Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGRONOMI

ACARA V

PENGENALAN BUDIDAYA TANAMAN DI LAPANGAN

Disusun oleh:

1. Khusnul Khotimah (18/427733/PN/15513)


2. Riska Sekar Fitriani (18/427743/PN/15523)
3. Riza Anggita Wardani (18/427744/PN/15524)
4. Yumna Hanifa S (18/427747/PN/15527)
5. Hamidatus Shifah (18/427782/PN/15562)
6. Irma Her Rahmastuti (18/427784/PN/15564)

LABORATORIUM MANAJEMEN PRODUKSI TANAMAN

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVESITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

I. 1. LATAR BELAKANG

Budidaya tanaman adalah kegiatan untuk memproduksi tanaman atau bagian tanmaan
yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia pengelolaan tanaman dan
lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah tanah, air, udara, dan cahaya matahari. Salah
satu contoh budidaya tanaman adalah budidaya tanaman hias. Tanaman hias mencakup semua
tumbuhan, baik berbentuk terma, merambat, semak, perdu, ataupun pohon yang sengaja ditanam
orang sebagai komponen taman, kebun, penghias ruangan, upacara, komponen riasan/busana,
atau sebagai komponen karangan bunga. Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah satu
dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman holtikultura. Bagian tanaman yang
dimanfaatkan oleh manusia tidak hanya bunganya saja, tetapi juga daun, bunga, buah, batang,
serta kesan keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini.

Tanaman anggrek dengan segala keunikannya yang memukau telah menarik perhatian
para botanis yang menyukai tanaman hias sejak dua abad yang lalu. Anggrek dalam
penggolongan taksonomi termasuk dalam famili Orchidiceae, suatu famili yang sangat besar dan
bervariasi. Penelitian-penelitian yang intensif, terutama dalam hal budidaya difokuskan pada
beberapa jenis anggrek, antara lain Grammathophylum, Dendrobium, Phalaenopsis,
Skomborgia, Cattleya, Vanda, Phapiopedilum, Cymbidium, Oncidium, Aranda, Arachnis, dan
Miltonia (Gunawan, 2005). Anggrek adalah tanaman hias berbunga berasumsi mewah yang
selalu digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, baik golongan bawah, menengah, ataupun atas.
Tanaman anggrek banyak digunakan oleh orang sebagai tanaman hias untuk memperindah taman
ataupun pekarangan rumah. Selain itu, harga jual tanaman anggrek juga tinggi. Oleh karena itu
dalam makalah ini akan dibahas mengenai budidaya tanaman anggrek.

II. 1. TUJUAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tahapan budidaya tanaman
anggrek dan mengetahui kendala dalam budidaya tanaman anggrek di lapangan serta cara
mengatasinya.
BAB II

ISI

Petani anggrek yang menjadi subjek narasumber wawancara bernama Bapak Adhiwara
dari kebun anggrek Widarakandang. Kebun ini terletak di Jalan Hibrida, Timoho, Yogyakarta.
Usaha ini dimulai pada awal tahun 1980 dengan membuat kebun anggrek sederhana yang dirintis
oleh Bapak Wisnu dan Ibu Sumiyati. Beberapa genus yang dimiliki di kebun ini adalah
Grammathophylum, Dendrobium, Phalaenopsis, Skomborgia, Cattleya, Vanda, Phapiopedilum.

Syarat tumbuh tanaman anggrek berbeda tergantung habitatnya. Anggrek bulan lebih
sesuai tumbuh di dataran tinggi sekitar 700 m di atas permukaan laut atau lebih tinggi. Anggrek
dendrobium merupakan salah satu anggrek yang cocok ditanam di daerah Yogyakarta dan
sekitarnya (sekitar 100-200 mdpl). Menurut Indarto (2011), suhu yang paling dingin untuk
pertumbuhan anggrek adalah 12,7oC sementara suhu yang sesuai dengan syarat tumbuh anggrek
atau suhu normal anggrek adalah kisaran 15oC-28oC. Persiapan lahan yang diperlukan untuk
budidaya tanaman anggrek tidak banyak. Dalam mengawali pembukaan kebun anggrek tidak
diperlukan system pembukaan lahan yang rumit. Bagian yang paling penting dalam pengelolaan
lahan kebun angrek adalah greenhouse yang pada kebun anggrek Widarakandang ini memiliki
luas 600m2. Tidak ada jarak tanam tertentu dalam penanaman anggrek, yang terpenting
menyesuaikan dengan ukuran media tanaman sehingga tidak terlalu rapat satu sama lain.

Asal bahan tanam dalam budidaya tanaman anggrek yakni berasal dari bibit yang
diperoleh dari biji yang merupakan hasil penyerbukan. Kriteria bibit yang baik yakni tidak
berjamur, tidak terserang bakteri patogen, dan memiliki banyak akar. Media tanam pembibitan
biasanya dilakukan dengan moss atau agar yang biasa digunakan dalam kultur jaringan di dalam
botol. Pemeliharaan bibit anggrek dilakukan dengan mengecek kebutuhan air dan mencegah
serangan virus atau bakteri patogen sehingga botol harus dalam keadaan steril. Menurut Putra
(2009) bibit anggrek yang baik, sehat dan unggul memiliki beberapa ciri khusus, yaitu memiliki
batang yang kuat, pertumbuhan pesat, daunnya subur, bunganya lebat dan indah. Untuk bibit
yang masih dalam botolan, dipilih yang tidak terkontaminasi jamur atau bakteri, pilih bibit yang
tumbuh seragam dan memiliki warna daun hijau segar dan memiliki jenis silangan yang sudah
terdaftar. Untuk pemilihan bibit dalam kompot (komuniti pot) ataupun sledding juga dipilih bibit
yang terlihat subur, daunnya hijau kuat, segar, batang dan akar kuat, tidak terserang penyakit dan
hama apapun.

Kriteria bibit siap pindah tanam yakni dalam kondisi sehat seperti tidak terjangkit virus
atau bakteri dan memiliki akar yang banyak. Dalam pemindahan bibit siap tanam juga tidak
diperlukan jarak tanam yang spesifik, selama mencukupi wadah atau pot namun tidak terlalu
rapat maka dapat dengan mudah diatur. Penanaman bibit dalam botol memerlukan waktu kurang
lebih 1 tahun. Setelah itu, bibit siap diaklimatisasi dan dipelihara hingga muncul bunga kurang
lebih 2,5 tahun. Sehingga total waktu yang diperlukan untuk tumbuh dari biji sampai berbunga
adalah 3,5 sampai 4 tahun.

Media tanam yang digunakan dalam penanaman anggrek ada banyak macam, diantaranya
yakni arang, moss (dari akar cadaca), dan pakis. Pakis dan moss direbus terlebih dahulu agar
steril sementara arang hanya perlu dicuci bersih. Media tanam arang berkarakteristik kering
sehigga perlu disiram setiap hari, sementara media tanam pakis dan mos perlu diperiksa terlebih
dahulu apakah masih basah atau sudah kering sehingga hanya perlu disiram 5 hari sekali.
Pemupukan pada awal bibit diaklimatisasi yakni pupuk NPK dengan konsentrasi N lebih banyak
untuk memacu pertumbuhan dengan lebih cepat, sedangkan pemupukan pada tanaman yang
sudah remaja dengan pupuk NPK yang memiliki banyak unsur P untuk mempercepat munculnya
bunga. Hama dan penyakit yang sering dijumpai dalam budidaya tanaman anggrek yakni tungau,
belalang, dan bekicot. Masalah tersebut dapat diatasi dengan menyemprotkan cairan akarisida
dan alika, sedangkan untuk menghilangkan hama yang berukuran besar dilakukan secara
mekanis.

Pemasaran di kebun anggrek Widarakandang masih secara konvenisonal. Masyarakat


yang berminat pada anggrek dapat mengunjungi kebun secara langsung karena sementara ini
belum focus melayani transaksi secara online. Pada awalnya difokuskan dengan kebun anggrek
bunga potong, jadi setiap tanaman anggrek yang berbunga akan dipotong kemudian dijual ke
masyarakat. Tanaman yang sudah dipanen, kemudian berbunga kembali dan dijual begitu
seterusnya. Namun sekarang lebih difokuskan untuk menjual Pot Plant atau satu tanaman
anggrek utuh. Terkadang anggrek-angrek ini juga dipajang di pameran-pameran tertentu dan
pengunjung bias mengambil kartu nama untuk informasi lebih lanjut.
Kebun anggrek Widarakandang ini juga menyewakan anggrek bulan ke kantor atau hotel
yang membutuhkan anggrek sebagai dekorasi. Promosi biasanya dilakukan dikantor, hotel, bank,
atau perusahaan pemerintah yang membutuhkan dekorasi anggrek, sedangkan untuk botolan
yang berisi bibit yang dibiakkan dengan metode kultur jaringan biasanya diperlukan oleh
mahasiswa yang ingin melakukan penelitian atau siswa SMK yang membutuhkan bahan
praktikum.
BAB III

PENUTUP

III. 1. KESIMPULAN

Setelah wawancara dilakukan, dapat disimpulakan bahwa terdapat berbagai jenis tanaman
anggrek yang memiliki syarat tumbuh, media tanam, dan pemeliharaan yang berbeda-beda. Saat
ini, budidaya tanaman anggrek telah banyak dilakukan. Hal tersebut karena banyak sekali
peminat tanaman anggrek untuk dijadikan hiasan di rumah, hotel, bank, perusahaan pemerintah,
dan kantor.

III. 2. SARAN

Budidaya tanaman anggrek akan lebih berkembang lagi apabila terdapat kolaborasi
dengan system pemasaan yang lebih bervariasi dan mengglobal untuk menyesuaikan dengan
perkembangan dunia digital dan revolusi industri.
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan,.L.W. 2005. Budi Daya Anggrek . Niaga Swadaya, Bogor

Indarto,.N. 2011. Pesona Anggrek Petunjuk Praktis Budi Daya dan Bisnis Anggrek. Cahaya
Atma Pustaka, Yogyakarta.
Putra, V.H. 2009. Budidaya dan Prospek Pemasaran Anggrek Bulan Lokal (Phalaenopsis
amabilis) di Kebun Anggrek Widorokandang Yogyakarta. Skripsi UNS, Surakarta
LAMPIRAN

Foto bersama asisten praktikum Foto bersama asisten praktikum

dan narasumber

Media tanam lumut Media tanam pakis Media tanam mos


Foto Lahan untuk Budidaya Tanaman Anggrek

Anda mungkin juga menyukai