Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

BUDIDAYA DAN PEMASARAN SAYURAN BAYAM DAN


BERBASIS RUMAH TANGGA

NAMA : FIRDA ANANDITA

NIM : C1G1018195

PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS

JURUSAN : SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

2021
PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

BUDIDAYA DAN PEMASARAN SAYURAN BAYAM BERBASIS


RUMAH TANGGA

NAMA : FIRDA ANANDITA

NIM : C1G1018195

PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS

JURUSAN : SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

2021
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Praktik Kerja Lapangan : Budidaya Dan Pemasaran Sayuran Bayam


Berbasis Rumah Tangga
Nama Mahasiswa : Firda Anandita
NIM : C1G018195
Program Studi : S-1 Agribisnis
Fakultas : Pertanian
Waktu Pelaksanaan : 240 Jam
Nama Tempat PKL : Pekarangan Rumah
Alamat Tempat PKL : Jl. Hijrah No.36 Kelurahan Bugis, Sumbawa
Besar

Yang melaksanakan PKL

Firda Anandita
C1G018195

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Abdullah Usman, M.Agr.Sc. Prof. Ir. Taslim Sjah, M.App.Sc., Ph.D
NIP. 196109271988031001 NIP. 196303121990011002
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan proposal
Praktik KerjaLapangan di Rumah sendiri yang berlokasi di daerah Kelurahan Bugis,
Sumbawa Besar pada waktu yang telah direncanakan. Penulis berharap kegiatan PKL
ini nantinya dapat menambahkan pengetahuan ilmu dan dapat membudidayakan
sayuran dengan sehat dan baik.
Penulis proposal merupakan tahap awal pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja.
Dalam penyusunan proposal ini penulis banyak mendaptkan bimbingan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini, penulis banyak menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Abdullah Usman, M.Agr.Sc selaku ketua program Studi
Agribisnis Reguler Sore
2. Bapak Prof. Ir. Taslim Sjah, M.App.Sc., Ph. D. selaku dosen pembimbing
PKL
3. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
4. Keluarga dan sahabat yang telah memberikan dukungan sehingga penulis
dapat menyelesaikan proposal ini.
Dalam penulisan proposal ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Semoga laporan ini berguna bagi pembaca
dan kemajuan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Agribisnis.

Mataram, 5 maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................4
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………5
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................6
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………........7
1.3 Tujuan Penelitian……....………………………………………………….….7
1.4 Manfaat Penelitian………………..…………………………………………..7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................8
2. 1 Tinjauan Umum……………………………………………………………...8
2.2 Budidaya Sayuran Bayam ……………...………………………………..…10
2.3 Sistem Pemasaran…………………………………………………………...14
BAB III METODE DAN MATERI............................................................................15
3.1 Waktu dan Tempat PKL...…………………………………………….…….15
3.2 Materi PKL………………………………………………………………….15
3.3 Metode PKL……………………………………..……………………….....15
3.4 Jadwal Kegiatan…………………………………………………………..…16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu kegiatan akademik yang


diharapkan dapat mengasah keilmuan dan kemampuan mahasiswa dalam rangka
usaha menerapkan teori dan pengetahuan yang telah diterima serta memperluas
wawasan pada kegiatan nyata di Program Studi Agribisnis
Tujuan diselenggarakannya PKL ini adalah mempersiapkan mahasiswa menjadi
tenaga profesional, disiplin, kreatif, dan jujur, untuk meningkatkan etos kerja
sekaligus, memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam bekerja. Pengalaman
yang diperoleh saat melaksanakan praketk ini, selain mempelajari bagaimana cara
mendapatkan pekerjaan, juga belajar bagaimana memiliki pekerjaan yang relevan
dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh mahasiswa
Semenjak terkonfirmasinya kasus covid-19 pertama di Indonesia hingga terus
terjadinya pergerakan kasus positif sampai hari ini menjadikan pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar hingga kegiatan magang atau PKL ini sebagai tantangan baru yang
tetap harus dilalui mahasiswa/mahasiswi dalam bidang akademik.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di Pekarangan Rumah, Jl.
Hijrah No.36 Kelurahan Bugis, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Besar
atau di dearah tempat tinggal masing- masing yang disebabkan karena kondisi yang
sekarang dan sesuai dengan anjuran dari pemerintah untuk mnegurangi aktivitas diuar
rumah dan untuk selalu menerapkan social distancing.
Pandemi covid-19 yang melanda Indonesia memberikan dampak potensi
penurunan pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat, termasuk kebutuhan akan
sumber pangan nabati seperti sayuran. Potensi dampak ini tidak hanya disebabkan
oleh kurangnya stok pangan atau gangguan logistik dan distribusi, tetapi juga dapat
disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat terhadap bahan pangan .
Situasi ini dapat diatasi dengan pengembangan pangan lokal berbasis rumah
tangga, yaitu dengan memanfaatkan lahan pekarangan, kebun, tegalan, dan tanah
terlantar sebagai lokasi untuk melakukan penanaman tanaman pangan yang cepat
berproduksi dan cepat dipetik hasilnya. Seperti pada pelaksanaan kegiatan PKL yang
berfokus pada Budidaya Dan Pemasaran Sayuran Bayam Berbasis Rumah
Tangga kali ini yang memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan dan polybag
sebagai media tanam, Pengembangan kegiatan ini dapat menjadi upaya pemenuhan
kebutuhan sayuran sebagai sumber pangan nabati dan zat gizi esensial selama masa
pandemi. Selain itu, masyarakat mampu memenuhi kebutuhan pangan dari
lingkungan sekitarnya bahkan apabila produksi berjumlah banyak hasilnya dapat
dijual.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari pelaksanaan PKL ini adalah :

1.2.1 Bagaiamana strategi atau cara budidaya sayuran bayam yang berbasis
rumah tangga dengan media polybag?
1.2.2 Bagaiamana proses pemasaran sayuran bayam?
1.2.3 Berapa besar keuntungan dalam budidaya dan pemasaran sayuran bayam
yang berbasis rumah tangga?
1.3 Tujuan PKL
Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapangan ini adalah :
1.1.1 Mengetahui cara budidaya sayuran bayam yang berbasis rumah tangga
dengan media polybag
1.1.2 Mengetahui proses pemasaran sayuran bayam
1.1.3 Untuk mengetahui berapa besar keuntungan yang diperoleh dari budidaya
dan pemasaran sayuran bayam berbasis rumah tangga
1.1.4 Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga melalui optimalisasi
pemanfaatan pekarangan.
1.1.5 Mahasiswa dapat merasakan langsung atau dapat menambah pengalaman
tentang bagaimana cara pemasaran produk yang sudah dibuat dengan
tepat baik secara online maupun offline.
1.1.6 Mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman berharga yang bisa di terapkan
pada saat menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

1.4 Manfaat PKL


Adapun manfaat dari Praktik Kerja Lapangan ini adalah :
1.4.1 Mahasiswa mampu mengetahui cara budidaya sayuran bayam berbasis
rumah tangga
1.4.2 Mahasiswa dapat memiliki kemampuan yang lebih mendalam mengenai
cara pemasaran atau teknik marketing yang tepat dalam memasarkan
produk yang sudah ada atau yang dibuat.
1.4.3 Mahasiswa mampu mengetahui besar keuntungan yang diperoleh dari
pemasaran sayuran bayam
1.4.4 Membuka wawasan tentang dunia kerja yang sesungguhnya, baik dari
segi kedisiplinan maupun pergaulan dalam dunia kerja.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan umum

2.1.1 Bayam (Amaranthus sp)


Bayam yang terkenal dengan nama ilmiah Amaranthus sp sudah banyak
dipromosikan sebagai sayuran yang banyak mengandung gizi bagi penduduk di
negara yang sedang berkembang. Karena tanaman bayam memiliki kandungan gizi
yang tinggi, maka sayuran bayam sering disebut sebagai raja sayuran atau king of
vegetable. (Rukmana Rahmat, 1994)
Tanaman bayam yang kini sudah dikenal di seluruh penjuru dunia, menurut
penelusuran dari sejarah bayam ternyata tanaman bayam berasal dari daerah Amerika
Tropika. Dalam perkembangan selanjutnya, dikawasan Amerika Latin tanaman
bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama bagi negara-
negara berkembang. Masuknya tanaman bayam ke Indonesia bersamaan dengan lalu
lintas perdagangan luar negeri yang memasarkan barang dagangan ke Indonesia pada
abad XIX atau sekitar tahun 1900.
Tanaman bayam memiliki bunga yang tersusun dan tumbuh tegak, biasanya
bunga keluar dari ujung tanaman ataupun dari ketiak-ketiak daun. Bentuk bunga
bayam memanjang mirip ekor kucing dan pembuangannya dapat berlangsung
musiman atau tahunan. Alat reproduksi yang dimiliki oleh tanaman bayam umumnya
dilakukan secara generatif (biji). Dari setiap tandan bunga dapat dihasilkan ratusan
hingga ribuan biji bayam. Ukuran biji bayam sangat kecil, bentuknya bulat dan
berwarna coklat tua mengkilap sampai hitam kelam, namun pada varietas bijinya
berwarna putih sampai krem.
Penggolongan jenis bayam dibedakan atas dua macam, yaitu bayam liar dan
bayam yang dibudidaya. Bayam liar memiliki dua tipe yaitu bayam tanah
(Amaranthus bintum) dan bayam berduri ( Amaranthus spinotis ). Kedua jenis bayam
ini biasanya tumbuh liar artinya jarang atau tidak dikonsumsi oleh masyarakat. Ciri
utama dari tanaman bayam liar adalah batangnya berwarna merah dan daunnya kaku
(kasap) bahkan hingga berduri. Sedangkan jenis bayam yang dibudidayakan
dibedakan atas 2 macam yaitu:
a. Bayam cabut atau bayam sekul alias bayam putih (Amaranthus tricolor), ciri-
ciridaribayam cabut adalah memiliki batang kemerahan atau hijau keputihan dan
mempunyai bunga yang keluar dari ketiak cabang. Bayam cabut yang batangnya
merahs ering disebut bayam merah, sedangkan bayam cabut yang batangnya putih
sering disebut bayam putih.
b. Bayam tahun, bayam skop atau bayam kakap ( Amaranthus hibidrus ). Ciri-ciri
dari tanaman bayam tahun adalah memiliki daun yang lebar-lebar yang dibedakan
atas 2 spesies yaitu :
1. Amaranthus hibidrus caudus, memiliki daun agak panjang dengan ujung agak
runcing, berwarna hijau kemerahan atau merah tua dan bunganya tersusun
dalam rangkaian panjang berkumpul pada ujung batang.
2. Amaranthus hibidrus paniculatus, memiliki dasar daun yang lebar sekali,
berwarna hijau, rangkaian bunga panjang tersusun secara teratus dan besar-
besar pada ketiak daun.
2.2 Budidaya sayuran bayam

2.2.1 Budidaya Bayam (Amaranthus sp)


Salah satu jenis sayuran hijau yang kaya akan kandungan zat besi adalah
bayam. Sayuran ini baik dikonsumsi oleh seluruh kalangan umur sangat dianjurkan
untuk mengonsumsi sayuran ini. Budidaya bayam sangat mudah dilakukan karena
dapat ditanam di pekarangan sekitar rumah. Bayam juga dapat ditanam dengan
menggunakan media polybag sehingga tidak memerlukan lahan luas saat
menanamnya. Adapun jenis-jenis bayam sangat bervariasi, salah satunya adalah
bayam cabut yang ciri-cirinya mempunyai batang berwarna merah atau dapat juga
berwarna hijau keputihan. Terdapat bunga yang biasanya muncul pada ketiak batang
bayam. Jadi, untuk bayam cabut yang berwarna merah sering disebut dengan bayam
merah sedangkan untuk bayam cabut yang berwarna hijau agak keputih-putihan
disebut dengan bayam putih.
Saat ini budidaya bayam secara organic dan yang berbasis rumah tangga
sangat banyak diterapkan oleh masyrakat untuk mendapatkan hasil tanaman yang
lebih berkualitas karena tidak menggunakan tambahan pupuk kimia, pestisida,
herbisida, dan obat-obatan lainnya. Media tanam dalam budidaya sayuran bayam
tersebut biasanya menggunakan wadah pot atau polybag yang harus memiliki unsur-
unsur kimia dan biologi dan harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Selain itu,
untuk mendapatkan hasil tanaman yang baik, media tanam harus memenuhi syarat-
syarat seperti :
 Mampu menyediakan ruang tumbuh bagi akar tanaman, sekaligus juga sanggup
menopang tanaman. Media tanam harus gembur sehingga akar tanaman bisa
tumbuh baik dan sempurna, akan tetapi masih cukup solid memegang akar dan
menopang batang agar tidak roboh.,
 Memiliki porositas yang baik, artinya bisa menyimpan air sekaligus juga
mempunyai drainase (kemampuan mengalirkan air) dan aerasi (kemampuan
mengalirkan oksigen) yang baik. Media tanam harus bisa mempertahankan
kelembaban tanah namun harus bisa membuang kelebihan air,
 Menyediakan unsur hara yang cukup baik makro maupun mikro. Unsur hara
sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara ini bisa disediakan dari
pupuk atau aktivitas mikroorganisme yang terdapat dalam media tanam,
 Tidak mengandung bibit penyakit, media tanam harus bersih dari hama dan
penyakit. (riyanti, 2009).

2.3 Sistem Pemasaran

2.3.1 Pengertian pemasaran


Pemasaran adalah aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen
melalui pedagang perantara ke konsumen. Definisi lain menyatakan bahwa
pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat
individu/kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak
lain. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah nilai
produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut. Pemasaran hasil pertanian
adalah proses distribusi hasil pertanian mulai dari petani sampai kepada konsumen.
Proses pemasaran dan alaur yang tepat akan berdampak pada keuntungan yang baik
bagi petani, sehingga petani berhasil dalam usahataninya. Pada umumnya petani lebih
suka menjual hasil panennya kepada pedagang atau pengumpul karena lebih mudah,
mereka mendatangi petani pada saat panen, sehingga tidak perlu membawa ke pasar.
Kelemahannya petani tidak dapat menentukan harga lebih dan untungnya minim,
sedangkan pedagang dapat meraup keuntungan dari konsumen dan pengumpul dapat
untung banyak karena dapat menjual ke perusahaan ataupun pasar induk. Pemasaran
seperti ini kurang menguntungkan dari pihak petani. Proses distribusi pada proses
pemasaran dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran. Lembaga pemasaran adalah
badan-badan penyelenggara kegiatan atau fungsi pemasaran dan didalamnya terdapat
pergerakan barang dari produsen sampai konsumen. Badan-badan tersebut
menggerakkan barang melalui transaksi jual beli. Lembaga pemasaran dapat
berbentuk perorangan, perserikatan, atau perseroan. Jenisjenis lembaga pemasaran
antara lain pedagang pengumpul, pedagang besar,eksportir, impotir, dan pedangang
pengecer (Bandini, 2001).

2.3.2 Saluran Pemasaran


Saluran pemasaran adalah saluran yang digunakan produsen untuk menyalurkan
produknya kepada konsumen dalam saluran pemasaran ini melibatkan lembaga-
lembaga pemasaran yang merupakan badan yang menyelengarakan kegiatan atau
fungsi pemasaran apada barang yang bergerak dari produsen ke konsumen, seperti
produsen (petani), pedagang pengumpul, pedagang tingkat kecamatan, pedagang
tingkat kabupaten, eksportir dan lain-lain (soekartawi, 1994). Banyaknya jumlah
lembaga yang terlibat dalam sebuah saluran pemasaran dipenggaruhi oleh beberapa
hal,
1. Jarak antar produsen ke konsumen, semajin jauh jarak antara produsen dan
konsumen akan mengakibtakan panjangnya rantai pemasaran,
2. Banyaknya aktivitas bisnis yang dilakukan perlu melibatkan sejumlah pelaku-
pelaku pemasaran,
3. Banyaknya lembaga yang terlibat dalam saluran pemasaran juga dipengaruhi
oleh komoditinya apakah cepat rusak atau tidak, komoditi yang cepat rusak
membutuhkan rantai pemasaran yang pendek dan harus dioalah dan langsung
diterima oleh konsumen,
4. Saluran pemasaran tergantung pula oleh produksi, skala produksi yang kecil
menyebabkan saluran pemasaran yang melibatkan sejumlah lembaga
pemasaran pernah memerlukan pedagang perantara dan penyalurannya.
Kekuatan modal dan sumber daya yang dimiliki juga berpengaruh bagi
keterlibatan lembaga-lembag tersebut dalam saluran pemasaran karena
produsen atau pedagang yang posisi modalnya kuat dapat melakukan lebih
banyak fungsi pemasaran sehingga saluran pemasaran dapat di pendekkan
(saeffudin, 1987).

2.3.3 Struktur Pasar


Struktur Pasar Suatu hal yang perlu diketahui oleh petani adalah mengenai
struktur pasar dari komoditas bayam. Selama ini pasar bayam merupakan pasar
bersaing sempurna, dimana jumlah produsen (petani bayam) dan konsumennya tidak
terbatas an masing-masing hanya menguasai sebagian barang yang ada di pasaran
sehingga harga yang berlaku tergantung pada keseimbangan jumlah permintaan dan
penawaran. Petani tidak dapat menentukan sendiri besar harga jual bayam, tetapi
mengikuti kondisi pasar. Apabila volume bayam dipasaran melimpah, harga akan
turun dan demikian sebaliknya, bila volume bayam yang ada kurang dari yang
diminta konsumen, harga bisa naik. Keuntungan yang didapat oleh petani bayam
ditentukan oleh tingginya harga dan biaya yang dikeluarkan. Dengan demikian,
petani dapat memaksimalkan keuntungannya dengan menyesuaikan volume bayam
yang dipasarkan pada tingkat harga pasar dengan jalan meningkatkan efisiensi biaya
atau memperluas skala usaha taninya.
BAB III METODE DAN MATERI

3.1 Waktu dan tempat praktek kerja lapangan


Adapun rencana PKL dari tanggal 22 Maret 2021 sampai selesai. Bertempat
dipekarangan rumah Jl. Hijrah No.36 Kel. Bugis, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten
Sumbawa Besar
3.2 Materi Praktek Kerja Lapangan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan dalam bentuk Orientasi
Lapangan berupa praktek budidaya Bayam Cabut, dimana dipelajari beberapa aspek
penting berikut :

1. Observasi
2. Persiapan media tanam
3. Pembibitan
4. Pemeliharaan
5. Pemanenan
6. Pemasaran
Adapun mata kuliah yang dapat membantu dan menjadi bekal mahasiswa
Agribisnis dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan berupa budidaya
Bayam ini adalah Pengantar Ilmu Pertanian, Dasar-dasar Ilmu Tanah,
Agroklimatologi dan Organisme Pengganggu Tanaman, dimana mata kuliah ini
merupakan mata kuliah yang telah diprogramkan pada semester sebelumnya.

3.3 Metode Praktek Kerja Lapangan


Metode yang digunakan dalam laporan ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Studi pustaka, yaitu metode pengumpulan data yang diarahkan kepada
pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat
mendukung dalam proses penulisan.
2. Observasi, yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis baik secara
langsung maupun secara tidak langsung pada tempata yang diamati.

3.4 Jadwal Kegiatan


Table 1. Jadwal Kegiatan
BULAN

FEBR
NO JENIS KEGIATAN MARET APRIL MEI
UARI

IV I II III IV I II III IV I II III IV


1 Pembekalan PKL

2 Konsultasi PKL

3 Penyusunan Rencana PKL

4 Pengesahan Rencana PKL

5 Persiapan Pelaksanaan PKL

6 Pelaksanaan Program Kerja


­ Pembibitan Dan Penyemaian
­ Perawatan Masa Pembibitan
­ Perawatan tanaman sayuran
­ Panen Tanaman Sayuran
­ Pemasaran Sayuran
7 Penyusunan Laporan

8 Penarikan Mahasiswa PKL


DAFTAR PUSTAKA

Bandini, Y dan N. Azis. 2001.Bayam.Penebar Swadaya.Jakarta.

Huse, Syarif. 1993.”Budidaya Tanaman Sayuran”. Universitas Muhammaddiyah


Malang Fakultas Pertanian. Malang

Mubyarto, 1987. Pengantar Ekonomi Pertanian. Penerbit LP3S, Jakarta

Rukmana, R. 1994. Bayam. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai