Anda di halaman 1dari 12

REVIEW JURNAL

Judul Peingkatan Mutu Tanaman Hias Anggrek Alam Phalaenopsis


Melalui Kegiatan Persilangan
Jurnal Pengabdian Masyarakat
Volume & Halaman 68-71
Tahun 1 Oktober
Penulis Zulkaidhah1, Muslimin , Andi Sahri Alam , Bau Toknok
Reviewer Unaisyah Romadhoni
Tanggal 24 November 2020

Abstrak Jurnal yang berjudul “ Peningkatan Mutu Tanaman Hias


Anggrek Alam Phalaenopsis Melalui Kegiatan Persilangan” ini
mudah dipahami, karena langsung menuju ke topik pembahasan
yang akan dibahas.
Abstrak dari jurnal ini berisi tentang pentingnya ketersediaan
bibit yang bermutu untuk memenuhi permintaan pasar yang
cenderung meningkat dan pegembangan tanaman anggrek melalui
kegiatan persilangan.
Pengantar Pengantar pada jurnal ini menjelaskan tentang hibridasi atau
persilangan pada anggrek Phalaenopsis celebencis dan
Phalaenopsis venosa yang berpotensi sebagai tetua untuk
menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong yang dimana
prospek tanaman anggrek untuk bunga potong masih sangat cerah
untuk dikembangkan. Namun belum dimanfaatkan secara
proporsional. Rendahnya produksi anggrek disebabkan kurang
tersedianya bibit bermutu, budidaya yang kurang efisien serta
penanganan tanaman anggrek yang kurang baik.
Untuk memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat
diperlukan ketersediaan bibit yang bermutu dan dalam jumlah
banyak. Salah satu cara meningkatkan mutu tanaman anggrek
dengan cara persilangan
Metode penelitian Metode yang digunakan yaitu metode persilangan yang
dilaksanakan di green house dan perbanyakan melalui kultur
jaringan yang dilaksanakan di laboratorium ilmu-ilmu Kehutanan
Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako. Jenis anggrek yang
disilangkan adalah anggrek jenis Phalaenopsis celebencis dan
Phalaenopsis venosa. Metode kultur jaringan dilakukan dengan
menggunakan bagian tanaman sebagai sumber eksplan. Tahapan
dalam kultur jaringan yaitu Pembuatan media, Inisiasi, Sterilisasi,
Multiplikasi, Pengakaran dan Aklimatisasi.
Hasil penelitian Hasil yang dicapai dalam penelitian rangkaian kegiatan penelitian
ini yaitu :
1. Bahan Indukan
Bahan indukan anggrek alam yang disilangkan yaitu
Phalaenopsis celebencis dan Phalaenopsis venosa yang diperoleh
dari berbagai sumber, seperti kelompok-kelompok tani anggrek
yang menjadi mitra kegiatan, selain itu juga diperoleh dari beberapa
nursery yang ada di Kota Palu. Indukan ini yang menjadi sumber
bahan baku untuk kegiatan persilangan. Anggrek yang dijadikan
indukan dipilih anggrek yang berkualitas baik (sehat, memiliki
daun yang lebar dan segar, bunganya segar dan besar serta terbebas
dari serangan hama dan penyakit)

(Indukan Anggrek Alam Phalaenopsis celebencis dan Phalaenopsis


venosa)

2. Persilangan Tanaman Anggrek


Jenis anggrek yang disilangkan adalah Phalaenopsis celebencis
dan Phalaenopsis venosa. Widiastoety (2001) dalam Andayani
2007 melaporkan bahwa persilangan akan berhasil apabila
dilakukan sehari atau dua hari setelah bunga mekar. Setiap jenis
anggrek memiliki masa subur yang berbeda-beda, oleh karena itu
perlu diketahui waktu yang tepat untuk melakukan persilangan
pada anggrek agar diperoleh tingkat keberhasilan yang tinggi
(Damayanti 2006)

(Hasil Persilangan)
3. Perbanyakan Dengan Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah teknik pengisolasian bagian tanaman
seperti organ, jaringan, sel dan protoplast yang selanjutnya
ditumbuhkan dalam media buatan secara aseptik sehingga bagian-
bagian tersebut beregenerasi menjadi tanaman lengkap.
Perbanyakan cepat secara kultur jaringan melalui biji dilakukan
dengan alasan biji tidak mempunyai endosperm atau berukuran
sangat kecil (Andiani, 2008). Perbanyakan kultur jaringan secara
vegetatif akan dihasilkan keturunan yang sama dengan induknya
karena sel-selnya bersifat stabil, kecuali ada perlakuan khusus yang
mengakibatkan perubahan susunan genetiknya. Dengan alasan
tersebut, perkembangbiakkan tanaman anggrek dengan cara kultur
jaringan dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan genetik.
Dengan demikian, anakan yang dihasilkan akan mempunyai ciri
dan sifat seperti induknya, mendapatkan keseragaman bibit,
menghasilkan anakan dalam jumlah besar.

(Proses Kultur Jaringan)

(Aklimatisasi)

(Anakan Hasil Kultur Jaringan)

4. Pemasaran Pola
Pemasaran yang dijalankan dalam kegiatan ini yaitu melalui jalur
kemitraan dengan beberapa nursery yang ada di kota Palu, instansi
pemerintah/swasta, maupun perorangan (hobbies), selain itu
pemasaran juga dilakukan via Online melalui Toko Online di
bawah naungan IbIKK. Selain produk dalam bentuk bunga
anggrek, juga dilakukan penjualan produk sampingan dari kegiatan
ini berupa pupuk organik cair, media tanam (arang) dan souvenir
anggrek

(Produk Sampingan)

Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa target kegiatan ini berupa pemasaran


anggrek hasil kultur jaringan dari hasil persilangan dapat tercapai
dengan baik. Rangkaian kegiatan memberikan kontribusi besar baik
terhadap institusi maupun bagi Masyarakat.
Kekuatan 1. Teori dan model analisis yang digunaka sudah baik, Abstrak
yang ditulis cukup menyeluruh dan mudah dipahami oleh pembaca.
3. Penulis detail dalam memberikan hasil penelitiannya dengan
bukti gambar yang sudah di cantumkan.
4. Penggunaan bahasa yang digunakan oleh penulis cukup mudah
dipahami.
Kelemahan Kesimpulan dalam jurnal tersbut kurang mencangkup semua
pembahasan.
DAFTAR PUSTAKA
Andayani Neny 2007. Pengaruh Waktu Pollinasi Terhadap Keberhasilan Persilangan
Anggrek Dendrobium. Buletin Ilmiah Instiper 14 (2): 14-21.

Andiani Y. 2008. Usaha Pembibitan Anggrek Dalam Botol (Tehnik In Vitro). Seri
Pertanian Modern. Bantul, Yogyakarta.

Damayanti Farida 2006. Laporan Akhir Program Hibah Kompetisi (PHK) A3:
Pembentukan Beberapa Hibrida Anggrek serta Pengaruh Beberapa Media Perkecambahan
dan Media Perbanyakan Cepat secara In Vitro pada Beberapa Anggrek Hibrida. Bandung:
Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas Padjajaran.

Kartikaningrum Suskandari, Dyah Widiastoety, Yusdar Hilman, Nina Solvia, dan RW


Prasetio 2007. Laporan Akhir: Koleksi, Karakterisasi dan Konservasi In Vivo Plasma Nutfah
Anggrek. Segunung: Balai Penelitian Tanaman Hias Segunung, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hortikultura, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen
Pertanian.

Kartohadiprodjo Nies Sumardi dan Gandhi Prabowo 2010. Asyiknya Memelihara


Anggrek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Widiastoety D, NinaS, dan Muchtar S. 2010.
Potensi Anggrek Dendrobium dalam Meningkatkan Variasi dan Kualitas Anggrek Bunga
Potong.Jurnal Litbang Pertanian. 29(3): 101-106
REVIEW JURNAL
Judul Keanekaragaman Jenis Anggrek Pada Beberapa Penangkaran
Desa Ampere dan Desa Ampera dan Desa Karunia Kecamatan
Palolo Kabupaten Sigi
Jurnal Warta Rimba
Volume & Halaman Volume 6 nomor 3
Tahun September 2018
Penulis Hertia Setia Fandani, Sri Ningsih Mallomasang, I Nengahkorja
Reviewer Silvi Asalavi (200311100009)
Tanggal 24 November 2020

Abstrak Abstrak dari jurnal ini berisi tentang hutan secara umum dikenal
sebaai sumberdaya yang sangat unik karena adanya proses
interaksinya antara berbagai komponen penyusun. Setiap bentuk
ekosistem hutan memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam
hal pemenuhan kebutuhan akan kondisi lingkungan termasuk iklim.
Indonesia adalah negara yang menyimpan kekayaan plasma nutfah
anggrek terbesar di dunia. Indonesia punya sekitar 6.000 spesies
dari 26.000 tanaman anggrek dunia.
Pengantar Pengantar dari jurnal ini menjelaskan tentang Indonesia
merupakan Negara yang menyimpan kekayaan plasma nutfah
anggrek paling besar di dunia. Dari sekitar 26.000 spesies,
Indonesia memiliki sekitar 6.000 spesie tanaman anggrek dunia.
Indonesia merupakan Negara tropis dan memiliki kondisi
lingkungan yang memenui syarat untuk menjamin kehidupan
tanmn anggrek. Tanaman anggrek di Indonesia diperkirakan ada
sekitar 5.000 jenis (Heriswanto, 2009)
Dengan adanya beberapa penangkaran Dengan adanya beberapa
penangkaran anggrek di Sulawesi Tengah terdapat penangkaran
anggrek dibeberapa penangkaran khususnya yang ada di Desa
Ampera dan Desa Karunia. Dipenangkaran ini belum
pernahdilakukan penelitian sehingga belum diketahui jenis-jenis
dan sumber anggrek dari mana maka perlu dilakukan penelitian
mengenai Keanekaragaman Jenis Anggrek yang bertempat di SMA
Negeri 6 Sigi dan di salah satu penangkaran pribadi milik Pak
Sardin. Berdasarkan uraian tersebut di atas bahwa informasi
mengenai keanekaragaman jenis anggrek yang ada di beberapa
Penangkaran Desa Ampera dan Desa Karunia masih sangat kurang.
Oleh sebab itu rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana
Keanekaragaman Jenis Anggrek yang ada dibeberapa Penangkaran
Desa Ampera dan Desa Karunia Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi.
Metode penelitian Metode penelitian dari jurnal ini Waktu dan Tempat Penelitian
ini dilaksanakan mulai bulan April sampai Juni 2017. Lokasi
penelitian bertempat di Penangkaran SMA Negeri 6 Sigi yang ada
di Desa Ampera dan Penangkaran pribadi milik Pak Sardin di Desa
Karunia Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi.
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri atas data primer dan data sekunder.
a. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan atau
observasi secara langsung dilokasi penelitian. Data yang
dikumpulkan meliputi jenis anggrek, jumlah individu anggrek
setiap jenisnya, dan sumber anggrek yang ditemukan pada lokasi
penelitian berdasarkan ekspert dengan menggunakan buku panduan
identifikasi anggrek.
b. Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur dan telusuran
pustaka serta beberapa data-data penunjang lainnya dari beberapa
pihak dan instansi yang mempunyai kaitan erat dengan penelitian
ini. Data sekunder meliputi keadaan umum lokasi penelitian, luas
wilayah dan letak wilayah.
Hasil penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di penangkaran
SMAN 6 SIGI dan di penangkaran pribadi milik Pak Sardin
ditemukan 14 genus anggrek yang terdiri atas 31 spesies. Anggrek
alam adalah anggrek yang masih asli dari alam yang belum
dilakukan perkawinan silang atau kultur jaringan. Anggrek yang
dijumpai di Desa Ampera dan Desa Karunia pada dua penangkaran
(SMAN 6 Sigi dan Penangkaran pribadi milik Pak Sardin). Dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Indeks Keanekaragaman Anggrek Alam di Desa Ampera
dan Desa Karunia
No Jenis-jenis anggrek Jumlah H’
spesies
1. Appendicula anceps 10 0,0940
2. Appendicula congonera 7 0,0719
3. Arundina graminifolia 12 0,1071
4. Bulbophyllum lobbi 7 0,0870
5. Bulbophyllum 21 0,0870
echinolbium
6. Bulbophyllum sp 1 9 0,2053
7. Calanthe tripiculata 9 0,1193
8. Calanthe sp 1 9 0,0796
9. Coelogyne asperata 32 0,0719
10. Coelogyne celebensis 14 0,1671
11. Coelogyne rochuaenii 8 0,0796
12. Coelogyne sp 1 7 0,0719
13. Cimbidium ensifolium 23 0,0870
14. Cimbidium 8 0,0796
finlaysonianum
15. Dendrobium discolor 7 0,0719
16. Dendrobium indivisum 9 0,0870
17. Dendrobium merpati 8 0,0719
18. Dendrobium 26 0,1807
machopyllum
19. Dendrobium sp 1 7 0,0719
20. Dendrobium sp 2 4 0,0466
21. Eria multiflora 9 0,0870
22. Gramathopyllum 40 0,2338
stapelliforum
23. Luisia javanica 9 0,0870
24. Phalaenopsis celebensis 19 0,1473
25. Phalaenopsis amabilis 9 0,1071
26. Phalaenopsis vennosa 12 0,0870
27. Phalaenopsis sp 1 7 0,0719
28. Spathoglogtis picata 19 0,1473
29. Spathoglogtis sp 1 9 0,0870
30. Vanda jennae 12 0,1071
31. Vandopsis fissochiloedes 7 0,0719
jumlah 389 3,2581

Tabel menunjukan bahwa secara keseluruhan indeks


keanekaragaman spesies (H’) anggrek alam di Penangkaran Desa
Ampera dan Desa Karunia tergolong dalam kategori tinggi yaitu
sebesar 3,25. Hal ini sesuai dengan kriteria tingkat keanekaragaman
jenis, dimana menurut Fachrul (2007), kisaran pengelompokan
indeks keanekaragaman yaitu keanekaragaman rendah apabila
H.<H.3. Tingkat indeks keanekaragaman jenis anggrek alam yang
ditemukan di Desa Ampera dan Desa Karunia khususnya di
penangkaran pribadi milik pak sardin H’ tergolong dalam kategori
sedang yaitu sebesar 2,3526 dan di penangkaran SMA 6 Sigi
tergolong kategori tingi yaitu sebesar 3,013. Data indeks
keanekaragaman jenis anggrek alam yang ada di penangkaran
pribadi milik pak sardin dan SMA 6 Sigi dapat dilihat dilampiran.

Kesimpulan Dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :


1. Jenis anggrek yang dijmpai dipenangkaran Desa Ampera
sebanyak 14 genus yang terdiri dari 31 spesies, genus-genus
anggrek yang ditemukan yaitu : Appendicula, Arundina,
Bulbophyllum, Calanthe, Coelogyne, Cymbidium, Dendrobium,
Eria, Grammatophyllum, Luisia, Phalaenopsis, Spathoglotis, Vanda
dan Vandopsis.
2. Keanekaragaman jenis anggrek alam dipenangkaran Desa
Ampera tergolong melimpah (banyak) yaitu dengan nilai indeks
keanekaragaman jenis (H') sebesar 3,25 sebanyak 389 individu.
Indeks H' tertinggi yaitu pada spesies anggrek Grammatophyllum
stapeliiflorum dengan H' sebesar 0,2338 sebanyak 40 individu.
Sedangkan indeks H' terendah yaitu pada spesies anggrek
Dendrobium sp 2 dengan nilai H' sebesar 0,0466 sebanyak 4
individu.
Kekuatan Kekuatan dari jurnal ini penulis menggunakan bahasa yang
sederhana sehingga mudah dipahami
Kelemahan Penulis kurang lengkap dalam menyampaikan metode
DAFTAR PUSTAKA
Anggrek-lintang., 2014. How To Spot Bullbophyllum. AnggrekLintang.www.anggrek
lintang.com/how-to/spot/bulbophyllum.Di Akses 02 Juni2017.
Assagaf M. H. 2010.,1001 SpesiesAnggrek yang DapatBerbunga di Indonesia. Libra,Jakarta
Bahari R., 2010., Keanekaragaman Jenis Anggrek Di Desa Mataue Kawasan Jurnal Warta
Rimba E-ISSN : 2579-6287 Volume 6. Nomor 3. P-ISSN : 2406-8373September 2018 20
Taman Nasional Lore Lindu. Skripsi. Fahutan Untad. (Tidak dipublikasikan).
Dyah Rahmatia dan Pipit Pitria, 2007.,Si Cantik Anggrek, IP Books. Surabaya
Fachrul, M.F 2007. Metode sampling Bioekologi. PT. Bumi Aksara : Jakarta.
Frankie H. 2006., Orchids of Indonesia. Vol. 1.Indonesia Orchid Society. Jakarta
Heriswanto, K. 2009., “Berkibarlah AnggrekAnggrek Indonesia”. BBI Dinas Kelautan dan
Pertanian Propinsi DKI Jakarta: Jakarta.
KSIFP UNS., 2012.,Varietas Baru Anggrek Spathoglottis yang Menawan. Blog resi
Kelompok Studi Ilmia (KSI) Fakultas Pertanian Universitas Sebelas MaretSurakarta.
Latief, S.M,. 1960.,Bunga Anggrek Permata Belantara Indonesia. PT Sumur, Bandung.
Nursub’i. F. Panggabean. I. BR, Abduh. M, Johanuddin. D, Setiawan. R, Helmi, M. 2011.
Keanekaragaman Hayati Jenis Anggrek Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya. Edisi ke
1.Sintang : TNBBR Paramitha,I.G.A.A.P, Ardhana, I.G.P.,
Pharmawati, M.,. 2012. Keanekaragaman Anggrek Epifit di Kawasan Taman Wisata Alam
Danau Buyan-Tamblingan Jurnal Metamorfosa 1 (1) : 11-16 Odum, E.P. 1971.
Fundamentals of Ecology.Third Edition.
Philadelphia: W.B Sounders C0Rustam, 2011. Identifikasi Jenis Anggrek Alam Di Jalur
Pendakian Bulu Toropupu Desa Namo. Skripsi Fakultas Kehutanan Untad (Tidak
dipublikasikan)
Sugianto, A., 1994. Analisis Kuantitatif. Usaha Nasional. Surabaya.
Tjitropranoto P., 2012. Arundina Graminifolia
(D.Don) Hochr. Pencinta Anggrek Indonesia(PAI).www.pai.or.id/Index.php/artikel/a-to-z
anggrek/114 arundinagraminifolia-d-don-hochr. Di Akses 02Juni 2017.
REVIEW JURNAL
Judul Identifikasi dan Karakterisasi Anggrek Alam (Orchidaceae)
dengan Cara Eksplorasi Di Hutan Irenggolo Desa Jugo
Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri
Jurnal Produksi Tanaman
Volume & Halaman Vol. 6 No.11
Tahun November 2018
Penulis Juwik Novitasari dan Andy Soegianto
Reviewer Rina Ayu Elvania 200311100008
Tanggal 24 Desember 2020

Abstrak Abstrak dari jurnal ini berisi tentang penjelasan mengenai


anggrek,kondisi anggrek di Indonesia dan menjelaskan mengenai
metode pengamatan yang dilakukan peneliti.
Penghantar Penghantar pada jurnal ini menjelaskan tentang fakta bahwa
anggrek alam yang berada di Jawa terancam
keberadaannya,karena banyaknya aktivitas seperti
perkebunan,pertanian, industri kehutanan,perdagangan dan
industri yang cenderng merabah ke hutan alam di Jawa. Kondisi
ini yang dapat mendorong laju kerusakan habitat alami anggrek.
Indonesia memiliki kekayaan ragam spesies tersebut semakin
mendekati kepunahan. Berbagai spesies perlu diteliti
kekerabatannya dalam rangka mendukung program pemulihan
tanaman.Karakterisasi morfologi anggrek diperlukan untuk
pelestarian plasma nutfah anggrek di Indonesia serta menyeleksi
ragam plasma nutfah anggrek yang memiliki sifat – sifat unggul
untuk dijadikan tetua dalam persilangan.
Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksplorasi.Pengamatan dilakukan dengan teknik sampling
sistematik.
Hasil penelitian Hasil penelitian dari jurnal ini menyatakan bahwa terdapat 28
spesies anggrek yang berbeda dan dari jumlah spesies yang
ditemukan tersebut menyatakan bahwa perkembangan keragaman
anggrek mengalami peningkatan dari hasil penelitian
sebelumnya.Banyaknya genus baru yang ditemukan pada
penelitian kali ini dimungkinkan karena pada penelitian
sebelumnya genus tersebut mengalami dormansi,sehingga
keberadaan anggrek tersebut tidak terdeteksi pada saat dilakukan
penelitian sebelumnya.
Berdasarkan hasil analisis komputasi dari karakteristik
anggrek ditemukan terbagi menjadi sembilan
kelompok.Kelompok pertama yaitu hanya berisi satu spesies
saja.Kelompok kedua memiliki anggota kelompok dengan genus
yang sama.Kelompok ketiga terdiri dari lima spesies.Kelompok
keempat terdiri dari empat spesies.Kelompok lima terdiri dari dua
spesies yang memiliki genus sama. Kelompok keenam terdiri dari
enam spesies anggrek. Kelompok ketujuh hanya terdiri dari satu
spesies saja,kelompok kedelapan memiliki spesies yang
seluruhnya merupakan anggrek tanah. Kelompok terakhir pada
pengelompokkan berdasarkan koefisien 0,83 terdiri dari tiga
spesies.
Perbaikan genetik spesies hanya bisa dilakukan jika terdapat
perbedaan genetik diantara tetuanya.Semakin beragam genetik
maka semakin besar kemungkinan diperoleh genotip unggul.
Perkawinan tetua dengan variasi genetik yang relatif tinggi akan
menghasilkan individu dengan heterozigosita lebih tinggi.
Kesimpulan Berdasarkan hasil eksplorasi tanaman anggrek yang dilakukan
di Hutan Irenggolo, didapatkan 28 spesies anggrek yang
berbeda,dan berdasarkan dari jumlah spesies yang ditemukan,
perkembangan keragamaan anggrek yang berada di hutan
Irenggolo mengalami peningkatan,jika dibandingkan pada
penelitian sebelumnya.
Kekuatan 1.Teori dan model analisis yang digunakan tepat
2. Abstrak yang ditulis cukup menyeluruh
3. Penulis cukup detail dalam memberikan hasil yang didapat
dalam melakukan penelitiannya
4. Penggunaan bahasa dan analisis yang digunakan oleh penulis
mudah dipahami.
Kelemahan 1.Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi
dari jurnal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Novitasari,Juwik.dan Soegianto,Andy.2018.Identifikasi dan Karakterisasi Anggrek Alam
(orchidaceae) dengan Cara Eksplorasi Di Hutan Irenggolo Desa Jugo Kecamatan Mojo
Kabupaten Kediri.Jurnal Produksi Tanaman

Anda mungkin juga menyukai