Anda di halaman 1dari 31

Pertemuan 4:

Cara-cara pemberian air


irigasi

Dikenal 4 cara pemberian air irigasi :


1. Melalui permukaan
2. Melalui bawah permukaan
3. Dengan cara dipancarkan
4. Dengan cara diteteskan
Pemberian air melalui permukaan
(surface irrigation)
 Pemberian air dengan cara irigasi
permukaan ini dilakukan dengan cara
menggenangi lahan pertanian dengan air
irigasi. Air ini dibawa dari sumbernya
dengan menggunakan saluran di atas
permukaan tanah.
 Saluran yang membawa air irigasi
tersebut bisa terbuat dari saluran tanah,
saluran pasangan batu, atau saluran pipa.
Saluran pasangan dan
saluran tanah pada irigasi
permukaan
Irigasi permukaan yang dilengkapi
pintu air dan saluran pasangan
untuk pembagian dan
pendistribusian air
 Penggunaan saluran tanah atau tanpa
perkuatan dilakukan kalau tanah dasar
cukup baik sehingga kehilangan debit
akibat rembesnya air pada saluran tidak
terlalu besar.
 Saluran tanah juga dipilih jika kecepatan
aliran pada saluran cukup rendah
sehingga tidak mungkin mengakibatkan
erosi pada saluran.
 Kalau diperkirakan rembesan akan besar,
maka perlu dipertimbangkan untuk
menggunakan saluran pasangan atau
pipa-pipa.
 Umumnya pemakaian air untuk
irigasi genangan ini cukup besar
(BOROS AIR), karena itu pada
daerah yang debit tersedianya tidak
besar, maka sistem ini sebaiknya
dihindari.
 Apalagiuntuk daerah yang tanah
pertaniannya mempunyai
permeabilitas yang tinggi, sehingga
rembesan dan perkolasinya tinggi,
sistem ini sebaiknya tidak
digunakan.
Pemberian air melalui bawah
permukaan
 Pemberian air melalui bawah permukaan
tanah, menggunakan pipa2 porous yang
ditanam pada zone perakaran, yaitu
kedalaman 30 s/d 100 cm
 Pipa porous ditanam di bawah permukaan
tanah dengan sambungan terbuka atau
lubang-lubang
 Cocok untuk daerah irigasi yang persediaan
airnya sedikit dan tanaman yang daunnya
tidak menyukai terkena air langsung.
Contoh : tembakau
 Untuk menghindari tersumbatnya
lubang oleh partikel tanah dan pasir
halus, maka lubang tersebut harus
ditutup dengan kassa, atau bahan
lain semisal kain, ijuk, sabut kelapa,
dll.
Irigasi pancar (Sprinkler Irrigation)
Irigasi pancar adalah sistem irigasi dimana air
diberikan kepada tanaman dengan
menyemprotkan air ke atas sehingga menyerupai
hujan ketika air jatuh ke tanah.

Suatu keuntungan yang paling utama dalam


penggunaan sistem ini ialah : dapat digunakan
untuk kondisi dimana irigasi permukaan /
genangan tidak dapat diterapkan atau tidak
effisien.
Beberapa jenis mini sprinkler di pasaran

mini
sprinkler_spray
jet

rotorspray_mini
sprinkler
Micro spray jet
winged_mini sprinkler
rotary nozle. Radius
pancar 4-7 meter, cocok
untuk taman, juga tanah
berlereng

Rotorrain mini, cocok


untuk tanaman
perkebunan, apel, jeruk,
kentang, sayuran, anggur
dll
Rainbird impact sprinkler. pop up spraynozzle, cocok
Radius pancar mencapai 12 m untuk taman berukuran
sedang
 raincurtain rotor, radius pancar mencapai
24 meter, cocok untuk alun2 lapangan
bendera, kebun tanaman yang luas
Sistem ini sangat berguna jika:
a. Lahan tidak dapat disiapkan untuk irigasi
permukaan/ genangan.
b. Kemiringan medan terlalu besar.
c. Keadaan topografi lahan tidak teratur (berbukit2).
d. Lahan mudah tererosi.
e. Tanah mempunyai permeabilitas sangat tinggi
atau sangat rendah.
f. Tanah dangkal (top soil) berada di atas lapisan
kerikil atau pasir.
g. Cocok untuk jenis tanaman sayur mayur, karena
siramannya dapat menyegarkan dan sekaligus
membersihkan debu yang menempel di daun
Dibandingkan dengan sistem
irigasi permukaan, pemberian air
dengan sprinkler ini memerlukan
peralatan dan kelengkapan yang
relatif lebih rumit dan mahal
seperti Pompa, pipa-pipa, nozel
dan sebagainya.
Namun tetap memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan irigasi
permukaan.
Keuntungan sistim irigasi sprinkler :
a. Tidak memerlukan biaya pembebasan
lahan yang terlalu mahal.
b. Sistem lebih efisien dan lebih hemat air.
c. Tidak memerlukan tenaga high skill
untuk melaksanakan
d. Areal dapat dihemat karena tidak ada
bagian areal yang digunakan untuk
saluran, bangunan-bangunan dan
sebagainya.
e. Tanah dapat segera dikembangkan untuk
produktifitas yang tinggi karena jaringan
irigasinya dapat segera terpasang.
Irigasi sprinkler ini selain untuk membasahi
tanah, dapat juga digunakan untuk keperluan
lain seperti :
a. Untuk mengatur suhu mikro/lokal.
Menciptakan suasana sejuk dan
menurunkan suhu udara pada areal
terbatas, untuk jenis tanaman tertentu.
b. Untuk menyebarkan pupuk dan obat
anti hama, dengan cara langsung dicampur
dengan air yang akan disemprotkan. Tapi
perlu diperhatikan bahwa ada obat-obatan
yang dipakai, dapat merusak pipa karena
korosivitasnya tinggi.
Namun demikian ada beberapa kekurangan/
kelemahan dari sistem sprinkler ini yaitu :
a. Angin dapat mempengaruhi efektivitas
penyemprotan.
b. Supaya penggunaan peralatan dapat
ekonomis, diperlukan sumber air yang
konstan.
c. Diperlukan air yang bersih dan bebas
pasir, sampah dan sebagainya.
d. Investasi awal cukup tinggi.
e. Biaya operasional cukup tinggi, terutama
daya untuk penggerak pompa.
Irigasi tetes (drip/trickle
irrigation)
 Pemberian air irigasi dengan cara
diteteskan
 Pemberiannya menggunakan instalasi
perpipaan yang dilengkapi lubang-lubang
(nozle) tepat berada pada tanaman yang
diairi dengan cara menetes
 Peralatannya lebih rumit dan biaya
investasi cukup mahal
 Perawatannya membutuhkan ketrampilan
yang tinggi
 Keuntungan: efisien, hemat air,
dan tenaga operasional sedikit
 Biasanya dipakai untuk
pengairan tanaman komoditi
mahal di rumah kaca, juga di
daerah yang tersedia airnya
sangat sedikit
 Pemberian pupuk bisa langsung
diberikan secara otomatis
Irigasi tetes untuk kebun tomat di
salah satu green house di
Lembang, Jawa Barat
Irigasi tetes untuk tanaman paprika di
salah satu green house di Lembang,
Jawa Barat
Drip irrigation installation
Red and yellow
paprika.
Irigasi tetes di lahan
terbuka

irigasi tetes untuk


tanaman bawang
merah

irigasi tetes untuk tanaman


tembakau
Teknologi
sederhana
irigasi tetes
Pemilihan cara pemberian air
Dari berbagai cara pemberian air irigasi seperti
diuraikan di atas, pemilihan metode sangat
tergantung dari beberapa hal berikut :
1. Kondisi hidrologi
2. Kondisi klimatologi
3. Keadaan topografi
4. Fisik kimiawi lahan
5. Jenis tanaman
6. Iklim
7. Sosial ekonomi masyarakat
8. teknologi
9. dll

Anda mungkin juga menyukai