Anda di halaman 1dari 2

Dua macam ukuran kemiskinan yang biasa digunakan yaitu kemiskinan absolute dan kemiskinan

relative . Kemiskinan absolute dikaitkan dengan tingkat pendapatan dan kebutuhan. Kebutuhan tersebut
dibatasi pada kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar (basic need) yang memungkinkan seseorang untuk
hidup secara layak. Apabila pendapatan tersebut tidak mencapai kebutuhan minimum, maka dapat
dikatakan miskin. Sehingga dengan kata lain bahwa kemiskinan dapat diukur dengan membandingkan
tingkat pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kemiskinan relatif yaitu apabila
seseorang yang sudah mempunyai tingkat pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar minimum
tidak selalu berarti tidak miskin.

Dalam proses pembangunan suatu negara ada tiga macam kemiskinan menurut amirullah (2001),
antara lain:

a. Miskin karena miskin, kemiskinan ini disebabkan kemiskinan yang merupakan akibat
rendahnya tingkat pendidikan, kesehatan kurang memadai, dan kurang terolahnya potensi
ekonomi dan seterusnya.

b. Kemiskinan yang sebenarnya tidak perlu terjadi di tenha-tengah kelimpahan, kemiskinan


yang disebabkan oleh buruknya daya beli dan system yang berlaku.

c. Kemiskinan yang disebabkan karena tidak meratanya serta buruknya perdistribusian produk
nasional total.

Fenomena kemiskinan dengan dimensi ekonomi memerlukan pemdekatan strategi melalui dua
strategi utama, yaitu: mengurangi beban biaya bagi penduduk miskin serta meningkatkan pendapatan dan
daya beli penduduk miskin. Bentuk kebijakan riil dari strategi pertama adalah dengan mengurangi
pengeluaran melalui pengurangan beban kebutuhan dasar seperti akses pendidikan, kesehatan, dan
infrastukstur yang mempermudah dan mendukung kegiatan social ekonomi. Bentuk kebijakan rill strategi
kedua melalui peningkatan kapasitas, harga diri dan produktivitas bagi penduduk miskin agar
memperoleh kesempatan dan hasil yang lebihbaik dalam berbagai kegiatan ekonomi,social dan politik
yang berkesinambungan.

Amirullah. 2001. Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan dan Pengangguran (Studi Kasus di Desa Mola
Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Buton). Fakultas Ekonomi, Balai Penelitian Universitas
Haluoleo, Kendari.

Anda mungkin juga menyukai