Anda di halaman 1dari 3

Nama : Christo Benedictus Gultom

NIM : 18/427725/PN/15505

Dosen : Erlina Ambarwati, S.P., M.P.

UTS PASCAPANEN HORTIKULTURA

1. Jelaskan mengapa komoditas hortikultura setelah dipanen perlu ditangani lebih serius
dibandingkan komoditas non-hortikultura?

= Komoditas hortikultura perlu ditangani lebih serius, hal ini dikarenakan produk hortikulura
memiliki arti penting oleh karena manfaat yang dimilikinya. Salah satu manfaat yang dimiliki
produk hortikultura ialah sebagai penyedia kebutuhan gizi manusia karena memiliki
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat kasar. Produk hortikultura
dapat dengan cepat mengalami kehilangan air serta beberapa reaksi metabolisme yang masih
berjalan seperti respirasi, fotosintesis dan perombakan pati. Dikarenakan produk hortikultura
mengandung kandungan air yang tinggi dapat dengan mudah mengalami penyusutan massa dan
kemunduran komoditas sehingga tidak dapat dimanfaatkan (tidak segar lagi). Produk hortikultura
bersifat mudah rusak yang disebabkan oleh beberapa hal sepanjang rantai pemasaran.

Oleh karena sebab diatas perlu ditangai lebih lanjut setelah panen daripada produk non-
hortikultura.

2. Jelaskan bagaimana susut bobot hasil hortikultura merupakan salah satu variabel penentu daya
simpannya?

= Agar supaya penyimpanan komoditi panenan hortikultura dapat berjalan baik sesuai dengan
yang diharapkan yaitu dapat memperpanjang masa kesegaran komoditi bersangkutan. Salah satu
variabel penentu daya simpan dari produk tersebut ialah susut bobot. Susut bobot adalah
penurunan massa produk setelah proses panen. Hal ini disebabkan oleh kandungan air serta
karbohidrat, protein, lemak dan lainnya yang ada didalam produk hortikultura dapat berkurang
melalui transpirasi dan respirasi. Kehilangan substrat melalui respirasi dan transpirasi setalah
panen mengawali terjadinya kerusakan dan menyebabkan produk tersebut tidak segar. Hal ini
menyebabkan produk tersebut tidak dapat digunakan atau dimanfaatkan. Oleh karena itu susut
bobot merupakan salah satu variabel penentu daya simpannya.

3. Mengapa tidak semua komoditas hortikultura dipanen pada saat suhu udara dingin atau
sebelum matahari bersinar terik, jelaskan dan berikan contohnya?

= Waktu terbaik untuk panen produk hortikultura adalah pagi hari atau sore hari dimana suhu
lingkungan rendah. Hal ini dikarenakan status air atau kandungan air yang dimiliki produk dalam
kondisi tertinggi pada saat pagi hari. Pemamenan yang dilakukan pada siang hari atau pada suhu
tinggi dapat menyebabkan kandungan air dalam produk menjadi rendah yang disebabkan oleh
respirasi dan transpirasi dari produk tersebut. Namun tidak semua produk hortikulutura memiliki
waktu panen yang baik sebelum matahari terbit. Hal ini dikarenakan dengan pemanenan pada
siang hari memiliki manfaat tersendiri bagi komoditas produk hortikultura tersebut. Seperti
komoditas yang bergetah, seperti mangga dan pepaya yang dipanen setelah matahari terbit atau
pada siang hari. Hal ini dilakukan agar getah tidak mengotori hasil panen.

4. Apa yang Saudara ketahui tentang nilai RQ=5? Jelaskan upaya upaya yang dapat dilakukan
untuk memperpanjang daya simpan dengan tetap mempertahankan mutu hasil hortikultura!

= Nilai RQ atau Respiratory quantient adalah perbandingan antara CO2 yang dibebaskan dengan
O2 yang diserap (respirasi). Nilai RQ=5, berarti produk hortikultura belum banyak melakukan
respirasi sehingga substrat didalam produk masih banyak (karbohidrat, protein, lemak, dan
lainnya). Upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan mutu hasil ialah waktu dan
metode panen yang tepat, melakukan pra-pendinginan, penyimpanan yang tepat, dan kondisi
pengantaran yang baik (alat transportasi, pengemasan, dan lainnya).

Produk hortikultura harus dilakukan pemanenan yang dengan waktu dan metode yang tepat agar
mutu dari hasil tidak berkurang (pada tingkat kematangan yang diperlukan, dan waktu panen
yang dilakukan pada pagi/siang hari). Dilakukan pra-pendingan, apabila produk memerlukan
waktu untuk dapat mencapai ketempat konsumen/penyimpanan. Pengelolaan pada suhu,
ventilasi, dan kelembaban relatif merupakan tiga faktor terpenting yang mempengaruhi kualitas
pascapanen dan umur simpan hasil hortikultura.
5. Jelaskan bagaimana mekanisme etilen berpengaruh terhadap kemasakan dan kematangan buah
beserta daya simpannya!

= Produksi etilen Etilen adalah senyawa organic hidrokarbon paling sederhana (C2H4) berupa gas
berpengaruh terhadap proses fisiologis tanaman. Etilen dikategorikan sebagai hormon alami
untuk penuaan dan pemasakan. Etilen yang dilepaskan oleh satu komoditi didalam penyimpanan
dapat merusak komoditi lainnya.

6. Jelaskan mengapa hasil panen hortikultura di Indonesia seringkali memiliki mutu hasil yang
rendah dan tidak awet untuk disimpan dalam waktu yang cukup lama!

= Penanganan pasca panen hortikultura Indonesia yang kurang baik, kualitas produk yang tidak
bisa terjaga, masalah distribusi dan teknologi, serta pengadaan bibit unggul yang masih
kurang. Hal ini menyebabkan kalahnya daya saing produk hortikultura Indonesia dengan mutu
hasil hortikultura negara lain. Hal ini juga dipicu oleh tingkat produksi yang dimiliki Indonesia
yang dapat memproduksi produk sepanjang tahun, sehingga petani/distributor tidak terlalu
memikirkan untuk menjaga kualitas dari produk hortikultura (tidak terlalu melakukan
penyimpanan).

Anda mungkin juga menyukai