Anda di halaman 1dari 24

SUBDIT PASCA PANEN HORTIKULTURA

DIT. PENANGANAN PASCA PANEN HASIL PERTANIAN


I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Menjaga produk agar prima sampai di tangan
konsumen & “buyers” (Importers) lainnya
• Hortikultura : Losses  35 - 50 %

Tujuan
1. Meningkatkan mutu hasil hortikultura yang
beredar di pasaran.
2. Menekan kerusakan/ “losses” atau susut produk

(kehilangan hsl)
3. Meningkatkan nilai tambah produk dan;
4. Meningkatkan pendapatan petani
Sasaran
1. MENGHAMBAT RESPIRASI
laju respirasi berbanding lurus dengan penurunan produk panen.
Rata-rata produk hortikultura mengalami susut berat menjadi lunak.
Menghambat respirasi dapat dilakukan dengan meletakkan produk pada
tempat yang teduh atau ruang pendingin

2. MENGHAMBAT TRANSPIRASI
laju transpirasi dipengaruhi faktor internal maupun eksternal.
Kehilangan air menjadi salah satu penyebab kerusakan baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. Menghambat transpirasi dapat dilakukan
dengan meletakkan produk dalam ruang yang berkelembaban tinggi
atau ruang pendingin

3. MENCEGAH KERUSAKAN PRODUK


Perlakuan terhadap produk harus secara hati-hati dalam setiap tahap
penanganan pasca panen
II. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENANGANAN PASCA PANEN
A. FAKTOR BIOLOGI
Respirasi
Transpirasi
Pertumbuhan lanjut
Kematangan
Produksi etilen
Perubahan komposisi
Transpirasi (penguapan air)

B. FAKTOR LINGKUNGAN

Suhu
Kelembaban
Komposisi Atmosfir
Etilen
III. TAHAPAN PASCA PANEN
Pemanenan terdiri dari
 Pemetikan
 Pemotongan
 Pencabutan
Pengumpulan : Lokasi dekat tempat pemanenan
Wadah keranjang, peti kayu,
karung goni
* Hindari kontak langsung dengan matahari
bagi produk segar

Sortasi/ : pemilihan komoditi hortikultura yang baik


Triming dan cacat/rusak
Pembersihan/pencucian :
 Air  standar air minum  menghindari kontaminasi
 Sebagai pre cooling
 Menggunakan sikat yang tidak melukai produk

Grading : pemilihan produk berdasarkan karakteristik,


fisik seperti ukuran, bentuk dan warna
* Hindari kontak dengan sinar matahari untuk
menghindari kelayuan dan peningkatan metabolisme

Pengemasan :
 melindungi produk/mencegah kerusakan fisik
 menciptakan daya tarik produk
 meningkatkan nilai tambah
 memperpanjang daya simpan
Pemeraman : proses untuk merangsang pematangan produk
hortikultura agar matang merata dengan
bantuan etilen (karbit) dengan suhu 18 – 280 C

Penyimpanan : mempertahankan daya simpan dan


melindungi produk dari kerusakan
Untuk mempertahankan mutu :
 Aplikasi suhu rendah
 Aplikasi atmosfer terkendali
 Aplikasi suhu kamar

Transportasi
 Sifat/karakteristik produk
 Lama perjalanan
 Jenis Angkutan
 Suhu penyimpanan
 Hindari gesekan dan benturan
IV. PENYEBAB KERUSAKAN
SETELAH PANEN
FISIK
Berupa goncangan, benturan dan himpitan, luka

FISIOLOGIK
Akibat proses biologis seperti transpirasi dan respirasi

BIOLOGIK
Akibat serangan serangga dan jasad renik

GENETIK
Produk yang bentuk dan ukurannya tidak normal
PASCA PANEN
TUJUAN PASCA PANEN
agar hasil tanaman tersebut dalam kondisi baik
dan sesuai/tepat untuk dapat segera dikonsumsi
atau untuk bahan baku pengolahan.
PROSEDUR/PERLAKUAN DARI
PENANGANAN PASCA PANEN BERBEDA
UNTUK BERBAGAI BIDANG
KAJIAN/KOMODITI ANTARA LAIN:
a. Penanganan pasca panen pada komoditas perkebunan
yang ditanam dalam skala luas seperti kopi, teh, tembakau
dll., sering disebut pengolahan primer, bertujuan
menyiapkan
hasil tanaman untuk industri pengolahan,
perlakuannya bisa berupa pelayuan,
penjemuran, pengupasan, pencucian,
fermentasi dll.
B. Penanganan pasca panen pada produksi benih bertujuan
mendapatkan benih yang baik dan mempertahankan daya
kecambah benih dan vigornya sampai waktu penanaman.
Teknologi benih meliputi pemilihan buah, pengambilan biji,
pembersihan, penjemuran,sortasi, pengemasan,penyimpanan,
dll.
C. Penanganan pasca panen pada komoditas tanaman pangan
yang berupa biji-bijian (cereal/grains), ubi-ubian dan kacangan
yang umumnya dapat tahan agak lama disimpan, bertujuan
mempertahankan komoditas yang telah dipanen dalam kondisi
baik serta layak dan tetap enak dikonsumsi. Penanganannya
dapat berupa pemipilan/perontokan, pengupasan, pembersihan,
pengeringan (curing / drying), pengemasan, penyimpanan,
pencegahan serangan hama dan penyakit, dll.
d. Penanganan pasca panen hasil hortikultura yang
umumnya dikonsumsi segar dan mudah “rusak”
(perishable), bertujuan mempertahankan kondisi
segarnya dan mencegah perubahan-perubahan yang
tidak dikehendaki selama penyimpanan, seperti
pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, batang
bengkok, buah keriput, polong alot, ubi berwarna
hijau (greening), terlalu matang, dll. Perlakuan dapat
berupa: pembersihan, pencucian, pengikatan, curing,
sortasi, grading, pengemasan, penyimpanan dingin,
pelilinan, dll.
Penanganan pasca panen yang baik akan menekan KEHILANGAN
(losses), baik dalam kualitas maupun kuantitas, yaitu mulai dari
penurunan kualitas sampai komoditas tersebut tidak layak pasar
(not marketable) atau tidak layak dikonsumsi
Untuk menekan kehilangan tersebut perlu diketahui :
1. Sifat biologi hasil tanaman yang ditangani : struktur dan
komposisi hasil tanaman
2. Dasar-dasar fisiologi pasca panen : respirasi, transpirasi,
produksi etilen
3. Teknologi penangan pasca panen yang sesuai
KEUNTUNGAN MELAKUKAN PENANGANAN PASCA PANEN YANG
BAIK:
a. Dibanding dengan melakukan usaha peningkatan produksi, melakukan
penanganan pasca panen yang baik mempunyai beberapa keuntungan
antara lain:

- Jumlah pangan yang dapat dikonsumsi lebih banyak


- Lebih murah melakukan penanganan pasca panen
- Risiko kegagalan lebih kecil
- Menghemat energi
- Waktu yang diperlukan lebih singkat
b. Meningkatkan nutrisi Melakukan penanganan pasca
panen yang baik dapat mencegah kehilangan nutrisi,
berarti nutrisi bagi masyarakat.

c. Mengurangi sampah, terutama di kota- kota dan ikut


mengatasi masalah pencemaran lingkungan.
PENANGANAN PASCA PANEN
UMUMNYA MELIPUTI PEKERJAAN:
- Grading (pengkelasan) dan standarisasi
- Pengemasan dan pelabelan
- Penyimpanan
- Pengangkutan.
1. GRADING DAN STANDARISASI

Tujuan dari tindakan


grading ini adalah untuk
memberikan nilai lebih
( harga yang lebih tinggi)
untuk kualitas yang lebih
baik. Standard yang
digunakan untuk pemilahan
(kriteria ) dari masing-
masing kualitas tergantung
dari permintaan pasar.
2. PENGEMAASAN /
PENGEPAKAN /
PEMBUNGKUSAN

Keuntungan dari
pengemasan yang baik:
•Melindungi komoditas dari
kerusakan
• Memudahkan penanganan :
• Meningkatkan pelayanan
dalam pemasaran
• Mengurangi / menekan biaya
transportasi / biaya
tataniaga
3. PENYIMPANAN (STORAGE OPERATION)

Tujuan / guna penyimpanan


- Memperpanjang kegunaan (dalam beberapa kasus, meningkatkan
kualitas)
- Menampung produk yang melimpah
- Menyediakan komoditas tertentu sepanjang tahun
- Membantu dalam pengaturan pemasaran
- Meningkatkan keuntungan finansial bagi produsen
-Mempertahankan kualiatas dari komoditas yang disimpan
Faktor yang berpengaruh pada keberhasilan
penyimpanan
- Perlakuan sebelum panen
- Panen dan penanganan panen
- Precooling
- Kebersihan
- Varietas /kultivar hasil tanaman dan tingkat
kematangannya
 
4. PENGANGKUTAN

Pengangkutan umumnya diartikan sebagai penyimpanan berjalan.


Semua kondisi penyimpanan pada komoditas yang diangkut harus
diterapkan. Faktor pengangkutan yang perlu diperhatikan adalah:
- Fasilitas angkutannya
- Jarak yang ditempuh atau lama perjalanan
- Kondisi jalan dan kondisi lingkungan selama pengangkutan
- Perlakuan “bongkar-muat” yang diterapkan
V. PENUTUP
Tingkat kerusakan/kehilangan hasil komoditi hortikultura
dapat ditekan dengan penerapan penanganan pasca panen
yang baik dan benar

Meningkatkan mutu, mempunyai daya saing


yang tinggi, meningkatkan nilai tambah serta
meningkatkan pendapatan petani

Anda mungkin juga menyukai