah
4. Penyiapan tempat atau area
tanam

4
04/28/20
04/28/20
Pemberian Pupuk Kandang

04/28/20
Pembuatan Bedengan
Ukuran & Arah Bedengan

04/28/20
Pengajiran
Penggunaan Mulsa
Pengaturan Naungan
POLA TANAM

04/28/20
04/28/20
Tumpangsari
Bedengan–dipanen bergilir
Tumpangsari
Bedengan–dipanen bergilir
04/28/20
04/28/20
Persiapan Lahan Pohon Buah-
buahan
• Perlu dipertimbangkan kondisi lokasi kebun :
1. Tanah: tektur medium, pH mendekati netral,
drainase baik, kedalaman cukup
2. Topografi: pembuatan teras, rumput pencegah
erosi
3. Air: jumlah, frekuensi (ketersediaan) dan
kualitas air
4. Curah hujan
5. Angin  penanaman wind-breaker
6. Altitude dan Suhu Udara, menentukan spesies
dan kultivar (varietas budidaya)
21
Jarak Tanam dan Tata Letak
Tanaman
• Pertimbangan:
1. Perkiraan ukuran pohon maksimal
 jadwal pengurangan pohon
2. Arah aliran air irigasi
3. Penempatan emiter air irigasi
sprinkler atau drip
4. Tanaman sumber tepung sari
5. Cara panen Manual atau Mekanik
22
Jarak Tanam dan Tata Letak
Tanaman
Tata Letak:
1. Bujur sangkar
2. Persegi panjang (rektangular)
3. Segi tiga samasisi (heksagonal)
4. Jajaran genjang
5. Selang-seling
6. Baris tunggal atau baris ganda
7. Pola Kontur dan teras
23
24
Pembuatan Teras
• Kemiringan 8 – 30%
• Pada area berbukit-
bukit teras dibuat
mengikuti kontur
• Pertimbangan teras:
• Sumber air
• Lebar jalan
• Drainase
• Metode
pemanenan
25
Persiapan Lahan untuk Buah-
buahan
Saluran Drainase
• Diperlukan untuk tempat kelebihan air
pada musim hujan
• Berupa parit-parit dengan ukuran: lebar
30-50 cm, dalam 20-30 cm
Perbaikan Sifat Fisik dan Kimia tanah:
• Pemberian bahan organik (pupuk
kandang)
• Pemberian kapur untuk meningkatkan pH
26
Persiapan Lahan untuk Buah-
buahan
Pembuatan Lubang Tanam
• Lubang tanam dibuat lebih besar dan
lebih dalam untuk menampung perakaran
bibit
• Dibuat 4 minggu sebelum penanaman
• Tanah galian lapisan atas dipisahkan dari
lapisan bawah.
• Lubang diisi dengan amelioran 1/5 – 1/3
volume
• 20-30 kg/lubang pupuk kandang atau
kompos, 100-200 g/lubang TSP, 1 kg
dolomit/kaptan
27
Persiapan Lahan untuk Buah-
buahan

Cara menggali dan menutup Lubang Tanam


28
Penanaman Pohon
• Sebaiknya dilakukan menjelang musim
hujan
• Bibit yang baru ditanam dapat siraman
air hujan dan tidak terlalu terik sinar
mataharinya
• Perhatikan ukuran akhir pohon untuk
menentukan jarak tanaman dan
pengaturan letak tanamannya
• Sebelum tanam: bibit dipangkas hingga
ketinggian sekitar 70 cm, diaklimatisasi
10-14 hari sebelum ditanam (penyiraman
3-4 hari sekali)
29
Penanaman Pohon
• Larutan starter (N-P2O5-K2O5 4-8-12 atau 5-
10-5 atau 5-10-10) 1 kg dilarutkan dalam
10 l air; diberikan segera sebelum
ditanam
• Setiap bibit diberi 0.5 l larutan
• Lubang tanam digali kembali, jika kering
harus dibasahi (disiram) untuk dibuat
lubang tanam
• Sebelum ditanam jika bibit terlalu rimbun,
harus dipangkas terlebih dahulu
• Setelah tanam harus segera disiram, bila
perlu diberi ajir (penopang)
30
Cash Crop sebagai Tanaman
• Mengurangi masa lahan
Sela
tidak produktif
• Potensi ketersediaan lahan
0.5 – 0.75 ha dari setiap
hektar pertanaman baru
(tergantung ukuran bibit
dan jarak tanaman)
• Tanaman sela dapat
berupa tanaman sayuran
atau pisang dan pepaya
• Bibit muda buah-buahan
umumnya perlu naungan;
setelah naungan tidak
diperlukan, tanaman sela
terna dapat dibuang.
31
URBAN AGRICULTURE

Anda mungkin juga menyukai