Oleh:
ANDRI KURNIAWAN
NIM. D1B120007
Indonesia terkenal dengan negara yang kaya akan fauna dan floranya di
mengikuti tren yang sedang berlangsung saat itu, namun tanaman anggrek tidak
pernah mengikuti tren karena tetap abadi sepanjang masa. Tanaman anggrek tidak
bisa ditanam pada sembarang tempat, memerlukan perlakuan khusus untuk dapat
yang sesuai agar dapat mendukung dengan baik pertumbuhan anggrek (Dewanti
et al., 2022).
bervariasi, dan corak bunga yang terus berkembang dan dapat bertahan dalam
waktu yang lama. Hal tersebut menjadikan tanaman anggrek dapat dijadikan
bisnis yang cukup menjanjikan. Bisnis tanaman anggrek tidak hanya dapat
dilakukan oleh sektor industri tanaman besar saja, namun juga dapat dilakukan
dari sektor rumah tangga. Anggrek hibrida hasil persilangan biasanya lebih
anggrek hibrida memiliki warna, bentuk dan ukuran bunga yang lebih beragam
dan bervariasi.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam pengembangan tanaman anggrek
adalah ketersediaan bibit bermutu yang belum terpenuhi sehingga harga bibit
menjadi mahal dan tidak terjangkau oleh masyarakat. Banyak upaya yang dapat
dilakukan untuk menghasilkan bibit anggrek yang unggul. Salah satu upaya yang
landasan seleksi dalam budidaya tanaman anggrek (Hartati dan Linayanti, 2015).
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui teknik hibridisasi serta
aplikasinya di lapangan.
Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang memiliki bunga
yang khas dengan mahkota yang indah dan warna yang menarik, hal ini membuat
anggrek menjadi primadona di kalangan petani tanaman hias dan para pecinta
tanaman hias seperti para pecinta bunga anggrek. Saat ini anggrek-anggrek hasil
dengan berbagai variasi warna dan jenis. Anggrek terbagi menjadi dua jenis yaitu
anggrek spesies dan anggrek hibrida. Anggrek alam atau anggrek spesies
merupakan anggrek yang belum mengalami persilangan yang masih hidup alami
hibridisasi antara dua atau lebih genus (Agustin dan Widowati, 2015).
Anggrek alam atau anggrek hutan adalah sumber utama plasma nutfah
Dendrobium adalah salah satu genus anggrek yang banyak diminati. Dendrobium
berasal dari kata “Dendron” dalam bahasa Yunani berarti pohon dan “Bios”
artinya hidup. Jadi Dendrobium bisa diartikan sebagai anggrek yang hidup
menempel di pohon. Sekitar 1.000-1.500 spesies dendrobium tersebar di daerah
Anggrek spesies atau anggrek alam yang ada di Indonesia perlu dilestarikan,
karena jumlahnya relatif sedikit. Hal ini disebabkan laju perkembangbiakan relatif
lebih rendah di alam. Selain anggrek alam, juga dikenal anggrek hybrid yang
diperoleh dari persilangan oleh manusia dengan tujuan untuk mendapatkan bunga
yang berbeda dengan induknya, maupun bunga yang lebih indah baik warna dan
motifnya. Selain anggrek alam dan anggrek hybrid, ada juga anggrek endemik
yang dimiliki oleh suatu daerah. Contohnya Vanda tricolor, yang merupakan
Bunga anggrek memiliki lima bagian utama, yaitu kelopak bunga atau
sepal umumnya memiliki tiga kelopak bunga atau spalum. Mahkota bunga atau
petal juga tersusun atas tiga helai dan membentuk struktur segi tiga. Benang sari
atau putik juga ada dua macam, yaitu monandrae dan diandrae. Benang sari dan
tangkai kepala putik menyatu atau bisa disebut column. Tepung sari pada column
berbentuk gumpalan yang melekat dikenal dengan polinia. Bakal buah atau ovari
terletak di bawah mahkota bunga biasanya menyatu dengan tangkai bunga. Buah
anggrek merupakan hasil dari proses penyerbukan atau pembuahan selama 3-9
yaitu, konvensional dan metode kultur in vitro. Usaha peningkatan anggrek secara
melalui kultur in vitro, jumlah anakan yang didapat lebih banyak dalam waktu
yang relatif lebih singkat (Hartati et al., 2019). Salah satu upaya untuk
melalui persilangan antar spesies yang berbeda yang dikenal dengan persilangan
tanaman baru yaitu dengan cara menyilangkan dua atau lebih tanaman yang
tanaman melalui rekombinasi gen dan untuk mendapatkan hibrid vigor. Pemilihan
tetua atau kombinasi hibrid merupakan hal yang sangat penting dalam pemuliaan
tanaman dan hal tersebut sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan program
bentuk yang menarik, mahkota bunga kompak dan bertekstur tebal sehingga dapat
tahan lama sebagai bunga potong, jumlah kuntum banyak dan tidak ada kuntum
bunga yang gugur dini akibat kelainan genetis serta produksi bunga tinggi. Oleh
dan tahan terhadap patogen penyebab penyakit serta cekaman lingkungan (Hartati
et al., 2014).
Infeksi virus menjadi salah satu faktor pembatas dalam budi daya anggrek.
Infeksi virus pada tanaman anggrek menyebabkan penurunan vigor tanaman dan
Praktikum ini dilaksanakan di Jl. H. Lamuse BTN Fadil Indah Blok A.1,
Kendari Permai, Wanggu, pada hari Sabtu, 4 Juni 2022 pukul 07:00 WITA -
selesai.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu tusuk gigi, label
Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum ini yaitu kamera Hp.
1. Memilih bunga yang telah membuka penuh dan dalam keadaan segar pada
kuning.
5. Memasukkan pollinia yang berada pada ujung tusuk gigi kedalam kelamin
persilangan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Kuning (Betina) x
Merah (Jantan)
3. Ungu (Betina) x
Kuning (Jantan)
4.2. Pembahasan
klasifikasi yang dapat menunjukkan tingkat dan hubungan antara kultivar sebagai
jauh hubungan kekerabatan suatu spesies maka semakin sulit untuk disilangkan.
daun, batang, bunga, buah, akar dan lain sebagainya yang mencakup seluruh
daun, maupun akar dapat digunakan sebagai acuan dalam program pemuliaan
tanaman untuk memperoleh karakter unggul yang diharapkan. Hal ini karena
hubungan secara genetik yang merupakan informasi dasar yang diperlukan untuk
kegiatan pemuliaan tanaman. Oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan dalam
mengetahui hubungan kekerabat an antar tetua yang dipilih sebagai sumber gen.
Salah satu pembatas keberhasilan persilangan adalah kedekatan hubungan
kekerabatan genetik antar tetua. Pemilihan induk jantan dan betina yang akan
termasuk sifat yang dominan, seperti ukuran bunga, warna dan bentuk bunga,
kuntum bunga induk betina masih segar atau berwarna kehijauan. Beberapa hari
kemudian kelopak dan mahkota bunganya layu, kering dan akhirnya rontok,
kemudian muncul calon buah yang berbentuk memanjang dan berwarna hijau. Hal
ini selaras dengan pendapat Hartati et al., 2014, jika persilangan dilakukan kurang
dari 1 minggu maka permukaan stigma reseptif terhadap serbuk sari. Setelah 2
minggu, bunga menutup dan serbuk sari menjadi coklat dan reseptif. Kegagalan
dalam persilangan juga dapat disebabkan belum masaknya alat kelamin jantan
(anthera) atau alat kelamin betinanya (stigma) yang belum siap sehingga persarian
tidak terjadi.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
varietas baru dengan warna dan bentuk yang menarik serta mahkota bunga.
apabila 3- 4 hari setelah persilangan tangkai kuntum bunga induk betina masih
segar atau berwarna kehijauan. Beberapa hari kemudian kelopak dan mahkota
bunganya layu, kering dan akhirnya rontok, kemudian muncul calon buah yang
5.2. Saran
Saran saya pada praktikum kali ini yaitu praktikan harus lebih
dilakukan dapat tercapai sesuai harapan. Prakktikan juga harus dapat memahami
secara genetik yang merupakan informasi dasar yang diperlukan untuk parktikum
pemuliaan tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Dewanti P, Magfiroh IS dan Widuri LI. 2022. Pelatihan Budidaya Anggrek untuk
Peningkatan Jiwa Wirausaha Bagi Masyarakat Pecinta Anggrek
Kabupaten Jember. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat. 6(1): 71-80.
Hartati S, Budiyono A dan Cahyono O. 2016. Pengaruh NAA dan BAP terhadap
Pertumbuhan Subkultur Anggrek Hasil Persilangan Dendrobium biggibum
X Dendrobium liniale. Journal of Sustainable Agriculture. 31(1): 33-37.
Yudistira L, Swandari T dan Setyorini T. 2020. Kajian Fenologi Bunga dan Uji
Reseptivitas Stigma serta Morfologi Polen Anggrek Kalajengking
(Arachnis flosaeris) di Maguwoharjo, Sleman. Jurnal Ilmu-Ilmu
Pertanian. 18(2): 171-178.