Anda di halaman 1dari 35

LAHAN

Ketentuan umum

1. Kegiatan produksi harus berada dalam satu


unit
2. Budidaya pertanian organik harus dilakukan
pada Kawasan Budidaya Pertanian sesuai
Rencana Tata Ruang Wilayah

 
 
a. Budidaya Pertanian Tanaman Semusim
Lahan Kering

• Kesesuaian lahan sangat sesuai sampai sesuai marginal


(Kemampuan lahan Kelas I – Kelas IV)

• Kemiringan lahan maksimum 45% harus dan telah


dilakukan tindakan pengelolaan/pencegahan erosi yang
memadai.

• Lahan marginal/di bawah marginal, terlebih dahulu harus


dilakukan upaya pemulihan kemampuan lahan, dgn
penanaman tanaman pionir, pupuk hijau, penambahan bahan
organik .
Dilenia reticulata
Tanaman pionir

• Sauaria sp • Kokoona leucoclada


• Pterospermum javanicum=======> BAYUR • Koilodephas brevipes
• Pterospermum diversifolium =====> BAYUR • Homalanthus populneus
GUNUNG
• Goneostalamus macrophylla
• Octomeles sumatrana=========> BINUANG BINI
• Neolamarckia cadamba========> JABON
• Geunsia petandra
• Macaranga tricocarpa • Cananga odorata=======> KENANGA
• Macaranga tanarius • Chaetocarpus castanocarpus.
• Macaranga sp • Cleistanthus myrianthus
• Macaranga lowii • Duabanga moluccana====> BINUANG LAKI
• Macaranga hypoleuca • Fordia splendidissima
• Macaranga gigantea===========> KUBUNG • Dillenia reticulata ==============>
SIMPUR
• Dillenia exelsa =============> MALIGARA
• Vitex Pinnata =================> LABAN
Lanjutan........
• Pengelolaan tanah dilakukan dengan menerapkan
upaya-upaya konservasi (Pengelolaan bahan
organik, Penggunaan mulsa, Penggunaan pupuk
hijau , Penanaman menurut kontur, Pergiliran
tanaman Rorak + teras bangku lengkap), dan
menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang
sesuai dengan cara-cara yang diizinkan untuk
budidaya pertanian organik, sehingga terjadi
perubahan kelas kesesuaian lahan.
Lanjutan..........
• Mempertahankan tanaman tahunan dalam
jumlah yang diperlukan dalam rangka menjaga
kelestarian sumber daya lahan dan air.

• Mengendalikan perkembangan pemukiman


dan bangunan lainnya yang bukan penunjang
usaha pertanian.
b. Budidaya Tanaman Pangan Lahan Basah
• Kesesuaian lahan sangat sesuai sampai cukup sesuai
(Kemampuan lahan Kelas I – Kelas III). · Kemiringan lahan 0 –
30 %, pada areal yang telah atau akan dibangun sarana irigasi
atau sarana drainase.

• Pengelolaan lahan dan tanah dilakukan dengan menerapkan


upaya-upaya konservasi (Pola tanam sepanjang tahun atau
bero, pembuatan pematang dan teras, Pembuatan drainase,
Penanaman tanaman penguat teras)

•   menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang


 
c. Budidaya Pertanian Tanaman Tahunan

• kesesuaian lahan sesuai sampai sesuai


marginal (Kemampuan lahan Kelas II – Kelas
IV); Kemiringan lahan 0 – 45 %, kecuali untuk
perkebunan teh atau pengembangan Kawasan
Penyangga Kawasan Lindung diperkenankan
pada kemiringan lahan lebih 45 % dengan
pengaturan khusus.
• Pengelolaan lahan dan tanah dilakukan
dengan menerapkan upaya-upaya konservasi
sesuai standar (Tanaman penutup tanah,
Penggunaan mulsa, Pengolahan tanah
minimum, Pengaturan pola, pertanaman,
Rorak, Teras/guludan lengkap, Saluran
drainase)
• menjaga kesuburan tanah dalam jangka
panjang sesuai dengan cara-cara yang
diizinkan untuk pertanian organik.
Lanjutan........
• Pemeliharaan sumber air, pengendalian mutu
air yang sesuai untuk pertanian organik.

• Mengendalikan perkembangan permukiman,


bangunan dan budidaya lainnya.
PENGOLAHAN TANAH
Pengolahan Tanah Intensif
Pengolahan tanah intensif merupakan pengolahan
tanah full tillage, memerlukan biaya yang tinggi,
disamping mempercepat kerusakan sumber daya
tanah.
Pada umumnya saat dilakukan pengolahan tanah
lahan dalam keadaan terbuka, tanah dihancurkan
oleh alat pengolah, sehingga agregat tanah
mempunyai kemantapan rendah. Jika pada saat
tersebut terjadi hujan tanah dengan mudah
dihancurkan dan terangkut bersama air
permukaan (erosi).
Pengolahan Tanah Intensif
Lanjutan.............

Untuk jangka panjang, pengolahan tanah


yang terus-menerus mengakibatkan
pemadatan pada lapisan tanah bagian
bawah lapisan olah, sehingga hal demikian
dapat menghambat pertumbuhan akar.
Minimum Tillage
PENGERTIAN
Pengolahan tanah minimum (Minimum
tillage) adalah pengolahan tanah yang
dilakukan secara terbatas atau seperlunya
tanpa melakukan pengolahan tanah pada
seluruh areal lahan.
Lanjutan..............
MANFAAT
1. Mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan aliran
pemukaan.
2. Mengamankan dan memelihara produktifitas
tanah agar tercapai produksi yang setinggi-
tingginya dalam waktu yang tidak terbatas.
3. Meningkatkan produksi lahan usahatani.
4. Menghemat biaya pengolahan tanah, waktu dan
tenaga kerja.
Pengolahan Tanah Konservasi
Pada dasarnya pengolahan tanah konservasi merupakan
pengolahan tanah yang meninggalkan residu tanaman sebelumnya
pada penanaman tanaman berikutnya.

Manfaat dari pengolahan tanah konservasi adalah mengurangi


erosi tanah dan memperbaiki retensi air tanah, sehingga tanaman
lebih tahan terrhadap kekeringan ketika musim kemarau.

Manfaat tambahanya adalah dapat mengurangi  penggunaan


bahan bakar, meningkatkan fleksibilitas penanaman dan
pemanenan, mengurangi kebutuhan tenaga kerja, dan
memperbaiki kondisi fisik tanah.

 
Lanjutan......
Pada pengolahan tanah konservasi proses
pencampuran tanah terjadi lebih sedikit, sehingga
mempengaruhi bentuk dan penempatan pupuk
dalam tanah.
Pupuk akan tetap tinggal pada permukaan tanah.
Residu-residu tanaman yang berada di
permukaan tanah menyebabkan tanah tetap
lembab, merangsang pertumbuhan akar
di sekitar permukaan tanah dan memperbaiki
serapan hara dari lapisan tanah di bawahnya
Pengolahan Tanah Konservasi

Pengolahan tanah konservasi meliputi:


1. Tanpa Olah Tanah (no tillage/zero tillage)
2. Pengolahan tanah dalam barisan tanam (ridge
tillage/ ridge till)
3. Pengolahan tanah pada lubang tanam (zone
tillage/ zone till)
Lanjutan..........

1. Tanpa Olah Tanah (no tillage/zero tillage)


Dalam keadaan struktur dan porositas tanah
masih baik maka pengolahan tanah beIum
diperlukan.
Lanjutan .............
2. Pengolahan tanah dalam barisan tanam/di
sekitar tanaman (ridge tillage/ridge till)
Pembersihan Iahan dari rumput-rumputan dan
pemberian mulsa sama dengan cara di atas
sedang pengolahan tanah dilakukan dalam jalur
tempat mbuh tanaman
Lanjutan...........
3. Pengolahan tanah pada lubang tanam/di
sekitar lubang tanam (zone tillage/ zone till)
Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari
rumput-rumput baik secara mekanis maupun
secara kimia dengan menggunakan Herbisida
glyposate selanjutnya tanah ditutupi mulsa
dan sekitar lobang tanaman tanah diolah
seperlunya.
Sketsa zone tillage dan ridge tillage
Figure 3: Moving from conventional to no-tillage system
Hasil-hasil Penelitian

Sumber: Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) BIP Irian Jaya No. 145/94
Diterbitkan oleh: Balai Informasi Pertanian Irian Jaya Jl. Yahim – Sentani – Jayapura
Produksi Kacang Tanah pada berbagai Pengolahan Tanah

Sumber: Harahap, 2010


Lanjutan............
Pengujian Pengolahan Tanah Konservasi dan Inokulasi Mikoriza terhadap Sifat Fisika dan Kimia Tanah serta Produksi Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea,L.)
 

Sumber: Harahap, 2010


3 jenis tanah pad 3 lokasi
1. (loamy Typic Argiudoll, Chivilcoy site)
2. (silty clay loam Abruptic Argiudoll, Villa Lía
site)
3. (silty clay loam Vertic Argiudoll, Pérez Millán
site)
Root abundance of maize in conventionally-tilled and zero-tilled soils of Argentina

Sumber: Taboada and Alvarez, 2008


Sumber: Taboada and Alvarez, 2008
Changes in soil structure under no-tillage system

Anda mungkin juga menyukai