Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Manajemen Nursery Tanaman Hias ( Anggrek ) Pada Skala Luas 1.000 M2


Dengan Wadah Pot

Disusun Oleh : Kelompok 1

1. Dita Sandra Purnama E1J015001


2. Dameria Desembrina E1J015005
3. Eva Desinta Aulana E1J015029

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen pembibitan adalah salah satu bidang manajemen seperti manajemen


produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, dan manajemen perkantoran.
Manajemen pembibitan (nursery) mengkhususkan diri tentang hal ihwal yang
berhubungan dengan faktor memproduksi bibit dari penanganan pre nursery,
enterplanting, dan main nursery hingga bibit siap tanam dengan segala kegiatannya
hingga pembibitan tersebut dikatakan berhasil.

Penggunaan tanaman hias kini telah menjadi trend masyarakat modern yang
tinggal di perkotaan. Tanaman hias tidak hanya digunakan sebagai dekorasi ruangan dan
lingkungan sekitar, melainkan juga dimanfaatkan sebagai simbol untuk menyatakan
perasaan suka maupun duka. Selain itu hobi bertanam tanaman hias tak jarang menjadi
inspirasi bagi seseorang untuk memulai sebuah bisnis. Terbukti, banyak bisnis tanaman
hias dimulai karena pemiliknya memang memiliki hobi di bidang ini. Bahkan tidak
jarang dari para hobimonik tanaman hias bersedia mengeluarkan uang bermilai jutaan
rupiah dan tidak mau tanggung akhirnya koleksi tanaman favorit pun dijadikan lahan
bisnis. Ada banyak jenis tanaman hias yang bisa dijadikan produk unggulan. Unggul
karena tahan banting, harga stabil, dan peluang pasar yang besar baik untuk lokal
maupun luar (Mirna, 2009).
Tanaman hias mempunyai prospek yang sangat baik, maka kita bisa
mengembangkan dan membudidayakan sebagai agrobisnis (Soeryowinoto, 2003).
Anggrek temasuk tanaman dari keluarga Orchidaceae. Tanaman ini tersebar luas di
pelosok dunia, termasuk Indonesia. Dari 20.000 spesies anggrek yang tersebar di seluruh
dunia, kurang lebih 5.000 diantaranya tersebar di hutan-hutan Indonesia. Selain anggrek
galur murni, dikenal juga beberapa hasil silangan atau hibrida. Diperkirakan setiap tahun
dihasilkan 1.000 anggrek hibrida baru. Perdagangan anggrek secara garis besar dapat
dibagi menjadi produksi bunga potong, tanaman anggrek pot hias sebagai hobi, usaha
retail, rental dan tanaman anggek hias untuk pekarangan. Selain tanaman anggrek
sebagai komoditas langsung yang diperdagangkan, prasarana dan sarana peranggrekan
juga menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
Peluang bisnis di bidang peranggrekan sangat besar, dari mengadakan silangan
untuk menciptakan kultivar baru, menyebar benih di laboratorium untuk menghasilkan
botolan anak semai, menanam anak semai hingga menjadi kompot, memindahkan dan
membesarkan bibit kompot menjadi tanaman remaja, lalu menjadi tanaman dara dan
dilanjutkan dengan pembesaran tanaman untuk menghasilkan tanaman pot anggrek hias
berbunga atau poduksi bunga potong. Pada umumnya pengusaha anggrek belum
mengetahui bahwa laba maksimum tidak harus diperoleh pada tingkat produksi yang
maksimal, tetapi pada tingkat produksi tertentu yang disebut tingkat produksi optimal.
Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui berapa jumlah
produksi optimal dan laba maksimum yang dapat diperoleh pemilik usaha tanaman
anggrek pot.

Rumusan Masalah
1. Apa tujuan dilakukannya manajement nursery pada tanaman aggrek?
2. Bagaimana cara melakukan teknik manejement nursery pada tanaman aggrek?
3. Apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan manejement nursery pada tanaman
aggrek?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1) Untuk mengetahui cara-cara manajemen nursery pada tanaman aggrek


2) Untuk mengetahui tujuan dalam manajemen nursery pada tanaman aggrek
3) Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai manajemen nursery pada
tanaman aggrek.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Manejement Nursery

Manajemen dapat diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk mengadakan
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan dan bimbingan
(directing), pelaksanaan (actuating), serta pengawasan (controlling) terhadap orang-orang
dan barang-barang, untuk tujuan tertentu yang telah ditetapkan (Mangoensoekerjo dan
Hariono, 2005).

Tanaman Angrek

BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK

Anggrek merupakan tanaman bunga hias berupa benalu yang bunganya indah. Anggrek
sudah dikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 50 tahun terakhir mulai dibudidayakan secara
luas di Indonesia.

JENIS TANAMAN

Jenis anggrek yang terdapat di Indonesia termasuk jenis yang indah antara lain: Vanda
tricolor terdapat di Jawa Barat dan di Kaliurang, Vanda hookeriana, berwarna ungu berbintik-
bintik berasal dari Sumatera, anggrek larat/Dendrobium phalaenopis, anggrek
bulan/Phalaenopsis amabilis, anggrek Apple Blossom, anggrek Paphiopedilun praestans yang
berasal dari Irian Jaya serta anggrek Paphiopedilun glaucophyllum yang berasal dari Jawa
Tengah. Tanaman anggrek dapat dibedakan berdasarkan sifat hidupnya, yaitu:

1. Anggrek Ephytis adalah jenis anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi tidak
merusak/merugikan yang ditumpangi. Alat yang dipakai untuk menempel adalah akarnya,
sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan adalah akar udara.

2. Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yang menempel pada pohon/tanaman lain
yang tidak merusak yang ditumpangi, hanya akar lekatnya juga berfungsi seperti akar udara
yaitu untuk mencari makanan untuk berkembang.

3. Anggrek tanah/anggrek Terrestris adalah jenis anggrek yang hidup di atas tanah.

MANFAAT TANAMAN
Manfaat utama tanaman ini adalah sebagai tanaman hias karena bunga anggrek mempunyai
keindahan, baunya yang khas. Selain itu anggrek bermanfaat sebagai campuran ramuan obat-
obatan, bahan minyak wangi/minyak rambut.

SENTRA PENANAMAN

Sentra tanaman anggrek di Eropa adalah Inggris, sedangkan di Asia adalah Muangthai. Di
Indonesia, anggrek banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra ataupun di Irian
Jaya.

SYARAT PETUMBUHAN

Iklim

1. Angin dan curah hujan tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
anggrek.
2. Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya berbeda-
beda tergantung pada jenis tanaman anggrek.
3. Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 °C. Jika suhu udara malam
berada di bawah 12,7 °C, maka daerah tersebut tidak dianjurkan untuk ditanam anggrek
(di dataran tinggi Dieng). 4. Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus
menerus, akan tetapi menyukai kelembaban udara di siang hari 65-70 %.

Penggunaan media tanam pakis ternyata menghasilkan pertumbuhan yang tidak


berbeda dibandingkan kelima jenis media tanam lainnya, ditunjukkan dengan variabel tinggi
tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun, tetapi tidak berbeda pengaruhnya pada
jumlah anakan anggrek, sedangkan penggunaan cocochip menghasilkan pertumbuhan
anggrek yang paling rendah. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian Santina
(1990) terhadap anggrek dendrobium dimana media tanam terbaik adalah media tanam pakis
yang ditunjukkan pada variabel tinggi tanaman dan panjang daun. Berbeda dengan hasil
penelitian Sri Wardani, Hot Setiado, dan Syarifuddin Ilyas (2013), media yang terbaik dalam
tahap aklimatisasi pada anggrek adalah cocopeat yang memiliki kemampuan menyimpan air
dan hara dengan baik.

Keunggulan media tersebut dapat dilihat dari saat muncul tunas dan jumlah tunas.
Keunggulan media pakis dibandingkan dengan media tanam yang lain diduga media pakis
memiliki kreteria yang baik bagi pertumbuhan tanaman anggrek diantaranya pakis mampu
mengikat dan menyimpan air dengan baik, memiliki aerasi dan draenasi baik, melapuk
secara perlahan dan mengandung unsur hara yang diperlukan bagi tanaman anggrek
(Widiastoety, 2004).

Kemampuan pakis dalam mengikat dan menyerap air mengakibatkan pakis mudah
menyerap cairan pupuk yang disemprotkan dan dapat menambah kandungan unsur hara yang
ada pada media dan dapat membantu mempercepat pertumbuhan anggrek. Selain itu menurut
Don, Emir, dan Hadibroto (2001), pakis memiliki kandungan gula, asam amino, asam
alifatik dan konsituen ester yang dibutuhkan anggrek. Media tanam pakis juga memiliki
kelebihan yaitu tidak mudah lapuk sehingga tanaman dapat menyerap unsur hara yang
dikandungnya dalam kurun waktu yang lama.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 teknik menajement nursery


Dalam melakukan suatu usaha menajement nursery, ada beberapa aspek p ening yang
menjadi pertimbangan. Menurut Harrington Emerson dalam Phiffner John F. dan Presthus Robert
V. (1960) manajemen mempunyai lima unsur (5M), yaitu:

1. Man
2. Money
3. Materials
4. Machines, and
5. Method

a. aspek man
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat
tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada
manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama
untuk mencapai tujuan.
Dalam menajement nursery tanaman Anggrek dengan luas 1.000 m2 dalam media
pot, dibutuhkan karyawan sebanyak 10 orang tenaga kerja. Dimana, disana terdiri dari
kepala nursery, sekretaris, bendahara serta dua orang tenaga ahli dan lima orang
pekerja lapangan.
Karyawan bekerja enam hari dalam seminggu kecuali pekerja lapangan yang selalu
bekerja di hari libur untuk menyirami tanaman. Waktu bekerja dimulai dari pukul
08.00 hingga pukul 17.00 WIB. Pegawai memiliki seragam khusus dalam bekerja
untuk menjaga keamanan dan keselamata dalam bekerja, seperti, sepatu boot, sarung
tangan, topi petani, baju dan celana panjang, serta masker pada kondisi yang
diperlukan.
c. materials

Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu
sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan
tercapai hasil yang dikehendaki.

Perkiraan dan analisis bahan

Bahan yang dierlukan dalam usaha menajement nursery tanaman anggrek adalah
sebagai berikut :

Asesoris Tanaman Harga (Rp. )


Media
* Tanah (Arang) 5.000 – 10.000 / bungkus atau
karung
* Sekam 3.000 – 5.000 / bungkus
* serbuk gergaji 3.000 / bungkus
* Pakis 15.000 / bungkus
Pupuk
* NPK 1.000 – 2.000 / bungkus atau 7.000 /
kg
* Urea 2.000 / bungkus
* Kandang 5.000 / bungkus
Pot 1.500 – 100.000 (tergantung jenis
dan ukuran)

d. Machine

Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan


keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Sedangkan metode
adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah
metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan
memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang
tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun
metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak
mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian,
peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.

Pembelian Alat & Media

Dalam pembelian aksesoris, kami utamakan untuk pembelian berbagai jenis pot
tanaman (Pecahan genting/batu bata) media penanaman (tanah lembang, sekam, dan
sabut), serta pembelian pupuk baik organik maupun anorganik

Perizinan (legalitas)

Perizinan yang kami lakukan adalah dalam bentuk mendirikan usaha kecil menengah
dalam jenis usaha tanaman hias. Dana sebesar Rp. 500.000 kami gunakan untuk
mendapatkan izin berupa surat izin mendirikan usaha mulai dari tingkat RT sampai
dengan tingkat Kelurahan atau tingkat Kecamatan. Untuk jangka panjang, guna
memperluas usaha tanaman hias kami, perizinan akan kami lakukan hingga tingkat Kota
Madya. Namun untuk 1 tahun pertama, perizinan usaha kami hanya sampai tingkat
Kelurahan atau Kecamatan

e. methode

Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas
dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-
fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu
diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti
atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan
demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.

b. Pembelian Tanaman Hias

Dalam pembelian tanaman hias, kami melakukan dua jenis pembelian. Yakni
pembelian tanaman jadi, untuk siap jual serta pembelian bibit tanaman.
Dalam pembelian tanaman jadi (siap jual), kami fokuskan terhadap jenis – jenis
tanaman luar. Mengingat lamanya proses pertumbuhan serta perawatannya, pembelian
tanaman siap jual ini menjadi salah satu alternative untuk memenuhi kebutuhan lapangan

Kemudian dalam hal pembelian bibit tanaman, kami membeli bibit tanaman baik
jenis umum seperti anggrek bulan maupun jenis khusus seperti epifit. Bibit tanaman
kami peroleh langsung dari lembang sebagai pusat tanaman hias di wilayah sekitar
Bandung.

Bibit tanaman yang kita beli ± berumur 1 – 2 minggu, sehingga harga tanaman masih
dikatakan murah. Kemudian dilakukan proses perawatan hingga tanaman berusia 6 – 8
minggu, pada saat inilah tanaman siap panen dan harga dipasaranpun dapat bersaing.

Akan tetapi, diperlukan ketelitian, kesabaran, dan ketekunan yang ekstra dalam
perawatan bibit tanaman supaya tanaman tidak mati sebelum siap dipanen.

Dari dana yang tersedia, kami akan memfokuskan terhadap penjualan jenis tanaman
umum. Hal ini dikarenakan jenis tanaman tersebut lebih laku di pasaran dibandingkan
dengan jenis tanaman khusus yang sedang mengalami penurunan omset penjualan.

Perhitungan biaya :

Permodalan

Bentuk investasi yang kami tanamkan dalam usaha ini adalah berupa bangunan
tempat mendirikan usaha, serta berbagai jenis tanaman dan asesoris yang kami jual
kepada konsumen. Besar dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha tanaman hias ini
berasal dari investasi dari seorang Dengan rincian sebagai berikut:

Tabel Keuangan (permodalan)

No Keterangan Biaya (Rp.)


1. Pendirian tempat usaha 1.500.000
2. Pembelian tanaman 500.000
3. Pembelian Alat,Media 900.000
Total Pengeluaran 2.900.000
Untuk mengembangkan usaha kami, tidak menutup kemungkinan kami menerima
investor lain yang berminat terhadap usaha kami.

2. Rincian Permodalan

a. Pendirian Tempat Usaha

Dana sebesar Rp. 1.500.000,- dipergunakan untuk membangun sarana dan prasarana
tempat usaha yang meliputi pembangunan tempat (seperti: saung, rumah plastik, rak
tanaman dan tempat penampungan air), serta keperluan sarana promosi(seperti plang
nama, spanduk, brosur) guna mengenalkan diri kepada konsumen

Adapun rincian keuangan pendirian tempat usaha lami laporkan sebagai berikut:

Tabel Keuangan (Pendirian Tempat Usaha)

No Keterangan Biaya (Rp.)


1. Pendirian Saung 400.000
2. Pendirian Rumah Plastik 300.000
3. Pembuatan rak tanaman 150.000
4. Sarana promosi 150.000
5. Ongkos pembangunan tempat 500.000
Total Pengeluaran 1.500.000

Cash flow

Pendapatan per bulan

Dalam 1 bulan kami menargetkan dapat menjual kurang lebih 20 – 30 tanaman yang
harganya berkisar 50.000 – 150.000 dari penjualan tersebut kami mendapatkan
pendapatan kotor dari penjualan tanaman hias sebesar :

Rp. 1.900.000
2. Pengeluaran per Bulan

Tabel Keuangan(Pengeluaran tiap bulan)

Biaya
No Keterangan
(Rp.)
1. Pembelian Tanaman 450.000
2. Listrik 45.000
3. Ongkos pegawai (1 orang) 300.000
4. Pembelian pupuk, pot dan media 355.000
Total Pengeluaran 1.150.000
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. cara-cara manajemen nursery pada tanaman aggerk teknik menajement nursery


Dalam melakukan suatu usaha menajement nursery, ada beberapa aspek pening yang
menjadi pertimbangan. Menurut Harrington Emerson dalam Phiffner John F. dan Presthus Robert
V. (1960) manajemen mempunyai lima unsur (5M), yaitu:

1. Man
2. Money
3. Materials
4. Machines, and
5. Method

2. Tujuan dalam manajemen nursery pada tanaman aggerk manajemen produksi,


manajemen pemasaran, manajemen keuangan, dan manajemen perkantoran. Manajemen
pembibitan (nursery)

3. Penggunaan media tanam arang, serbuk gergaji + sekam, kulit pohon akasia, kulit pohon
kelapa dapat digunakan sebagai media tanam anggek sama seperti media pakis. Penggunaan
pupuk Gandasil lebih baik daripada pupuk Hyponex. Penggunaan pupuk daun tidak
tergantung kepada penggunaan jenis media tanam.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pertanian.1987.Budidaya Tanaman Anggrek .Deptan. Jakarta. hal 63.


Don,WS., Threes Emir dan Cherry Hadibroto, 2001. Cara Menanam dan Merawat Anggrek
Bulan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 48 hlm.
Mangoensoekerjo, S dan Semangun Hariono (Penyunting). 2005. Manajemen Agribisnis
Kelapa Sawit, Cetak Kedua. Gajah Mada University Press : Yogyakarta.

Mirna. 2009. Bisnis Aglaonema.http://www.rankerzseo.com.Diakses pada tanggal 16


Februari 2018
Osman, Fiyanti, Prasasti I. 1989 Anggrek Dendrobium. Penebar Swadaya IKAPI. Jakarta hal
219.
Rahardi.F, Wahyuni S, Nurcahyo E. M. 1993. Agribisnis Tanaman Hias. Penerbar Swadaya.
Soeryowinoto S. M. Merawat Anggrek .Penerbit Yayasan Kanisius, hal 87.
Sri Wardani, Hot Setiado, dan Syarifuddin Ilyas. 2011. Pengaruh Media Tanam dan Pupuk
Daun terhadap Aklimatisasi Anggrek Dendrobium (Dendrobium sp). Jurnal Pertanian
Kultivar. Vol 5 No 1 2011. Diakses 23 Feb 2018
Tim Red Trubus 1997. Anggrek Potong .Penebar Swadaya. Jakarta hal 34.
Soeryowinoto, S. M. 2003. Flora eksotika tanaman hias berbunga. Kanisius, Yogyakarta.
Widiastoety, Dyah. 2004. Bertanam Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta. 76 hlm.

Anda mungkin juga menyukai