Anda di halaman 1dari 18

BIOLOGI BUNGA

A. Hasil Pengamatan
1. Tanaman Padi (Oryza sativa L.)
A. Bunga

Keterangan gambar:
1. Kepala Sari
2. Tangkai Sari
3. Palea
4. Lemma
5. Kepala Putik
6. Lodicula
7. Tangkai Bunga

Sumber : Aak, 1995

Sumber : Gambar sendiri


Deskrpsi:
Padi termasuk dalam suku padi-padian (graminae,sinonim Glumiflorae,sinonim
Poaceae). Bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret,
floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret.
Setiap bunga padi memiliki enam kelapa sari ( anther) dan kepala putik (stigma) bercabang
dua berbentuk sikat botol. Kedua organ seksual ini umumnya siap reproduksi dalam waktu
yang bersamaan. Kepala sari kadang –kadang keluar dari palea dan lemma jika telah masak.
Bunga malai padi adalah bulir majemuk, ibu tangkai bunga bercabang-cabang dan masing-
masing cabang mendukung bunga-bunga dengan susunan seperti bulir. Tangkai bunga malai
sebagai terbalut oleh daun bendera.

2. Tanaman Terong (Solanum melongena)


a. Bunga

Keterangan gambar:
1. Stigma
2. Terminal Pore
3. Anther
4. Style
5. Petal
6. Hair
7. Sepal
8. Ovary

Sumber : Manisha, 2016

Sumber : gambar sendiri

Deskripsi :
Bunga terong termasuk dalam bunga berkelamin dua aatau hermaprodit ayitu dalam
satu bunga terdapat alat kelamin jantan yaitu benag sari dan alat kelamin betina yaitu putik.
Bunga terong dinamakan juga bunga lengkap. Perhiasan bunga yang dimiliki adalah kelopak
bunga, mahkota bunga, dan tangkai bunga
3. Tanaman Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)

a. Bunga

1 Keterangan gambar:
2
3 1. Mahkota
4 2. Kepala sari
3. Benang sari
5 4. Kepala putik
5. Tangkai putik
6 6. Kelopak
7
7. Bakal biji
8 9 8. Dasar bunga
9. Tangkai bunga
Sumber : dosenpendidikan.com

Sumber : gambar sendiri

Deskripsi :
Bunga sepatu merupakan jenis bunga lengkap karena memiliki mahkota sebanyak 5
buah, kelopak bunga sebanyak 5 buah , kepala putik, putik dan benang sari. Bunga sepatu
berukuran besar dan kebanyakan berwarna merah serta tidak berbau. Bunga dari berbagai
kultivar dan hibrida dapat berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda
(daun mahkota berlapis) dengan warna putih hingga kuning, orange hingga merah tua, atau
merah jambu. Bunga sepatu memiliki diameter sekitar 6 – 20 cm.
4. Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.)
a. Bunga

Keterangan gambar:
Staminode
2. Stigma
3. Style
4. Stamen
5. Petal
6. Ovary
7. Sepal
8. Pedicel

Sumber :Sharma, 2016

Sumber : gambar sendiri

Deskripsi :
Bunga kakao merupakan bunga sempurna, yang terdiri dari 5 helai daun kelopak
(calyx) dan 10 helai benang sari ( andoecium). Disamping itu bunga kakao termasuk bunga
kauliflori, dimana bunga kakao berkembang dari bekas ketiak daun baik pada batang,
maupun pada cabang. Sebelum tumbuh bunga,pada batang atau cabang bekas ketiak daun
mengalami pembesaran dan penebalan yang disebut bantalan bunga ( chusion). Warna bunga
kako putih keunguan atau kemerah-merahan, tergantung dari kultivar kakao.
5. Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.)
a. Bunga Jantan

Keterangan gambar:
1 1. Anther
2 2.Stamen

Sumber : Armendariz et al., 2006

Sumber : gambar sendiri

Deskripsi :
Tanaman kelapa mulai berbunga pada umur antara 3-4 tahun. Karangan bunga selalu
tumbuh dari ketiak daun yang pada bagian luarnya diselubungi oleh seludang atau mancung (
septha). Mancung merupakan kulit tebal yang berfungsi sebagai pelindung calon bunga,
yang memiliki ukuran panjang 80-90 cm. Bunga jantan meliputi 3 helai kelopak bynga
( kalyk) yang berukuran pendek (3-5 mm), 3 helai daun mahkota ( corolla) ,dan 6 helai
benang sari ( stamen) dan 1 putik rundimentair dengan kepala putik bersirip tiga dan diantara
sirip=sirip tersebut terdapat madu atau nectar. Setiap cabang akan terdapat bunga jantan
sebanyak 200 kuntum.
b. Bunga Betina

Keterangan gambar:
1. Pistil
2. Stigma
2 1

Sumber : Armendariz et al., 2006

Sumber : Gambar sendiri

Deskripsi :
Bunga betina akan terletak pada pangkal cabang. Perbungaan terdiri dari bunga aksila
betina dan jantan. Bunga kecil, kuning muda, dalam kelompok yang muncul dari selubung
berbentuk kano di antara daun. Bunga jantan kecil dan lebih banyak. Bunga betina lebih
sedikit dan kadang-kadang sama sekali tidak ada; struktur bola yang lebih besar, berdiameter
sekitar 25 mm
6. Tanaman Pepaya (Carica papaya)

a. Bunga Jantan

Keterangan gambar:
1. anther
2.sepal
3.Petal
4.Filament

Sumber : https://docplayer.info

Sumber : Gambar sendiri

Deskripsi :
Bunga jantan pada tanaman papaya berbentuk tabung yang ramping dengan panjang
sekitar 2.5 cm serta memiliki banyak cabang. Bunga jantan papaya tidak dapat menghasilkan
buah karena tidak mempunyai bakal buah maupun putik dan hanya berperan sebagai tepung
sari.
b. Bunga Betina

2
Keterangan gambar:
1 1. Putik
2. Petal
3. Bakal Buah
3

Sumber : https://docplayer.info

Sumber : Gambar sendiri

Deskripsi :
Bunga papaya betina memiliki 5 buah daun bunga yang saling lepas pada bagian atas,
namun pada dasar saling melekat. Bunga betina papaya tidak memiliki benang sari, bakal
buah terdiri dari lima buah dan berbentuk agak bulat licin. Buah berbentuk bulat atau bulat
telur, licin, dan rata.
c. Bunga Hermafrodit

1 3
Keterangan gambar:
2 1. Benang Sari
2. Putik
3. Mahkota bunga
4. Bakal Buah

Sumber :balibu.litbang.pertanian.go.id

Sumber : Gambar sendiri

Deksripsi :
Bunga papaya merupakan bunga berkelamin satu atau berumah dua. Bunga sempurna
disebut juga bunga jenis kelamin dua ( hemaprodit) karena dalam satu kumtum bunga
terdapat putik, bakal buah dan benang sari. Bunga sempurna memiliki tangkai bunga yang
pendek .Bunga hemaprodit papaya merupakan bunga sempurna. Sifat penyerbukannya adalah
allogamy sehingga memerlukan bantuan agen penyerbuk. Agen penyerbuk adalah serangga.
8. Tanaman Anggrek (Dendrobium sp)
a. Bunga

Keterangan gambar:
1. Sepal Dorsal
2. Petal
3. Columna
4. Sepal Lateral
5. Labellum

Sumber : Darmono, 2003

Sumber : Gambar sendiri

Deskripsi :
Bunga anggreak tersusun dari bunga majemuk. Bunganya simetri bilateral. Terdapat
3 kelopak dan 3 mahkota pada setiap bunganya. Satu helai mahkota bunga termodifikasi
membentuk semacam bibir ( labellum) yang melindungi suatu struktutr aksesoris yang
membawa serbuk sari dan benang sari.
B. Pembahasan

Perkembangbiakan tanaman dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu seksual (dengan
biji) dan aseksual (dengan vegetatif). Pada pembiakan dengan cara seksual dibentuk sel-sel
khusus yang reproduktif dan disebut gamet. Organ tumbuhan yang merupakan alat
perkembangbiakan sangat bermacam-macam. Alat perkembangbiakan tumbuhan dibedakan
ke dalam dua golongan, yaitu alat perkembangbiakan vegetatif dimana organ tumbuhan dapat
menjadi individu baru tanpa adanya proses perkawinan (peleburan sel kelamin jantan dan
betina), dan alat perkembangbiakan generatif, melalui peristiwa perkawinan
Alat perkembangbiakan vegetatif dapat berupa umbi batang, umbi lapis, geragih, tunas, stek
batang, stek daun, dan stek akar. Sedangkan alat perkembangbiakan generatif adalah bunga.
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae. Bunga
menjadikan tanaman tetap berkembang biak menjadi berbagai macam bentuk dengan jenis
atau spesies yang berbeda-beda. Bunga merupakan organ atau bagian terpenting dari
tumbuhan agar selalu dapat berkembang biak.  Bunga merupakan salah satu alat
perkembangbiakan generatif tanaman yang melibatkan organ tanaman sebagai alat
penyerbukan.
Bunga tunggal adalah bunga yang terdiri dari satu bunga saja pada ujung tangkai
tumbuhan. Bunga tunggal hanya menghasilkan satu bunga saja. Pada dasarnya bunga tunggal
terbentuk dari diferensiasi kuncup bunga untuk membentuk bagian-bagian bunga selalu
dimulai dari pembentukan tangkai, karena tangkai mengandung meristem sekunder yang
berfungsi untuk membentuk bunga-bunga tunggal (Baskorowati and pudjiono, 2015). Bunga
tunggal merupakan bunga sempurna atau lengkap. Bunga majemuk adalah sekelompok
kuntum bunga yang terangkai pada satu ibu tangkai bunga atau pada suatu susunan tangkai-
tangkai bunga yang lebih rumit (Pramono et al ., 2016). Bunga majemuk (Anthotixis
inflorescentia), suatu bunga majemuk harus dibedakan dari cabang yang mendukung
sejumlah bunga di ketiaknya. Rangkaian bunga semacam ini sangat bervariasi, baik pada
pola-pola dan kerapatan tangkai bunganya,kelengkapan bagian-bagian pendukungnya, duduk
bunga pada tangkai (filotaksi,phyllotaxy) dan lain-lain.bunga majemuk tersebut misalnya
bunga kenikir dan bunga kelapa disebut mayang.
Jika dilihat dari bagian-bagian penyusunnya, bunga dapat dibedakan menjadi bunga
lengkap, bunga tak lengkap, bunga sempurna dan bunga tak sempurna. Bunga lengkap :
Bunga ini terdiri dari kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (androecium) dan putik
(gynaecium); Bunga tak lengkap: Bunga ini tidak memiliki salah satu bagian bunga seperti
bunga lengkap, misalnya tidak memiliki kelopak; Bunga sempurna: Hanya terbatas bahwa
bunga ini memiliki benang sari (androecium) dan putik (gynaecium); Bunga tak sempurna :
Bunga ini tidak memiliki benang sari (androecium) atau tidak memiliki putik (gynaecium).
Pada bunga lengkap bagian-bagian bunganya meliputi tangkai bunga, kelopak bunga,
dasar bunga, mahkota, benang sari, dan putik. dan bagian bunga yang berada pada bagian
bawah bunga. Fungsi tangkai bunga adalah menopang bunga dan menghubungkannya dengan
bagian tumbuhan lainnya. Dasar Bunga: berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota
bunga. Kelopak Bunga: bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota ketika masih
kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup.
Kelopak bunga akan terbuka ketika mahkota mekar. Mahkota Bunga: merupakan bagian
bunga yang mempunyai bentuk paling indah, memiliki warna tertentu. Fungsi mahkota bunga
digunakan untuk menarik serangga. Keberadaan serangga yang hinggap pada bunga akan
membantu proses penyerbukan. Putik: merupakan alat kelamin betina, terdiri atas kepala
putik, tangkai putik, dan bakal buah.serta benang Sari merupakan alat kelamin jantan, terdiri
atas tangkai sari, kepala sari, dan serbuk sari (Pacini and Dolferus, 2019).
Di dalam ilmu budidaya dan pemuliaan tanaman, mempelajari biologi bunga
merupakan salah satu hal yang sangat penting. Dengan mempelajari biologi bunga maka para
pemulia tanaman akan dapat melakukan kegiatan pemuliaan tanaman karena dalam biologi
bunga akan dipelajari berbagai macam struktur bunga, sehingga bisa diketahui kedudukan
benang sari dan putik dari bunga yang bersangkutan. Selain itu juga dapat diketahui tipe
persilangan yang terjadi pada tanaman, dan bagaimana sifat tanaman tersebut.
Biologi bunga sangat penting untuk dipelajari yaitu kerena menentukan tipe
penyerbukan tanaman (penyerbukan sendiri atau penyerbukan silang). Pengetahuan ini akan
sangat penting untuk diketahui khususnya bagi pemulia tanaman apabila akan melakukan
persilangan. Untuk dapat menyelenggarakan penyerbukan silang buatan dengan hasil yang
baik diperlukan pengetahuan tentang sifat-sifat dari kedua jenis tanaman yang akan
dipersilangkan dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembungaan, penyerbukan, serta
pembentukan buah. Dengan metode pemuliaan tanaman diharapkan dapat menyelenggarakan
penyerbukan silang yang baik.
Pada praktikum Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman acara mengenai ”Biologi Bunga”
yang dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Februari 2020 di Laboratorium Biometri, Departemen
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universiitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pada biologi
bunga ini, dilakukan pengamatan terhadap bunga. Bunga yang diamati adalah bunga padi
(Oryza sativa), bunga terong (Solanum melongena), bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.),
bunga kakao (Theobroma cacao L.), bunga kelapa (Cocos nucifera L.), bunga pepaya
(Carica papaya) yaitu bunga papaya jantan, betina, dan hermaprodit, serta bunga Anggrek
(Dendrobium sp.). Berdasarkan hasil pengamatan masing-masing bunga, dapat dilihat bahwa
setiap bunga memiliki ciri khasnya masing-masing. Hal tersebut dapat dilihat dari organ
reproduksi tanaman yang diamati.
Bunga Padi (Oryza sativa) termasuk kedalam bunga sempurna. Bunga padi
melakukan penyerbukan sendiri (self pollinated). Bunga padi merupakan bunga telanjang
yang mempunyai bakal buah, 6 buah benang sari, serta 2 tangkai putik. Bunga padi secara
keseluruhan disebut malai. Malai terdiri dari 8-10 buku yang menghasilkan cabang-cabang
primer selanjutnya menghasilkan cabang-cabang sekunder. Benang sari pada tangkai sari
terdiri dari tangkai sari dan kandung serbuk. Tangkai sari padi tipis dan pendek, pada kepala
sari terletak kandung serbuk yang berisi tepung sari (pollen).Saat penyerbukan, bunga
terbuka diikuti oleh pecahnya kepala sari yang kemudian menumpahkan serbuk sarinya.
Pecahnya kepala sari dan pemanjangan tangkai sari terjadi secara bersamaan sehingga putik
menerima serbuk sari setiap dari bunga yang sama ( Bahri , 1996).
Bunga terong (Solanum melongena) merupakan bunga berkelamin dua, dalam satu
bunga terdapat kelamin jantan dan betina. Penyerbukan bunga terong dapat terjadi secara
silang ataupun menyerbuk sendiri Bunga terong bebrebntuk seperti bintang dan ememiliki
bunga berwarna putih hingga ungu. Mahkota yang memiliki 5 lobus dan benag sarinya
berwarna kuningbunga terong tidak mekar secara serentak atau potandri yaitu peristiwa
serbuk sari yang matang lebih dulu dari pada putik.
Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) merupakan bunga dari berbagai jenis
kultivar dan hibrida, dapat berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) dan bunga ganda
(daun mahkota berlapis) dari yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah
jambu atau merah tua ( Dewi and Dwimahyani, 2013). Bunga berbentuk terompet dengan
diameter bunga sekitar 6cm hingga 20cm. putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga.
Bunga bisa mekar menghadap atas, ke bawah, atau menghadap ke samping Bunga sepatu
terdiri dari lima helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx)
sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Bunga sepatu termasuk kedalam bunga
lengkap karena memiliki bagian-bagian yang utuh seperti sepal, petal, stamen, dan pistil
dalam satu bunga yang sama. Bunga sepatu dapat melakukan penyerbukan sendiri karena
memiliki dua alat kelamin dalam satu bunga tetapi pada umumnya tanaman bersifat steril dan
tidak menghasilkan buah. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebuh jika merupakan
hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang
bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.
Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan tanaman perkebunana yang sangat
penting keberadaanya. Bunga tumbuh dari bantalan bunga yang terletak pada cabang (disebut
ramiflora) atau pada batang (disebut cauliflora). Bunga kakao termasuk ke dalam bunga
sempurna, terdiri atas: daun kelopak (5 helai) berbentuk lanset, panjang 6-8 mm berwarna
putih, mahkota berbentuk cawan, panjang 8-9 mm, berwarna putih kekuningan atau
kemerahan; benang sari (10 helai). Tersusun dalam dua lingkaran (satu lingkaran bersifat
steril); putik (5 helai) dengan tepi saling bersatu membentuk bakal buah beruang satu.
Diameter bunga 1,5 cm, disangga oleh tangkai bunga yang panjangnya 2-4 cm. Berdasarkan
tipe penyerbukannya, tanaman kakao digolongkan dalam dua golongan:  (a) bersifat self
fertile atau self compatible, yakni dapat dibuahi oleh tepungsari dari bunga tanaman itu
sendiri, atau tanaman self steril; contoh: DR 2, DR 38., dan (b) bersifat self steril atau self
incompatible, yakni hanya dapat dibuahi oleh tepungsari dari bunga dari klon lain; contoh :
DR 1.Namun, pengamatan yang dilakukan adalah pollen yang tidak identik, tidak
menghambat perkecambahan yang terjadi (N’Zi et al., 2017).
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman monecious. Kelapa
memiliki bunga yang bersifat majemuk, yaitu kelapa menghasilkan bunga jantan dan betina
dalam satu pohon. Jumlah bunga yang dihasilkan satu pohon dapat berjumlah sangat banyak.
Bunga ini setelah dibuahi akan membentuh buah kelapa. Bunga jantan memiliki 6 stamen dan
tidak bertangkai serta warnanya yang kuning pucat. Bunga betina berbentuk globular dengan
pistil didalamnya. Bunga jantan dan bunga betina memiliki waktu masak yang berbeda dan
bunga jantan terbuka seminggu sebelum bunga betina.
Pada tanaman kelapa terjadi penyerbukan terbuka dalam yang mengakibatkan
turunnya kekekaran pada karakter-karakter tertentu akibat terjadinya depresi silang dalam.
Kebanyakan bunga kelaspa bersifat hermaprodit sehingga pada umumnya reproduksi
mayoritas tanaman kelapa melalui penyerbukan sendiri (Bawa and Beach, 1981 cit Pendin,
2010). Bunganya dua tipe yaitu tinggi dan pendek. Pada tipe tinggi, secara alami merupakan
jenis penyerbukan silang, memiliki nilai yang lebih ekonomis, sangat kuat, relatif terlambat
berbunga, dan warna buahnya antara warna coklat, hijau, kuning dan oranye. Sebaliknya,
pada tipe pendek, jenis penyerbukan yang terjadi adalah penyerbukan sendiri dengan habitat
pertumbuhan yang rendah dengan warna buah yang jelas yaitu hijau, kuning, coklat atau
oranye (Rajesh et al., 2015)
Bunga papaya ( Carica papaya) termasuk bunga majemuk yang tersusun pada sebuah
tangkai atau poros bunga dan bentuk daun menjari, buahnya berwarna kuning sampai jingga
dengan daging buah lunak dan berair. Bunga papaya termasuk tanaman yang menyerbuk
silang dan bisanya dibantu oleh angina dan serangga. Bunga papaya memiliki bakal buah
yang beruang satu dari satu daun buah saja. Tanaman pepaya memiliki tiga jenis bunga, yaitu
bunga jantan, bunga betina, dan bunga hermafrodit (Rahayu and Tjitraresmi, 2016). Bunga
jantan adalah bunga yang hanya 4 memiliki benang sari saja, sedangkan bunga betina hanya
memiliki putik saja. Bunga hermafrodit terdiri dari empat macam yaitu tipe elongata,
pentandria, antara, dan rudimentair. Bunga hermafrodit memiliki sepuluh utas benang sari
yang tersusun dalam dua seri dan bakal buah yang memanjang. Buah yang berasal dari bunga
hermafrodit bentuknya seperti buah pear, bulat panjang dan beralur (Kalie, 1982).
Tanaman anggrek dalam sistematika tumbuhan termasuk familia Orchidaceae
Anggrek merupakan tanaman berbetuk herba, seringkali hidup secara terrestrik, epifitik atau
saprofitik. Mempunyai akar rimpang (rhizome) atau akar yang berdaging, akar menempel,
akar menggantung, akar berkarang dan umbi akar (Sugiyarto et al., 2016). Bunga anggrek
mempunyai lima bangian utama yaitu petal, sepal, stamen, putik, dan ovari. Sepal berjumlah
3 buah yang disebut sepal dorsal (bagian atas) dan sepal lateral (bagian samping). Petal pada
anggrek juga berjumlah 3 yang posisinya berselang-seling dengan sepal. Petal pada bagian
bawah termodifikasi menjadi labellum (bibir).
Dalam penyerbukan terdapat beberapa tipe penyerbukan yaitu self-pollination atau
penyerbukan sendiri dan cross-pollination atau penyerbukan silang. Penyerbukan sendiri
adalah proses pindahnya pollen dari benang sari kekepala putik dalam bunga yang sama atau
kepala putik bunga lain pada tanaman yang sama. Tanaman menyerbuk sendiri yaitu tanaman
yang menhasilkan keturunan hasil penyerbukan sendiri lebih dari 95 % dan hanya sebgagian
kecil merupakan hasil penyerbukan silang, contohnya yaitu padi. Sedangkan penyerbukan
silang adalah proses perpindahan pollen dari benang sari suatu tanaman ke kepala putik
bunga ditanaman yang lain. Tanaman menyerbuk silang adalah tanaman yang
menghasilkan keturunan dimana sebagian besar keturunannya merupakan hasil penyerbukan
silang. Contohnya yaitu kakao, kelapa, dan papaya. Perbedaan pada self incompatibility dan
cross compatibility terdapat pada keserasian persilangan. Persilangan yang sesuai akan
menunjukkan kompatibilitas yang sesuai antara polen dengan stigma sehingga menghasilkan
buah (Sari et al., 2017).
Kesimpulan

Dari praktikum acara 2 mengenai biologi bunga dapat ditakrik kesimpulan bahwa
bunga merupakan organ reproduksi generatif dari suatu tanaman. bunga terdiri atas beberapa
organ yaitu organ non-reproduksi dan organ reproduksi. Organ non-reproduksi adalah sepal,
petal, tangkai bunga dan lainnya yang memiliki fungsi untuk melindungi organ-organ
didalamnya yang merupakan organ reproduksi. Bagian bunga yang termasuk organ
reproduksi adalah stamen, pistil, dan bakal buah (ovari). Stamen dan pistil berfungsi sebagai
alat kelamin jantan dan betina. Ovari atau bakal buah berfungsi sebagai tempat embrio hasil
fertilisasi yang akan tumbuh dan berkembang menjadi buah.
Daftar Pustaka

Aak, 1995. Berbudidaya Tanaman Padi. Kanisius, Yogyakarta.


Armendariz, B.H.C., C. Oropeza., J.L.Chan., B. Maust., N. Torres., C.D.L.C.C.Aguilar., and
L. Saenz. 2006. Pollen fertility and female flower anatomy of micropropagated
coconut palm. Revista Fitotec Mexicana 29(4): 373-378.
Bahri, S. 1996. Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Baskorowati, L dan S. Pudjiono. 2015. Morfologi pembungaan dan sistem reproduksi merbau
(Intsia bijuga) pada plot populasi perbanyakan di Paliyan, Gunungkidul. Jurnal
Pemuliaan Tanaman Hutan 9 (3): 159-175.
Darmono, D.W. 2003. Agar Anggrek Rajin Berbunga. Penerbit Niaga Swadaya, Jakarta
Dewi, A.K. dan I. Dwimahyani. 2013. Pengaruh radiasi gamma terhadap perubahan
morfologi pertumbuhan stek tanaman kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).
Majalah Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi BETA GAMMA 4(2) : 89 – 103.
Kalie, M. 1982. Bertanam Pepaya. Penebar Swadaya, Jakarta
Manisha, M. 2016. Flowering Plants: Description and Families.
<www.biologydiscussion.com>. Diakses pada 26 April 2019.
Pacini,E and R.Dolferus. 2019. Pollen developmental arrest: maintaining pollen fertility in
a world with a changing climate. Frontiers in Plant Science 10( 679) : 1-16.
Pandin, D. S. 2010. Observasi karakter morfologi batang kelapa dalam mapanget akibat
penyerbukan sendiri. Buletin Palma 10(38): 67-72.
Pramono, A. A., E. R. Palupi., I.Z. Siregar., dan C. Kusmana. 2016. Bunga surian ( (A.
Juss.) M. Roem.):: morfologi, fenologi, dan toona sinensis serangga pengunjung.
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan 4 (2) : 67-80.
Rahayu, S. dan A. Tjitraresmi. 2016. Review Artikel: Tanaman pepaya (Carica papaya L.)
dan manfaatnya dalam pengobatan. Farmaka 14 (1 2): 1 – 17.
Rajesh, M. K., A. A. Sabana, K. E. Rachana, S. Rahman, B. A. Jerard, dan A. Karun. 2015.
Genetics relationship and diversity among coconut (Cocos nucifera) accessions
revealed through ScoT analysis. 3 Biotech 5 : 999 – 1006.
Sari, Desi K., N. Kendarini, dan Damanhuri. 2017. Studi inkompatibilitas pada beberapa
kombinasi persilangan unijalar (Ipomoea batatas L.). Jurnal Produksi Tanaman. 5
(9) : 1518-1524.
Sharma, A. 2016. List of 30 Important Herbs (With Description).
<www.biologydiscussion.com>. Diakses pada 2 Maret 2020.
Sugiyarto, L., S. Umniyatie. dan V. Henuhili. 2016. Keanekaragaman anggrek di Dusun
Turgo Pakem, Sleman Yogyakarta. Jurnal Sains Dasar 5 (2): 71–80.
LAMPIRAN

Gambar 1. Bunga tanaman padi ( Oryza sativa Gambar 2. Bunga tanaman terong (Solamum
L.) melongena)

Gambar 3. Bunga sepatu (Hibiscus rosa- Gambar 4. Bunga kakao (Theobroma cacaco L.)
sinensis L.)
Bunga Bunga Bunga
jantan betina hermaprodit

Gambar 5. Bunga kelapa ( Cocus nucifera L.) Gambar 6. Bunga papaya ( Carica papaya)

Gambar 7. Bunga anggrek (Dendrobium sp)

Anda mungkin juga menyukai