Anda di halaman 1dari 2

Teknik Penyimpanan Pakan Ternak

12 Juli 2014 13:12 Diperbarui: 18 Juni 2015 06:34 393 0 0

Perkembangan usaha bidang peternakan tidak dapat lepas dari ketersediaan pakan ternak yang
berkualitas dan dalam jumlah yang cukup. Pakan merupakan salah satu penentu keberhasilan
dalam manajemen peternakan. Seiring dengan berkembangnya usaha peternakan, maka
kebutuhan bahan pakan juga meningkat. Pakan yang baik memiliki sifat palatabel (disukai
ternak), tidak mudah rusak selama penyimpanan, kandungan nutrisi yang baik, menghasilkan
pertambahan bobot badan yang tinggi, mudah dicerna, dan harganya murah.

Proses penyimpanan pakan diperlukan karena perkembangan usaha peternakan harus diimbangi
dengan ketersediaan bahan pakan yang memadai dan selalu siap digunakan, sehingga kontinuitas
produksi dapat terus berlangsung. Proses penyimpanan terjadi dari saat bahan pakan dipanen
hingga dalam bentuk ransum yang siap dipasarkan dan akan diberikan pada ternak.

Penyimpanan pakan merupakan salah satu bentuk tindakan pengamanan yang selalu
terkaitdengan waktu yang bertujuan untuk mempertahankan dan menjaga pakan yang
disimpandengan cara menghindari, menghilangkan berbagai faktor yang dapat menurunkan
kualitasdan kuantitas pakan tersebut. Penyimpanan pakan yang terlalu lama dengan cara
penyimpanan yang salah akan menyebabkan tumbuhnya jamur, kapang, dan mikroorganisme
lainnya sehingga dapat menurunkan kualitas bahan pakan. Lama penyimpanan cenderung dapat
meningkatkan kadar air bahan makanan yang akan menunjang pertumbuhan jamur atau kapang
sehingga akan memperbesar tingkat kerusakan dan akan menimbulkan bau busuk, perubahan
warna, rasa pahit, rasa asam dan racun pada bahan makanan. Kerusakan selama penyimpanan
meliputi kerusakan fisik, biologi, dan kimia. Lama penyimpanan akan mempengaruhi sifat fisik
dari pakan yang disimpan. Kualitas bahan pakan yang disimpan akan turun jika melebihi batas
waktu tertentu.

Proses penyimpanan terjadi mulai dari bahan pakan dipanen, diproses dalam bentuk ransum dan
pada saat proses pemasaran atau siap diberikan pada ternak. Selama dalam proses tersebut
kemungkinan besar akan terjadi penurunan kualitas ransum bila melebihi waktu penyimpanan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan kualitas bahan pakan adalah lingkungan berupa
suhu dan kelembaban yang tinggi di daerah tropis, dimana hal ini kurang cocok untuk proses
penyimpanan, sehingga membutuhkan penanganan penyimpanan secara lebih baik.

Beberapa metode atau teknik yang sering digunakan dalam penyimpanan bahan pakan
diantaranya; penyimpanan anaerob (tanpa udara), penyimpanan dengan pemberian asam,
penyimpanan dengan pembekuan bahan pakan dan penyimpanan kering udara.

Penyimpanan Asam

Teknik ini memerlukan biaya relatif tinggi dibandingkan metode penyimpanan lain. Namun,
sangat efektif dan efisien diterapkan dalam memperpanjang masa simpan bahan-bahan pakan,
terutama bahan pakan dengan kandungan kadar air yang relatif tinggi. Pada industri pakan
umumnya diterapkan penggunaan asam propionat yang dicampurkan ke dalam pakan sebanyak 1
s.d. 1,5% atau campuran antara asam propionat dengan asam asetat atau campuran asam
propionat dengan asam format ke dalam pakan dengan kadar air 20 s.d. 30 % teruji mampu
mencegah pembusukan oleh mikroorganisme serta mampu diterima oleh ternak sebagai pakan
bahkan dibandingkan dengan pakan yang hanya dikeringkan saja.

Penyimpanan Hampa Udara

Teknik vakum banyak digunakan dalam industri pangan skala kecil, tetapi jarang digunakan
dalam industri besar. Di bidang peternakan juga dapat dikatakan sangat jarang digunakan sebab
butuh biaya besar, tetapi metode penyimpanan ini sangat efektif dalam mencegah proses
respirasi bahan pakan. Ketidak praktisan metode ini juga menjadi kendala dalam penerapannya,
membutuhkan alat tertentu serta harus disiplin dalam tatalaksana pra dan pasca penggunaan agar
tidak ada kebocoran sehingga udara (oksigen) tidak dapat masuk ke dalam bahan pakan yang
telah divakum.

Penyimpanan Dingin

Merupakan salah satu teknik penyimpanan pakan paling efektif selain teknik
penyimpanan hampa udara dalam menghentikan proses perusakan oleh respirasi bahan itu
sendiri maupun mikroorganisme perusak. Teknik ini jarang digunakan dalam industri pakan baik
skala besar maupun kecil dan juga jarang digunakan oleh para peternak karena tidak efisien
dalam penerapannya. Selain itu, juga memakan biaya yang cukup besar bila diterapkan dalam
industri pakan. Akan tetapi, cukup banyak digunakan dalam industri pangan karena secara nyata
dapat mempertahankan ph, tidak merubah rasa maupun warna pangan dan daya mengikat air
cenderung terhenti pada suhu maksimal 4oC.

Penyimpanan Kering Udara

Teknik ini bertujuan untuk mereduksi kandungan air, sehingga akrifitas air pun ikut tereduksi.
Dengan demikian, aktifitas mikroba pembusuk serta proses respirasi menjadi terhambat.
Umumnya banyak diterapkan oleh peternak dan industri baik skala besar maupun kecil dengan
atau tanpa menggunakan alat (bantuan sinar matahari). Teknik ini dianggap efisien dari segi
ekonomi dan relatif mudah dalam penerapannya.

https://www.kompasiana.com/safaatode/54f6b498a333116d5a8b4647/teknik-penyimpanan-pakan-
ternak

Anda mungkin juga menyukai