PENGOLAHAN (AGROINDUSTRI) PERTEMUAN-2 MATA KULIAH : PENGANTAR ILMU PERTANIAN PENGERTIAN AGROINDUSTRI
Agroindustri bersal dari kata
agricultural dan industry yang berarti suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya, atau industri yang menghasilkan suatu produk yang digunakan sebagai sarana atau input usaha pertanian AGROINDUSTRI SEBAGAI SUB SISTEM AGRIBISNIS
Agroindustri merupakan sub sistem
dalam sistem agribisnis yang memproses dan mentransformasikan produk pertanian menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang lansung dapat dikonsumsi, dan barang atau bahan hasil produksi industri yang digunakan dalam proses produksi KARAKTERISTIK DAN POLA PRODUKSI PERTANIAN
Produk pertanian bersifat musiman.
Produksi bervariasi dan sangat tergantung pada iklim Produk pertanian bersifat segar dan mudah rusak (perishable) Memiliki gestation period Mudah rusak dan busuk (bulky) Memakan tempat (voluminous) PRODUK DAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN Dalam upaya meningkatkan kegunaan hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan ekspektasi konsumen akhir baik dalam bentuk segar maupun olahan, agroindustri pada prinsipnya dapat dilakukan dengan tiga pendekatan yaitu: 1. Pendekatan teknologi pengawetan 2. Pendekatan teknologi pengolahan 3. Pendekatan teknologi pengemasan 1. PENDEKATAN TEKNOLOGI PENGAWETAN
Pendekatan ini dapat dilakukan dengan
tanpa merubah bentuk fisik produk pertanian secara nyata. Pengawetan dilakukan dengan berbagai proses yaitu : 1. Pengawetan dengan pengeringan atau penguapan dengan menggunakan energi panas untuk menurunkan kadar air. 1. PENDEKATAN TEKNOLOGI PENGAWETAN
2. Pengawetan dengan pendinginan :
pengambilan energi bahan hingga mencapai suhu tertentu (dingin atau beku) untuk menghambat kinerja mikroorganisme dan enzim. 3. Pengawetan dengan sterilisasi dan pasteurisasi dengan teknologi pemanasan maupun vacum untuk mematikan mikroorganisme patogen, mengaktifkan enzim dan mensterilkan bahan. 1. PENDEKATAN TEKNOLOGI PENGAWETAN
4. Pengawetan dengan bahan pengawet
seperti garam, asam benzoat, asam laktat dan lainnya agar mikroorgansime mati atau pertumbuhannya terhambat. 5. Pengawetan melalui radiasi dengan menggunakan sinar gamma untuk membunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim. 2. PENDEKATAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN Pengolahan hasil pertanian merupakan aktivitas yang merubah bentuk produk pertanian segar dan asli menjadi bentuk yang berbeda. Beberapa contoh aktivitas pengolahan adalah penggilingan (miling), penepungan (powdering) ekstraksi dan penyulingan (extraction), penggorengan (roasting), pemintalan (spinning), pengalengan (canning) dan proses pabrikasi lainnya. 2. PENDEKATAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN Teknologi pengolahan dapat digolongkan menjadi 4 level (Austin, 1981) yaitu: Level-1: aktivitas prosesnya seperti pembersihan, pengelompokan dan penyimpanan. Level-2 : aktivitas prosesnya seperti pemisahan, penggilingan, pemotongan dan pencampuran. Level-3 : aktivitas prosesnya seperti perebusan, pengalengan,pembekuan, ekstraksi dan pasteurisasi. Level-4: aktivitas prosesnya seperti pengubahan kandungan kimia dan teksturisasi. 2.1 PENANGANAN DAN PEMILIHAN BAHAN UNTUK AGROINDUSTRI
Mencakup 3 kegiatan, yaitu:
Operasi pembersihan: yaitu pemisahan kontaminan dari bahan baku Operasi pemilahan (sortasi): yaitu pemisahan bahan baku dalam kategori- kategori yang berbeda karakteristik fisiknya seperti ukuran, bentuk, warna. Pengkelasan mutu (grading): yaitu pemisahan bahan baku dalam kategori- kategori berdasarkan kualitasnya. 2.2 PENGECILAN UKURAN
Pengecilan ukuran bertujuan untuk:
Memperluas permukaan bahan, dimana luas permukaan yang lebih besar dapat membantu kelancaran akstraksi dengan meningkatkan luas kontak bahan dengan pelarut. Meningkatkan effisiensi proses pengadukan Memenuhi standar ukuran tertentu. 2.3 PENCAMPURAN Proses pencampuran dimaksudkan untuk membuat suatu bentuk uniform dari beberapa bentuk baik likuid-solid (pasta), atau solid-solid dan liquid-gas. Kegiatan pencampuran melibatkan berbagai jenis alat pencampur atau mixer. 2.4 FILTRASI DAN EKSPRESSI Filtrasi adalah suatu unit proses dimana komponen solid tak terlarut dalam suspensi solid-likuid dipisahkan dari komponen likuidnya dengan melewati suspensi tersebut melalui suatu membran yang dapat menahan solid di permukaannya atau dalam struktur didalamnya atau kedua- duanya.Suspensi solid-likuid dikenal dengan bubur sedangkan cairan yang melewati membran saringan disebut filtrat, dan membran saringan itu sendiri disebut medium saringan. Solid yang sudah dipisahkan disebut ampas (filter cake) Ekspressi adalah proses pemisahan cairan dari solid dengan menggunakan gaya kompresi, dimana sering didahului dengan penghancuran bahan atau pemanasan. 2.5 PENGOLAHAN DENGAN PANAS
Bertujuan untuk menghilangkan atau
mengurangi aktivitas biologi yang tidak diinginkan seperti aktivitas enzim dan mikroba. Beberapa bentuk pemanasan antara lain: (1) pemasakan, (2) blansir, (3) pasteurisasi, (4) sterilisasi. 2.5 PENGOLAHAN DENGAN PANAS
(1) Pemasakan adalah proses yang tujuan
utamanya adalah untuk menghasilkan produk yang enak, seperti pemanggangan, perebusan, dan penggorengan. (2) Blansir adalah perlakuan panas yang lazim dilakukan pada bahan baku sebelum proses pembekuan, pengeringan, atau pengalengan. Blansir dilakukan pada suhu sekitar 100’C dalam waktu yang tidak terlalu lama dengan menggunakan air panas, uap panas atau udara panas. 2.5 PENGOLAHAN DENGAN PANAS
3) Pasteurisasi adalah pemanasan yang
dilakukan pada suhu kurang dari 100,C dengan waktu yg bervariasi, tujuannya untuk menginaktifkan sel-sel vegetatif mikroba patogen, pembentukan toksin atau pembusuk 4) Sterilisasi merupakan kegiatan untuk membuat bahan agar tidak ada satupun mikroba dapat tumbuh. Pada sterilisasi proses pemanasan terutama ditujukan untuk menginaktifkan spora bakteri. 2.6 PENDINGINAN DAN PEMBEKUAN
Pendinginan (refrigeration) merupakan proses
penurunan suhu untuk mengurangi laju reaksi kerusakan bahan pangan. Pendinginan dilakukan tidak mencapai titik beku Pembekuan (freezing) merupakan proses yang telah melibatkan kegiatan penurunan fase air dari cair menjadi padat. Penyimpanan bahan baku pada suhu 2’C-10’C diharapkan dapat memperpanjang masa simpan bahan, memperlambat aktivitas metabolisme dan pertumbuhan mikroba, juga memperlambat laju reaksi kimia dan enzimatis 2.7 PENGERINGAN
Yaitu proses menghilangkan atau
mengeluarkan sebagian besar air dari suatu bahan dengan cara menyerapnya dengan menggunakan panas. Air pada bahan dikurangi hingga tingkat tertentu sehingga mikroba tidak dapat tumbuh lagi Dengan pengeringan bahan menjadi tahan lama dan volume bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah pengangkutan dan pengemasan. 2.8 FERMENTASI
Fermentasi adalah suatu cara
pengawetan yang menggunakan mikroba tertentu untuk menghasilkan asam atau komponen lainnya yang dapat menghambat mikroba perusak. Organisme yang memegang peranan dalam fermentasi berupa kapang dan bakteri 3. PENDEKATAN TEKNOLOGI PENGEMASAN
Pengemasan bertujuan untuk melindungi
barang atau produk pertanian segar dan olahan dari kerusakan fisik, kimiawi, dan proses mikrobiologis selama proses distribusi. Pengemasan bertujuan untuk memudahkan transportasi, menghemat ruang kemas, gudang dan alat transportasi dan alat promosi atau pemberi informasi. TERIMA KASIH