Oleh:
Efrillin Natasya Panggabean/210305079
ITP B ‘21
c. Faktor fisik
Faktor ini disebabkan oleh perlakuan-perlakuan fisik
seperti pemanasan, pendinginan, dan tekanan udara. Contoh
dari kerusakan fisik adalah kerusakan warna dan tekstur pada
daging yang dibekukan, tepung mengeras atau membatu
karena penyimpanan pada tempat yang lembab.
3. Apa yang dimaksud dengan mutu produk hortikultura? Jelaskan parameter mutu yang diketahui!
Mutu hasil hortikultura segar merupakan kombinasi dari karakteristik kimia, nilai gizi, sifat
sensoris, sifat fisik, mekanis dan fungsional yang memberi nilai bagi produk hortikultura segar
sebagai bahan pangan. Parameter mutu sebagai berikut :
- Kerapatan
Biasanya kerapatan bahan diperhitungkan berdasarkan perbandingan antara berat dan
volume bahan. Ada tiga macam kerapatan yaitu, kerapatan nisbi (relative density),
kerapatan mutlak (absolute density), dan kerapatan nyata (apparent density). Dalam
hal ini, wadah yang telah diketahui volumenya diisi penuh dengan sejumlah bahan
yang telah diketahui beratnya. Berat bahan dibagi dengan volume wadah tersebut
adalah kerapatan nyata dari bahan.
- Panjang, lebar dan diameter
Pengukuran, panjang, lebar dan diameter suatu bahan biasanya dimaksudkan untuk
menentukan keseragaman bahan tersebut. Pengukuran panjang, lebar dan diameter
dapat juga dilakukan dengan menggunakan alat seperti mistar dan mikrometer.
- Warna
Warna merupakan salah satu faktor penting selain bau dan tekstur sehingga warna
menentukan mutu suatu produk pangan. Mutu produk pangan dapat diperkirakan dari
warnanya seperti tingkat kematangan buah yang dinilai berdasarkan persepsi visual.
- Tekstur
Setiap produk pangan memiliki jenis atau atribut tekstur yang berbeda-beda. Tekstur
merupakan aspek penting dalam penilaian mutu produk pangan. Tekstur juga termasuk
salah satu faktor yang mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap produk pangan.
Persepsi terhadap tekstur pangan adalah merupakan proses yang dinamik karena sifat-
sifat fisik pangan berubah-ubah secara terus menerus dengan adanya proses
pengunyahan, pambalutan dengan air liur dan perubahan suhu tubuh.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kematangan fisiologis dan kematangan komersial. Berikan
contoh dalam penjelasan anda.
a. Kematangan Fisiologis
Suatu tahapan dimana pertumbuhan telah maksimum dan memasuki proses
pemasakan. Kematangan ini berkaitand engan waktu panen yang berhubungan dengan
penggunaan akhir tertentu. Untuk mengukur tingkat kematangan secara fisiologis yaitu
dengan mengukur laju reaksinya.
b. Kematangan Komersial
Keadaan dari organ tanaman yang disyaratkan oleh pasar. Umunya mempunyai
hubungan yang kecil dengan kematangan fisiologis dan dapat berlangsung pada tahap
manapun selama proses pengembangan.
5. Apa yang dimaksud dengan buah klimaterik dan non-klimaterik? Berikan tiga contoh untuk
masing-masing kelompok buah tersebut.
a. Buah klimaterik adalah buah yang memiliki kenaikan laju respirasi ke tingkat yang paling
tinggi sebelum pemasakan, sehingga buah cepat mengalami kerusakan atau pembusukan.
Contoh : sawo, mangga, pisang
b. Buah non-klimaterik adalah buah yang dipanen ketika sudah tua optimal.
Contoh : belimbing, rambutan, nanas
6. Kapan panen produk hortikultura dilakukan dan apa alasannya? Jelaskan jawaban anda dengan
memberi contoh kasus.
Waktu yang baik untuk memanen produk hortikultura adalah pagi hari ketika matahari
belum kuat memancarkan sinarnya. Suhu udara yang relatif rendah dan kelembaban yang tinggi
sangat baik untuk melindungi produk hortikultura dari kerusakan
akibat respirasi dan kehilangan bobot akibat penguapan.
Contoh kasus pada sayuran seperti tomat dan cabai,
panen sebaiknya dilakukan tidak terlalu pagi atau bila kabut telah
lewat dan hari tidak hujan . Kelembaban yang terbawa pada buah
dapat menyebabkan buah mudah terserang penyakit, sehingga
mudah busuk.
Untuk kentang dan bawang merah panen harus dilakukan saat udara cerah dan ada sinar
matahari, karena kentang dan bawang setelah dikeluarkan dari dalam tanah perlu pengeringan
dengan dijemur sebentar.
Untuk jagung biji kering dan juga biji-bijian yang lain, panen sebaiknya dilakukan pada
saat udara cerah, karena setelah panen perlu segera dijemur untuk mengurangi kadar air biji.
7. Dari segi hasil panen, apa tujuan dari memanen produk hortikultura pada umur panen yang tepat?
Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman (bercocok tanam), tapi
merupakan awal dari pekerjaan pasca panen, yaitu melakukan persiapan untuk penyimpanan dan
pemasaran. Pada dasarnya yang dituju pada perlakuan panen adalah mengumpulkan komoditas dari
lahan penanaman, pada taraf kematangan yang tepat, dengan kerusakan yang minimal, dilakukan
secepat mungkin.
Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, menentukan waktu panen yang tepat
merupakan hal utama yang perlu diperhatikan pada pemanenan. Yaitu menentukan kematangan
yang tepat dan saat panen yang sesuai. Yang bertujuan untuk mendapatkan kualitas optimum, umur
simpan maksimum, nilai ekonomi yang tinggi.
8. Jelaskan mekanisme yang terjadi pada penggunaan modified atmosphere packaging dan controlled
atmosphere storage dalam upaya mempertahankan mutu produk hortikultura.
Produk hortikultura merupakan produk bahan pangan yang mudah rusak (perishable). Oleh
karena itu, ditemukanlah beberapa teknik untuk menyimpan produk agar tidak terjaid kerusakan.
Teknik penyimpanan yang umum adalah Modified Atmosphere Packaging (MAP) dan Controlled
Atmosphere Storage (CAS).
Teknik penyimpanan Controlled Atmosphere Storage dan Modified Atmosphere
Packaging merupakan teknik penyimpanan dengan merekayasa metabolism komoditas. Prinsip
pengawetan dengan cara ini adalah pengaturan jumlah gas oksigen dan gas karbondioksida di dalam
ruang penyimpanan yang tertutup rapat, dimana kadar gas oksigen dikurangi sedangkan gas
karbondioksida di naikkan. Dengan keadaan ini maka proses pernapasan sayuran/buah-buahan
menjadi terhambat.
DAFTAR PUSTAKA
Paramita Octavianti dan Mulwinda Anggraini. (1 Juli 2012). Pembuatan Database Fisiokimia Tepung
Umbi-umbian di Indonesia sebagai Rujukan Diversifikasi Pangan Vol.10 No.1
Mutiarawati Tino. (2007). Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian. Fakultas Pertanian:Universitas
Padjajaran.