Anda di halaman 1dari 8

I.

PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang

Bawang merah merupakan tanaman semusim berbentuk rumput yang tumbuh


tegak dengan tinggi dapat mencapai 15-50 cm dan membentuk rumpun. Akarnya
berbentuk akar serabut yang tidak panjang. Karena sifat perakaran inilah, bawang
merah tidak tahan kering (Rahayu dan Berlian, 1999).

Bawang merupakan ekosistem buatan (Man Made-ecosystem) yaitu


ekosistem yang terbentuk oleh bantuan manusia dalam tujuannya untuk memenuhi
dan mencukupi kebutuhan hidup manusia atau penduduk yang semakin hari semakin
meningkat. Ekosistem buatan ini memperoleh subsidi energi dari luar dan baik itu
tanaman maupun hewan akan memperoleh pengaruh besar dari manusia oleh karena
itu bisa dikatakan keanekaragamannya sangat rendah.

Dalam ekosistem komponen biotik dan abiotik saling membutuhkan (saling


ketergantungan). Kelembaban merupakan salah satu komponen abiotik dalam
tumbuhan/ekosistem, dikarenakan di wilayah kota bengkulu sulit membedakan
kelembaban udara, maka di dalam penelitian ini penulis mengambil kelembaban
tanah. Oleh Sebab itu kami melakukan penelitian tentang pengaruh kelembaban tanah
terhadap pertumbuhan bawang daun yang lebih baik lagi.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui organism yang ada di ekosistem
sawah serta faktor biotic dan abiotik.

1
II. TINJAUAN PUSTAKA

Bawang merupakan ekosistem buatan yang dibuat oleh manusia dan ini sama
seperti dengan ekosistem sawah. Lingkungan pada tanaman bawang ini pada
umumnya dibagi menjadi faktor-faktor yang bersifat fisik dan biologis. Faktor fisik
merupakan faktor lingkungan yang bersifat non biologis atau biotik, yaitu organisme
yamg berpengaruh terhadap organisme lain. Tumbuhan dan juga hewan dalam
ekosistem merupakan bagian komponen biotik, komponen ini akan menyesuaikan diri
terhadap kondisi lingkungan tertentu. Dalam hal ini tidak ada organisme hidup yang
mampu untuk berdiri sendiri tanpa dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang ada,
dan harus ada kondisi lingkungan tertentu yang berperan terhadapnya dan
menentukan kondisi hidupnya. (Suheriyanto, D., 2002)

Definisi lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya.
Komponen lingkungan terdiri dari faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca, suhu) dan
faktor biotik (tumbuhan dan hewan, termasuk manusia).

Lingkungan hidup balk faktor biotik maupun abiotik berpengaruh dan


dipengaruhi manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh
manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki
daya dukung. (Leksono, A.S. 2007)

Tanamam Bawang merah merupakan salah satu tanaman yang dibutuhkan


untuk kehidupan manusia, dalam pertumbuhan tanaman banyak faktor yang
mempengaruhinya, salah satunya yaitu kerapatan gulma sehingga menyebapkan
terjadinya interaksi antara dua tanaman, dimana ada beberapa kemungkinan bentuk
interaktif antara tumbuh-tumbuhan yang hidup secara bersama-sama, dimana terjadi
interaksi baik yang negatif maupun yang positif, dimana interaksi negatif antara lain
adalah kompetisi. (L. Rosmahani, dkk. 1997)

2
Kompetisi didevinisikan sebagai hubungan interaksi dua individu tumbuhan,
baik yang sama atau berlainan jenis sehingga menimbulkan pengaruh negatif bagi
keduanya sebagai akibat pemanfaatan secara bersama sumberdaya yang ada dalam
keadaan terbatas. Sumberdaya atau faktor tumbuh yang diperebutkan terutana adalah
air, hara, cahaya dan ruang tumbuh.ompetisi cahaya mengendalikan proses
fotosintesis tumbuhan. Oleh karena itu, apabila tanaman tidak mendapatkan cahaya
karena ternaungi oleh gulma maka ia tidak mempunyai energi untuk tumbuh yang
akan mengakibatkan kematian. Derajat kompetisi dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi penyerapan cahaya oleh daun. (Jamin.1999)

3
III. METODE

Praktikum ini dilakukan di Desa Sasakan Karang Wangun, Beber Cirebon. Pada hari
Rabu tanggal 26 Maret 2014 dengan lokasi ± 2 M.

3.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan antara lain pH meter, thermometer dan Higrometer.


Sedangkan bahan yang dibutuhkan lingkungan bawang.

3.2 Cara kerja

Pengamatan langsung di area bawang, dengan mencari atau mengamati


adanya organisme, populasi dan komunitas yang ditemukan. Kemudian mengukur
suhu udara dengan thermometer lalu pengukuran kadar tanah yang bersifat asam
ataupun basa dengan menggunakan pH meter serta mengukur kelembaban dengan
hygrometer.

4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil yang didapat pada praktikum ini suhu di areal sawah ditemukan adanya
komponen biotik dan abiotik

no. Komponen Biotik Komponen Abiotik


1 kupu putih tanah
2 kepik cahaya matahari
3 lalat angin
4 nyamuk air
5 ulat
6 gulma

4.2 Pembahasan

Tanaman bawang termasuk ke ekosistem buatan. Pada hasil yang didapat


terdapat faktor yang mendukung dalam ekosistem ini. Antaralain faktor biotic dan
abiotik. Faktor abiotik yang merupakan faktor yak hidup meliputi tanah, matahari,
dan angin. Tanah ditempat ini memiliki kondisi pH yang sedikit asam 6,5 hal ini
sangat baik bagi kebutuhan budidaya tanaman bawang. Tanaman bawang merah
menghendaki tanah gembur subur dengan drainase baik. Tanah berpasir
memperbaiki perkembangan umbinya

Tanaman bawang merah ini membutuhkan sinar matahari yang maksimal, dari
praktikum ini diperoleh suhu 24-30°C. Hal ini sesuai dengan teori bila mana tanaman
bawang merah ini tumbuh didaerah beriklim sedang. Kelembapan adalah konsentrasi
uap air di udara. Angka, hasil yang diperoleh kelembaban bernilai 75.

Faktor biotic yang ditemukan adanya komponen biotic yang hidup disekitar
tanaman bawang merah ini. Adanya organiseme antara lain adanya komunitas

5
serangga yang ditemukan. Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang
hidup pada suatu waktudan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain. Poulasi yang dijumpai adanya kupu putih, lalat, kepik,
nyamuk air dan ulat. Organisme bentuk tanaman ditemui adanya gulma. Jumlah
gulma tidak banyak. Hal ini akan terjadinya persaingan hidup antara gulma dengan
bawang merah.

Organisme tanah yang memakan organisme lain yang lebih kecil dapat menekan
serangan hama penyakit dengan cara mengontrol jenis dan jumlah orgnisme di dalam
tanah. Organism tersebut ada yang merugikan tanaman. Hal ini karena dapat
disebabkan oleh faktor abiotik yaitu dari faktor iklim, kelembaban udara yang 75 ini
akan menekan pertumbuhan organism termasuk komunitas serangga, hasil yang
didapat tidak sesuai dengan teori. Berdasrkan teori, kelembaban untuk tumbuhnya 80-
90 persen.
Disamping karena adanya faktor abiotik, dapat dipengaruhi dengan faktor
organism dengan manusianya dalam menanganinya. Kondisi dalam tanaman yang
ditemukan komponen biotik, karena kurangnya penanganan dalam usaha baik dalam
bentuk hayati dan non hayati.

6
V. KESIMPULAN

Ekosistem tanaman bawang merah ini dipengaruhi dengan faktor biotik dan
abiotik. Abiotik yang meliputi suhu 24-30°C, kelembaban 75 dan PH tanah 6,5 yang
bersifat masam. Sedangkan faktor biotik yang ditemukan adanya komuntas serangga
dan gulma.

7
DAFTAR PUSTAKA

L. Rosmahani, E. Korlina, E.P. Kusumainderawati, D. Rachmawati dan S.Z. Saadah.


1997. Adaptasi beberapa varietas bawang merah di luar musim.Eds. M.
Cholil M. dkk. Prosid. Sem. Hasil Penelitian dan Pengkajian Komoditas
Unggulan. Deptan. Balitbangtan. BPTP Karangploso

Jamin, H.1999. Ekologi Tanaman Darat Dan Perairan. Bogor: IPB Press
Leksono, A.S. 2007. Ekologi. Malang: Biomedia publishing
Suheriyanto, D., 2002. Kajian Komunitas Fauna Pada Pertanaman BbawangMmerah
Dengan Dan Tanpa aplikasi Pestisida.

Anda mungkin juga menyukai