MenuSkip to content
PENDAHULUAN
Hijauan merupakan sumber serat utama bagi tanaman ruminansia. Untuk mencukupi kebutuhan akan
hijauan peternak pada umumnya mengandalkan hijauan dari alam. Manajemen pemeliharaan rumput
bisa sebagai salah satu cara pemenuhan kebutuhan ternak ruminansia akan hijauan. sudah diketahui
bersama bahwa sapi potong memerlukan hijauan sekitar 81,6 % dan domba/kambing sekitar 94,0 %.
Mahasiswa mengetahui tanah dan pengolahan tanah (land clearing, penggulutan, pemupukan,
pendangiran)
Mahasiswa mampu menanam hijauan pakan ternak (dengan biji, sobekan rumput, akar/stolon, stek)
Banyak jenis hijauan yang dapat digunakan sebagai bahan makanan ternak ruminansia diantaranya :
A. Jenis Rumput-rumputan
1. Rumput alam
2. Rumput Gajah
3. Rumput Setaria
4. Rumput Benggala
Paspalum Dilatatum
Paspalum dilatatum
Rumput Gajah
Rumput Gajah
B. Kacang-kacangan
1. Daun Lamtoro
2. daun turi
Glirisidia
Glirisidia/Gamal
Kaliandra
Kaliandra
C. Limbah Pertanian
kacang-tanah
daun kedelai
Daun Kedelai
Agar produksi hijauan makanan ternak dapat optimum, yaitu selain produksinya yang tinggi dengan
efisiensi tenaga dan biaya, juga memberikan dampak yang positif bagi lingkungan. Langkah yang harus
diperhatikan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan hijauan makanan ternak, antara lain :
1. Pemilihan lokasi
Faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi penanaman hijauan makanan ternak adalah :
Kesuburan tanah, iklim, topografi dan sumber air. Tanah yang kualifikasi kesuburannya tinggi biasanya
digunakan untuk budidaya tanaman pangan, sedangkan yang tersisa adalah tanah yang kurang subur
atau kualifikasi rendah, jika golongan tanah kualifikasi rendah ini digunakan untuk menanam hijauan
makanan ternak, maka perlakuan-perlakuan khusus dalam teknik pengolahan tanah dan pemupukan
perlu dilakukan.
Iklim di Indonesia khususnya di Lampung adalah termasuk iklim tropis. Faktor ini sukar dirubah oleh
manusia, oleh sebab itu perlu dilakukan pemilihan tanaman hijauan makanan ternak yang sesuai.
Faktor topografi terutama tingkat kemiringan tanah sangat berpengaruh terhadap cara pengolahan
tanah dan pola penanaman hijauan makanan ternak, agar kelestarian kesuburan tanah tetap terjaga.
Sedangkan ketinggian tanah dari permukaan laut akan sangat berpengaruh terhadap jenis dan macam
tanaman yang akan ditanam.
Sumber air sanat diperlukan untuk kelangsungan produksi hijauan makanan ternak, terutama untuk
menanggulangi kemarau panjang
Pemilihan bibit dilakukan untuk memperoleh bibit hijauan yang akan ditanam cocok dengan lingkungan
setempat, mudah dikembangkan dan dikelola serta dapat memberikan produksi yang tinggi. Misalnya
rumput raja.
Bahan penanaman yang biasa diguakan sebagai bibit adalah biji, sobekan rumput dan potongan batang (
Stek ) tergantung dari jenis rumput yang akan ditanam.
Sobekan rumput yang baik diperoleh dari rumpun yang sehat, mengandung banyak akar dan calon
anakan baru.
Sobekan rumput ditanam di tempat yang sudah dilubangi dengan jumlah sobekan 2 – 3 setiap lubang.
c. Penanaman dengan stek
Cara penanaman bisa tegak, miring atau berbaring agar mudah membentuk perakaran dari buku-buku
yang lebih dekat ke tanah dan setiap penanaman bisa ditanam 2 atau 3 stek.
Pengolahan tanah dipersiapkan sebagai media tumbuh bagi tanaman. Pengolahan tanah yang
sempurna dapat membersihkan tanah dari tumbuhan liar, memberikan sistem perakaran yang
sempurna, memperbaiki aerasi tanah dan kelembaban, menjaga kelestarian dan kesuburan tanah.
Waktu yang terbaik untuk pengolahan tanah adalah pada saat terakhir musim kemarau atau awal
musim penghujan.
Penanaman dimulai awal musim penghujan segera setelah selesai tanah diolah.
IMG_20150317_073248
IMG_20150317_073253
ARSIP
KATAGORI
Katagori
An error has occurred, which probably means the feed is down. Try again later.