(kehilangan hsl)
3. Meningkatkan nilai tambah produk dan;
4. Meningkatkan pendapatan petani
Sasaran
. MENGHAMBAT RESPIRASI
laju respirasi berbanding lurus dengan penurunan produk panen.
Rata-rata produk hortikultura mengalami susut berat menjadi lunak.
Menghambat respirasi dapat dilakukan dengan meletakkan produk pada
tempat yang teduh atau ruang pendingin
2. MENGHAMBAT TRANSPIRASI
laju transpirasi dipengaruhi faktor internal maupun eksternal.
Kehilangan air menjadi salah satu penyebab kerusakan baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. Menghambat transpirasi dapat dilakukan
dengan meletakkan produk dalam ruang yang berkelembaban tinggi
atau ruang pendingin
B. FAKTOR LINGKUNGAN
Suhu
Kelembaban
Komposisi Atmosfir
Etilen
III. TAHAPAN PASCA PANEN
Pemanenan terdiri dari
Pemetikan
Pemotongan
Pencabutan
Pengumpulan : Lokasi dekat tempat pemanenan
Wadah keranjang, peti kayu,
karung goni
* Hindari kontak langsung dengan matahari
bagi produk segar
Pengemasan :
melindungi produk/mencegah kerusakan fisik
menciptakan daya tarik produk
meningkatkan nilai tambah
memperpanjang daya simpan
Pemeraman : proses untuk merangsang pematangan produk
hortikultura agar matang merata dengan
bantuan etilen (karbit) dengan suhu 18 – 280 C
Transportasi
Sifat/karakteristik produk
Lama perjalanan
Jenis Angkutan
Suhu penyimpanan
Hindari gesekan dan benturan
IV. PENYEBAB KERUSAKAN
SETELAH PANEN
FISIK
Berupa goncangan, benturan dan himpitan, luka
FISIOLOGIK
Akibat proses biologis seperti transpirasi dan respirasi
BIOLOGIK
Akibat serangan serangga dan jasad renik
GENETIK
Produk yang bentuk dan ukurannya tidak normal
V. PENUTUP
Tingkat kerusakan/kehilangan hasil komoditi hortikultura
dapat ditekan dengan penerapan penanganan pasca panen
yang baik dan benar