Berikut suhu yang cocok untuk penyimpanan dingin berbagai bahan pangan
adalah sebagai berikut :
5. Pengeringan
Pengeringan adalah suatu proses untuk mengeluarkan atau
menghilangkan Sebagian besar air dari bahan dengan menggunakan energi
panas sampai kadar air keseimbangan dengan lingkungan tertentu dimana jamur,
enzim, mikroorganisme, dan serangga yang dapat merusak menjadi aktif.
Tujuannya adalah untuk mengurangi kandungan air bahan sampai batas tertentu
sehingga aman disimpan sampai pemanfaatan yang lebih lanjut.
Terdapat 3 periode dalam proses pengeringan yaitu:
periode awal (initial period)
konstan (constant rate period)
periode laju menurun (falling rate period)
a. Pengeringan Alami
Pengeringan secara alami dapat dilakukan dengan penjemuran langsung
dan dengan penjemuran dengan modifikasi. Penjemuran alami secara
langsung biasanya menggunakan sarana pengering paling sederhana seperti
lantai jemur, jalan beraspal atau tikar. Kelemahan dari proses penjemuran
dapat diatasi dengan modifikasi penjemuran dengan kaca/plastik, dengan
udara konveksi alami secara tidak langsung.
b. Pengeringan Buatan (Mekanis)
Pengeringan buatan dapat dilakukan dengan menggunakan pemanasan
dari hasil pembakaran. Media udara dihembus melalui pemanas atau kontak
langsung ke produk yang akan dikeringkan. Pemanasan udara dapat
dilakukan secara langsung (direct) dan tidak langsung (indirect). Kelebihan
menggunakan metode pengering mekanis adalah dapat menghasilkan produk
berkualitas, suhu terkendali, dan laju bisa dipercepat. kelemahannya adalah
biaya yang tinggi terutama bahan bakar.
6. Pengentalan
7. Pengkristalan/Kristalisasi
Kristalisasi adalah suatu proses pembentukan kristal yang berasal dari
larutannnya dan kristal yang dihasilkan dapat dipisahkan secara mekanik.
Kristalisasi merupakan peristiwa pembentukan partikel-partikel zat padat dalam
suatu fase homogen, (Brown, 1878). Kristal adalah fase padatan berbentuk
tertentu/spesifik dimana permukaannya berupa kisi kisi, bentuk kristal yang
spesifik ini disebut dengan kristal habit, contoh bentuk kubus, prosma,
octahedron, rumbic dll., (Salimin, 2010).
8. Ekstraksi
Menurut ICS-UNDO 2008 Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan 200, ekstraksi adalah prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan
kandungan senyawa kimia dari jaringan tanaman atau hewan dengan pelarut
yang sesuai dalam metode ekstraksi standar.
Ekstraksi adalah metode pemisahan suatu zatberdasarkan perbedaan
kelarutan antara dua cairan tidak larut yang berbeda, umumnya air dan pelarut
organik lainnya.
Metode Ekstraksi:
a. Meserasi adalah proses sederhana dimana pelarut digunakan dan
diaduk beberapa kali paada suhu kamar.
b. Pencernaan adalah meserasi dengan cara diaduk terus
menerus/kinetic pada suhu antara 40 – 50 derajat.
c. Sokletation adalah ekstraksi dengan pelarut selalu baru dengan
bantuan alat khusus dan pengadukan terus menerus.
d. Perkolasi adalah metode ekstraksi yang terjadi menggunakan pelarut
dalam bahan yang akan di ekstraksi.
9. Penggilingan
Salah satu proses pengolahan hasil pertanian adalah proses Penggilingan,
kegiatan ini biasanya dilakukan pada komoditi padi sawah. Kegiatan dalam
proses penggilingan padi meliputi pembersihan gabah, pengupasan sekam,
pemisahan gabah dari beras pecah kulit, penyosohan, grading dan standarisasi,
pengarungan dan pengangkutan.
10. Pencampuran
Pencampuran adalah penyebaran satu partikel ke partikel yang lan
dengan tujuan untuk mendapatkan penyebaran partikel-partikel yang merata
antara partikel satu dengan lainnya.
Dalam proses pencampuran ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara
lain:
a. Viskositas. Semakin tinggi viskositas bahan campuran, akan makin sulit
dilakukan pencampuran sehingga memburuhkan tenaga yang lebih besar.
b. Perbedaan Berat Jenis. Proses pencampuran bahan-bahan yang
digunakan bervariasi berat jenisnya, maka proses pencampuran makin
sulit.
c. Tidak ada sudut yang mati. Dalam proses pencampuran diusakan sudut-
sudut yang mati dapat terangkut/terbawa ke sana kemari dalam proses
pencampuran sehingga akan terjadi proses pencampuran secara
maksimal.
Jenis-jenis pencampuran:
a. Pencampuran Kering, proses pencampuran pada bahan pangan kering
bertujuan untuk membuat suatu bentuk yang seraham dari beberapa
bahan pangan kering.
b. Pencampuran Basah, pada pencmpuran basah, bahan yang dicampur bisa
berbentuk cair dengan padat, cair dengan cair, bahkan cair dengan gas.
c. Pencampuran Semi Basah, pencampuran semi basah yaitu pencampuran
antara bahan kering dengan air atau telur dan sebagainya.
11. Pengemasan
Pengemasan adalah wadah atau pembungkus yang dapat membantu
mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang
dikemas/dibungkusnya (Anonim, 2021).
a. Fungsi Kemasan
1) Mewadahi produk selama distribusi dari produsen hingga ke
konsumen.