Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karna berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah biologi mengenai Pengaruh Pupuk
Kompos Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Sawi Hijau ini, yang telah
kami buat berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan sebelumnya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, dikarenakan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang kami miliki.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada teman teman dan
kepada pihak yang membantu juga kepada guru pembimbing kami sehingga terselesaikannya
makalah ini. Kami berharap dengan dibuatnya laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan khususnya bagi kami penyusun. Amin.
1 | P e n g a r u h K o m p o s Te r h a d a p Ta n a m a n S a w i
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sawi hijau (Brassica rapa var. Parachinensis L.) merupakan salah satu komoditas
tanaman hortikultura dari jenis sayur sayuran yang di menfaatkan daun-daun yang masih
muda. Daun sawi sebagai makanan sayuran memiliki macam-macam manfaat dan kegunaan
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Sawi selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan
sayuran, juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Selain itu sawi juga digemari oleh
konsumen karena memiliki kandungan pro-vitamin A dan asam askorbat yang tinggi. Ada dua
jenis caisin/sawi yaitu sawi putih dan sawi hijau.
Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara
menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup. Untuk membuat
pupuk kompos diperlukan bahan baku berupa material organik dan organisme pengurai.
Organisme pengurainya bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme.
B. Hipotesa
Pemakaian pupuk kompos dalam penanaman sawi hijau, diduga dapat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanamannya. Hal tersebut disebabkan karena
kompos dapat menyerap unsur hara lebih baik dengan bantuan mikroba. Sawi yang dipupuk
dengan kompos cenderung lebih baik kualitasnya dibandingkan dengan sawi yang tidak
mendapatkan perlakuan (kontrol). Hasil panennya pun lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih
segar, dan lebih enak.
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh pupuk kompos terhadap tanaman yang diberi perlakuan dan tidak
diberi perlakun (kontrol);
Mengetahui perbedaan tanaman yang diberi perlakuan dan tidak diberi perlakuan
(kontrol).
2 | P e n g a r u h K o m p o s Te r h a d a p Ta n a m a n S a w i
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sawi Hijau (Brassica rapa var. Parachinensis L)
Sawi atau Caisim (Brassica sinensis L.) termasuk famili Brassicaceae, daunnya
panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Sawi mengandung pro vitamin A dan Asam
Askorbat yang tinggi. Tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin,
sehingga, jenis sayuran ini mudah tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi, tapi lebih
baik di dataran tinggi. Biasanya dibudidayakan di daerah ketinggian 100 500 m dpl, dengan
kondisi tanah gembur, banyak mengandung humus, subur dan drainase baik. Bila ditanam
pada suhu sejuk tumbuhan ini akan cepat berbunga
Sawi merupakan herba semusim yang mudah tumbuh. Perkecambahannya epigeal.
Sewaktu muda tumbuh lemah, tetapi setelah daun ketiga dan seterusnya akan membentuk
setengah roset dengan batang yang cukup tebal, namun tidak berkayu. Daun elips, dengan
bagian ujung biasanya tumpul. Warnanya hijau segar, biasanya tidak berbulu. Menjelang
berbunga sifat rosetnya agak menghilang, menampakkan batangnya. Bunganya kecil,
tersusun majemuk berkarang. Mahkota bunganya berwarna kuning, berjumlah 4 (khas
Brassicaceae). Benang sarinya 6, mengelilingi satu putik. Buahnya menyerupai polong tetapi
memiliki dua daun buah dan disebut siliqua. sawi adalah tumbuhan kuning, yang merambat.
Kegunaan lainnya, karena mudah tumbuh dan responsif terhadap perubahan lingkungan, sawi
sering dimanfaatkan sebagai tumbuhan percobaan untuk pemupukan, kesuburan tanaman,
gangguan karena kurangan hara, serta bioremediasi.
B. Pupuk Kompos
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan
organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam
kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik. Sedangkan
pengomposan adalah proses di mana bahan organik mengalami penguraian secara biologis,
khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.
Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat
terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang,
pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
Secara alami bahan-bahan organik akan mengalami penguraian di alam dengan bantuan
mikroba maupun biota tanah lainnya. Namun proses pengomposan yang terjadi secara alami
berlangsung lama dan lambat.
Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik
tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air
tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan
penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara
dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi
serangan penyakit.Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik
kualitasnya.
3 | P e n g a r u h K o m p o s Te r h a d a p Ta n a m a n S a w i
BAB 3
METODE PENANAMAN & HASIL PENGAMATAN
A. Waktu Penanaman
Penanaman bibit sawi hijau kelompok kami dimulai dari melakukan persemaian
terlebih dahulu yang berlangsung pada hari Minggu, tanggal 23 Agustus 2015, pukul 16.00
WIB.
C. Langkah Kerja
Langkah langkah penanaman yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
Pertama tama kami melakukan penanaman dengan metode persemaian (menyebar bibit
bibit sawi pada sebidang tanah didua lahan berbeda. Satu lahan tanah diberi perlakuan
dengan menambahkan pupuk kompos sedangkan lahan satunya tidak diberi perlakuan.
Setelah 1 minggu bibit tersebut dipindahkan kedalam polybag. Berikut langkahnya :
1.
2.
3.
4.
Siapkan semua alat dan bahan yang akan dibutuhkan untuk penanaman sawi hijau;
Masukan tanah yang sudah dicangkul kedalam 6 polybag;
Masukan bibit sawi hijau pada masing masing polybag;
Taburkan pupuk kompos pada 3 polybag untuk tanaman yang diberi perlakuan,
sedangkan 3 polybag lainnya tidak diberi perlakuan (kontrol).
5. Beri label pada masing masing polybag untuk memudahkan pengamat dalam
membedakan tanaman perlakuan dan kontrol;
6. Siram masing masing polybag dengan air secukupnya untuk pemberian nutrisi pada
tanaman;
7. Amati tinggi tanaman, jumlah daun, dan lebar daun setiap seminggu sekali.
D. Tabel Pengamatan
4 | P e n g a r u h K o m p o s Te r h a d a p Ta n a m a n S a w i
No.
Bagian
yang
diamati
Tinggi
Tanaman
(cm)
Jumlah Daun
(cm)
Lebar Daun
(cm)
1.
2.
3.
Kontrol
Perlakuan
2,5
2,5
2,5
2,5
1,6
No.
Bagian
yang
diamati
Tinggi
Tanaman
(cm)
Jumlah Daun
(cm)
Lebar Daun
(cm)
1.
2.
3.
Kontrol
Perlakuan
4,3
5,4
5,6
4,2
3,2
3,4
2,7
2,7
No.
1.
2.
3.
Bagian
yang
diamati
Tinggi
Tanaman
(cm)
Jumlah Daun
(cm)
Lebar Daun
(cm)
Kontrol
Perlakuan
6,8
7,7
7,6
6,2
5,3
3,2
3,4
3,6
3,4
2,5
5 | P e n g a r u h K o m p o s Te r h a d a p Ta n a m a n S a w i
No.
Bagian
yang
diamati
Tinggi
Tanaman
(cm)
Jumlah Daun
(cm)
Lebar Daun
(cm)
1.
2.
3.
Kontrol
Perlakuan
11,9
15,5
19,4
18,5
13,6
13,5
6,7
6,8
4,2
No.
Bagian
yang
diamati
Tinggi
Tanaman
(cm)
Jumlah Daun
(cm)
Lebar Daun
(cm)
1.
2.
3.
Kontrol
Perlakuan
21
25
24
24,5
18,5
19
7,7
10
8,4
10
5,9
7,5
No.
1.
2.
3.
Bagian
yang
diamati
Tinggi
Tanaman
(cm)
Jumlah Daun
(cm)
Lebar Daun
(cm)
Kontrol
Perlakuan
24,4
27,6
24
24
25
25,9
9,5
10,1
7,1
8,7
6 | P e n g a r u h K o m p o s Te r h a d a p Ta n a m a n S a w i
ke- Minggu
GAMBAR
Kontrol
Perlakuan
Persemaian :
Hasil :
7 | P e n g a r u h K o m p o s Te r h a d a p Ta n a m a n S a w i
BAB 4
PEMBAHASAN
Aspek Lingkungan :
Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari
sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan
sampah;
Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.
8 | P e n g a r u h K o m p o s Te r h a d a p Ta n a m a n S a w i
9 | P e n g a r u h K o m p o s Te r h a d a p Ta n a m a n S a w i
BAB 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari proses penanaman dan pengmatan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa
pupuk kompos dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan juga hasil produksi
tanaman sawi hijau. Hal ini dikarenakan dengan adanya kompos, adapula aktivitas mikroba
yang sangat membantu tanaman untuk tumbuh dengan terus menyerap unsur hara dari tanah
dan melindungi tanaman dari serangan penyakit. Sehingga tanaman tetap tumbuh dengan
baik dan terjaga kualitasnya.
B. Saran
Untuk mendapatkan tanaman dengan kualitas yang baik, apapun media tanamnya,
gunakanlah pupuk kompos agar tanaman tetap mendapatkan unsur haranya dengan lebih baik
dan menghindari tanaman dari serangan penyakit dan pengerasan struktur tanahnya.
10 | P e n g a r u h K o m p o s Te r h a d a p T a n a m a n S a w i
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kompos
https://id.wikipedia.org/wiki/Bok_choy
https://id.wikipedia.org/wiki/Sawi
http://coretaanintan.blogspot.co.id/2015/09/laporan-budidaya-tanaman-sawi-hijau.html
Irnaningtyas. 2015. Biologi SMA kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
11 | P e n g a r u h K o m p o s Te r h a d a p T a n a m a n S a w i