(KACANG HIJAU)
Disusun Oleh :
RIO PUTRA
20031106015
1.2 Tujuan
Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh dua hal yaitu kerusakan oleh
sifat alamiah dari produk yang berlangsung secara spontan yang kedua adalah
kerusakan karena pengaruh lingkungan. Oleh karena itu diperlukan pengemas untuk
membatasi bahan pangan dengan lingkungan untuk mencegah atau menunda proses
kerusakan sehingga mempunyai daya tahan lebih lama untuk dikonsumsi. Sifat
terpenting dari pengemas meliputi permeabilitas gas dan uap air serta luas permukaan
kemasan. Kemasan dengan daya hambat gas yang baik dan luas permukaan yang lebih
kecil menyebabkan masa simpan produk lebih lama (Nur, 2009).
Penyimpanan bahan bahan pangan dilakukan agar memiliki shelf life yang
cukup lama dengan mencegah pembusukan bahan pangan tersebut. Pembusukan bahan
pangan disebabkan oleh beberapa faktor suhu, kelembaban dan kekeringan, udara dan
oksigen, cahaya dan waktu. Sedangkan pembusukan bahan pangan disebabkan
mikroorganisme, enzim yang terkandung pada bahan pangan, insektisida dan hewan
pengerat (Hadiyanto, 2003).
Penurunan kuantitas dan kualitas dapat terjadi pada bahan pangan selama
proses penyimpanan dan penggudangan dilakukan. Hal ini disebabkan oleh serangan
serangga, tikus, burung dan mikroorganisme. Iklim Negara kita yang panas dan lembab
merupakan kondisi yang sangat baik bagi pertumbuhan serangga, hama dan
mikroorganisme sehinggga mempercepat proses deteriorisasi (Sidik dan Halid, 1983).
Bentuk produk yang ingin disimpan baik itu hanya dalam bentuk bijian saja
atau selain biji, itu bergantung pada berapa lama produk biji-bijian tersebut ingin
disimpan dan teknologi yang digunakan, hal tersebut akan mempengaruhi efisiensi dan
efektivitas penyimpanan. Penyimpanan biji-bijian berkadar air relatif rendah (12-16%)
yang dilakukan pada suhu kamar, akan sangat membantu mengurangi resiko kerusakan
kimia/biokimia dan mikrobiologis. Untuk meminimalisir kerusakan tersebut dapat
dibantu dengan penggunaan ruang penyimpanan memiliki lantai kering (tidak lembab,
berlantai semen, bahan tidak kontak langsung dengan lantai), terdapat ventilasi yang
cukup untuk sirkulasi udara dan berdinding tembok (Agus, 2012).
BAB III. PEMBAHASAN
4.1 Kesimpulan
Nur, M. 2009. Pengaruh cara pengemasan, jenis bahan pengemas, dan lama
penyimpanan terhadap sifat kimia, mikrobiologi, dan organoleptik. Jurnal
Teknologi dan Industri Hasil Pertania