Anda di halaman 1dari 8

PENCANDRAAN TUMBUHAN

Nama : Wahyu Tisyahr Khairani

NIM : 24020120140135

LABORATORIUM BIOLOGI DASAR

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2020
No Gambar dokumentasi

1.

2 1

4 3
5

Akar Cabai Rawit


2.

2
3
Batang Cabai Rawit

3.

3
Daun Cabai Rawit
4.
1 4
2 5
3

Bunga Cabai Rawit

5.
1

2
3

Buah dan Biji Cabai Rawit

Keterangan
Akar
1. Pangkal akar
2. Batang akar
3. Rambut akar
4. Ujung akar
5. Tudung akar
Deskripsi :
Tanaman cabai rawit adalah tanaman dengan nama latin Capsicum frutescen L. Bagian-bagian akar
dari tanaman cabai rawit sendiri ada pangkal akar, ujung akar, batang akar, tudung akar, dan rambut
akar. Sistem perakarannya tunggang, bentuk akar sebagai tombak, arah pertumbuhannya tegak lurus
dibawah permukaan tanah, dan umur tanaman sekitar 4-5 bulan.
Batang
1. Nodus
2. Internodus
3. Batang
Deskripsi :
Tanaman cabai rawit dengan nama latin Capsicum frustescen L. memiliki batang yang bersifat
rumput, bentuk batang bulat, permukaan batangnya berusuk, arah tumbuhnya tegak, percabangan
simpodial, umur tanaman 4-5 bulan.
Daun
1. Helaian daun
2. Tulang daun
3. Tangkai daun
Deskripsi :
Tanaman cabai rawit memiliki nama ilmiah Capsicum frustescen L. Memiliki bangun daun lanset,
ujung daun meruncing, pangkal daun runcing, dan bertulang daun menyirip. Permukaan daun halus
dan bergelombang dengan tepi daun rata.
Bunga
1. Calyx
2. Stigma
3. Tangkai bunga
4. Stamen
5. Corolla
Termasuk bunga tunggal. Letak bunga berada pada ketiak daun (flos lateralis). Jumlah mahkota bunga
5, jumlah kelopak bunga 6, dan jumlah benang sari 6 dan jumlah putik 1. Bunganya berbentuk bintang.
Adapun rumus bunga dari cabai rawit sendiri adalah Dengan rumus bunga ☿ ☼ K(6) C (5) A(6) G(1)
Buah dan Biji
1. Eksocarpium
2. Biji
3. Endocarpium
Deskripsi :
Buah cabai rawit (Capsicum frustescen) termasuk buah sejati tunggal berdaging (carmous) jenis buah
buni (pepo). Termasuk biji Angiospermae dan termasuk biji dikotil. Tipe perkecambahan biji cabai
rawit adalah epigeal karena letak kotiledon yang berada di atas permukaan tanah. Hal ini terjadi
karena daerah hipokotil lebih cepat pertumbuhannya dari daerah epikotil.
PEMBAHASAN
Cabai rawit adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai
sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas
sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Adapun klasifikasi cabai rawit
menurut Eriawati (2015) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum frutescen L.
Akar Cabai Rawit
Tanaman cabai memiliki sistem perakaran tunggang dan agak menyebar. Fungsi dari akar
tanaman cabai yang menyabar ini adalah daerah cakupan penyerapan air lebih luas. Akar tanaman
cabai sendiri tumbuh tegak lurus kedalam tanah dan berfungsi sebagai penegak tanaman. Hal ini sesuai
dengan Fahdila (2019) bahwa, cabai termasuk tanaman yang berbentuk perdu dengan perakaran akar
tunggang. Sistem perakaran tanaman cabai agak menyebar, panjangnya sekitar 25- 35 cm. Akar ini
berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang
tanaman. Akar tanaman cabai tumbuh tegak lurus kedalam tanah, berfungsi sebagai penegak tanaman.
Dari akar tunggang tumbuh akar-akar cabang, akar cabang tumbuh horisontal didalam tanah, dari akar
cabang tumbuh akar serabut yang berbentuk kecil-kecil dan membentuk massa yang rapat.
Batang Cabai Rawit
Batang tanaman cabai rawit berbentuk silindir dan bagian tengah pohon memiliki diameter
yang sama dengan pangkal dan ujung batang. Batangnya bersifat rumput, permukaan batang berusuk,
arah tumbuh tegak dan percabangan simpodial. Batang tanaman cabai sendiri bewarna hijau dan
merupakan tempat tumbuhnya organ tumbuhan yang lain seperti tangkai, buah, daun dan bunga. Hal
ini sesuai dengan Lelang et al (2019) bahwa, tanaman cabai rawit ini tergolong kompak batang cabai
rawit memiliki bentuk silindris. Bentuk silindris ditandai dengan bagian tengah pohon yang
mempunyai diameter sama antara bagian pangkal serta ujung. Batang cabai umumnya berwarna hijau
sampai hijau keunguan bila batangnya semakin tua. Pemendekan ruasnya lebih dari tiga. Batang yang
memiliki nama latin caulis, merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang tergolong cormophyta
(tumbuhan yang dengan nyata memperlihatkan diferensiasi dalam tiga bagian pokok yaitu akar,
batang, dan daun). Batang merupakan bagian tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat
serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh
tumbuhan. Pada umumnya, batang merupakan tempat tumbuhnya organ tubuh tumbuhan yang lain
seperti tangkai, buah, daun dan bunga. Bentuk batang berkaitan dengan perubahan diameter batang
karena perubahan tinggi.
Daun Cabai Rawit
Daun cabai rawit sendiri terletak bersling dengan bentuk daun melanset dan bagian ujung serta
pangkal daun meruncing. Permukaan daunnya halus, tepi daunnya rata dengan warna tangkai hijau
muda. Hal ini sesuai dengan Agustina et al (2014) bahwa, cabai rawit memiliki tata letak daun
berseling. Bentuk daun melanset, panjang 5–8 cm, lebar 2–4 cm. Bagian ujung dan bagian pangkal
daun meruncing. Permukaan daun halus, warna tangkai daun hijau muda, dengan panjang 3–4 cm.
Tepi daun rata, jumlah tulang daun samping 3–5 buah. Warna permukaan daun bagian atas hijau tua,
sedangkan warna permukaan daun bagian bawah hijau muda. Warna daun muda hijau muda
sedangkan warna daun tua cokelat tua sampai kehitaman. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Alif
(2017) bahwa, ukuran daun cabai rawit lebih kecil dibandingkan dengan daun tanaman cabai besar.
Daun merupakan daun tunggal dengan kedudukan agak mendatar, dan berseling dengan bentuk
pertulangan daun menyirip, ujung daun runcing sampai meruncing dan tumpul. Permukaan daun
halus, permukaan daun bergelombang dengan tepi daun rata. Jumlah daun cukup banyak sehingga
tanaman tampak rimbun
Bunga Cabai Rawit
Bunga cabai rawit adalah bunga sempurna dan berbentuk bintang. Bunga tanaman cabai rawit
ini biasanya tumbuh pada ketiak daun dan merupakan bunga tunggal. Warna dari bunga cabai sendiri
bermacam-macam, namun pada preparat yang kami candra kali ini, bunga cabai rawitnya adalah
warna putih. Hal ini sesuai dengan Rustandi (2013) bahwa, bunga tanaman cabai bervariasi, namun
memiliki bentuk yang sama, yaitu bentuk bintang yang menunjukkan bahwa tanaman cabai termasuk
dalam sub kelas asteridae (berbunga bintang). Bunga biasanya tumbuh pada ketiak daun, dalam
keadaan tunggal atau bergerombol dalam tandan. Dalam satu tandan biasanya terdapat 2-3 bunga saja.
Mahkota bunga tanaman cabai warnanya bermacam-macam, ada yang putih, putih kehijauan, dan
ungu. Diameter bunga antara 5-20 mm. Bunga tanaman cabai merupakan bunga sempurna, artinya
dalam satu tanaman terdapat bunga jantan dan bunga betina. Penyerbukan bunga jantan dan bunga
betina terjadi dalam waktu yang sama, sehingga tanaman dapat melakukan penyerbukan sendiri.
Untuk mendapatkan hasil buah yang lebih baik, penyerbukan silang lebih diutamakan. Oleh karena
itu, tanaman cabai yang ditanam di lahan dalam jumlah banyak, hasilnya lebih baik dari pada tanaman
cabai yang ditanam sendirian. Penyerbukan tanaman cabai biasanya dibantu angin atau lebah.
Buah Cabai Rawit
Buah cabai pada umumnya memiliki bentuk yang beragam tergantung dengan varietas yang
ditanam. Karena ini adalah tanaman cabai rawit, maka umumnya bentuk buahnya lebih kecil daripada
bentuk buah cabai pada umumnya. Bentuk dari buah cabai rawit ini adalah buah buni dengan biji yang
banyak. Bentuknya bulat panjang dan ujungnya runcing. Buahnya bewarna hijau karena masih muda.
Hal ini sesuai dengan Priyadi dkk (2011) bahwa, tanaman cabai memiliki bentuk buah yang bervariasi
sesuai dengan varietasnya. Ada buah yang berbentuk bulat sampai bulat panjang. Buahnya termasuk
buah buni atau kendaga, tumbuh menggerombol (3 – 5 pergerombol), berbiji banyak dengan bentuk
bulat panjang dan ujungnya meruncing. Rasa daging buahnya terasa pedas karena mengandung
kapcaisin. Buah yang masih muda umumnya berwarna hijau, putih kekuningan, dan ungu bergantung
pada varietasnya.
Biji cabai rawit
Dalam buah cabai rawit terdapat biji dengan jumlah yang banyak. Biji cabai rawit berbentuk
bulat pipih berdiameter 2 - 2,5 cm. Biji cabai rawit terdapat di dalam buah dan menempel di sepanjang
plasenta. Warnanya juga beragam, mulai dari putih hingga kuning jerami. Bagian terluarnya terdapat
lapisan keras. Biji inilah yang kemudian menghasilkan bibit tanaman yang baru (Alif, 2017). Cabai
rawit sendiri memiliki beberapa manfaat dalam bidang kesehatan, diantaranya yaitu mempercepat
metabolism tubuh, membantu fungsi jantung, meringankan rasa nyeri, mencegah kanker, mengobati
sakit beri-beri, dan masih banyak manfaat lainnya. Hal ini sesuai dengan Ason et al (2018) bahwa
tanaman cabai rawit bermanfaat untuk mempercepat metabolisme tubuh, membantu fungsi jantung,
membantu pertumbuhan rambut, meringankan rasa nyeri, menurunkan berat badan, sakit tenggorokan,
darah tinggi, sembuhkan infeksi, mencegah kanker, bisul, sakit perut, mengobati sakit beri-beri, habis
bersalin. Di Indonesia sendiri, cabe rawit merupakan salah satu komoditas ayuran yang keberadaannya
tidak bisa dijauhkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari sebab dapat digunakan sebagai bahan
bumbu dapur, bahan utama industri saus, bahan industri bubuk cabai, industri mie instan, bahkan
industry farmasi. Hal ini sesuai dengan Saraswati et al (2012) bahwa, cabai rawit (Capsicum frutescens
L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang keberadaannya tidak dapat ditinggalkan oleh
masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Cabai rawit digunakan sebagai bahan bumbu
dapur, bahan utama industri saus, industri bubuk cabai, industri mie instan, sampai industri farmasi.
DAFTAR PUSTAKA
Saraswati, I. G. A. E., Made, P., I Ketut J. 2012. Karakter Morfologi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum
frutescens L.) yang Dipengaruhi Sodium Azida pada Fase Generatif Generasi M1.
Jurnal Biologi, XVI(1) : 23-26.

Lelang, M. A., Syprianus, C., Adrianus, L. 2019. Karakterisasi Morfologi dan Komponen Hasil Cabai
Rawit (Capsicum frutescens L.) Asal Pulau Timor. Savana Cendana, 4(1) : 17-20.

Ason, Y., Farah, D., M Sofwan, A. 2018. Identifikasi Jenis Tumbuhan Bawah yang Berkhasiat Obat
Di Kawasan Arboretum Sylva Universitas Tanjungpura. Jurnal Tengkawan, 8(1) : 6-17.

Agustina, S., Pudji, W., Hexa, A. A. 2014. Analisis Fenetik Kultivar Cabai Besar Capsicum anuum L.
dan Cabai Kecil Capsicum Frutescens L. Scripta Biologica, 1(1) : 117-125.

Priyadi., Sukendro, S. 2011. Memulai Usaha Cabai Rawit di Lahan dan Pot. Yogyakarta : Cahaya
Atma.

M. S. Alif. 2017. Kiat Sukses Budaya Cabai Rawit. Yogyakarta : Biogenesis.

Rustandi. 2013. Panen Besar Cabai dalam Pot. Jakarta : Publishing langit.

Eriawati. 2015. Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dari Famili Solanaceae Sebagai Media Pembelajaran
Biologi pada Sub Konsep Klasifikasi Tumbuhan di SMP Negeri 1 Simpang Tiga
Kabupaten Aceh Besar. Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015.

Anda mungkin juga menyukai