Anda di halaman 1dari 31

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS MATARAM

TEKNIK PANTAI
JTS. 1606

GELOMBANG LAUT

BAB II
Pertemuan ke – 2 & 3
No. Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi Minggu
No. Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Waktu
Estimasi Ke -
Minggu
1 2 3 4
Waktu 5-
Ke
1.
1 Pengertian Teknik
2 Pantai  Definisi daerah pantai3 2 x450 1
5
1. Pengertian Teknik Pantai  Jenis-jenis Pantai
Definisi daerah pantai 2 x 50 1
 Ilmu Teknik Pantai
Jenis-jenis Pantai
 Keadaan pantai
Ilmu Teknik di Indonesia
Pantai
2. Teori Gelombang Laut  Teori Gelombang
Keadaan pantai diLinier
Indonesia
4 x 50 2, 3
 Karakteristik gelombang
2. Teori Gelombang Laut  Teori Gelombang Linier 4 x 50 2, 3
3. Perubahan / Deformasi  Shoaling 4 x 50 4, 5
 Karakteristik gelombang
Gelombang Laut  Refraksi
3. Perubahan / Deformasi  Shoaling 4 x 50 4, 5
 Difraksi
Gelombang Laut  Refraksi
 Refleksi
 Difraksi
 Breaking
 Refleksi
4. Ststistik dan Peramalan  Gelombang representatif 4 x 50 6, 7
Gelombang Laut  Breaking
Peramalan Gelombang
4.
5. Ststistik dan Peramalan
Proses Morfologi Daerah  Gelombang
Arus representatif
di pantai
44 xx 50
50 6, 11
10, 7
Gelombang Laut UJIAN TENGAH
 Peramalan SEMESTER (8, 9)
Gelombang
Pantai Angkutan sedimen di pantai
5. Proses Morfologi Daerah  Arus di pantai
Perubahan garis pantai 4 x 50 10, 11
6. Pantai
Perencanaan Struktur  Angkutan
Perencanaansedimen
tangguldi pantai
pantai (revetment) 6 x 50 12,13,14
Pelindung Pantai  Perubahan garis pantai
Perencanaan krib (groin dan jetty)
6. Perencanaan Struktur  Perencanaan
Perencanaan tanggul
pengurukanpantai (revetment)
pantai (beach 6 x 50 12,13,14
Pelindung Pantai  Perencanaan
nourishment) krib (groin dan jetty)
7. Manajemen Pemanfaatan  Perencanaan pengurukandaerah
Jenis-jenis pemanfaatan pantaipantai
(beach 4 x 50 15, 16
Daerah Pantai  nourishment)
Penilaian kepentingan pemanfaatan
7. Manajemen Pemanfaatan  Jenis-jenis pemanfaatan
Zonasi pemanfaatan daerah
daerah pantai
pantai 4 x 50 15, 16
Daerah Pantai  Penilaian kepentingan pemanfaatan
 Zonasi pemanfaatan daerah pantai
UJIAN AKHIR SEMESTER (17, 18)
Definisi
 Waves (Gelombang) :
bentuk penjalaran energi melalui suatu media.
 Surface Gravity Waves :
gelombang yang terjadi ketika permukaan air dipengaruhi /
terganggu oleh gaya luar (disturbing force) dan gaya tarik
bumi (gravity) berusaha meredamnya sehingga permukaan air
bergerak naik-turun.

Disturbing Force Restoring Force Type of Waves


Gerak kapal (vessel Surface tension Capillary waves
movement), Angin Gravity Wind waves
(wind) Seiches
Aktifitas gerak bumi Gravity Tsunami
(seismic activity), Tanah
longsor (landslide)
Gaya tarik planet Gravity Tides
(gravity)
Sebagian besar gelombang yang terbentuk di permukaan laut
adalah gelombang akibat angin (wind waves).
• Wind Waves (Gelombang akibat angin) :
- gelombang lokal yang langsung terbentuk oleh aktifitas angin.
- bentuk gelombang tidak beraturan.
- selanjutnya disebut ‘waves’.
• Fully Developed Sea :
gelombang lokal yang terbentuk dengan kondisi kecepatan angin (wind speed),
lama hembus angin (wind duration) dan panjang daerah hembus angin (fetch)
adalah maksimal.
• Swells (Alun) :
- gelombang yang menjalar di luar daerah pembentukannya.
- bentuk gelombangnya lebih teratur dan lebih panjang gelombangnya dari pada
gelombang angin.
• Confused Sea :
perpaduan banyak gelombang yg memiliki perbedaan tinggi,
panjang dan arahnya.
• Rogue Waves / Freak Waves :
- perpaduan maksimum gelombang dan dipengaruhi juga oleh adanya
arus laut global.
- dapat mencapai tinggi lebih dari 30 m.
- http://www.deathwaves.com/index.htm
Parameter Gelombang

Amplitude

Depth

Sea bed

• Puncak gelombang (Wave crest), Lembah gelombang (Wave through)


• Tinggi gelombang (Wave height, H)
• Amplitudo gelombang (Wave amplitude, η)
• Panjang gelombang (Wave length, L)
• Periode gelombang (Wave periode, T)
• Kedalaman air (Water depth, d)
• Kemiringan gelombang (Wave steepnes, H/L)
• Kedalaman relatif (Relative depth, d/L)
Small Amplitude Wave Theory / Airy Theory
 Gelombang angin yang sebenarnya adalah kompleks (tidak beraturan) karena merupakan
gabungan dari banyak gelombang yang memiliki tinggi, periode dan arah yang berbeda-beda.
 Untuk mempermudah analisa, gelombang diasumsikan berbentuk sinusoidal, memiliki tinggi
dan panjang gelombang tertentu (monochromatic).
 Teori gelombang yang sederhana adalah Teori Gelombang Linier (Linear Wave Theory) atau
Teori Gelombang Amplitudo Kecil (Small Amplitudo Wave Theory) atau Teori Airy (Airy Theory).

Persamaan permukaan gelombang sinusoidal :

H H  2x 2t 
 = cos(kx - t)  cos    (2.1)
2 2  L T 
2 2
k=  wave number; =  wave angular frequency (2.2)
L T
Kecepatan rambat gelombang (wave celerity) :
2
 T L (2.3)
C=  
k 2 T
L
Small Amplitude Wave Theory / Airy Theory
 Panjang dan periode gelombang tergantung kepada kedalaman air dengan persamaan
hubungan dispersi (dispersion relationship equation).

Persamaan hubungan dispersi :

 2 = gk tanh kd (2.4)

dari persamaan 2.3 :


2 g
atau :
C 2 = 2  tanh kd L 2
gL 2d
k k C2 = 2  tanh
T 2 L
g gL 2d
C= tanh kd  tanh
k 2 L
Kecepatan rambat gelombang (wave celerity) :
gT 2d
C= tanh (2.5)
2 L
Panjang gelombang (wave length) :

gT 2 2d (2.6)
L= tanh
2 L
Persamaan panjang gelombang :

gT 2  2 d  Whoops !
L tanh  
2  L 

• panjang gelombang tergantung kepada periode (kuadrat) dan kedalaman air.


• komponen panjang gelombang (L) muncul pada kedua sisi.
1. Metode Iterasi (Trial-Error)
Misalkan kita tulis persamaan 2.6 sbb:

gT 2  2 d 
L2  tanh   (2.7)
2  L1 
gT 2
• awalnya hitung L1 
2
• masukkan L1 ke persamaan 2.7, bandingkan hasil L2 dengan L1
• apabila L2 ≠ L1 , hitung (L1+L2)/2, masukkan hasilnya ke persamaan 2.7 lagi
• bandingkan hasilnya, apabila masih belum sama ulangi lagi proses di atas sampai L2≈L1
2. Metode Tabel Gelombang (Wave Table)

• Diketahui H, T dan d
• Hitung
gT 2 hitung
d
Lo 
2 Lo
• Cari pada Tabel Gelombang kolom :

d lihat d
Lo nilai pada kolom L
• Maka nilai L pada kedalaman d dapat dihitung sbb:

L = d / nilai pada kolom tsb.


Contoh Tabel Gelombang (Wave Table)
Contoh :
Diketahui gelombang di laut dalam dengan periode T = 7 detik dan tinggi H =1.5 m.
Hitung panjang dan kecepatannya di kedalaman d = 4 m !

gT 2
Lo   1.56 T 2  1.56 x 49  76.4 m
2
d 4
  0.0523
Lo 76.4
lihat
Tabel Gelombang dan interpolasi

d
= 0.0966 ; tanh kd = 0.542 ;
L
sinh kd = 0.644 ; cosh kd  1.19 ; n = 0.896
Contoh :
Contoh :
d
= 0.0966 ; tanhkd = 0.542 ;
L
sinhkd = 0.644 ; coshkd  1.19 ; n = 0.896

d 2
L  41.4 m; k  0.152 m 1
0.0966 L

L
C = = 5.9 m/s; CG  nC  0.896(5.9)  5.3 m/s
T
3. Metode Pendekatan (Approximation)

• Persamaan pendekatan dari Eckart (1952) dengan kesalahan sampai


maksimum 10% :

gT 2  4 2 d 
L tanh  2  (2.8)
2 T g 

• Persamaan pendekatan dari Fenton & Mc Key (1989) dengan kesalahan


sampai maksimum 1.7% :

 d / g  / T 
2/3
L  L0   
3/ 2
tanh  2  
(2.9)
  
MORE PRACTICE

MORE EXPERT
TUGAS 1

1. Diketahui 2 gelombang dari laut dalam dengan periode 5 detik dan 20 detik.
Ketika gelombang tersebut mencapai kedalaman berikut hitung kecepatan
rambat dan panjang gelombangnya masing-masing :
• Kedalaman 100 m
• Kedalaman 50 m
• Kedalaman 15 m
• Kedalaman 2 m

2. Bandingkan dan simpulkan hasil dari kedua gelombang tersebut.


Klasifikasi Gelombang Berdasarkan
Kedalaman Relatif (d/L)
 Sifat tanh kd membuat gelombang dapat diklasifikasikan/dikelompokkan
berdasarkan kedalaman relatif (d/L)

 2d 
Deep water : tanh kd = tanh   1
2
 L 
gT
L0  (2.10)
2
 2d   2d 
Intermediate water : tanh kd = tanh    tanh  
 L   L  0.01 0.1 1

 2 d 
10.0 10.0
2
gT
L tanh   (2.11)
2  L 
 2d   2d 
 
1.0 1.0
Shallow water : tanh kd = tanh  
 L   L 

L  gd T (2.12)
0.1 0.1
0.01 0.1 1
d/L
tanh(2π d/L) 2π d/L
Resume Karakteristik Gelombang
Resume Karakteristik Gelombang
Validitas Teori Gelombang
TUGAS 2
1. Sebuah tanki gelombang (wave flume) memiliki lebar 1 m, kedalaman air 1.9 m dan dasar
miring dimulai dari bagian tengah tanki dengan kemiringan 1:20. Mesin pembangkit
gelombang membangkitkan gelombang monokhromatik dengan tinggi 0.5 m dan periode 2.8
detik yang diukur dengan sensor gelombang sebelum dasar miring.

a) Hitung panjang, kecepatan, kecepatan group dan energi gelombang pada posisi sensor !

b) Ketika puncak gelombang melewati sensor, hitung kecepatan dan percepatan partikel air
pada ½ kedalaman air di posisi sensor !

c) Apakah gelombang yang melewati sensor adalah gelombang laut dalam (deep water
wave) ? Jika tidak, hitung ekuivalen karakteristiknya (panjang, kecepatan, kecepatan group
dan energi gelombang) di laut dalam ! Bandingkan hasilnya dengan jawaban nomor 1.a !

Sensor gelombang

T = 2.8 detik

0.5 m

1.9 m
2. Sensor gelombang di laut dalam mencatat rambatan gelombang dengan tinggi 2.0 m dan
periode 7.5 detik. Gelombang merambat menuju pantai dalam arah tegak lurus pantai
dengan kemiringan dasar laut 1:40. Gelombang melalui ujung sebuah pier pada kedalaman
4.5 m.

a) Hitung panjang, kecepatan, kecepatan group dan energi gelombang pada posisi laut
dalam !

b) Hitung panjang, kecepatan, kecepatan group dan energi gelombang pada posisi ujung
pier ! Apakah posisi ini laut dalam, transisi atau dangkal ?

c) Ketika puncak gelombang melewati ujung pier, hitung tekanan (pressure) air pada
kedalaman 2 m dibawah muka air diam !

d) Hitung komponen horisontal kecepatan dan percepatan partikel air di ujung pier pada
kedalaman 2 m dan 1 detik sebelum puncak gelombang melalui ujung pier !

Pier
T = 7.5 detik

2.0 m

4.5 m
AKHIR
BAB II Materi Minggu Depan :
DEFORMASI
GELOMBANG LAUT

Anda mungkin juga menyukai