Anda di halaman 1dari 130

PASTURA BUDIDAYA

Oleh: Dr. Suyitman


PASTURA BUDIDAYA
PASTURA BUDIDAYA
PASTURA BUDIDAYA
• Melaksanakan kegiatan budidaya sesuai dengan prinsip-
prinsip dasar agrostologi sehingga menghasilkan pakan
hijauan yang produktif (dapat mensupport produksi
ternak yang tinggi tanpa merusak dan merugikan
lingkungan hidup), mulai dari pemilihan dan analisis lahan
sampai dengan pemanenan dan peremajaan pastura.
PASTURA BUDIDAYA
Tujuan:
• PERTUMBUHAN BAGUS (tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, diameter
batang, LTR, LAB dan tidak terserang hama dan penyakit)
• PRODUKSI TINGGI SECARA BERKESINAMBUNGAN (produksi segar, produksi
bahan kering, produksi harian, produksi kumulatif, produksi reel)
• KANDUNGAN GIZI TINGGI (protein kasar, serat kasar, vitamin, mineral)
• PRODUKSI TERNAK YANG TINGGI (daging, susu, anak, bulu, kerja, nilai
kesenangan(keindahan, suara) dll)
• TIDAK MERUSAK LINGKUNGAN (tidak terjadi pencemaran, kerusakan
lingkungan dan meningkatkan nilai produktif tanah)
• Pasture Budidaya adalah sebidang tanah
tempat ditanam tanaman makanan ternak
dalam bentuk rerumputan dicampur atau
tidak dicampur dengan leguminosa yang
pada umumnya pasture tersebut merupakan
sumber penyediaan hijauan dan dikelola
secara intensif, sehingga produktivitasnya
lebih baik dibandingkan pasture alam.
PASTURA BUDIDAYA
BPT-HMT=BPTU – PADANG MENGATAS

BUDIDAYA TANAMAN PAKAN PICTURE


PASTURA BUDIDAYA
CIRI-CIRI PASTURE BUDIDAYA
• Produksi Bahan Kering Tinggi,
• Memiliki Kandungan Nutrien Terutama Protein Kasar
Yang Tinggi,
• Tahan Renggutan Dan Injakan Serta Kekeringan Saat
Musim Kemarau,
• Pemeliharaannya Mudah,
• Daya Tumbuh Cepat,
• Nisbah Daun Dan Batang Tinggi,
• Mudah Dikembangkan Jika Dikombinasikan Dengan
Tanaman Legume,
• Ekonomis Dan Mempunyai Palatabilitas Yang Tinggi.
PASTURA BPTU - PADANG MANGATAS
PASTURA BUDIDAYA
 1. Pemilihan Lokasi
 2. Pengolahan Tanah
 3. Pemilihan Bibit Unggul
 4. Penanaman HMT
 5. Pemeliharaan Pastura
 6. Defoliasi / Grazing
 7. Peremajaan
PRESIDEN JOKOWI KE BPTU PADANG MENGATAS
Photos of Grassland
PEMILIHAN LOKASI UNTUK PASTURA
1. SUMBER AIR TERSEDIA
Grassland
2. IKLIM BASAH – CURAH HUJAN TINGGI
3. TOPOGRAFI DATAR
LAHAN BERTOPOGRAFI BERBUKIT
LAHAN BERBUKIT - BERGELOMBANG
4. LAHAN SUBUR
5. AKSESIBILITAS BAIK
I. PEMILIHAN LOKASI
 1. Sumber Air Tersedia
 2. Iklim Basah/Curah Hujan Tinggi
 3. Topografi Datar
 4. Lahan Subur
 5. Aksesibilitas Baik
ALIH FUNGSI LAHAN KE PERKEBUNAN
ALIH FUNGSI LAHAN
RUSUNAWA
RUSUNAMI
PERUMNAS
REAL ESTATE
APARTEMENT
KAWASAN INDUSTRI
PERKANTORAN
 Land Clearing = Pembersihan Lahan
 Ploughing = Pembajakan Tanah
 Harrowing = Penghalusan Tanah
 Pemberian Pupuk Dasar:
Pupuk Kandang : 5 - 10 ton/ha
Pupuk SP-36 : 150 - 200 kg/ha
Pupuk KCl : 100 - 150 kg/ha
Tahapan Land Clearing perlu ada pertimbangan & kebijaksanaan:

 Jalur-jalur pohon pelindung angin/hujan


 Peneduh untuk ternak
 Menjaga kelembaban tanah di musim kemarau
 Membiarkan pohon-pohon di tepi sungai untuk
mencegah erosi
 Sumber pakan hijauan
Grassland
Lahan Setelah di Land Clearing
Ploughing
 Memecah lapisan tanah menjadi bongkahan, shg
penggemburan selanjutnya menjadi lebih mudah
 Memudahkan proses dekomposisi/mineralisasi

 Jika tanah masam ditambahkan dolomit/kapur


 Penambahan pupuk kandang < 10 ton/ha
Harrowing
 Menghancurkan bongkahan tanah besar
menjadi struktur remah
 Membersihkan sisa-sisa perakaran Weed

 Sebelumnya dilakukan penambahan pupuk P


& K agar teraduk merata dgn tanah
 Pupuk P: SP-36: 150 – 200 kg/ha
 Pupuk K: KCl : 100 – 150 kg/ha
Lahan Setelah Diolah = harrowing dan Siap
Ditanami Rumput
 Produktivitas Tinggi
 Mudah dikelola
 Palatable
 Kandungan Gizi Tinggi
 Mudah Beradaptasi
Bibit Rumput Pastura
• Biasanya dilakukan pengaturan tanam berdasarkan petak
padangan (paddock) untuk mempertahankan kualitas dan
ketersediaan pakan sepanjang tahun

• Biasa dilakukan penyisipan legum diantara rumput, untuk


meningkatkan kualitas

• Jenis-Jenis rumput padangan:


– Brachiaria decumbens (rumput bede)
– Brachiaria brizantha (rumput bebe)
– Brachiaria mutica (rumput para)
– Axonopus compressus (rumput pahit)
– Chloris gayana (rumput rhodes)
– Digitaria decumbens (rumput pangola)
– Paspalum notatum 92
93
Penanaman Rumput Padangan
• Jarak Tanam: (0,5 X 0,5) m
• Pols dan biji
• Setelah Tanam Dipadatkan
• Pengairan Segera Dilakukan
Setelah Penanaman
 Pengairan
 Penyulaman
 Pemupukan
 Weeding
 Pemagaran
4. LAHAN SUBUR
LAHAN BERBUKIT - BERGELOMBANG
108
 Panen Pertama Umur 60 HST
 Panen Kedua dst Umur 45 hr (Hujan)/60 hr/Panas
 Panen = 7 – 8 kali/tahun
 Produksi Segar Rumput Bervariasi

 Grazing
 Jangan Under Grazing
 Jangan Over Grazing
• Beberapa cara pengelolaan pasture yang
berkaitan dgn Penggembalaan yang perlu
diperhatikan:

• 1. Penggembalaan tahun-tahun
pertama
 Harus dilakukan dengan hati-hati, cukup dilakukan
secara ringan atau tidak dipotong sama sekali
 Hal ini dimaksudkan agar pertumbuhan awal
pertumbuhan pasture bisa terjamin.
 Jika dilakukan pemotongan, lakukan pemotongan
7,5 cm di atas permukaan tanah.
2. Lakukan Penggembalaan Bergilir atau Sistem
Rotasi
 Pasture dibuat petak-petak (paddock) sesuai: -
Jumlah ternak
Pertumbuhan TMT

3. Hindari Penggembalaan Berat (Over Grazing)


- akan mengakibatkan regrowth terganggu
- produksi berikutnya akan rendah
- akan banyak weed yang tumbuh
- bisa menimbulkan erosi tanah
4. Defoliasi yang terlalu ringan harus dihindarkan

- Tanaman akan menjadi terlalu tua


- Serat kasar akan menjadi lebih tinggi
- Kurang palatable
- Nilai gizinya sangat rendah
116
PASTURE DI BPTU PADANG MENGATAS

118
119
120
122

 Dilakukan apabila produktivitas pastura sudah mulai
menurun, baik kuantitasnya maupun kualitasnya
(produksi dan kandungan gizinya)
PASTURA JELEK = TIDAK TERAWAT
TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA
• Crowder, L. V. and N. R. Chheda. 1982. Tropical
Grassland Husbandry. Longman, London and New
York.

• Dirjen Peternakan. 2006. Pedoman Teknis


Pembukaan Lahan Hijauan Makanan Ternak.
Departemen Pertanian. Jakarta.

• McIlroy, R.J. 1977. Pengantar Budidaya Padang


Rumput Tropika. Terjemahan. S. Susetyo,
Soedarmadi, I. Kismono dan S. Harini. Pradnya
Paramita. Jakarta.
• Reksohadiprodjo, S. 1985. Produksi
Tanaman Hijauan Makanan Ternak
Tropika. Bagian Penerbitan Fakultas
Ekonomi (BPFE), Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.
 
• Rismunandar. 1986. Mendayagunakan
Tanaman Rumput. Sinar Baru. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai