NPM : 215.01.032.037
Fakultas : Pertanian
Mengetahui Menyetujui
SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayat serta inayah-Nya. Shalawat
lapang penulis ingin mengucapkan terima kasih atas bimbingan, arahan, petunujuk
serta masukan yang sangat bermanfaat dan dorongan yang telah diberikan oleh
semua pihak yang telah membantu selama menyusun laporan. Oleh karena itu,
2. Ayah, Ibu, dan Kakak yang selalu memberikan perhatian dan dukungan
menyusun laporan.
4. Dr. Ir. Bambang Siswadi, MS. Selaku Ketua Program Studi Agribisnis
Islam Malang.
i
6. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Pertanian Universitas
Bapak Puguh Hariono yang telah memberikan izin pada penulis untuk
lapang.
10. Teman-teman terdekat penulis Qolbi, Dina, Susi, Nadiya, Lela, Tomi,
Sena, dan Mega yang telah bersedia mendengarkan keluhan serta memberi
11. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan
Lapang ini.
Semoga amal baik dan bantuan semua akan mendapatkan balasan, rahmat
laporan ini akan menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam
ii
karya praktek kerja lapang. Semoga laporan ini bisa dijadikan tambahan
pengetahuan dan bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Amin…
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.…………………………………………………………...i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………......iv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….vi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………vii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
1.2 Tujuan…………………………………………………………………2
BAB VI PENUTUP……………………………………………………………..28
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………..28
4.2 Saran………………………………………………………………….28
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...29
iv
LAMPIRAN……………………………………………………………………..30
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
1. Biaya Sewa Gedung di Home Agroindustri Keripik Buah Bali……..………18
vii
BAB I
PENDAHULUAN
penghasil komoditi apel terbesar di Jawa Timur, produktivitas apel di kota Batu
berkisar 10,9 kg per pohon hingga 58,6 per pohon (Ruminta, 2015). Namun, apel
yang dihasilkan tidak semuanya bisa masuk pasar. Seperti yang diketahui pasar
segi warna, bentuk, dan ukurannya. Apel yang tidak memenuhi kriteria pasar
biasanya dikonsumsi sendiri oleh petani. Melihat lebih banyak apel yang kurang
memenuhi kriteria pasar dan dikonsumsi sendiri, beberapa masyarakat kota Batu
memiliki inisiatif untuk mengatasi hal tersebut. Salah satu ide yang tercetus pada
saat itu adalah mengolah buah apel yang tidak memenuhi kriteria pasar tersebut
Inovasi mengolah apel menjadi keripik apel rupanya, banyak diminati oleh
masyarakat dan sampai saat ini berbagai inovasi pengolahan apel sudah dilakukan
misalnya jenang apel, apel celup, coklat apel, dan dodol apel. Hal ini menjadikan
apel memilik masa simpan yang lebih lama sehingga nilai tambahnya menjadi
1
meningkatkan nilai tambah dan agribisnis apel memiliki peluang bisnis yang
agroindustri, UKM, atau perusahaan yang menjadikan apel sebagai bahan baku
utama produksinya. Salah satu pemilik home agroindustri di Kota Batu adalah
Bapak Puguh. Beliau memiliki home agroindustri yang diberi nama “Keripik
Buah Bali”. Home agroindustri ini sudah berdiri selama 4 tahun dan
memanfaatkan peluang yang ada Home Agroindustri Keripik Buah Bali mampu
biaya produksi yang rendah dan tingkat produksi yang efisien. Oleh karena itu,
penulis ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pendapatan dan R/C ratio
pembuatan keripik apel di Home Agroindustri Keripik Buah Bali, Kota Batu.
1.2 Tujuan
Aji, Kota Batu, Jawa Timur. Pemilihan daerah penelitian di lakukan secara
2
sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut
apel.
Aji, Kota Batu, Jawa Timur yang dilaksnakan mulai tanggal 25 Januari
Agroindustri Keripik Buah Bali, Bumi Aji, Kota Batu, Jawa Timur
Data yang dikumpulkan dalam praktek kerja lapang adalah data primer
Analisis data yang digunakan pada praktek kerja lapang ini adalah analisis
3
lapang ini. Analisis kuantitatif berupa analisis penerimaan, biaya,
a. Total Cost
sebagai berikut :
TC = FC + VC
FC = biaya tetap
VC = biaya variable
Penerimaan total (total revenue) dari suatu usaha dapat diperoleh dari hasil
rumus :
TR = P x Q
c. Keuntungan (π)
berikut :
4
π = TR - TC
d. R/C Ratio
5
BAB II
Home agroindustri Keripik Buah Bali didirikan oleh Bapak Puguh Hariono
pada tahun 2014. Asal mula nama “Bali” merupakan singkatan dari Batu Asli atau
bisa dikatakan produk yang diproduksi asli dari Batu. Awal mula rencana
produksi home agroindustri ini bukan keripik apel melainkan jenang apel, namun
rencana tersebut diurungkan karena jenang apel sudah banyak diproduksi saat itu.
Akhirnya Bapak Puguh memilih memproduksi keripik apel. Modal awal untuk
membeli peralatan berupa mesin penggoreng (vacum frying). Saat itu Bapak
Puguh hanya memiliki dua orang karyawan yang merupakan anggota keluarga
ada pesanan dan ketika stok keripik apel sudah habis. Kemudian hasil produksi
dari mesin pertama, Beliau gunakan untuk membeli satu mesin penggoreng
(vacum frying) lagi. Dan untuk peralatan yang lain Beliau mencicil dari hasil
produksi keripik apel. Sampai saat ini, home agroindustri Keripik Buah Bali telah
mengolah berbagai macam keripik seperti keripik apel, nangka, nanas, salak dan
pisang. Mengolah apel menjadi keripik apel adalah kegiatan utama dari home
agroindustri ini karena, bahan baku yaitu apel mudah didapat dari Kota Batu
sendiri. Untuk keripik – keripik lainnya tidak diproduksi setiap hari dikarenakan
6
bahan baku yang cukup langkah dan mahal. Alasan Bapak Puguh sendiri
sekitarnya.
Bali yang berlokasi di Jl. Raya Junggo 53 Tulung Rejo Bumi Aji Batu, Jawa
085649665346).
menciptakan inovasi produk olahan apel yang berkualitas, dan perusahaan yang
selalu dicari untuk dinikmati sebagai wujud pengembangan potensi daerah Kota
Wisata Batu.
7
2.4 Struktur Organisasi
Direktur
Puguh Hariono
Keterangan :
a. Tugas Direktur
8
Membuat perencanaan dan jadwal produksi, mengawasi proses produksi
yang menjadi stok di gudang, dan mengatur manajemen alat agar fasilitas
Malang, Surabaya, Jakarta, dan Batam. Selain itu juga menjadi supplier
Queen Apple milik Farah Quinn dan Ini Keripik milik Andre Taulani.
9
BAB III
LAPORAN KEGIATAN
Bali yaitu dengan mengolah buah apel menjadi makanan olahan berupa keripik.
Pertama, Bapak Puguh mengenalkan pada karyawan disana, bagian keuangan ada
Bu Erik, bagian produksi ada Pak Samsi, Mas Hasan, dan Mas Candra, bagian
pemasaran ada Mbak Aris, Mbak Putri, dan Pak Ikhsan. Kemudian Bapak Puguh
Dimulai dari proses pengupasan yang mengunakan pisau piller yaitu pisau khusus
untuk mengupas buah, pisau untuk mencongkel tangkai dan bagian busuk dari
buah, dan yang terakhir pemasrah yaitu alat yang digunakan untuk memotong
buah apel yang sudah dikupas bersih. Kemudian dibagian penggorengan ada
mesin vacuum frying yang berfungsi untuk menggoreng buah apel, dalam satu kali
peralatan yang dibutuhkan antara lain adalah mesin sealer untuk menutup
Setelah pengenalan pada karyawan dan alat apa saja yang digunakan
selama proses produksi, selanjutnya adalah penyiapan bahan baku, kegiatan ini
10
dilakukan bersama Pak Ikhsan. Apel yang dijadikan bahan baku biasanya dibeli
langsung dari petani atau membeli dari tengkulak, kali ini home agroindustri
Keripik Buah Bali membeli bahan baku keripik apelnya dari tengkulak. Menurut
Pak Ikhsan rata-rata apel yang digunakan sebagai bahan baku adalah apel yang
sudah diseleksi oleh tengkulak atau petani sendiri, apel yang tidak memenuhi
kriteria pasar inilah yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan keripik apel.
Dalam satu hari Home Agroindustri biasanya membeli bahan baku sebanyak 1
pengupasan apel. Langkah awal dalam proses ini adalah perendaman apel segar
menggunakan air garam kurang lebih 4 sendok makan selama 15 menit, hal ini
11
Setelah apel direndam dan dibilas bersih yang langkah selanjutnya yaitu
membuang tangkai dan bagian yang busuk pada apel dengan cara mencongkel
menggunakan pisau.
Setelah apel bersih dari bagian yang busuk barulah apel bisa dikupas
menggunakan pisau piller, apel yang sudah dikupas dimasukan ke dalam air
garam lagi, tujuannya agar apel tidak mudah berubah warna menjadi kecoklatan.
yang masyarakat setempat menyebutnya dengan pasrah. Alat yang terbuat dari
kayu kemudian dibagian tengahnya diselipkan mata pisau untuk memotong. Cara
12
Gambar 6. Proses Pemotongan
Setelah apel selesai dipotong apel dipindah ke rege atau keranjang, satu
dibekukan ke dalam kulkas freezer selama 24 jam dan diberi label hari dan jam
Kegiatan praktek kerja lapang hari kedua pada tanggal 26 Januari 2018
yaitu proses penggorengan dan pensortiran. Home Agroindustri ini memiliki dua
Bisulfat). Pertama, ambil apel yang sudah dibekukan selama 24 jam dari freezer,
13
Gambar 8. Proses Penggorengan
Setelah dua jam langkah selanjutnya yaitu meniriskan keripik apel. Apel
yang sudah ditiriskan ditaruh kembali ke rege kemudian dibawa ke meja sortir.
Keripik apel disortir berdasarkan bentuk dan ukuran. Untuk ukuran besar dan
bulat sempurna masuk ke kualitas satu dan untuk ukuran kecil dan tidak bulat atau
ada salah satu bagian yang terpotong saat penggorengan dipisahkan dan masuk
kategori kualitas dua. Kemudian keripik apel yang sudah selesai disortir
didiamkan sampai dingin kurang lebih salama 10 – 15 menit agar saat dimasukkan
timbang. Satu plastik foil bisa memuat 6 kg keripik apel. Setelah ditimbang
dilanjutkan dengan melakukan proses sealer. Plastik foil yang berisi keripik apel
itu disealer pada bagian ujungnya dan pastikan bagian yang disealer sudah
14
tertutup rapat. Selanjutnya simpan keripik apel tersebut ke dalam kardus box, satu
kardus box bisa memuat dua plastik foil. Kemudian tutup rapat kardus box
stok. Menurut Pak Puguh semakin lama penyimpanan keripik apel maka tekstur
Kegiatan praktek kerja lapang pada hari ketiga pada tanggal 29 Januari
2018 yaitu proses packaging yang dimulai dengan pelabellan stiker. Stiker-stiker
kadaluwarsa yang telah ditetapkan umumnya keripik apel tahan sampai 6 bulan.
Setelah selesai, tempelkan stiker tersebut pada plastik kemasan sesuai ukurannya.
Ukuran plastik kemasan beraneka ragam mulai dari 70 gram, 80 gram, 100 gram,
15
Selesai proses pelabellan kegiatan selanjutnya adalah proses pengepackan.
Keripik apel yang akan dikemas diambil dari stok lalu dimasukkan ke dalam
permintaan konsumen atau untuk stok ditoko. Setelah itu timbang keripik apel.
Setiap plastik memiliki berat 10 gram jadi, ketika menimbang apabila plastik
kemasan berukuran 70 gram maka diisi sampai 80 gram, jika 80 gram maka diisi
tersebut ke dalam kardus box. Satu kardus biasanya memuat 60 kemasan keripik
16
Praktek kerja lapang hari keempat pada tanggal 30 Januari 2018 yaitu
proses pemasaran. Selain memiliki toko (outlet) sendiri yang terletak di depan
supplier Ini Keripik milik Andre Taulani dan Queen Aple milik Farah Quinn.
Kegiatan ini dimulai dengan menjaga toko Home Agroindustri Keripik Buah Bali
yang buka pukul 8 sampai 3 sore. Pembeli yang datang biasanya dari wisatawan
yang berkunjung ke Cangar atau Coban Talun karena, lokasi Home Agroindustri
Keripik Buah Bali yang terletak di dekat dua tempat wisata tersebut. Para
wisatawan yang ingin melihat proses produksi secara langsung juga dipersilahkan
ini, mulai dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang. Selanjutnya mengamati tentang
17
3.2 Analisis Pendapatan
3.2.1 Biaya
Mulyadi (2001) biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi, atau kemungkinan akan terjadi
untuk tujuan tertentu. Berdasarkan jenisnya biaya dibagi menjadi dua yaitu biaya
1. Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan pengeluaran yang tidak berkaitan dengan jumlah dan
kapasitas produksi yang dihasilkan. Biaya tetap dapat digunakan lebih dari satu
kali proses produksi. Biaya tetap di Home Agroindustri Keripik Buah Bali terdiri
18
Tabel 2. Biaya Penyusutan Peralatan Produksi Keripik Apel di Home
Agroindustri Keripik Buah Bali dalam 1 Kali Proses Produksi.
Harga Total Unsur
Jumlah Biaya
Keterangan Beli Harga Ekonomis
(unit) Penyusutan
(Rp/unit) Beli Hari
Mesin 2 100.000.000 200.000.000 1.800 111.111,11
Penggoreng
Freezer Box 1 5.500.000 5.500.000 1.800 3.055,56
Kulkas Freezer 5 2.500.000 12.500.000 2.160 5.787,03
Timbangan 4 200.000 800.000 1.080 740,74
Rege/ Keranjang 50 5.000 250.000 360 694,44
Kursi Kecil 5 25.000 125.000 720 173,61
Tabung Gas 3 kg 21 150.000 3.150.000 1.800 1.750
Sealler 2 500.000 1.000.000 1.440 694,44
Kontinu Sealer 1 4.000.000 4.000.000 1.440 2.777,78
Meja 2 100.000 200.000 1.440 138,89
Pisau 6 4.500 27.000 560 75
Total 227.552.000 126.998,6
Sumber: Diolah Dari Data Primer
Total 1250
Diketahui biaya penyusutan gedung sebesar Rp. 12.626,26 dalam satu kali
produksi. Biaya penyusutan peralatan sebesar Rp. 126.998,6 dalam satu kali
produksi dan pajak sebesar Rp. 1.250. Dari uraian di atas total biaya tetap
pengolahan keripik apel di Home Agroindustri Keripik Buah Bali Rp. 140.874,86.
19
2. Biaya Variabel
Biaya Variabel merupakan biaya yang habis dipakai dalam satu kali produksi.
Semakin besar produk yang dihasilkan, semakin besar juga biaya yang harus
dikeluarkan. Biaya variabel meliputi biaya bahan penunjang, dan tenaga kerja.
dalam 1 kali produksi. Biaya tenaga kerja sebesar Rp. 860.000 dalam 1 kali
20
produksi. Berdasarkan uraian di atas total biaya variabel di Home Agroindustri
Biaya produksi adalah biaya yang meliputi biaya tetap dan biaya variabel
yang digunakan dalam satu kali proses produksi. Biaya produksi diperoleh dengan
Tabel 7. Total Biaya Tetap dan Biaya Variabel Pengolahan Keripik Apel di
Home Agroindustri Keripik Buah Bali dalam 1 Kali Proses
Produksi.
No Keterangan Jumlah
1 Biaya Tetap Rp. 140.874,86
Dalam satu kali proses produksi Home Agroindustri Keripik Buah Bali
bisa menghabiskan biaya tetap sebesar Rp. 140.874,86 dan biaya variabel sebesar
3.2.3 Penerimaan
jumlah produksi dengan harga jual. Home Agroindustri Keripik Apel Buah Bali
dapat menghasilkan 90 kg keripik apel dari 250 kg bahan baku apel perhari. 90 kg
keripik yang dihasilkan disortir menjadi kualitas 1 dan kualitas 2. Setelah proses
2. Keripik apel kualitas 1 dijual dengan harga Rp. 100.000/kg sedangkan, kualitas
21
2 dijual seharga Rp. 80.000/kg. Maka penerimaan yang didapat Home
Agroindustri Buah Bali dalam satu kali produksi adalah sebesar Rp. 7.400.000
3.2.4 Pendapatan
kegiatan usaha. Pendapatan merupakan nilai yang dihasilkan dari produk suatu
kegiatan usaha atau produksi. Untuk meningkatkan pendapatan, petani harus bisa
2 Harga Jual
Kualitas 1 Rp 100.000/kg
4 Biaya Tetap
Sewa Gedung Rp. 12.626,26
5 Biaya Variabel
Bahan Penunjang Rp. 3.403.500
22
Dari tabel diatas dapat diketahui dalam 1 kali produksi Home Agroindustri
Keripik Buah Bali mengeluarkan biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp.
4.431.374,86 yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp. 140.874,86 dan biaya
Agroindustri Keripik Buah Bali dalam satu kali produksi memperoleh pendapatan
R/C ratio merupakan aplikasi hitung untuk menindak lanjuti layak atau
tidaknya suatu usaha. R/C ratio dihitung dengan cara membagi penerimaan
dengan pengeluaran. Jikah, hasil perhitungan (lebih besar dari) > 1 maka kegiatan
dikembangkan. Apabila hasil perhitungan (lebih kecil dari) < 1 maka kegiatan
produksi Home Agroindustri Keripik Buah Bali dikatakan tidak layak untuk
maka kegiatan produksi Home Agroindustri Keripik Buah Bali dikatakan impas
23
Tabel 9. Besar Nilai R/C Ratio Pengolahan Keripik Apel di Home
Agroindustri Keripik Buah Bali dalam 1 Kali Proses Produksi.
No Keterangan Jumlah
1 Total Penerimaan 7.400.000
2 Total Pengeluaran 4.431.374,86
R/C Ratio 1.66
Sumber: Diolah Dari Data Primer
Dari tabel diatas perhitungan R/C ratio yang diperoleh sebesar 1.66,
artinya Home Agroindustri Keripik Buah Bali layak untuk dilanjutkan, karena
dikembangkan.
produksi keripik apel, pendapatan dan, R/C ratio di Home Agroindustri Keripik
Buah Bali. Adapun tahapan dalam proses produksi yang dilakukan home
24
Bahan Baku Apel 250 kg
Perendaman
Pengupasan
Pemotongan
1 kali penggorengan
Penggorengan sebanyak 40 kg selama 2
jam dan menghasilkan
15 kg
Penirisan
Mensortir keripik
apel kualitas 1 Pensortiran
dan kualitas 2
Penyimpanan
Labelling
Packanging
Gambar 15. Proses Produksi Keripik Apel Home Agroindustri Keripik Buah Bali
sebanyak 50 kg kualitas 1 dan 40 kg kualitas 2 dari 250 kg bahan baku buah apel.
25
Tabel 10. Daftar Harga Keripik Apel di Home Agroindustri Keripik Bual
Bali.
Ukuran Kualitas 1 Kualitas 2
1 kg Rp. 100.000 Rp. 80.000
500 gram Rp. 50.000 Rp. 40.000
250 gram Rp. 25.000 Rp. 20.000
100 gram Rp. 10.000 Rp. 8.000
80 gram Rp. 8.000 Rp. 6.400
70 gram Rp 7.000 -
sesuai permintaan, Sengkaling, sebagai supplier Ini Keripik dan Quinn Aple.
2.968.625,14 ,dengan total biaya produksi sebesar Rp. 4.431.374,86 , dan total
dinyatakan layak untuk dikembangkan karena, memiliki R/C ratio sebesar 1,66
yang diperoleh dari hasil pembagian antara penerimaan dan biaya pengeluaran.
26
BAB VI
4.1 Kesimpulan
penerimaan Rp. 7.400.000 dan total biaya yang dikeluarkan Rp. 4.431.374,86
keripik apel kualitas 1 dan 40 kg keripik ape kualitas 2. Dengan harga Rp.
100.000 per kg untuk keripik apel kualitas 1 dan Rp 80.000 per kg untuk
2 Analisis R/C ratio yang diperoleh dengan nilai sebesar 1,66. Sehingga dapat
Agroindustri Keripik Buah Bali sudah efisien atau layak dikembangkan karena
4.2 Saran
produk lain.
27
d. Menambah fasilitas alat produksi dan pengemasan untuk meningkatkan
kualitas produk.
produksi.
28
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Batu 2016 diakses pada tanggal 13 Januari 2018.
Balai Praktek Kerja Lapang Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro),
Permasalahan Apel Di Kota Batu http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id.
Diakses 17 Januari 2018.
Camilia Agid. 2016. PKL. Analisis Nilai Tambah Bakpia Apel. Di Home
agroindustri Bagus Agriseta Mandiri Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
Fakultas Pertanian. Unisma.
Dwi Purnomo. 2010. Karakteristik Penerapan dan Pengembangan Agroindustri
Hasil Pertanian Di Indonesia https://agroindustry.wordpress.com. Diakses
15 Januari 2018.
Khofiddotul Fitrotin Niswah. 2017. PKL. Analisis Nilai Tambah Apel Celup
Studi Kasus : PO.DHILANMESINDO Kec. Bumiaji, Kota Batu. Fakultas
Pertanian Unisma.
Mulyadi. 2005. Akutansi Biaya. AMP YKPN YOGYA.
Nuraini. 2012. Analisa Usaha Keripik Buah
http://nurainimeraihmimpi.blogspot.co.id/2014/12/analisa-usaha-keripik-
buah.html. Diakses 13 Januari 2018.
Nurmedika, Marhawati, Max Nur Alam. 2013. Analisis Pendapatan Dan Nilai
Tambah Keripik Nangka Pada Industri Rumah Tangga Tiara di Kota Palu
[Jurnal]. Jurnal Agrotekbis 1 (3) : 267-273.
Radius Cornea. 2004. PKL. Analisis Pendapatan Dan Nilai Tambah Di
Agroindustri Kecap Cemara.Fakultas Pertanian.Unisma.
Rahmad Saleh. 2015. Analisis Pendapatan Keripik Pisang Pada Industri Rumah
Tangga Sofie di Kota Palu [Jurnal]. Jurnal Agrotekbis 3 (5) : 680-654.
R. Ruminta. 2015. Dampak Perubahan Iklim Pada Produksi Apel di Batu Malang
[Jurnal]. Jurnal Kultivasi Vol. 14.
Soekartawi, 1995. Analisis Usaha Tani. UI-Press.Jakarta
29
KUISIONER
7. Apa saja bahan yang ditambahkan dalam proses produksi keripik apel?
8. Berapa total harga bahan lain yang ditambahkan dalam sekali produksi?
10. Berapa harga alat-alat yang digunakan untuk mengolah keripik apel?
11. Berapa umur ekonomis alat-alat yang digunakan untuk mengolah keripik apel?
16. Kemana UKM. Keripik Buah Bali memasarkan produknya dan berapa banyak?